Anda di halaman 1dari 53

Makalah konsepsi (fertilisasi dan implantasi)

-->

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Investasi fisiologi yang terjadi pada wanita, termasuk semua
organisme betina dalam mencapai kehamilan, merupakan kejadian
yang luar biasa menakjubkan. Kehamilan terjadi bersamaan dengan
ovulasi pada masa remaja dini; dan setelah kelahiran, anovulasi
dan amenorrhoe menetap selama laktasi, dan menyusui dilanjutkan
sampai dengan 2-3 tahun. Kemudian kehamilan terjadi lagi dan
begitu seterusnya. Ketika sudah 10 atau 11 episode kehamilanlaktasi tersebut selesai, fungsi ovarium dan ovulasi berhenti
yaitu

menopause.

Sebuah

analisis

yang

merangsang

pemikiran

tentang evolution of human reproductiontelah disajikan oleh


Roger Short (1976). Menstruasi dipandang dalam arti fisiologi,
sebagai hasil akhir dari kegagalan fertilitas. Tidak diragukan
lagi

bahwa

animus

fisiologi

siklus

ovarium,

dan

akomodasi-

akomodasi saluran reproduktif morfologis yang menyertainya adalah


ovulasi, fertilisasi, dan implantasi. Ada sistem gagalaman yang
bekerja

kalau

implantasi

ada

kegagalan

blastokista,

dan

fertilisasi
peristiwa

ovum
ini

atau

kegagalan

berpuncak

pada

menstruasi.
Fertilisasi merupakan suatu proses awal terbentuknya suatu
kehamilan.

Proses

ini

berlanjut

dengan

pembelahan

sampai

terjadinya implantasi. Sesorang dapat dinyatakan hamil apabila


hasil konsepsi tertanam di dalam rahim ibu, yang biasa disebut
dengan kehamilan intra uterin. Jika hasil konsepsi tertanam di
luar rahim, hal itu disebut kehamilan ekstra uterin. Apabila

fertilisasi, proses pembelahan dan implantasi tidak berlangsung


baik, hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya abortus ataupun
kelainan pada bayi. Sehingga fertilisasi merupakan tonggak awal
penciptaan seorang manusia.
Untuk lebih mempermudah pemahaman akan materi ini, materi
yang

harus

anatomi

dikuasai

fisiologi.

adalah

pemahaman

Materi

ini

tentang

menstruasi,

bermanfaat

selain

dan

sebagai

pengetahuan lebih mendalam tentang konsepsi, dan implantasi, juga


untuk

mengetahui

kehamilan,
mengupas

baik

metode-metode

secara

pengertian

alami

dalam

maupun

fertilisasi,

manghindari

adanya

intervensi.makalah

proses

fertilisasi

ini,

hingga

implantasinya.

B. Rumusan Masalah
Adapun

permasalahan

penyusunan

makalah

yang

ini

akan

adalah

dibahas
Konsepsi

di

dalam

proses

Fertilisasi

dan

Implantasi. Untuk memberikan kejelasan makna serta menghindari


meluasnya pembahasan, maka dalam makalah ini masalahnya dibatasi
pada bagian :
1. Fertilisasi
2. Proses fertilisasi
3. Proses pembelahan
4. Implantasi dan proses terjadinya

C. Tujuan Penulisan
Pada

dasarnya

tujuan

penulisan

makalah

ini

terbagi

menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum
dalam penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas PAI (Pendidikan Agama Islam).
Adapun tujuan khusus dari penyusunan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui tentang fertilisasi


2. Untuk mengetahui proses fertilisasi
3. Untuk mengetahui proses pembelahannya
4. Untunk mengetahui tentang implantasi dan proses terjadinya

BAB II
PEMBAHASAN
KONSEPSI ( FERTILISASI DAN IMPLANTASI )
A. FERTILISASI
Fertilisasi

adalah

suatu

peristiwa

penyatuan

antara

sel

mani/sperma dengan sel telur di tuba falopii. Pada saat kopulasi


antara pria dan wanita (sanggama/coitus),dengan ejakulasi sperma
dari

saluran

dilepaskan

reproduksi

cairan

mani

pria
yang

di

berisi

dalam

vagina

selsel

wanita,akan

sperma

ke

dalam

saluran reproduksi wanita.


Jika sanggama terjadi dalam sekitar masa ovulasi (disebut masa
subur wanita), maka ada kemungkinan sel sperma dalam saluran
reproduksi wanita akan bertemu dengan sel telur wanita yang baru
dikeluarkan pada saat ovulasi.

Untuk menentukan masa subur, dipakai 3 patokan, yaitu :


a.

Ovulasi terjadi 14 2 hari sebelum haid yang akan datang

b. Sperma dapat hidup & membuahi dalam 2-3 hari setelah ejakulasi
c.

Ovum dapat hidup 24 jam setelah ovulasi


Pertemuan / penyatuan sel sperma dengan sel telur inilah

yang disebut sebagai pembuahan atau fertilisasi. Dalam keadaan


normal in vivo, pembuahan terjadi di daerah tuba falopii umumnya
di

daerah

ampula

memungkinkan

infundibulum.

penatalaksanaan

Perkembangan

kasus

teknologi

infertilitas

(tidak

kini
bisa

mempunyai anak ) dengan cara mengambil oosit wanita dan dibuahi


dengan sperma pria di luar tubuh, kemudian setelah terbentuk
embrio, embrio tersebut dimasukkan kembali ke dalam rahim untuk
pertumbuhan selanjutnya. Teknik ini disebut sebagai pembuahan in
vitro (in vitro fertilization IVF) dalam istilah awam bayi
tabung.
A.1. PROSES FERTILISASI
Spermatozoa bergerak cepat dari vagina ke dalam rahim, masuk
ke dalam tuba. Gerakan ini mungkin dipengaruhi juga oleh peranan
kontraksi miometrium dan dinding tuba yang juga terjadi saat
sanggama.

Ovum

yang

dikeluarkan

oleh

ovarium,

ditangkap

oleh

fimbrae dengan umbai pada ujung proksimalnya dan dibawa ke dalam


tuba

falopii.

Ovum

yang

dikelilingi

oleh

perivitelina,

diselubungi oleh bahan opak setebal 510 m, yang disebut zona


pelusida. Sekali ovum sudah dikeluarkan, folikel akan mengempis
dan berubah menjadi kuning, membentuk korpus luteum. Sekarang
ovum siap dibuahi apabila sperma mencapainya.Dari 60 100 juta
sperma yang diejakulasikan ke dalam vagina pada saat ovulasi,
beberapa juta berhasil menerobos saluran heliks di dalam mukus
serviks dan mencapai rongga uterus beberapa ratus sperma dapat
melewati

pintu

masuk

tuba

falopii

yang

sempit

dan

beberapa

diantaranya dapat bertahan hidup sampai mencapai ovum di ujung


fimbrae tuba fallopii.
Hal

ini

disebabkan

karena

selama

beberapa

jam,

protein

plasma dan likoprotein yang berada dalam cairan mani diluruhkan.


Reaksi ini disebut reaksi kapasitasi.Setelah reaksi kapasitasi,
sperma mengalami reaksi akrosom, terjadi setelah sperma dekat
dengan oosit. Sel sperma yang telah menjalani kapasitasi akan
terpengaruh oleh zat zat dari korona radiata ovum, sehingga isi
akrosom dari daerah kepala sperma akan terlepas dan berkontak
dengan

lapisan

korona

radiata.

Pada

saat

ini

dilepaskan

hialuronidase yang dapat melarutkan korona radiata, trypsine


like agent dan lysine zone yang dapat melarutkan dan membantu
sperma melewati zona pelusida untuk mencapai ovum. Hanya satu
sperma

yang

memiliki

kemampuan

untuk

membuahi,

karena

sperma

tersebut memiliki konsentrasi DNA yang tinggi di nukleusnya, dan


kaputnya

lebih

mudah

menembus

karena

diduga

dapat

melepaskan

hialuronidase. Sekali sebuah spermatozoa menyentuh zona pelusida,


terjadi perlekatan yang kuat dan penembusan yang sangat cepat.
Setelah

itu

terjadi

reaksi

khusus

di

zona

pelusida

(zone

reaction) yang bertujuan mencegah terjadinya penembusan lagi oleh


sperma lainnya. Dengan demikian, sangat jarang sekali terjadi
penembusan zona oleh lebih dari satu sperma.
Ada 3 fase fertilisasi, yaitu :
1. Penembusan korona radiata
-

Dari 300-500 juta sperma yang ditumpahkan, hanya 300-500 yang


mencapai tempat pembuahan,

Dan (umumnya) hanya 1 sperma yang dapat menenbus korona radiata


(dengan bantuan CEP), dan membuahi ovum, sedangkan sperma yang
lain diduga membantunya

2. Penembusan zona pellusida

Zona pellusida adalah perisai glikoprotein


yang

mempermudah

dan

mempertahankan

di sekeliling oosit

pengikatan

sperma

dan

menginduksi reaksi akrosom.


-

Hanya spermatozoa yang mengalami kapasitasi yang dapat melewati


korona

radiata

dan

selanjutnya

(diinduksi

oleh

protein

pelepasan

akrosin

dan

zona,

tripsin

mengalami
pada

yang

puncak
membantu

reaksi

akrosom

reaksi

terjadi

menembus

zona

pellusida) sperma dapat menembus zona pellusida sehingga dapat


bertemu membran plasma oosit.
-

Ketika

kepala

spermatozoa

menyentuh

permukaan

oosit,

permeabilitas zona pellusida berubah pelepasan enzim lisosom


dari granule korteks pelapis membran plasma reaksi zona
menghambat penetrasi spermatozoa lain.
3. Penyatuan oosit dan membran sel sperma
-

Segera setelah spermatozoa menyentuh membran sel oosit, kedua


selaput plasma menyatu ( penyatuan selaput oosit dengan selaput
yang meliputi bagian belakang kepala sperma )
Setelah oosit dan spermatozoa menyatu, terjadi 3 peristiwa :

1. Reaksi kortikal & zona


Pelepasan granula korteks oosit, mengakibatkan :
a.

Oosit tidak dapt ditembus oleh sperma lain.

b. Zona pellusida mengubah struktur dan komposisinya untuk mencegah


penambatan

dan

penetrasi

sperma,

sehingga

polispermia

dapat

dicegah.
2. Oosit melanjutkan meiosis II
Oosit menghasilkan 2 sel anak
a.

