Anda di halaman 1dari 5

JENIS-JENIS KAIN

BERDASARKAN PROSES PEMBUATAN DAN JENIS SERATNYA


1. JENIS BAHAN BERDASARKAN PROSES PEMBUATANNYA
a. WOVEN
Kain yang di buat dari hasil penyilangan dua benang dengan cara di tenun/
dianyam. Sering disebut kain tenun. Bahan woven cirinya tidak dapat di tarik.

b. KNIT
Kain yang dibuat dari jeratan jeratan benang / mengaitkan benang dengan
benang , sering di sebut kain rajut. Cirinya kain ini dapat di tarik atau elastis.
Contoh dari kain rajut : jersey, interlock, rib, single jersey, tricot dll.
2. JENIS BAHAN BERDASARKAN BAHAN BAKUNYA (SERAT)
2.1. Serat Alam
Cotton
Berbahan dasar kapas, dikenal dengan juga cotton combed dan cotton carded,
perbedaannya adalah:
Combed:
Serat benang lebih halus.
Hasil Rajutan dan penampilan lebih rata.

Carded:
Serat benang kurang halus.
Hasil rajutan dan penampilan bahan kurang rata.
Karakteristik dari cotton combed ataupun carded adalah:
Bahan terasa dingin dan sedikit kaku
Mudah kusut
Mudah menyerap keringat
Pakaian / kain akan rusak bila direndam lebih dari 2 jam dalam detergen
Rentan terhadap jamur

Apabila dibakar baunya seperti kertas terbakar, hasil pembakarannya akan


menjadi abu dan jalannya api lambat.

2.2. Serat Sintetis


Aramid
Aramid banyak digunakan untuk baju pemadam kebakaran, pembalap mobil dan
motor. Aramid termasuk jenis nylon seperti Nomex, Kevlar dan Tawron adalah
bahan yang sangat tahan api, tahan suhu tinggi, terbakar pada suhu 53 oC.
2. Acrylic
Acrylic dikenal dengan nama dagang Acrilian, Cashmilon, Orlon, Vonnel,
Wolacryl, dan lainnya. Sedangkan modakrilat nama dagang Acrilan, Courtelle,
Cresian, Dynel, Orlon, Redon dan lainnya.
Secara umum sifatnya mirip dengan wol. Kain dan garmen dari acrylic
mempunyai pegangan yang lembut, rua (bulky) ringan dan juga isolator panas
yang dapat menahan panas tubuh namun tidak membuat gatal di kulit.
Kekurangan dari bahan ini adalah kenyamanan dalam pemakaian. Kelebihannya
adalah walaupun seratnya tidak mampu menyerap air namun berasa lembab bila
digunakan dan acrylic bersifat lebih cepat kering dibandingkan dengan serat
sintetik lainnya.
Pencuciannya dapat digunakan dengan sabun biasa dan tahan terhadap
pencucian kimia dry cleaning dan pelarut organic lainnya. Acrylic sangat peka
terhadap panas karena menyebabkan bahan terdistorsi, oleh karena itu
penyetrikaan hanya dilakukan dengan setrika hangat.
3. CDP
Singkatan dari cationic dyeable polyester, yaitu jenis serat sintetik yang
merupakan modifikasi dari serat polyester sehingga dapat dicelup dengan zat
warna basa dan zat warna disperse.
4. Polyester
Dikenal dengan nama dagang Terylene , Dacron, Trivera, Tetoron. Kekuatan,
elastisitas yang baik dari serat polyester menghasilkan kain yang mempunyai
ketahanan yang baik terhadap lekukan atau kekusutan sehingga tidak
memerlukan penyetrikaan panas. Kekurangan dari kain polyester adalah daya
serap lembabnya rendah dan kekakuan yang tinggi sehingga kenyamanan
berkurang.
Pewarnaan polyester dilakukan dengan menggunakan zar warna disperse yang
kaya warna dan mempunyai ketahanan luntur warna yang sangat baik terhadap
pencucian, gosokan dan sinar.

