Anda di halaman 1dari 2

Diabetes Tipe 1 dipercaya sebagai penyakit autoimun, di mana sistem imun tubuh sendiri

secara spesifik menyerang dan merusak sel-sel penghasil insulin yang terdapat pada pankreas.
Belum diketahui hal apa yang memicu terjadinya kejadian autoimun ini, namun bukti-bukti
yang ada menunjukkan bahwa faktor genetik dan faktor lingkungan seperti infeksi virus
tertentu berperan dalam prosesnya. Walaupun diabetes tipe 1 berhubungan dengan faktor
genetik, namun faktor genetik lebih banyak berperan pada kejadian diabetes tipe 2.
Referensi: http://diabetesmelitus.org/penyebab-diabetes-melitus/
DiabetesMelitus.org
Diabetes tipe 1 diperkirakan terjadi akibat destruksi otoimun sel-sel beta pulau
langerhans. Individu yang memiliki kecendrungan genetik penyakit ini
tampaknya menerima faktor pemicu dari lingkungan yang menginisiasi proses
otoimun. Sebagai contoh faktor pencetus yang mungkin antara lain infeksi virus
seperti gondongan (mumps), rubela, atau sitomegalovirus (CMV) kronis. Pajana
terhadap obat atau toksin juga disuga dapat memicu serangan otoimun ini.
Karena proses penyakit diabetes tipe 1 terjadi dalam beberapa tahun, sering kali
tidak ada faktor pencetus yang pasti. Pada saat diagnosis diabetes tipe 1
ditegakkan, ditemukan antibodi terhadap sel-sel pulau langerhans pada sebagian
besar pasien. Mengapa individu membentuk antibodi terhadap sel-sel pulau
langerhans sebagai respon terhadap faktor pencetus tidak diketahui. Salah satu
mekanisme yang kemungkinan adalah bahwa terdapat agens lingkungan yang
secara genetis mengubah sel-sel pangkreas sehingga menstimulus pembentukan
autoantibodi. Kemungkinan lain bahwa para individu yang mengidap diabetes
tipe 1 memiliki kesamaan antigen antara sel-sel beta pangkreas mereka dan
mikroorganisme atau obat tertentu. Sewaktu berespons terhadap virus atau
obat, sistem imun mungkin gagal mengenali bahwa sel pangkreas adalah "diri,
mereka sendiri.3

Diabetes melitus tipe 1 adalah penyakit hiperglikemia akibat ketiadaan absolut insulin.
Sebelumnya, tipe diabetes ini disebut sebagai diabetes melitus dependen insulin (IDDM),
karena individu pengidap penyakit ini harus mendapat insulin pengganti. Diabetes tipe 1
biasanya dijumpai pada individu yang tidak gemuk berusia kurang dari 30 tahun, dengan
perbandingan laki-lakisedikit lebih banyak dari pada wanita. Karena insidensi diabetes tipe 1
memuncak pada usia remaja dini, pada masa dahulu bentuk ini disebut sebagai diabetes
juvenilis. Akan tetapi, diabetes tipe 1 dapat timbul pada semua kelompok usia.3
Insidensi diabetes tipe 1 sebanyak 30.000 kasus baru setiap tahunnya dan dapt dibagi
dalam dua sub tipe: (a) autoimun, akibat disfungsi autoimun dengan kerusakan sel-sel beta;
dan (b) idiopatik, tanpa bukti adanya autoimun dan tidak diketahui sumbernya. Subtipe ini
lebih sering timbul pada etnik keturunan Afrika-Amerika dan Asia.1
Pengidap diabetes tipe 1 memperlihatkan kadar glukosa normal sebelum yang
terkendali awitan penyakit muncul. Pada masa dahulu, diabetes tipe 1 dianggap penyakit
yang terjadi tiba-tiba dengan sedikit tanda peringatan. Akan tetapi, saat ini, diabetes tipe 1
adalah penyakit yang biasanya berkembang secara perlahan selama beberapa tahun, dengan

adanya autoantibodi terhadap sel-sel beta destruksi yang terjadi secara terus-menerus pada
diagnosis lanjut. Pada saat diagnosis tipe 1 ditegakkan, biasanya pangkreas tidak atau sedikit
mengeluarkan insulin, dan lebih dari 80% sel beta pangkres telah dihancurkan. Kadar glukosa
darah meningkat karena tanpa insulin glukosa tidak dapat masuk ke sel. Pada saat yang sama,
hati mulai melakukan glukoneogenesis (sintesis glukosa baru) menggunakan subtrat yang ter
sedia seperti sam amino, asam lemak dan glikogen. Subtrat-subtrat ini mempunyai
konsentrasi yang tinggi dalam sirkukalsi karena efek katabolik glukagon tidak dilawan oleh
insulin. Hal ini yang menyebabkan sel-sel mengalami kelaparan walaupun kadar glukosa
darah sangat tinggi. Hanya sel otak dan sel darah merah yang tidak kekurangan glukosa
karena keduanya tidak memerlukan insulin untuk memasukkan glukosa.3

Referensi : gudangardhy.blogspot.com/2012/09/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Anda mungkin juga menyukai