Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
-->
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Investasi fisiologi yang terjadi pada wanita, termasuk semua
organisme betina dalam mencapai kehamilan, merupakan kejadian
yang luar biasa menakjubkan. Kehamilan terjadi bersamaan dengan
ovulasi pada masa remaja dini; dan setelah kelahiran, anovulasi
dan amenorrhoe menetap selama laktasi, dan menyusui dilanjutkan
sampai dengan 2-3 tahun. Kemudian kehamilan terjadi lagi dan
begitu seterusnya. Ketika sudah 10 atau 11 episode kehamilanlaktasi tersebut selesai, fungsi ovarium dan ovulasi berhenti
yaitu
menopause.
Sebuah
analisis
yang
merangsang
pemikiran
bahwa
animus
fisiologi
siklus
ovarium,
dan
akomodasi-
kalau
implantasi
ada
kegagalan
blastokista,
dan
fertilisasi
peristiwa
ovum
ini
atau
kegagalan
berpuncak
pada
menstruasi.
Fertilisasi merupakan suatu proses awal terbentuknya suatu
kehamilan.
Proses
ini
berlanjut
dengan
pembelahan
sampai
harus
anatomi
dikuasai
fisiologi.
adalah
pemahaman
Materi
ini
tentang
menstruasi,
bermanfaat
selain
dan
sebagai
mengetahui
kehamilan,
mengupas
baik
metode-metode
secara
pengertian
alami
dalam
maupun
fertilisasi,
manghindari
adanya
intervensi.makalah
proses
fertilisasi
ini,
hingga
implantasinya.
B. Rumusan Masalah
Adapun
permasalahan
penyusunan
makalah
yang
ini
akan
adalah
dibahas
Konsepsi
di
dalam
proses
Fertilisasi
dan
C. Tujuan Penulisan
Pada
dasarnya
tujuan
penulisan
makalah
ini
terbagi
menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum
dalam penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas PAI (Pendidikan Agama Islam).
Adapun tujuan khusus dari penyusunan makalah ini adalah :
BAB II
PEMBAHASAN
KONSEPSI ( FERTILISASI DAN IMPLANTASI )
A. FERTILISASI
Fertilisasi
adalah
suatu
peristiwa
penyatuan
antara
sel
saluran
dilepaskan
reproduksi
cairan
mani
pria
yang
di
berisi
dalam
vagina
selsel
wanita,akan
sperma
ke
dalam
b. Sperma dapat hidup & membuahi dalam 2-3 hari setelah ejakulasi
c.
daerah
ampula
memungkinkan
infundibulum.
penatalaksanaan
Perkembangan
kasus
teknologi
infertilitas
(tidak
kini
bisa
Ovum
yang
dikeluarkan
oleh
ovarium,
ditangkap
oleh
falopii.
Ovum
yang
dikelilingi
oleh
perivitelina,
pintu
masuk
tuba
falopii
yang
sempit
dan
beberapa
ini
disebabkan
karena
selama
beberapa
jam,
protein
lapisan
korona
radiata.
Pada
saat
ini
dilepaskan
yang
memiliki
kemampuan
untuk
membuahi,
karena
sperma
lebih
mudah
menembus
karena
diduga
dapat
melepaskan
itu
terjadi
reaksi
khusus
di
zona
pelusida
(zone
mempermudah
dan
mempertahankan
di sekeliling oosit
pengikatan
sperma
dan
radiata
dan
selanjutnya
(diinduksi
oleh
protein
pelepasan
akrosin
dan
zona,
tripsin
mengalami
pada
yang
puncak
membantu
reaksi
akrosom
reaksi
terjadi
menembus
zona
Ketika
kepala
spermatozoa
menyentuh
permukaan
oosit,
dan
penetrasi
sperma,
sehingga
polispermia
dapat
dicegah.
2. Oosit melanjutkan meiosis II
Oosit menghasilkan 2 sel anak
a.
Hasil fertilisasi :
1. Kembalinya sel dalam jumlah kromosom diploid (2n).
2. Penurunan atau pewarisan sifat-sifat spesies.
3. Penentuan jenis kelamin.
4. Permulaan pembelahan segmentasi ( cleavage ).
Gambar 1. FERTILISASI
b.
Oosit menyelesaikan
pembelahan miosis
keduanya, menghasilkan
b.
atau
yang
dikandung
sperma
yang
membuahi
ovum
pembentukan
dan
tersebut.
c.
Permulaan
pembelahan
dan
stadiumstadium
A.2.
PEMBELAHAN
Zigot
mulai
menjalani
pembelahan
awal
mitosis
sampai
lebih
kecil
dari
ukuran
induknya
yang
disebut
memenuhi
sebagian
besar
massa
zigot
membentuk
rongga
berbatasan
dengan
lapisan
sel
luar.
Pada
stadium
ini
Sel
2
Sel
Sel
16
Morula
Sel
B. IMPLANTASI
Implantasi
atau
nidasi
adalah
masuknya
atau
tertanamnya
sekresi
lendir
dibawah
pengaruh
progesteron
dari
korpus
menjadi
kaya
pembuluh
darah
dan
banyak
muara
kelenjar
selaput lendir rahim yang terbuka dan aktif. Kontak antara zigot
stadium blastokista dengan dinding rahim pada keadaan tersebut
akan mencetuskan berbagai reaksi seluler, sehingga sel sel
trofoblast zigot tersebut akan menempel dan mengadakan infiltrasi
pada lapisan epitel endometrium uterus
(terjadi implantasi).
Gambar 4.
PERKEMBANGAN DAN PERJALANAN OVUM
Keterangan :
A : Oosit tidak bersegmen
B : Fertilisasi
C : Terbentuk pro-nuklei
D : Pembelahan kumparan pertama
E : Stadium 2 sel
F : Stadium 4 sel
G : Stadium 8 sel
H : Morula
I & J : Pembentukan blastokista
K : Zona pelusida menghilang, implantasi terjadi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fertilisasi adalah suatu proses penyatuan antara sel mani /
sperma
dengan
terjadi
pada
sel
telur
rentang
di
masa
tuba
subur
falopii.
dari
Fertilisasi
seorang
dapat
wanita.Proses
tuba
sampai
infundibulum
akhirnya
tuba.
bertemu
Selama
dengan
perjalanan
ovum
menuju
di
ampula
ovum,
sperma
a.
Permulaan embriogenesis
Zygot mengalami proses pembelahan mitosis beberapa kali, sampai
terbentuk 16 sel yang akan menjadi morula pada hari ke 3 4
setelah
fertilisasi
dan
berlanjut
terus
sampai
terbentuk
5dzfBAB IV
DAFTAR PUSTAKA
1. Benyumov Zorn, 2002, The Ultimate Guide To Pregnancy, Discovery
Health
Chanel-31.
