Guru Profesional
Guru Profesional
Semester II (Genap)
Disusun Oleh :
MUTIHA HUTAJULU TILHANG NAIBAHO
LISBETH SIAGIAN LAVANTER J. SIMAMORA
DOSEN :
Dr. MURSID, M.Pd.
A. Latar Belakang
Dalam rangka turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa, peranan guru
sangat penting sekali untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas
dan berakhlak mulia. Kita sadari, bahwa peran guru sampai saat ini masih eksis,
sebab sampai kapanpun posisi atau peran guru tersebut tidak akan bisa
digantikan sekalipun dengan mesin sehebat apapun, mengapa ? Karena, guru
sebagai seorang pendidik juga membina sikap mental yang menyangkut aspekaspek manusiawi dengan karakteristik yang beragam dalam arti berbeda antara
satu siswa dengan lainnya. Banyak pengorbanan yang telah diberikan oleh
seorang guru semata-mata ingin melihat anak didiknya bisa berhasil dan sukses
kelak. Tetapi perjuangan guru tersebut tidak berhenti sampai disitu, guru juga
merasa masih perlu meningkatkan kompetensinya agar benar-benar menjadi
guru yang lebih baik dan lebih profesional terutama dalam proses belajar
mengajar sehari-hari.
Pada dasarnya terdapat seperangkat tugas yang harus dilaksanakan oleh
guru berhubungan dengan profesinya sebagai pengajar, tugas guru ini sangat
berkaitan dengan kompetensi profesionalnya. Hakikat profesi guru merupakan
suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus
sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang
pendidikan. Walaupun pada kenyataannya masih terdapat hal-hal tersebut di luar
bidang kependidikan.
Namun, dibalik itu semua juga tersirat suatu dilema profesi ini dimana
seringkali guru tidak menerima penghargaan ataupun perlakuan yang sebanding
dengan apa yang telah dikorbankan. Sebagai seorang yang berprofesi sebagai
seorang guru apakah yang harus kita lakukan? Bagaimana pula sebaiknya kita
menyikapi hal ini dengan lebih arif dan bijaksana?
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan tujuan di atas, dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah arti profesi guru?
2. Strategi apa agar menjadi guru yang professional?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, di antaranya :
~1~
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PROFESI
Profesi
berasal
dari
bahasa
latin
"Proffesio"
yang
mempunyai
dua
pengertian yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian
yang lebih luas menjadi: kegiatan "apa saja" dan "siapa saja" untuk memperoleh
nafkah yang dilakukan dengan suatu keah-lian tertentu. Sedangkan dalam arti
sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu
dan sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan
baik.
Profesi guru adalah orang yang Memiliki latar belakang pendidikan keguruan
yang memadai, keahlian guru dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan
diperoleh setelah menempuh pendidikan keguruan tertentu (Makagiansar, M.
1996)
Profesi guru yaitu kemampuan yang tidak dimiliki oleh warga masyarakat
pada umumnya yang tidak pernah mengikuti pendidikan keguruan. Ada beberapa
peran yang dapat dilakukan guru sebagai tenaga pendidik, antara lain: (a)
sebagai pekerja profesional dengan fungsi mengajar, membimbing dan melatih
(b)
pekerja
kemanusiaan
dengan
fungsi
dapat
merealisasikan
seluruh
untuk
berbagai
anak.
Peserta didik
diberi kesempatan
untuk
1. Mengembangkan
visi
anak
didik
tentang
apa
yang
baik
untuk
dengan
tujuan
yang
pertama,
tujuan
yang
kedua
lebih
dan
siswa
supaya
mengalami
proses
belajar
mengajar
yang
mengevaluasi
sesuatu
proses
yang
baik
artinya
guru
mempunyai
kewenangan.
Hal ini menjadi perlu bagi seorang yang profesional dalam pekerjaannya.
Masyarakat umum juga dapat membantu guru dalam proses kegiatan belajar
mengajar. Hal ini dimungkinkan karena masyarakat ikut bertanggung jawab
terhadap proses anak didik. Masyarakat dapat mengajukan saran, kritik bagi
lembaga
sekolah,
lembaga
sekolah
boleh
~4~
saja
mempertimbangkan
atau
(b)
bimbingan
belajar,
(c)
pengembangan
kurikulum,
(d)
~5~
Pengertian
dasar
kompetensi
(competency)
yakni
kemampuan
atau
kecakapan. Menurut Mc. Load dalam Moh Uzer Usman (2000:14) Kompetensi
merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan
sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Sedang yang dimaksud dengan
kompetensi guru (teacher competency) merupakan kemampuan seorang guru
dalam melaksanakan kewajiban secara bertanggung jawab dan layak. Dari
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru merupakan
kemampuan guru dalam melaksanakan tugas-tugas sebagai pengajar yang
dilakukan secara bertanggung jawab dan layak.