Sel oosit definitif

b. Badan kutub kedua ( sel yang hampir tidak mendapat sitoplasma )


Aktivasi metabolik sel telur.
3.

Aktivasi metabolik diduga untuk mengulangi kembali peristiwa


permulaan seluler dan molekuler

Hasil fertilisasi :
1. Kembalinya sel dalam jumlah kromosom diploid (2n).
2. Penurunan atau pewarisan sifat-sifat spesies.
3. Penentuan jenis kelamin.
4. Permulaan pembelahan segmentasi ( cleavage ).

Gambar 1. FERTILISASI

Sumber : Miracle of mans creation


Pada saat sperma mencapai oosit, terjadi :
a.

Reaksi zona / reaksi kortikal pada selaput zona pelusida

b.

Oosit menyelesaikan

pembelahan miosis

keduanya, menghasilkan

oosit definitif yang kemudian menjadi pronukleus wanita


c.

Inti sperma membesar membentuk pronukleus pria.

d. Ekor sel sperma terlepas dan berdegenerasi.


e.

Pronukleus pria dan wanita. Masing masing haploid,bersatu dan


membentuk zygot yang memiliki jumlah DNA genap / diploid.

Gambar 2. PEMBUAHAN OVUM

Sumber : Dasar Dasar Obstetri dan Ginekologi (2002)


Keterangan :
A, B, C dan D : Ovum dengan korona radiata.
E : Ovum dimasuki spermatozoa.
F dan G : Pembentukan benda kutub kedua dan akan bersatunya kedua
pronukleus yang

haploid untuk menjadi zigot.

Hasil utama pembuahan :


a.

Penggenapan kembali jumlah kromosom dari penggabungan dua paruh


haploid dari ayah dan dari ibu menjadi suatu bakal baru dengan
jumlah kromosom diploid.

b.

Penentuan jenis kelamin bakal individu baru, tergantung dari


kromosom

atau

yang

dikandung

sperma

yang

membuahi

ovum

pembentukan

dan

tersebut.
c.

Permulaan

pembelahan

dan

stadiumstadium

perkembangan embrio (embriogenesis)

A.2.

PEMBELAHAN
Zigot

mulai

menjalani

pembelahan

awal

mitosis

sampai

beberapa kali. Selsel yang dihasilkan dari setiap pembelahan


berukuran

lebih

kecil

dari

ukuran

induknya

yang

disebut

blastomer. Sesudah 3 4 kali pembelahan : zigot memasuki tingkat


16 sel, disebut stadium morula (kira kira pada hari ke 3 sampai
ke 4 pasca fertilisasi). Morula terdiri dari inner cell mass
(kumpulan sel sel di sebelah dalam, yang akan tumbuh menjadi
jaringan jaringan embrio sampai janin) dan outer cell mass
(lapisan sel di sebelah luar, yang akan tumbuh menjadi trofoblast
sampai plasenta).
Kira kira pada hari ke 5 sampai ke 6, di rongga sela
sela inner cell mass merembes cairan menembus zona pelusida,
membentuk ruang antar sel. Ruang antar sel ini kemudian bersatu
dan

memenuhi

sebagian

besar

massa

zigot

membentuk

rongga

blastokista. Inner cell mass tetap berkumpul di salah satu sisi,


tetap

berbatasan

dengan

lapisan

sel

luar.

Pada

stadium

disebut embrioblas dan outer cell mass disebut trofoblas


Gambar 3. PEMBELAHAN SEL

ini

Sel
2

Sel
Sel

16
Morula

Sel

Sumber : Miracle of Mans Creation

B. IMPLANTASI
Implantasi

atau

nidasi

adalah

masuknya

atau

tertanamnya

hasil konsepsi ke dalam endometrium. Sel telur yang telah dibuahi


(zigot) akan membelah diri membentuk blastomer (bola padat yang
terdiri atas sel-sel anakan yang lebih kecil). Pada hari ke-3,
bola tersebut terdiri atas 16 sel blastomer (morula), pada hari
ke-4 di dalam bola tersebut mulai terbentuk rongga (blastula).
Dua struktur penting dalam blastula, adalah
1. Lapisan luar (trofoblast), yang akan menjadi plasenta.
2. Embrioblast (inner cell mass), yang akan menjadi janin.
Pada akhir minggu pertama ( hari ke 5 sampai ke 7 ) zygot
mencapai cavum uteri. Pada saat itu uterus sedang berada dalam
fase

sekresi

lendir

dibawah

pengaruh

progesteron

dari

korpus

luteum yang masih aktif. Sehingga lapisan endometrium dinding


rahim

menjadi

kaya

pembuluh

darah

dan

banyak

muara

kelenjar

selaput lendir rahim yang terbuka dan aktif. Kontak antara zigot
stadium blastokista dengan dinding rahim pada keadaan tersebut
akan mencetuskan berbagai reaksi seluler, sehingga sel sel
trofoblast zigot tersebut akan menempel dan mengadakan infiltrasi
pada lapisan epitel endometrium uterus

(terjadi implantasi).

Setelah implantasi, sel sel trofoblas yang tertanam di


dalam endometrium terus berkembang membentuk jaringan bersama
dengan sistem pembuluh darah maternal untuk menjadi plasenta,

yang kemudian berfungsi sebagai sumber nutrisi dan oksigenasi


bagi jaringan embrioblas yang akan tumbuh menjadi janin.
Di bawah ini terdapat gambar proses perkembangan dan perjalanan
ovum dari ovarium sampai kavum uteri.

Gambar 4.
PERKEMBANGAN DAN PERJALANAN OVUM

Keterangan :
A : Oosit tidak bersegmen
B : Fertilisasi
C : Terbentuk pro-nuklei
D : Pembelahan kumparan pertama
E : Stadium 2 sel
F : Stadium 4 sel
G : Stadium 8 sel
H : Morula
I & J : Pembentukan blastokista
K : Zona pelusida menghilang, implantasi terjadi

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Fertilisasi adalah suatu proses penyatuan antara sel mani /
sperma

dengan

terjadi

pada

sel

telur

rentang

di

masa

tuba
subur

falopii.
dari

Fertilisasi

seorang

dapat

wanita.Proses

fertilisasi dimulai dengan masuknya sperma yang diejakulasikan ke


dalam vagina. Sperma tersebut bergerak masuk ke dalam kavum uteri
dan

tuba

sampai

infundibulum

akhirnya

tuba.

bertemu

Selama

dengan

perjalanan

ovum

menuju

di

ampula

ovum,

sperma

mengalami reaksi kapasitasi dan reaksi akrosom.


Pada saat sperma mencapai oosit, terjadi :
a.

Reaksi zona / reaksi kortikal

b. Oosit menjadi pronukleus wanita


c.

Inti sperma membentuk pronukleus pria.

d. Ekor sel sperma terlepas dan berdegenerasi.


e.

Pronukleus pria dan wanita bersatu dan membentuk zygot yang


memiliki jumlah DNA genap / diploid.
Hasil utama pembuahan :

a.

Penggenapan kembali jumlah kromosom

b. Penentuan jenis kelamin


c.

Permulaan embriogenesis
Zygot mengalami proses pembelahan mitosis beberapa kali, sampai
terbentuk 16 sel yang akan menjadi morula pada hari ke 3 4
setelah

fertilisasi

dan

berlanjut

terus

sampai

terbentuk

trofoblast. Kira kira pada hari ke 5 sampai ke 6, terjadi


implantasi zigot dalam cavum uteri.
B. Saran

Kami menyadari bahwa kami banyak kekurangan dalam merancang


makalah ini, maka dari itu kritik dan saran dari pembaca sangat
kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.

5dzfBAB IV
DAFTAR PUSTAKA
1. Benyumov Zorn, 2002, The Ultimate Guide To Pregnancy, Discovery
Health
Chanel-31.
2.

Cunningham, et all, Obstetri William, Edisi 18, Jakarta : EGC,


hal 99 100.

3. Departemen Kesehatan RI, 2002, Asuhan Persalinan Normal, Depkes


RI : Jakarta.
4. Harun Yahya, Miracle of Mans Creation, The Indonesian Institute
of Science and Society.
5.

Llewellyn, 2002, Dasar Dasar Obstetri Ginekologi, Jakarta :


Hipokrates,
hal 17 20.

6.

Prawirohardjo Sarwono, 2009, Ilmu Kebidanan, Jakarta : Bina


Pustaka Sarwono

7.

Saifuddin,
Kesehatan

Prawirohardjo.

AB,

Maternal

dkk,
&

2004,

Buku

Neonatal,

Panduan

Yayasan

Praktis

Bina

Pelayanan

Pustaka

Sarwono

Prawirohardjo : Jakarta.
8. http://www.geocities.com/Yosemite/Rapids/1744/cklob6.html.

Kehamilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Seorang wanita hamil


Untuk pandangan lebih luas tentang kehamilan dalam mamalia lihat
kehamilan mamalia. Untuk medis kehamilan, lihat Obstetrik.

Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam
tubuhnya. Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi (misalnya, dalam kasus kembar, atau
triplet/kembar tiga).

Daftar isi

1 Latar Belakang

2 Usia Kehamilan
o

2.1 Rumus Naegle

2.2 Gerakan Pertama Fetus

2.3 Palpasi Abdomen

2.4 Perkiraan Tinggi Fundus Uteri

2.5 Ultrasonograf

3 Masa Kehamilan
o

3.1 Triwulan I

4 Lihat pula

5 Referensi

6 Pranala luar

Latar Belakang
Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38
minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia
di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran).
Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1. Seorang
wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0.
Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi tiga
periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari perkembangan janin. Triwulan
pertama membawa risiko tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin), sedangkan
pada masa triwulan ke-2 perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Triwulan ke-3
menandakan awal 'viabilitas', yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal
alami atau kelahiran dipaksakan.
Karena kemungkinan viabilitas janin yang telah berkembang, definisi budaya dan legal dari
hidup seringkali menganggap janin dalam triwulan ke-3 adalah sebuah pribadi. Kehamilan
manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu
dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di
dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran).
Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1: seorang
wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0.
Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi tiga
periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari perkembangan janin. Triwulan
pertama membawa risiko tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin), sedangkan
pada masa triwulan ke-2 perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Triwulan ke-3
menandakan awal 'viabilitas', yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal
alami atau kelahiran dipaksakan.
Karena kemungkinan viabilitas janin yang telah berkembang, definisi budaya dan legal dari
hidup seringkali menganggap janin dalam triwulan ke-3 adalah sebuah pribadi hidup yang baru.