2.
6.
7.
Saifuddin,
Kesehatan
Prawirohardjo.
AB,
Maternal
dkk,
&
2004,
Buku
Neonatal,
Panduan
Yayasan
Praktis
Bina
Pelayanan
Pustaka
Sarwono
Prawirohardjo : Jakarta.
8. http://www.geocities.com/Yosemite/Rapids/1744/cklob6.html.
Kehamilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam
tubuhnya. Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi (misalnya, dalam kasus kembar, atau
triplet/kembar tiga).
Daftar isi
1 Latar Belakang
2 Usia Kehamilan
o
2.5 Ultrasonograf
3 Masa Kehamilan
o
3.1 Triwulan I
4 Lihat pula
5 Referensi
6 Pranala luar
Latar Belakang
Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38
minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia
di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran).
Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1. Seorang
wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0.
Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi tiga
periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari perkembangan janin. Triwulan
pertama membawa risiko tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin), sedangkan
pada masa triwulan ke-2 perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Triwulan ke-3
menandakan awal 'viabilitas', yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal
alami atau kelahiran dipaksakan.
Karena kemungkinan viabilitas janin yang telah berkembang, definisi budaya dan legal dari
hidup seringkali menganggap janin dalam triwulan ke-3 adalah sebuah pribadi. Kehamilan
manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu
dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di
dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran).
Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1: seorang
wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0.
Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi tiga
periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari perkembangan janin. Triwulan
pertama membawa risiko tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin), sedangkan
pada masa triwulan ke-2 perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Triwulan ke-3
menandakan awal 'viabilitas', yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal
alami atau kelahiran dipaksakan.
Karena kemungkinan viabilitas janin yang telah berkembang, definisi budaya dan legal dari
hidup seringkali menganggap janin dalam triwulan ke-3 adalah sebuah pribadi hidup yang baru.
Usia Kehamilan
Umur hamil dapat ditentukan dengan Rumus Naegle, Gerakan pertama fetus, Palpasi abdomen,
Perkiraan tinggi fundus uteri dan Ultrasonografi.[1]
Rumus Naegle
Rumus Naegle untuk menentukan hari perkiraan lahir (HPL, EDC= Expected Date of
Confinement).[1]
Gerakan Pertama Fetus
Teknik pemeriksaan pada perut ibu bayi untuk menentukan posisi dan letak janin.[1]
Perkiraan Tinggi Fundus Uteri
Menentukan usia kehamilan dengan perkiraan tinggi fundus uteri dilakukan dengan menghitung
tinggi fundus uteri, menggunakan alat ukur caliper menggunakan pita ukur, menggunakan pita
ukur dengan metode berbeda.[1]
Ultrasonograf
Masa Kehamilan
Triwulan I
Minggu Ke-1
Calon Ibu
Idealnya calon ibu berada dalam kondisi sehat optimal. Kebiasaan seperti merokok, minum
beralkohol dan obat-obatan yang tidak perlu sudah seharusnya dihentikan pada masa ini. Suhu
tubuh basal akan sedikit meningkat pada masa ovulasi dan berkisar antara 36,6 C dan berangsur angsur akan meningkat. Konsultasi genetik bisa dilakukan dengan dokter kandungan untuk
mengetahui apakah adanya riwayat penyakit menurun dalam keluarga seperti hemofili, fibrosis
kistik atau berbeda tipe golongan darah Rhesus.
Minggu Ke-2
Calon Ibu
Masa fertilisasi atau pembuahan dimana berjuta-juta sperma pasangan akan masuk ke vagina dan
mencapai tuba falopi. Beberapa ratus sperma akan menuju sel telur sambil mengeluarkan enzim
yang membuat salah satu sperma berhasil menembus lapisan pelindung sel telur yang matang.
Pada saat ini terjadi perubahan kimiawi yang mencegah sperma lain memasuki sel telur. Tubuh
sperma yang berhasil masuk sel telur akan terurai dan inti sel yang membawa kode genetik akan
menyatu dengan kode genetik sel telur yang telah dibuahi.
Janin Bayi
Jenis kelamin bayi pada masa ini ditentukan oleh 46 kromosom yang menyusun karakteristik
genetik-nya. Sel sperma dan sel telur membawa kode genetiknya masing-masing. Sel telur hanya
memiliki kromosom X, namun sel sperma membawa kromosom X atau Y. Bila sperma yang
membuahi sel telur membawa kromosom X maka akan membentuk seorang bayi perempuan.
Lain halnya bila yang membuahi sel telur adalah sel sperma yang membawa kromosom Y, maka
bayi laki-laki-lah yang akan terbentuk. Pada hal ini, calon ayah-lah yang sebenarnya menentukan
jenis kelamin bayi.
Sel telur yang telah dibuahi akan mebelah dua menjadi 2 sel, kemudian 4 sel dan kemudian terus
membelah sambil bergerak meninggalkan tuba falopi menuju rahim. Saat ini, dengan perkiraan
kasar terdapat 30 sel hasil pembelahan. Kumpulan sel tersebut dinamakan morula, dari bahasa
Latin yang berarti anggur.
Minggu Ke-3
Calon Ibu
Kira-kira 7 hari setelah fertilisasi, morula akan tertanam di lapisan dalam rahim (endometrium).
Secara formal hal ini dapat dikatakan sebagai suatu kehamilan. Kelompok sel tersebut akan
semakin matang dan menjadi blastokista, substansi yang akan men-stimulasi terjadinya
perubahan dalam tubuh calon ibu termasuk terhentinya siklus menstruasi.
Janin Bayi
Selama minggu-minggu awal kehamilan, bayi akan berkembang pesat. Setiap hari pasti akan
terjadi perubahan besar. Hanya dalam waktu 7 hari, sebuah sel akan menjadi suatu kelompok
berisi ratusan sel. Walau secara kasat mata bahkan dengan bantuan mikroskop tetap sulit dilihat,
sel-sel ini telah mengatur dirinya sendiri dengan benar. Sebagian membentuk embrio, sedangkan
yang lain menjadi struktur penyokong yang memberi nutrisi kepada embrio. Bagaimana hal ini
terjadi masih menjadi misteri bagi para ahli.
Minggu Ke-4
Calon Ibu
Meskipun kehamilan bisa diketahui sendiri, namun tes darah yang mampu membuktikan
kehamilan secara akurat, terutama pada minggu-minggu ini. Hal ini disebabkan adanya
blastokista yang akan mengeluarkan sejumlah hormon kehamilan (Human Chorionic
Gonadotrophin / hCG). Hormon ini dapat terdeteksi dalam darah. Urin juga dapat digunakan
untuk men-tes hormon ini, namun hasilnya tidak seakurat tes darah.
