Anda di halaman 1dari 13

PENCEGAHAN INFEKSI

TUJUAN UTAMA :
Mencegah Infeksi Umum
Meminimalkan resiko penyebaran penyakit yang berbahaya
seperti Hepatitis B dan HIV/AIDS kepada pasien,dan petugas
kesehatan, termasuk petugas kebersihan dan rumah tangga.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM


MENCEGAH PENULARAN PENYAKIT DI FASILITAS
KESEHATAN :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Menjaga Kebersihan tangan


Mengenakan sarung tangan
Melindungi diri dari darah dan cairan tubuh
Membuang sampah tajam dengan benar
Membuang sampah dan limbah secara aman
Mengelola pakaian dan kain yang terkontaminasi
Pemrosesan instrumen

MENJAGA KEBERSIHAN TANGAN


Menjaga kuku-kuku jari tangan tetap pendek
Selalu ingat 5 waktu dan 6 langkah
Selalu cuci dengan air mengalir
Bila tangan tidak terlihat kotor maka gunakan pembersih tangan
berbahan dasar alcohol

Bila tangan terlihat kotor, atau bila terkena darah/cairan tubuh


maka cuci tangan dengan sabun dengan 6 langkah selama 40-60
detik

WHO, 2009

MENGENAKAN SARUNG TANGAN

Gunakan sarung tangan steril atau yang sudah didisinfeksi tingkat tinggi (DTT) ketika
melakukan prosedur bedah, menolong persalinan, memotong tali pusat, menjahit luka
episiotomi, dan menjahit robekan perineum.

Gunakan sarung tangan steril yang panjang (sampai menutupi siku) ketika melakukan
plasenta manual atau kompresi bimanual interna.

Gunakan sarung tangan pemeriksaan (non-steril) untuk melakukan pemeriksaan


vagina, memasang infus, memberikan obat injeksi, dan mengambil darah.

Gunakan sarung tangan rumah tangga saat:


Membersihkan alat dan tempat tidur
Mengelola bahan yang terkontaminasi, sampah dan limbah
Membersihkan darah dan cairan tubuh yang berceceran

MELINDUNGI DIRI DARI DARAH DAN


CAIRAN TUBUH

Gunakan sarung tangan sesuai petunjuk di atas.


Tutup semua bagian kulit yang tidak intak/utuh dengan bahan tahan air.
Berhati-hati dalam mengelola sampah dan alat/benda tajam.
Kenakan apron panjang yang terbuat dari plastik atau bahan tahan air,
serta sepatu bot karet ketika menolong persalinan.
Lindungi mata dengan mengenakan kacamata atau perlengkapan lain.
Gunakan masker dan topi atau tutup kepala

MEMBUANG SAMPAH TAJAM DENGAN


BENAR
Siapkan tempat penampungan sampah tajam yang tidak dapat ditembus
oleh jarum.

Pastikan semua jarum dan spuit digunakan hanya satu kali.


Jangan menutup kembali, membengkokkan, ataupun merusak jarum yang
telah digunakan.

Langsung buang semua jarum yang telah digunakan ke tempat


penampungan sampah tajam tanpa memberikannya ke orang lain.

Ketika tempat penampungan sudah tiga perempat penuh, tutup, sumbat,


atau plester wadah tersebut dengan rapat lalu bakar

MEMBUANG SAMPAH DAN LIMBAH


SECARA AMAN
Buang plasenta, darah, cairan tubuh, dan benda-benda yang
terkontaminasi ke wadah anti bocor.

Kubur atau bakar segera sampah padat yang terkontaminasi.


Buang limbah cair ke saluran khusus.
Cuci tangan, sarung tangan, dan tempat penampungan
setelah membuang sampah atau limbah yang infeksius.

MENGELOLA PAKAIAN DAN KAIN


YANG TERKONTAMINASI
Petugas yang menangani linen harus menggunakan alat pelindung diri
berupa sarung tangan rumah tangga, sepatu tertutup kedap air, apron,
dan kacamata pelindung.

Kumpulkan dan pisahkan semua pakaian dan kain yang terkontaminasi


darah atau cairan tubuh di kantong plastik khusus.
JANGAN PERNAH MENYENTUH BENDA-BENDA TERSEBUT DENGAN
TANGAN SECARA LANGSUNG

Bilas darah maupun cairan tubuh lain dengan air sebelum mencucinya
dengan sabun.

PEMROSESAN INSTRUMEN

Untuk instrumen yang dipakai ulang, lakukan 3 langkah pokok yang ada :

2. Pencucian dan pembilasan (Cuci alat dengan air, kemudian cuci


dengan detergen dan air bersih mengalir)

3. Sterilisasi atau disinfeksi tingkat tinggi (DTT)

1. Dekontaminasi (Rendam instrument dalam larutan klorin 0,5%,


selama 10 menit)

Sterilisasi masukkan alat dalam autoklaf selama 20menit -30 menit dalam
tekanan 106 kPa dan suhu 121

C.

DTT rebus alat dalam panic tertutup selama 20 menit sejak air mendidih.

DAFTAR PUSTAKA
Saifudin A.B, Wiknjosastro G.H, dkk. 2010. Buku Panduan
Praktis
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Edisi
1. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.

World Health Organization. WHO Guidelines on Hand Hygiene


in Health Care. Geneva: World Health Organization; 2009.

Anda mungkin juga menyukai