PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menjalankan suatu usaha maka tidak akan lepas dari yang namanya persaingan,
karena persaingan sudah menjadi bagian di dalam pelaksanaan perekonomian yang khususnya
dalam melakukan pemasaran sehingga menjadi hal yang yang mau tidak mau harus dilakukan
dalam mejalankan usaha perusahaan. Hasil dari persaingan ini berupa penempatan posisi
pemasar akan terletak dimana. Posisi pemasar akan terletak di empat tempat yaitu sebagai
pemimpin pasar (Leader Market), pesaing pemimpin pasar (Compettitors), pengikut pasar
(follower) dan relung pasar atau sering disebut dengan ceruk (Niche). Pada keempat poisi tersbut
pemasar akan menempatkan di mana posisi merekan yang sesuai dengan hasil/kemampuan
mereka berproduksi dan juga luas pasar yang mereka akan mampu raih.
Namun, pamasar tidak serta merta akan bisa masuk dalam pertarungan
memperebutkan pasar. Pemasar harus memperhatikan segala macam faktor-faktor yang bisa
mempengaruhi mereka dalam masuk ke dalam persaingan tersebut sehingga mereka bisa menjadi
pemimpin atau paling tidak sebagai pengisi relung pasar yang berorientasi pada pasar kecil yang
tidak diperhitungkan oleh pemimpin pasar. Dengan adanya persaingan seperti ini, maka bisa
dipastikan bahwa pemasar akan melakukan berbagai cara agar produk mereka bisa mendaptkan
tempat di masyarakat/konsumen.
Metode-metode yang digunakan dalam melakukan persaingan sangat banyak karena
merupakan metode tersendiri yang dimilki oleh pemasar dalam menjalankan usahanya. Poter
menjelaskan ada lima metode yang bisa digunakan dalam menjalankan persaingan dengan
melihat kekuatan yang bisa dijadikan potensi untuk memenangkan persaingan di pasar. Model
tersebut dikenal dengan Porters Five Forces Model. Porters Five Forces Model merupakan
suatu kerangka analisis struktur industri yang digunakan untuk mendeskripsikan kekuatan tawarmenawar dalam industri yang meliputi lima faktor komprehensif yaitu persaingan antara pemain
industri, ancaman dari produk substitusi, kemungkinan masuknya pesaing baru, kekuatan tawarmenawar dari pemasok, dan kekuatan tawar menawar dari pembeli (Thompson, et al. 2005).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Persaingan
Gambar
di
atas
menggambarkan bagaimana persaingan bisa terjadi di dalam pelaksanaan pemsaran yang mana
persaingan ini akan memicu setiap perusahaan yang akan memproduksi barang agar menjadi
lebih giat dalam melakukan kegiatan ekonomi. Porter Menggunakan konsep-konsep
pengembangan, organisasi industri ekonomi untuk menurunkan lima kekuatan yang menentukan
intensitas kompetitif dan karena itu daya tarik dari pasar. Porter menyatakan bahwa kelima
kekuatan bersaing tersebut dapat mengembangkan strategi persaingan dengan mempengaruhi
atau mengubah kekuatan tersebut agar dapat memberikan situasi yang menguntungkan bagi
perusahaan.
Sedangkan dinamika adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada periode
tertentu (biasanya tahun). Dengan demikian dinamika persaingan adalah perubahan-perubahan
yang terjadi terhadap persaingan yang terjadi pada perusahaan dalam memperebutkan
pelanggan pada periode periode tertentu.
Untuk itu setiap perusahaan perlu memperhatikan dinamika yang terjadi agar mereka
bisa mengikuti persainagan supaya tidak mengalami kekalahan dalam kompetisi di pasar.
2.2 Posisi-Posisi Dalam Persaingan
Persaingan memiliki posisi yang bisa ditempati oleh para perusahaan yang bermain
di dalamnya. Posisi ini tidak serta merta secara gampang bisa didapatkan oleh pelaku pasar
FE UNRAM 2011 | KELOMPOK 1 MANAJEMEN PEMASARAN LANJUTAN:
DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
tersebut, pemasar harus berjuang secara keras agar bisa mendapatkan posisi sebagai seorang
pemimpin pasar (Leader Market) dimana perusahaan tersebut menghasilkan roduk (barang atau
pun jasa).
Perusahaan juga tidak selamanya akan selalu berada di satu posisi yang tetap dalam
pasar tersebut, karena telah menjadi suatu keharusan jika posisi tersebut akan mengalamai
perubahan yang menyebabkan perusahaan akan terus bekerja keras mempertahankan posisi
pasarnya.
