Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pendahuluan
Hepatitis adalah penyakit yang mengganggu liver. Disebabkan oleh berbagai
faktor antra lain infeksi virus, gangguan metabolisme, konsumsi alkohol, penyakit
autoimmun, komplikasi penyakit lain, efek samping obat obatan . Karena
penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi berupa sirosis, kanker hati hingga
berujung kematian , ada baiknya kita tidak meremehkan penyakit ini. Oleh karena
itu beserta makalah ini saya membantu memberi penjelasan dan penerangan
mengenai penyakit hepatitis. 1
Anamnesis
- Keluhan utama
Kedua mata menguning sejak 2 hari yang lalu
- Keluhan Penyerta
Demam, lemas, nafsu makan menurun, mual, BAK seperti warna teh pekat
- Informasi mengenai kelainan yang dialami sekarang
Pasien belum mengobati keluhan tersebut
- Riwayat penyakit terdahulu : - Riwayat keluarga : - Riwayat pribadi : -
Pemeriksaan Fisik
Dari pemeriksaan fisik didapatkan data sebagai berikut:
Tekanan darah
: 120/70mmHg
Nadi
: 96 x/menit
Nafa
: 20 x/menit
Suhu
: 38 C
Keadaan umum
Diagnosis
Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, serta belum dilakukannya
pemeriksaan penunjang. Maka pasien belum dapat ditegakkan working diagnosa
terhadap pasien ini, sehingga kita hanya dapat menduga berdasarkan differential
diagnosa yang kita dasari lewat hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik. Berikut
pembahasan differential diagnosa yang mungkin :
Dari kelima virus etiologi hepatitis tersebut ada 3 virus yang dapat
menyebabkan hepatitis akut, yaitu HAV,HBV dan HEV. Berikut penjelasan
tentang ketiga etiologi hepatitis akut tersebut :
d. Patogenesis
- Anak >2 tahun, 3 dosis HAVRIX (360 unit Elisa), 0,1,dan 6-12 bulan
atau 2 dosis (720 unit Elisa), 0,6-12 bulan.
Imunoprofilaksis pasca paparan
- Keberhasilan vekasin HAV pasca paparan belum jelas
- Keberhasilan imunoglobulin sudah nyata akan tetapi tidak sempurna
Dosis dan jadwal pemberian immunoglobulin
- Dosis 0,02 ml/kg, suntikan pada daerah deltoid sesegera mungkin setelah
paparan.
f. Prognosis
Prognosis pada umumnya baik dan pasien sembuh sempurna.
Penyakit ini tidak akan berkembang menjadi kronik
rekombinan
ragi.
Mengandung
HbsAg
sebagai
imunogen
o Booster hanya untuk individu dengan imunokompromise jika
titer dibawah 10 mU/ml
Dosis dan jadwal vaksinasi HBV. Pemberian IM deltoid dosis dewasa
untuk dewasa, untuk bayi, anak sampai umur 19 tahun dengan dosis
anak (1/2 dosis dewasa), diulang pada 1, & 6 bulan kemudian.
Imunoprofilaksis pasca paparan dengan vaksin hepatitis B dan
imunoglobulin hepatitis B (HBIG). 1,4
Vaksin kombinasi dari hepatitia A & B (Twinrix-GlaxoSmithKline)
mengandung 20ug protein HbsAg (Engerix B) dan > 720 unit Elisa
hepatitis A virus yang dilemahkan (Havrix) memberikan proteksi ganda
dengan pemberian suntikan 3 kali berjarak 0,1,dan 6 bulan.
