Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam berbagai situasi kehidupan kita, banyak diantaranya yang dapat kita presentasikan secara grafik yang terdiri atas titik-titik dan garis-garis yang menghubungkan titik-titik tersebut. Misalnya, titik-titik tersebut mewakili kota, dengan
garis-garis mewakili jalan yang menghubungkan kota tersebut dengan kota lainnya
atau bisa juga titik-titik itu mewakili manusia dengan garis mewakili hubungan
manusia tersebut dengan manusia yang lainnya. Pada matematika, hubungan titik
dan garis yang demikian diamati oleh suatu objek yang disebut dengan graph.
Teori graph dimulai pada tahun 1736 ketika seorang matematikawan Swiss,
Leonhard Euler mempublikasikan tulisan yang berisi solusi untuk menyelesaikan
masalah jembatan Konigsberg di Prussia (sekarang Kaliningrad di Russia)(Susanna,
2010). Sejak itu, penelitian terhadap graph terus mengalami perkembangan seiring dengan semakin bervariasinya masalah yang dihadapi. Salah satu diantaranya
adalah permasalahan degree constrained minimum spanning tree (DCMST).
Permasalahan DCMST pada graph merupakan permasalahan untuk menemukan spanning tree dengan total

bobot minimum dan memenuhi batasan

degree yang diinginkan. Garey dan Jhonson (1979) menyatakan bahwa DCMST
meru- pakan NP-hard, karenanya diperlukan suatu metode pendekatan untuk
menyele- saikannya.
Para peneliti telah melakukan beberapa metode pendekatan untuk menyelesaikan DCMST. Ribiero dan Souza (2001) menggunakan Variable Neighborhood
Search. Khrisnamoorthy, Erns, dan Sharaiha (2001) mempresentasikan dan membandingkan beberapa heuristik, pendekatan simulasi annelUinngiv, erresliatakssaSsui

m a t era U tara

L ag

n g

2
dan metode Branch and Bound. Wamiliana (2004) menggunakan metode Tabu
dan modifikasi pencarian penalti. Binh dan Nguyen (2008) menggunakan algoritma partikel Swarm, algoritma ini menggunakan beberapa metode baru untuk
memilih vektor dari partikelnya.
Ning, Ma, dan Xiong (2008) menggunakan teknik reduksi terlebih dahulu
untuk mengurangi ukuran graph, kemudian menyelesaikan DCMST dengan menggunakan algoritma Kruskal. Tanpa menggunakan teknik reduksi terlebih dahulu,
penelitian ini akan memodifikasi algoritma Kruskal untuk menyelesaikan DCMST.
1.2 Perumusan Masalah
Permasalahan degree constrained minimum spanning tree merupakan permasalahan untuk menemukan spanning tree dengan total panjang edge yang minimum
dan setiap verteks memenuhi batas maksimum degree yang diberikan. Masalah
dari penelitian ini adalah bagaimana menyelesaikan degree constrained minimum
spanning tree dengan memodifikasi algoritma Kruskal.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini yaitu menerapkan modifikasi algoritma Kruskal untuk menyelesaikan degree constrained minimum spanning tree.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya literatur dalam bidang degree constrained minimum spanning tree.
1.5 Metodologi Penelitian
Untuk menyelesaikan Degree constrained minimum spanning tree dengan modifikasi algoritma Kruskal dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Memodifikasi algoritma Kruskal, dimana sebuah edge diterima dalam T bila


memenuhi dua kondisi berikut:
a. Edge (vj , vk ) tidak membentuk cycle dengan edgeUendivgeersteitradsaShuumlua,teyraakUnitara

3
PENEMUAN(vj ) = PENEMUAN(vk ).
b. Verteks-verteks ujungnya (verteks vj dan vk ) memenuhi batasan degree
bi , yakni dT (vj ) bj dan dT (vk ) bk .
2. Membandingkan hasil yang diperoleh modifikasi algoritma Kruskal dengan
Program Integer 0-1 yang dalam penyelesaiannya menggunakan bantuan program LINDO versi 6.1. Untuk mengetahui keoptimalan hasil yang telah
diperoleh.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai