TERHADAPKONSUMSILIQUEFIEDPETROLEUMGAS(LPG)
DIKABUPATENINDRAMAYU
SKRIPSI
diajukangunamelengkapitugasakhirdanmemenuhisalahsatusyarat
untukmenyelesaikanProgramStudiIlmuEkonomi(S1)
danmencapaigelarSarjanaEkonomi
Oleh
AnggiRatoeBachtiar
NIM050810101055
ILMUEKONOMI
FAKULTASEKONOMI
UNIVERSITAS
JEMBER2009
PengaruhKenaikanHargaBahanBakarMinyak(BBM)
terhadapKonsumsiLiquefiedPetroleumGas(LPG)
diKabupatenIndramayu
AnggiRatoeBachtiar
JurusanIlmuEkonomi,FakultasEkonomi,UniversitasJember
ABSTRAKSI
Penelitianinibertujuanuntukmengetahuipengaruhtingkathargaminyaktanah,
pendapatan,dantingkathargaLPGterhadapkonsumsiLPGdiKabupatenIndramayu.
PenelitianinimenggunakanmetodeAnalisisRegresiLinearBerganda.Hasilpenelitian
menunjukkanbahwatingkathargaminyaktanah(DM)memilikinilaiprobabilitatt
statistik sebesar 0,0559,dan pendapatan (LX2) memiliki nilai probabilitas tstatistik
sebesar0,0461artinyabahwanilaiprobabilitaststatistiklebihkecildari =0,1atau
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap konsumsi LPG di Kabupaten
Indramayu,dantingkathargaLPG(LX3)memilikinilaiprobabilitaststatistik0,1902
lebihbesardari =0,1atautidakmempunyaipengaruhterhadapkonsumsiLPGdi
Kabupaten Indramayu. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara
bersamasama tingkat harga minyak tanah, pendapatan, dan tingkat harga LPG
mempunyaipengaruhyangsignifikanterhadapkonsumsiLPGdiKabupatenIndramayu
sebelumdansetelahkenaikanhargaBBMdanadafaktorlainyangmempengaruhinya
sertaadaperbedaanyangnyataantarakonsumsiLPGdiKabupatenIndramayusebelum
dansetelahkenaikanhargaBBM.
Katakunci:tingkathargaminyaktanah,pendapatan,dantingkathargaLPG.
vi
i
DAFTARISI
Halaman
HALAMANJUDUL i
HALAMANPERNYATAAN
ii
HALAMANPERSETUJUAN
iii
HALAMANPENGESAHAN
iv
HALAMANPERSEMBAHAN
HALAMANMOTTO
vi
ABSTRAKSI vii
ABSTRACT viii
KATAPENGANTAR
ix
DAFTARISI xi
DAFTARTABEL
xiv
DAFTARGAMBARxv
DAFTARLAMPIRAN
xvii
BAB1.PENDAHULUAN
1.1LatarBelakangMasalah
1.2RumusanMasalah 9
1.3TujuandanManfaatPenelitian
1.3.1TujuanPenelitian
10
1.3.2KegunaanPenelitian
10
10
BAB2.TINJAUANPUSTAKA
2.1LandasanTeori
11
2.1.1TeoriPermintaan
11
2.1.2GerakanSepanjangKurvaPermintaandanPergeseran
KurvaPermintaan
2.1.3TeoriPenawaran
14
16
xi
2.1.4GerakanSepanjangKurvaPenawarandanPergeseran
KurvaPenawaran
2.1.5KeseimbanganPasar
19
21
2.1.6ElastisitasPermintaandanPenawaran 23
2.1.7TeoriKonsumsi 28
2.1.8GarisAnggaran(budgetline)
32
2.1.9EfekSubtitusidanEfekPendapatan
32
2.1.10TeoriProduksi 37
2.1.11TeoriBiayaProduksi 40
2.1.12HubunganantaraBiayadenganProduksi
45
2.1.13HubunganTingkatHargaMinyakTanahdenganKonsumsi 46
2.1.14HubunganPendapatandenganKonsumsi
46
