PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air bumi, terjadinya,
peredarannya, sifat-sifat kimia dan fisiknya, reaksi dengan lingkungan, termasuk
dengan makhluk-makhluk hidup. Karena perkembangan yang begitu cepat, hidrologi
telah menjadi ilmu dasar dari Pengelolaan Sumber Daya Air
yang merupakan
pengembangan dan penggunaan sumber daya air secara terencana. Banyak proyek di
dunia dilakukan dengan terlebih dahulu melaksanakan survei kondisi-kondisi
hidrologi
yang
cukup.
Survei-survei
tersebut
meliputi
prosedur-prosedur
pengumpulan data lapangan sampai pemrosesan data dan karena itu menghasilkan
data sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan.
Pada dasarnya, hidrologi adalah suatu ilmu yang bersifat menafsirkan.
Melalkukan percobaan dibatasi oleh ukuran kejadian alam, yang diteliti sesederhana
mungkin dengan akibat yang bersifat khusus. Persyaratan mendasarnya berupa data
yang diamati dan diukur menegenai sei pencurahan, pelimpasan, penelusan,
pengaliran sungai, penguapan dan seterusnya.
Dengan
demikian
mahasiswa
Universitas
Andi
Djemma
Palopo
melaksanakan praktek perkerasan jalan raya agar mengerti dan jelas bagaimana
membangun jalan raya yang baik dan benar.
B. Tujuan Makalah
Untuk mengetahui definisi dan pengertian hidrologi dan semua bidang ilmu dan
hal-hal yang berkaitan dengan hidrologi.
C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dirumuskan masalah :
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian hidrologi
Hidrologi termasuk salah satu cabang ilmu geografi (ilmu bumi). Secara
harafiah hidrologi berasal dari bahasa Yunani, yakni hydro dan loge. Hydro
berarti sesuatu yang berhubungan dengan air dan loge berarti pengetahuan. Jadi
hidrologi adalah ilmu pengetahuan yang secara khusus mempelajari tentang kejadian,
perputaran dan penyebaran air di atmosfir dan permukaan bumi serta di bawah
permukaan bumi. Secara luas hidrologi meliputi pula berbagai bentuk air, termasuk
transformasi antara keadaan cair, padat, dan gas dalam atmosfir, di atas dan di bawah
permukaan tanah. Di dalamnya tercakup pula air laut yang merupakan sumber dan
penyimpan air yang mengaktifkan kehidupan di planet bumi ini.
Hidrologi bukanlah ilmu yang berdiri sendiri, tetapi ada hubungan dengan
ilmu lain, seperti meteorologi, klimatologi, geologi, agronomi kehutanan, ilmu tanah,
dan hidrolika.
Menurut The International Association of Scientific Hydrology, hidrologi
dapat dibagi menjadi:
1. Potamologi (Potamology), khusus mempelajari aliran permukaan (surface
streams).
2. Limnologi (Limnology), khusus mempelajari air danau.
7. Perkolasi, yaitu proses penyaringan air melalui pori-pori halus tanah sehingga
air dapat meresap dalam tanah (Peresapan)
8. Aliran Air Dalam Tanah, yaitu air hujan yang meresap ke dalam tanah dan
mengalir di atas lapisan kedap air sampai muncul kembali di permukaan
tanah sebagai mata air, atau mengalir hingga ke laut.
9. Aliran Air Permukaan, yaitu air hujan yang tidak meresap ke dalam tanah
melainkan menggenang atau mengalir di permukaan tanah.
C. Istilah dalam hidrologi
1. Presipitasi
Presipitasi adalah istilah umum dari semua bentuk air yang jatuh ke permukaan,
bentuk ini bisa berupa butiran-butiran es, salju dan cairan air. Untuk daerah tropik seperti
Indonesia, bentuk presipitasi adalah pada umumnya berbentuk cairan dan biasa disebut
hujan. Hujan berasal dari perpadatan dan kondensasi uap, yang selalu ada dalam atmosfir.
Gerakan udara atau angin mempunyai saham besar dalam pembentukan hujan, berdasarkan
atas gerakan udara ini hujan dapat dibagi dalam :
a.
Hujan (presipitasi) convective ialah presipitation yang disebabkan oleh naiknya udara
panas, lapisan udara naik ini kemudian bergerak ke daerah yang lebih dingin (terjadi
perpadatan dan kondensasi) dan terjadi hujan.
b.