Usia Kehamilan
Umur hamil dapat ditentukan dengan Rumus Naegle, Gerakan pertama fetus, Palpasi abdomen,
Perkiraan tinggi fundus uteri dan Ultrasonografi.[1]
Rumus Naegle

Rumus Naegle untuk menentukan hari perkiraan lahir (HPL, EDC= Expected Date of
Confinement).[1]
Gerakan Pertama Fetus

Gerakan pertama fetus dapat dirasakan pada umur kehamilan 16 minggu.[1]


Palpasi Abdomen

Teknik pemeriksaan pada perut ibu bayi untuk menentukan posisi dan letak janin.[1]
Perkiraan Tinggi Fundus Uteri

Menentukan usia kehamilan dengan perkiraan tinggi fundus uteri dilakukan dengan menghitung
tinggi fundus uteri, menggunakan alat ukur caliper menggunakan pita ukur, menggunakan pita
ukur dengan metode berbeda.[1]
Ultrasonograf

Tujuan ultrasonografi adalah konfirmasi kehamilan dan mengetahui usia kehamilan.[1]

Masa Kehamilan
Triwulan I

Minggu Ke-1

Calon Ibu

Idealnya calon ibu berada dalam kondisi sehat optimal. Kebiasaan seperti merokok, minum
beralkohol dan obat-obatan yang tidak perlu sudah seharusnya dihentikan pada masa ini. Suhu
tubuh basal akan sedikit meningkat pada masa ovulasi dan berkisar antara 36,6 C dan berangsur angsur akan meningkat. Konsultasi genetik bisa dilakukan dengan dokter kandungan untuk
mengetahui apakah adanya riwayat penyakit menurun dalam keluarga seperti hemofili, fibrosis
kistik atau berbeda tipe golongan darah Rhesus.
Minggu Ke-2

Calon Ibu

Masa fertilisasi atau pembuahan dimana berjuta-juta sperma pasangan akan masuk ke vagina dan
mencapai tuba falopi. Beberapa ratus sperma akan menuju sel telur sambil mengeluarkan enzim
yang membuat salah satu sperma berhasil menembus lapisan pelindung sel telur yang matang.
Pada saat ini terjadi perubahan kimiawi yang mencegah sperma lain memasuki sel telur. Tubuh
sperma yang berhasil masuk sel telur akan terurai dan inti sel yang membawa kode genetik akan
menyatu dengan kode genetik sel telur yang telah dibuahi.

Janin Bayi

Jenis kelamin bayi pada masa ini ditentukan oleh 46 kromosom yang menyusun karakteristik
genetik-nya. Sel sperma dan sel telur membawa kode genetiknya masing-masing. Sel telur hanya
memiliki kromosom X, namun sel sperma membawa kromosom X atau Y. Bila sperma yang
membuahi sel telur membawa kromosom X maka akan membentuk seorang bayi perempuan.
Lain halnya bila yang membuahi sel telur adalah sel sperma yang membawa kromosom Y, maka
bayi laki-laki-lah yang akan terbentuk. Pada hal ini, calon ayah-lah yang sebenarnya menentukan
jenis kelamin bayi.
Sel telur yang telah dibuahi akan mebelah dua menjadi 2 sel, kemudian 4 sel dan kemudian terus
membelah sambil bergerak meninggalkan tuba falopi menuju rahim. Saat ini, dengan perkiraan
kasar terdapat 30 sel hasil pembelahan. Kumpulan sel tersebut dinamakan morula, dari bahasa
Latin yang berarti anggur.
Minggu Ke-3

Calon Ibu

Kira-kira 7 hari setelah fertilisasi, morula akan tertanam di lapisan dalam rahim (endometrium).
Secara formal hal ini dapat dikatakan sebagai suatu kehamilan. Kelompok sel tersebut akan
semakin matang dan menjadi blastokista, substansi yang akan men-stimulasi terjadinya
perubahan dalam tubuh calon ibu termasuk terhentinya siklus menstruasi.

Janin Bayi

Selama minggu-minggu awal kehamilan, bayi akan berkembang pesat. Setiap hari pasti akan
terjadi perubahan besar. Hanya dalam waktu 7 hari, sebuah sel akan menjadi suatu kelompok
berisi ratusan sel. Walau secara kasat mata bahkan dengan bantuan mikroskop tetap sulit dilihat,
sel-sel ini telah mengatur dirinya sendiri dengan benar. Sebagian membentuk embrio, sedangkan
yang lain menjadi struktur penyokong yang memberi nutrisi kepada embrio. Bagaimana hal ini
terjadi masih menjadi misteri bagi para ahli.
Minggu Ke-4

Calon Ibu

Meskipun kehamilan bisa diketahui sendiri, namun tes darah yang mampu membuktikan
kehamilan secara akurat, terutama pada minggu-minggu ini. Hal ini disebabkan adanya
blastokista yang akan mengeluarkan sejumlah hormon kehamilan (Human Chorionic
Gonadotrophin / hCG). Hormon ini dapat terdeteksi dalam darah. Urin juga dapat digunakan
untuk men-tes hormon ini, namun hasilnya tidak seakurat tes darah.

Janin Bayi

Pada minggu ini blastokista yang tadinya berbentuk seperti bola mulai berubah menjadi sebuah
embrio. Embrio ini dibedakan menjadi 3 jenis lapisan yang nantinya membentuk 3 jenis jaringan,
yaitu:
1. Endoderm: lapisan terdalam yang akan membentuk paru-paru, hati, sistem
pencernaan dan pankreas
2. Mesoderm: lapisan tengah yang akan membentuk tulang, otot, ginjal,
pembuluh darah dan jantung
3. Ektoderm: lapisan terluar yang akan membentuk kulit, rambut, lensa mata,
email gigi dan sistem saraf

Keseluruhan sel dalam setiap jaringan akan bergerak mengelilingi untuk menuju tempat masingmasing dan bentuk bakal kepala embrio akan meruncing seperti tetesan air mata.
Minggu Ke-5

Calon Ibu

Tanda utama kehamilan adalah tidak menstruasi sekitar 2-3 minggu setelah konsepsi. Namun
ketiadaan menstruasi (amenore) ini bisa juga disebabkan oleh hal-hal lain. Untuk memastikan
perlu dilakukan tes urin sehingga dokter dapat menaksir perkiraan hari persalinan dihitung
semenjak hari pertama siklus menstruasi terakhir.
Selain tidak menstruasi (amenore) terdapat tanda-tanda awal lainnya yang juga perlu
diperhatikan, misalnya mual muntah atau biasa disebut morning sickness, perubahan selera
makan, perubahan pada payudara, dan kelelahan.
Kehamilan biasanya terbagi dalam periode, yang dikenal sebagai triwulan, yaitu:
1. Triwulan I : berlangsung hingga minggu kehamilan ke-13. Pada masa ini
terjadi perkembangan janin yang cepat. Pada masa ini risiko keguguran juga
termasuk tinggi.

2. Triwulan II : berlangsung dari minggu ke-14 hingga minggu kehamilan ke-27


3. Triwulan II : berlangsung dari minggu ke-28 hingga masa kelahiran

Janin Bayi

Pada saat ini janin dalam rahim sang ibu telah memiliki bentuk yang lebih jelas. Janin telah
memiliki bagian atas bawah, kanan kiri, serta depan belakang. Di daerah punggung terdapat
suatu celah melengkung yang akan membentuk struktur seperti tabung silinder yang disebut
neural tube (tabung saraf). Dalam perkembangannya, pada tabung ini akan terbentuk sumsum
tulang belakang dan otak. Bagian atas dari tabung tersebut akan meluas dan mendatar untuk
mebentuk otak depan. Selain itu di bagian pusat janin akan terbentuk suatu tonjolan yang
merupakan bakal jantung. Tonjolan tersebut akan dialiri oleh pembulu darah rudimenter
(pembuluh darah yang belum sempurna).
Minggu Ke-6

Calon Ibu

Pada saat ini banyak wanita yang menghubungkan kehamilan dengan timbulnya keluhan,
khususnya nausea (pusing dan mual). Biasanya para ibu saat ini merasa lebih mudah tersinggung
dan lelah daripada sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya peningkatan hormon progesteron.
Biasanya isitrahat yang cukup akan membantu proses relaksasi dalam neghadapi hal-hal tersebut.

Janin Bayi

Tabung saraf di sepanjang tulang belakang telah menutup. Di salah satu ujungnya telah terbentuk
bakal otak yang akan mengisi tulang tengkorak. Sementara itu terdapat 2 buah piringan pigmen
kecil yang membentuk struktur seperti mangkuk di kedua sisi kepalanya. Bagian ini disebut
vesikel optikus yang merupakan bakal mata.
Walaupun jantung bayi pada awalnya hanya berupa tabung kecil, namun pada tahap ini bakal
jantung telah berdenyut dan tidak akan pernah berhenti hingga akhir hidup. Bakal kaki dan
tangan juga mulai terlihat, demikian pula tulang ekor akan makin terlihat jelas di tahap ini.
Minggu Ke-7

Calon Ibu

Lima minggu setelah konsepsi, dinding rahim melunak sehingga mempermudah penanaman
blastosit. Pada saat ini serviks (mulu tahim mulai melunak. Perubahan yang terjadi di organ
dalam lain adalah penebalan lendir serviksyang akan menggumpal membentuk sumbat (plug)

dalam saluran mulut rahim. Nantinya lendir ini akan dikeluarkan sesaat sebelum proses
persalinan, yaitu saat serviks mulai membuka (hal ini disebut show).

