Anda di halaman 1dari 4

11/29/2012

Hipotesis Statistik
Hipotesis berasal dari kata: hypo, yang berarti di

bawah; thesis berarti dalil atau kaidah hukum)

PENGUJIAN HIPOTESIS

Hipotesis pernyataan tentang suatu dalil atau kaidah,

tetapi kebenarannya belum terujikan secara empirik.


Hipotesis jawaban atau penjelasan sementara untuk

menerangkan fenomena problematik atau persoalan


penelitian yg dihadapi

Macam Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk
Hipotesis Nol (Ho) : merupakan kesimpulan

/anggapan/jawaban sementara peneliti terhadap suatu


kondisi / teori yang ada hipotesis yang akan diuji.
Biasanya ditandai dengan =, >, >, <, <
Contoh : A = B ; A < B
Tidak ada hubungan antara . dengan .
Tidak ada perbedaan/pengaruh . terhadap.

mengetahui apakah pernyataan / hipotesis


tersebut benar atau salah.
Dalam Pengujian Hipotesis dijumpai :

Keputusan

Ho Benar

Ho Salah

Terima Ho

Tepat (1-)

Salah Jenis II ()

Tolak Ho

Salah Jenis I ()

Tepat (1-)

Hipotesis Tandingan /Alternatif (H1/ Ha ) : kebalikan dari

Ho. Biasanya ditandai dengan , >, >, <, <


Contoh : A B; A > B
Ada hubungan/pengaruh antara dengan .
Ada perbedaan/pengaruh terhadap .

Salah Jenis I dan Jenis II


Salah jenis I ( ) kesalahan ketika menolak Ho

padahal sesungguhnya Ho benar.


atau Peluang menolak Ho yang benar.
Salah jenis II () kesalahan ketika menerima Ho

padahal sesungguhnya Ho salah.


atau Peluang menerima Ho yang salah.
Salah jenis I ( ) disebut Taraf Nyata / Keberartian
/ Kemaknaan (Level of Significance). Sedangkan
Peluang (1- ) disebut Taraf Kepercayaan (Level of
Confidence).
Peluang (1- ) disebut Kuasa Uji (Power of Test)

Keadaan Sesungguhnya dalam Populasi

Dalam pengujian hipotesis idealnya

meminimumkan dan secara bersamaan.


Tetapi kenyataannya, jika diperkecil maka
akan besar, dan sebaliknya.
Dalam menentukan dan sebelum penelitian,
tergantung keberanian peneliti mengambil resiko
salah dalam membuat keputusan.
Neyman & Pearson mengasumsikan bahwa

kesalahan jenis I () lebih serius dalam praktek


dibandingkan kesalahan jenis II sehingga dalam
prakteknya meminimumkan yaitu bernilai =
0,01 ; 0,05 ; 0,10

11/29/2012

Bentuk Rumusan Hipotesis

Hipotesis Deskriptif
Yaitu dugaan tentang nilai suatu variabel

Hipotesis Deskriptif
Hipotesis Komparatif
Hipotesis Hubungan (Asosiatif)

mandiri, tidak membuat perbandingan atau


hubungan.
Contoh : Seorang dosen menyatakan bahwa
mahasiswa yang dibimbingnya paling sedikit
90% dapat lulus dengan baik. Maka rumusan
hipotesisnya :
Ho : > 90
H1 : < 90

Hipotesis Komparatif
Yaitu pernyataan yang menunjukkan dugaan nilai dalam

satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda.


Contoh :
1. Adakah perbedaan antara reaksi obat A dan B ?
Rumusan hipotesisnya :
-Tidak ada perbedaan antara rata-rata reaksi obat A dan B
- Rata-rata reaksi obat A lebih kecil dari obat B
- Rata-rata reaksi obat A lebih besar dari obat B
Hipotesis statistiknya :
Ho
: A = B
uji hipotesis dua pihak
H1
: A B
Ho
: A < B
H1
: A > B
Ho
: A > B
uji hipotesis satu pihak
H1
: A < B

