Anda di halaman 1dari 4

a.

Temulawak
Kandungan zat kimia dalam temulawak (Curcuma xanthorrhiza) meliputi :
a) Kurkumin : anti inflamasi (anti radang), anti hepatotoksik (anti keracunan
empedu), peningkat nafsu makan, antioksidan, pencegah kanker, dan
antimikroba.
Kelarutan : Tidak larut di dalam air dan eter tetapi larut di dalam alkohol.
Koefisien partisi : 3,2
Stabilitas : Sangat tidak stabil pada pelarut netral dan basa.

Kecepatan

degradasi kurkumin meningkat dengan meningkatnya pH dari 7,45 hingga


mencapai kecepatan maksimum pada pH 10,2. Di atas pH 10,2 kecepatan
degradasi kurkumin mulai menurun. Kurkumin juga sensitif terhadap paparan
cahaya. Produk degradasi yang dihasilkan akibat reaksi fotokimia ini antara lain
vanilin, asam vanilat, aldehid ferulat, asam ferulat, dan 4-vinilguaiakol.
b) Minyak atsiri : anti inflamasi (anti radang), antimikroba. Kandungan utama
dalam minyak atsiri meliputi : Xanthorrhizol, dengan aktifitas anti tumor, anti
kanker, penekan syaraf pusat atau memperpanjang masa itidur (sedatif);
Germakron dengan aktifitas analgesik, anti inflamasi, penekan syaraf pusat atau
memperpanjang masa itidur (sedatif), menurunkan suhu tubuh (hipotermik).
Kelarutan : Tidak larut dalam air dan pelarut polar lainnya. Dapat larut dalam
pelarut non-polar seperti alkohol.
Koefisien partisi : Stabilitas : kurang stabil terhadap suhu tinggi, cahaya, dan oksigen.
b. Jahe
a) Gingerol
Antiinflamasi (anti-radang), analgesik (penghilang rasa sakit), antioksidan,
antikarsinogenik, kardiotonik, antipiretik, antitusif, hipotensif, antitumor,
antikanker, antifungal, sangat efektif untuk mencegah sinar ultra violet B
(UVB), dan bisa sebagai terapi untuk mencegah kerusakan kulit.
Kelarutan : larut dalam air; dalam etanol adalah 8406.996 g/g pada suhu 170
derajat celcius
Koefisien partisi : 2,49
Stabilitas : menghasilkan uap toxic ketika dibakar, dapat terhidrolisis pada suhu
tinggi
b) Oleoresin
Antiinflamasi (anti-radang), analgesik (penghilang rasa sakit), dan antioksidan.
Kelarutan : dalam air pada suhu 25 derajat celcius adalah 199.1 mg/L

Koefisien partisi : 2,80


Stabilitas : dapat terhidrolisis pada suhu tinggi
c) Shogaol
Antiinflamasi (anti-radang), analgesik (penghilang rasa sakit), antioksidan,
antikarsinogenik, dan kardiotonik.
Kelarutan : dalam etanol adalah 716.76 g/g pada suhu 170 derajat celcius ,
dalam air pada suhu 25 derajat celcius 3.378 mg/L
Koefisien partisi : 4,33
Stabilitas : dapat terhidrolisis pada suhu tinggi
d) Zingerone
Antiinflamasi (anti-radang), analgesik (penghilang rasa sakit), antioksidan,
antikarsinogenik, kardiotonik, dan sangat efektif terhadap

Escheria coli

penyebab diare.
Kelarutan : kelarutan dalam air adalah 3571 mg/l pada suhu 25 derajat celcius
Koefisien partisi : 1,31
Stabilitas : tidak tahan pada suhu panas
e) Mineral Magnesium
Membantu mengendalikan detak jantung dan tekanan darah.
Kelarutan : larut dalam air
Koefisien partisi : 0,01
Stabilitas : tidak tahan pada suhu panas
c. Kayu Manis
Mengandung minyak atsiri (eugenol, safrole, sinamaldehide), tannin, kalsium
oksalat.
a) Eugenol
Sebagai anastesi
Kelarutan : larut sempurna dalam ethanol, ether, minyak, 70% alkohol, asam
glasial asetat, kloroform, cairan sodium hidroksida, sedikit larut dalam air.
Koefisien partisi : 2,27
Kelarutan : eugenol akan berubah warna ketika terpapar dengan udara, tidak
kmpatibel dengan agen pengoksidasi kuat.
b) 2-hydroxy-cinnamaldehyde / Trans-Cinnameldehide
Sebagai anti-inflamasi
Kelarutan: larut dalam air (1,1 g/L (20 oC))
Koefisien partisi
Stabilitas

: 1,90

: stabil. Mudah terbakar (combustible). Tidak kompatibel

dengan agen pengoksidasi kuat dan basa kuat.


c) Safrole
Sebagai pestisida alami
Kelarutan

: tidak larut dalam air (<0,1 g/100mL at 180C)

Koefisien partisi

: 3,45

Stabilitas

stabil.

Mudah

terbakar

(combustible).

Tidak

kompatibel dengan agen pengoksidasi kuat.


d) Tanin
Digunakan sebagai astringen, anti-diare, antioksidan, anti-mikroba.
Kelarutan : water-soluble polyphenol.
Koefisien partisi : 0,061 13,9
Stabilitas : stabil pada suhu ruangan
e) Kalsium Oksalat
Digunakan sebagai diuretik.
Kelarutan : larut dalam 1-alkalons murni, campuran ethanol-air pada suhu
200C.
Koefisien partisi : -

Alat yang digunakan:

Wajan dari logam (stainless steel)


Kompor
Pengaduk kayu
Termometer skala 100oC
Timbangan
Gelas ukur.

Bahan Yang digunakan adalah:

Rimpang jahe basah 400 gram


Kayu Manis 300 gram
Temulawak 300 gram
Gula pasir 250 g
Air 500 ml

Cara pembuatannya
1. Setiap bagian ditimbang sesuai dengan formula
2. Jahe yang telah dibersihkan dari kotoran yang menempel ditimbang, kemudian diparut,
diperas dan diambil air perasannya.
3. Temulawak yang telah dibersihkan dari kotoran yang menempel ditimbang, kemudian
diparut, diperas dan diambil air perasannya.
4. Kayu manis diblender, lalu diseduh menggunakan air panas sebanyak 200mL, setelah itu
disaring, air seduhan diambil.
5. Air perasan dan seduhan dicampur dan ditambahkan air sampai dengan volume 500 ml.
6. Air perasan dan seduhan dimasukkan dalam wajan, kemudian ditambahkan gula pasir,
diaduk sampai dengan mu``ncul kristal.
7. Angkat wajan sambil terus diaduk hingga terbentuk kristal dengan ukuran yang lebih
kecil.
8. Dikemas dengan pengemas yang sesuai

Anda mungkin juga menyukai