Anda di halaman 1dari 42

Teori-teori tentang proses terbentuknya bumi

1.Teori Kabut(Nebula)

Teori Kabut Nebula

Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi. Salah
satunya adalah teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755)
dan Piere De Laplace(1796).Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam
teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul
menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut
yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat
cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena
pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam
tata surya.Teori nebula ini terdiri dari beberapa tahap,yaitu

Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu pekat
dan besar.

Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di
pusat lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat yang bersamaan
materi lainpun terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari matahari yang
disebut sebagai planet, bergerak mengelilingi matahari.

Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan secara
teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk Susunan
Keluarga Matahari.

2.Teori Planetisimal

Teori Planetesimal

Pada awal abad ke-20, Forest Ray Moulton, seorang ahli astronomi Amerika bersama
rekannya Thomas C.Chamberlain, seorang ahli geologi, mengemukakan teori
Planetisimal Hypothesis, yang mengatakan matahari terdiri dari massa gas bermassa
besar sekali, Pada suatu saat melintas bintang lain yang ukurannya hampir sama dengan
matahari, bintang tersebut melintas begitu dekat sehingga hampir menjadi tabrakan.
Karena dekatnya lintasan pengaruh gaya gravitasi antara dua bintang tersebut
mengakibatkan tertariknya gas dan materi ringan pada bagian tepi.

Karena pengaruh gaya gravitasi tersebut sebagian materi terlempar meninggalkan


permukaan matahari dan permukaan bintang. Materi-materi yang terlempar mulai
menyusut dan membentuk gumpalan-gumpalan yang disebut planetisimal. PlanetisimalPlanetisimal lalu menjadi dingin dan padat yang pada akhirnya membentuk planet-planet
yang mengelilingi matahari.
3.Tori Pasang Surut Gas(Tidal)

Teori Pasang Surut Gas

Teori ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1918, yakni
bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga
menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih
berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi,
ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak
bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa
hampir sama besar dengan matahari mendekat, maka akan terbentuk semacam gununggunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang
tadi. Gunung-gunung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk
semacam lidah pijar yang besar sekali, menjulur dari massa matahari dan merentang ke
arah bintang besar itu.

Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan
pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar
yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan
perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap-planet
yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar mengelilingi matahari dan
mengalami proses pendinginan. Proses pendinginan ini berjalan dengan lambat pada
planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil
seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif lebih cepat.
4.Teori Bintang Kembar

Teori Bintang Kembar

Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori ini,
galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga
banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak mempunyai gaya
gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi
bintang yang tidak meledak itu. Bintang yang tidak meledak itu sekarang disebut dengan
matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang
mengelilinginya.
5.Teori Big Bang

Teori Big Bang

Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar
tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada
porosnya. Putaran tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke
luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat,
gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian
membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar
tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut
dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu,
bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk
gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu
membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.

Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap


hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan
bumi, yaitu:

Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami


perlapisan atau perbedaan unsur.

Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya


diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam,
sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.

Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam,
mantel luar, dan kerak bumi.

Bukti penting lain bagi Big Bang adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang angkasa.
Dalam berbagai penelitian, diketahui bahwa konsentrasi hidrogen-helium di alam semesta
bersesuaian dengan perhitungan teoritis konsentrasi hidrogen-helium sisa peninggalan
peristiwa Big Bang. Jika alam semesta tak memiliki permulaan dan jika ia telah ada sejak
dulu kala, maka unsur hidrogen ini seharusnya telah habis sama sekali dan berubah
menjadi helium.
Segala bukti meyakinkan ini menyebabkan teori Big Bang diterima oleh masyarakat
ilmiah. Model Big Bang adalah titik terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang asal
muasal alam semesta. Begitulah, alam semesta ini telah diciptakan oleh Allah Yang Maha
Perkasa dengan sempurna tanpa cacat .
Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat
pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka
lihtatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang. (QS. AlMulk, 67:3).
Teori big bang merupakan teori saintifik mengenai penciptaan atau kelahiran alam semesta.
Orang yang dipercaya sebagai pencipta teori big bang adalah George Lemaitre, seorang ahli
astronomi dari Belgia pada tahun 1920-an. Ia menyatakan bahwa kira-kira 15 milyar tahun yang
lalu semua materi di angkasa menyatu dan memadat (terkondensasi) dengan ledakan yang hebat,
kemudian partikel-partikel dari zat itu bertaburan ke semua arah dan membentuk alam semesta.
Menurut teori tersebut, alam semesta ini telah diciptakan kira-kira 10 hingga 20 milyar tahun
yang lalu. Ia terbentuk dari ledakan-ledakan kosmikyang bertaburan ke seluruh arah di alam
makrokosmos.
Sebagian ilmuwan muslim mengklaim bahwa teori big bang ini telah diinformasikan dalam al
Quran yang diturunkan 14 abad yang lalu, yaitu dalam surat al Anbiya ayat 30 yang berbunyi :


Artinya : Dan apakah oarng-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air
Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman ???
Ayat ini berikut penjelasannya telah disampaikan kepada Dr. Alfred Krohmer seorang geolog
termasyhur dunia dalam suatu konfrensi tentang mukjizat Al Quran yang diselanggarakan di
Saudi Arabia. Setalah memahami artinya dia berteriak: mustahil .mustahil kalau hakekathakekat ini telah tercantum dalam kitab manapun sejak 14 abad yang lalu. Hakekat tersebut baru
ditemukan dan diketahui beberapa tahun yang lalu. Dan untuk mengetahuinyapun harus dengan
menggunakan cara-cara ilmiah dan riset yang rumit serta memakan waktu yang lama, khususnya
tentang tata surya yang satu kesatuan .
Memang suatu kemustahilan kalau 14 abad yang lalu yang belum ditemukannya alat-alat
semodern dewasa ini ada orang yang berpendapat bahwa seluruh alam ini dulunya satu yang
dalam memunculkan ide itu harus menggunakan cara-cara ilmiah dan riset yang rumit serta
waktu yang lama. Akan tetapi apa yang dikatakan Muhammad SAW sejak 14 abad yang lalu
benar-benar merupakan hakekat yang tidak bisa dibantah. Ilmu modern pun terpaksa menetapkan
dan membenarkannya.
Kita masih ingat sewaktu diadakan penerbangan peercobaan ke bulan dan pengambilan unsurunsur yanh ada di permukaan bulan dengan tujuan untuk menemukan bahan-bahan obat-obatan
yang tidak ada di Bumi atau setidaknya bila bahan tersebut dicampurkan dengan bahan yang ada
di Bumi dapat menghasilkan unsur-unsur baru yang belum pernah dikenal manusia. Namun apa
yang terjadi, manusia akhirnya sampai ke bulan dan pulang dengan membaya bebatuan yang ada
di permukaan serta bawah permukaan bulan. Ternyata unsur-unsur penyusun bebatuan itu sama
dengan unsur-unsur penyusun permukaan bumi. Hal ini membuktikan bahwa dulunya bumi dan
bulan pernah menjadi satu kesatuan seperti teori big bang dan ayat 30 surat al-Anbiya tersebut.

Masih sangat banyak teori lainnya yang Dikemukakan oleh para ahli seperti:
Teori Buffon dari ahli ilmu alam Perancis George Louis Leelere Comte de Buffon.
Beliau mengemukakan bahwa dahulu kala terjadi tumbukan antara matahari dengan
sebuah komet yang menyebabkan sebagian massa matahari terpental ke luar. Massa yang
terpental ini menjadi planet.

Teori Kuiper atau teori kondensasi dikemukakan oleh Gerald P.Kuiper mengemukakan
bahwa pada mulanya ada nebula besar berbentuk piringan cakram. Pusat piringan adalah
protomatahari, sedangkan massa gas yang berputar mengelilingi promatahari adalah
protoplanet.Pusat piringan yang merupakan protomatahari menjadi sangat panas,
sedangkan protoplanet menjadi dingin. Unsur ringan tersebut menguap dan menggumpal
menjadi planet planet.Dalam teorinya beliau juga mengatakan bahwa tata surya pada
mulanya berupa bola kabut raksasa. Kabut ini terdiri dari debu, es, dan gas. Bola kabut
ini berputar pada porosnya sehingga bagian-bagian yang ringan terlempar ke luar,
sedangkan bagian yang berat berkumpul di pusatnya membentuk sebuah cakram mulai
menyusut dan perputarannya semakin cepat, serta suhunya bertambah, akhirnya
terbentuklah matahari.
Teori Weizsaecker dimana pada tahun 1940, C.Von Weizsaecker, seorang ahli astronomi
Jerman mengemukakan tata surya pada mulanya terdiri atas matahari yang dikelilingi
oleh massa kabut gas. Sebagian besar massa kabut gas ini terdiri atas unsur ringan, yaitu
hidrogen dan helium. Karena panas matahari yang sangat tinggi, maka unsur ringan
tersebut menguap ke angkasa tata surya, sedangkan unsur yang lebih berat tertinggal dan
menggumpal. Gumpalan ini akan menarik unsur unsur lain yang ada di angkasa tata
surya dan selanjutnya berevolusi membentuk palnet planet, termasuk bumi.
Teori Whipple oleh seorang ahli astronom Amerika Fred L.Whipple, mengemukakan
pada mulanya tata surya terdiri dari gas dan kabut debu kosmis yang berotasi membentuk
semacam piringan. Debu dan gas yang berotasi menyebabkan terjadinya pemekatan
massa dan akhirnya menggumpal menjadi padat, sedangkan kabutnya hilang menguap ke
angkasa. Gumpalan yang padat saling bertabrakan dan kemudian membentuk planet
planet.
Menurut seorang astronom asal inggris,pada pertengahan abad 20 yang bernama Sir Fred
Hoyle mengemukakan suatu teori yang disebut Steady-State.Teori steady-state

menyatakan bahwa alam semesta berukuran tak hingga dan kekal sepanjang masa.
Dengan tujuan mempertahankan paham materialis, teori ini sama sekali berseberangan
dengan teori Big Bang, yang mengatakan bahwa alam semesta memiliki permulaan.
Mereka yang mempertahankan teori steady-state telah lama menentang teori Big Bang.
Namun, ilmu pengetahuan justru meruntuhkan pandangan mereka.
Pada tahun 1948, Gerge Gamov muncul dengan gagasan lain tentang Big Bang. Ia
mengatakan bahwa setelah pembentukan alam semesta melalui ledakan raksasa, sisa
radiasi yang ditinggalkan oleh ledakan ini haruslah ada di alam. Selain itu, radiasi ini
haruslah tersebar merata di segenap penjuru alam semesta. Bukti yang 'seharusnya ada'
ini pada akhirnya diketemukan. Pada tahun 1965, dua peneliti bernama Arno Penziaz dan
Robert Wilson menemukan gelombang ini tanpa sengaja. Radiasi ini, yang disebut
'radiasi latar kosmis', tidak terlihat memancar dari satu sumber tertentu, akan tetapi
meliputi keseluruhan ruang angkasa. Demikianlah, diketahui bahwa radiasi ini adalah sisa
radiasi peninggalan dari tahapan awal peristiwa Big Bang. Penzias dan Wilson
dianugerahi hadiah Nobel untuk penemuan mereka.Pada tahun 1989, NASA
mengirimkan satelit Cosmic Background Explorer. COBE ke ruang angkasa untuk
melakukan penelitian tentang radiasi latar kosmis. Hanya perlu 8 menit bagi COBE untuk
membuktikan perhitungan Penziaz dan Wilson. COBE telah menemukan sisa ledakan
raksasa yang telah terjadi di awal pembentukan alam semesta. Dinyatakan sebagai
penemuan astronomi terbesar sepanjang masa, penemuan ini dengan jelas membuktikan
teori Big Bang.
Dan menurut gagasan kuno yang mengatakan bahwa alam semesta itu kekal. Gagasan
yang umum di abad 19 adalah bahwa alam semesta merupakan kumpulan materi
berukuran tak hingga yang telah ada sejak dulu kala dan akan terus ada selamanya. Selain
meletakkan dasar berpijak bagi paham materialis, pandangan ini menolak keberadaan
sang Pencipta dan menyatakan bahwa alam semesta tidak berawal dan tidak berakhir.

Materialisme adalah sistem pemikiran yang meyakini materi sebagai satu-satunya


keberadaan yang mutlak dan menolak keberadaan apapun selain materi. Berakar pada
kebudayaan Yunani Kuno, dan mendapat penerimaan yang meluas di abad 19, sistem
berpikir ini menjadi terkenal dalam bentuk paham Materialisme dialektika Karl
Marx.Para penganut materalisme meyakini model alam semesta tak hingga sebagai dasar
berpijak paham ateis mereka. Misalnya, dalam bukunya Principes Fondamentaux de
Philosophie, filosof materialis George Politzer mengatakan bahwa "alam semesta
bukanlah sesuatu yang diciptakan" dan menambahkan: "Jika ia diciptakan, ia sudah pasti
diciptakan oleh Tuhan dengan seketika dan dari ketiadaan".
Ketika Politzer berpendapat bahwa alam semesta tidak diciptakan dari ketiadaan, ia
berpijak pada model alam semesta statis abad 19, dan menganggap dirinya sedang
mengemukakan sebuah pernyataan ilmiah. Namun, sains dan teknologi yang berkembang
di abad 20 akhirnya meruntuhkan gagasan kuno yang dinamakan materialisme ini.
Ledakan raksasa yang menandai permulaan alam semesta ini dinamakan 'Big Bang', dan
teorinya dikenal dengan nama tersebut. Perlu dikemukakan bahwa 'volume nol'
merupakan pernyataan teoritis yang digunakan untuk memudahkan pemahaman. Ilmu
pengetahuan dapat mendefinisikan konsep 'ketiadaan', yang berada di luar batas
pemahaman manusia, hanya dengan menyatakannya sebagai 'titik bervolume nol'.
Sebenarnya, 'sebuah titik tak bervolume' berarti 'ketiadaan'. Demikianlah alam semesta
muncul menjadi ada dari ketiadaan. Dengan kata lain, ia telah diciptakan. Fakta bahwa
alam ini diciptakan, yang baru ditemukan fisika modern pada abad 20, telah dinyatakan
dalam Alqur'an 14 abad lampau,yakni :
"Dia (Allah) Pencipta langit dan bumi" (QS. Al-An'aam, 6: 101)

ANGGOTA TATA SURYA

1. Matahari
Matahari merupakan salah satu bintang di dalam Galaksi Bima Sakti yang memiliki fungsi dan
peranan paling penting di dalam struktur tata surya. Matahari merupakan bagian dari tata surya
yang memiliki ukuran, massa, volume, temperatur, dan gravitasi yang paling besar sehingga
matahari memiliki pengaruh yang sangat besar pula terhadap benda- benda angkasa yang beredar
mengelilinginya.
Matahari memiliki garis tengah sekitar 1.392.000 km atau sekitar 109 kali garis tengah bumi.
Massa atau berat totalnya sekitar 332.000 kali dari berat bumi, volumenya diperkirakan
1.300.000 kali volume bumi, dan temperatur di permukaannya sekitar mencapai 5.000 C,
sedangkan temperatur di pusatnya sekitar 15.000.000 C.
Temperatur matahari yang sangat tinggi menurut Dr. Bethe (1938) disebabkan oleh adanya
reaksi inti di dalam tubuh matahari. Ia berpendapat bahwa dalam keadaan panas dan tekanan
yang sangat tinggi, atom-atom di dalam tubuh matahari akan kehilangan elektron- elektronnya
sehingga kemudian menjadi inti atom yang bergerak ke berbagai arah dengan kecepatan yang
sangat tinggi, dan menimbulkan tumbukan antarinti atom dan penghancuran sebagian massanya
(massa defect), kemudian berubah menjadi energi panas dan cahaya yang dipancarkan ke
berbagai arah.
a. Struktur Matahari
Bagian-bagian Matahari
1) Atmosfer Matahari
Atmosfer matahari adalah lapisan paling luar dari matahari yang berbentuk gas, terdiri atas dua
lapisan, yaitu kromosfer dan korona. Kromosfer merupakan lapisan atmosfer matahari bagian
bawah yang terdiri atas gas yang renggang berwarna merah dengan ketebalan sekitar 10.000 km.
Lapisan gas ini merupakan lapisan yang paling dinamis karena seringkali muncul tonjolon
cahaya berbentuk lidah api yang memancar sampai ketinggian lebih dari 200.000 km yang
disebut prominensa (protuberans).
Korona adalah lapisan atmosfer matahari bagian atas yang terdiri atas gas yang sangat renggang
dan berwarna putih atau kuning kebiruan, serta memiliki ketebalan mencapai ribuan kilometer.
Kromosfer dan korona dalam keadaan normal tidak dapat terlihat jelas dari bumi karena tingkat
sinar terangnya lebih rendah dari lapisan permukaan matahari. Atmosfer matahari (kromosfer,
korona, dan prominensa) dapat terlihat jelas jika bulatan matahari tertutup oleh bulatan bulan
pada saat terjadi gerhana matahari total atau melalui pengamatan dengan menggunakan alat yang
disebut koronagraf.
2) Fotosfer Matahari

Fotosfer matahari adalah lapisan berupa bulatan berwarna perak kekuning-kuningan yang terdiri
atas gas padat bersuhu tinggi. Pada fotosfer matahari terlihat adanya bintik atau noda hitam
berdiameter sekitar
300.000 km. Bahkan ada yang berdiameter lebih besar dari diameter bumi dengan kedalaman
sekitar 800 km disebut umbra. Di sekeliling umbra, biasanya terdapat lingkaran lebih terang
disebut penumbra. Noda-noda hitam pada matahari secara keseluruhan disebut sun spots.
3) Barisfer (Inti Matahari)
Inti matahari adalah bagian dari matahari yang letaknya paling dalam, berdiameter sekitar
500.000 km dengan tingkat temperatur sekitar 15.000.000 C. Pada bagian ini berlangsung
reaksi inti yang menyebabkan terjadinya sintesis hidrogen menjadi helium dengan karbon
sebagai katalisatornya.
b. Pergerakan Matahari
Matahari tidaklah berada dalam keadaan statis, akan tetapi selalu bergerak dinamis baik individu
maupun secara sistem. Adapun gerakan matahari secara garis besar terdiri atas gerak rotasi dan
revolusi matahari. Rotasi matahari adalah gerakan matahari berputar pada sumbunya yang
berlangsung sekitar 25,5 hari di bagian ekuator dan sekitar 27 hari di bagian kutub matahari
untuk satu kali putaran.
Revolusi matahari adalah gerakan matahari beserta anggota-anggotanya mengelilingi pusat
galaksi Bima Sakti.
c.

Peranan Matahari terhadap Kehidupan di Planet Bumi

Matahari merupakan benda angkasa yang memiliki cahaya sendiri. Oleh karena itu, matahari
memiliki peranan sangat penting, antara lain sebagai sumber cahaya dan panas bagi planet-planet
di sekitarnya, termasuk Bumi, sehingga dapat berlangsung kehidupan manusia, tumbuhan, dan
hewan di Bumi. Selain sebagai sumber panas dan cahaya, matahari memiliki peranan, sebagai
pengatur iklim dan cuaca sehingga
memungkinkan terjadinya variasi kehidupan di muka bumi.

3. Planet-Planet (The Planets)


Planet merupakan benda angkasa yang tidak memiliki cahaya sendiri, berbentuk bulatan dan
beredar mengelilingi matahari. Sebagian besar planet memiliki pengiring atau pengikut planet
yang disebut satelit yang beredar mengelilingi planet.
Dalam sistem tata surya terdapat delapan planet. Berdasarkan urutannya dari matahari. Planetplanet tersebut terdiri atas Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus, beredar mengelilingi matahari pada orbit atau garis edarnya masing-masing dalam
suatu sistem tata surya.

a. Klasikasi Planet
1) Berdasarkan Massanya
1. Planet Bermassa Besar (Superior Planet), terdiri atas Yupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus.
2. Planet Bermassa Kecil (Inferior Planet), terdiri atas Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
2) Berdasarkan Jaraknya ke Matahari
1. Planet Dalam (Interior Planet), yaitu planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari
lebih dekat dari jarak rata-rata bumi ke matahari atau lintasannya beradadi antara
lintasan bumi dan matahari. Berdasarkan kriteria tersebut, maka yang termasuk Planet
Dalam adalah Merkurius dan Venus. Planet Merkurius ataupun Venus memiliki kecepatan
peredaran mengelilingi matahari berbeda-beda sehingga letak atau kedudukan planet
tersebut jika dilihat dari bumi akan berubah- ubah. Sudut yang dibentuk oleh garis yang
menghubungkan Bumi-Matahari dengan suatu planet disebut elongasi. Besarnya sudut
elongasi yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan Bumi-Matahari-Merkurius, yaitu
antara 028, sedangkan sudut elongasi Bumi-Matahari-Venus adalah antara 050
2. Planet Luar (Eksterior Planet), yaitu planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari
lebih jauh dari jarak rata-rata bumi ke matahari atau lintasannya berada di luar lintasan
bumi. Planet-planet yang termasuk ke dalam kelompok planet luar, yaitu Mars, Yupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Dilihat dari bumi, sudut elongasi kelompok Planet Luar
berkisar antara 0180. Jika elongasi salah satu planet mencapai 180, hal ini berarti
planet tersebut sedang berada dalam kedudukan oposisi, yaitu suatu kedudukan di mana
suatu planet berkedudukan berlawanan arah dengan posisi matahari dilihat dari bumi.
Pada saat oposisi berarti planet tersebut berada pada jarak paling dekat dengan bumi.
Adapun jika elongasi salah satu planet mencapai 0 berarti planet tersebut mencapai
kedudukan konjungsi, yaitu suatu kedudukan di mana suatu planet berada dalam posisi
searah dengan matahari dilihat dari bumi, pada saat konjungsi berarti planet tersebut
berada pada jarak yang paling jauh dengan bumi.
b. Deskripsi Planet
1) Merkurius
Merkurius merupakan planet yang letaknya paling dekat ke matahari, jarak rata-ratanya sekitar
57,8 juta km. Oleh karena jaraknya yang sangat dekat ke matahari, maka suhu udara siang hari
menjadi sangat panas, mencapai 400 C, sedangkan pada malam hari menjadi sangat dingin,
mencapai -2000 C. Perbedaan suhu harian yang sangat besar disebabkan Merkurius tidak
memiliki atmosfer.
Merkurius memiliki ukuran paling kecil dalam sistem tata surya, garis tengahnya hanya 4.850
km hampir sama ukurannya dengan bulan yang memiliki diameter sekitar 3.476 km. Planet ini