2.1.15HubunganTingkatHargaLPGdenganKonsumsi
2.2HasilPenelitianSebelumnya
2.3KerangkaBerfikir
2.4Hipotesis
47
48
49
50
BAB3.METODOLOGIPENELITIAN
3.1JenisPenelitian
3.2Populasi
51
3.3Sampel
51
51
3.4JenisdanSumberData
53
3.5MetodePengumpulanData 53
3.6MetodeAnalisisData
54
3.6.1AnalisisRegresiBerganda
3.6.2UjiStatistik
54
54
3.6.3UjiEkonometrika
57
3.7DefinisiVariabelOperasionaldanSkalaPengukuran
60
xi
i
BAB4.HASILDANPEMBAHASAN
4.1GambaranUmumKabupatenIndramayu62
4.1.1LetakdanKeadaanGeografisKabupatenIndramayu 62
4.1.2KeadaanPenduduk
62
4.1.3MataPencaharianPenduduk
63
4.1.4KondisiPerekonomianKabupatenIndramayu 66
4.2GambaranUmumLiquefiedPetroleumGas(LPG)
4.2.1PengertianLiquefiedPetroleumGas(LPG)
67
67
4.2.2KarakteristikUmumLiquefiedPetroleumGas(LPG) 68
4.2.3KegunaanLiquefiedPetrolumGas(LPG)
69
4.2.4LingkupDistribusi/PenyaluranLiquefiedPetrolumGas(LPG)70
4.2.5MekanismePelaksanaanProgramKonversiLPG
71
4.3AnalisisData 79
4.3.1AnalisisDataPenelitian79
4.3.2HasilUjiStatisitik
79
4.3.3HasilUjiEkonometrika 81
4.4Pembahasan 82
BAB5.KESIMPULANDANSARAN
5.1Kesimpulan 88
5.2Saran 88
DAFTARPUSTAKA
89
LAMPIRAN L
LAMPIRAN L1L12
xiii
DAFTARTABEL
Halaman
1.1
KondisiPerminyakandiIndonesiaTahun20002004
1.2
SubsidiBBMdanLPGRAPBNP2008
4.1
PertumbuhanJumlahPendudukKab.IndramayuTahun20062007 63
4.2
PDRBKabupatenIndramayuatasDasarHargaBerlakudenganHarga
MigasTahun20062007
4.3
66
PDRBKabupatenIndramayuatasDasarHargaKonstandenganHarga
MigasTahun20062007
67
4.4
RoadMapProgramKonversiMinyakTanahkeLPG
73
4.5
KeuntunganKonsumendalammenggunakanLPG3Kg
75
4.6
HargaJualLPGKemasan6Kg,12Kg,dan50KgsebelumKenaikan76
4.7
HargaJualLPGsetelahKenaikan
4.8
HasilUjiStatistiksecaraParsial(ujit)
4.9
HasilUjiHeteroskedastisitas 82
77
80
4.10HasilUjiAutokorelasi 82
xi
v
DAFTARGAMBAR
Halaman
2.1
KurvaPermintaanMinyakTanahpadaBerbagaiTingkaHarga
12
2.2
KurvaPermintaanIndividudanKurvaPermintaanPasar
2.3
KurvaGerakanSepanjangdanPergeseranKuvaPermintaan
15
2.4
KurvaPergeseranPermintaanAgregatdanPenawaranAgregat
16
2.5
KurvaPenawaranMinyakTanah
2.6
KurvaPenawaranIndividudanKurvaPenawaranAgregat 19
2.7
KurvaGerakanSepanjangdanPergeseranKurvaPenawaran
2.8
KeseimbanganPasar 21
2.9
KurvaKeseimbanganPenawarandanPermintaanAgregat 22
13
18
20
2.10KurvaElastisitasPermintaan 24
2.11KurvaElastisitasPenawaran
2.12KurvaKonsumsi
28
30
2.13KurvaKonsumsiAgregat
31
2.14GarisAnggaranKonsumen
32
2.15
PergeseranBudgetLineuntukBarangXakibatPerubahanHarganya.33
2.16
PergeseranBudgetLineuntukBarangYakibatPerubahanHarganya34
2.17PerubahanPendapatan,HargaBarangY&XTetap 35
2.18EfekSubtitusi&EfekPendapatan
36
2.19KurvaProduksiJangkaPendek
39
2.20KurvaBiayaTetap
