Anda di halaman 1dari 5

Pengaruh Harmonisa Pada Sistem Tenaga Listrik

Posted on April 13, 2014 by angin165

Pengaruh Harmonisa Pada Sistem Tenaga Listrik


Mohammad Aris Darmawan, Muhammad Amir Fauzi
Yoga Fitrah Anurrahman, Faris Sina Prinata
Mahasiswa Teknik Tenaga Listrik Institut Teknologi Bandung
Harmonisa adalah gelombang yang terdistorsi secara periodik yang terjadi pada gelombang
tegangan, arus, atau daya terdiri dari gelombang-gelombang sinus yang frekuensinya merupakan
kelipatan bulat frekuensi sumber / fundamental, sehingga bentuknya tidak sinusoidal. Hubungan
antara frekuensi harmonik dan fundamental dapat ditulis sebagai berikut:
(1)
Dengan
adalah frekuensi harmonic, adalah kelipatan gelombang (bilangan bulat), dan
adalah frekuensi fundamental. Gelombang harmonik ini akan menumpang pada gelombang
fundamental sehingga akan terbentuk gelombang yang terdistorsi. Ini dikarenakan efek
penjumlahan dari gelombang harmonisa dengan gelombang fundamentalnya. Gelombang
harmonisa ini dapat dijabarkan pada deret Fourier berikut ini:
(2)
dengan :
(3)
(4)
(5)
adalah komponen DC, sedangkan

dan

adalah komponen AC.

Peran harmonisa pada sistem tenaga listrik cukup besar, terutama pada alat-alat yang terdapat
pada sistem tenaga. Harmonisa akan menimbulkan beberapa dampak seperti panas berlebih pada
beberapa alat seperti generator dan transformator karena kecenderungan harmonisa mengalir ke
tempat dengan impedansi yang lebih rendah. Beberapa dampak lain akan dijelaskan pada artikel
ini. Parameter besarnya harmonisa dinyatakan dalam Total Harmonic Distortion (THD) yang
dapat ditulis sebagai:

Untuk tegangan,
(6)
Untuk arus,
(7)
Berdasarkan kesepakatan yang disepakati dunia internasional, THD yang diterima adalah apabila
bernilai dibawah 5% dari tegangan atau arus fundamentalnya.Apabila diatas batas tersebut maka
alat elektronik tersebut tidak boleh digunakan.
Efek harmonisa tidak dapat dihilangkan secara sepenuhnya, tetapi dapat dikurangi. Ada beberapa
cara yang biasa digunakan dalam mengurangi harmonisa, yaitu dengan penggunaan filter pasif
seperti pemasangan kapasitor, penambahan jumlah fasa, dan kompensasi atau injeksi harmonisa
negatif.
Ada tiga macam urutan fasa serta urutan harmonisa yaitu :
1. Urutan fasa positif, urutan fasanya adalah R-S-T yang antar fasanya terpisah 1200. Orde
harmonisanya adalah n = 1, 7, 13, .
2. Urutan fasa negatif, urutan fasanya adalah R-T-S yang antar fasanya terpisah 1200. Orde
harmonisanya adalah n = 5, 11, 17,
3. Urutan nol yang mempunyai beda fasa sama dengan nol (sefasa). Orde harmonisanya
adalah n = 3, 9, 15, .
Terdapat dua jenis beban pada sistem ketenagalistirikan.Beban tersebut terdiri dari beban linier
dan beban non linier.Beban disebut linier jika nilai arus berbanding secara linier dengan tegangan
beban. Berarti bentuk gelombang arus akan sama dengan bentuk gelombang tegangan.
Beban disebut sebagai beban non linier jika bentuk gelombang arus tidak sama dengan bentuk
gelombang tegangan (mengalami distorsi). Arus yang ditarik beban non linier tidak sinusoidal
tetapi periodic.Bentuk gelombang tidak periodic tersebut dapat diuraikan berdasarkan komponen
fundamental dan komponen harmonic.Beban non linier tersebut misalnya semi konduktor yang
digunakan sebagai switching device.Beban non linier inilah yang berperan sebagai sumber
harmonisa pada sistem ketenagalistrikan.
Dalam sistem tenaga listrik sumber beban non linier antara lain berasal dari converter statis,
magnetisasi transformator yang tidak linier, putaran mesin arus AC, bangku kapasitor dan
lainnya.
PENGARUH HARMONISA PADA SISTEM TENAGA