Hujan (presipitasi) cyclonic, berasal dari naiknya udara terpusatkan dalam daerah
dengan tekanan rendah.
c.
Hujan (presipitasi) orografic, ini disebabkan oleh udara naik terkena rintangan rintangan antara lain gunung-gunung.
5
10
3. Curah Hujan
Faktor-faktor yang menentukan besarnya curah hujan rata-rata tahunan di suatu
tempat :
a. garis lintang
b. posisi dan luas daerah
c. jarak dari pantai
d. suhu laut
e. efek geografis
f. altitude/ketinggian
Latitude berhubungan dengan sirkulasi atmosfer. Di equator terdapat
tekanan rendah sedangkan radiasi matahari memanasi udara secara intensif yang
menyebabkan udara mengembang dan naik ke atas. Angin yang mengandung
lembab panas bertemu di suatu daerah dan mengakibatkan terjadinya hujan.
1) 30 arah utara dan selatan, terdapat tekanan tinggi yang menyebabkan
udara kering dan panas menurun sehingga curah hujannya rendah,
2) 35 - 65 arah utara dan selatan, udara dingin kering dari kutub
menimbulkan hujan tipe frontal dan menyebabkan hujan lebat,
3) 65 ke kutub, angin kutub kering bertambah banyak sehingga
menyebabkan berkurangnya hujan.
11
variasi-variasi jangka
pendek adalah demikian tak teratur sehingga terdapat banyak siklus. Dengan
adanya variasi-variasi ini dikenal adanya variasi musiman. Distribusi hujan
menurut variasi musiman ini bisa terjadi hujan konfektif, hujan orografik dan
hujan cyclonic.
a)
Hujan konfektif adalah hujan yang disebabkan oleh naiknya udara panas ke
tempat yang lebih dingin.
b) Hujan orografik adalah hujan yang disebabkan oleh naiknya udara karena
ada rintangan berupa pegunungan.
c)
Hujan cyclonic adalah hujan yang disebabkan oleh naiknya udara yang
terpusatkan di suatu daerah dengan tekanan rendah.
12
4. Limpasan Permukaan
a. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Limpasan
Faktor-faktor yang mempengaruhi limpasan dibagi dalam dua kelompok,
yakni elemen-elemen meteorologi dan elemen-elemen daerah pengaliran.
1. Elemen-elemen meteorologi
a) Jenis presipitasi, tergantung pada jenis presipitasi yakni hujan atau
salju.
b) Intensitas
intensitas
2.
b.
Aliran
Sungai
(DAS)
(catchment,
basin,
watershed)
Aliran air tanah pada lapisan pembawa air tersebut mengalir dari
tempat yang mempunyai kedudukan lebih tinggi ke arah yang lebih
rendah.
Muka
air
tanah
batuan pembawa
air
adalah
formasi
batuan
kebal
air
yang
tidak
mengandung dan mengalirkan air tanah. Misalkan : batu granit dan batu beku.
Hidrogeologi adalah ilmu yang mempelajari tentang air tanah dan
menekankan pada geologi.
Geohidrologi
adalah
ilmu
yang
mempelajari
air tanah
yang
Zone ini tidak jenuh air, dimana rekah-rekah tanah tidak seluruhnya terisi
air tapi terisi udara. Dalam zone ini terdapat sirkulasi antara air dan
udara. Zone ini terbagi dalam 3 zone yakni :
1)
Intermediate Zone
terletak di bawah
Capilary Zone
dan keluar /
formasi pada
Muncul keluar
5) Mata air yang muncul dan mengalir melalui saluran / pipa alam yang
terbentuk oleh lava.
c. Pengukuran Potensi Mata Air
Pemanfaatan air tanah yang muncul sebagai mata air ini dapat
dimanfaatkan untuk air minum, pertanian, perikanan maupun industri. Perlu
diperhatikan dalam hal kualitas karena mineral air tanah lebih pekat daripada
air permukaan.
1) Volumetri yaitu pengukuran debit berdasarkan jumlah volume per
satuan waktu. Biasanya debit yang diukur kecil, aliran mengucur dari
tebing dan ditampung di ember dan diukur waktunya.