Secara umum, posisi pasar dalam persaingan terbagi menjadi 4 (empat) yaitu:
a) Pemimpin Pasar (Leader Market)
Pemimpin pasar (Leader Market) adalah pemasar yang paling banyak memiliki
konsumen di pasar. Pemimpin pasar ini akan mudah mendapatkan kepercayaan
konsumennya jika akan membuat atau meluncurkan produk baru di pasaran.
Kebanyakan industri memiliki satu perusahaan yang dikenal sebagai pemimpin
pasar. Perusahaan ini memiliki pangsa pasar terbesar dalam pasar produk yang
relevan. Keunggulan perusahaan ini dari perusahaan lainnya, pada umumnya
mencakup perubahan harga, pengenalan produk baru, pencakupan saluran
distribusi dan intensitaas promosi. Perusahaan pemimpin pasar ini bisa saja tidak
dikagumi, tetapi yang jelas kalangan perusahaan lain mengakui dominasinya.
Perusahaan ini menjadi titik pusat orientasi para pesaing, ia merupakan
perusahaan yang ditantang, dtiru atau dijauhi. Perusahaan yang dominan selalu
ingin tetap nomor satu. Sikap ini mendorongnya untuk mengambil tindakan ke
tiga arah. Pertama, perusahaan harus menemukan cara untuk mengembangkan
jumlah permintaan kesluruhan. Kedua, perusahaan harus menjaga tingkat pasar
yang dikuasainya dengan cara bertahan maupun menyerang dengan baik. Ketiga,
berikutnya nanti perusahaan dapat mencoba meningkatkan pangsa pasarnya
meskipun luas pasar tidak berubah.
Bila pasar berkembang, biasanya perusahaan dominanlah yang memperoleh
manfaat terbanyak. Pada dasarnya, perusahaan yang memimpin akan mencari
pemakai baru, kegunaan baru dan penggunaan yang lebih banyak atas produknya.
Pemakai Baru. Setiap kelas produk mempunyai peluang untuk menarik pembeli
yang belum kenal pada produknya atau yang menolaknya karena masalah harga
atau kurangnya ciri tertentu pada produk.
Kegunaan Baru. Pasar bisa diperluas dengan jalan menemukan dan mengenalkan
kegunaan baru dari suatu produk. Mengikuti pengunaan produk oleh konsumen
adalah kewajiban perusahaan yang harus terus menerus dilakukan, prinsip ini
berlakuk baik bagi produk konsumsi maupun produk industri.
Pengunaan Yang Lebih Baik. Strategi yang ketiga untuk pengembangan pasar
ialah meyakinkan masyarakat konsumen agar menggunakan produk lebih banyak
pada setiap kesempatan.
Sementara mencoba memperluas pasar, perusahaan yang dominan tetap harus
melindungi usahanya secara terus menerus dari serangan lawan-lawannya.
Pemimpin bagaikan gajah terbesar dalam kelompok gajah yang diganggu oleh
kawanan lebah. Lebah terbesar terus menerus menganggu gajah si pemimpin.
Apa
yang
dapat
dilakukan
pemimpin
pasar
untuk
mempertahankan
Posisi ini merupakan penantang pasar yang menjadi lawan utama dari pemimpin
pasar. Penantang ini serta merta akan selalu mencoba melakukan hal lebih atas
apa yang telah dilakukan oleh pemimpin pasar. Penantang pasar tidak ingin kalah
tanding meski pun penantang ini kalah dalam hal jumlah konsumen.
Perusahaan runner-up ini bisa memilih salah satu dari dua penampilan. Mereka
dapat menyerang market leader dan pesaing-pesaing lainnya dalam suatu usaha
yang gencar merebut pangsa pasar, perusahaan inilah yang dinamakan penantang
pasar atau Market Challenger. Atau mereka dapat memilih bersikap nrimo,
tidak menggoncangkan pasar dan disebut Market Follower.
Suatu langkah awal yang harus dilakukan penantang pasar adalah menetapkan
sasaran strategis. Sasaran strategis dari kebanyakan penantang di pasar ialah
peningkatan pangsa pasar. Mereka menuju sasaran tersebut dengan harapan
bahwa hal itu akan menghasilkan profitabilitas yang lebih tinggi. Penetapan
sasaran, apakah itu menghancurkan pesaing, atau mengurangi pangsa pasar
pesaing, akan selalu menyangkut masalah tentang siapa sebetulnya yang
dimaksud pesaing. Tidak seperti dalam perang di mana musuh sudah jelas, dalam
banyak hal perusahaan bebas menentukan siapa yang akan jadi lawannya.