beredar mengelilingi matahari dalam suatu orbit eliptis (lonjong) dengan periode revolusinya
sekitar 88 hari, dan periode rotasinya sekitar 59 hari.
2) Venus
Venus merupakan planet yang letaknya paling dekat ke bumi, yaitu sekitar 42 juta km. Oleh
karena itu, planet ini dapat terlihat jelas dari bumi sebagai noktah kecil sangat terang dan
berkilauan menyerupai bintang pada pagi atau senja hari. Orang-orang di bumi seringkali
menyebutnya sebagai bintang pagi atau timur ketika Venus berada pada posisi elongasi barat, dan
bintang senja pada waktu elongasi timur.
Selain karena letaknya paling dekat ke bumi, kecemerlangan Venus disebabkan oleh adanya
atmosfer berupa awan putih yang menyelubungi planet. Atmosfer tersebut berfungsi
memantulkan cahaya matahari yang diterimanya.
Jarak rata-rata Venus ke matahari sekitar 108 juta km, diselubungi atmosfer sangat tebal terdiri
atas gas karbondikosida dan sulfat. Sehingga pada siang hari suhunya mencapai 477 C,
sedangkan pada malam hari suhunya tetap tinggi karena panas yang diterimanya tertahan
atmosfer planet tersebut. Diameter Venus sekitar 12.140 km, periode rotasinya sekitar 244 hari
dengan arah sesuai jarum jam dan periode revolusinya sekitar 225 hari.
3) Bumi
Bumi merupakan planet yang berada pada urutan ketiga dari matahari. Jarak rata-ratanya ke
matahari sekitar 150 juta km. Periode revolusinya sekitar 365,25 hari dan periode rotasinya
sekitar 23 jam 56 menit dengan arah barat-timur. Bumi memiliki satu satelit yang selalu beredar
mengelilingi bumi, yaitu Bulan (The Moon).
Diameter Kota Malang Bumi sekitar 12.756 km hampir sama dengan diameter Venus.
4) Mars
Mars merupakan Planet Luar (eksterior planet) yang paling dekat ke bumi. Planet ini tampak
sangat jelas dari bumi setiap 2 tahun 2 bulan sekali, yaitu pada kedudukan oposisi. Pada saat itu
jaraknya hanya sekitar
56 juta km dari bumi.
Planet ini merupakan satu-satunya planet yang bagian permukaannya dapat diamati dari bumi
dengan mempergunakan teleskop. Adapun planet-planet lain terlalu sulit untuk diamati karena
diselubungi oleh gas berupa awan tebal dan jaraknya terlalu jauh dari bumi.
Mars merupakan planet yang keadaannya paling mirip dengan bumi sehingga memungkinkan
terdapatnya kehidupan. Oleh karena itu, para astronom lebih banyak menghabiskan waktunya
untuk mempelajari Mars dibandingkan planet lain dalam jagat raya.
Jarak rata-rata Planet Mars ke matahari sekitar 228 juta km, periode revolusinya sekitar 687 hari,
sedangkan periode rotasinya sekitar 24 jam 37 menit. Diameter planet ini sekitar setengah dari

diameter bumi, yaitu


6.790 km diselimuti oleh lapisan atmosfer yang tipis dengan suhu udara relatif lebih rendah
daripada suhu udara di bumi. Planet Mars memiliki dua satelit, yakni Phobos dan Deimos.
5) Yupiter
Yupiter merupakan planet terbesar dalam sistem tata surya di tata surya, diameternya sekitar
142.600 km, terdiri atas materi dengan tingkat kerapatannya rendah, terutama hidrogen dan
helium.
Jarak rata-ratanya ke matahari sekitar 778 juta km, berotasi pada sumbunya dengan sangat cepat
sekitar 9 jam 50 menit, sedangkan periode revolusinya sekitar 11,9 tahun.
Planet Yupiter memiliki satelit yang jumlahnya paling banyak, yaitu sekitar 13 satelit, di
antaranya terdapat beberapa satelit yang ukurannya besar, seperti Ganimedes, Calisto, Galilea,
Io, dan Europa.
6) Saturnus
Saturnus merupakan planet terbesar kedua setelah Yupiter, diameternya sekitar 120.200 km.
Periode rotasinya sekitar 10 jam 14 menit dan revolusinya sekitar 29,5 tahun. Planet ini memiliki
tiga cincin tipis yang arahnya selalu sejajar dengan ekuatornya, yaitu Cincin Luar, Cincin
Tengah, dan Cincin Dalam.
Diameter Cincin Luar Planet Saturnus adalah sekitar 273.600 km, Cincin Tengah sekitar 152.000
km, dan Cincin Dalam memiliki diameter sekitar 160.000 km. Antara Cincin Dalam dan
permukaan Saturnus dipisahkan ruang kosong berjarak sekitar 11.265 km.
Planet Saturnus memiliki atmosfer yang sangat rapat terdiri atas hidrogen, helium, metana, dan
amoniak. Planet ini memiliki satelit yang jumlahnya sekitar 11 satelit, di antaranya Titan, Rhea,
Thetys, dan Dione.
7) Uranus
Planet Uranus memiliki diameter 49.000 km, hampir empat kali lipat dari diameter bumi. Periode
revolusinya sekitar 84 tahun, sedangkan rotasinya sekitar 10 jam 49 menit.
Berbeda dengan planet lainnya, sumbu rotasi pada Planet Uranus searah dengan arah datangnya
sinar matahari sehingga kutubnya seringkali menghadap ke arah matahari.
Atmosfer Uranus dipenuhi oleh hidrogen, helium, dan metana. Di luar batas atmosfer Planet
Uranus terdapat lima satelit yang menge- lilinginya, yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan
Oberon. Jarak rata-rata Planet Uranus ke matahari sekitar 2.870 juta km.
Seperti halnya dengan Yupiter dan Saturnus, planet ini pun merupakan planet raksasa yang
sebagian besar massanya berupa gas. Planet Uranus merupakan planet bercincin, ketebalan
cincinnya sekitar satu meter terdiri atas partikel-partikel gas yang sangat tipis dan redup.
8) Neptunus

Neptunus merupakan planet superior dengan diameter 50.200 km. Jarak rata-ratanya ke matahari
sekitar 4.497 juta km. Periode revolusinya sekitar 164,8 tahun, sedangkan periode rotasinya
sekitar 15 jam 48 menit. Atmosfer Neptunus dipenuhi oleh hidrogen, helium, metana, dan
amoniak yang lebih padat jika dibandingkan dengan Yupiter dan Saturnus. Satelit yang beredar
mengelilingi Neptunus ada dua, yaitu Triton dan Nereid. Planet Neptunus memiliki dua cincin
utama dan dua cincin redup di bagian dalam yang memiliki lebar sekitar 15 km.
Pada awalnya planet yang diakui dalam sistem tata surya jumlahnya ada sembilan. Setelah
kedelapan planet yang telah diuraikan di atas, masih ada planet kesembilan yaitu Pluto. Akan
tetapi, setelah diseleng- garakannya pertemuan International Astronomical Union (IAU) ke-26 di
Praha Republik Ceko pada 24 Agustus 2006, 424 ahli astronom dari seluruh dunia memutuskan
dan menyepakati untuk mengeluarkan Pluto dari statusnya sebagai suatu planet. Akibatnya, Pluto
yang selama ini dikenal sebagai planet terkecil dan menempati urutan kesembilan harus keluar
dari daftar planet anggota dari tata surya. Status Pluto sekarang ini adalah menjadi planet kerdil
(dwarf planet).
Para ahli astronom menyepakati bahwa benda angkasa disebut planet jika memiliki ukuran cukup
besar dan berada tetap di garis orbitnya selama mengitari matahari, serta tidak mengalami garis
edar tumpang-tindih dengan planet lain. Menurut para ahli, garis orbit Pluto tumpang tindih
dengan orbit Neptunus sehingga secara otomatis Pluto terdiskualikasi dari klasikasi planet
dalam sistem tata surya.
4. Komet
Komet merupakan anggota tata surya yang terdiri atas pecahan benda angkasa, es, dan gas yang
membeku. Komet mengorbit matahari dalam suatu lintasan yang berbentuk elips. Strukturnya
terdiri atas kepala dan ekor komet. Kepala komet berdiameter lebih dari 65.000 km meliputi inti
dan koma.
Adapun ekor komet memiliki panjang sampai ribuan kilometer yang arahnya selalu menjauhi
atau berlawanan dengan matahari.
Berdasarkan bentuk dan panjang lintasannya, komet dapat di- klasikasikan menjadi dua, yaitu
sebagai berikut.
1. Komet Berekor Panjang, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat jauh melalui
daerah-daerah yang sangat dingin di angkasa sehingga berkesempatan menyerap gas-gas
daerah yang dilaluinya. Ketika mendekati matahari, komet tersebut melepaskan gas
sehingga membentuk koma dan ekor yang sangat panjang. Contohnya, Komet Kohoutek
yang melintas dekat matahari setiap 75.000 tahun sekali dan Komet Halley setiap 76
tahun sekali.
2. Komet Berekor Pendek, yaitu komet yang garis lintasannya sangat pendek sehingga
kurang memiliki kesempatan untuk menyerap gas di daerah yang dilaluinya. Ketika
mendekati matahari, komet tersebut melepaskan gas yang sangat sedikit sehingga hanya

