Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kabupaten Wonogiri memiliki Taman Wisata Girimanik yang terletak di
Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah yang asri dan jauh
dari pemukiman warga. Taman Wisata Girirmanik yang masih asri tersebut ternyata
masih sedikit sekali peneliti atau penulis yang membuat penelitian ataupun melakukan
observasi untuk mendata spesies apa saja yang terdapat pada taman wisata tersebut.
Fungsi dari taman wisata Girimanik adalah menjaga eksosistem serta organisme yang
berada di dalamnya, selain itu juga sebagai sumber mata air bagi penduduk yang
bermukim di sekitar dengan adanya 3 air terjun yang ada di taman wisata tersebut. Pada
Taman Wisata Girimanik juga terdapat puluhan macam tumbuhan berbunga serta
bermacam-macam tumbuhan tingkat tinggi lainnya. Dengan kekayaan alam tersebut
sangat disayangkan pemanfaatan Taman Wisata Girimanik sebagai sumber belajar belum
optimal.
Keanekaragaman tumbuhan angiospermae pada Taman Wisata Girimanik
merupakan salah satu hal yang dapat dikembangkan menjadi sumber belajar biologi di
SMA kelas X pada materi klasifikasi tumbuhan. Akan tetapi, masih jarang guru yang
mengembangkan potensi Taman Wisata Girimanik menjadi sumber belajar. Selama ini
siswa mempelajari materi klasifikasi tumbuhan dari buku teks ditambah penjelasan dari
guru. Padahal menurut Djohar (Suratsih. 2010 : 8), biologi merupakan ilmu yang
mempelajari tentang mahluk hidup dan persoalan gejala alam. Proses belajar biologi
merupakan perwujudan dari interaksi subjek (anak didik) dengan objek yang terdiri dari

benda dan kejadian, proses dan produk. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam belajar
biologi diperlukan adanya interaksi antara subjek (anak didik) dengan objek yang
dipelajari. Interaksi antara siswa dengan objek biologi akan memberi peluang kepada
siswa untuk berlatih belajar dan mengerti bagaimana belajar, mengembangkan potensi
rasional pikir, ketrampilan, dan kepribadian serta mengenal permasalahan biologi dan
pengkajiannya.
Sistem pendidikan di Indonesia pada saat ini mengalami dualisme

yaitu

Kurikulum 2013 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Hal ini disebabkan
pemerintah melakukan evaluasi terhadap Kurikulum 2013 sehingga sekolah yang
terlanjur menjalankan Kurikulum 2013 selama 1 tahun boleh melanjutkan hingga tahun
ajaran 2014/2015 selesai. Oleh karena itu banyak sekolah yang beralih ke kurikulum
KTSP sambil menunggu Kurikulum 2013 diberlakukan.
Pemberlakuan KTSP membuka kesempatan bagi tiap satuan pendidikan untuk
mengembangkan kurikulumnya sesuai dengan kebutuhan. Selain itu juga terdapat acuan
operasional dalam penyusunan KTSP

acuan tersebut adalah mengenai keragaman

potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan. Menurut Mulyasa (2006: 8-9), KTSP ini
dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/daerah, karakteristik
sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didik.
KTSP merupakan upaya agar kurikulum lebih familiar dengan guru karena mereka
banyak dilibatkan diharapkan memiliki tanggungjawab yang memadai.
Pembelajaran KTSP menuntut siswa untuk beraktivitas dan bertindak kreatif
dalam proses pembelajaran di sekolah. Selain siswa, guru juga dituntut untuk kreatif dan
inovatif dalam memanfaatkan dan mendayagunakan potensi sekolah, atau daerah dimana