Pada dasarnya, penyerang dapat memilih untuk menyerang salah satu dari tiga
jenis perusahaan :
Perusahaan menyerang pemimpin pasar. Pilihan ini membawa resiko
tinggi, tetapi bisa merupakan strategi yang akan banyak menghasilkan dan
memang benar-benar masuk akan bila si pemimpin pasar bukanlah
pemimpin yang sejati, dan ternyata tidak memenuhi kebutuhan pasar
dengan sempurna. Bidang yang harus diteliti dengan cermat adalah
kebutuhan
konsumen
atau
ketidakpuasan
mereka.
Bila
dalam
Dengan demikian terlihat bahwa ada interaksi antara memilih siapa lawan dengan
memilih apa yang akan dijadikan sasaran. Bila perusahaan penyerang mengarah
pada market leader, maka sasarannya bisa jadi ialah merebut pangsa pasar.
c) Pengikut Pasar (Followers Market)
Tidak selamanya yang ingin menantang pemimpin pasar adalah pesaing utama.
Tapi juga pengikut pasar juga ikut serta dalam persaingan antara pemimpn
(Leader) dengan pesaing (Competittors) pasar. Namun yang perlu dilihat adalah
pengikut pasar tidak ikut serta secara terang-terangan dalam persaingan
melainkan secara kecil karena jika secara terang-terangan sudah pasti perusahaan
tersebut akan mengalami kekalahan.
Perusahaan pengikut selalu merupakan sasaran utama dari serangan yang
dilancarkan oleh perusahaan penantang. Karena itu, perusahaan hendaknya selalu
menekan rendah biaya produksinya dan mengangkat kualitaas produk dan
pelayanannya. Begitu juga, dia harus cepat memasuki pasar baru, begitu peluang
terbuka. Memang harus ada strategi untuk pertumbuhan perusahaan dan berusaha
agar upayanya tidak mengundang pembalasan perusahaan lain.
Berikut ini tiga strategi umum yang bisa dimanfaatkan:
Mengikuti dari dekat. Perusahaan pengikut berusaha menyamai
perusahaan pemimpin pada banyak mungkin segmen pasar dan wailayah
bauran
pemasaran.
Pengikut,
tampaknya
hampir-hampir
seperti
hari.
Ada bentuk spesifik pengikut pasar yang sangat parasitis dan sedan mengkat
penerapannya di pasar tingkat dunia. Ini adalah perusahaan-perusahaan tiruan,
atau jiplakan produk yang populer di dunia.
d) Relung Pasar atau Ceruk Pasar (Niche Market)
Setiap industri atau perusahaan yang melakukan produksi barang atau jasa selain
memiliki pesaing dan pengikut, tapi juga memiliki pasar yang tidak
diperhitungkan di dalam persaingan. Mereka sering diibaratkan sebagai pemasar
yang tidak memiliki konsumen. Jika telaah, pengisi relung pasar biasanya
membidik pasar yang tidak mampu membeli produk yang dihasilkan oleh
pemimpin atau pun pesaing pasar. Maka relung pasar bisanya akan mendapatkan
pasar secara sedikit demi sedikit dan tidak memungkinkan nanti pasar mereka
bisa berasal dari konsumen pemimpin pasar.
Biasainya perusahaan-perusahaan semacam ini menyandang berbagai nama
seperti penggarap relung pasar (market nichers), spesialis pasar, perusahaan
ambang pintu (threshold firms) atau perusahaan tumpuan (foothold firms).
Perusahaan-perusahaan jenis ini mencoba masuk ke saatu atau lebih celah-celah
pasar yang aman dan menguntungan. Satu relung atau celah pasar yang ideal
akan memiliki beberapa ciri sebagai berikut :
Memiliki luas cukup besar dan daya beli yang cukup agar bisa
menguntungkan.
Memiliki potensi untuk berkembang.
Diabaikan oleh perusahaan besar.
Perusahaan memiliki keterampilan dan sumber daya untuk memenuhi
kebutuhan relung pasar tersebut secara efektif.
10
11
maka hal ini berarti bahwa pemasar akan mengalami kerugian atas kehilangan konsumen
tersebut.
Faktor penyebab persaingan yang lebih kompleks.
Persaingan yang lebih kompleks terjadi saat ini karena menurunnya perhatian pada
pelaku industri tehadap pasar tunggal dan naiknya perhatian mereka terhadap pasar pasar global.