41
2.21KurvaBiayaVariabel 42
2.22KurvaBiayaTotal
42
2.23KurvaBiayaTetapRatarata 43
2.24KurvaBiayaVariabelRatarata
43
2.25KurvaBiayaMarginal 44
x
v
2.26KurvaBiayaRatarata 44
2.27KurvayangMakinBerkurangdanKurvaBiayayangBerbentukU 45
2.28KerangkaBerfikir
49
3.1
UjiDurbinWatson
60
4.1
JalurDistribusiLPG3Kg
4.2
PembagianPaketKomporGasdanTabungLPG3Kg
4.3
KurvaDemandInelastis
4.4
KurvaPerbandinganTRkarenaKenaikanHargaSDA
73
74
84
85
xv
i
DAFTARLAMPIRAN
Halaman
L
LAMPIRAN........................................................................................................
Lampiran A
HasilAnalisisRegresiLinearBerganda..............................
L1
Lampiran B
UnitRootTestpadaTingkatProduksiLY..........................
L2
Lampiran C
UnitRootTestPendapatanLX2..........................................
L3
Lampiran D
UnitRootTestKonsumsiLPGLX3...................................
L4
Lampiran E
UjiHeteroskedastisitas.........................................................
L5
Lampiran F
UjiAutokorelasi...................................................................
L6
Lampiran G
UjiMultikolinearitas............................................................
L7
LampiranH
RataRataProduksiLPG,Pendapatan,dantingkatharga
LPGdiKabupatenIndramayu..............................................
L8
Lampiran I
SuratIjinPenelitianBAKESBANGSurabaya.....................
L9
Lampiran J
SuratIjinPenelitianBAKESBANGBandung....................
L10
LampiranK
SuratIjinPenelitianBAKESBANGIndramayu................
L11
xvi
i
BAB1.PENDAHULUAN
1.1LatarBelakang
Kenaikan harga minyak dunia menjadi tantangan berat bagi perekonomian
nasional.Mengawalitahun2008hargaminyakduniamencapaiangka100dollarASper
barel dan akan terus naik (Huda, 2008:1). Hal ini menjadi masalah tersendiri bagi
negaranegara berkembang terutama negaranegara pengimpor minyak. Padahal
menurut OPEC, jumlah permintaan dan produksi dunia tidak ada perubahan yang
signifikantetapihargamengalamikenaikanyangluarbiasaberbedadengankomoditas
lain,yangsangatbanyakfaktorekonomidannonekonomiyangakanmempengaruhi
tingkathargadarisumberenergialamini.Tidakhanyamelonjaknyapermintaanenergi
diberbagainegaraindustri,tetapiperkembanganpolitikluarnegeriberbagainegara
majujustrulebihmempengaruhihargakomoditasminyak.Dengankomoditasseperti
ini,diprediksihargaminyakmentahakansulituntukkembalipadakisaran6065dollar
ASperbarel.Turbulensiekonomitidakbisadihindarkanlagi,kenaikanhargaminyak
secaralangsungakanmeningkatkanbiayaproduksibarangdanjasasertabebanhidup
masyarakat dan pada akhirnya akan memperlemah pertumbuhan ekonomi dunia
(Dartanto,2005:1).