membentuk koma dan ekor yang sangat pendek bahkan hampir tidak berekor. Contohnya
Komet Encke yang melintas mendekati matahari setiap 3,3 tahun sekali.
Pada 1705, Edmund Halley memperkirakan bahwa komet terlihat pada 1531, 1607, dan 1682 dan
kembali lagi pada 1758. Karena hal ter- sebut, salah satu dari sekian banyak komet diberikan
nama komet Halley. Rata-rata periode munculnya orbit komet Halley antara set iap 7679 tahun
sekali. Komet Halley terakhir terlihat pada 1986 yang lalu. Inti atau pusat dari komet Halley
diperkirakan kurang lebih 16x8x8 km. Inti dari komet Halley sangat gelap. Diperkirakan komet
Halley akan tampak lagi pada 2061. Selain komet Halley, terdapat berbagai macam nama komet
lainnya, di antaranya komet Hyakutake dan komet Hale-Bopp.
5. Meteor
Meteorid adalah benda-benda padat yang bertebaran di angkasa yang berasal dari pecahahan
asteroid, materi ekor komet yang tergeger, atau pecahan benda langit lain.
Meteor adalah benda-benda angkasa yang jatuh ke bumi yang pada saat menembus atmosfer
terbakar sehingga timbul nyala yang terlihat dari bumi.
Meteorit adalah meteor yang jatuh ke permukaan bumi.
Berdasarkan materi yang terkandung di dalamnya, meteorit di bedakan menjadi dua yaitu :
1. meteorit besi : terdiri 90% zat besi dan 10% nikel
2. meteorit batu : terdiri 10% besi dan nikel dan lainnya berupa silikon.
Meteor adalah benda angkasa berupa pecahan batuan angkasa yang jatuh dan masuk ke dalam
atmosfer bumi. Ketika meteor masuk ke dalam atmosfer bumi maka akan terjadi gesekan dengan
udara sehingga benda tersebut akan menjadi panas dan terbakar. Meteor yang tidak habis
terbakar di atmosfer bumi dan sampai ke permukaan bumi disebut meteorit. Tumbukan meteorit
berukuran besar pada permukaan bumi seringkali menimbulkan lubang besar di permukaan bumi
yang disebut kawah meteorit, contohnya Kawah Meteorit Arizona di Amerika Serikat yang
lebarnya sekitar 1.265 m.
6. Asteroid
Asteroid adalah kumpulan planet kecil yang terdapat di antara orbit Mars dan Yupiter. Penemuan
asteroid diawali karena adanya kecurigaan para ahli astronomi yang melihat bahwa antara Planet
Mars dan Yupiter dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh.
Para astronom berlomba untuk menyelidikinya dan berkeyakinan bahwa di tempat tersebut
terdapat planet yang belum diketahui. Sampai saat ini telah teridentikasi lebih kurang 5.000
asteroid pada daerah tersebut dan diprediksikan seluruhnya terdapat lebih dari 50.000 asteroid.
Beberapa asteroid yang telah diidentikasi antara lain Ceres merupakan asteroid terbesar dengan
diameter 780 km, Pallas 560 km, Vesta 490 km, Hygeva 388 km, Juno 360 km, dan Davida 272
km.
Garis edar asteroid pada umumnya beredar di antara garis edar Mars dan Yupiter. Akan tetapi,
ada pula beberapa asteroid yang menyimpang ke luar melintasi garis edar dari kedua planet
tersebut.
Awal mula keberadaan asteroid yang berjumlah puluhan ribu di antara orbit Mars dan Yupiter
belum diketahui secara pasti. Secara teoretis diyakini bahwa asteroid terbentuk karena terjadi

benturan diantara beberapa planet kecil sehingga terpecah-belah menjadi asteroid dengan jumlah
yang cukup banyak.
7. Bulan (The Moon)
Bulan merupakan benda angkasa berbentuk bulat yang beredar menge- lilingi bumi dalam suatu
lintasan yang disebut garis edar atau orbit tertentu. Oleh karena bulan selalu bergerak
mengelilingi bumi kemanapun bumi bergerak maka bulan merupakan satelit bumi (satelit artinya
pengikut). Selain bumi, planet-planet lain yang memiliki satelit adalah Mars, Yupiter, Saturnus,
Uranus, dan Neptunus
Diameter bulan lebih kurang 3.476 km atau sekitar 1/4 diameter bumi, jarak rata-ratanya ke bumi
sekitar 384.000 km. Periode revolusi bulan terhadap bumi sekitar 27,3 hari, sedangkan periode
rotasinya sama dengan revolusinya, yaitu 27,3 hari atau satu bulan sideris, yaitu peredaran bulan
mengelilingi bumi dalam suatu lingkaran penuh (360). Ciri dari bulan yang telah menyelesaikan
satu lingkaran penuh, adalah posisi bulan terhadap bumi telah kembali pada posisi semula.
Bulan merupakan benda angkasa yang sangat kecil gravitasinya kira- kira hanya 1/6 gravitasi
bumi. Akibatnya bulan tidak mampu mengikat atmosfer. Ketiadaan atmosfer di bulan
menjadikan keadaan bulan sangat sunyi karena tidak terdapat media yang berfungsi
merambatkan gelombang suara. Akibat lainnya adalah pada siang hari suhu permukaan bulan
menjadi sangat panas, yaitu mencapai 100 C, sedangkan pada bagian bulan yang mengalami
malam hari suhu permukaannya menjadi sangat dingin, yaitu mencapai -150 C.
Bulan mengelilingi bumi dalam jangka waktu satu bulan. Pergerakan bulan dari waktu ke waktu
menyebabkan terjadinya perubahan sudut yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan antara
matahari, bumi, dan bulan. Perubahan sudut tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan
penampakan bulan jika dilihat dari bumi yang disebut fase bulan. Jika bulan berada pada posisi
terdekat ke matahari, bagian bulan yang menghadap ke bumi akan tampak gelap, keadaan seperti
itu disebut fase bulan baru. Sementara bulan melanjutkan pergerakannya mengitari bumi, tampak
bulan berubah pula menjadi fase bulan sabit, lalu bulan setengah, bulan tiga perempat, kemudian
menjadi bulan purnama. Setelah tercapai fase purnama, fase berikutnya adalah kebalikannya
sampai pada akhirnya terjadi fase gelap atau bulan baru kembali.
SATELIT
Stelit adalah anggota tata surya yang ukurannya lebih kegil daripada planet, berputar pada
porosnya, beredar mengelilingi planet, kemudian bersama-sama dengan planet, berputar
mengelilingi matahari. Satelit melakukan tiga gerakan,
yaitu berputar pada porosnya, berevolusi mengelilingi planet, dan berevolusi bersama planet
mengelilingi matahari. Satelit ada dua maoam yaitu :
a. Satelit alamiah
Satelit alamiah sudah ada dalam tata surya dan bukan batan manusia.
b. Satelit buatan
Satelit buatan adalah pesawat kendaraan ruang angkasa masuk ke orbit bumi, baik yang berawak
maupun yang tidak berawak.

GERAK ROTASI DAN REVOLUSI BUMI SERTA


PENGARUHNYA

ROTASI DAN REVOLUSI BUMI SERTA PENGARUHNYA


Pengertian Rotasi Bumi
Rotasi bumi adalah peredaran bumi mengelilingi sumbunya atau porosnya dari arah
barat ke timur. Lamanya rotasi bumi disebut kala rotasi yaitu selama 23 jam 56 menit 4
detik (disebut satu hari).

Gerak Rotasi Bumi


Berbeda dengan lahirnya teori heliosentris yang yang penuh liku-liku, kemunculan teori
tentang gerak rotasi Bumi boleh dikatakan tidak mengalami hambatan yang berarti.
Semenjak manusia mulai menyadari bahwa Bumi berbentuk bulat, tidak berbeda
dengan planet-planet lainnya dalam tata surya, maka teori tentang rotasi Bumi dapat
diterima secara meluas. Tapi ironisnya, hingga saat ini faktor penyebab gerakan rotasi
Bumi (dan planet-planet lainnya) masih menjadi teka-teki. Bahkan para ilmuwan NASA
sekalipun masih belum bisa memberikan jawaban yang memuaskan. Karenanya,
pertanyaan mengapa dunia berputar itu sebenarnya bukan pertanyaan main-main,
setidaknya dilihat dari kacamata ilmu astronomi ;).
Untuk memahami gerak rotasi planet, kita perlu mengingat bagian tentang momentum
linear dan momentum sudut dalam pelajaran Fisika dasar di sekolah menengah dahulu.
Dalam bahasa sehari-hari, istilah 'momentum' menunjukkan besar tenaga untuk
menghentikan benda yang bergerak. Dalam Fisika, kurang lebih begitu juga. Dalam
sistem gerak lurus tanpa gesekan, sekali bergerak, benda akan tetap bergerak, kecuali
apabila ada hambatan dari luar. Ini dinamakan prinsip kekalan momentum. Nilai
numerik momentum linear diperoleh dari hasil perkalian massa benda dengan
kecepatannya: p = m.v. Hukum Newton ? Salah! Galileo sudah tahu jauh sebelum
Newton.
Dalam sistem berputar tanpa gesekan, prinsip yang sama juga berlaku, Sekali berputar
dalam orbit tertutup, benda akan bergerak dengan momentum sudut tetap, juga kecuali
apabila ada hambatan dari luar. Definisinya adalah perkalian massa benda dengan
kecepatan dan radius orbit: L = m.v.r, dimana m adalah massa dan v adalah kecepatan

berputar.
Teori momentum sudut dapat membantu kita memahami mengapa bumi masih
berputar secara kontinyu, namun jangan lantas diartikan sebagai konstan! Dalam
pengamatan, kecepatan rotasi bumi setiap harinya selalu bertambah atau berkurang
dalam ukuran beberapa milidetik tergantung pada distribusi massa Bumi dan
perubahan kondisi atmosfir. Gempa bumi serta pergerakan air dan lapisan udara di
permukaan Bumi juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan rotasi.
Para astronom juga berspekulasi bahwa di suatu waktu, jutaan tahun lampau, Bumi
kemungkinan berotasi lebih cepat dibandingkan dengan saat ini.

