Lesi Traumatik
A. KASUS
Seorang pria berusia 23 tahun datang ke BP-RSGM Unsrat dengan keluhan adanya
rasa sakit dan perih yang menggangu pada saat makan di pipih bagian dalam sebelah
kanan. Rasa sakit dirasakan sejak 1 hari yang lalu karena trauma akibat tergigit saat
mengunyah makanan. Pasien tidak memiliki riwayat alergi baik terhadap makanan
maupun obat-obatan.
B. PROSEDUR AWAL
1. Pemeriksaan dan Pengisian Kartu Status
REKAM MEDIS
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
Jl. Dr. Soetomo Manado 95122
ILMU PENYAKIT MULUT
Nama
: Nurshiddiq Hadyatmaja
: Tateli
: 23 Tahun
Pekerjaan
: Mahasiswa
Pendidikan
: S1
Agama
: Islam
Ras
:-
Status
: Belum menikah
Berat badan
: 64 kg
: ---
Hipertensi
: ---
Diabetes Melitus
: ---
Alergi
: ---
Asthma
: ---
Penyakit Hepar
: ---
Penyakit Lambung
: ---
Hamil
: ---
Pil KB
: ---
Lain-lain
: ---
Anamnesa
Pasien mengeluhkan rasa sakit dan perih yang menggangu di pipih bagian dalam
sebelah kanan. Rasa sakit dirasakan sejak 1 hari yang lalu karena trauma akibat tergigit
saat mengunyah makanan.
Riwayat Perawatan
a.
b.
c.
d.
Gigi
Jaringan lunak mulut dan sekitarnya
Obat-obatan yang sedang dijalani
Kebiasan (merokok, sirih, alkohol)
: t.a.k
: t.a.k
: t.a.k
: t.a.k
: t.a.k
: t.a.k
: t.a.k
: t.a.k
: t.a.k
: t.a.k
: t.a.k
: t.a.k
2
- bawah
b. Mukosa pipi
- kiri
- kanan
: t.a.k
: t.a.k
: Lesi berwarna merah dengan bentuk tidak
beraturan, berdiameter 2mm, dan sedikit
eritem, irreguler .
c. Buccal fold
- atas
- bawah
d. Labial fold
- atas
- bawah
e. Gingiva
- atas
- bawah
f. Lidah
g. Dasar mulut
h. Palatum
i. Tonsil
j. Oral Hygiene
k. Gigi-geligi
: t.a.k
: t.a.k
: t.a.k
: t.a.k
: t.a.k
: t.a.k
: t.a.k
: t.a.k
: t.a.k
: t.a.k
: baik
: t.a.k
2. Diagnosis
Lesi traumatik yang disebabkan oleh karena trauma gigit.
3.
Rencana Perawatan
C. TAHAP PERAWATAN
Pada kasus ini, lesi traumatik yang diderita oleh pasien disebabkan karena tidak
sengaja tergigit pada saat mengunyah makanan. Lesi dengan diameter + 2 mm terbentuk
keesokan harinya setelah tergigit pada mukosa pipi sebelah kiri. Pada pemeriksaan
klinis intraoral lesi yang dialami pasien berada dalam tahap pre-ulseratif, yaitu 18 72
jam pertama perkembangan, lesi ulserasinya tunggal dan mengecil dalam waktu 3 hari.
Pada saat pasien datang berobat, operator memberikan pengobatan berupa aplikasi
kenalog pada lesi. Kenalog adalah gel yang mengandung triamsinolon asetonida 0,1 %,
yaitu steroid topical yang berguna sebagai anti-inflamasi.
Pemberian Resep:
BP-RSGMP FK UNSRAT
Jl. DR Soetomo No.3
Manado, 3 Juli 2013
R/ Kenalog slp tube 5 g No. I
uc
Pro
Umur
Alamat
Instruksi DHE
Pasien diinstruksikan untuk menggunakan kenalog salep sesuai dengan aturan
pakai yaitu dioleskan secara merata 2x sehari, setelah makan dan sebelum tidur.
Pasien di instruksikan cara menyikat gigi yang baik dan benar.
Pasien diinstruksikan untuk periksa ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.
Pasien diinstruksikan untuk kontrol kembali 1-2 minggu setelah perawatan.
4
Pemeriksaan objektif :
Lesi yang ada pada mukosa bukal telah hilang tanpa meninggalkan bekas jaringan
parut.
Pembahasan
Pada kasus yang telah dipaparkan di atas lesi traumatik yang diderita oleh pasien
disebabkan karena tergigit. Gigi yang menyebabkan keadaan ini adalah gigi 48 dan 18
diameter lesi +2 mm dan mengenai daerah non-keratin mukosa bukal. Pada saat datang
berobat, ulser yang dialami pasien berada dalam tahap pre-ulseratif, yaitu 18 72 jam
pertama perkembangan, lesi ulserasinya tunggal dan mengecil dalam waktu 3 hari.
Pada saat pasien datang berobat, operator memberikan pengobatan berupa aplikasi
kenalog pada ulser pasien. Kenalog adalah gel yang mengandung triamsinolon
asetonida 0,1 %, yaitu steroid topical yang berguna sebagai anti-inflamasi. Pasien juga
bisa diberikan resep berupa Minosep Gargle (Clorhexidine Glukonat 0,2%) FL1
dipakai/diaplikasikan sebagai obat kumur 2 kali sehari.
1 minggu kemudian pasien kontrol (07 Maret 2013), pasien mengatakan bahwa dia telah
menggunakan obat yang diresepkan sesuai dosis dan cara pemakaiannya. Pada saat
pemeriksaan, pasien sudah tidak merasakan sakit (tidak ada keluhan) serta lesi telah
mengecil walaupun masih tampak sedikit jaringan parut.
Diskusi
Lesi Traumatik adalah suatu peradangan dengan tanda khas berupa adanya ulser dengan
ukuran yang bervariasi 1-30 mm, tertutup selaput kuning keabu-abuan, berbatas tegas,
dan dikelilingi pinggiran yang eritematus serta dapat bertahan untuk beberapa hari atau
bulan. Lesi traumatic biasanya dijumpai atau berhubungan dengan cengkram gigi tiruan
atau piranti ortondonsi,tepi kasar dari gigi tiruan dan gigi fraktur dan pada mukosa
bukal yang berhadapan dengan gigi molar. Tahap pre-ulseratif terjadi pada 18 72 jam
pertama perkembangan lesi. Pada tahap ini, makula dan papula akan berkembang
dengan tepi eritematous. Intensitas rasa nyeri akan meningkat sewaktu tahap ini. Tahap
ulseratif akan berlanjut selama beberapa hari hingga 2 minggu. Di tahap ini, papulapapula
akan
beruslserasi
dan
ulser
tersebut
akan
diselaputi
oleh
lapisan
Terapi Lesi traumatic ditujukan untuk mengurangi rasa sakit, memperpendek masa
perjalanan lesi, mengurangi jumlah dan besar.
Lesi ringan diterapi dengan pemberian lapisan pelindung (covering agent) berupa
Orabase seperti Solcoseryl dan Kenalog. Untuk mengurangi rasa sakit dapat diberikan
topikal anestesi berupa obat kumur seperti Tantum Verde. Lesi berat dapat diterapi
dengan topikal steroid seperti kenalog. Kenalog berupa gel yang diaplikasikan langsung
pada lesi 2-3 kali sehari terutama sesudah makan dan sebelum tidur. Kenalog
mengandung triamsinolon asetonida 0,1 %. Dapat juga diberikan Clorhexidine 0,2%
yang diberikan dengan cara dikumur sebanyak 2 kali sehari. Jika pengobatan topikal
tidak berespon dirujuk pada Dokter Spesialis Penyakit Mulut.