Terdapatempatfaktoryangmempengaruhikenaikanhargaminyakduniayaitu:
1. ketidakstabilan ekonomi yang terjadi di negaranegara maju yang notebene
merupakanindukperputaranrodaindustridanperdagangandunia.Terjadinyakrisis
danskandalkeuangandibeberapaperusahaanperusahaanbesardiAmerikaseperti:
Enron (Perusahaan Listrik terbesar ke2), Xerox (Perusahaan Industri Penghasil
MesinCetakterbesar),Iclome(PerusahaanFarmasi)dll,jelasbahwatelahterjadi
colapsekonomidinegaratersebut.Salahsatufakta,bahwakrisisdinegaranegara
maju terutama Amerika tengah berlangsung adalah dikeluarkannya kebijakan
ekonomipolitikrepresif,yaituinvasidanperangdiAfganistandanIrak.Ini
1
merupakanbuktinyatabahwamerekainginmenguasaiperekonomianduniadengan
kedokterorisme;
2. ketidakstabilan politik di negaranegara penghasil minyak, terutama di Daratan
TimurTengah.Halinijugadiakibatkanolehagresimilitersertatekananpolitikdari
negaranegaramajuyangdipeloporiolehAmerikaSerikat;
3. faktor musim dan aksi borong minyak dari negaranegara industri baru. Faktor
musim dingin yangterjadidi benuaAmerikadanEropa akanmemaksanegara
negara tersebut menambah cadangan persediaan minyaknya untuk menghadapi
musim dingin yang akan berlangsung lama. Ditambah lagi badai yang terus
berlangsungdiTelukMeksikobeberapatahunterakhir;
4. terakhir,dipicuolehaksiborongdanmonopolitransaksipembelianyangdilakukan
olehnegaranegarayangberkembangpesatsepertiCinadanIndia.
Denganmelihatkondisidiatas,kenaikanhargaminyakduniamenjadipetaka
tersendiri bagi pemerintah Indonesia. Pada kenyataannya Indonesia dikenal sebagai
salahsatupenghasilminyakdunia,namunsekarangmenjadinegarapengimporminyak.
Kenaikanhargaminyakduniayangcukuptajamtentunyaakanmempengaruhipola
energidanpolakonsumsidinegaranegarayangcukupbesar(Dartanto,2005:1).
Pengaruhiniakanrelatiflebihbesarterhadapanggarandarisisipenerimaandan
pengeluarandalamAPBNtahun2008.ApabilakenaikanhargaBBMbersubsiditetap
dipertahankan maka akan terjadi lonjakan subsidi BBM. Tentunya hal ini akan
mempengaruhipenerimaandanpengeluaranrutinsertapembangunanyangterdiridari
bantuanproyekdanbantuanprogram(Udiyana,2008:2).Tidaktercapainyaefisiensi
energi pada penggunaannya dan tidak ada pengembangan serta penerapan energi
alternatifsepertiIndonesia,kenaikaniniakanmeningkatkanbebananggaranpossubsidi
BBMdanpadaakhirnyaakanmeningkatkandefisitAPBN.Akantetapidampakini
tidakterlalubesarkarenasejaktahun2005subsidiBBMuntuksolardanbensinsudah
sebagianbesardihapuskandanyangmasihdisubsididengancukupbesaradalahminyak
tanah(Sirait,2007:1).
Minyakdanfluktuasihargamemberikanpengaruhyangcukupvitalpadahampir
semuaaktivitasmakroekonomi,karenaminyakmerupakansalahsatuenergiutama
yangdigunakanbaiksecaralangsungdantidaklangsungdalammemproduksibarang
danjasa.Minyakmenjadienergiterataspenggunaanuntukmenopangprosesproduksi
dibandingkandengansumberenergilainnya,sehinggafluktuasihargaminyaksangat
sensitifdengankondisiperekonomiandisuatunegara.Apabilakenaikanhargaminyak
initerusterjaditanpamelakukanterobosanterobosanuntukmencarialternatifenergi
lainataupenghematanenergimelaluiefisiensipenggunaanenergi,makamesinmesin
produksi terpaksa digilir atau bahkan bisa mati untuk selamanya, sehingga
bertambahnya angka pengangguran dan angka kemiskinan menjadi efeknya (Sirait,
2007:1).