Janin Bayi
Pada minggu ini blastokista yang tadinya berbentuk seperti bola mulai berubah menjadi sebuah
embrio. Embrio ini dibedakan menjadi 3 jenis lapisan yang nantinya membentuk 3 jenis jaringan,
yaitu:
1. Endoderm: lapisan terdalam yang akan membentuk paru-paru, hati, sistem
pencernaan dan pankreas
2. Mesoderm: lapisan tengah yang akan membentuk tulang, otot, ginjal,
pembuluh darah dan jantung
3. Ektoderm: lapisan terluar yang akan membentuk kulit, rambut, lensa mata,
email gigi dan sistem saraf
Keseluruhan sel dalam setiap jaringan akan bergerak mengelilingi untuk menuju tempat masingmasing dan bentuk bakal kepala embrio akan meruncing seperti tetesan air mata.
Minggu Ke-5
Calon Ibu
Tanda utama kehamilan adalah tidak menstruasi sekitar 2-3 minggu setelah konsepsi. Namun
ketiadaan menstruasi (amenore) ini bisa juga disebabkan oleh hal-hal lain. Untuk memastikan
perlu dilakukan tes urin sehingga dokter dapat menaksir perkiraan hari persalinan dihitung
semenjak hari pertama siklus menstruasi terakhir.
Selain tidak menstruasi (amenore) terdapat tanda-tanda awal lainnya yang juga perlu
diperhatikan, misalnya mual muntah atau biasa disebut morning sickness, perubahan selera
makan, perubahan pada payudara, dan kelelahan.
Kehamilan biasanya terbagi dalam periode, yang dikenal sebagai triwulan, yaitu:
1. Triwulan I : berlangsung hingga minggu kehamilan ke-13. Pada masa ini
terjadi perkembangan janin yang cepat. Pada masa ini risiko keguguran juga
termasuk tinggi.
Janin Bayi
Pada saat ini janin dalam rahim sang ibu telah memiliki bentuk yang lebih jelas. Janin telah
memiliki bagian atas bawah, kanan kiri, serta depan belakang. Di daerah punggung terdapat
suatu celah melengkung yang akan membentuk struktur seperti tabung silinder yang disebut
neural tube (tabung saraf). Dalam perkembangannya, pada tabung ini akan terbentuk sumsum
tulang belakang dan otak. Bagian atas dari tabung tersebut akan meluas dan mendatar untuk
mebentuk otak depan. Selain itu di bagian pusat janin akan terbentuk suatu tonjolan yang
merupakan bakal jantung. Tonjolan tersebut akan dialiri oleh pembulu darah rudimenter
(pembuluh darah yang belum sempurna).
Minggu Ke-6
Calon Ibu
Pada saat ini banyak wanita yang menghubungkan kehamilan dengan timbulnya keluhan,
khususnya nausea (pusing dan mual). Biasanya para ibu saat ini merasa lebih mudah tersinggung
dan lelah daripada sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya peningkatan hormon progesteron.
Biasanya isitrahat yang cukup akan membantu proses relaksasi dalam neghadapi hal-hal tersebut.
Janin Bayi
Tabung saraf di sepanjang tulang belakang telah menutup. Di salah satu ujungnya telah terbentuk
bakal otak yang akan mengisi tulang tengkorak. Sementara itu terdapat 2 buah piringan pigmen
kecil yang membentuk struktur seperti mangkuk di kedua sisi kepalanya. Bagian ini disebut
vesikel optikus yang merupakan bakal mata.
Walaupun jantung bayi pada awalnya hanya berupa tabung kecil, namun pada tahap ini bakal
jantung telah berdenyut dan tidak akan pernah berhenti hingga akhir hidup. Bakal kaki dan
tangan juga mulai terlihat, demikian pula tulang ekor akan makin terlihat jelas di tahap ini.
Minggu Ke-7
Calon Ibu
Lima minggu setelah konsepsi, dinding rahim melunak sehingga mempermudah penanaman
blastosit. Pada saat ini serviks (mulu tahim mulai melunak. Perubahan yang terjadi di organ
dalam lain adalah penebalan lendir serviksyang akan menggumpal membentuk sumbat (plug)
dalam saluran mulut rahim. Nantinya lendir ini akan dikeluarkan sesaat sebelum proses
persalinan, yaitu saat serviks mulai membuka (hal ini disebut show).
Janin Bayi
Di minggu ini terjadi perubahan pada tubuh, wajah, dan kaki bayi. Saluran pencernaan janin
mulai terbentuk dan usus depan telah terlihat. Bentuk tulang ekor juga jelas terlihat namun akan
menghilang di minggu ke-10 atau 11. Paru-paru juga mulai berkembang sementara itu tali pusat
akan berkembang setelah plasenta dewasa. Selain itu telah terbentuk pula bakal wajah, sedikit
pigmentasi pada iris mata dan lubang pada mulutnya. Seminggu setelah pembentukan bakal kaki,
maka bakal lengan justru telah dapat dibedakan menjadi segmen tangan dan bahu.
Minggu Ke-8
Calon Ibu
Walauoun rahim mulai membesar, perubahan ini biasanya belum terlihat dari luar. Yang lebih
dahulu mendeteksi perubahan ini secara umum adalah dokter. Dokter akan meraba pembesaran
saat melakukan pemerikasaan panggul. Biasanya ukuran baju sang ibu mulai membesar karena
pinggang terasa mulai adanya pengetatan akibat membesarnya janin yang tumbuh.
Janin Bayi
Pada ujung-ujung tubuh yang sedang berkembang, mulai terbentuk bakal jari tangan dan kaki,
sedangkan bakal lengan akan sedikit fleksi (membengkok) pada bagian pergelangan dan siku.
Pada bagian sisi lehernya nampak bakal telinga luar yang mulai tumbuh, begitu pula halnya
bakal bibir atas dan ujung hidung pada wajahnya. Bakal mata janin masih saling berjauhan satu
sama lain, namun bakal kelopak mata mulai terbentuk mengitarinya. Dalam tubuh janin, usus
halus tampak panjang sekali sehingga rongga perut tidak mampu menampung. Beberapa akan
menonjol ke tali pusat janin yang disebut hernia (penonjolan) fisiologik.
Minggu Ke-9
Calon Ibu
Pada saat in hormon kehamilan hCG sedang berada di posisi puncak sehingga sang ibu akan
mengalami beberapa perubahan. Kulit wajah sang ibu akan terasa lebih halus dan kencang walau
mungkin akan sedikit berjerawat pula. Rambut sang ibu akan terasa lebih kering dan payudara
terlihat sedikit mengencang, kadang-kadang padat, atau sedikit nyeri bila ditekan. Pada saat ini
pula cairan keluar dari vagina dalam jumlah bervariasi.
Janin Bayi
Punggung bayi saat ini akan sedikit menegak dan tulang ekornya akan sedikit memendek.
Proporsi kepala masih lebih besar dari anggota tubuh lainnya dan bagian kepala masih menekuk
ke arah dada. Kedua mata bayi telah berkembang dengan baik namun masih ditutupi oleh
membran kelopak. Selain itu bayi sudah dapat melakukan gerakan-gerakan kecil setelah ototototnya mulai berkembang dan perubahan ini dapat dilihat melalui USG. Anggota badan lainnya
juga muali berkembang, seperti perkembangan lengan dan jari tangan lebih cepat daripada
tungkai dan jari kaki. Pada tahap ini, telapak tangan janin telah memiliki batas jari tangan yang
jelas. Kelima jari tangan tampak terpisah satu sama lain.
Fertilisasi
Fertilisasi adalah proses berfusinya pronukleus jantan pada sperma dengan pronukleus betina
pada ovum hingga berbentuk zigot yang berlangsung di dalam tuba falopii (saluran telur).
Struktur Ovum
Sel yang diovulasikan dari ovarium dilindungi oleh :
1. Corona radiata merupakan lapisan sel-sel granulosa yang melekat di sisi luar oosit
2. Zona pelusida merupakan glikoprotein yang membungkus oosit.
Struktur Sperma
Sperma memiliki bagian sebagai berikut :
1. Kepala yang berinti tebal dan sedikit sitoplasma diselubungi oleh selubung tebal yang
disebut akrosom.
2. Badan sperma terletak di bagian tengah sperma dan banyak mengandung mitokondria
sebagai penghasil energi untuk pergerakan sperma.
3. Ekor untuk alat pergerakan sperma.
Bagian akrosom sperma menghasilkan enzim, sebagai berikut :
1. Hialuronidase : Enzim yang dapat melarutkan hialuronid pada corona radiata, sehingga
sperma dapat menembus ovum.
2. Akrosin : protease yang dapat menghancurkan glikoprotein pada zona pelusida
Proses Fertilisasi
Fertilisasi terjadi saat oosit sekunder yang mengandung ovum dibuahi oleh sperma dan terjadi di
tuba falopii dengan kejadian sebagai berikut :
1. Penetrasi sperma
Oosit sekunder mengeluarkan fertilizin untuk menarik sperma agar mendekatinya. Sperma harus
menembus lapisan-lapisan yang mengelilingi oosit sekunder dengan cara mengeluarkan enzim
hialuronidase untuk melarutkan senyawa hialuronid pada corona radiata, lalu mengeluarkan
akrosin untuk menghancurkan glikoprotein pada zona pelusida dan anti fertilizin agar dapat
melekat pada oosit sekunder.
2. Proses di sel telur
Sel-sel granulosit di bagian korteks oosit sekunder mengeluarkan senyawa tertentu agar zona
pelusida tidak dapat di tembus oleh sperma yang lainnya. Penetrasi sperma akan merangsangsel
telur untuk menyelesaikan proses meiosis II yang menghasilkan 3 badan polar dan satu
ovum (inti oosit sekunder).
3. Setelah penetrasi
Setelah sperma memasuki oosit sekunder, inti atau nukleus pada kepala sperma akan
membesar dan ekor sperma akan berdegenerasi.
4. Penggabungan inti
Terjadi penggabungan inti sperma yang mengandung 23 kromosom (haploid) dengan inti ovum
yang mengandung 23 kromosom (haploid) sehingga menghasilkan zigot.
Dari 60 100 juta sperma yang diejakulasikan ke dalam vagina pada saat ovulasi, beberapa juta
berhasil menerobos saluran heliks di dalam mukus serviks dan mencapai rongga uterus beberapa
ratus sperma dapat melewati pintu masuk tuba falopii yang sempit dan beberapa diantaranya
dapat bertahan hidup sampai mencapai ovum di ujung fimbrae tuba fallopii. Hal ini disebabkan
karena selama beberapa jam, protein plasma dan likoprotein yang berada dalam cairan mani
diluruhkan. Reaksi ini disebut reaksi kapasitasi.
Setelah reaksi kapasitasi, sperma mengalami reaksi akrosom, terjadi setelah sperma dekat dengan
oosit. Sel sperma yang telah menjalani kapasitasi akan terpengaruh oleh zat zat dari korona
radiata ovum, sehingga isi akrosom dari daerah kepala sperma akan terlepas dan berkontak
dengan lapisan korona radiata.
Pada saat ini dilepaskan hialuronidase yang dapat melarutkan korona radiata, trypsine like
agent dan lysine zone yang dapat melarutkan dan membantu sperma melewati zona pelusida
untuk mencapai ovum. Hanya satu sperma yang memiliki kemampuan untuk membuahi, karena
sperma tersebut memiliki konsentrasi DNA yang tinggi di nukleusnya, dan kaputnya lebih
mudah menembus karena diduga dapat melepaskan hialuronidase. Sekali sebuah spermatozoa
menyentuh zona pelusida, terjadi perlekatan yang kuat dan penembusan yang sangat cepat.
Setelah itu terjadi reaksi khusus di zona pelusida (zone reaction) yang bertujuan mencegah
terjadinya penembusan lagi oleh sperma lainnya. Dengan demikian, sangat jarang sekali
terjadi penembusan zona oleh lebih dari satu sperma.
Sperm Fertilization
Daftar Situs:
Disusun oleh :
1. Ilham Romadhona
A102.09.021
2. Intan Arum N.
A102.09.022
A102.09.023
4. Jatu Parmawati
A102.09.024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, dimana atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan pembuatan makalah fisiologi manusia yang berjudul Fertilisasi.
Disusunnya makalah ini adalah sebagai upaya pertama, untuk mempelajari proses
fertilisasi dalam Genetika. Kedua, untuk memenuhi salah satu tugas dari dosen mata kuliah
Fisiologi Manusia.
Tak ada gading yang tak retak kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang
terdapat dalam makalah ini banyak terdapat kekurangan dan kelemahan dalam penyusunannya.
Untuk itu kritik dan saran sangat diperlukan untuk perbaikan makalah ini.
Surakarta, Oktober 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru.
Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada
manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Fertilisasi
adalah proses peleburan antara sel telur dengan spermatozoa. Sehingga dengan demikian
reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generatif atau seksual. Untuk dapat mengetahui
reproduksi pada manusia, kita harus mengetahui terlebih dahulu organ-organ kelamin yang
terlibat serta proses yang berlangsung di dalamnya.
B.
Rumusan Masalah
Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui proses pembentukan spermatozoa.
2. Untuk mengetahui proses pembentukan ovum.
3. Untuk mengetahui proses fertilisasi pada manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
1.
Spermatogonium
: ukurannya relatif kecil, bentuk agak oval, inti terwarna kurang terang,
Spermiatosit I
: ukuran paling besar, bentuk bulat, inti terwama kuat, letak agak
Spermatosit II
(mendekati lumen).
4.
Spermatid
: ukuran kecil, benuk agak oval, warna inti kuat, kadangkadang piknotis,
Spermatozoid
B.
folikel primordial adalah sel bulat dengan garis tengah 25 pm. Intinya yang agak eksentris, besar
dan memiliki inti yang besar juga (Tambayang, 1998).
2.
Folikel tumbuh terdiri dari Folikel primer: terdiri dari sebuah I yang dilapisi oleh selapis set
folikel (set grarfulose) berbentuk kubus. Antara oosit dan sel-set granulose dipisahkan oleh zona
pelucida.
3. Folikel skunder: terdiri dari sebuah oosit I yang dilapisi oleh beberapa lapis set granulose.
4.
Folikel tersier: volume stratum granulosum yang melapisi oosit I bertambah besar/ banyak.
Terdapat beberapa celah (antrum) diantara selsel granulose. Jaringan ikat stroma yang terdapat
diluar stratum granulose menyusun diri membentuk teca interna dan externa.
5. Folikel matang (de graaf): berukuran paling besar, antrum menjadi sebuah rongga besar, berisi
cairan folikel (liquor foliculli). Oosit dikelilingi oleh sel granulose yang disebut corona radiata,
yang dihubungkan dengan sel-sel granulose tepi oleh tangkai penghubung yang disebut kumulus
ooforus.
Oosit akan diovulasikan dari folikel de graaf dalam tahap metafase meiosis II. Jika
didalam oviduk terjadi penetrasi, maka terjadi penuntasan meiosis II dan oosit II berkembang
menjadi zygote .
C.
dan pada keadaan tersebut terjadi hubungan seksual, maka spermatozoa akan dapat membuahi
ovum dalam saluran tuba fallopi tersebut. Spermatozoa akan bergerak dengan bantuan bagian
ekornya. Pergerakan tersebut dapat mencapai 12 cm per jam di sepanjang tuba fallopi (saluran
oviduk). Pergerakan spermatozoa dibantu juga oleh pergerakan dinding rahim dan dinding tuba
falopi.
Mulut rahim juga mengeluarkan cairan atau lendir encer agar spermatozoa dapat
berenang dengan lancar dalam rahim menuju saluran telur untuk menemui dan membuahi sel
telur.
Untuk dapat membuahi sel telur, jumlah spermatozoa tidak boleh kurang dari 20 juta.
Dari jumlah tersebut hanya satu yang akan membuahi sel telur, dan yang lain akan mati dan
terserap oleh tubuh.. Sesaat sebelum terjadinya fertilisasi, sperma melepaskan enzim pencerna
yang bernama hialuronidase yang bertujuan untuk melubangi protein penyelubung telur. Setelah
dinding sel telur berlubang, maka sel sperma masuk ke dalam sel telur. Bagian yang masuk
adalah kepala dan bagian tengah, sedangkan ekor dari sel sperma terputus dan tertinggal.
Akhirnya, terjadilah pembuahan itu.
Gambar 2
Keterangan gambar 2 : sperma yang berenang menuju sel telur dan berusaha menembus
dinding sel telur tetapi dari semua sperma tersebut hanya satu yang berhasil menembus dinding
sel telur.
Dari pembuahan tersebut akan dihasilkan zigot yang bersifat diploid dan memiliki
kromosom sebanyak 23 pasang atau 46 kromosom di antaranya 44 kromosom tubuh dan 2
kromosom kelamin ( 44A XX or 44 AXY).
Di dalam 46 kromosom ini terdapat semua rumus untuk membentuk seorang manusia.
zigot hasil pembuahan tersebut akan mengalami pembelahan secara mitosis.
Sel akan langsung mengalami pembelahan ganda dari yang semula satu sel menjadi dua,
lalu menjadi empat, delapan dan seterusnya. Seperti gambar dibawah ini :
Gambar 3
Pembelahan sel diatas berlangsung di sepanjang saluran tuba fallopi, sambil berjalan menuju
uterus. Di sepanjang tuba fallopi terdapat rambut-rambut getar yang selalu bergerak melambai ke
arah rahim (uterus) yang berfungsi untuk memudahkan pergerakan zigot menuju rahim (uterus).
Selama berjalan menuju rahim, zigot aktif membelah. Pada saat itu dibutuhkan makanan untuk
menjamin kehidupannya. Sumber makanannya adalah kuning telur, yang menyediakan makanan
selama perjalanan zigot sampai dapat tertanam di dalam rahim.
Apabila perjalanan yang dilakukan zigot normal, dalam waktu 6 hari zigot sudah
tertanam di dalam dinding rahim. Tetapi pada kasus yang tidak normal, dapat terjadi pergerakan
zigot di sepanjang tuba falopi terlalu lambat dan bahkan zigot terhambat, akhirnya akan tertanam
di dinding tuba falopi. Keadaan ini sering disebut dengan istilah hamil di luar kandungan.
Jika ini terjadi maka zigot tidak akan dapat tumbuh dengan normal, dan jika terjadi
pertumbuhan pada zigot maka keadaan ini akan membahayakan ibunya karena janin tersebut
akan dapat memecahkan saluran tuba falopi. Semakin cepat kelainan ini diketahui semakin baik
hasil penanggulangannya.
BAB III
Penutup
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Proses spermatogenesis berlangsung mulai dari dinding tepi sampai ke lumen sel pada tubulus
seminiferus.
2.
4. Proses oogenesis juga terbagi menjadi beberapa tahap yaitu, folikel primodial, folikel primer,
folikel sekunder, folikel tersier dan folikel de graff (matang).
5.
Peristiwa fertilisasi terjadi di saat sel spermatozoa dilepaskan dan dapat membuahi ovum di
ampula tuba fallopii.
Kami mengharapkan para pembaca bisa mengambil pelajaran dari makalah kami ini, dan
memberi kritikan dari setiap kesalahan yang ada karena kami manusia biasa yang dhaif, dan jika
ada benarnya itu semata-mata dari Allah SWT.
Daftar pustaka
Suryo. 1996. Genetika.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi. Proyek Pendidkan Tenaga Guru.
