Jbs Jul2006 PDF
Jbs Jul2006 PDF
Vol. 1,
No. 2
Abstract
The growth and development of the tissue culture of Sumatrana benzoin (Styrax benzoin
Dryander) is explained. The research was performed to obtain the best technique for propagation of
the benzoin. The study was carried out by using completed random design (CRD) with two treatment
factors. The results indicated that the growth regulators influenced callus shoot and root development.
The percentage of callus growth is varies between 50-83%, in which the highest was found 83% in
D1B0 and D2B0 respectively. The weight of the callus was 0.319 g that was found in D3B3. The
average number of the root produced D3B0 was 5.50 in which the root was produced separately from
shoot, and there was no plantlet observed in the culture.
Keywords: kemenyan sumatrana (Styrax benzoin Dryander), kultur daun, BAP, 2, 4-D, kalus, eksplan
PENDAHULUAN
Pelestarian dan peningkatan kualitas
tanaman hutan perlu mendapat perhatian,
terutama terhadap tanaman yang dapat
menghasilkan produk nonkayu yang memiliki
nilai ekonomi tinggi. Salah satu tanaman hutan
yang sangat penting untuk dikembangkan dan
dibudidayakan adalah kemenyan sumatrana (Styrax
benzoin Dryander) karena mempunyai nilai
ekonomi tinggi, yaitu tumbuhan yang penghasil
getah kulit yang disebut kemenyan dengan kualitas
ekspor (BPS, 2003). Kemenyan sumatrana
mengandung senyawa bioaktif yang dapat
digunakan sebagai bahan baku obat (Sianipar dan
Simanjuntak, 2000). Tanaman ini tumbuh dengan
baik di hutan Sumatera Utara, khususnya di lima
kabupaten seperti Kabupaten Tapanuli Utara
(Taput), Kabupaten Dairi, Kabupaten Toba dan
Samosir (Tobasa), Kabupaten Samosir, dan
Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas).
Beberapa kabupaten lain masih dimungkinkan
untuk tempat tumbuh tanaman kemenyan
sumatrana (Styrax benzoin Dryander), namun
tanaman kemenyan belum dibudidayakan melalui
hutan-hutan rakyat maupun tanaman industi.
Produksi kemenyan Sumatera Utara
masih berasal dari tanaman yang tumbuh secara
liar di hutan. Budidaya kemenyan sumatrana
dalam jumlah banyak sulit untuk dilakukan
karena kendala dalam penyediaan bibit.
Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat
secara sampling di beberapa kabupaten di sekitar
hutan diketahui bahwa bibit kemenyan di dalam
hutan tersebut diperoleh dari biji yang tumbuh
Vol. 1, 2006
J. Biologi 28
Sumatera
29
NURWAHYUNI ET AL.
J. Biologi Sumatera
Vol. 1, 2006
J. Biologi 30
Sumatera
31
NURWAHYUNI ET AL.
J. Biologi Sumatera
Tabel 1. Pertumbuhan kultur kemenyan sumatrana (Styrax benzoin Dryander) yang hidup di dalam
media kultur dengan variasi perlakuan sampai minggu ke-6
Perlakuan
D0B0
D0B1
D0B2
1
*
*
*
2
*
*
*
6
*
+
++
Vol. 1, 2006
J. Biologi 32
Sumatera
D0B3
D1B0
D1B1
D1B2
D1B3
D2B0
D2B1
D2B2
D2B3
D3B0
D3B1
D3B2
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
++
+
+
++
+
*
+
+
+
++
+
+
++
++
+
+
++
+
*
+
+
+
++
+
+
++
+++
+
++
+++
+
+
++
+
++
+++
+
++
+++
+++
+
++
+++
++
+
++
+
++
+++
+
++
+++
D3B3
Keterangan: D0 = 0,0 mg/l 2,4-D
B0 = 0,0 mg/l BAP
D1 = 0,05 mg/l 2,4-D
B1 = 0,1 mg/l
BAP
D2 = 0,5 mg/l 2,4-D
B2 = 1,0 mg/l BAP
D3 = 5,0 mg/l 2,4-D
B3 = 10,0
mg/l BAP
(*) eksplan membesar, (+) kalus bertumbuh, (++) intensitas pertumbuhan kalus sedang, (+++)
intensitas pertumbuhan kalus sangat besar
Tabel 2. Pertumbuhan kalus kultur kemenyan sumatrana (Styrax benzoin Dryander) pada media MS
yang diperkaya dengan berbagai jenis zat pengatur tumbuh
% kultur kalus
bertumbuh
1
D0B0
0
2
D0B1
67
3
D0B2
67
4
D0B3
67
5
D1B0
83
6
D1B1
67
7
D1B2
67
8
D1B3
67
9
D2B0
83
10
D2B1
67
11
D2B2
67
12
D2B3
67
13
D3B0
67
14
D3B1
50
15
D3B2
67
16
D3B3
67
*Diperoleh berdasarkan hasil analisis statistika Uji Jarak Duncan
No.