CadanganminyakdiIndonesiapadatahun1974sebesar15.000metrikbareldan
terus menerus mengalami penurunan, pada tahun 2000, cadangan minyak Indonesia
sekitar5123metrikbareldantahun2004menjadisekitar4301metrikbarel.Penurunan
cadanganminyakdisebabkanolehduafaktorutama,yaitueksploitasiminyakselama
bertahuntahun dan minimnya eksplorasi atau survei geologi untuk menemukan
cadanganminyakbaru.Tanpamenemukancadanganminyakbaru,praktispersediaan
minyakdiIndonesiahanyabisabertahanselama30tahun(Dartanto,2005:4).
Tabel1.1menunjukkanbahwaproduksiminyakdiIndonesiajugamengalami
penurunandaritahunketahun.ProduksiminyaktertinggidiIndonesiapadatahun1977
yaitu1686,2(ribubarel/hari)danterusmengalamipenurunanhinggatahun2004yaitu
sebesar1094,4(ribubarel/hari).Penurunaninidisebabkanolehsumursumuryangada
sudahtua,teknologiyangdigunakansudahketinggalandanikliminvestasidisektor
pertambangan minyak kurang kondusif sehingga tidak banyak perusahaan asing
maupun nasional melakukan investasi di sektor perminyakan. Sedangkan di sisi
konsumsi,konsumsiterhadapproduksiminyak/bahanbakarminyakterusmengalami
peningkatan seiring dengan pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi di
Indonesia(Dartanto,2005:4).
Tabel.1.1KondisiPerminyakandiIndonesiaTahun20002004
KondisiPerminyakandi
2000
2001
2002
2003
2004
Indonesia
ProduksiMinyak
1.271,5
1.214,2 1.125,4
1.149,6 1.094,4
KonsumsiMinyak
996,4
1.026 1.075,4
1.112,7 1.143,7
ImporMinyakMentah
219,1
326
327,7
306,7
330,1
EksporMinyakMentah
622,5
599,2
639,9
433
412,7
KapasitasPengilangan
1.057
1.057
1057
1.057 1.055,5
OutputPengilangan
968,2
1.006,1 1.002,4
944,4 1.011,6
PengilanganCadanganMinyak
5.123
5.095
4.722
4.320
4.301
Sumber:Dartanto(2005:4)
Kondisi di atas menjelaskan juga bahwa produksi minyak mentah sebanyak
1.125.000barelperhariyangdibagimenjaditigabagianpemerintahsebanyak663.500
barel atau 58,98% dan kontraktor sebesar 461.500 barel atau 41,02%. Berdasarkan
perhitungantersebutmakaminyakmentahyangditerimapemerintahsebesar656,64
ribubarelperhari(60%x1094,4)sedangkankontraktor437,76ribubarel/hari.Bagian
minyak KPS diekspor keluar negeri dan semua hasilnya merupakan milik KPS.
BerdasarkanUUNo.25tahun1999danUUNo.23tahun2004mengenaiperimbangan
keuanganpusatdandaerah,makahasilminyakyangdiperolehpemerintahpusatharus
dibagidengandaerahpenghasildenganproporsi85%dan15%.Makapemerintahpusat
menerimabagiansebesar558,14ribubarel/haridansisanyamilikpemerintahdaerah
penghasil minyak. Bagian daerah penghasil minyak tidak diberikan dalam bentuk
minyak tetapi diberikan dalam bentuk tunai sebesar harga minyak yang ditetapkan
dalamAPBN.Jadidasarnyapemerintahpusatmengimporminyakdaridaerahpenghasil
minyak(Dartanto,2005:4).
Menurut Mulyani (2008:17), pemerintah harus menghitung ulang besaran
asumsihargaminyakduniasebesar60dollarASperbarelyangtelahditetapkandalam
APBN.AsumsiiniakanmempengaruhisetidaknyabeberapakomponendalamAPBN
yaitusubsidiBBM,belanjaminyakimpor,pajakpenghasilanmigas.Menurutmenteri
ESDM Yusgiantoro (2005:1) mengatakan bahwa kenaikan harga minyak perlu
diwaspadai.SaatinihargaminyakdiIndonesiadikisaran110dollarASperbarel.
