Menjadi Perubah Disaat Parah

Terdafdar menjadi mahasiswa di salahsatu kampus ternama di Indonesia adalah suatu hal yang
membanggakan. Keterima dijurusan yang diinginkan adalah kepuasan tersendiri. Kini aku merantau
ke ibukota provinsi Jawa Timur guna menggapai cita-citaku. Belajar di jurusan Teknik Linkungan
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. ITS
yang dari dulu terkenal dengan prestasi,lulusan yang berkualitas bagus dll. Hal ini karena efek
Sistem Pengkaderan yang berhasil mencetak mahasiswa ITS yang berkualitas dan betanggung
jawab. ITS terkenal dengan system pengkaderan yang sangat keras dan bagus. Tujuan diadakan
pengkaderan adalah untuk mencetak kader-kader penerus bangsa yang beramanat dan bertanggung
jawab. Saya berkomitmen untuk mengikuti pengkaderan di jurusan karena ingin mengembangkan
softkill saya dalam bidang menejerial. Di fasilitasi oleh PSDM berbagai rangkain pelatihan dan
kegiatan yang dapat menunjang softkill tersebut. Yang terdekat ini adalah HOLE yaitu sebuah
pelatihan kepemimpinan yang memperkenalkan ORMAWA ORMAWA di ITS. Secara pribadi
saya sangat tertarik ikut pelatihan ini karena saya igin tahu lebih lanjut tentang seluk beluk dan
kegiatan-kegiatannya. Saya ingin berkembang lebih besar lagi dan pengen mencari ilmu di tingkat
Institut. Menulis impian bisa bergabung di BEM ITS dan berkonstribusi aktif atas nama HMTL
adalah tujuan utamanya. Sebagai kader HMTL jika menjadi perwakilan di tingkat Institut saya akan
bekerja semaksimal mungkin dan tak akan memalukan HMTL dimata yang lain. Bersaing dengan
banyak jurusan,berteman dengan banyak orang dengan macam-macam latar belakng adalah keingin
saya. Ingin masuk ke SOSMAS ,dan mencoba merperbaiki hal yang sudah baik. Memang merubah
itu sangat sulit tapi saya suka tantangan. SOSMAS tujuannya bagus yaitu Pengabdian
masyarakat,seharusnya kita sebagai mahasiswa harus mengabdikan diri dan membantu apa yang
warga butuhkan,mengadakan survey lapangan dulu sebelum mengadakan event(tindakan) agar kita
dan masyarakat sama-sama belajar dan mendapatkan manfaat. Hal inilah yang saya pertanyakan???
Haruskah kegiatan itu dilakukan bermanfaat atau tidak??? Saya benar-benar pengen bergabung di
pengabdian masyarakat yang benar-benar mengabdi. Berusaha untuk selalu kritis terhadap semua
hal yang kurang bener. Ingin menjalankan peran fungsi mahasiswa sebagai agen of change,merubah
paradigm yang salah dan merubah sikap-sikap kurang amanat yang ada di indosia, dimulai dari
sekarang harusnya mahasiswa malu kalau sampai kita bertingkah seperti para oknum pejabat yang
tak beramanat sama sekali. Seharusnya para mahasiswa selain mengkritisi orang lain dikritisi dulu
dirinya sendiri. Merubah diri sendiri aja susah merubah orang lain lebih susah memang. Tapi
asalakan kita mau berusaha dan berjuang tak ada hal yang tidak mungkin. Semua hal bisa terjadi.
Kita tak akan pernah GAGAL selama kita tidak MENYERAH. Kuncinya adalah niat dan usaha.
Saya akan berusaha menjadi apa yang saya inginkan dan tetap menjadi orang yang berkomitmen.
Apapun bidangnya akan dijalankan dengan sepenuh hati karena prinsip saya DO WHAT YO
LOVE,Love what you do. Semua sama, sama-sama mencari ilmu dan pengalaman. Intinya saya
akan berkontribusi semaksimal mungkin dan berusaha mengasih yang terbaik dimanapun saya
berada. Di jurusan bekerja keras dan kalau di tingkat Institut juga bekerja keras. Selalu berusaha
melakukan yang terbaik diseluruh aspek. Mungkin tak bisa sempurna tapi dengan adanya niat dan
kemauan pasti bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Membawa nama baik sebagai kader HMTL
kalau bekerja diluar jurusan akan kuharumkan nama HMTL dan berjuang ditengah-tengah lingkaran
jurusan lain dengan dukungan dari HMTL pasti semua akan bisa dilalui dengan lancar. Kesempatan
yang datang padaku akan ku kerjakan sebaik mungkin. Apapun itu ditingkat apapun itu. Menjadi
kader yang bertanggung jawab dan amanat adalah tujuan utama saya. Semoga dengan mengikuti
pelatihan ini apa yang menjadi tujuan saya bisa terlaksana dan terealisasi sempurna.amiin