Jenis Perlakuan
Tabel 3. Pertumbuhan tunas kultur kemenyan sumatrana (Styrax benzoin Dryander) pada media MS
yang diperkaya dengan berbagai jenis zat pengatur tumbuh
No.
Jenis Perlakuan
% Kultur Bertunas
1
2
3
4
5
6
7
8
9
D0B0
D0B1
D0B2
D0B3
D1B0
D1B1
D1B2
D1B3
D2B0
0
67
67
67
0
67
67
67
0
Jumlah Tunas
Rataan Tunas (buah)
Notasi*
0.00
e
0.50
d
1.00
bc
1.00
bc
0.00
e
1.00
cd
1.50
abc
2.00
a
0.00
e
33
NURWAHYUNI ET AL.
10
11
12
13
14
15
16
J. Biologi Sumatera
D2B1
D2B2
D2B3
D3B0
D3B1
D3B2
D3B3
0
67
67
0
0
0
67
0.00
1.00
1.75
0.00
0.00
0.00
1.25
e
bc
ab
e
e
e
abc
Tabel 4. Pertumbuhan akar kultur kemenyan sumatrana (Styrax benzoin Dryander) pada media MS
yang diperkaya dengan berbagai jenis zat pengatur tumbuh
No.
Jenis Perlakuan
% Kultur Berakar
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
D0B0
D0B1
D0B2
D0B3
D1B0
D1B1
D1B2
D1B3
D2B0
D2B1
D2B2
D2B3
D3B0
D3B1
D3B2
D3B3
67
67
0
0
83
67
67
67
83
67
67
67
67
50
67
67
DAFTAR PUSTAKA
Bacchi, E. M. dan Sertie, J. A., (1994), Antiulcer
action of Styrax camporum and
Caesalpinia ferrea in rats, Planta Medica
60: 118-120.
Bacchi, E. M.; Sertie, J. A.; Villa, N. Dan Katz,
H., (1995), Antiulcer action and toxicity of
Styrax camporum and Caesalpinia ferrea,
Planta Medica 61: 204-207.
Balch, E. P. M. dan Alejo, N. O., (1997), In vitro
plant regeneration of Mexican lime and
Mandarin by direct organogenesis,
Hortscience 32: 931-934.
Barlass, M. dan Skene, K.G.M., (1982), In Vitro
plantlet formation from Citrus species and
hybrids, Scientia Horticulturae 17: 333341.
BPS, (2003), Statistik Hasil Hutan Indonesia
Tahun 1991-1993, Komoditi Kemenyan,
Biro Pusat Statistik, Indonesia
Carimi, F.; DePasquale, F. dan Crescimanno, F.
G., (1995), Somatic embryogenesis in
Citrus from styles culture, Plant Science
105: 81-86.
Chaturvedi, H. C.; Sharma, A. K.; Sharma, M.
dan Prasad, R. N., (1982), Morphogenesis,
Jumlah Akar
Rataan Akar (Buah)
Notasi*
0.50
ef
0.50
ef
0.00
ef
0.00
ef
2.40
cd
2.75
bcd
1.25
de
4.25
abc
2.20
cd
2.75
bcd
1.25
de
1.75
de
5.50
a
4.67
ab
2.75
bcd
1.50
de
micropropagation
and
germplasm
preservation of some economic plants by
tissue cultures. In: Plant Tissue Culture,
(A.Fugiwara, eds), Maruzen, Tokyo, p.
687-688.
Grosser, J. W.; Gmitter, F. G.; Tusa, N.; Recupero,
G. R. dan Cucinotta, P., (1996), Further
evidence of a cybridization requirement for
plant regeneration from citrus leaf protoplasts
following somatic fusion, Plant Cell Report
15: 672-676.
Jiang W. D. Xu D. Z. Hu G. J. Lin B. Z. (1979),
Some pharmacologic effects of the "Styrax
pill for coronary disease" and the
pharmacological basis of a simplified
styrax-borneol
preparation,
Acta
Pharmaceutica Sinica 14(11): 655-61
(Abstract)
Ling, J. T. dan Iwamasa, M., (1997), Plant
regeneration from embryogenic calli of six
Citrus related genera, Plant Cell and
Organ Culture 49: 145-148.
Luo, G.; Yang, R.; Lai, X.; Yang, W.; Xie, S. dan
Zhou, H., (1996), Analysis of cinnamic
acid in storax and its original plant by
HPLC, China Journal of Chinese Materia
Medica 21(12): 744-745, 763 (Abstract)
Vol. 1, 2006
J. Biologi 34
Sumatera