Kalauinibertahan,diperkirakansubsidiBBMsampaipadaangka115triliun.Menurut
Kalla (2008:17), meski subsidi BBM akan membengkak, pemerintah tetap pada
kebijakantidakakanmenaikkanhargaBBM.UntukmengurangitekanansubsidiBBM,
pemerintahakanmengurangisubsidiBBM.
Tapipadakenyataannya,saatinipemerintahSBYJKtelahmelakukantindakan
denganmengambilkebijakanmenaikkanhargaBBMsecaradrastis,sebesar20%30%.
Bila harga BBM tidak dinaikkan maka pemerintah akan menanggung biaya subsidi
BBMyanglebihbesarlagi,mengingathargaminyakduniaterusmeningkat(Aviliani,
2008:2). Kondisi ini menjadi dilematis bagi pemerintah, apabila subsidi tetap
dipertahankanmakaakanmengganggumomentumpembangunanekonomi.Sementara
kalausubsidiharusdikurangimakaakanmenyebabkaninflasiyangbegitukuatdan
akanmempengaruhidayabelimasyarakat(Udiyana,2008:10).
Bercerminpadapengalamanempiris,kebijakankenaikanBBMselalumemukul
rakyat kecil. Oleh karena itu kenaikan harga BBM harus diiringi dengan program
kompensasi yang jelas dan terarah. Ketika pada oktober 2005 lalu, pemerintah
menaikkan harga BBM sebesar 10%, sebagian besar rakyat mengecam keputusan
pemerintah,pemerintahkemudianmengeluarkankebijakandenganpemberianbantuan
langsungtunai(BLT)Rp300.000;perkepalakeluargamiskinperbulan.Namun,halitu
dianggaptidakmencukupiuntukmengurangibebanmasyarakat.Kenaikaninidapat
menyebabkan daya beli masyarakat melemah dan sulit untuk menggerakkan
perekonomiannasional(Kalla,2008:1).
AlasanpemerintahmenaikkanhargaminyakdiIndonesiaadalah:(Dartanto,
2005:6)
1. perbedaan harga jual domestik dengan harga luar negeri sangat timpang akibat
peningkatan harga minyak bumi dunia, akibatnya menimbulkan pembengkakan
subsidi;
2. penyesuaian harga BBM telah dilakukan oleh hampir semua negara di dunia
termasuk negaranegara yang berpenghasilan lebih rendah dari Indonesia seperti
Bangladesh atau negaranegara Afrika. Bahkan harga di TimorTimur yang
merupakannegaratermiskindiduniahargadomestikBBMjauhdiatashargaBBM
Indonesia;
3. hargadomestikyangterlalurendahjugamendorongpertumbuhantingkatkonsumsi
tinggi. Sementara produksi minyak mentah di Indonesia terus mengalami
penurunan. Selain itu perbedaan harga domestik dan internasional mendorong
terjadinyapenyelundupan;
4. alasanlainyangmendasaradalahmenyangkutsubsidiBBMlebihbanyakdinikmati
oleh40%kelompokteratastermasukminyaktanah;
5. penyesuaian harga BBM ini memungkinkan pemerintah untuk mengalokasikan
lebihbanyakprogrampenanggulangankemiskinandanpembangunanpedesaanbaik
yang bersifat investasi jangka panjang maupun pengurangan biaya transaksi dan
penguranganbebankeluargamiskindalamjangkapendek;
6. untuk mengoreksi harga BBM sehingga diharapkan efisiensi penggunaan energi
akantercapaidalamjangkapanjang.