f. Prognosis
Prognosis baik, dengan pertimbangan setelah mendapat perawatan dan
terapi adekuat, keadaan umum pasien semakin membaik dan gejala
klinis semakin berkurang. 1,4
10
suatu toksin atau obat harus selalu dimasukkan dalam diagnosis banding
setiap bentuk penyakit hati. 6
Gambaran klinik hepatotoksisitas imbas obat sulit dibedakan secara klinik
dengan penyakit hepatitis atau kholestatis dengan etiologi lain. Onset
umumnya cepat, malaise dan ikterus, serta dapat terjadi gagal hati akut yang
berat terutama bila pasien masih meminum obat tersebut setelah onset
hepatotoksisitas. Pada kasus ini gejala hepatitis biasanya muncul dalam
beberapa hari atau minggu sejak mulai minum obat dan mungkin terus
berkembang bahkan sesudah obat penyebab dihentikan pemakaiannya. 6
Waktu mulai dari minum dan berhentinya minum obat sampai awitan reaksi nyata
adalah sugestif (5-90 hari dari awal minum obat) atau kompatibel ( <5 hari atau
>90 hari sejak mulai minum obat dan <15 hari dari penghentian obat untuk reaksi
hepatoseluler dan <30 hari dari penghentian obat untuk reaksi kolestasis) dengan
hepatotoksisitas obat.
Perjalanan reaksi sesudah penghentian obat adalah sangat sugestif (enzim hati
turun 50% dari konsentrasi diatas batas atas normal dalam 8 hari) atau sugestif
11
(enzim hati turun 50% dalam 30 hari untuk reaksi hepatoseluler dan 180 hari untuk
reaksi kolestatik) dari reaksi obat
3
Alternatif sebab lain dari reaksi telah dieksklusi dengan pemeriksaan teliti,
termasuk biosi hati
Adanya respon positif pada paparan ulang obat yang sama paling tidak kenaikan 2
x lipat enzim hati.
Diagnosis Drug Related jika 3 kriteria pertama atau 2 dari 3 kriteria
pertama dengan paparan ulang obat positif. 6
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Dikarenakan pada pasien belum dilakukan pemeriksaan penunjang , maka
untuk menegakkan diagnosis dari DD yang ada kita lakukan pemeriksaan
penunjang sebagai berikut : 6
1 Serologi untuk Diagnosa Hepatitis A
o IGM anti HAV
2 Serologi untuk Diagnosa Hepatitis B
o IGM antiHbc
o HbsAg
o HbeAg
o Igg anti HBc
o Anti HBs
3 Serologi untuk Diagnosa Hepatitis E
o Belum ada pemeriksaan serologi yang direkomendasikan
o IgM anti HEV baru dapat terdeteksi setelah lewat masa puncak
penyakit
4 Pemeriksaan penunjang lainnya
Kadar Bilirubin Direk dan Indirek
Pemeriksaan Darah Lengkap
USG
Faal Hepar
12
KESIMPULAN
Hepatitis adalah penyakit yang menyerang hati yang disebabkan oleh
virus atau obat-obatan. Penyakit ini dapat menyerang laki-laki maupun
perempuan dengan gejala-gejala klinis seperti lelah, demam, mual,
muntah, diare, mata kuning, dan lain-lain atau dapat pula penyakit ini
timbul tanpa gejala sehingga tidak terdeteksi.
Penyakit hepatitis ini merupakan penyakit yang dapat menular melalui
air liur, kontak seksual, transfusi darah, jarum suntik dan alat-alat yang
terkontaminasi oleh virus hepatitis. Penyakit ini dapat terdeteksi oleh
pemeriksaan
laboratorium
khususnya
pemeriksaan
immunologi
13
4 Wahab AS, Sugiarto. Buku ajar pediatri rudolph. Ed.20. Jakarta: EGC,
2006.h.1246
5 Staff Pengajar Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Kumpulan kuliah ilmu bedah. Jilid Ke-1. Jakarta: Binaputra
Aksara Publisher, 2002.h.25-7, 644-52, 708-13.
6 Pringgutumo S, Himawan S, Tjarta A. Buku ajar patologi I (umum). Edisi
Ke-1. Jakarta: Sagung Seto. 2003.h.129-34
7 Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jilid
pertama. Edisi ke-5. Jakarta: Interna Publishing, 2009.h.708-2; 668-5; 718-2
14