Suryo.2003.Genetika Manusia.Yogyakarta.Gajah Mada University Press
Cambridde, 1998. Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia dan Sistem Reproduksi. Jakarta : EGC
FERTILISASI
v Proses penyatuan sel telur dan sperma;
v Fertilisasi terjadi di tuba falopii;
tulang-tulang janin;
Terjadi diferensiasi jari-jari tangan dan kaki;
Mulai dibentuk kulit dan kuku, dan cikal bakal rambut;
Organ genitalia eksterna telah terbentuk dapat dibedakan
laki-laki atau perempuan;
Janin sudah mulai bergerak;
USIA KEHAMILAN 20 MINGGU :
Merupakan usia pertengahan dari suatu kehamilan;
Berat janin telah mencapai 300 gram;
Terjadi penebalan kulit janin;
Tubuh janin mulai ditutupi oleh lanugo;
Pertumbuhan rambut mulai banyak;
USIA KEHAMILAN 24 MINGGU :
Berat janin mencapai 630 gram;
Kulit janin mulai mengkerut dan terjadi deposisi lemak di
bawah kulit;
Ukuran kepala masih lebih besar dari ukuran tubuh;
Alis mata dan bulu mata telah terbentuk;
Mulai terjadi pembentukan bronkus, bronkioulus, dan
duktus alveolaris dari paru-paru apabila bayi dilahirkan
mulai ada usaha bernafas akan tetapi belum bisa sempurna
karena sakus terminalis belum terbentuk;
USIA KEHAMILAN 28 MINGGU :
7. Dari epididimis ductus deferens Ductus deferens tempat cadangan (berbulan- bulan)
pada pisces tahun, sapi 2-3 hari Ductus deferens bermuara pada bagian yang disebut ampulla
Dari ductus deferens ductus ejaculatorius lapisan otot tebal di ductus ejaculatorius, berkerut saat
coitus Ductus ejaculatorius bermuara di urethra + sekret prostat+bulbourethralis+littre Penis
adlh tempat terakhir yang dilalui spermatozoa
8. Di Luar Tubuh Jantan Evertebrata, pisces, amphibia, mani di keluarkan dekat dengan telur
yang di keluarkan oleh betina. Spermatozoa bergerak aktif dalam medium air. Dalam tubuh
betina- Mani masuk lewat tubuh betina lewat alat pengantar atau kontak dengan vulva betina.Pada pisces sirip dubur atau pelvis alat untuk menghantarkan mani.- Pada reptilia,aves cloaca
alat pengantar mani. (aves betina cloaca betina punya diverticilum - spermatheca, penampung
mani )- Pada mamalia adalah penis.
9. Kapasitasi Proses fisiologi yang terjadi selama spermatozoa melalui saluran reproduksi
betina dimana terjadi perubahan kestabilan membran plasma spermatozoa sehingga
memungkinkan terjadinya proses reaksi akrosom.Tempat pembuahan1. Posterior saluran telur
( urodela, beberapa anura)2. Diantara oviduct ( reptillia, aves, mamalia )3. Rongga peritonium
( beberapa urodela dan aves )4. Folikel ovarium ( teleostei )5. medium air ( evertebrata, pisces,
amphibia )
10. PROSES Pada mamalia terjadi dituba falofi (1/3 bagian atas tubaFERTILISASI
Sebelum spermatozoa menembus dan masuk ke dalamfalofi). sitoplasma sel telur, spermatozoa
harus melalui beberapa lapisan selubung sel telur yaitu bagian paling luar berturut-turut adalah
sel-sel Spermatozoa menembus lapisankumulus,zona pelusida dan membran plasma. sel-sel
kumulus dengan di keluarkannya enzim hyaluronidase yang akan mencerna asam hyaluronat ini
di hasilkan oleh sel-sel granulose selama perkembangannya di dalam folikel di ovarium.
11. Terdapat tiga jenis glikoprotein pada mamalia yaitu glikoprotein ZP1, ZP2,ZP3.
Glikoprotein ZP1 berfungsi sebagai keranga berikatan dengan glikoprotein ZP2 dan ZP3.
12. PENGERTIAN IMPLANTASI/NIDASI Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil
konsepsi ke dalam endometrium. Blastula diselubungi oleh sutu sampai disebut trofoblas, yang
mampu menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai rongga rahim,
jaringan endometrium berada dalam masa sekresi. Jaringan endometrium ini banyak
mengandung sel sel desidua yaitu sel sel besar yang mengandung banyak glikogen serta
mudah dihancurkan oleh trofoblas.
13. Desidua dibagi mejadi dua daerah,yaitu : 1. Desidua basali, terletak diantara hasil
konsepsi dengan dinding uterus . 2. Desidua capsularis , terletak diantara hasil konsepsi dengan
vacum uteri. 3. Desidua parietalis/Vera ,terletak meliputi/mengelilingi dinding uterus yang lain.
14. NIDASI 2NIDASI 1
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi), yang
ditangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam saluran telur. Waktu persetubuhan,
cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki
rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di
bagian yang menggembung dari tuba fallopii.
Di sekitar sel telur, banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan
zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah
satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi
= fertilisasi).
Ovum yang telah di buahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar tuba)
menuju ruang rahim, kemudian melekat pada mukosa rahim untuk selanjutnya bersarang diruang
rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu
kira-kira 6-7 hari. Untuk menyuplai darah dan zat-zat makanan bagi mudigah dan janin,
dipersiapkan uri (plasenta). Jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum
(sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi = fertilisasi), nidasi, dan plasentasi.
SEL TELUR (OVUM)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di genital ridge.
Menurut umur wanita, jumlah oogonium adalah:
Bayi baru lahir
: 750.000
Umur 6-15 tahun : 439.000
Umur 16-25 tahun : 159.000
Umur 26-35 tahun : 59.000
Umur 35-45 tahun : 34.000
Masa menopause : semua hilang
Urutan pertumbuhan ovum (oogenesis):
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Oogonia
Oosit pertama (primary oocyte)
Primary ovarian follicle
Liquor folliculi
Pematangan pertama ovum
Pematangan kedua ovum pada waktu sperma membuahi ovum
SEL MANI (SPERMATOZOON)
Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong agak gepeng
berisi inti (nukleus); leher, yang menguhungkan kepala dengan bagian tengah; dan ekor, yang
dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat. Panjang ekor kira-kira 10x bagian
kepala.
Secara embrional, spermatogonium berasal dari sel-sel primitive tubulus testis. Setelah bayi
laki-laki lahir, jumlah spermatogonium yang ada tidak mengalami perubahan sampai masa akil
baliq. Pada masa pubertas, dibawah pengaruh sel-sel interstisial Leydig, sel-sel spermatogonium
ini mulai aktif mengadakan mitosis dan terjadilah spermatogenesis.
Urutan pertubuhan sperma (spermatogenesis):
2)
3)
4)
5)
- Gambar Inner cell massVili koriales yang berhubungan dengan desidua basalis tumbuh bercabang-cabang, dan
disebut korion frondosum. Sedangkan yang berhubungan dengan desidua kapsularis kurang
mendapat makanan sehingga akhirnya menghilang, disebut chorion leave.
Dalam peringkat nidasi trofoblas dihasilkan hormone human chorionic gonadotropin (HCG)
-Gambar Fertilisasi dan niasi pada rahim dan tubaPLACENTA MUKOSA RAHIM
Mukosa rahim yang tidka hamil terdiri atas stratum kompakta dan stratum spongiosa.
Desidua adalah mukosa rahim pada kehamilan yang terbagi atas:
Desidua basalis: yang terletak diantara hasil konsepsi dan dinding rahim, disinilah plasentasi
terbentuk.
Desidua kapsularis: yang meliputi hasil konsepsi ke arah rongga rahim, yang lama kelamaan
bersatu dengan desidua vera karena obliterasi.
Desidua vera (parietalis): yang meliputi lapisan dalam dinding rahim lainnya.
PERTUMBUHAN MUDIGAH (EMBRIOGENESIS)
Pertumbuhan mudigah (embrio) bermula dari lempeng embrional (embryonal plate) yang
selanjutnya berdiferensiasi menjadi tiga unsure lapisan, yaitu:
Sel-sel ektodermal
Sel-sel mesodermal
Sel-sel entodermal
Hasil
Sperma
+
Ovum
Zygote
Morula
Blastula
Trofoblas
Desidua
Tempat
Testis
Ovarium
Tuba
Tuba
Endometrium
Embryogenesis
Organogenesis
Persalinan
Lempeng Embrional
Mudigah (embrio)
Janin
Plasenta
Talipusat
Bayi (Neonatus)
Endometrium
Rongga Rahim
Rongga Rahim
Jalan Lahir
Ruang amnion akan bertumbuh pesat mendesak exocoeloma, sehingga dinding ruang amnion
mendekati korion. Mesoblas diantara ruang amnion dan mudigah menjadi padat, disebut body
stalk, yang merupakan jembatan antara mudigah dengan dinding trofoblas. Body stalk kelak
menjadi tali pusat. Pada tali pusat ini terdapat:
Jelly Wharton: jaringan lembek yang berfungsi unuk melindungi pembuluh darah.
2 arteri umbilikalis, 1vena umbilikalis.
Kedua arteri dan satu vena ini menghubungkan system kardiovaskular janin dengan plasenta.
Sistem kardiovaskular akan terbentuk kira-kira pada kehamilan mingu kesepuluh.
konsepsi,implantasi,fertilisasi,nidasi,
Konsepsi
Hartman). Nidasi terjadi pada dinding depan atau belakang rahim (korpus) dekat
fundus uteri.
Apabila nidasi telah terjadi, maka dimulailah diferensiasi sel-sel blastula. Selsel yang lebih kecil, terletak dekat ruang exocoeloma membentuk entederm dan yolk
salc. Sedangkan sel-sel yang lebih besar menjadi entoderm dan membentuk ruang
amnion. Sehingga terbentuk lempeng embrional (embryonal-plate) diantara ruang
amnion dengan yolk salc.
Sel-sel trofoblas mesodermal yang tumbuh sekitar mudigoh (embrio) akan
melapisi bagian dalam trofoblas, sehingga terbentuk sekat korionik (chorionic
membrane) yang nantinya menjadi korion. Sel-sel trofoblas terbagi menjadi 2 lapisan
yaitu: sitotrofoblas (bagian dalam) dan sinsitiotrofoblas (bagian luar).
Villi koriales yang berhubungan dengan desidua basalis tumbuh bercabang
disebut chorion frondosum, sedangkan yang berhubungan dengan desidua kapsularis
kurang mendapat makanan sehingga menghilang disebut chorion leave. Dalam peringkat
nidasi trofoblas dihasilkan hormon human chorionic gonadotropin (HCG).
KATA PENGANTAR
Puji syukur penusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat hidayah-Nya lah makalah ini
dapat terselesaikan dengan baik. Penyusunan makalah ini penyusun dapatkan dari beberapa buku
sumber. Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan, oleh sebab itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
demi kebaikan dan kesempurnaan makalah ini dan makalah-makalah yang akan datang. Dalam
penyusunan makalah ini, penyusun dibantu oleh berbagai pihak, oleh karena itu izinkanlah
penyusun menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
terkait. Akhirnya penyusun berharap semoga bantuan yang telah diberikan mendapat balasan dari
Allah SWT. Dan semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.
Terima Kasih
PENDAHULUAN
Seorang wanita disebut hamil jika sel telur berhasil dibuahi oleh sel sperma laki laki
( Fertilisasi ). Hasil pembuahan akan menghasilkan zigot, yang lalu berkembang ( dengan cara
pembelahan sel secara besar besaran ) menjadi embrio. Pembuahan itu sendiri berlangsung
setelah terjadinya hubungan seksual ( persetubuhan ) antar lawan jenis, meskipun tidak semua
terbentuk blastokista. Sekumpulan sel yang ada didalam blastokista disebut massa sel dalam
(Inter cell mass). Blastokista diluarnya dikelilingi oleh sel-sel yang lebih kecil yang disebut
trofoblas (Trophoblast) yang mempunyai kemampuan menerobos kedalam endometrium.
C. Implantasi / Nidasi
Kontak antara zigot stadium Blastokista dengan dinding rahim akan menimbulkan berbagai reasi
seluler sehingga sel trofoblas tersebut dapat menempel dan mengadakan infiltrasi pada lapisan
epitel endometrium uterus. Tahap ini disebut sebagai implantasi / nidasi yang terjadi kurang lebih
enam hari setelah konsepsi. Apabila sudah terjadi implantasi / nidasi maka baru dikatakan terjadi
kehamilan (Gravid). Pada hari ke empat, inti blastokista telah sampai pada permukaan stoma
endometrium. Pada hari ke enam, blastokista mulai masuk kedalam stoma endometrium dan
pada hari ke sepuluh, blastokista telah terbenam seluruhnya ke dalam stroma endometrium,
sehingga tahap implantasi / nidasi berakhir. Selaput janin terdiri atas korion, amnion, kantung
kuning telur, alantois. Bagian korion fili tetap berkembang yang kelak akan menjadi plasenta.
Plasenta, selain terdiri dari komponen janin juga tyerdiri dari komponen maternal yang disebut
desidua (desidua basalis).