Akibat Rotasi Bumi


Akibat perputaran bumi pada porosnya (rotasi bumi) maka akan terjadi beberapa
peristiwa di bumi yaitu :
1). Terjadinya siang dan malam

Bagian bumi yang menghadap kearah matahari ketika berputar pada porosnya akan
mengalami siang, sebaliknya bagian bumi yang membelakangi matahari akan
mengalami malam, dan hal ini terjadi secara bergantian yaitu panjang waktu siang dan
malam rata-rata 12 jam. Perbedaan waktu siang dan malam akan menjadi lebih besar
pada tempat-tempat yang jauh dari khatulistiwa.
2). Terjadinya perbedaan waktu diberbagai tempat di muka bumi
Orang-orang yang berada disebelah timur akan mengalami matahari terbit dan
terbenam lebih dahulu. Hal ini dikarenakan bumi berputar dari arah barat ke timur.
Daerah yang berada pada sudut 15 derajat lebih ke timur akan melihat matahari terbit

lebih dahulu selama 1 jam, maka jika di Nusa Tenggara Barat matahari telah terbit,
maka kita di Jakarta baru melihat matahari terbit satun jam setelahnya. Atau jika di
Nusa Tenggara Barat pukul 06.00 WITA, maka di Jakarta baru pukul 05.00 WIB.
3). Gerak semu harian bintang
Akibat rotasi bumi maka kita yang ada di bumi melihat seolah olah mataharilah yang
bergerak berputar dari timur kebarat mengelilingi bumi. Padahal yang terjadi
sebenarnya adalah matahari tidak bergerak, tetapi bumilah bergerak berputar
mengelilingi matahari dari barat ke timur. Gerak yang tidak sebenarnya ini dinamakan
gerak semu harian bintang. Disebut gerak semu harian karena kita dapat mengamatinya
setiap hari atau setiap saat.
4). Perbedaan percepatan gravitasi di permukaan bumi
Rotasi bumi juga menyebabkan penggembungan di khatulistiwa dan
pemapatan di kedua kutub bumi. Selama bumi mengalami pembekuan dari
gas menjadi cair kemudian menjadi padat, Bumi berotasi terus pada
porosnya. Ini menyebabkan menggebungan di khatulistiwa dan pemepatan
di kedua kutub bumi sehingga seperti keadaannya sekarang. Karena
percepatan gravitasi benbanding terbalik dengan kuadrat jari-jari, maka
percepatan gravitasi tempat-tempat di kutub lebih besar daripada disekitar
khatulistiwa.
Pengertian Revolusi Bumi

Revolusi Bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Revolusi bumi


merupakan akibat tarik menarik antara gaya gravitasi matahari dengan gaya gravitasi
bumi, selain perputaran bumi pada porosnya atau disebut rotasi bumi.
Kala revolusi bumi dalam satu kali mengelilingi matahari adalah 365 hari. Bumi
berevolusi tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika melainkan miring dengan arah
yang sama membentuk sudut 23,50 terhadap matahari, sudut ini diukur dari garis
imajiner yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan yang disebut dengan
sumbu rotasi.
Pengaruh Revolusi Bumi
1. Perbedaan Lama Siang dan Malam
Kombinasi antara revolusi bumi serta kemiringan sumbu bumi terhadap bidang
ekliptika menimbulkan beberapa gejala alam yang diamati berulang setiap tahunnya.
Antara tanggal 21 Maret s.d 23 September
- Kutub utara mendekati matahari, sedangkan kutub selatan menjauhi matahari.
- Belahan bumi utara menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi
selatan.
- Panjang siang dibelahan bumi utara lebih lama daripada dibelahan bumi selatan.
- Ada daerah disekitar kutub utara yang mengalami siang 24 jam dan ada daerah
disekitar kutub selatan yang mengalami malam 24 jam.
- Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke utara.
- Kutub utara paling dekat ke matahari pada tanggal 21 juni. Pada saat ini pengamat di
khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5oke utara.
Antara tanggal 23 September s.d 21 Maret
- Kutub selatan lebih dekat mendekati matahari, sedangkan kutub utara lebih menjauhi
matahari.
- Belahan bumi selatan menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi
utara.
- Panjang siang dibelahan bumi selatan lebih lama daripada belahan bumi utara.
- Ada daerah di sekitar kutub utara yang mengalami malam 24 jam dan ada daerah di
sekitar kutub selatan mengalami siang 24 jam.
- Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke selatan.

- Kutub selatan berada pada posisi paling dekat dengan matahari pada tanggal 22
Desember. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o ke
selatan.
Pada tanggal 21 Maret dan 23 Desember
- Kutub utara dan kutub selatan berjarak sama ke matahari.
- Belahan bumi utara dan belahan bumi selatan menerima sinar matahari sama
banyaknya.
- Panjang siang dan malam sama diseluruh belahan bumi.
- Di daerah khatulistiwa matahahari tampak melintas tepat di atas kepala.
2. Gerak Semu Tahunan Matahari
Pergeseran posisi matahari ke arah belahan bumi utara (22 Desember 21 Juni) dan
pergeseran posisi matahari dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan (21 Juni
21 Desember ) disebut gerak semu harian matahari. Disebut demikian karena
sebenarnya matahari tidak bergerak. Gerak itu akibat revolusi bumi dengan sumbu
rotasi yang miring.
3. Perubahan Musim
Belahan bumi utara dan selatan mengalami empat musim. Empat musim itu adalah
musim semi, musim panas, musim gugur,, dan musim dingin. Berikut ini adalah tabel
musim pad waktu dan daerah tertentu di belahan bumi
Musim-musim dibelah bumi utara
Musim semi : 21 Maret 21 Juni
Musim panas : 21 Juni 23 September
Musim gugur : 23 September 22 Desember
Musim Dingin : 22 Desember 21 Maret
Musim-musim dibelah bumi selatan
Musim semi : 23 September 22 Desember
Musim panas : 22 Desember 21 Maret
Musim gugur : 21 Maret 22 Juni
Musim Dingin : 21 Juni 23 September
4. Perubahan Kenampakan Rasi Bintang
Rasi bintang adalah susunan bintang-bintang yang tampak dari bumi membentuk polapola tertentu. Bintang-bintang membentuk sebuah rasi sebenarnya tidak berada pada
lokasi yang berdekatan. Karena letak bintang-bintang itu sangat jauh, maka ketika
diamati dari bumi seolah-olah tampak berdekatan. Rasi bintang yang kita kenal antara
lain Aquarius, Pisces, Gemini, Scorpio, Leo, dan lain-lain
Ketika bumi berada disebelah timur matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang
yang berada di sebelah timur matahari. Ketika bumi berada di sebelah utara matahari,
kita hanya dapat melihat bintang-bintang yang berada di sebelah utara matahari. Akibat
adanya revolusi bumi, bintang-bintang yang nampak dari bumi selalu berubah.

5. Kalender Masehi
Lama waktu dalam setahun adalah 365 hari. Untuk menampung kelebihan hari pada
tiap tahun maka lamanya satu tahun diperpanjang 1 hari menjadi 366 hari pada setiap
empat tahun. Satu hari tersebut ditambahkan pada bulan februari. Tahun yang lebih
panjang sehari ini disebut tahun kabisat. Untuk mempermudah mengingat, maka
dipilih sebagai tahun kabisat adalah tahun yang habis di bagi empat. Contohnya adalah
1984,2000, dan lain-lain

Perbedaan Rotasi Bumi dengan Revolusi Bumi


Revolusi sering digunakan sebagai sinonim untuk rotasi, di berbagai bidang, terutama astronomi
dan bidang-bidang terkait, revolusi, sering disebut sebagai revolusi orbit, digunakan ketika bumi
bergerak dengan yang lainnya sekitar rotasi sementara digunakan untuk berarti gerakan di sekitar
sumbu. Bulan berputar di sekitar planet mereka, planet-planet berputar di sekitar bintang mereka
(seperti bumi mengelilingi Matahari), dan bintang perlahan-lahan berputar di sekitar pusat
galaxial mereka. Gerakan komponen galaksi adalah kompleks, tetapi biasanya mencakup
komponen rotasi.
Perbedaan antara rotasi bumi dengan revolusi bumi adalah
Rotasi bumi berputar terhadap suatu sumbu (luar atau di dalam tubuh) adalah gerakan di bagian
mana bumi yang berbeda memiliki kecepatan yang sebanding dengan jarak dari sumbu. Titik
bumi terletak pada sumbu (dalam hal itu adalah di dalam bumi) adalah tetap.
Bumi berputar pada porosnya sendiri. Contohnya adalah rotasi bumi berputar sekitar porosnya
sendiri rotasi, dengan periode rotasi satu hari atau 24 jam.
Revolusi dari partikel atau badan berputar sesuai dengan gerakan translasi tubuh sekitar lain.
Contohnya adalah revolusi Bumi mengelilingi Matahari, dengan periode revolusi satu tahun atau
selama 365 hari.
Perbedaan antara rotasi dan revolusi dikaitkan dengan antara rotasi dan translasi. Jika kecepatan
perputarannya adalah konstan (v = konstan), masing-masing titik dari perputaran lintasan dengan
kecepatan konstan dan semua jalan yang sejajar satu sama lain (gerak translasi seragam). Tapi,
umumnya, kecepatan berputar tidak konstan dan bisa juga melengkung.

Home

Teknologi

Gadget

Review

Harga

Sepakbola
o

Liga Inggris

Liga Spanyol

Liga Italia

Entertainment
o

Gosip

Biodata Artis

Foto Artis

Menu
o

Submenu1

Submenu2

Submenu3

Statis

Error

Home Pelajaran Karakteristik Lapisan Bumi dan Pergeseran Benua

Karakteristik Lapisan Bumi dan Pergeseran Benua


Islamita Luthfi Restyanarta
1 Comment

Pelajaran
Senin, 09 Desember 2013
Karakteristik Lapisan Bumi dan Pergeseran Benua
KARAKTERISTIK LAPISAN BUMI
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan
usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah
149.6 juta kilometer atau 1 AU (ing: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan
udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung
permukaan Bumi dari angin matahari,sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa.
Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer.Lapisan
udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan
Eksosfer.Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan
mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraungu.Perbedaan suhu permukaan
bumi adalah antara -70C hingga 50C bergantung pada iklim setempat. Sehari
dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi
mempunyai massa seberat 59.760 milyar ton, dengan luas permukaan 510 juta
kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik)
digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat
jenis Bumi dipatok sebagai 1.
Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur
sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi
dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan
bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air,
karbondioksida, dan gas lain. Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang
terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500C, diselimuti
pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula
oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi bumi, dan akhirnya
sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85 kilometer. Kerak bumi
lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer.Kerak bumi terbagi kepada
beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori
Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi. Titik tertinggi di permukaan
bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter, dan titik terdalam adalah palung
Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam
adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar
adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.

Menurut komposisi (jenis dari materialnya), Bumi dapat dibagi menjadi lapisanlapisan sebagai berikut :
1. Kerak Bumi
Kerak bumi adalah lapisan terluar Bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu
kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5-10
km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km. Penyusun
kerak samudra yang utama adalah batuan basalt, sedangkan batuan penyusun
kerak benua yang utama adalah granit, yang tidak sepadat batuan basalt.
2. Mantel Bumi
Mantel bumi terletak di antara kerak dan inti luar bumi. Mantel bumi merupakan
batuan yang mengandung magnesium dan silikon. Suhu pada mantel bagian atas
1300 C-1500 C dan suhu pada mantel bagian dalam 1500 C-3000 C.
Fungsinya melindungi inti bumi.
3. Inti Bumi
Inti Bumi terletak pada lapisan terdalam. Inti Bumi terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a. Inti bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam bumi yang melapisi
inti bumi bagian dalam. Inti bumi bagian luar mempunyai tebal 2250 km dan
kedalaman antara 2900-4980 km. Inti bumi bagian luar terdiri atas besi dan nikel
cair dengan suhu 3900C
b. Inti bumi bagian dalam merupakan bagian bumi yang paling dalam atau dapat
juga disebut inti bumi. inti bumi mempunyai tebal 1200km dan berdiameter
2600km. inti bumi terdiri dari besi dan nikel berbentuk padat dengan temperatur
dapat mencapai 4800C.
Struktur Lapisan Bumi
1. Litosfer (lapisan batuan pembentuk kulit bumi atau crust)
Litosfer berasal dari kata lithos berarti batu dan sfhere/sphaira berarti bulatan atau
lapisan. Dengan demikian Litosfer dapat diartikan lapisan batuan pembentuk kulit
bumi. Dalam pengertian lain, litosfer adalah lapisan bumi paling atas dengan
ketebalan lebih kurang 70 km yang tersusun dari batuan penyusun kulit bumi.

