Anda di halaman 1dari 8

Laporan Tutorial

Blok 13 Modul 3
Lesi Ulseratif dan Vesiko-Bulosa

Oleh :
Kelompok 5
Qorrie Furqan A

121034100

Dishe Hidayani

1210341008

Sinthya Gustian

1210342008

Maicitra Nurfadhli

1210342008

Siti Rahmadita

1210342026

Audia Tria P

1210342029

Monalisa

1210342034

Venesha Sonia

1210343001

Ayesa Rifani

1210343006

Kurnia Sumidiarti

1210343013

Tutor : drg. Ivony Fitria

Fakultas Kedokteran Gigi


Universitas Andalas
Modul 3
0

Lesi Ulseratif dan Vesiko-Bulosa

Skenario 3
Dokter! Kenapa luka dimulutku tidak kunjung semnbuh
Ibu Rima, 49 tahun, dating ke Rumah Sakit Gigi dan Mulut dengan keluhan luka di
mulut sejak 3 minggu yang lalu. Dia sudah berobat ke poliklinik umum dan diberi obat
antibiotic, obat kumur dan vitamin C dosis tinggi, namun lukanya makin hari makin
bertambah parah sakitnya. Dari anamnesis diketahui bahwa lesi berupa lentingan lalu pecah
dan meninggalkan luka yang sakit dan meluas. Pemeriksaan klinis tampak ulser dangkal
irregular dan daerah erosi yang luas pada mukosa labial, bukal, gingival, dan palatum.
Ibu Rima merasa heran kenapa penyakitnya tidak kunjung smebuh, padahal suaminya
sering mengalami sariawan, namun dapat sembuh sendiri dalam waktu beberapa hari.
Dokterpun menjelaskan bahwa ada penyakit yang bersifat akut dan self-limited dan ada yang
bersifat kronis seperti yang diderita ibu Rima. Ada juga lesi yang bersifat rekuren, tunggal,
atau multiple. Mendengar penjelasan dokter, ibu Rima tampak paham dan lebih tenang.
Bagaimana saudara menjelaskan kasus di atas?

Langkah 1
1

Mengklarifikasi terminologi yang tidak diketahui dan mendefenisikan hal-hal yang


dapat menimbulkan kesalahan interpretasi.
Self-limited

: Bisa sembuh sendiri.

Lentingan

: gelembung-gelembung/ vesikel

Kronis

: penyakit yang berlangsung lama dan bertahun-tahun

Rekuren

: kambuhan/ aktif kembali karna ada factor pemicu

Langkah 2
Menentukan Masalah.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Apa saja jenis penyakit yang lesinya bersifat multiple akut?


Apa saja jenis penyakit yang lesinya bersifat multiple kronik?
Apa saja jenis penyakit yang lesinya bersifat rekuren?
Apa saja jenis penyakit yang lesinya bersifat tunggal?
Kenapa obat yang digunakan tidak mempan?
Apa diagnose banding?

Langkah 3
Menganalisa masalah melalui brain storming dengan menggunakan prior knowledge.
1. Apa saja jenis penyakit yang lesinya bersifat multiple akut?
Herpetika stomatitis primer
Herpetika stomatitis sekunder
Herpes zoster : pengaktifan kembali virus Varicella.
Gambaran Klinis :
-Lesi-lesinya adalah vaskuler, ulseratif
-Biasanya sangat sakit
-Umumnya mengenai bibir, lidah, dan mukosa pipi.
Tampak adanya lesi lepuh-lepuh vesikuler dan pustuler(vesikel kecil yg
tinfeksi dan berisi nanah) unilateral yg tmbul setelah 1-3 hari.
Gejala dari herpes jenis ini adalah pada 3-4 hari sebelum timbulnyaherpes
zoster, penderita merasa tidak enak badan, menggigil, demam, mual, diare atau

sulit berkemih. Terkadang penderita merasakan nyeri, kesemutan atau gatal di

kulit yang terkena.


Eritema multiform : penyakit inflamasi akut pada kulit dan mukosa yang
menyebabkan berbagai bentuk lesi akibat deposit imunokompleks. Etiologinya
belum jelas tetapi ada beberapa faktor yang diduga berperan yaitu obat-obatan
golongan sulfa, penisilin, analgesik, antipiretik, mikroorganisme, penyakit
autoimun, radiasi, psikis atau keganasan. Lesi pada bibir khas berbentuk lesi

yang ditutupi krusta merah kehitaman.


Herpangina : penyakit akut yang sembuh sendiri tanpa pengobatan, penyakit
virus yang ditandai dengan serangan tiba-tiba, berupa demam, sakit
tenggorokan disertai lesi pada faring berukuran 1 2 mm berbentuk
papulovesikuler berwarna abu-abu dengan dasar eritematus dan berkembang
secara perlahan menjadi lesi yang sedikit lebih besar. Lesi ini yang biasanya
muncul pada dinding anterior faucium dari tonsil, palatum molle, uvula dan

tonsilnya sendiri, muncul sekitar 4 6 hari sesudah mulai sakit.


SJS : merupakan reaksi autoimun.
Gambaran Klinis
-Produksi keringat berkurang, pmbengkakan kelenjar, xerostomia(hiposaliva)
Gejala-gejala utama pada sindrom ini adalah kekeringan mulut dan mata.
Lainnya, sindrom Sjogren juga dapat menyebabkan kekeringan pada kulit,

hidung, dan vagina.


Hand foot and mouth disease : Infeksi virus coxsakie. Bersifat akut, selflimiting, menular dari satu orang ke orang lain. Lesi berupa vesikel yang

mudah pecah dikelilingi oleh daerah kemerahan yang tipis.


2. Apa saja jenis penyakit yang lesinya bersifat multiple kronik?

Pemphigus Vulgaris : merupakan reaksi autoimun. Gambaran Klinis : Bula yg


mudah pcah serta mninggal kan ulser yg tidak teratur(dimulut). Lepuh besar

terutama di daerah yang terkena trauma(dikulit).


Pemphigoid : terdiri atas 3 macam, pemfigoid sikatrisial, bulosa, dan

gestasionis. Menyerang rongga mulut, mata dan genital. DD : lichen planus.


3. Apa saja jenis penyakit yang lesinya bersifat rekuren?
Sindrom Behcet : Merupakan reaksi autoimun. Mengalami ulserasi pada 3
tempat, yaitu: mata, rongga mulut dan kelamin. Photofobia,
konjungtivitis(radang pada bag.mata), dan iritis kambuhan kronis pada mata.
Ulkus yang terjadi mirip dengan apthousa terdapat pada rongga mulut(bibir

dan pipi). Pada kulit terdapat bercak-bercak makulopapula dan noduler yang

melepuh.
SAR : merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan ulkus rekuren dan
terbatas pada mukosa mulut pasien yang tidak memiliki tanda-tanda penyakit
lainnya. Gejala seperti terbakar (prodormal burning) pada 2-48 jam sebelum
ulser muncul. Selama periode initial akan terbentuk daerah kemerahan pada
area lokasi. Setelah beberapa jam, timbul papul, ulserasi, dan berkembang
menjadi lebih besar setelah 48-72 jam.
macam-macam :
1. Minor Apthous Ulcer
Ulkus tipe ini merupakan jenis yang paling sering dijumpai. Ulkus
kecil tunggal atau multipel pada mukosa bukal, mukosa labial, dasar mulut
atau lidah. Ulkus berukuran kecil dari 10 mm, sembuh dalam durasi 7 14
hari,
2. Major Apthous Ulcer
Ulkus tipe ini terjadi pada 10-15% kasus. Ulkus berukuran lebih besar
dengan diameter lebih dari 10 mm, durasi penyembuhan 2 minggu 3 bulan,
3. Herpetiform Apthous Ulcer
Ulkus ini terjadi pada 5-10% kasus, berukuran kecil dengan diameter
2-3 mm, multipel, durasi 7-14 hari, sembuh tanpa jaringan parut. Dasar ulkus
berwarna abu-abu tanpa gambaran garis eritematus mirip dengan ulkus hasil

infeksi Herpes Simplex Virus (HSV).


Herpes Simpleks Sekunder
Infeksi Herpes simpleks rekurens pada mulut, yaitu pada bibir atau intraoral
terjadi pada pasien yang pernah menderita infeksi Herpes simpleks. Gejala
yang muncul adalah gejala prodromal diikuti timbulnya vesikel-vesikel kecil
berdiameter 1-3 mm yang berkelompok sebesar 1-2 cm pada bibir. Lesi pada
intraoral sama dengan lesi yang muncul pada bibir, tapi sangat cepat pecah
sehingga membentuk ulserasi. Biasanya pada mukosa berkeratin tebal, yaitu

gingiva, palatum.
4. Apa saja jenis penyakit yang lesinya bersifat tunggal?
Ulkus Traumatikus : penyebabnya karena trauma, bisa juga karna gigi yang
patah atau tajam, instrument kedokteran gigi, gigitan, iritasi gigi tiruan, benda
asing yang tajam, dsb. Ulserasi oral kambuhan dapat disebabkan oleh
beberapa hal, dimana trauma merupakan penyebab yang paling umum.
4

Gambaran Klinis : Ulkus tersebut biasanya tampak cekung dan oval


bentuknya. Tepi daerah lesi akan tampak erithematous yang kemudian akan
tampak lebih muda secara perlahan-lahan karena proses keratinisasi. Bagian
tengah ulkus biasanya berwarna kuning-kelabu
5. Kenapa obat yang digunakan tidak mempan?
Bila di duga penyakitnya adalah Herpes simpleks primer, maka etiologi nya ialah
virus, dan seharusnya terapi menggunakan antiviral bukan antibiotik
6. Apa diagnose banding?
Pemphigus Vulgaris
Herpes Simpleks
Eritema Multiform
Lupus eritematosus

Langkah 4
Membuat skema

Langkah 5
Memformulasikan tujuan pembelajaran.
1.
2.
3.
4.

M4 lesi multiple akut


M4 lesi multiple kronik
M4 lesi ulser rekuren
M4 lesi ulser tunggal

Langkah 6
Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet, dan lain-lain.

Langkah 7

Sintesa dan uji informasi yang diperoleh.

LO 1. M4 lesi multiple akut

LO 2. M4 lesi multiple kronik

LO 3. M4 lesi ulser rekuren

LO 4. M4 lesi ulser tunggal

Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai