OLEH:
KELOMPOK VI
ANGGOTA :
ICHA RAHMA KHAIRANI
1308104010009
KASMI
1308104010019
MARDIANAN PUTRI
1308104010024
Mengetahui,
ABSTRAK
Telah dilakukan percibaan yang berjudul Uji Kualitatif Karbohidrat. Percobaan
ini bertujuan untuk mempelajari sifat karbohidrat. Prinsip dari percobaan ini
adalah Uji Kualitatif dimana metode yang digunakan adalah dengan cara uji
molish, uji benedict, uji barfoed, uji fermentasi, hidrolisis sukrosa dan amilum, uji
iod, dan pengendapan polisakarida.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Karbohidrat disebut juga sebagai hidrat arang, didasarkan pada penelitian-
penelitian awal yang menunjukkan bahwa pada pemanasan senyawa tersebut akan
membebaskan air (hidrat) dan menyisakan karbon (arang). Berdasarkan hal
tersebut karbohidrat dianggap sebagai senyawa organic yang mempunyai rumus
umum CnH2nOn. Karbohidrat merupakan senyawa aldehid atau keton beserta
turunannya yang mengikat banyak gugus hidroksil, dengan kata lain karbohidrat
merupakan senyawa polihidroksil dari keton atau aldehid. Karbohidrat atau
sakarida adalah segolongan besar senyawaorganik yang tersusun hanya dari
atom karbon, hidrogen,
dan oksigen.
paling
Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari sifat karbohidrat.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa
Yunani, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa organik yang paling
melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk
hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan
(misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun
(misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur).
Karbohidrat didefinisikan secara umum sebagai senyawa dengan rumus
molekul Cm(H2O)n. Namun, kata karbohidrat umumnya digunakan dalam
pengertian lebih terbatas untuk menunjukkan zat yang terdiri atas polihidroksi
aldehid dan keton serta turunannya (Pine, 1988).
Karbohidrat yang tidak bisa dihrolisis ke susunan yang lebih simpel
dinamakan monosakarida, karbohidrat yang dapat dihidrolisis menjadi dua
molekul monosakarida dinamakan disakarida. Sedangkan karbohidrat yang dapat
dihidrolisis menjadi banyak molekul monosakarida dinamakan polisakarida.
Monosakarida bisa diklasifikasikan lebih jauh, jika mengandung grup aldehid
maka disebut aldosa, jika mengandung grup keton maka disebut ketosa. Glukosa
punya struktur molekul C6H12O6, tersusun atas enam karbon, rantai lurus, dan
pentahidroksil aldehid maka glukosa adalah aldosa. Contoh ketosa yang penting
adalah fruktosa, yang banyak ditemui pada buah dan berkombinasi dengan
glukosa pada sukrosa disakarida (Morrison,1983).
Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O misalnya, rumus
molekul glukosa ialah C6H12O6(enam kali CH2O). Senyawa ini pernah
disangka hidrat dari karbon sehingga disebut karbohidrat. Dalam tahun 1880an disadari bahwa gagasan hidrat dari karbon merupakan gagasan yang salah
dan karbohidrat sebenarnya adalah polihidroksi aldehida dan keton atau turunan
mereka (Fessenden & Fessenden, 1986).
Karbohidrat adalah turunan aldehid atau keton dari alkohol polihidroksi
atau senyawa turunan sebagai hasil hidrolisis senyawa kompleks (misal gliko
protein dan gliko lipid). Pada sel-sel binatang karbohidrat mempunyai peranan
3.
ikatan
glikosida
digolongkan
ke
dalam
oligosakarida
dan
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah tabunh reaksi, pipet
tetes, tabung fermentasi, lumpang, rak fermentasi, gelas ukur, erlenmeyer.
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah glukosa 0,01M,
fruktosa 0,01M, laktosa 0,01 M, pati 1%, larutan alphanafthol 5%, H 2SO4
pekat, pereaksi benedict, larutan glukosa 0,1M, fruktosa 0,1M, laktosa 0,1M,
pereaksi barfoed, sukrosa 0,2M, maltosa 0,2M, Aquadest, pereaksi
fosfomolibdat, larutan karbohidrat, ragi roti, sukrosa 0,1M, larutan iod, HCl
pekat, NaOH encer, larutan amilum, Na 2S2O3 1%, tepung pati, dekstrin, gum
arab, agar-agar, glikogen, alkohol 95%, dan Al2(SO4)3 jenuh.