OpsimenaikkanhargaBBMmemangsulitdihindarkanolehpemerintahkarena
pilihan itu yang paling memungkinkan di tengah harga minyak dunia yang terus
meroket.Untukmembantumasyarakat,pemerintahmemberikanbantuandanasubdidi
sebesarRp.187,108triliun.Darinilaiini,Rp.126,816triliundialokasikanuntuksubsidi
BBM dan Rp.60,292 triliun untuk listrik. Atas dasar itu penghematan subdidi bisa
dilakukan(Mausari,2008:6).
Setiap tahunnya pemerintah menganggarkan dana +Rp 50 trilyun untuk
mensubsidiBBM:minyaktanah,premiumdansolar.Dariketigajenisbahanbakarini,
minyaktanahadalahjenisbahanbakaryangmendapatsubsiditerbesar(lebihdari50%
anggaransubsidiBBMdigunakanuntuksubsidiminyaktanah).Daritahunketahun
anggaran ini semakin tinggi, karena trend harga minyak dunia yang cenderung
meningkat(Sumarno,2008:1).
Saatinipemerintahsudahmenegaskanakanmenarikminyaktanahbersubsidi,
sekitarAprilatauMei.Tujuannya,untukmemperlancarprogramkonversidariminyak
tanah ke LPG dan menyelamatkan APBN 2008. Alasan pemerintah, harga minyak
mentahdipasarduniayangterusmelambungsampaimenyentuhangka112dollarAS
perbarel.HaliniakanmembuatangkasubsidimembengkakyaitudiatasRp100triliun
(Wisnuntoro,2008:1).
Tabel.1.2SubsidiBBMdanLPGRAPBNP2008
Subsidi
APBN(Rp/Milyar)
KeputusanRapatMenkeu
8Februari2008
Premium
7.868,52
35.033,83
MinyakTanah
24.197,11
34.027,90
MinyakSolar
10.020,30
26.930,26
SubtotalBBM
42.085,93
95.992,00
LPG
3.721,44
7.598,56
Total
45.807,37
103.590,55
5.058,52
262.604,23
4.908,59
2.454,30
149,93
149,93
50.865,89
106.194,78
KekuranganSubsidi2007
BBM
LPG
TotalSubsidi
Target/AsumsiPenghematan
9.497,59
Sumber:DepartemenESDM(Kompas,2008:1)
ProgramKonversiMinyakTanahkeLPGmerupakanprogrampemerintahyang
bertujuan untuk mengurangi subsidi BBM, dengan mengalihkan pemakaian minyak
tanahkeLPG.PrograminidiimplementasikandenganmembagikanpakettabungLPG
besertaisinya,komporgasdanaksesorisnyakepadarumahtanggadanusahamikro
pengguna minyak tanah. Untuk mengurangi dampak sosial atas diberlakukannya
programini,pendistribusianLPGdilakukanoleheksagendanpangkalanminyaktanah
yangdiubahmenjadiagendanpangkalanLPG3kg.Programiniditugaskankepada
Pertamina,berkoordinasidengandepartementerkait,dandirencanakanpelaksanaannya
secarabertahapantaratahun20072010(Aprianto,2007:1).
KepalaBadanKebijakanFiskalDepartemenKeuangan,Abimanyumengatakanakan
segera mempercepat konversi minyak tanah untuk menekan konsumsi BBM.
Menurutnya,konversiminyaktanahhinggaJuli2008masihsekitar30%daritarget1
jutakiloliter.Ituberartibisamengurangikonsumsiminyaktanah,karenayangpaling
besarsubsidinyaadalahminyaktanah.Secarateori,pemakaian1literminyaktanah
setara dengan pemakaian 0,57 kg LPG. Dengan menghitung berdasarkan harga
keekonomianminyaktanahdanLPG,subsidiyangdiberikanuntukpemakaian0,57kg
LPGakanlebihkecildaripadasubsidiuntuk1literminyaktanah.Secaranasional,jika
program konversi minyak tanah ke LPG berhasil, maka pemerintah akan dapat
menghemat1520TrilyunsubsidiBBMpertahun.Manfaatlainyangdapatdiperoleh
darikonversiminyaktanahkeLPGadalah:(Abimanyu,2008:1)
1. mengurangikerawananpenyalahgunaanminyaktanah;
2. mengurangipolusiudaradirumah/dapur;
3. menghematwaktumemasakdanperawatanalatmemasak;
4. dapat mengalokasikan minyak tanah untuk bahan bakar yang lebih komersil
(misalnyabahanbakarpesawat/avtur);
5. meningkatkankualitashidupmasyarakat.