2. Astenosfer (lapisan selubung atau mantle)


Astenosfer, yaitu lapisan yang terletak di bawah litosfer dengan ketebalan sekitar
2.900 km berupa material cair kental dan berpijar dengan suhu sekitar 3.000 C,
merupakan campuran dari berbagai bahan yang bersifat cair, padat dan gas
bersuhu tinggi.
3. Barisfer (lapisan inti bumi atau core)
Barisfer, yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bagian bumi paling dalam yang
tersusun atas lapisan Nife (Niccolum atau nikel dan ferrrum atau besi). Lapisan ini
dapat pula dibedakan atas dua bagian yaitu inti luar dan inti dalam.
a. Inti luar (Outer core)
Inti luar adalah inti bumi yang ada di bagian luar. Tebal lapisan ini sekitar 2.200 km,
tersusun atas materi besi dan nikel yang bersifat cair, kental, dan panas berpijar
bersuhu sekitar 3.900 C.
b. Inti dalam (Inner core)
Inti dalam adalah inti bumi yang ada di lapisan dalam dengan ketebalan sekitar
2.500 km, tersusun atas materi besi dan nikel pada suhu yang sangat tinggi yakni
sekitar 4.800 C, akan tetapi tetap dalam keadaan padat dengan densitas sekitar 10
gram/cm3. Hal itu disebabkan adanya tekanan yang sangat tinggi dari bagianbagian bumi lainnya.
Lapisan atas kerak bumi, di daerah daratan, biasanya dilapisi tanah.Tanah, yang
terdiri atas partikel batuan yang ditimpa cuaca, juga mengandung banyak zat
organik yang berasal dari pembusukan makhluk hidup zaman purba.Tanah
mendukung kehidupan tanaman di bumi dan juga binatang karena makanan hewan,
baik langsung maupun tidak berasal dari tanaman.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa karakteristik lapisan
bumi paling dalam (inti) memiliki sifat pejal atau keras yang diselubungi lapisan cair
relatif kental, sedangkan bagian luar atau atasnya berupa litosfer yang pejal dan
keras pula.
PERGESERAN BENUA
Benua adalah hamparan daratan yang sangat luas. Bagian tengah benua umumnya
kering dan panas karena tidak mendapat pengaruh angin laut. Menurut Alfred
Wagener(1880-1939) ahli meteorologi Jerman dalam bukunya "Geography the World
and Ist' People" mengatakan bahwa sebelum jaman karbon (200 juta tahun yang
lalu) benua awalnya adalah satu yang bernama Benua "Pangea" Perkembangan
selanjutnya Benua Pangea pecah menjadi dua bagian besar yaitu (1) Benua
Laurasia dan (2) Benua Gondwana. Peristiwa itu terjadi sekitar 135 juta tahun yang
lalu. Kemudian perkembangan selanjutnya Benua Laurasia pecah menjadi
1. Benua Amerika Utara
2. Benua Eropa

3. Benua Asia
Sedangkan Benua Gondwana terpecah menjadi :
1. Benua Amerika Selatan
2. Benua Afrika
3. Benua Australia
4. Benua Antartika
Teori Wagener tersebut disebut dengan teori "Pergeseran Benua". Berikut ini adalah
bukti bahwa dahulu benua bergabung jadi satu yaitu:
1. Bahwa benua terdiri dari lapisan silisium alumunium yang terapung dalam
lapisan silisium magnesium atau lapisan mantel bumi.
2. Adanya kenyataan bahwa lekukan atau bentuk pantai Afrika Timur, Amerika
Utara, dan Amerika Utara, dan Amerika Selatan dengan pantai barat Eropa
dan Afrika hampir sama.
3. Adanya fakta bahwa pulau Greenland menjauh dari Eropa sejauh 36 meter
setiap tahun
4. Pulau Madagaskar dalam gerakannya ke arah barat terhambat oleh Afrika
5. Kenyataan bahwa tanah di Amerika Selatan, Afrika, India, Australia, dan
Antartika menunjukkan persamaan karakter

6.

KARAKTERISTIKLAPISANBUMI
:
Besarnya ukuran Bumi menyebabkan manusia
kesulitan untuk mengetahui struktur lapisan
bumi.Akan tetapi, Para ahli geologi dapat
memperoleh gambaran tentang susunan
bagian dalam bumi melalui pengamatan
seismologi atau hantaran pada gelombang
gempa bumi. Dan dari pengamatan tersebut

dapat diketahui bahwa kita tinggal di lapisan


terluar bumi yang tipis tetapi keras, yang
disebut dengan kerak bumi . Lapisan kerak
bumi tidak utuh tetapi retak-retak. Retakanretakan membentuk lempeng-lempeng
tektonik yang bersifat dinamis.
Berikut Pembahasan tentang Struktur Lapisan
Bumi !!
7.

a. struktur Lapisan bumi

Struktur Lapisan Bumi secara sederhana mirip


dengan lapisan telur . Telur memiliki 3 Lapisan
, yaitu Lapisan cangkang/kulit telur, Putih
telur , dan kuning telur. Sedangkan bumi juga
terdiri atas 3 lapisan .
9. 1. Lapisan kerak bumi (Crust)
2. Lapisan Selimut Bumi ( Mantle )
3. Lapisan inti Bumi (Core)
Setiap Lapisan memiliki Karakteristik yang
berbeda-beda. Yaitu sebagai berikut !
*Lapisan Kerak bumi (crust)
10. Lapisan Kerak bumi merupakan Lapisan
Bumi terluar yang keras dan menyelubungi
mantel/Selubung Bumi. Lapisan kerak bumi
jauh lebih tipis dibandingkan dengan lapisan
Bumi yang lainnya , Tebalnya mencapai 70 km
dan merupakan lapisan batuan yang terdiri
8.

dari batuan-batuan basa dan masam, dan suhu


di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100
c. Kedalaman bawah Lapisan kerak bumi
mencapai 100 km , dan disebut dengan
litosfer.Kerak Bumi mengambang di atas
mantel Bumi yang lebih lunak. Kerak Bumi
dibedakan menjadi 2 , yaitu :
1. kerak benua
2. kerak samudra
*Lapisan Mantel bumi
11. Lapisan mantel berada dibawah lapisan kerak bumi.
Ketebalan mantel sekitar 2.900 km merupakan
lapisan batuan padat dan mencakup sekitar 80% total
isi bumi .
Matel dibagi menjadi 2 :
1. mantel luar : lebih tipis dari pada mantel dalam ,
berda 10-300 km dibawah permukaan bumi,
temperaturnya 1.400-3000 c dan berat jenisnya 3,4 4,3 gram/cm3.
2. Mantel dalam : mantel dalam berada 300-2.890
km dibawah ini permukaan bumi. Temperaturnya
sekitar 3.000 c. Batuannya kental karena tekanan
tinggi. Berat jenisnya 4,3-5,4 gr/cm3.
Mantel bumi dibedakan menjadi litosfer dan
astenosfer.
Litosfer adalah bagian kental dari kerak dan mantel

luar paling atas.Litosfer mengapung diatas astetosfer


seperti es di atas air.
Astenosfer adalah bagian cair yang liat dari mantel
luar.
*Lapisan Inti bumi
12. Inti bumi merupakan lapisan paling dalam dari
struktur bumi . Berada sekitar 2900 km dibawah
permukaan bumi. Inti bumi terbentuk bola yang
tersusun yang tersusun dari unsur besi dan nikel. Inti
bumi dibedakan menjadi inti luar dan inti dalam.
1. inti luar : berada 2.890-5.150 km dibawah
permukaan bumi. Ketebalan sekitar 2200 km.
Susunan : dari besi, sedikit nikel, serta 10% sulfur dan
oksigen.
Material inti luar bersifat cair. Temperatur inti luar
4000-5000 c dan berat jenisnya 10-12 kg/cm3.
sekitar 1.250 km. Merupakan pusat bumi berbentuk
bola dengan diameter sekitar mencapai 2.700 km.
Susunan : dari besi , nikel , dan unsur ringan, seperti
sulfur, karbon dan oksigen.
Temperatur: sekitar 5000-6000 c
2. Inti dalam : berada 5150-6.370 km dibawah
permukaan bumi, ketebalannya Sifat : Padat karena

tekanannya sangat tinggi


berat jenis : sekitar 15gr/cm3.
Rotasi bumi menyebabkan bumi menjadi magnetis.
13.b.Gerakan Lempengan Tektonik
14.

Alfred Lothar Wegener, Seorang ahli


meteorologi dan geologi dari jerman,
mengambil dari bukunya dan mengemukakan
bahwa
Benua yang padat sebenarnya terapung dan
bergerak di ataas massa yang relatif lembek
Pendapat Wegener ini mendasari munculnya
teoriLempeng Tektonik. Kerak bumi terdiri
atas Lempeng-lempeng tektonik yang seolah
mengapung dan bergerak atas lapisan inti
Bumi yang cair, sangat panas, dan slalu
bergolak. Pergolakan magma didalam bumi
menyebabkan benua-benua bergeser.
Indonesia berada di 3 lempeng tektonik , yaitu
:
1. Lempeng indo-Australia yang mendesak ke
arah utara
2. Lempeng pasifik bergerak kebawah
3. Lempeng Eurasia bergerak kearah selatan.
Akibat pergeseran Lempengan Tektonik :
16. - Gempa Bumi
15.

17.
18.

- Tsunami ( didasar laut )

19.

Contoh Gambar :

Pergeseran Benua Presentation Transcript

1. PERGESERAN BENUAPada awal mesozoikum daratan di bumi memulaitahapan


pergeseran di atas permukaan planetEra Mesozoikum semua benua salingberhubungan
dalam suatu daratan tunggal yangdisebut PANGAEAPangaea atau Pangea (pan berarti
keseluruhan,seluruh dan gaia berarti Bumi dalamBahasa Yunani Kuno) adalah
Superbenua yangsangat besar pada zaman Paleozoikum danMesozoikum sekitar 250 juta
tahun yang lalu,sebelum akhirnya terbelah atau terpecah menjadibeberapa potong benua
atau lempeng lalumenyebar ke seluruh permukaan bumi.

2. Peta dari Pangaea / Pangea

3. Berdasar Computer Generated fit, pada permulaan periode Jura, 180 juta tahun yang
lalu Pangaea terpisah menjadi Laurasia di Utara dan Gondwana di sebelah selatan
Gondwana adalah benua raksasa di belahan bumi selatan yang merupakan daratan luas
yang terbentuk dari massa daratan benua Antartika, Afrika , Amerika Selatan, Australia,
pulau Irian, Selandia Baru, Kaledonia Baru, India dan Madagaskar pada masa kini
Laurasia, yang berada pada belahan bumi utara, merupakan daratan luas yang terbentuk
dari massa daratan benua Asia, Eropa dan Amerika Utara pada masa kini).