sekolah tersebut berada termasuk dalam memilih sumber belajar. Belajar berdasarkan
permasalahan yang nyata di lingkungan sekitar (dekat dengan keseharian siswa) akan
memberikan pengalaman belajar yang tinggi nilainya kepada siswa.
Salah satu materi biologi yang dipelajari dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) di SMA kelas X semester II adalah Klasifikasi Tumbuhan. Salah satu
kegiatan pembelajaran yang harus dilaksanakan adalah melakukan pengamatan tumbuhan
berbiji dan membedakan tumbuhan angiospermae. Kegiatan pembelajaran tersebut
membutuhkan suatu kegiatan pengamatan terhadap lingkungan sekitar. Kegiatan
pembelajaran tersebut juga menuntut siswa untuk mengumpulkan data melalui kegiatan
eksplorasi terhadap lingkungan sekitar. Pada kenyataannya kegiatan pembelajaran
tentang klasifikasi tumbuhan jarang dilakukan secara langsung ke objek tetapi hanya
disampaikan dengan buku pelajaran saja. Padahal di lingkungan sekitar SMA N 1
Slogohimo, Wonogiri memiliki bermacam-macam tumbuhan angiospermae yang tersebar
di Taman Wisata Girimanik.
Kegiatan studi lapangan untuk belajar klasifikasi tumbuhan dapat memanfaatkan
Taman Wisata Girimanik sebagai sumber belajar. Menurut Suhardi (2012: 2) sumber
belajar dapat dimanfaatkan untuk belajar siswa. Untuk memanfaatkan suatu objek biologi
sebagai sumber belajar, objek tersebut perlu dikemas menjadi suatu bahan atau pun media
belajar. Salah satu media belajar yang dapat digunakan sebagai panduan yang dibutuhkan
untuk membantu siswa dalam belajar materi klasifikasi tumbuhan yang dianggap
berpotensi digunakan di masa yang akan datang adalah penggunaan aplikasi android yang
dirancang sedemikian rupa untuk mengidentifikasi bahkan mengklasifikasikan tumbuhan.

Alat klasifikasi tumbuhan yang dikembangkan dengan menggunakan aplikasi


android akan berkembang pesat karena kemudahan pengguna smartphone yang
sedemikian besar di Indonesia. Pengguna juga tidak akan kesulitan untuk mengunduh
aplikasi dan tidak perlu membayar. Google juga membebaskan pengembang untuk
mengunggah aplikasinya ke halaman yang diizinkan oleh Google untuk mengunduh
aplikasi tersebut. Oleh karena kemudahan tersebut pengembang dapat dengan cepat
memperbaharui, mengoreksi, dan menambah database klasifikasi tumbuhan dari waktu
ke waktu. Siswa yang akan mempelajari klasifikasi tumbuhan juga tidak terbatas ruang
dan waktu untuk mengasah kemampuan identifikasi tumbuhan. Siswa SMA juga
sekarang mayoritas sudah memiliki smartphone dengan sistem operasi android juga
menjadi pertimbangan untuk mengembangkan aplikasi pembelajaran biologi berbasis
android.
Aplikasi ini akan dikembangkan berdasarkan foto/sketsa bagian-bagian
tumbuhan. Jenis klasifikasi tumbuhan pada aplikasi ini adalah klasifikasi dikotomi. Siswa
akan dibimbing untuk mencari tahu nama ilmiah suatu spesies tumbuhan berdasarkan
morfologi yang disertai gambarnya sehingga siswa akan mudah mengingat ciri-ciri yang
menyebabkan spesies tersebut masuk ke dalam takson tersebut.
Terkait dengan berbagai hal di atas, maka perlu adanya pengembangan aplikasi
android klasifikasi tumbuhan yang digunakan untuk membantu kegiatan studi lapangan.
Dengan adanya aplikasi tersebut, siswa akan lebih mudah melaksanakan kegiatan studi
lapangan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

B. Identifikasi Masalah
1. Potensi Taman Wisata Girimanik belum digunakan secara optimal sebagai sumber
belajar karena sebagian besar proses pembelajaran hanya menjelaskan konsep tanpa
pemanfaatan lingkungan di sekitar sekolah sebagai objek belajar siswa..
2. Proses pembelajaran biologi sebaiknya terjadi interaksi antara siswa dengan objek
yang dipelajari. Pembelajaran biologi yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk
berinteraksi dengan objek belum terlaksana secara optimal. Proses pembelajaran
biologi hanya berpusat pada guru (teacher-centered) tanpa diimbangi dengan
interaksi langsung terhadap objek.
3. Panduan belajar dalam bentuk aplikasi android masih kurang padahal sebagai seorang
pengajar harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Aplikasi juga digunakan
oleh mayoritas pengguna smartphone di Indonesia.

C. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada penyusunan aplikasi android untuk membantu siswa
melakukan klasifikasi tumbuhan angiospermae. Kemampuan sains proses skill yang
dilakukan yaitu melakukan klasifikasi tumbuhan berdasarkan obesrvasi terhadap
morfologi tumbuhan.

