Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
: 102011414
empirik saat terlibat kecelakaan di jalan. Hal pertama yang muncul di otak kala itu sesaat
setelah insiden, adalah mencari tahu kondisi kita dan mobil lain yang terlibat. Begitu ada
korban luka-luka, saya langsung menolong secara spontan, walaupun kaki saja juga memar
dan berdarah. Semua tak terasa sampai evakuasi selesai. Setelah itu baru kita
merasa shock dan memerlukan bantuan untuk menenangkan disi secara psikis.
Mungkin itu juga yang dialami Rasyid hingga ia perlu perawatan, yaitu memulihkan
kondisi psikis selain tentu menyembuhkan luka fisik.Sikap senada ditunjukkan oleh Hatta,
dimana ia langsung meminta maaf atas accidentyang melibatkan anaknya dan membawa
korban. Hatta juga langsung mengunjungi keluarga korban sebagai bentuk tanggung jawab.
Mungkin itu sekelumit pendapat dan kisah yang bisa saya tulis terkait kecelakaan Rasyid
Rajasa. Semoga peristiwa ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih berhati-hati di
jalan raya.
2. Pendapat Tentang Larangan Ngangkang Bagi Wanita Pengemudi Sepeda Motor
Pemerintah Kota Lhokseumawe dan DPRD Provinsi Aceh menerapkan larangan
khusus bagi perempuan untuk tidak duduk mengangkang jika menjadi penumpang sepeda
motor. Para pejabat Lhokseumawe menilai itu tidak sesuai dengan budaya Aceh, sementara
sejumlah pihak menentangnya karena faktor keselamatan. Saya pribadi tidak setuju karena
peraturan ini sangat tidak masuk akal dan membahayakan keselamatan perempuan ang
dibonceng naik motor khususnya mereka yang berusia lanjut atau pun yang masih muda tetap
sedang sakit. Alasan utama pembuatan tersebut ditenggarai adalah agar derajat wania tidak
direndahkan , agar tidak berpelukan dengan yang bukan muhrimnya ketika dibonceng sepeda
motor, justru terlalu sempit pandangannya jika perda itu diterbitkan untuk menaikkan derajat
perempuan. Karena dengan duduk menyamping, kestabilan dan keseimbangan saat
berkendara akan berkurang. Seharusnya sebelum aturan dibuat, terlebih dahulu harus
memperhatikan aspek keselamatan, baru kepada estetika, norma, dan agama.
3. Trauma Capitis
Trauma kapitis adalah suatu trauma mekanik yang secara langsung atau tidak
langsung mengenai kepala dan mengakibatkan gangguan fungsi neurologis. Penyebab yang
sering adalah kecelakaan lalu lintas dan terjatuh. Seiring dengan kemajuan teknologi,
frekuensi cedera kepala cenderung meningkat. Cedera kepala melibatkan kelompok usia
produktif yaitu antara 15-44 tahun dengan usia rata-rata 30 tahun dan lebih didominasi oleh
laki-laki.
Trauma Kapitis dapat dibagi menurut berat ringannya :
a. Cedera kepala ringan/minor (Hudak & Gallo, 1996)
- GCS : 13-15
- Dapat terjadi kehilangan kesadaran atau amnesia < 30 menit