Langkah2 Pengujian Hipotesis


1. Tentukan Ho
2. Tentukan H1
3. Tentukan taraf keberartian
4. Pilih uji statistik yang sesuai dan cari

daerah kritis
5. Hitunglah nilai statistik uji dari sampel acak
ukuran n
6. Kesimpulan : Tolak Ho jika nilai statistik
terletak dalam daerah kritis, jika tidak,
Terima Ho

Hipotesis Asosiatif
Yaitu suatu pernyataan yang menunjukkan
dugaan tentang hubungan antara 2 vaiabel
atau lebih.
Contoh : Adakah hubungan antara kebiasaan
mengemil dengan obesitas?
Hipotesisnya :
Ho : = 0
H1 : 0

Dasar Pemilihan Uji Statistik


Skala pengukuran data
Distribusi populasi
Jenis sampel : berkorelasi / independen
Jumlah kelompok sampel
Banyaknya variabel yang dianalisis
Ukuran / besar sampel

11/29/2012

Uji Statistik :

HIPOTESIS DESKRIPTIF

Jenis Data

Uji Statistik

( SATU SAMPEL )

Nominal

Binomial Test,
Chi Kuadrat

Ordinal

Run Test

Interval/Rasio

T-test (1 sampel)

T-test Satu Sampel


Contoh :

Digunakan jika skala datanya Interval / rasio


Sampel kecil, jika besar gunakan uji Z
Terdapat dua macam pengujian hipotesis deskiptif, yaitu

uji dua pihak (two tail test) dan uji satu arah (one tail
test) Uji pihak kanan/kiri tergantung dari kalimat
hipotesisnya

x 0
s
n
Jika t hitung < t tabel (/2;n-1) , maka Terima Ho
Jika t hitung > t tabel (/2;n-1) , maka Tolak Ho
SPSS jika nilai Sig(2-tiled)< 0,05 maka Tolak Ho
dan Jika Nilai Sig(2-tiled)> 0,05 maka Terima Ho
t

Ho
H1

:=4
:4

Seorang direktur RS di Kabupaten X

menyatakan hipotesis bahwa rata-rata lama


bekerja efektif petugas kesehatan di RS yang
dipimpinnya adalah 4 jam/hari. Untuk
membuktikan hipotesis tersebut, diambil
sampel sebanyak 31 petugas kesehatan secara
random. Datanya sebabai berikut :
32345678534566788534562345
63233

Kesimpulan :
Diperoleh t hitung = 1,98 dan
-2,042

2,042

3 2 3 ... 3 144
x

4,645
31
31
s

( x x)
i

n 1

t 0,05/2;31-1

2,042

Karena 1,98 < 2,042 maka terima Ho Berarti rata-

rata lama bekerja efektif petugas kesehatan di RS


Kabupaten X adalah 4 jam/hari

(3 4,645) 2 ... (3 4,645) 2


1,81
31 1

x 0 4,645 4

1,98
s
1,81
n
31

-2,042

-1,98

1,98

2,042

11/29/2012

Jika Menggunakan

SPSS

Kesimpulan :
Diperoleh nilai t = 1,976 dan sig. (2-tailed) = 0,057
Karena nilai sig. (2-tailed) = 0,057 > 0,05, maka

Terima Ho Berarti rata-rata lama bekerja efektif


petugas kesehatan di RS Kabupaten X adalah
4 jam/hari

Soal Latihan :
1. Suatu perusahaan lampu laser untuk RS

menyatakan bahwa daya tahan lampu


buatannya adalah 400 jam. Untuk menguji
pernyataan tersebut, dilakukan penelitian
terhadap 15 sampel lampu karena ada keluhan
beberapa RS bahwa lampu laser tersebut
cepat mati. Datanya sbb :
333, 350, 345, 400, 395, 378, 382, 369, 375,
381, 389, 405, 401, 388, 397

2. Seorang bidan koordinator di Puskesmas Y


menyatakan bahwa rata-rata berat badan bayi
baru lahir di Puskesmas Y adalah 4 kg. Untuk
menguji hipotesisnya, dilakukan penelitian dgn
data sbb:
5,3 4,1 3,6 4,4 4,2 4,5 3,9 3,7

Anda mungkin juga menyukai