D. Rumusan Masalah
1. Spesies angiospermae apa sajakah yang terdapat di Taman Wisata Girimanik?
2. Bagaimana kualitas aplikasi berbasis android klasifikasi tumbuhan angiospermae
melalui pengamatan tumbuhan angiospermae ditinjau dari aspek kebahasaan,

kegiatan/pengamatan siswa, tampilan, dan keterlaksanaan berdasarkan tanggapan


ahli, guru dan siswa.
3. Seperti apa hasil belajar siswa menggunakan aplikasi android?
4. Bagaimana keefektifan kegiatan pembelajaran menggunakan aplikasi android?

E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui keanekaragaman tumbuhan angiospermae yang terdapat di Taman
Wisata Girimanik.
2. Untuk menghasilkan aplikasi android klasifikasi tumbuhan angiospermae yang
berkualitas ditinjau dari aspek kebahasaan, kegiatan/pengamatan siswa, tampilan, dan
keterlaksanaan berdasarkan tanggapan ahli, guru dan siswa.
3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan aplikasi android.
4. Untuk mengetahui tingkat keefektifan kegiatan pembelajaran menggunakan aplikasi
android.

F. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa
1) Marangsang ketertarikan siswa untuk mengamati objek biologi yang berasal dari
lingkungan agar lebih memahami sehingga akan timbul rasa perhatian untuk
melestarikan lingkungan.
2) Menbantu siswa dalam melakukan pengamatan terhadap tumbuhan angiospermae
serta melakukan klasifikasi berdasarkan ciri-ciri morfologisnya.

2. Bagi guru
Menambah sumber media pembelajaran yang dapat digunakan untuk digunakan
dalam kegiatan studi lapangan.
3. Bagi Sekolah
Sebagai sumbangan bahan ajar dalam bentuk aplikasi android.
4. Bagi Peneliti
Melatih kemampuan untuk meneliti dan mengembangkan kemampuan pedagogis
untuk menyusun bahan ajar.

G. Definisi Operasional
1. Tumbuhan Angiospermae merupakan tumbuhan biji yang bakal bijinya selalu
diselubungi oleh bakal buah (carpela). Tumbuhan ini dibedakan menjadi dua kelas
yaitu Monocotyledonae dan Dicotyledonae (Tjitrosoepomo, 2007:33).
2. Sumber belajar biologi adalah segala sesuatu, baik benda maupun gejalanya, yang
dapat dipergunakan untuk memperoleh pengalaman dalam rangka pemecahan biologi
tertentu (Suhardi. 2012: 2).
3. LKS adalah lembaran yang merupakan bagian dari perangkat pembelajaran untuk
panduan belajar siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar pada pokok kajian
tertentu (Suyanto (2011 :1).
4. Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang
mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi (Nazrudin, 2011:1).

DAFTAR PUSTAKA
Mulyasa, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sebuah Panduan Praktis.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Safaat H, Nazrudin. 2011. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC
Berbasis Android. Bandung: Bandung Press.
Suhardi. 2012. Pengembangan Sumber Belajar Biologi. Yogyakarta: FMIPA UNY.
Suyanto, Slamet, Paidi & Insih Wilujeng. 2011. Lembar Kerja Siswa (LKS). Disampikan
dalam acara Pembekalan guru daerah terluar, terluar, dan tertinggal di Akademi
Angkatan Udara Yogyakarta tanggal 26 Nopember-6 Desember 2011. Yogyakarta:
FMIPA UNY
Suratsih. 2010. Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Berbasis Potensi Lokal
dalam Kerangka Implementasi KTSP SMA di Yogyakarta. Penelitian Unggulan
UNY (Multitahun). Yogyakarta: Lembaga Penelitian UNY.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2007. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta:
UGM Press.

PENYUSUNAN APLIKASI BERBASIS ANDROID

ANEKA RAGAM ANGIOSPERMAE DI TAMAN WISATA GIRIMANIK


KABUPATEN WONOGIRI SEBAGAI PANDUAN BELAJAR SISWA PADA MATERI
KLASIFIKASI TUMBUHAN SMA KELAS X

Oleh:
MUHAMMAD SAIFFUDIN
10304241016

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015

Anda mungkin juga menyukai