Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN REKAYASA BETON

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung

Subjek : Pengujian Beton Pelaksanaan yang


Tidak Memenuhi Syarat
Topik : Pengujian Kekerasan dengan
Palu Beton (Hammer Test)
-

Referensi

2.

Hand Out Pengujian Beton Keras

3.

ASTM C. 805 97

4.

PBI 197

No. Uji : 24
Halaman : 1/9

Tujuan

Untuk menentukan mutu bahan suatu elemen struktur pelat lantai


lab uji bahan yang berumur lebih dari 14 hari dengan menggunakan cara
Hammer Test.
III.

Dasar Teori
Kekuatan merupakan salah satu sifat umum dari beton yang paling
utama (disamping sifat-sifat yang lain), dan dari sifat inilah timbulnya
gambaran yang lebih menyeluruh terhadap sifat-sifatnya yang lain.
Adapun faktor-faktor yang sangat mempengaruhi dari sifat
kekuatan beton ini adalah :
5.

Faktor air semen


Yaitu jumlah air yang ada dalm beton dibanding dengan jumlah
semen dalam beton. Secara umum dapat dikatakan makin tinggi nilai
air semen dalam beton, maka makin rendah kekuatan betonnya, dan
sebaliknya.

6.

Umur atau waktu perkerasan


Makin muda umur suatu beton, maka makin rendah pula kekuatannya
dibandingkan dengan beton cukup umur. Hal ini dapat dimengerti,
karena pada umur muda jumlah semen yang berubah menjadi perekat
belum selesai terhidrasi. Bila semen talah terhidrasi semua maka
kekuatan akan menjadi maksimum. Semen akan terhidrasi sempurna
diperkirakan memakan waktu 4 minggu (28 hari) pada suhu normal
( 20C), angka ini merupakan angka kesepakatan internasional,

LAPORAN REKAYASA BETON


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung

Subjek : Pengujian Beton Pelaksanaan yang


Tidak Memenuhi Syarat
Topik : Pengujian Kekerasan dengan
Palu Beton (Hammer Test)

No. Uji : 24
Halaman : 2/9

meskipun diketahui bahwa sebenarnya hidrasi semen sangat


dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban suatu daerah/negara setempat.
Pengujian beton keras dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
a.

Cara merusak ( Destructive Test / DT )

b.

Kubus atau silinder beton

Core Drill

Cara tidak merusak ( Non Destructive Test


-

Hammer Test

Pundit
Salah satu cara yang umum dilakukan untuk mengetahui sisa

kekuatan tekan beton yang tidak merusak adalah dengan menggunakan


alat palu beton. Alat penguji ini dikenal dengan nama Hammer Test.
Secara umum hasil uji dengan cara tidak merusak, hanya untuk
memberikan indikasi (ratarata) saja dari kekuatan tekan beton yang
bersangkutan, apakah cukup baik atau tidak memenuhi syarat. Untuk itu
harus dilakukan kesepakatan bersama antara pihak yang bersangkutan.
Cara uji menggunakan alat hammer test ini mempunyai
keuntungan dan kerugian yaitu :
a.

Keuntungan
1.

Mudah dilakukan di lapangan

2.

Alatnya ringan dan dapat dipakai berulang-ulang

3.

Dapat dilakukan dengan cepat

b. Kerugian
1.

Hanya memberikan indikasi pada permukaan beton, sehingga


terbatas cakupannya.

2.

Cara pemakaian alat harus mengikuti aturan yang berlaku.

3.

Beton yang diuji harus dalam keadaan kering udara.

LAPORAN REKAYASA BETON


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung

Subjek : Pengujian Beton Pelaksanaan yang


Tidak Memenuhi Syarat
Topik : Pengujian Kekerasan dengan
Palu Beton (Hammer Test)
4.