4. Walaupun Gondwana terletak pada wilayah Antartika pada masa kini, namun
iklimnya pada masa tersebut lebih hangat dengan banyak macam varietas flora dan fauna
selama jutaan tahun. Hal itu dimungkinkan karena pada masa Mesozoik, iklim rata- rata
dunia pada masa tersebut lebih hangat dibanding sekarang. Gondwana mulai terpecah
pecah pada masa Jura (Jurassic) (sekitar 160 juta tahun yang lampau), diawali dengan
benua Afrika terpisah menuju arah utara secara perlahan. Kemudian blok daratan besar,
yang saat ini dikenal sebagai anak benua India, memisahkan diri dari Gondwana pada
masa Kapur (Cretaceous) awal sekitar 125 juta tahun yang lampau. Daratan berikut yang
memisahkan diri adalah yang dikenal sekarang sebagai Selandia Baru, pada masa sekitar
80 juta tahun yang lampau; diikuti daratan benua Australia dan pulau Irian bergerak
menuju arah utara sekitar 55 juta tahun yang lampau.

5. Jika benua-benua pada masa dulu merupakan satu masa tanah, maka diharapkan
dapat ditemukan sifat geologis yang sama di daerah yang sekarang terpisah (yang
dulunya bersatu) meliputi kandungan mineralnya maupun umurnya (yang ditentukan
dengan isotop) Batu-batuan di daerah kecil pantai timur Brasilia persis sama dengan
yang terdapat di Ghana (Pantai Barat Afrika) Keduanya membuktikan adanya glasiasi
selama era Palaezoikum Pola deposit glasiasi di kedua daerah tersebut sama dan juga
sama dengan yang ditemukan di Amerika Selatan, Australia dan Antartika.

6. Apa yang dapat dijelaskan oleh pergeseran benua mengenai sejarah evolusi hewan
dan tumbuhan? Hipotesis bahwa satu masa daratan tunggal telah terpecah menjadi
benua-benua yang sekarang menerangkan sejumlah teka-teki palaentologis, seperti
contohnya hal tersebut dapat menjelaskan mengapa fosil reptilia tertentu yang ditemukan
di Afrika Selatan juga ditemukan di Brazilia dan Argentina. Pergeseran tersebut juga
menjelaskan penemuan- penemuan fosil Amphibi, Kotilosaurus dan Terapsida di
Antartika dalam tahun 1969 dan 1970 Seringkali spesies yang telah diidentifikasikan di
daerah Antartika itu juga terdapat sebagai fosil di Afrika Selatan, India dan Cina

7. Bahkan hipotesis tentang terpecahnya daratan tunggal Pangaea itu juga menjelaskan
mengapa cacing tanah di bagian Timur Amerika Utara mempunyai kerabat dekat dengan
cacing yang terdapat di bagian barat Eropa dan bukan di bagian barat Amerika Utara.
Distribusi hewan dan Tumbuhan dari Era Mesozoikum dapat berasal dari pemecahan
Pangaea dan dapat juga memperkuat bukti bahwa benua kita bergerak

Kajian perkembangan bumi di lakukan berdasarkan ukuran tertentu yang di sebut kala
atau waktu geologis. Waktu geologis ini diketahui berdasarkan pengukuran dan
pengamatan terhadap lapisan-lapisan batuan. Tiap lapisan batuan terbentuk pada masa
tertentu dan menyimpan berbagai informasi pada saat pembentukannya, seperti kondisi
alam serta jenis hewan dan tumbuhan yang hidup pada masa tersebut.. dengan kata lain,
umur bumi serta pembagian masa dalam perkembangan bumi dapat di ketahui dari batuan
yang ada di permukaan bumi.

Banyak ilmuwan telah berupaya untuk mengetahuiumur bumi dan proses perkembangan
muka bumi hingga menjadi seprti sekarang. Terkait dengan hal tersebut, umur bumi di
nyatakan dalam waktu geologi. Secara umum, waktu geologi dapat di golongkan
menjadi waktu geologi relatif dan waktu geologi numerik atau waktu geologi absolut.
Waktu geologi relatif adalah pengelompokan peristiwa-peristiwa geologis berdasarkan
urutan terajadinya. Waktu geologi relatif tidak menggunakan satuan yang dapat di ukur,
seperti tahu, hari, atau jam. Di lain pihak, waktu geologi numerik adalah pengukuran
yang dilakukan terhadap peristiwa-peristiwa geologis dengan menggunakan satuan yang
dapat di ukur, misalnya tahun.

Salah satu ilmuwan yang mencoba mengukur bumi adalah William Thomson atau Lord
Kelvin. Ia melakukan percobaan untuk memperkirakan waktu yang di perlukan bumi
untuk mendingin sejak pembentukannya. Kelvin berpendapat bahwa usia bumi adalah
sekitar 30 hingga 100 juta tahun. Saat ini, metode ilmiah yang di anggap paling tepat
untuk mengukur usia bumi adalah dengan pengukuran waktu paruh terhadap isotop unsur
radioaktif yang terkandung dalam batuan. Berdasarkan pengukuran waktu paruh
peluruhan uranium -238 hingga menjadi timbal -206 pada batuan, di ketahui umur bumi
sekitar 4,5 miliar tahun.

Sejarah Pembentukan Bumi Berdasarkan Zaman

Masa Arkeozoikum (4,5 2,5 milyar tahun lalu). Arkeozpoikum artinya Masa
Kehidupan Purba, Masa Arkeozoikum (Arkean) merupakan masa awal pembentukan
batuan kerak bumi yang kemudian berkembang menjadi protokontinen. Batuan masa ini
ditemukan di beberapa bagian dunia yang lazim disebut kraton/perisai benua. Coba
perhatikan, masa ini adalah masa pembentukan kerakbumi. Jadi kerakbumi terbentuk
setelah pendinginan bagian tepi dari balon bumi (bakal calon bumi). Plate tectonic /
Lempeng tektonik yang menyebabkan gempa itu terbentuk pada masa ini. Lingkungan
hidup mas itu tentunya mirip dengan lingkungan disekitar mata-air panas.

Batuan tertua tercatat berumur kira-kira 3.800.000.000 tahun. Masa ini juga merupakan
awal terbentuknya Indrosfer dan Atmosfer serta awal muncul kehidupan primitif di dalam
samudera berupa mikro-organisma (bakteri dan ganggang). Fosil tertua yang telah
ditemukan adalah fosil Stromatolit dan Cyanobacteria dengan umur kira-kira
3.500.000.000 tahun.

Masa Proterozoikum (2,5 milyar 290 juta tahun lalu). Proterozoikum artinya masa
kehidupan awal. Masa Proterozoikum merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan
atmosfer. Pada masa ini kehidupan mulai berkembang dari organisme bersel tunggal
menjadi bersel banyak (enkaryotes dan prokaryotes). Enkaryotes ini akan menjadi
tumbuhan dan prokaryotes nantinya akan menjadi binatang.

Menjelang akhir masa ini organisme lebih kompleks, jenis invertebrata bertubuh lunak
seperti ubur-ubur, cacing dan koral mulai muncul di laut-laut dangkal, yang buktibuktinya dijumpai sebagai fosil sejati pertama. Masa Arkeozoikum dan Proterozoikum
bersama-sama dikenal sebagai masa Pra-Kambrium.

Zaman Kambrium (590-500 juta tahun lalu). Kambrium berasal dari kata Cambria
nama latin untuk daerah Wales di Inggeris sana, dimana batuan berumur kambrium
pertama kali dipelajari. Banyak hewan invertebrata mulai muncul pada zaman
Kambrium. Hampir seluruh kehidupan berada di lautan. Hewan zaman ini mempunyai
kerangka luar dan cangkang sebagai pelindung. Fosil yang umum dijumpai dan
penyebarannya luas adalah, Alga, Cacing, Sepon, Koral, Moluska, Ekinodermata,
Brakiopoda dan Artropoda (Trilobit). Sebuah daratan yang disebut Gondwana
(sebelumnya pannotia) merupakan cikal bakal Antartika, Afrika, India, Australia,
sebagian Asia dan Amerika Selatan. Sedangkan Eropa, Amerika Utara, dan Tanah Hijau
masih berupa benua-benua kecil yang terpisah.

Zaman Ordovisium (500 440 juta tahun lalu). Zaman Ordovisium dicirikan oleh
munculnya ikan tanpa rahang (hewan bertulang belakang paling tua) dan beberapa hewan
bertulang belakang yang muncul pertama kali seperti Tetrakoral, Graptolit, Ekinoid

(Landak Laut), Asteroid (Bintang Laut), Krinoid (Lili Laut) dan Bryozona. Koral dan
Alga berkembang membentuk karang, dimana trilobit dan Brakiopoda mencari mangsa.
Graptolit dan Trilobit melimpah, sedangkan Ekinodermata dan Brakiopoda mulai
menyebar. Meluapnya Samudra dari Zaman Es merupakan bagian peristiwa dari zaman
ini. Gondwana dan benua-benua lainnya mulai menutup celah samudera yang berada di
antaranya.

Zaman Silur (440 410 juta tahun lalu). Zaman silur merupakan waktu peralihan
kehidupan dari air ke darat. Tumbuhan darat mulai muncul pertama kalinya termasuk
Pteridofita (tumbuhan paku). Sedangkan Kalajengking raksasa (Eurypterid) hidup
berburu di dalam laut. Ikan berahang mulai muncul pada zaman ini dan banyak ikan
mempunyai perisai tulang sebagai pelindung. Selama zaman Silur, deretan pegunungan
mulai terbentuk melintasi Skandinavia, Skotlandia dan Pantai Amerika Utara.

Zaman Devon (410-360 juta tahun lalu). Zaman Devon merupakan zaman
perkembangan besar-besaran jenis ikan dan tumbuhan darat. Ikan berahang dan ikan hiu
semakin aktif sebagai pemangsa di dalam lautan. Serbuan ke daratan masih terus
berlanjut selama zaman ini. Hewan Amfibi berkembang dan beranjak menuju daratan.
Tumbuhan darat semakin umum dan muncul serangga untuk pertama kalinya. Samudera
menyempit sementara, benua Gondwana menutupi Eropa, Amerika Utara dan Tanah
Hijau (Green Land).

Zaman Karbon (360 290 juta tahun lalu). Reptilia muncul pertama kalinya dan dapat
meletakkan telurnya di luar air. Serangga raksasa muncul dan ampibi meningkat dalam
jumlahnya. Pohon pertama muncul, jamur Klab, tumbuhan ferm dan paku ekor kuda
tumbuh di rawa-rawa pembentuk batubara. Pada zaman ini benua-benua di muka bumi
menyatu membentuk satu masa daratan yang disebut Pangea, mengalami perubahan
lingkungan untuk berbagai bentuk kehidupan. Di belahan bumi utara, iklim tropis
menghasilkan secara besar-besaran, rawa-rawa yang berisi dan sekarang tersimpan
sebagai batubara.