Kain polyester tahan terhadap pelarut organic dan pencucian kimia / dry
cleaning, serta mempunyai ketahanan yang sangat baik terhadap bakteri dan
jamur.
5. Polymide /Nylon
Dikenal juga sebagai perlon, caprolan dan amilan, trilobal atau antron, rislan,
nomex dan lainnya. Pada umumnya serat sintetik ini merupakan isolator yang
baik dan dapat menimbulkan sifat listrik static. Sifat kekuatan dan elastisitas
serta ketahanan sangat baik, tahanan terhadap serangan jamur, bakteri dan
serangga.
Kekurangan dari kain nilon adalah daya serap lembab yang rendah. Nilon dapat
dicuci dengan sabun alkali dan tahan terhadap pencucian kimia / dry cleaning.
Bahan nilon tidak tahan panas tinggi, pada suhu setrika 180 o C nilon mulai
lengket dan rusak pada suhu 230oC dan meleleh pada suhu 250oC.
Nylon dapat dicelup dengan zat warna asam dan kompleks logam, terhadap zat
warna lain seperti basa,direk, belerang, tetapi ketahanan cuci dan sinar jelek.
6. Spandex
Lebih dikenal dengan nama Lycra yang merupakan trade mark dari Du Pont.
Mempunyai sifat elastisitas yang tinggi, kuat dan memiliki ketahanan gosokan
yang tinggi. Spandex adalah jenis serat sintetis yang terkenal memiliki elastisitas
lebih baik dari rubber. Kain spandex bisa mencapai tingkat elastisitas dengan
tarikan sampai 500%.

2.3. Serat semi sintetis


Modal
Modal atau polynosic dikenal dengannama Avril, Hightel, Vincel, Zantrel dan
lainnnya adalah selulosa yang diregenerasi, sejenis rayon viskosa dengan derajat
polimerisasi yang lebih tinggi dan memiliki struktur mikro fibril dengan panjang
rantai molekul dua kali lipat dari rayon, kekuatan lebih tinggi tetapi mulur serta
moisture regain lebih rendah.
Modal dpat dicuci dengan sabun atau detergen dan pelarut organic dan
pencucian kimia / dry-cleaning dan disetrika dengan suhu sedang, dengan
pemanasan seperti ni kekusutan dapat dihilangkan, adanya uap dalam
penyetrikaan memudahkan kain untuk menjadi licin dan terlihat berkilau
2. Rayon Viscosa
Rayon viscose adalah serat semi sintetik yang bahan bakunya dari alam yaitu
kayu yang mempunyai kadar selulosa tinggi, sehingga mempunyai kenyamanan
dala pemakaian yang sangat baik pada berbagai kondisi
3. Rayon Acetat

Termasuk dalam serat semi sintetik yang mempunyai elastisitas yang baik,
namun tidak cukup untuk memberikan ketahanan kusut yang baik. Rayon asetat
adalah konduktor panas yag buruk tetapi merupakan isolator panas yang baik
oleh karena itu bahan ini banyak digunakan sebagai kain pelapis
Pencucian dapat dilakukan dengan sabu alkali dan dengan pencucian kimia / dry
cleaning. Penyetrikaan kain asetat dilakukan dengan menggunakan setrika
hangant dan tidak langsung
Rayon asetat tahan terhadap mikroorganisme dan serangga tetapi tidak tahan
terhadap jamur terutama pada kondisi yang lembab

2. 4. Blending / campuran serat


Seringkali untuk memperoleh harga yang lebih murah dan kekuatan dari bahan
kain tersebut maka dilakukan blending / campuran serat misalnya T/C 65/35
( campuran polyester cotton), T/R 65/35 (campuran polyester rayon), CVC
( campuran polyester cotton 50/50), cotton / lycra (97/3) dll
TC (Teterton Cotton ) / Polyester Cotton
Jenis bahan ini adalah campuran dari Cotton Combed 35 % dan Polyester
(Teteron) 65%. Dibanding bahan Cotton, bahan TC kurang bisa menyerap
keringat dan agak panas di badan. TC biasanya di buat untuk sprei, hem, celana.
Karakteristik: Lebih tahan shrinkage (tidak susut dan melar) meskipun sudah
dicuci berulang-ulang dan apabila dibakar akan menghasilkan abu dan arang,
untuk pengujian detailnya harus dengan bahan kimia tertentu.
CVC ( Cotton Viscose)
Jenis bahan ini adalah campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose.
Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih kecil dari
bahan Cotton. Jenis bahan ini juga bersifat menyerap keringat.

Sekian uraian dari kami. Semoga bermanfaat.


Artikel yang berkaitan:
1. Jenis dan Karakteristik Bahan Kain di Best Etalase cot Com atau
2. Jenis-jenis kain berdasarkan tujuan penggunaannya

NB: Semua artikel yang ada berdasarkan teori yang kami dapatkan dari
internet maupun sumber lainnya. Untuk hasil yang sebenarnya terjadi
dilapangan harap bisa lebih dipahami dan disikapi dengan lebih bijak.

Anda mungkin juga menyukai