Janin Bayi

Di minggu ini terjadi perubahan pada tubuh, wajah, dan kaki bayi. Saluran pencernaan janin
mulai terbentuk dan usus depan telah terlihat. Bentuk tulang ekor juga jelas terlihat namun akan
menghilang di minggu ke-10 atau 11. Paru-paru juga mulai berkembang sementara itu tali pusat
akan berkembang setelah plasenta dewasa. Selain itu telah terbentuk pula bakal wajah, sedikit
pigmentasi pada iris mata dan lubang pada mulutnya. Seminggu setelah pembentukan bakal kaki,
maka bakal lengan justru telah dapat dibedakan menjadi segmen tangan dan bahu.
Minggu Ke-8

Calon Ibu

Walauoun rahim mulai membesar, perubahan ini biasanya belum terlihat dari luar. Yang lebih
dahulu mendeteksi perubahan ini secara umum adalah dokter. Dokter akan meraba pembesaran
saat melakukan pemerikasaan panggul. Biasanya ukuran baju sang ibu mulai membesar karena
pinggang terasa mulai adanya pengetatan akibat membesarnya janin yang tumbuh.

Janin Bayi

Pada ujung-ujung tubuh yang sedang berkembang, mulai terbentuk bakal jari tangan dan kaki,
sedangkan bakal lengan akan sedikit fleksi (membengkok) pada bagian pergelangan dan siku.
Pada bagian sisi lehernya nampak bakal telinga luar yang mulai tumbuh, begitu pula halnya
bakal bibir atas dan ujung hidung pada wajahnya. Bakal mata janin masih saling berjauhan satu
sama lain, namun bakal kelopak mata mulai terbentuk mengitarinya. Dalam tubuh janin, usus
halus tampak panjang sekali sehingga rongga perut tidak mampu menampung. Beberapa akan
menonjol ke tali pusat janin yang disebut hernia (penonjolan) fisiologik.
Minggu Ke-9

Calon Ibu

Pada saat in hormon kehamilan hCG sedang berada di posisi puncak sehingga sang ibu akan
mengalami beberapa perubahan. Kulit wajah sang ibu akan terasa lebih halus dan kencang walau
mungkin akan sedikit berjerawat pula. Rambut sang ibu akan terasa lebih kering dan payudara
terlihat sedikit mengencang, kadang-kadang padat, atau sedikit nyeri bila ditekan. Pada saat ini
pula cairan keluar dari vagina dalam jumlah bervariasi.

Janin Bayi

Punggung bayi saat ini akan sedikit menegak dan tulang ekornya akan sedikit memendek.
Proporsi kepala masih lebih besar dari anggota tubuh lainnya dan bagian kepala masih menekuk
ke arah dada. Kedua mata bayi telah berkembang dengan baik namun masih ditutupi oleh
membran kelopak. Selain itu bayi sudah dapat melakukan gerakan-gerakan kecil setelah ototototnya mulai berkembang dan perubahan ini dapat dilihat melalui USG. Anggota badan lainnya
juga muali berkembang, seperti perkembangan lengan dan jari tangan lebih cepat daripada
tungkai dan jari kaki. Pada tahap ini, telapak tangan janin telah memiliki batas jari tangan yang
jelas. Kelima jari tangan tampak terpisah satu sama lain.
Fertilisasi

Fertilisasi adalah proses berfusinya pronukleus jantan pada sperma dengan pronukleus betina
pada ovum hingga berbentuk zigot yang berlangsung di dalam tuba falopii (saluran telur).
Struktur Ovum
Sel yang diovulasikan dari ovarium dilindungi oleh :
1. Corona radiata merupakan lapisan sel-sel granulosa yang melekat di sisi luar oosit
2. Zona pelusida merupakan glikoprotein yang membungkus oosit.

Struktur Sperma
Sperma memiliki bagian sebagai berikut :

1. Kepala yang berinti tebal dan sedikit sitoplasma diselubungi oleh selubung tebal yang
disebut akrosom.
2. Badan sperma terletak di bagian tengah sperma dan banyak mengandung mitokondria
sebagai penghasil energi untuk pergerakan sperma.
3. Ekor untuk alat pergerakan sperma.
Bagian akrosom sperma menghasilkan enzim, sebagai berikut :
1. Hialuronidase : Enzim yang dapat melarutkan hialuronid pada corona radiata, sehingga
sperma dapat menembus ovum.
2. Akrosin : protease yang dapat menghancurkan glikoprotein pada zona pelusida

Proses Fertilisasi
Fertilisasi terjadi saat oosit sekunder yang mengandung ovum dibuahi oleh sperma dan terjadi di
tuba falopii dengan kejadian sebagai berikut :
1. Penetrasi sperma
Oosit sekunder mengeluarkan fertilizin untuk menarik sperma agar mendekatinya. Sperma harus
menembus lapisan-lapisan yang mengelilingi oosit sekunder dengan cara mengeluarkan enzim
hialuronidase untuk melarutkan senyawa hialuronid pada corona radiata, lalu mengeluarkan
akrosin untuk menghancurkan glikoprotein pada zona pelusida dan anti fertilizin agar dapat
melekat pada oosit sekunder.
2. Proses di sel telur
Sel-sel granulosit di bagian korteks oosit sekunder mengeluarkan senyawa tertentu agar zona
pelusida tidak dapat di tembus oleh sperma yang lainnya. Penetrasi sperma akan merangsangsel
telur untuk menyelesaikan proses meiosis II yang menghasilkan 3 badan polar dan satu
ovum (inti oosit sekunder).
3. Setelah penetrasi
Setelah sperma memasuki oosit sekunder, inti atau nukleus pada kepala sperma akan
membesar dan ekor sperma akan berdegenerasi.

4. Penggabungan inti
Terjadi penggabungan inti sperma yang mengandung 23 kromosom (haploid) dengan inti ovum
yang mengandung 23 kromosom (haploid) sehingga menghasilkan zigot.
Dari 60 100 juta sperma yang diejakulasikan ke dalam vagina pada saat ovulasi, beberapa juta
berhasil menerobos saluran heliks di dalam mukus serviks dan mencapai rongga uterus beberapa
ratus sperma dapat melewati pintu masuk tuba falopii yang sempit dan beberapa diantaranya
dapat bertahan hidup sampai mencapai ovum di ujung fimbrae tuba fallopii. Hal ini disebabkan
karena selama beberapa jam, protein plasma dan likoprotein yang berada dalam cairan mani
diluruhkan. Reaksi ini disebut reaksi kapasitasi.
Setelah reaksi kapasitasi, sperma mengalami reaksi akrosom, terjadi setelah sperma dekat dengan
oosit. Sel sperma yang telah menjalani kapasitasi akan terpengaruh oleh zat zat dari korona
radiata ovum, sehingga isi akrosom dari daerah kepala sperma akan terlepas dan berkontak
dengan lapisan korona radiata.
Pada saat ini dilepaskan hialuronidase yang dapat melarutkan korona radiata, trypsine like
agent dan lysine zone yang dapat melarutkan dan membantu sperma melewati zona pelusida
untuk mencapai ovum. Hanya satu sperma yang memiliki kemampuan untuk membuahi, karena
sperma tersebut memiliki konsentrasi DNA yang tinggi di nukleusnya, dan kaputnya lebih
mudah menembus karena diduga dapat melepaskan hialuronidase. Sekali sebuah spermatozoa
menyentuh zona pelusida, terjadi perlekatan yang kuat dan penembusan yang sangat cepat.
Setelah itu terjadi reaksi khusus di zona pelusida (zone reaction) yang bertujuan mencegah
terjadinya penembusan lagi oleh sperma lainnya. Dengan demikian, sangat jarang sekali
terjadi penembusan zona oleh lebih dari satu sperma.
Sperm Fertilization

Daftar Situs:

MAKALAH FISIOLOGI MANUSIA


FERTILISASI

Disusun oleh :
1. Ilham Romadhona

A102.09.021

2. Intan Arum N.

A102.09.022

3. Ira Dwi Pangestu

A102.09.023

4. Jatu Parmawati

A102.09.024

AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA


TAHUN 2013/2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, dimana atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan pembuatan makalah fisiologi manusia yang berjudul Fertilisasi.

Disusunnya makalah ini adalah sebagai upaya pertama, untuk mempelajari proses
fertilisasi dalam Genetika. Kedua, untuk memenuhi salah satu tugas dari dosen mata kuliah
Fisiologi Manusia.
Tak ada gading yang tak retak kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang
terdapat dalam makalah ini banyak terdapat kekurangan dan kelemahan dalam penyusunannya.
Untuk itu kritik dan saran sangat diperlukan untuk perbaikan makalah ini.
Surakarta, Oktober 2013
Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru.
Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada
manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Fertilisasi
adalah proses peleburan antara sel telur dengan spermatozoa. Sehingga dengan demikian
reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generatif atau seksual. Untuk dapat mengetahui
reproduksi pada manusia, kita harus mengetahui terlebih dahulu organ-organ kelamin yang
terlibat serta proses yang berlangsung di dalamnya.
B.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses pembentukan sperma ?


2. Bagaimana proses pembentukan ovum ?

3. Bagaimana proses terjadinya fertilisasi pada manusia ?


C.

Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui proses pembentukan spermatozoa.
2. Untuk mengetahui proses pembentukan ovum.
3. Untuk mengetahui proses fertilisasi pada manusia.

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Proses pembentukan spermatozoa


Spermatogenesis terjadi di dalam tubulus seminiferi dalam testis. Proses tersebut
berlangsung mulai dari dinding tepi sampai ke lumen sel tubulus seminiferus yang merupakan
bagian dari perenkim testis selain lobulus.
Berikut merupakan tingkatan perkembangan sel germa dalam tubulus seminiferus adalah
sebagai benkut:

1.

Spermatogonium

: ukurannya relatif kecil, bentuk agak oval, inti terwarna kurang terang,

terletak berderet di dekat /melekat membrana basalis.


2.

Spermiatosit I

: ukuran paling besar, bentuk bulat, inti terwama kuat, letak agak

menjauh dari membran basalis.


3.

Spermatosit II

: ukuran agak kecil bentuk bulat, letaknya menjauhi membrane basalis.

(mendekati lumen).
4.

Spermatid

: ukuran kecil, benuk agak oval, warna inti kuat, kadangkadang piknotis,

letak di dekat lumen.


5.

Spermatozoid

: spermatozoa muda melekat secara bergerombol pada sel sertoli, yang

muda terdapat di dalam lumen

B.