Pemerintahmenargetkan,dalamtigasampaiempattahunkedepansetidaknya
80%konsumsiminyaktanahdapatdialihkankeLPG.Programkonversiminyaktanah
keLPGmerupakanupayapemerintahuntukmengurangisubsidiBBMyangcenderung
terusmeningkatjumlahnya.Denganpengalihantersebutdiharapkanterjadipenurunan
anggaransubsidiBBM,mengingatsubsidiLPGlebihrendahdibandingdengansubsidi
minyaktanah.Disampingitu,LPGadalahenergiyangbersihdanramahlingkungan
(Abimanyu,2008:2)
KebijakanmenaikkanhargaBBMinimemangmerupakanpukulantersendiri
bagimasyarakatdiKabupatenIndramayu,karenaminyaktanahyangsemakinlangka
danpemerintahtelahmencanangkanprogramkonversiminyaktanahkeLPGsecara
menyeluruhdiKabupatenIndramayu.Penelitianinimenggunakanobjekpadakonsumsi
LPGdiKabupatenIndramayu,karena(1)KabupatenIndramayumengalamikelangkaan
minyak tanah secara terus menerus (2) pemerintah Jawa Barat bekerjasama dengan
Pertamina Balongan di Kabupaten Indramayu melakukan program konversi minyak
tanahkeLPGsecaramenyeluruh(3)melihatseberapabesarpengaruhkenaikanharga
BBMterhadapkonsumsiLPGdiKabupatenIndramayu.
Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini berjudul Pengaruh Kenaikan
HargaBBMterhadapKonsumsiLPGdiKabupatenIndramayu.
1.2RumusanMasalah
Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi permasalahan penelitian ini
adalah:
1. seberapabesarpengaruhantaratingkathargaminyaktanahdengankonsumsiLPG
diKabupatenIndramayusebelumdansetelahkenaikanhargaBBM?
2. seberapabesarpengaruhantarapendapatandengankonsumsiLPGdiKabupaten
IndramayusebelumdansetelahkenaikanhargaBBM?
3. seberapa besar pengaruh antara tingkat harga LPG dengan konsumsi LPG di
KabupatenIndramayusebelumdansetelahkenaikanhargaBBM?
4. apakahadaperbedaanyangnyataantarakonsumsiLPGdiKabupatenIndramayu
sebelumdansetelahkenaikanhargaBBM?
1.3TujuandanManfaatPenelitian
1.3.1TujuanPenelitian
Tujuanyangingindicapaidalampenelitianiniadalahsebagaiberikut:
1. mengetahuibesarnyapengaruhtingkathargaminyaktanahterhadapkonsumsiLPG
diKabupatenIndramayusebelumdansetelahkenaikanhargaBBM;
2. mengetahuibesarnyapengaruhpendapatanterhadapkonsumsiLPGdiKabupaten
IndramayusebelumdansetelahkenaikanhargaBBM;
10
1.3.2ManfaatPenelitian
Manfaatdaripenelitianiniadalahsebagaiberikut:
1. sebagaigambarandaninformasitentangpengaruhkenaikanhargaBBMterhadap
konsumsiLPGdiKabupatenIndramayu;
2. bagi pemerintah dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil
keputusan dan kebijakan yang berkaitan dengan pengaruh kenaikan harga BBM
terhadapkonsumsiLPGdidaerahtersebut;
3. bagipembacadanpenelitiselanjutnyadapatsebagaireferensiyangmenggunakan
objekyangsama;
4. bagimasyarakatdapatdigunakansebagaibahanpertimbanganataumasukandalam
mengkonsumsiLPG.