2) Pelampung
: pengukuran
7. Intersepsi
Hujan yang jatuh di atas tegakan pohon sebagian akan melekat pada tajuk
daun maupun batang, bagian ini disebut tampungan/simpanan intersepsi yang
akhirnya segera menguap. Besar kecilnya intersepsi dipengaruhi oleh sifat hujan
(terutama intensitas hujan dan lama hujan), kecepatan angin, jenis pohon
(kerapatan tajuk dan bentuk tajuk). Simpanan intersepsi pada hutan pinus di Italia
utara sekitar 30% dari hujan (Allewijn, 1990). Intersepsi tidak hanya terjadi pada
tajuk daun bagian atas saja, intersepsi juga terjadi pada seresah di bawah pohon.
Intersepsi akan mengurangi hujan yang menjadi run off.
8. Runoff
Runoffadalah
bagian
curahan
hujan
(curah
hujan
dikurangi
evapotranspirasi dan kehilangan air lainnya) yang mengalir dalam air sungai
karena gaya gravitasi; airnya berasal dari permukaan maupun dari subpermukaan
(sub surface). Runoff dapat dinyatakan sebagai tebal runoff, debit aliran (river
discharge) dan volume runoff.
9. Erosi
1. Erosivitas daerah aliran sungai
Suatu model parametrik untuk memprediksi erosi dari suatu bidang tanah
telah dikembangkan oleh Wischmeier dan Smith (1965, 1978) yang
19
adalah suatu
model erosi yang dirancang untuk memprediksi rata-rata erosi jangka panjang
dari erosi lembar (sheet erosion) termasuk di dalamnya erosi alur (gully
erosion) pada suatu keadaan tertentu.
Dengan menggunakan persamaan USLE dapat diprediksi laju ratarata erosi dari suatu bidang tanah tertentu, pada suatu kecuraman lereng dan
dengan
pertanaman
dan
R.K.L.S.C.P
Dengan:
A
= adalah banyaknya tanah yang tererosi dalam [ton per hektar per tahun]
= adalah faktor curah hujan dan aliran permukaan (erosivitas hujan), yaitu
jumlah satuan indeks erosi hujan, yang merupakan perkalian antara energi
hujan total (E) dengan intensitas hujan maksimum 30 menit (I30) tahunan
= adalah faktor erodibilitas tanah, yaitu laju erosi per indeks erosi hujan
(R) untuk suatu tanah yang didapat dari petak percobaan standar, yaitu
20
antara besarnya
erosi dari tanah dengan suatu panjang lereng tertentu terhadap erosi dari
tanah dengan panjang lereng 72,6 ft (22,1 m) di bawah keadaan yang
identik.
S
antara besarnya
erosi yang terjadi dari suatu bidang tanah dengan kecuraman lereng
tertentu, terhadap besarnya erosi dari tanah dengan lereng 9 % di bawah
keadaan yang identik
C
= adalah
faktor
vegetasi
yaitu perbandingan
penutup
tanah
antara besarnya
tanah
= adalah
tindakan-tindakan
khusus
konservasi
tanah,
yaitu
hujan atau erosivitas hujan tahunan dapat dihitung dari data curah hujan
yang didapat dari penakar hujan otomatis, atau dari data hujan biasa R adalah
faktor fisik hujan yang menyebabkan timbulnya prosses erosi baik erosi
permukaan, erosi alur atau erosi tebing. Faktor fisik hujan yang dapat
menimbulkan erosi disebut erosivitas hujan.
Erosivitas hujan besarnya merupakan fungsi dari energi kinetik total
hujan dengan intensitas hujan maksimal selama 30 menit dengan satuan
[ton/ha/cm hujan]. Dalam satu kejadian hujan, energi kinetiknya dapat
dihitung sebagai berikut :
E = 14,374 R1,075
Dimana :
E = energi kinetik dalam [ton/ha/cm hujan]
R
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Hidrologi merupakan ilmu yang sangat luas ruang lingkupnya dan sangat
berpengaruh terhadap kelangsungan hidup makhluk hidup
2. Istilah yang berkaitan dengan hidrologi antara lain presipitasi, infiltrasi dan
perkolasi, intensitas curah hujan, limpasan permukaan, air tanah, Throughfall,
Crown drip, Steamflow, intersepsi, runoff, serta erosi.
B. Saran
Dengan demikian pentingnya ilmu hidtologi ini, sebaiknya banyak
dilakukan kajian mendalam mengenai hidrologi untuk mendapatkan manfaat yang
lebih besar.
23