Proses pembentukan ovum


Proses terjadinya oogenesis terjadi didalam ovarium dan akan dilanjutkan didalam
oviduct jika terjadi penetrasi spermatozoid. Dalam oogenesis, sel germa berkembang didalam
folikel-folikel telur, dengan tingkatan sebagai berikut:

1. Folikel primodial, merupakan

folikel utama yang

sebuah oosit yang dilapisi oleh selapis sel epitel

sudah terbentuk ketika lahir. Terdiri atas

pipih (Muchtarromah, 2006). Oosit dalam

folikel primordial adalah sel bulat dengan garis tengah 25 pm. Intinya yang agak eksentris, besar
dan memiliki inti yang besar juga (Tambayang, 1998).
2.

Folikel tumbuh terdiri dari Folikel primer: terdiri dari sebuah I yang dilapisi oleh selapis set
folikel (set grarfulose) berbentuk kubus. Antara oosit dan sel-set granulose dipisahkan oleh zona
pelucida.

3. Folikel skunder: terdiri dari sebuah oosit I yang dilapisi oleh beberapa lapis set granulose.
4.

Folikel tersier: volume stratum granulosum yang melapisi oosit I bertambah besar/ banyak.
Terdapat beberapa celah (antrum) diantara selsel granulose. Jaringan ikat stroma yang terdapat
diluar stratum granulose menyusun diri membentuk teca interna dan externa.

5. Folikel matang (de graaf): berukuran paling besar, antrum menjadi sebuah rongga besar, berisi
cairan folikel (liquor foliculli). Oosit dikelilingi oleh sel granulose yang disebut corona radiata,
yang dihubungkan dengan sel-sel granulose tepi oleh tangkai penghubung yang disebut kumulus
ooforus.

Oosit akan diovulasikan dari folikel de graaf dalam tahap metafase meiosis II. Jika
didalam oviduk terjadi penetrasi, maka terjadi penuntasan meiosis II dan oosit II berkembang
menjadi zygote .

C.

Proses Terjadinya Fertilisasi


Fertilisasi terjadi jika sel telur dilepaskan dari folikel di dalam ovarium, maka sel telur
akan menuju ke tuba fallopi (saluran oviduk)
Gambar 1

dan pada keadaan tersebut terjadi hubungan seksual, maka spermatozoa akan dapat membuahi
ovum dalam saluran tuba fallopi tersebut. Spermatozoa akan bergerak dengan bantuan bagian
ekornya. Pergerakan tersebut dapat mencapai 12 cm per jam di sepanjang tuba fallopi (saluran
oviduk). Pergerakan spermatozoa dibantu juga oleh pergerakan dinding rahim dan dinding tuba
falopi.
Mulut rahim juga mengeluarkan cairan atau lendir encer agar spermatozoa dapat
berenang dengan lancar dalam rahim menuju saluran telur untuk menemui dan membuahi sel
telur.
Untuk dapat membuahi sel telur, jumlah spermatozoa tidak boleh kurang dari 20 juta.
Dari jumlah tersebut hanya satu yang akan membuahi sel telur, dan yang lain akan mati dan
terserap oleh tubuh.. Sesaat sebelum terjadinya fertilisasi, sperma melepaskan enzim pencerna
yang bernama hialuronidase yang bertujuan untuk melubangi protein penyelubung telur. Setelah

dinding sel telur berlubang, maka sel sperma masuk ke dalam sel telur. Bagian yang masuk
adalah kepala dan bagian tengah, sedangkan ekor dari sel sperma terputus dan tertinggal.
Akhirnya, terjadilah pembuahan itu.
Gambar 2

Keterangan gambar 2 : sperma yang berenang menuju sel telur dan berusaha menembus
dinding sel telur tetapi dari semua sperma tersebut hanya satu yang berhasil menembus dinding
sel telur.
Dari pembuahan tersebut akan dihasilkan zigot yang bersifat diploid dan memiliki
kromosom sebanyak 23 pasang atau 46 kromosom di antaranya 44 kromosom tubuh dan 2
kromosom kelamin ( 44A XX or 44 AXY).
Di dalam 46 kromosom ini terdapat semua rumus untuk membentuk seorang manusia.
zigot hasil pembuahan tersebut akan mengalami pembelahan secara mitosis.
Sel akan langsung mengalami pembelahan ganda dari yang semula satu sel menjadi dua,
lalu menjadi empat, delapan dan seterusnya. Seperti gambar dibawah ini :

Gambar 3

Pembelahan sel diatas berlangsung di sepanjang saluran tuba fallopi, sambil berjalan menuju
uterus. Di sepanjang tuba fallopi terdapat rambut-rambut getar yang selalu bergerak melambai ke
arah rahim (uterus) yang berfungsi untuk memudahkan pergerakan zigot menuju rahim (uterus).
Selama berjalan menuju rahim, zigot aktif membelah. Pada saat itu dibutuhkan makanan untuk
menjamin kehidupannya. Sumber makanannya adalah kuning telur, yang menyediakan makanan
selama perjalanan zigot sampai dapat tertanam di dalam rahim.
Apabila perjalanan yang dilakukan zigot normal, dalam waktu 6 hari zigot sudah
tertanam di dalam dinding rahim. Tetapi pada kasus yang tidak normal, dapat terjadi pergerakan
zigot di sepanjang tuba falopi terlalu lambat dan bahkan zigot terhambat, akhirnya akan tertanam
di dinding tuba falopi. Keadaan ini sering disebut dengan istilah hamil di luar kandungan.
Jika ini terjadi maka zigot tidak akan dapat tumbuh dengan normal, dan jika terjadi
pertumbuhan pada zigot maka keadaan ini akan membahayakan ibunya karena janin tersebut
akan dapat memecahkan saluran tuba falopi. Semakin cepat kelainan ini diketahui semakin baik
hasil penanggulangannya.
BAB III

Penutup
A.

Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Proses spermatogenesis berlangsung mulai dari dinding tepi sampai ke lumen sel pada tubulus
seminiferus.
2.

Perkembangan spermatogenesis terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu spermatogonium,


spermatosit I, spermatosit II, spermatid dan akhirnya menjadi spermatozoa.
3. Sedangkan proses oogenesis terjadi pada ovarium pada bagian korteks.

4. Proses oogenesis juga terbagi menjadi beberapa tahap yaitu, folikel primodial, folikel primer,
folikel sekunder, folikel tersier dan folikel de graff (matang).
5.

Peristiwa fertilisasi terjadi di saat sel spermatozoa dilepaskan dan dapat membuahi ovum di
ampula tuba fallopii.
Kami mengharapkan para pembaca bisa mengambil pelajaran dari makalah kami ini, dan
memberi kritikan dari setiap kesalahan yang ada karena kami manusia biasa yang dhaif, dan jika
ada benarnya itu semata-mata dari Allah SWT.

Daftar pustaka
Suryo. 1996. Genetika.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi. Proyek Pendidkan Tenaga Guru.
Suryo.2003.Genetika Manusia.Yogyakarta.Gajah Mada University Press
Cambridde, 1998. Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia dan Sistem Reproduksi. Jakarta : EGC
FERTILISASI
v Proses penyatuan sel telur dan sperma;
v Fertilisasi terjadi di tuba falopii;

v Proses fertilisasi terjadi hanya dalam waktu beberapa menit


hingga beberapa jam setelah ovulasi konsekuensinya :
sperma sudah harus ada sebelum sel telur dilepaskan;
v Pada sebagian besar kasus, kehamilan terjadi apabila koitus
dilakukan 2 hari sebelum ovulasi, dan kehamilan jarang
terjadi apabila koitus dilakukan setelah ovulasi;
FERTILISASI
(penyatuan sel telur dan sperma)

ZIGOT (terdiri dari 46 kromosom

BLASTOMER (terdiri dari 2 sel)

MORULA (terdiri dari 12 16 blastomer)


masuk ke kavum uteri 3 hari pasca fertilisasi

BLASTOKISTA (terdiri dari 58 sel) implantasi


di endometrium
TUMBUH KEMBANG JANIN
USIA KEHAMILAN 4 MINGGU :
Diameter kantung kehamilan 2 - 3 cm, panjang embrio
4 5 mm;
Mulai terbentuk jantung primitif;
Mulai terbentuk pangkal lengan dan tungkai;
USIA KEHAMILAN 6 MINGGU :
Panjang embrio 22 24 mm;
Mulai terbentuk kepala dan besarnya lebih besar dari
batang tubuh;
Jantung telah terbentuk dengan sempurna;
Telah terbentuk jari-jari tangan dan jari-jari kaki;
Telah terbentuk siku;
Bibir atas telah terbentuk dengan sempurna;
Mulai terbentuk daun telinga;
USIA KEHAMILAN 12 MINGGU :
Uterus sudah keluar dari rongga panggul dapat teraba
dari luar;
Panjang janin mulai dari puncak kepala sampai ujung kaki :
6 7 cm;
Mulai terjadi proses penulangan (osifikasi) pada seluruh

tulang-tulang janin;
Terjadi diferensiasi jari-jari tangan dan kaki;
Mulai dibentuk kulit dan kuku, dan cikal bakal rambut;
Organ genitalia eksterna telah terbentuk dapat dibedakan
laki-laki atau perempuan;
Janin sudah mulai bergerak;
USIA KEHAMILAN 20 MINGGU :
Merupakan usia pertengahan dari suatu kehamilan;
Berat janin telah mencapai 300 gram;
Terjadi penebalan kulit janin;
Tubuh janin mulai ditutupi oleh lanugo;
Pertumbuhan rambut mulai banyak;
USIA KEHAMILAN 24 MINGGU :
Berat janin mencapai 630 gram;
Kulit janin mulai mengkerut dan terjadi deposisi lemak di
bawah kulit;
Ukuran kepala masih lebih besar dari ukuran tubuh;
Alis mata dan bulu mata telah terbentuk;
Mulai terjadi pembentukan bronkus, bronkioulus, dan
duktus alveolaris dari paru-paru apabila bayi dilahirkan
mulai ada usaha bernafas akan tetapi belum bisa sempurna
karena sakus terminalis belum terbentuk;
USIA KEHAMILAN 28 MINGGU :

Panjang janin telah mencapai 25 cm;