No. Uji : 24
Halaman : 3/9

Tempat (titik) yang akan dipukul harus rata dan tidak terkena butir
agregat ataupun rongga.
Konstruksi atau beton yang diuji dengan menggunakan alat ini

dianggap memenuhi syarat, bila hasil evaluasinya mencapai angka


minimum 80 % dari kuat tekan karakteristik (bk) yang direncanakan
(PBI1971)
Sistem kerja alat hammer test ini adalah sebagai berikut.
1. Suatu masa baja yang diberi muatan energi kinetik melalui system
tekanan dengan cara menekan sebuah torak (plunger) secara perlahanlahan pada permukaan beton.
2. Setelah mencapai batas tertentu, masa baja tersebut dilepas atau
dipukulkan pada permukaan beton.
Akibat pukulan tersebut, maka masa baja tersebut akan memantul
kembali, besarnya pantulan inilah yang menjadi suatu ukuran dari
kekerasan permukaan beton yang sedang diuji yang ditunjukan oleh
sebuah jarum petunjuk yang dapat bergerak pada sebuah skala linier.
Besarnya pantulan dari masa baja tersebut sangat dipengaruhi oleh
sudut penekanan terhadap permukaan beton yang diuji. Hal ini
dikarenakan energi pukulan yang terjadi akan tidak sama atau berubah,
sehingga pembacaanpantulan yang terjadi harus dikoreksi.

Beberapa sudut penekanan yang terdapat pada alat hammer test.


= 45

= 90

LAPORAN REKAYASA BETON


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung

Subjek : Pengujian Beton Pelaksanaan yang


Tidak Memenuhi Syarat
Topik : Pengujian Kekerasan dengan
Palu Beton (Hammer Test)
= - 45

No. Uji : 24
Halaman : 4/9

= -90

=0
Syarat-syarat beton yang diuji dengan alat hammer test
1.
Beton yang diuji harus dalam keadaan kering udara
2.

Permukaan beton harus rata

3.

Untuk beton yang sudah diplester/ permukaannya


dilapisi

sesuatu

harus

dikupas

terlebih

dahulu.

Kemudiaan

permukaannya diasah rata.


4.

Apabila permukaan beton yang akan diuji adalah beton


lama atau tua, maka permukaannya harus dikupas 12 mm, serpihan
kerak harus dibersihkan, lalu permukaanyan diasah rata.
Sebelum digunakan alat hammer test harus dikalibrasi telebih

dahulu. Dimana fungsi dari kalibrasi tersebut adalah untuk mencari nilai
angka koreksi dari suatau alat agar alat tersebut menjadi standard.

LAPORAN REKAYASA BETON


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung

Subjek : Pengujian Beton Pelaksanaan yang


Tidak Memenuhi Syarat
Topik : Pengujian Kekerasan dengan
Palu Beton (Hammer Test)

VI.

No. Uji : 24
Halaman : 5/9

Peralatan Dan Bahan


1. Peralatan
No

Nama Peralatan

Hammer test

Alat Kalibrasi

Gambar
Peralatan

Keterangan

N-34 No. D.95612

Alat untuk mengkalibrasi


alat yang akan dipakai

2. Bahan
Pelat lantai beton parkir Lab. uji bahan Polban

Langkah Kerja

7.

Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

8.

Kalibrasi alat hammer test:

9.

Keluarkan torak (plunger) dengan cara menekankan torak tersebut


kepermukaan lantai beton.

10. Masukan alat lalu pukulkan torak (plunger) ke dalam alat kalibrasi.
11. Catat besar pukulan atau rebound (r).
12. Lakukan a dan b minimal 10 kali.

LAPORAN REKAYASA BETON


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung

Subjek : Pengujian Beton Pelaksanaan yang


Tidak Memenuhi Syarat
Topik : Pengujian Kekerasan dengan
Palu Beton (Hammer Test)

No. Uji : 24
Halaman : 6/9

13. Setelah pemukulan selesai dan didapat nilai rebound dari masingmasing pukulan. Hitung nilai kalibrasinya.
N

R =

r
1

AK =

80
R

Keterangan :
N

= Jumlah pukulan

= Besar pukulan (rebound)