Zaman Perm (290 -250 juta tahun lalu). Perm adalah nama sebuah propinsi tua di
dekat pegunungan Ural, Rusia. Reptilia meningkat dan serangga modern muncul, begitu
juga tumbuhan konifer dan Grikgo primitif. Hewan Ampibi menjadi kurang begitu
berperan. Zaman perm diakhiri dengan kepunahan micsa dalam skala besar, Tribolit,
banyak koral dan ikan menjadi punah. Benua Pangea bergabung bersama dan bergerak
sebagai satu massa daratan, Lapisan es menutup Amerika Selatan, Antartika, Australia
dan Afrika, membendung air dan menurunkan muka air laut. Iklim yang kering dengan
kondisi gurun pasir mulai terbentuk di bagian utara bumi.

Zaman Trias (250-210 juta tahun lalu). Gastropoda dan Bivalvia meningkat jumlahnya,
sementara amonit menjadi umum. Dinosaurus dan reptilia laut berukuran besar mulai
muncul pertama kalinya selama zaman ini. Reptilia menyerupai mamalia pemakan
daging yang disebut Cynodont mulai berkembang. Mamalia pertamapun mulai muncul
saat ini. Dan ada banyak jenis reptilia yang hidup di air, termasuk penyu dan kura-kura.
Tumbuhan sikada mirip palem berkembang dan Konifer menyebar. Benua Pangea
bergerak ke utara dan gurun terbentuk. Lembaran es di bagian selatan mencair dan celahcelah mulai terbentuk di Pangea.

Zaman Jura (210-140 juta tahun lalu). Pada zaman ini, Amonit dan Belemnit sangat
umum. Reptilia meningkat jumlahnya. Dinosaurus menguasai daratan, Ichtiyosaurus
berburu di dalam lautan dan Pterosaurus merajai angkasa. Banyak dinosaurus tumbuh
dalam ukuran yang luar biasa. Burung sejati pertama (Archeopterya) berevolusi dan
banyak jenis buaya berkembang. Tumbuhan Konifer menjadi umum, sementara Bennefit
dan Sequola melimpah pada waktu ini. Pangea terpecah dimana Amerika Utara
memisahkan diri dari Afrika sedangkan Amerika Selatan melepaskan diri dari Antartika
dan Australia. zaman ini merupakan zaman yang paling menarik anak-anak setelah
difilmkannya Jurrasic Park.

Zaman Kapur (140-65 juta tahun lalu). Banyak dinosaurus raksasa dan reptilia terbang
hidup pada zaman ini. Mamalia berari-ari muncul pertama kalinya. Pada akhir zaman ini
Dinosaurus, Ichtiyosaurus, Pterosaurus, Plesiosaurus, Amonit dan Belemnit punah.
Mamalia dan tumbuhan berbunga mulai berkembang menjadi banyak bentuk yang
berlainan. Iklim sedang mulai muncul. India terlepas jauh dari Afrika menuju Asia.
zaman ini adalah zaman akhir dari kehidupan biantang-binatang raksasa.

Zaman Tersier (65 1,7 juta tahun lalu). Pada zaman tersier terjadi perkembangan
jenis kehidupan seperti munculnya primata dan burung tak bergigi berukuran besar yang
menyerupai burung unta, sedangkan fauna laut sepert ikan, moluska dan echinodermata
sangat mirip dengan fauna laut yang hidup sekarang. Tumbuhan berbunga pada zaman
Tersier terus berevolusi menghasilkan banyak variasi tumbuhan, seperti semak belukar,
tumbuhan merambat dan rumput. Pada zaman Tersier Kuarter, pemunculan dan
kepunahan hewan dan tumbuhan saling berganti seiring dengan perubahan cuaca secara
global.

Zaman Kuarter (1,7 juta tahun lalu sekarang). Zaman Kuarter terdiri dari kala
Plistosen dan Kala Holosen. Kala Plistosen mulai sekitar 1,8 juta tahun yang lalu dan
berakhir pada 10.000 tahun yang lalu. Kemudian diikuti oleh Kala Holosen yang
berlangsung sampai sekarang. Pada Kala Plistosen paling sedikit terjadi 5 kali jaman es
(jaman glasial). Pada jaman glasial sebagian besar Eropa, Amerika utara dan Asia bagian
utara ditutupi es, begitu pula Pegunungan Alpen, Pegunungan Cherpatia dan Pegunungan

Himalaya Di antara 4 jaman es ini terdapat jaman Intra Glasial, dimana iklim bumi lebih
hangat. Manusia purba jawa (Homo erectus yang dulu disebut Pithecanthropus erectus)
muncul pada Kala Plistosen. Manusia Modern yang mempunyai peradaban baru muncul
pada Kala Holosen. Flora dan fauna yang hidup pada Kala Plistosen sangat mirip dengan
flora dan fauna yang hidup sekarang.

Ketika efek pemanasan global dan ancaman kehancuran mendera bumi, para ahli
astronom berpaling ke tata surya mencari planet baru yang layak huni. Kenyataannya,
sejauh ini belum ada planet yang suasananya 'senyaman' bumi kita.
Walaupun mungkin ada yang mendekati, jarak tempuhnya terlalu jauh. Alternatif lain,
manusia mencoba membentuk peradaban di planet Mars. Tetap saja tak seindah bumi
kita.

actualearth.org

Sejujurnya, bumi benar-benar dipersiapkan sebagai tempat tinggal manusia. Para ahli pun
mengakui hal ini. Maka, akan aneh dan merupakan 'keajaiban super' bila kehidupan
timbul secara 'tak sengaja' dari ledakan big-bang dan mikro-organisme yang terbawa ke
planet Bumi menjadi asal-usul manusia, hewan, serta mahluk hidup lainnya.
Kalau teori tersebut benar, logika yang paling mungkin adalah, tetap ada sebuah kekuatan
besar yang mengatur agar proses pembentukan tata surya, terutama bumi, berjalan tepat
sesuai perhitungan. Nah, kekuatan besar inilah yang menjadi bukti keberadaan Sang
Pencipta.
Ada 13 fakta yang menjadikan bumi sebagai 'rumah' untuk manusia, berikut alasannya
dikutip
dari
foxnews.com

1. Orbit bumi terhadap bintangnya, matahari, memiliki jarak yang presisi. Manusia tidak
merasa terlalu panas, dan terlalu dingin. Kondisi ini juga membuat air bisa pada
bentuknya, cairan dan di beberapa bagian tetap menjadi es. Di Mars dan Venus,
ditemukan air juga. Namun, lingkungannya tak memungkinkan air (es) tersebut mencair,
mengalir
layaknya
sungai-sungai
di
bumi.
2. Hanya bumi yang memiliki satelit paling tepat posisinya, yakni bulan. Dengan
keberadaan satu satelit, maka bulan bisa mengatur datangnya air pasang serta air surut.
Gravitasi antara bumi dan bulan pun begitu presisi sehingga siklus di bumi menjamin
kelangsungan
hidup
penghuninya.
3. Rotasi bumi terhadap matahari menjadikan pagi dan siang, iklim dingin dan panas,
semua terjadi sesuai dengan kondisi mahluk hidup di dalamnya. Kita bisa menikmati
matahari 12 jam dan bulan 12 jam, bisa menikmati pergantian musim yang
memungkinkan flora melakukan regenerasinya. Sungguh keseimbangan yang penuh
presisi.
4. Gravitasi bumi sangat pas. Kalau kita ke Mars atau bulan, tak ada gravitasi sehingga
manusia bisa melompat tinggi hingga puluhan meter. Walau hal tersebut menarik, rasanya
susah menjalani kehidupan dalam kondisi demikian. Di mana hewan dan tumbuhan bisa
hidup
bila
tanpa
gravitasi?
5. Keberadaan Kutub Utara dan Selatan merupakan medan magnetik yang menjaga
kestabilan bumi.

alternativemedicinetypes.net

6. Temperatur di bumi paling tepat untuk kehidupan. Bumi kita memang memiliki tempat
dengan suhu dingin serta suhu panas ter-ekstrim (Antartika - 89,2 C, sementara di El

Azizia, Libya, rekor terpanas mencapai 57 C). Tetapi, umumnya mahluk hidup ada dalam
suasana suhu normal. Lagipula, suhu ekstrim di dua tempat tersebut masih jauh lebih baik
dari
planet-planet
lain.
7. Lebih dari 70% air meliputi bumi. Keberadaan air ini justru menunjang setiap sendi
kehidupan
yang
ada
di
bumi.
8. Hingga menjelang abad 20, kondisi bumi masih normal. Tinggi air laut masih
memungkinkan pulau-pulau tetap ada tanpa takut tenggelam. Baru belakangan ini, ketika
manusia semakin gencar melakukan perusakan terhadap alam, maka bumi bereaksi. Air
laut
pun
perlahan-lahan
naik
mengancam
kehidupan
mahluknya.
9. Hutan yang hijau memungkinkan kehidupan berlangsung terus turun-temurun. Proses
fotosintetis menjamin kehidupan mahluk lainnya, hewan dan manusia bisa memanfaatkan
tumbuhan
di
atas
bumi.
10. Bersama air, methane, dan unsur lain di atmosfir menjaga kelangsungan hidup
mahluk di atas bumi. Atmosfir selain menyelimuti bumi dari ancaman sinar kosmik dan
benda-benda asing, juga memungkinkan cahaya yang ada terkontrol sehingga mahluk
hidup tetap aman.

AFP/Gettyimages/thailandaviation.blogspot.com

11. Gempa bumi, letusan gunung berapi, memang jadi ancaman bagi mahluk hidup.
Bagaimanapun, tetap ada "bibit kehidupan" setelah bencana. Sawah dan ladang semakin
subur
setelah
erupsi
gunung
berapi.
12. Jatuhnya asteroid, meteor ke bumi relatif lebih 'aman' berkat penjagaan atmosfir.
Walau ancaman asteroid raksasa bisa menimbulkan bencana besar di bumi, namun
meteor-meteor kecil yang jatuh membawa mineral-mineral yang dibutuhkan bumi ini.

13. Menurut perhitungan para peneliti, bumi tercipta sekitar 4,5 milyar tahun yang lalu.
Kemudian berproses menjadi tempat yang layak huni untuk kehidupan di atasnya. Bagi
pengikut teori evolusi, saat inilah embrio kehidupan dimulai. Untuk pernyataan ini
mungkin saya, dan kalian, tetap mempertanyakan apakah mungkin manusia ada dari
mirko-organisme yang berevolusi? Bagaimana dengan keberadaan dinosaurus, mengapa
rantai evolusi mereka melenceng? Belum lagi setiap sel pada manusia, hewan, dan
tumbuhan,
semua
bekerja
sesuai
fungsinya.
Rasanya, manusia sepintar apa pun harus mengakui keberadaan pencipta di belakangnya.

Anda mungkin juga menyukai