3.2. Konstanta fisik dan tinjauan keamanan
Tabel 3.2.1 Konstanta fisik dan tinjauan keamanan
No.
Bahan
BeratMolekul
Titik
Titik
Tinjauan
1.
2.
H2SO4
NaOH
(g/mol)
98,08
39,99
Didih (c)
337
1390
Leleh (c)
10
318
Keamanan
Korosif
Tidak mudah
3.
4.
Na2S2O3
Al2(SO4)3
158,11
342,15
100
-
48,3
710
terbakar
Racun
Mudah larut
5.
6.
HCl
Aquadest
36,46
18,0153
48
100
-27,32
0
dalam air
Korosif
Aman
apabila
menghasilkan
warna
biru
menunjukkan
adanya
monosakarida.
3.3.4. Uji Fermentasi
Dimasukkan 20 ml larutan karbohidrat dan 2 gramragi roti kedalam
lumpang, digerus sampai terbentuk suspensi. Dimasukkan suspensi kedalam
tabung fermentasi dan dibalikkan tabung sampai bagian kaki yang tertutup
terisi seluruh dengan cairan tersebut. Dikembalikan posisi tabung ke posisi
semula dan dikaki yang tertutup harus tetap penuh serta ditempatkan dalam
rak fermentasi. Diperiksa setelah 1 jam. CO 2 yang terbentuk akan terkumpul
dalam kaki yang tertutup. Dimasukkan larutan NaOH 10% ke dalam kaki
terbuka, ditutup mulut tabung dengan ibu jari dan dibolak-balik beberapa
kali, akan terasa isapan pada ibu jari. Dijelaskan apa yang terjadi.
3.3.5 HidrolisisSukrosadanAmilum
A. Sukrosa
Diambil 25 ml larutan sukrosa 0,1 M dan dimasukkan kedalam
Erlenmeyer 100 ml, ditambahkan 1 ml HCl pekat dan dipanaskan diatas
penangas air mendidih selama 45 menit. Didinginkan dan dinetralkan serta
diencerkan menjadi 25 ml. di uji larutan ini dengan pereaksi Benedict dan
Barfoed.
B. Pati
Dibasahi sedikit tepung tapiokadengan sedikit air, dipisahkan
airnyadan diuji dengan larutan Iod. Dicatat hasil dan kesimpulannya.
Dicampurkan 1 gram pati dengan 10 ml air sampai homogen. Dituangkan
perlahan-lahan sambil diaduk Kedalam 90 ml air mendidih, didihkan dan
diaduk hinggalarutan menjadi putih.
a. Dimasukkan 10 ml larutan pati tersebu tkedalamt abung reaksi,
ditambahkan 6 tetes HCl pekat dan dipanaskan dalam penangas
air. Dipindahkan setetes larutan ketest plate setiap 3 menit dan di
uji dengan larutan Iod. Ditambahkan aquades biladiperlukan
agar volumenya tetap. Dilanjutkan pengujian hingga uji Iod
memberikan hasil yang negatif. Didinginkan dan dinetralkan
dengan NaOH encer, diuji sebagian larutan dengan Benedict.
b. Dimasukkan 5 ml larutan amilum kedalam 2 buah tabung reaksi.
Ditambahkan beberapa tetes larutan Iod, dipanaskan satu tabung
dengan hati-hati dan diperhatikan hilangnya warna, kemudian
didinginkan dan diamati. Ditambahkan kedalam tabung yang lain
tetes demi tetes natriumtio sulfat 1% hingga warna biru hilang.
3.3.6. Uji Iod
Dimasukkan sedikit tepung pati, dekstrin, gum Arab, agar-agar dan
glikogen kedalam test plate. Diteteskan 1 atau 2 tetes larutan Iod encer dan
dilihat perubahan warna yang terjadi.
3.3.7. PengendapanPolisakarida
Disediakan 3 buah tabung reaksi dan diisi masing-masing dengan
larutan pati, dekstrindan gum Arab. Ditambahkan alkohol 95% pada
masing-masing tabung sampai berlebih dan dikocok, diperhatikan endapan
yang terbentuk dan diulangi percobaan ini dengan Al2(SO4)3 jenuh sebagai
pengganti alkohol 95%.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, M.
Kimia
Arti
dan
Penjelasan