Desidua dibagi menjadi dua daerah, yaitu:
1. desidua basalis, terletak diantara hasil konsepsi dengan dinding uterus
2. desidua capsularis, terletak diantara hasil konsepsi dengan cavum uteri
3. desidua parietalis/Vera, terletak meliputi/mengelilingi dinding uterus yang lain.
D. Plasentasi
Pada minggu ke 16 seluruh kantong rahim telah ditutupi oleh vili korialis. Setelah kantung
membesar, vili diseberang janin (daerah desidua capsularis) terjepit, mengalami degenerasi,
sehingga menjadi halus (korion halus). Vili di desidua basalis berkembang dengan cepat
membentuk plasenta (Plasenta Pars Fetalis).
Fungsi plasenta:
1. nutritive, alat yang menyalurkan makanan dari ibu ke janin
2. ekskresi, alat yang menyalurkan hasil metabolisme dari janin ke ibu.
3. respirasi, menyalurkan O2 dari ibu ke janin
4. alat pembentuk hormone (Endokrin)
5. alat penyalur antibody dari ibu ke janin (Imunologi)
6. Farmakologi, menyalurkan obat yang dibutuhkan janin, dari sang ibu.
Plasenta dihubungkan dengan umbilikulus janin melalui tali pusar (Umbilical Cord) yang
mengandung dua arteri umbilikalis dan satu vena umbilikalis. Mesoblast antara ruang amnion
danm embrio menjadi padat disebut body stalk, menghubungkan embrio dengan dinding
trofoblast yang kelak menjadi tali pusat.
E. Cairan Amnion
Rongga yang diliputi selaput janin disebut sebagai rongga amnion. Didalam ruang ini terdapat
cairan amnion (Liquor Amnii). Volume cairan amnion (air ketuban) pada kehamilan berkisar
antara 1000 1500 ml. Cairan amnion berasal dari sekresi oleh dindinmg selaput
amnion/plasenta, kemudian setelah system urinorius janin terbentuk, urine janin yang diproduksi,
juga dikeluarkan kedalam rongga amnion.
F. Tumbuh Kembang Fetus
F.1. perkembangan bulan pertama sampai ke 2
Ada tonjolan di jantung dan bengkak dikepala, karena otak sedang berkembang. Jantung mulai
berdetak, dan dapat dilihat detakannya pada suatu alat ultra sonic scan. Lesung pipit pada sisi
kepala akan menjadi telinga. Dan terjadi pengentalan yang nantinya akan membentuk mata. Pada
bagian atas badan akan terjadi pembengkakan yang akan membentuk tulang dan otot. Dan
bengkak kecil menunjukan lengan dan kaki mulai tumbuh.
F.2. Perkembangan Embrio Bulan Ke 3
Pada tahap ini, bagian muka pelan-pelan mulai terbentuk. Mata terlihat lebih jelas dan
mempunyai beberapa warna. Juga telah terbentuk mulut dengan lidah. Pada tahap ini calon
tangan dan kaki mulai terlihat menonjol pada sisi lateral corpus dan distal. Selanjutnya akan
terlihat garis-garis bakal terbentuknya jari-jari tangan dan kaki. Juga mulai terbentuk organorgan dalam utama seperti jantung, otak, paru-paru, hati, ginjal, usus.
F.3. Perkembangan Embrio Pada Bulan Ke 4
Dua belas minggu setelah proses pembuahan, janin telah terbentuk sepenuhnya. Semua organ
badannya, otot, lengan dan tulang telah lengkap. Janin mengalami pertumbuhan yang lebih
matang. Saat minggu ke 14, denyut jantung berdetak lebih kencang dan dapat etrdengar
menggunakan alat ultrasonic detector. Denyut jantung berdetak sangat cepat sekitar dua kali
lebih cepat dari denyut jantung orang dewasa.
F.4. Perkembangan bulan ke 5-6
Pada masa ini janin tumbuh dengan cepat. Bagian tubuh tumbuh lebih besar sehingga badan dan
kepala lebih proporsional. Garis-garis pada kulit jari kini telah terbentuk, sehingga janin
memiliki sidik jari sendiri. Pada minggu ke 21 hingga minggu ke 25, anda akan merasakan
gerakan janin untuk pertama kali. Pada mulanya akan terasa suatu denyutan atau sedikit
peregerakan, dan mungkin terasa seperti gangguan pencernaan. Selanjutnya, anda akan
merasakan janin anda menendang.
F.5. Perkembangan bulan ke 7-8
Janin kini bergerak dengan penuh semangat dan bereaksi terhadap sentuhan dan bersuara. Janin
juga mempunyai kebiasaan untuk bangun dan tidur. Kebiasaan ini sering berbeda dengan
kebiasaan anda. Ketika anda istirahat pada malam hari, janin mulai bangun dan menendang. Pada
minggu ke 29, kelopak mata janin terbuka untuk yang pertama kali. Pada minggu ke 30, panjang
janin normal Indonesia sekitar 33 cm.
F.6. Perkembangan bulan ke 9 sampai lahir
Pada minggu ke 35 terjadi proses penyempurnaan kulit, yang sebelumnya berkerut, pada tahap
ini lebih lembut dan halus. Pada minggu ke 38, janin pada umumnya terbaring turun, siap untuk
proses kelahiran. Kadang-kadang sebelum kelahiran, kepala berpindah masuk ke panggul dan
disebut masuk pintu atas panggul, namun, terkadang kepala janin belum masuk pintu atas
panggul sampai kelahiran dimulai.
KESIMPULAN
Setiap orang tua menginginkan anaknya tumbuh sempurna, baik secara fisik maupun nonfisik.
Secara fisik, seorang anak diharapkan tumbuh sehat sesuai tahapan yang sudah ditentukan para
ahli. Selain itu, anak juga diharapkan sehat secara intelektual dan kejiwaan, bahkan hampir
semua orang tua menginginkan anaknya cerdas di kemudian hari. Tetapi, untuk memperoleh
sosok anak yang sehat lahir dan batin tidak bisa instan. Jauh sebelum kelahirannya harus sudah
dipersiapkan. Untuk itulah ketika ibu mulai dinyatakan positif hamil, dokter atau bidan
menganjurkan para ibu untuk memenuhi segala kebutuhan janin, yaitu gizi yang cukup. Semua
itu untuk mendukung pertumbuhan janin, dan mendapatkan bayi yang sehat ketika dilahirkan.
Sebenarnya ASI (air susu ibu) adalah makanan paling ideal dan lengkap untuk bayi. ASI
mengandung semua yang dibutuhkan bayi, berimbang dan secara fisiologis membantu
pencernaan bayi