Perubahan tingkat kompleksitas ini disebabkan oleh beberapa hal seperti,
1. Adanya evolusi menuju pasar global (Mudradjad, 2009). Evolusi yang terjadi
pada perusahaan membuat organisasi/perusahaan yang ada ingin terus
meningkatkan persaingannya di pasar. Salah satu bentuk evolusi yang terjadi
adalah dari perusahaan domestik- perusahaan Internasional- Perusahaan
Multinasional- Perusahaan Global. Pada level perusahaan domestik juga dapat
terjadi evolusi karena tingkat proteksi dari pemerintah (Holland, 1987:170-171).
Evolusi ini akan membentuk perubahan dari Industri Bayi (infant) menjadi
Industri Remaja (adolescent) dan menjadi Industri. Perbedaan ketiga perusahaan
tersebut di atas mencakup fokus, visi, orientasi, gaya operasi, strategi, struktur
organisasi, strategi pemasaran, fokus lokasi riset dan pengembangan, kebijakan
penempatan alokasi SDM, pola komunikasi, kebijakan pengembangan produk
baru, kemitraan dan kebijakan investasi
2. Skala Ekonomis atau Belajar. Perusahaan berusaha untuk melakukan
pembelajaran untuk menigkatkan kemampuannya dan skala ekonomis yang lebih
baik juga mendoran perusahaan untuk menembus pasar global. Ada beberapa
keuntungan yang dapat diraih dan mendorong perusahaan dalam mencapai skala
ekonomis. Ketika perusahaan berada dalam keadaan pasar global, maka hal ini
akan memperluas ukuran atau cakupan pasar membantu mencapai skala
ekonomis dalam manufaktur, pemasaran, R&D atau distribusi selain juga akan
dapat menyebarkan biaya ke basis penjualan yang lebih besar, meningkatkan laba
per unit, keuntungan lokasi. Keadaan ini juga akan membentuk suatu pasar
dengan biaya rendah yang membantu dalam pengembangan keunggulan
kompetitif dan memungkinkan akses yang lebih baik ke beberapa sumber daya
yang lebih murah.
3. Kemajuan teknologi informasi membuat koordinasi antar pasar menjadi lebih
mudah. Kini perusahaan-perusahaan yang ada telah menggunakan sarana internet
FE UNRAM 2011 | KELOMPOK 1 MANAJEMEN PEMASARAN LANJUTAN:
DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
12
dan teknologi nir kabel lainnya untuk kepentingan bisnisnya. Hal ini membuat
koordinasi dari masing-masing organisasi atau perusahaan menjadi semakin lebih
kuat. Kemajuan teknologi inovasi di sisi lain juga meningkatkan daya saing
perusahaan berukuran kecil dan menengah.
Dengan munculnya faktor-faktor di atas, maka tidak mengherankan bahwa bakal
terjadinya perputaran roda persaingan atau dinamika persaingan dalam pasar dimana semua
posisi akan mengalami perubahan pelaku pasar. Entah itu dari ceruk menjadi pengikut dan yang
berakhir di pemimpin pasar karena melakukan perlawanan dengan memanfaatkan pasarnya yang
tidak diperhitungkan oleh pemimpin pasar. Seperti yang diungkapkan juga, bila pemimpin pasar
tidak memperhatikan gerakan yang dilakukan oleh para pesaing maka tidak mengherankan jika
posisi mereka sebagai pemimpin pasar akan jatuh dan mengalami kehilangan konsumen.
menunjukkan kalau perusahaan tersebut memang telah siap bersaing karena telah menujukkan
perlawanan terhadap perusahaan pesaing. Untuk itu, perusahaan harus melakukan identifikasi
terhadap pesaingnya agar bisa melakukan strategi yang akan diterapkan.
Kotler (1994), mendefenisikan tentang strategi pemasaran sebagai berikut: Strategi
pemasaran merupakan strategi atau taktik yang digunakan suatu perusahaan untuk melemparkan
produk barunya ke pasar, agar produk bisa bertahan lebih lama di pasar. Sepanjang umur
produk, perusahaan setiap kali harus menyesuaikan kembali strategi pemasarannya untuk
mengikuti situasi pasar yang selalu berubah. Banyak faktor yang bisa menyebabkan perusahaan
harus mengadakan perubahan besar-besaran dalam strategi pemasarannya. Selain itu juga strategi
pemasaran menurut Phillip Kotler (1997, hal. 95), Strategi pemasaran adalah pendekatan pokok
yang akan digunakan oleh unit bisnis dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan lebih
dahulu, didalamnya tercantum keputusan-keputusan pokok mengenai target pasar, penempatan
produk dipasar, bauran pemasaran dan tingkat biaya pemasaran yang diperlukan. Perusahaan
yang berhasil selalu berusaha mengenali pesaingnya sebaik mungkin seperti yang dilakukannya
terhadap para konsumen.
Kekuatan Persaingan
FE UNRAM 2011 | KELOMPOK 1 MANAJEMEN PEMASARAN LANJUTAN:
DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
13
Michael Porter telah mengidentifikasi lima kekuatan, dan lima kekuatan tersebut
adalah para pesaing industri, calon pendatang, substitusi, pembeli dan pemasok. Adapun lima
ancaman yang ditimbulkan kekuatan tersebut adalah ancaman persaingan segmen yang ketat,
ancaman
pendatang
baru,
ancaman
produk
substitusi,
ancaman
peningkatan
Ada beberapa strategi persaingan yang bisa digunakan dalam melakukan persaingan
dengan para pesaingnya agar bisa tetap berada dalam jalur persaingan dan tetap melakukan
produski. Cara-cara atau strategi tersebut antara lain:
1. Strategi-strategi persaingan : menarik, mempertahankan, dan menumbuhkan pelanggan
Agar supaya berhasil dalam persaingan perusahaan harus bergerak dari ; filosofi produk
dan penjualan ( product and selling philosophy ) menuju filosofi pelanggan dan
pemasaran ( customer and marketing philoshopy ).
FE UNRAM 2011 | KELOMPOK 1 MANAJEMEN PEMASARAN LANJUTAN:
DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
14
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa, persaingan adalah suatu
bentuk dari pemasaran yang menggambar kegiatan dari pemasaran itu sendiri. Perlu dikatehui
bahwa, sebuah perusahaan perlu memperthatikan dimana posisi yang akan ditempati pada saat
melakuakan persaingan agar tidak menjadi perusahaan yang asal ikut bersaing namun tidak
memliki kompetensi yang cukup dengan perusahaan yang lain.
Perusahaan/pemasar yang bersaing juga perlu melakukan identfikasi terhadap lawan
atau pesaingnya dan jangan menjadi lengan pada saat perusahaan sedang menjadi pemimpin
pasar karena di satu sisi pesaing (baik penantang, pengikut maupun ceruk) akan mengintai
kelengahan yang menjadi titik kelemahan perusahaan atau pemasar tersebut.
Selain itu, dinamika juga perlu diperhatikan dalam persaingan itu sendiri agar tidak
menjadi sebuaH boomerang. Dinamika tidak hanya terjadi dalam bentuk pergeseran persaingan
namun terjadinya perubahan struktur dan unsur-unsur yang manjadi penyebab terjadinya
dinamika tersebut.
16
DAFTAR PUSTAKA
Porter, Michael E., 1998, Competitive Strategy: Techniques for analyzing Industries and
competitor, The Free Press, New York.
Thompson Jr. Arthur A., Strickland III, A.J., Gamble, John E., 2007, Crafting and Executing
Strategy : the quest for competitive Advantage concepts and cases. Mc Graw-Hill Company Inc.,
New York.
Philips Kotler & Amstrong, Dasar-dasar Pemasaran, Edisi kesembilan, Jidid 2, Bab 18
Philips Kotler & Kevin Keller Lane, Manajemen Pemasaran, Edisi Ketigabelas, Jilid 1
17
SUMBER-SUMBER INTERNET
http://indrabexs.wordpress.com/2010/04/16/bagan-strategi-persaingan-menurut-m-porter/
http://watermarked.cutcaster.com/cutcaster-photo-100885415-marketing-3d-text.jpg
http://farm1.static.flickr.com/173/456797296_34cba922a9.jpg
http://bisnisukm.com/diferensiasi-produk-strategi-jitu-memenangkan-persaingan.html
http://id.shvoong.com/business-management/management/1742803-strategi-menghadapipersaingan-global/
http://id.shvoong.com/business-management/management/1742803-strategimenghadapi-persaingan-global/#ixzz1Kn31xjso
http://blog.uad.ac.id/sulisworo/2009/04/01/dinamika-persaingan/
http://kikisaragih.files.wordpress.com/2009/01/porter5forces3-thumb.gif?w=431&h=364
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1268/1/manajemen-endang3.pdf
http://www.manbisnis2.tripod.com/1_1_3.pdf
http://organisasi.org/arti-definisi-pengertian-pemasaran-menurut-para-ahli-ilmu-manajemenpemasaran-marketing-dasar
http://www.pinasthika.co.id/index.php/the-community/104-lima-model-kekuatan-dalampersaingan
FE UNRAM 2011 | KELOMPOK 1 MANAJEMEN PEMASARAN LANJUTAN:
DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
18
http://pengertian-definisi.blogspot.com/2010/10/persaingan.html
19