Sistem Proteksi
Pada peralatan sistem proteksi, harmonisa dapat menyebabkan:
1. Penurunan rating (derating) akibat pemanasan yang terjadi.
2. Menyebabkan peningkatan pemanasan dan rugi-rugi pada switchgear, sehingga
mengurangi kemampuan mengalirkan arus dan mempersingkat umur beberapa komponen
isolator.
3. Timbulnya getaran mekanis pada panel listrik yang merupakan getaran resonansi mekanis
akibat harmonisa arus frekuensi tinggi.
4. Harmonisa dapat menimbulkan tambahan torsi pada kWh-meter jenis elektromekanis
yang menggunakan piringan induksi berputar, akibatnya putaran piringan akan lebih
cepat atau terjadi kesalahan ukur pada kWh-meter karena piringan induksi tersebut
dirancang hanya untuk beroperasi pada frekuensi dasar.
5. Triple harmonisa pada kawat netral dapat memberikan induksi harmonisa yang
mengganggu sistem telekomunikasi.
6. Pemutus beban dapat bekerja di bawah arus pengenalnya atau mungkin tidak bekerja
pada arus pengenal.
7. Untuk sistem tenaga, arus pada kawat netral membesar (terutama akibat munculnya
kelipatan harmonisa ke-3) serta tegangan sentuh peralatan membesar dan berbahaya bagi
operator.
Motor Listrik
Harmonisa arus atau tegangan menyebabkan peningkatan rugi-rugi pada belitan stator, rangkaian
rotor, serta laminasi stator dan rotor sehingga efisiensi mesin menurun. Akibat efek kulit dan arus
eddy, rugi-rugi ini lebih besar dibandingkan rugi-rugi yang disebabkan arus DC. Medan bocor
pada stator dan rotor juga menyebabkan rugi-rugi tambahan. Pada mesin induksi dan mesin
sinkron, rugi-rugi panas tambahan paling banyak dibangkitkan pada rotor karena urutan polaritas
harmonisa yang dihasilkan oleh motor khususnya motor induksi, polaritasnya dapat bernilai
positif atau negatif. Dari perubahan urutan polaritas harmonisa yakni harmonisa ke-5 urutan
polaritasnya negatif (-), sedangkan harmonisa ke-7 urutan polaritasnya positif (+), akan memiliki
dampak sendiri-sendiri. Bila motor menghasilkan harmonisa dengan urutan polaritas negatif,
maka pada sistem distribusi akan menimbulkan medan magnet putar dengan arah maju
(forward). Sedangkan untuk polaritas harmonisa negatif akan menimbulkan medan magnet putar
dengan arah mundur (reverse). Urutan polaritas positif dan negatif harmonisa inilah yang
menyebabkan motor menjadi panas. Sehingga kemampuan mesin akan menurun akibat
pemanasan berlebih karena harmonisa, selain itu umur mesin juga akan menurun. Sedangkan
pada arus harmonisa urutan polaritas nol tidak akan menimbulkan masalah pada motor itu
sendiri, melainkan akan menimbulkan masalah pada sistem 3 fasa 4 kawat. Yaitu akan