= Angka rebound rata-rata

AK

= Angka kalibrasi

80

= Standar Kalibrasi

Catatan : AK diperhitungkan bila R berada diluar range 78-82


(rata-rata 80)
14. Setelah alat dikalibrasi, tentukan/ pilih beberapa titik (N) pada
permukaan beton yang akan diuji, dengan jarak antar tembakan satu
dengan yang lain 2,5 cm
15. Pada permukaan beton yang diuji dibuat suatu bidang uji titik uji
yang dapat memberikan minimal 10 kali pukulan (r)
16. Untuk setiap titik uji diperoleh minimal 10 angka rebound ( r ) pada
pembacaan skala dari setiap pukulan hammer test.
17. Dari angka-angka skala tersebut diambil nilai rata-rata (R)
Catatan : Bila salah satu pukulan menghasilkan nilai atau skala yang
berselisih 6 terhadap nilai rata-rata ( R ) , maka pukulan yang
bersangkutan harus diulang pada titik pukulan didekatnya atau
dibuang/ tidak dipakai.
18. Dari hasil rata-rata ( R ) kemudian dikalikan dengan angka kalibrasi
alat ( AK ), lalu dikonfersikan kepada kekuatan tekan, (b ) sesuai
dengan grafik kalibrasi alat dan sudut pukulan

LAPORAN REKAYASA BETON


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung

Subjek : Pengujian Beton Pelaksanaan yang


Tidak Memenuhi Syarat
Topik : Pengujian Kekerasan dengan
Palu Beton (Hammer Test)

No. Uji : 24
Halaman : 7/9

19. Hitung kuat tekan beton rata-rata

bm

20. Hitung standard deviasinya

S=

bm

N 1
21. Hitung kuat tekan beton karakteristik

bk = bm ( K x S )
Dimana : K = Nilai Margin, untuk benda uji atau sample 20
buah=1,645
11. Hitung 80% x bk
VI.

Data dan Perhitungan


UJI PALU BETON (HAMMER TEST)
(ASTM C.805-97)
Jenis Elemen Beton

Dikerjakan

: Kel 3 / Group B

Lokasi

: Lab Uji Bahan

Pekerjaan

: Pengujian Beton Keras

Tanggal Pengujian : 9 Desember 2004


Type/Jenis Hammer : N 34
Nomor Seri Alat
: D 95612
78 80
71 80
Kalibrasi Alat
80 77
81

80
78
81

Rata-Rata Kalibrasi : 78.6


Standar Kalibrasi
: 80
Angka Kalibrasi
: 1,018

LAPORAN REKAYASA BETON


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung

Subjek : Pengujian Beton Pelaksanaan yang


Tidak Memenuhi Syarat
Topik : Pengujian Kekerasan dengan
Palu Beton (Hammer Test)

Kode
Lokasi

Sudut
Pukulan

- 90

II

III

IV

- 90

- 90

- 90

- 90

Rebound
Number
(R)
48 48 45
46

44

48

48

49

50

47

47

45

48

46

48

47

46

50

48

46

50

48

46

47

49

47

47

51

53

48

48

49

51

47

53

49

49

50

50

48

45

49

50

51

49

48

48

51

50

50

49

49

47

50

50

52

48

50

50

No. Uji : 24
Halaman : 8/9

Rata-rata
Sebelum
Kalibrasi

Rata-rata
Setelah
Kalibrasi

Kuat Tekan
(bm)
(N/mm)

bm-b

(bm-b)2

44,73

45,54

54

4,4

19,36

44

44,79

52

6,4

40,96

50,38

51,28

66

- 7,6

57,76

45,69

45,49

54

4,4

19,36

50,81

51,72

66

- 7,6

57,76

bm = b = 292 = 58,4 Mpa


N

S=


n 1

bm

n 1

= 6,99 Mpa
f c = bm (k x S)
= 58,4 (1,645 x 6,99)
= 49,90 Mpa

LAPORAN REKAYASA BETON


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung

Subjek : Pengujian Beton Pelaksanaan yang


Tidak Memenuhi Syarat
Topik : Pengujian Kekerasan dengan
Palu Beton (Hammer Test)

No. Uji : 24
Halaman : 9/9

Keterangan :
S

= Deviasi standar

b = Kuat tekan beton


bm = Kuat tekan beton rata-rata
fc = Kuat tekan beton karakteristik
Catatan :
Mutu beton pelat lantai tersebut adalah 49,9 Mpa.
VII.

Kesimpulan
Setelah dilakukan pengujian di laboratorium maka diperoleh nilai
angka kalibrasi sebesar 1,018 dan nilai kekuatan tekan beton karakteristik
(fc) adalah 46,9 Mpa dengan mutu beton K.469.

Anda mungkin juga menyukai