Kegagalan
Sistem
Informasi
Kira-kira 75 persen dari keseluruhan implementasi sistem dapat dikatakan
gagal. Meskipun sistem informasi masih dalam proses pembuatan, namun
sistem tersebut telah banyak menghabiskan waktu dan uang, atau secara
fungsional
tidak
cukup
menutupi
manfaat
yang
diharapkan.
Dalam beberapa sistem, hampir semua laporan yang disampaikan kepada
manajemen tidak pernah dibaca. Laporan-laporan dikatakan tidak
bermanfaat dan hanya dipenuhi dengan ilustrasi grafik yang tidak dapat
dianalisis atau dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Sementara itu dalam sistem lain yang telah diotomatisasi, tidak pernah
disentuh karena datanya tidak dapat dipercaya. Pemakai informasi secara
terus menerus memperbaiki record secara manual. Kemudian dalam sistem
yang lain lagi, telah terjadi kesalahan karena keterlambatan dalam
memproses data, biaya operasional yang demikian besar atau, masalahmasalah
pemrosesan
data
yang
bersifat
kronis.
Keseluruhan situasi sebagaimana yang telah digambarkan diatas
memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang harus dicari penyebab
kegagalannya.
Masalah
Pokok
Sistem
Informasi
Masalah-masalah yang menyebabkan sistem informasi gagal disebabkan
oleh banyak faktor. Masalah ini bukan hanya karena faktor teknikal dari
sistem informasi tetapi juga sebab yang bersifat non teknikal yang
kebanyakan berasal dari faktor-faktor organisasi. Faktor-faktor tersebut
adalah:
1. Desain
Sistem informasi dikatakan gagal jika desainnya tidak cocok dengan struktur,
budaya, dan tujuan organisasi secara keseluruhan. Para teorisi manajemen
dan organisasi memandang bahwa teknologi sistem informasi sangat
berhubungan erat dengan komponen organisasi seperti tugas-tugas,
struktur, orang-orang, dan budaya. Ketika seluruh komponen ini saling
tergantung, perubahan yang terjadi pada satu elemen akan mempengaruhi
elemen lain. Dengan demikian maka tugas-tugas organisasi, partisipan,
struktur, dan budaya digabungkan dan terpengaruh ketika sistem informasi
berubah, dengan demikian, berarti mendesain sebuah sistem berarti
mendesain
kembali
organisasi.
2. Data