Glasser dalam Nana Sudjana (2000:69) mengemukakan empat jenis
kompetensi tenaga pengajar, yakni (a) mempunyai pengetahuan belajar dan
tingkah laku manusia, (b) menguasai bidang ilmu yang dibinanya, (c) memiliki
sikap yang tepat tentang dirinya sendiri dan teman sejawat serta bidang
ilmunya , (d) keterampilan mengajar.
D. KODE ETIK GURU
Adanya sumpah profesi dan kode etik guru, menurut Achmad Sanusi,
sebagai rambu-rambu, rem, dan pedoman dalam tindakan guru khususnya saat
kegiatan mengajar. Alasannya, guru harus bertanggung jawab dengan profesi
maupun hasil dari pengajaran yang ia berikan kepada siswa. Jangan sampai
terjadi malpraktik pendidikan.
Isi kode etik tersebut adalah
1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia
Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila,
2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional,
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan
melakukan bimbingan dan pembinaan,
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menjunjung
berhasilnya proses belajar-mengajar.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat
sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama
terhadap pendidikan,
6. Guru
secara
pribadi
dan
bersama-sama
~6~
mengembangkan
dan
secara
bersama-sama
memelihara
dan
meningkatkan
mutu
guru
adalah
profesi
yang
sedang
tumbuh.
Walaupun
ada
yang
pelatihan
yang
fokusnya
adalah
keterampilan
tertentu
yang
sendirinya
dapat
mengembangkan
profesionalisme
dirinya.
bermanfaat
bagi
pengembangan
profesionalisme
guru
yang
melalui
kerjasama
atau
tidak
dengan
guru
lain
dalam
rangka
juga
merupakan
strategi
yang
tepat
untuk
meningkatkan
profesionalisme guru. Berbagai kajian yang bersifat reflektif oleh guru yang
dilakukan
untuk
pemahaman
meningkatkan
terhadap
tindakan
kemantapan
yang
~8~
rasional,
dilakukan
dalam
memperdalam
melaksanakan
tugasnya,
dan
memperbaiki
kondisi
dimana
praktek
pembelajaran
berlangsung akan bermanfaat sebagai inovasi pendidikan. Dalam hal ini guru
diberdayakan untuk mengambil berbagai prakarsa profesional secara mandiri
dengan penuh percaya diri. Jika proses ini berlangsung secara terus menerus,
maka akan berdampak pada peningkatan profesionalisme guru.
5. Partisipasi di dalam organisasi/komunitas profesional.
Ikut serta menjadi anggota orgnisasi profesional juga akan meningkatkan
profesionalisme seorang guru. Organisasi profesional biasanya akan melayani
anggotanya
untuk
profesionalismenya
selalu
dengan
mengembangkan
membangun
hubungan
dan
yang
memelihara
erat
dengan
masyarakat. Dalam hal ini yang terpenting adalah guru harus pandai memilih
suatu bentuk organisasi profesional yang dapat memberi manfaat utuh bagi
dirinya melalui bentuk investasi waktu dan tenaga. Pilih secara bijak
organisasi
yang
dapat
memberikan
kesempatan
bagi
guru
untuk
meningkatkan profesionalismenya.
6. Kerjasama dengan tenaga profesional lainnya di sekolah
Seseorang cenderung untuk berpikir dari pada keluar untuk memperoleh
pertolongan atau informasi mutakhir akan lebih mudah jika berkomunikasi
dengan orang-orang di dalam tempat kerja yang sama. Pertemuan secara
formal
maupun
informal
untuk
mendiskusikan
berbagai
isu
atau
merencanakan,
melaksanakan,
dan
mengevaluasi
program-
program sekolah) dengan kepala sekolah, orang tua peserta didik (komite
sekolah), guru dan staf lain yang profesional dapat menolong guru dalam
memutakhirkan pengetahuannnya.
Berpartisipasi di dalam berbagai kegiatan tersebut dapat menjaga keaktifan
pikiran
dan
membuka
wawasan
yang
memungkinkan
guru
untuk
terus
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
~9~
~ 10 ~
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Profesi Pendidik, 2008. Pedoman Penilaian Guru Berprestasi. Jakarta :
Depdiknas
Pidarta, Made , 2000. Landasan Kependidikan. Jakarta : Renika Cipta
Usman, Moh. Uzer, 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Samani, Muchlas, dkk, 2003. Pembinaan Profesi Guru. Jakarta : Depdiknas
Sudjana, Nana, 1987. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru
Algensindo.
Pantiwati, y. 2001. Upaya peningkatan Profesionalisme kepemimpinan. Malang:
PSSJ PPS Universitas Malang.
http://makalahprofesikependidikan.blogspot.com/2010/07/kompetensi-guruprofesi.html
Semiawan, C.R. 1991. Strategi Pengembangan Diri Untuk Menjadi Pemimpin
Jakarta : Grasindo.
Soetjipto, 2004. Profesi Keguruan. Jakarta : Rineka Cipta
Danim,
Sudarwan,
2002.
Inovasi
Pendidikan
dalam
Upaya
~ 11 ~
Peningkatan