menimbulkan penambahan arus pada kawat netral, biasanya terjadi pada transformator hubungan
wye. Penambahan arus pada kawat netral ini akan menyebabkan kawat netral menjadi panas,
karena kawat netral tidak memiliki pengaman seperti pemutus arus untuk proteksi tegangan atau
arus lebih. Selain itu, polaritas harmonisa urutan nol ini menyebabkan terjadinya interferensi
pada kabel saluran telekomunikasi. Frekuensi harmonisa yang lebih tinggi dari frekuensi
kerjanya akan mengakibatkan penurunan efisiensi atau terjadinya kerugian daya.
Transformator
Pada transformator daya, arus urutan nol yang bersirkulasi pada belitan delta dapat menyebabkan
arus yang besar dan pemanasan berlebih.Untuk mengatasipemanasan berlebih akibat harmonisa,
seringkali kapasitas daya transformator diperbesar untuk memperbesar kapasitas
pendinginan.Tetapi konduktor yang lebih besar menyebabkan pemanasan yang lebih besar juga,
yang diakibatkan harmonisa frekuensi tinggi.Selain itu, memperbesar kapasitas transformator
berarti memperbesar arus harmonisa yang mungkin mengalir dalam sistem.Penurunan efisiensi
transformator akibat harmonisa dapat mencapai sekitar 6%.Pada sisi transformator dampak yang
bisa diketahui adalah transformator mengalami kenaikan suhu. Naiknya suhu transformator akan
menyebabkan:
1. Penambahan rugi-rugi daya akan mengurangi kapasitas pembebanan transformator.
Misal: pada transformator 750 kVA, dengan 10% rugi arus eddy dan rugi arus harmonisa
akan bekerja hanya pada 77,5%-nya atau menjadi 578 KVA.
2. Mengurangi kemampuan arus maksimum.
3. Mengurangi umur transformator.
Dampak Harmonisa pada Peralatan
Distorsi harmonisa bisa menebabkan terjaadinya voltage zero crossing, yang beakibat pada
kesalahan operasi bila digunakan untuk sinkronisasi kontrol. Komputer dan sejenisnya
membutuhkan sumber AC yang bila megandung harmonisa THD (Total Harmonic Distortion)
tegangannya tidak boleh lebih dari 5%, dan untuk masing-masing harmonisa tidak boleh lebih
dari 3% gelombanng dasar (50 Hz).
Rugi-rugi pada Konduktor Kabel dan Kawat Transmisi
Apabila system mengalami resonansi, tegangan pada sistem dapat mengalami peningkatan.
Akibatnya, kabel dan isolator lainnya akan mengalami stres tegangan berlebih dan korona, yang
dapat menyebabakan kegagalan pada isolasi listrik atau mempercepat penuaan (aging). Dari segi
pengukuran harmonisa mengakibatkan kesalahan pengukuran dari alat-alat ukur tergantung pada
konstruksi dari alat ukur tersebut.Alat ukur yang bekerja berdasarkan induksi (induction disk),
seperti watt-hour meters, dirancang dan dikalibrasi untuk gelombang sinus. Harmonisa
membangkitkan tambahan kopel atau torque electromagnetic pada disk, sehingga hasil
pengukurannya lebih tinggi.

Generator Sinkron
Dampak arus harmonisa pada generator sinkron yang disebabkan oleh penggangguan beba-beban
non-linear adalah sebagai berikut:
1. a. Beban non-linear akan menyebabkan rugi-rugi tambahan pada generator sinkron
2. b. Rugi-rugi tambahan akibat beban non-linear disebabkan oleh rugi-rugi arus urutan nol
dan rugi-rugi arus urutan negative
3. c. Dalam system pembangkitan energy listrik sendiri yang umumnya menggunakan
konfigurasi tiga-fasa empat-kawat, kontribusi rugi-rugi tambahan akibat arus urutan nol
lebih besar dibandingkan rugi-rugi tambahan akibat oleh arus urutan negatif
PENUTUP
Suatu sistem tenaga listrik dipemgaruhi banyak factor, salah satunya adalah harmonisa. Adanya
harmonisa pada sistem tenaga listrik akanmenyebabkan timbulnya rugi-rugi pada konduktor
kabel dan kawat transmisi, generator sinkron, transformator, sistem proteksi, dan motor listrik.
Sehingga harmonisa harus diredam dalam sistem tenaga. Cara untuk meredam harmonisa adalah
dengan pemasangan filter kapasitif atau induktif, converter, dan trafo isolasi hubungan -Y pada
sistem.
DAFTAR PUSTAKA
Dugen, Roger C., Electrical Power System Quality, IEEE 519-1992, 1992.
Santoso, Surya, 2002, Electrical Power System Quality.
Schneider Electric, Panduan Aplikasi Teknis

Anda mungkin juga menyukai