Anda di halaman 1dari 3

PERANAN PELUANG DALAM BANYAK CARA MENENTUKAN PANITIA

PEMILIHAN UMUM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU


PENGETAHUAN
UNIVERSITAS ANDALAS
A. PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali mendapat masalah yang sulit
untuk diselesaikan, dan tanpa kita sadari pula permasalahan tersebut dapat
diselesaikan dengan ilmu matematika atau lebih tepatnya cabang ilmu
matematika. Ilmu matematika merupakan suatu ilmu yang tidak jauh dari
realitas kehidupan manusia.
Salah satu contoh permasalahan yang dapat kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari ialah dalam banyak cara menentukan panitia pemilihan umum
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Andalas. Cabang
ilmu matematika yang dapat membantu kita menyelesaikan masalah tersebut
ialah PELUANG. Peluang adalah ilmu yang mempelajari ketidakpastian.
Dengan kata lain, peluang merupakan ilmu yang mempelajari tentang suatu
kejadian yang mungkin saja terjadi.
Jadi, hal yang dibahas pada karya ilmiah berikut ini adalah bagaimana
banyak cara menentukan panitia pemilihan umum Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan konsep matematika yaitu
peluang. Pemahaman tentang peluang membutuhkan pengetahuan mendasar
tentang percobaan, ruang contoh dan kejadian. Percobaan merupakan setiap
aktifitas untuk membangkitkan data. Himpunan semua hasil yang mungkin
muncul dalam suatu percobaan di sebut ruang contoh dan biasa di lambangkan
dengan S. Kejadian merupakan himpunan bagian dari ruang contoh dan biasa
dilambangkan dengan huruf kapital selain S. Hubungan antara S dengan
kejadian dan antara kejadian dapat disajikan kedalam diagram Venn.
Ketika kita menghitung peluang suatu kejadian, kita tidak mesti merinci
setiap titik contoh yang menyusun kejadian tersebut. Yang harus kita ketahui
adalah berapa banyak unsur (titik contoh) yang menyusun kejadian tersebut.
Berarti jika kita ingin mencari peluang terpilihnya kandidat di pemilihan panitia
pemilihan umum, maka kita harus mencari sampel terlebih dahulu dengan
melalui membagikan formulir pendaftaran dan setelah itu wawancara. Dari
sekian banyak ruang sampel yang di dapat, maka ruang sampel mungkin saja
akan mengecil. Untuk itu ada beberapa cara yang di lakukan yaitu prinsip
perkalian,penjumlahan,inklusi dan ekslusi, permutasi dan kombinasi.

Dari

sekian banyak cara yang dapat di gunakan kita hanya dapat menggunakan cara

kombinasi. Akan tetapi bukan berarti cara yang lainnya efektif. Karena
kombinasi bersifat acak berarti hasil yang didapatkan akan lebih konkret.
Dengan demikian, penelitian ini bertujuan supaya kita dapat menerapkan
konsep peluang terhadap pemilihan panitia umum Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam.
Hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan kita mengenai
Peluang dan untuk mengetahui penerapan konsep peluang terhadap Pemilihan
Panitia Umum Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Menurut sepengetahuan penulis, penelitian ini belum pernah dilakukan oleh
para peneliti.
Teori dari penelitian ini adalah jika kita ingin menghitung peluang Kejadian
A, kita menjumlahkan peluang semua titik contoh yang menyusun kejadian A.
Jumlah ini di sebut peluang A dan di lambangkan dengan P(A). Dengan
Demikian peluang dari himpunan kosong adalah nol dan peluang S adalah 1.
Sifat-sifat dari peluang :
-

0 P( A) 1

P ()

P(S) = 1 S adalah kejadian yang pasti terjadi.

=0

adalah kejadian yang tidak mungkin terjadi.

Bila setiap unsur dalam titik sampel mempunyai kemungkinan yang sama
untuk terjadi dan misalkan A adalah suatu kejadian yang mempunyai k hasil,
maka peluang kejadian A adalah

P ( A )=

n(A)
k
atau P ( A ) =
N
n( S)

Peluang Komplemen suatu kejadian


Misalkan S adalah ruang sampel dengan n(S) = N, A adalah kejadianpada
ruang sampel S dengan n(A)=k, dan
maka

adalah komplemen pada kejadian A,

n ( Ac ) =N k . Akibatnya, peluang dari komplemen kejadian A adalah:

P ( A c )=

Nk
k
=1 =1P( A)
N
N

Peluang Gabungan Dua Kejadian


Dari sifat himpunan di ketahui bahwa:

n ( A B )=n ( A ) +n ( B )n (A B)
Maka berdasarkan hal ini, peluang gabungan kejadian A dan B adalah:

P ( A B )=P ( A ) + P ( B )P( A B)
Pengolahan kejadian membutuhkan konsep dasar himpunan seperti gabungan
dua kejadian, irisan dua kejadian dan komplemen kejadian. Gabungan kejadian
A dan B di notasikan sebagai

A B , yaitu kejadian yang mencakup semua

unsur atau anggota A atau B atau keduanya. Irisan kejadian A dan B di


notasikan

A B , yaitu kejadian yang memuat anggota A yang juga

merupakan anggota B. Bila terdapat dua kejadian A dan B dimana

A B= ,

maka kejadian A dan B dikatakan saling terpisah. Komplemen kejadian A


(kejadian selain kejadian A) dinotasikan dengan

A c . Secara umum gabungan

antara suatu kejadian dengan komplemennya sama dengan ruang contoh. Jadi,

A A c =S .

Anda mungkin juga menyukai