Anda di halaman 1dari 1

Dampak Buruk Makanan Haram

Di antara dampak buruk yang diakibatkan dari makanan yang haram adalah:
Pertama: makanan haram akan merusak hati. Apa yang dikonsumsi seseorang ke dalam perutnya
memiliki hubungan sangat erat dengan qalbunya; sehat dan rusaknya. Karenanya Nabi Shallallahu
'Alaihi Wasallam bersabda, Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas. Di antara
keduanya terdapat perkara-perkara yang syubhat (samar-samar) yang tidak diketahui oleh orang
banyak. Kemudian sesudah itu beliau bersabda, Ketahuilah, sesungguhnya di dalam diri ini terdapat
segumpal daging, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka buruklah
seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia adalah hati. (Muttafaq Alaih)
Al-Munawi berkata: Rasulullah menyabdakan ini sesudah sabda beliau perkara halal itu jelas,
sebagai peringatan bahwa makanan halal akan menyinari dan memperbaiki hati, sedangkan makanan
syubuhat akan membuat hati keras.
Maka orang-orang yang biasa mengonsumsi makanan haram hatinya akan menjadi keras dan kasar.
Karena Allah mencabut rasa iba, lemah lembut, dan penyayang dari hati mereka. Sehingga mereka
tidak merasa kasihan kepada orang fakir dan tidak terketuk hatinya membantu orang-orang yang
kesusahan.
Kedua: Doa tidak dikabulkan. Karena makanan haram menghalangi terkabulnya doa dan
diijabahi permohonan. Dalilnya, hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang menyebutkan seorang
laki-laki yang telah menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut dan berdebu. Orang itu
mengangkat tangannya ke langit seraya berdo'a: Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku. Padahal,
makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan
dikenyangkan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan do'anya? (HR.
Muslim)
Umar bin al-Khathab berkata, Dengan menjauhi apa yang Allah haramkan dan bertasbih maka akan
dikabulkan doa.
Ibnu Rajab berkata, Makanan, minuman, dan pakaian yang haram serta mengenyangkan diri
dengannya menjadi sebab tidak dikabulkannya doa.
Ketiga: Merusak amal-amal shalih. Akibatnya, makanan yang haram menyebabkan amalamal ibadah tidak diberi pahala.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, Shalat tidak diterima tanpa bersuci & tidak pula
shaqadah yang dari kecurangan akan diterima. (HR. Muslim)
Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anhu berkata, Allah tidak akan menerima shalat seseorang yang di dalam
lambungnya terdapat makanan haram.
Ibnu Daqiq berkata dalam syarah hadits Muslim di atas, " . . . Dan bahwa makanan lezat yang tidak
mubah akan menjadi bencana atas pemakannya serta amalnya tidak diterima oleh Allah.
Wahab bin al-Warad berkata, Jikalau kamu menjalankan ibadah selama pasukan ini pergi maka
sedikitpun tak bermanfaat untukmu sehingga engkau lihat apa yang masuk ke dalam perutmu; halal
ataukah haram itu?
Keempat: merasa hina dan rendah. Mengonsumsi makanan haram akan merasa hina dan
rendah diri karena dia hidup di atas kezaliman terhadap orang lain, memakan harta mereka dan
merampas hak-hak mereka. Sehingga hatinya merasa hina dan jiwanya merasa rendah.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
Dan dosa adalah sesuatu yang membuat goncang hatimu dan engkau tidak suka orang-orang
mengetahuinya. (HR. Muslim)
Kelima: Menyebabkan keturunannya rusak. Yakni makanan haram yang dikonsumsi
seseorang untuk dirinya dan keluarganya akan menyebabkan keturunannya menjadi rusak agama dan
akhlaknya. Allah tidak menjaga mereka sebagai hukuman atas perbuatan orang tua yang mengambil
yang haram. Karena anak yang shalih, baik, dan nurut menjadi pembahagia dan permata untuk orang
tuanya. Allah cabut kebahagiaan ini dari hidupnya.
Sebaliknya, siapa yang mencukupkan diri dengan yang halal maka Allah akan menjaga dan
memberkahi keturunannya. Ibnu al-Munkadir berkata, Sesungguhnya Allah akan senantiasa menjaga
anak dan cucu orang shalih serta orang-orang disekitarnya dengan sebab dirinya. mereka senantiasa
mendapat perlindungan dan pengamanan dari Allah.Wallahu Taala Alam.

Anda mungkin juga menyukai