Berat badan janin telah mencapai 1100 gram;
Kulit berwarna kemerahan dan dilapisi oleh verniks caseosa;
Membran yang menutupi pupil telah menghilang;
Apabila bayi dilahirkan pada usia kehamilan ini, telah dapat
bergerak dan menangis dengan lemah;
Kemungkinan hidupnya mencapai 90 %
USIA KEHAMILAN 32 MINGGU :
Panjang janin telah mencapai 28 cm;
Berat badan janin telah mencapai 1800 gram;
Permukaan kulit janin masih berwarna kemerahan dan
mengkerut;
Janin yang dilahirkan pada usia kehamilan ini biasanya
dapat bertahan hidup;
USIA KEHAMILAN 36 MINGGU :
Panjang janin telah mencapai 32 cm;
Berat badan janin mencapai 2500 gram;
Deposisi lemak pada jaringan subkutan lebih banyak
tubuh janin mulai membulat, kerutan pada kulit mulai
menghilang;
Kesempatan hidup sangat baik apabila dilahirkan;
USIA KEHAMILAN 40 MINGGU :
Panjang tubuh janin telah mencapai 36 cm;

Berat badan mencapai 3400 gram;


Secara fisik telah sempurna;
http://httpyasirblogspotcom.blogspot.com
Diposkan oleh perawat indonesia di 04.16
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

KELOMPOK 1DESI ARNIYANTI LESMANA DITHA AYU PUTRI ENGA PRAMUDIAH


EVI NURJANAH HILDA HETA FRADILA IIN MUZAYANAH LATIFAH
Fertilisasi adalah proses penyatuan2. Pengertian Fertilisasi peleburan inti sel telur (ovum)
dengan inti sel spermatozoa membentuk Pertemuan tersebutmakhluk hidup baru yang disebut
dengan zigot menghasilkan zigot. Zigot membelah secara mitosis menjadi dua, empat, delapan,
enam belas dan seterusnya.
3. Fungsi Fertilisasi1. Fungsi reproduksi2. Fungsi perkembangan
4. Sel telur sperma Pergerakan sperma menuju sel Eksternal Internal Dilingkungan kemotasi
Dalam saluran reproduksi betina: sperma mengalami kapasitas Penetrasi Penetrasi-Sperma
mengalami reaksi akrosom -sperma mengalami reaksi akrosomuntuk menembus : jelly coat utk
menembus : zona pelusida-Membran vitelin - Membran plasma-Membran plasma Fertilisasi Fusi
pronukleus jantan dan betina
5. Perjalanan gamet ke tempat Pembuahan1. Dalam tubuh jantan2. Di luar tubuh jantan3.
Dalam tubuh betina Dalam tubuh jantan Spermatozoa + plasma semen keluar tubulus
seminiferus vas eferent karena: a. Meningkatnya sekresi sel sertoli b. Merembesnya cairan dari
ruang antara sel ke lumen tubuli c. Menumpuknya spermatozoa yang di hasilkan
6. Di dalam vas efferent spermatozoa bergerak lamban, berhari-hari,gerakannya karena : a.
Meningkatnya reproduksi tubulus,sehingga mendesak maju b. Gerakan mengayuh,berirama, cilia
dinding vas efferen - Dari vas efferent ductus epididimis, perjalanan lebih pelan (minggu-bulan)
mengalami pematangan fisiologis - Ductus epididimis tempat cadangan, dikeluarkan sewaktuwaktu, besar-besaran (ejakulasi) - gerakan mani dalam ductus epididimis karena : a. Tekanan
volume meningkat dari vas efferent b. Kerutan otot dinding epididimis c. Penumpukan plasma
dari kelenjar dinding epididimis d. Kerutan otot dinding vas deferens (peristalsis),seperti pompa
hisap, sehingga mani mengalir maju

7. Dari epididimis ductus deferens Ductus deferens tempat cadangan (berbulan- bulan)
pada pisces tahun, sapi 2-3 hari Ductus deferens bermuara pada bagian yang disebut ampulla
Dari ductus deferens ductus ejaculatorius lapisan otot tebal di ductus ejaculatorius, berkerut saat
coitus Ductus ejaculatorius bermuara di urethra + sekret prostat+bulbourethralis+littre Penis
adlh tempat terakhir yang dilalui spermatozoa
8. Di Luar Tubuh Jantan Evertebrata, pisces, amphibia, mani di keluarkan dekat dengan telur
yang di keluarkan oleh betina. Spermatozoa bergerak aktif dalam medium air. Dalam tubuh
betina- Mani masuk lewat tubuh betina lewat alat pengantar atau kontak dengan vulva betina.Pada pisces sirip dubur atau pelvis alat untuk menghantarkan mani.- Pada reptilia,aves cloaca
alat pengantar mani. (aves betina cloaca betina punya diverticilum - spermatheca, penampung
mani )- Pada mamalia adalah penis.
9. Kapasitasi Proses fisiologi yang terjadi selama spermatozoa melalui saluran reproduksi
betina dimana terjadi perubahan kestabilan membran plasma spermatozoa sehingga
memungkinkan terjadinya proses reaksi akrosom.Tempat pembuahan1. Posterior saluran telur
( urodela, beberapa anura)2. Diantara oviduct ( reptillia, aves, mamalia )3. Rongga peritonium
( beberapa urodela dan aves )4. Folikel ovarium ( teleostei )5. medium air ( evertebrata, pisces,
amphibia )
10. PROSES Pada mamalia terjadi dituba falofi (1/3 bagian atas tubaFERTILISASI
Sebelum spermatozoa menembus dan masuk ke dalamfalofi). sitoplasma sel telur, spermatozoa
harus melalui beberapa lapisan selubung sel telur yaitu bagian paling luar berturut-turut adalah
sel-sel Spermatozoa menembus lapisankumulus,zona pelusida dan membran plasma. sel-sel
kumulus dengan di keluarkannya enzim hyaluronidase yang akan mencerna asam hyaluronat ini
di hasilkan oleh sel-sel granulose selama perkembangannya di dalam folikel di ovarium.
11. Terdapat tiga jenis glikoprotein pada mamalia yaitu glikoprotein ZP1, ZP2,ZP3.
Glikoprotein ZP1 berfungsi sebagai keranga berikatan dengan glikoprotein ZP2 dan ZP3.
12. PENGERTIAN IMPLANTASI/NIDASI Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil
konsepsi ke dalam endometrium. Blastula diselubungi oleh sutu sampai disebut trofoblas, yang
mampu menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai rongga rahim,
jaringan endometrium berada dalam masa sekresi. Jaringan endometrium ini banyak
mengandung sel sel desidua yaitu sel sel besar yang mengandung banyak glikogen serta
mudah dihancurkan oleh trofoblas.
13. Desidua dibagi mejadi dua daerah,yaitu : 1. Desidua basali, terletak diantara hasil
konsepsi dengan dinding uterus . 2. Desidua capsularis , terletak diantara hasil konsepsi dengan
vacum uteri. 3. Desidua parietalis/Vera ,terletak meliputi/mengelilingi dinding uterus yang lain.
14. NIDASI 2NIDASI 1

PROSES PERMULAAN KEHAMILAN

PROSES PERMULAAN KEHAMILAN

Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi), yang
ditangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam saluran telur. Waktu persetubuhan,
cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki
rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di
bagian yang menggembung dari tuba fallopii.
Di sekitar sel telur, banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan
zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah
satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi
= fertilisasi).
Ovum yang telah di buahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar tuba)
menuju ruang rahim, kemudian melekat pada mukosa rahim untuk selanjutnya bersarang diruang
rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu
kira-kira 6-7 hari. Untuk menyuplai darah dan zat-zat makanan bagi mudigah dan janin,
dipersiapkan uri (plasenta). Jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum
(sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi = fertilisasi), nidasi, dan plasentasi.
SEL TELUR (OVUM)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di genital ridge.
Menurut umur wanita, jumlah oogonium adalah:
Bayi baru lahir
: 750.000
Umur 6-15 tahun : 439.000
Umur 16-25 tahun : 159.000
Umur 26-35 tahun : 59.000
Umur 35-45 tahun : 34.000
Masa menopause : semua hilang
Urutan pertumbuhan ovum (oogenesis):
1)
2)
3)
4)
5)
6)

Oogonia
Oosit pertama (primary oocyte)
Primary ovarian follicle
Liquor folliculi
Pematangan pertama ovum
Pematangan kedua ovum pada waktu sperma membuahi ovum
SEL MANI (SPERMATOZOON)
Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong agak gepeng
berisi inti (nukleus); leher, yang menguhungkan kepala dengan bagian tengah; dan ekor, yang
dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat. Panjang ekor kira-kira 10x bagian
kepala.
Secara embrional, spermatogonium berasal dari sel-sel primitive tubulus testis. Setelah bayi
laki-laki lahir, jumlah spermatogonium yang ada tidak mengalami perubahan sampai masa akil
baliq. Pada masa pubertas, dibawah pengaruh sel-sel interstisial Leydig, sel-sel spermatogonium
ini mulai aktif mengadakan mitosis dan terjadilah spermatogenesis.
Urutan pertubuhan sperma (spermatogenesis):

1) Spermatogonium, membelah menjadi dua;

2)
3)
4)
5)

Spermatosit pertama, membelah dua;


Spermatosit kedua, membelah dua;
Spermatid, kemudian tumbuh menjadi:
Spermatozoon (sperma).

Gambar Ovum dan Sperma

PEMBUAHAN (KONSEPSI = FERTILISASI)


Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani dengan sel telur di tuba fallopii.
Hanya satu sperma yang telah mengalami proses kapasitasi yang dapat melintasi zona
pellusida dan masuk ke vitelus ovum. Setelah itu, zona pellusida mengalami perubahan sehingga
tidak dapat dilalui oleh sperma lain. Proses ini diikuti oleh penyatuan kedua pronukeli yang
disebut zigot, yang terdiri atas acuan genetic dari wanita dan pria. Pembuahan mungkin akan
menghasilkan:
XX-zigot, menurunkan bayi perempuan;
XY-zigot, menurunkan bayi laki-laki.
Dalam beberapa jam setelah pembuahan, mulailah pembelahan zigot selama 3 hari sampai
stdium morula. Hasil konsepsi ini tetap digerakkan ke arah rongga rahim oleh:

Arus dan getaran rambut getar (silia)


Kontraksi tuba.
Hasil konsepsi tiba dalam kavum uteri pada tingkat blastula.
NIDASI (IMPLANTASI)

Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.


Blastula diselubungi oleh suatu simpai, disebut trofoblas, yang mampu menghancurkan dan
mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai rongga rahim, jaringan endometrium berada
dalammasa sekresi. Jaringan endometrium ini banyak mengandung sel-sel desidua, yaitu sel-sel
besar yang mengandung banyak glikogen serta mudah dihancurkan oleh trofoblas.
Blastula dengan bagian berisi massa sel dalam (inner-cell mass) akan mudah masuk ke dalam
desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi.
Itulah sebabnya, kadang-kadang pada saat nidasi terjadi sedikit perdarahan akibat luka
desidua (tanda Hartman). Umumnya nidasi terjadi pada dinding depan atau belakang rahim
(korpus) dekat fundus uteri.
Bila nidasi terjadi, dimulailah diferensiasi sel-sel blastula. Sel-sel lebih kecil yang terletak
dekat ruang exocoeloma membentuk entoderm dan yolk sac, sedangkan sel-sel yang lebih besar
menjadi endoterm dan membentuk ruang amnion. Maka terbentuklah suatu lempeng embrional
(embryonal-plate) diantara amnion dan yolk-sac.
Sel-sel trofoblas mesodermal yang tumbuh disekitar mudigah (embrio) akan melapisi bagian
dalam trofoblas. Maka terbentuklah sekat korionik (chorionic membrane) yang kelak menjadi
korion. Sel-sel trofoblas tumbuh menjadi dua lapisan:
Sitotrofoblas, disebelah dalam
Sinsitiotrofoblas, disebelah luar.

- Gambar Inner cell massVili koriales yang berhubungan dengan desidua basalis tumbuh bercabang-cabang, dan
disebut korion frondosum. Sedangkan yang berhubungan dengan desidua kapsularis kurang
mendapat makanan sehingga akhirnya menghilang, disebut chorion leave.

Dalam peringkat nidasi trofoblas dihasilkan hormone human chorionic gonadotropin (HCG)

-Gambar Fertilisasi dan niasi pada rahim dan tubaPLACENTA MUKOSA RAHIM

Mukosa rahim yang tidka hamil terdiri atas stratum kompakta dan stratum spongiosa.
Desidua adalah mukosa rahim pada kehamilan yang terbagi atas:
Desidua basalis: yang terletak diantara hasil konsepsi dan dinding rahim, disinilah plasentasi
terbentuk.
Desidua kapsularis: yang meliputi hasil konsepsi ke arah rongga rahim, yang lama kelamaan
bersatu dengan desidua vera karena obliterasi.
Desidua vera (parietalis): yang meliputi lapisan dalam dinding rahim lainnya.
PERTUMBUHAN MUDIGAH (EMBRIOGENESIS)

Pertumbuhan mudigah (embrio) bermula dari lempeng embrional (embryonal plate) yang
selanjutnya berdiferensiasi menjadi tiga unsure lapisan, yaitu:
Sel-sel ektodermal
Sel-sel mesodermal
Sel-sel entodermal

-Gambar Pembuahan dan Pembelahannya sampai Morula-

-Gambar Blastula dan PertumbuhannyaPeristiwa


Spermatogenesis
Oogenesis
Konsepsi
Pembelahan
Nidasi

Hasil
Sperma
+
Ovum
Zygote
Morula
Blastula
Trofoblas
Desidua

Tempat
Testis
Ovarium
Tuba
Tuba
Endometrium

Embryogenesis
Organogenesis
Persalinan

Lempeng Embrional
Mudigah (embrio)
Janin
Plasenta
Talipusat
Bayi (Neonatus)

Endometrium
Rongga Rahim
Rongga Rahim
Jalan Lahir

Ruang amnion akan bertumbuh pesat mendesak exocoeloma, sehingga dinding ruang amnion
mendekati korion. Mesoblas diantara ruang amnion dan mudigah menjadi padat, disebut body
stalk, yang merupakan jembatan antara mudigah dengan dinding trofoblas. Body stalk kelak
menjadi tali pusat. Pada tali pusat ini terdapat:
Jelly Wharton: jaringan lembek yang berfungsi unuk melindungi pembuluh darah.
2 arteri umbilikalis, 1vena umbilikalis.
Kedua arteri dan satu vena ini menghubungkan system kardiovaskular janin dengan plasenta.
Sistem kardiovaskular akan terbentuk kira-kira pada kehamilan mingu kesepuluh.

-Gambar Mudigah (Embrio)referensi


:
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta

konsepsi,implantasi,fertilisasi,nidasi,

Konsepsi

disebut juga dengan fertilisasi atau

pembuahan. Pengertian konsepsi adalah peristiwa bertemunya sel telur


(ovum) dan sperma
Peristiwa konsepsi terjadi di ampula tuba. Pada hari ke 11-14 terjadi
ovulasi dari siklus menstruasi normal. Ovulasi adalah peristiwa matangnya
sel telur sehingga siap untuk dibuahi.
Pada saat coitus, 3-5 cc semen yang ditumpahkan ke dalam forniks
posterior, dengan jumlah spermatozoon sekitar 200-500 juta. Gerakan
sperma dari serviks terus melintasi uterus menuju tuba falopi. Jika tidak
terjadi pembuahan, sel telur akan mengalami kemunduran (degenerasi)
dan dibuang melalui vagina bersamaan dengan darah menstruasi. Jika
terjadi pembuahan, maka sel telur yang telah dibuahi oleh sperma akan
mengalami serangkaian pembelahan dan tumbuh menjadi bakal janin
(embrio). Gerakan sperma di dalam rongga uterus dan tuba disebabkan
oleh kontraksi otot-otot pada organ tersebut.
Pada keaSpermatozoa yang dapat melintasi zona pellusida dan
masuk ke dalam vitellus pada keadaan normal, sel tubuh mempunyai 46
buah kromosom, masing-masing ovum dan sperma memiliki 23 kromosom
terdiri dari 22 kromosom tubuh (autosom) dan 1 kromosom seks. Kedua
inti akan menyatu pada saat fertilisasi, sehingga ovum memiliki 46
kromosom, bersatunya sel sperma dan sel telur membentuk zigote.
Zigot akan mengalami pembelahan sekitar 30 jam pasca konsepsi.
Proses pembelahan menjadi 2 sel disebut blastomer. Blastomer akan
berjalan menuju uterus dan terus melakukan pembelahan menjadi 4 sel,
kemudian membelah lagi menjadi 8 sel dan akhirnya zigot menjadi 12-16,
blastomer yang menyerupai buah murbai yang disebut morula. Perjalanan
zigot hingga memasuki kavum uteri memerlukan waktu sekitar 3 hari.

Nidasi/implantasi merupakan peristiwa masuknya atau


tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. Blastula dilindungi oleh simpai yang
disebut trofoblas, yang mampu menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika
blastula mencapai rongga

rahim, jaringan endometrium dalam keadaan sekresi.

Jaringan endometrium ini banyak mengandung sel-sel desidua.


Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner-cell mass) akan
masuk ke dalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup
lagi. Pada saat nidasi terkadang terjadi sedikit perdarahan akibat luka desidua (tanda

Hartman). Nidasi terjadi pada dinding depan atau belakang rahim (korpus) dekat
fundus uteri.
Apabila nidasi telah terjadi, maka dimulailah diferensiasi sel-sel blastula. Selsel yang lebih kecil, terletak dekat ruang exocoeloma membentuk entederm dan yolk

salc. Sedangkan sel-sel yang lebih besar menjadi entoderm dan membentuk ruang
amnion. Sehingga terbentuk lempeng embrional (embryonal-plate) diantara ruang
amnion dengan yolk salc.
Sel-sel trofoblas mesodermal yang tumbuh sekitar mudigoh (embrio) akan
melapisi bagian dalam trofoblas, sehingga terbentuk sekat korionik (chorionic

membrane) yang nantinya menjadi korion. Sel-sel trofoblas terbagi menjadi 2 lapisan
yaitu: sitotrofoblas (bagian dalam) dan sinsitiotrofoblas (bagian luar).
Villi koriales yang berhubungan dengan desidua basalis tumbuh bercabang
disebut chorion frondosum, sedangkan yang berhubungan dengan desidua kapsularis
kurang mendapat makanan sehingga menghilang disebut chorion leave. Dalam peringkat
nidasi trofoblas dihasilkan hormon human chorionic gonadotropin (HCG).

FERTILISASI NIDASI & TUMBUH KEMBANG FETUS 15 Juli 2009

KATA PENGANTAR
Puji syukur penusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat hidayah-Nya lah makalah ini
dapat terselesaikan dengan baik. Penyusunan makalah ini penyusun dapatkan dari beberapa buku
sumber. Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan, oleh sebab itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
demi kebaikan dan kesempurnaan makalah ini dan makalah-makalah yang akan datang. Dalam
penyusunan makalah ini, penyusun dibantu oleh berbagai pihak, oleh karena itu izinkanlah
penyusun menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
terkait. Akhirnya penyusun berharap semoga bantuan yang telah diberikan mendapat balasan dari
Allah SWT. Dan semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.
Terima Kasih
PENDAHULUAN
Seorang wanita disebut hamil jika sel telur berhasil dibuahi oleh sel sperma laki laki
( Fertilisasi ). Hasil pembuahan akan menghasilkan zigot, yang lalu berkembang ( dengan cara
pembelahan sel secara besar besaran ) menjadi embrio. Pembuahan itu sendiri berlangsung
setelah terjadinya hubungan seksual ( persetubuhan ) antar lawan jenis, meskipun tidak semua

hubungan seksual akan menghasilkan pembuahan.


Pembuahan hanya dapat terjadi ketika wanita sedang dalam masa subur. Pada masa itu, seorang
wanita akan melepaskan sel telur yang sudah matang dan siap dibuahi.
Dalam keadaan normal, seorang pria akan mengeluarkan jutaan sperma saat melakukan
persetubuhan. Dari berjuta juta sel sperma tersebut hanya satu yang akan berhasil membenamkan
diri ke dalam dinding sel telur yang sudah masak, dan menyatukan dua inti sel.
Sel yang telah dibuahi akan membelah diri. Mula mula menjadi 2 lalu 4, 8, 16 dan seterusnya.
Seminggu setelah pembuahan, kelompok sel yang terus tumbuh itu telah sampai di dalam rongga
rahim dan melekat diri di dinding rahim ( Nidasi ).
Bila berlangsung normal, proses kehamilan akan berjalan terus sampai janin siap untuk
dilahirkan ke dunia. Tahap tahap kehamilan bisa kita bagi menjadi 3 trimester, yaitu trimester
pertama, kedua dan ketiga. Trimester pertama adlah trimester yang sangat menentukan karena
pada saat inilah pembentukan organ fital telah dimulai, termasuk pembentukan dan
perkembangan otak. Tetapi tentu saja trimester lain pun punya peranan penting dan hrus dijaga
dengan baik
A. FERTILISASI
Pada saat kopulasi antara pria dan wanita (coitus) dengan ejakulasi, sperma dari saluran
reproduksi pria didalam vagina wanita, akan dilepaskan cairan mani berisi sel sperma ke dalam
saluran reproduksi wanita. Jika senggama terjadi pada masa ovulasi (masa subur wanita), maka
kemungkinan sperma akan bertemu dengan ovum yang disebut sebagai pembuahan atau
fertilisasi. Proses pembuahan ini terjadi didalam tuba fallopi, umumnya didaerah
ampula/infundibulum. Ovum yang dilepaskan saat ovulasi dikelilingi oleh zona pelusida yang
diluarnya ada sel yang membentuk corona radiata. Setelah terjadi pembuahan, zona pelusida
mengalami perubahan sehingga tidak dapat ditembus oleh sperma yang lain.
Setelah sperma mencapai oosit terjadi :
1. reaksi zona atau reaksi kortikal pada selaput zona pelusida
2. oosit menyelesaikan pembelahan keduanya sehingga menghasilkan oosit definitive
yang kemudian menjadi pronukleus wanita
3. inti sel sperma membesar membentuk pronukleus pria
4. ekor sperma lepas dan bergenerasi
5. pronukleus pria dan wanita yang haploid membentuk zygote yang diploid
B. Pembelahan / Perkembangan Awal Embrio
Setelah terbentuk zigot, maka beberapa jam kemudian terjadi pembelahan zigot sehingga
terbentuk dua blastomer. Dalam tiga hari selama perjalanan ke tuba, akan terbentuk sekelompok
blastomer yang sama besar sehingga, hasil konsepsi berada dalam stadium morula. Setelah
sampai di stadium Morula, terjadi akumulasi cairan sehingga terjadi blastula yang akhirnya

terbentuk blastokista. Sekumpulan sel yang ada didalam blastokista disebut massa sel dalam
(Inter cell mass). Blastokista diluarnya dikelilingi oleh sel-sel yang lebih kecil yang disebut
trofoblas (Trophoblast) yang mempunyai kemampuan menerobos kedalam endometrium.
C. Implantasi / Nidasi
Kontak antara zigot stadium Blastokista dengan dinding rahim akan menimbulkan berbagai reasi
seluler sehingga sel trofoblas tersebut dapat menempel dan mengadakan infiltrasi pada lapisan
epitel endometrium uterus. Tahap ini disebut sebagai implantasi / nidasi yang terjadi kurang lebih
enam hari setelah konsepsi. Apabila sudah terjadi implantasi / nidasi maka baru dikatakan terjadi
kehamilan (Gravid). Pada hari ke empat, inti blastokista telah sampai pada permukaan stoma
endometrium. Pada hari ke enam, blastokista mulai masuk kedalam stoma endometrium dan
pada hari ke sepuluh, blastokista telah terbenam seluruhnya ke dalam stroma endometrium,
sehingga tahap implantasi / nidasi berakhir. Selaput janin terdiri atas korion, amnion, kantung
kuning telur, alantois. Bagian korion fili tetap berkembang yang kelak akan menjadi plasenta.
Plasenta, selain terdiri dari komponen janin juga tyerdiri dari komponen maternal yang disebut
desidua (desidua basalis).
Desidua dibagi menjadi dua daerah, yaitu:
1. desidua basalis, terletak diantara hasil konsepsi dengan dinding uterus
2. desidua capsularis, terletak diantara hasil konsepsi dengan cavum uteri
3. desidua parietalis/Vera, terletak meliputi/mengelilingi dinding uterus yang lain.
D. Plasentasi
Pada minggu ke 16 seluruh kantong rahim telah ditutupi oleh vili korialis. Setelah kantung
membesar, vili diseberang janin (daerah desidua capsularis) terjepit, mengalami degenerasi,
sehingga menjadi halus (korion halus). Vili di desidua basalis berkembang dengan cepat
membentuk plasenta (Plasenta Pars Fetalis).
Fungsi plasenta:
1. nutritive, alat yang menyalurkan makanan dari ibu ke janin
2. ekskresi, alat yang menyalurkan hasil metabolisme dari janin ke ibu.
3. respirasi, menyalurkan O2 dari ibu ke janin
4. alat pembentuk hormone (Endokrin)
5. alat penyalur antibody dari ibu ke janin (Imunologi)
6. Farmakologi, menyalurkan obat yang dibutuhkan janin, dari sang ibu.
Plasenta dihubungkan dengan umbilikulus janin melalui tali pusar (Umbilical Cord) yang
mengandung dua arteri umbilikalis dan satu vena umbilikalis. Mesoblast antara ruang amnion
danm embrio menjadi padat disebut body stalk, menghubungkan embrio dengan dinding
trofoblast yang kelak menjadi tali pusat.

E. Cairan Amnion
Rongga yang diliputi selaput janin disebut sebagai rongga amnion. Didalam ruang ini terdapat
cairan amnion (Liquor Amnii). Volume cairan amnion (air ketuban) pada kehamilan berkisar
antara 1000 1500 ml. Cairan amnion berasal dari sekresi oleh dindinmg selaput
amnion/plasenta, kemudian setelah system urinorius janin terbentuk, urine janin yang diproduksi,
juga dikeluarkan kedalam rongga amnion.
F. Tumbuh Kembang Fetus
F.1. perkembangan bulan pertama sampai ke 2
Ada tonjolan di jantung dan bengkak dikepala, karena otak sedang berkembang. Jantung mulai
berdetak, dan dapat dilihat detakannya pada suatu alat ultra sonic scan. Lesung pipit pada sisi
kepala akan menjadi telinga. Dan terjadi pengentalan yang nantinya akan membentuk mata. Pada
bagian atas badan akan terjadi pembengkakan yang akan membentuk tulang dan otot. Dan
bengkak kecil menunjukan lengan dan kaki mulai tumbuh.
F.2. Perkembangan Embrio Bulan Ke 3
Pada tahap ini, bagian muka pelan-pelan mulai terbentuk. Mata terlihat lebih jelas dan
mempunyai beberapa warna. Juga telah terbentuk mulut dengan lidah. Pada tahap ini calon
tangan dan kaki mulai terlihat menonjol pada sisi lateral corpus dan distal. Selanjutnya akan
terlihat garis-garis bakal terbentuknya jari-jari tangan dan kaki. Juga mulai terbentuk organorgan dalam utama seperti jantung, otak, paru-paru, hati, ginjal, usus.
F.3. Perkembangan Embrio Pada Bulan Ke 4
Dua belas minggu setelah proses pembuahan, janin telah terbentuk sepenuhnya. Semua organ
badannya, otot, lengan dan tulang telah lengkap. Janin mengalami pertumbuhan yang lebih
matang. Saat minggu ke 14, denyut jantung berdetak lebih kencang dan dapat etrdengar
menggunakan alat ultrasonic detector. Denyut jantung berdetak sangat cepat sekitar dua kali
lebih cepat dari denyut jantung orang dewasa.
F.4. Perkembangan bulan ke 5-6
Pada masa ini janin tumbuh dengan cepat. Bagian tubuh tumbuh lebih besar sehingga badan dan
kepala lebih proporsional. Garis-garis pada kulit jari kini telah terbentuk, sehingga janin
memiliki sidik jari sendiri. Pada minggu ke 21 hingga minggu ke 25, anda akan merasakan
gerakan janin untuk pertama kali. Pada mulanya akan terasa suatu denyutan atau sedikit
peregerakan, dan mungkin terasa seperti gangguan pencernaan. Selanjutnya, anda akan
merasakan janin anda menendang.
F.5. Perkembangan bulan ke 7-8
Janin kini bergerak dengan penuh semangat dan bereaksi terhadap sentuhan dan bersuara. Janin
juga mempunyai kebiasaan untuk bangun dan tidur. Kebiasaan ini sering berbeda dengan
kebiasaan anda. Ketika anda istirahat pada malam hari, janin mulai bangun dan menendang. Pada

minggu ke 29, kelopak mata janin terbuka untuk yang pertama kali. Pada minggu ke 30, panjang
janin normal Indonesia sekitar 33 cm.
F.6. Perkembangan bulan ke 9 sampai lahir
Pada minggu ke 35 terjadi proses penyempurnaan kulit, yang sebelumnya berkerut, pada tahap
ini lebih lembut dan halus. Pada minggu ke 38, janin pada umumnya terbaring turun, siap untuk
proses kelahiran. Kadang-kadang sebelum kelahiran, kepala berpindah masuk ke panggul dan
disebut masuk pintu atas panggul, namun, terkadang kepala janin belum masuk pintu atas
panggul sampai kelahiran dimulai.
KESIMPULAN
Setiap orang tua menginginkan anaknya tumbuh sempurna, baik secara fisik maupun nonfisik.
Secara fisik, seorang anak diharapkan tumbuh sehat sesuai tahapan yang sudah ditentukan para
ahli. Selain itu, anak juga diharapkan sehat secara intelektual dan kejiwaan, bahkan hampir
semua orang tua menginginkan anaknya cerdas di kemudian hari. Tetapi, untuk memperoleh
sosok anak yang sehat lahir dan batin tidak bisa instan. Jauh sebelum kelahirannya harus sudah
dipersiapkan. Untuk itulah ketika ibu mulai dinyatakan positif hamil, dokter atau bidan
menganjurkan para ibu untuk memenuhi segala kebutuhan janin, yaitu gizi yang cukup. Semua
itu untuk mendukung pertumbuhan janin, dan mendapatkan bayi yang sehat ketika dilahirkan.
Sebenarnya ASI (air susu ibu) adalah makanan paling ideal dan lengkap untuk bayi. ASI
mengandung semua yang dibutuhkan bayi, berimbang dan secara fisiologis membantu
pencernaan bayi

Anda mungkin juga menyukai