Anda di halaman 1dari 33

TUTORIAL B8

SKENARIO 2

Kenapa Suami saya Dok ? .......


Ibu A masuk ke ruang praktik dokter X. Ibu A mengeluh
pada dokter X yang telah memeriksa dan memberikan
pengobatan pada Bpk B (Suaminya) kemarin. Ibu A
mengeluh bahwa Bpk B kesulitan bila harus meminum
obat sekaligus yang telah diresepkan oleh dokter X.
Informasi dari ibu A bahwa kemarin saat memeriksakan
kesehatannya pada Dokter X. Dokter X memberikan resep
sebanyak 6 macam obat. Bpk B menanyakan perihal cara
minum obat, apakah obat yang diresepkan dokter X
diminum
sekaligus
atau
bertahap?
Dokter
X
mnyampaikan bahwa obat diminum sekaligus dan tidak
memberikan kesempatan untuk komunikasi dan konseling
lebih lanjut. Dokter X segera mempersilahkan Bpk B untuk
menebus obat di Apotek karena pasien Dokter X masih
banyak yang harus dilayani.

Dokter X adalah seorang dokter yang melakukan


praktek setiap hari Senin sampa Sabtu. Dokter X
praktek pagi hari pukul 06.00 s/d selesai dan malam
hari mulai pukul 17.00 s/d selesai tanpa jeda. Setiap
hari dokter X menangani tidak kurang dari 80 orang
pasien sehingga biasanya selesai praktek sekitar pukul
01.00. Seringkali Dokter X diingatkan oleh tenaga
administrasi yang membantunya agar mengurangi
jumlah pasien karena dokter X tampak kelelahan dan
tampak mengantuk pada saat memeriksa pasien
khususnya saat melayani pasien setelah pukul 22.00.
Dokter X sudah pernah diingatkan oleh sejawatnya
tentang privacy dan kewajiban sebagai muslim.
Namum Dokter X tidak menanggapi saran dari tenaga
administrasinya dengan alasan banyak pasien yang
harus dibantu.

Key Word....

Klarifikasi Istilah

Rumusan Masalah
Mengapa
seorang
dokter
yang
tidak
membatasi jumlah pasiennya (berlebihan) itu
salah, padahal sudah menjadi tanggung jawab
dokter sebagai agent of healer ?
Hipotesis : Karena bagaimanapun juga dokter
adalah manusia yang punya segala keterbatasan
jadi
dokter
berkewajiban
agar
menjaga
kesehatannya sesuai denang pasal 16 kodeki
tentang Dokter dan dirinya sendiri dan memenuhi
area kompetensi 2 terutama poin mawas diri,
dalam
pengertian
mawas
diri
dokter
dimaksudkan untuk sadar akan kemampuan
sendiri, hal ini mengandung 2 macam yaitu sadar
akan keterbatasan pengetahuan dan sadar akan
keterbatasan fisik yang dimiliki (sumber: Teori
saya sendiri)

1. Mengapa perlu diadakannya komunikasi dan konseling yang


mana pada skenario ini tidak ada antara dokter dengan pasien?
= Komunikasi dan konseling antara dokter dengan pasien harus
diadakan adalah agar untuk mencegah terjadinya hal pada
skenario ini, yaitu pasien tidak mengetahui penjelasan mengenai
obat yang diminum. Dan juga komunikasi dan konseling harus ada
karena dengan komunikasi dan konseling menjadi salah satu cara
berinteraksi antara dokter dan pasien, sebagai satu-satunya cara
dokter untuk mengetahui apa yang dirasakan pasien guna
kebutuhan anamnesis, dan untuk menciptakan hubungan yang
baik antara dokter dan pasien sehingga timbul kepercaayaan dari
pasien untuk menceritakan semua keluhannya kepada dokter dan
juga sebagai salah satu cara untuk membuat kedua belah pihak
saling mengerti dan kooperatif.
2. Apa yang dimaksud dengan hak privacy dokter?
= Yang dimaksud dengan hak privacy dokter adalah hak dokter
sebagai manusia, yaitu hak untuk memiliki kehidupan pribadi
sendiri, seperti berkeluarga, dan juga untuk memenuhi kebutuhan
pribadinya, seperti, makan, beristirahat, bersantai, dsb.

3. Bagaimana kewajiban bagi seorang muslim ?


= Kewajiban kita bagi seorang muslim adalah selalu
menjalankan perintah-Nya dan menjauhi laranganNya. Contohnya ialah sholat 5 waktu, rajin
bersedekah, berpuasa di bulan ramadhan.
4. Bagaimanakah komunikasi antara dokter dan pasien
yang dapat menghasilkan komunikasi efektif?
= Komunikasi dapat dikatakan efektif apabila
memenuhi syarat sebagai berikut; dapat diterima
dan dipahami oleh penerima pesan, penerima pesan
mendapatkan interaksi berupa informasi, informasi
yang didapat bisa mempengaruhi sikap baik
penerima maupu pemberi pesan, dapat menciptakan
hubungan sosial antara pemberi dan penerima
pesan, dan yang terakhir ialah pesan yang diterima
dapat mempengaruhi orang lain.

Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara berkomunikasi
dokter-pasien yang efektif?
2. Apa tujuan adanya komunikasi
antara dokter dan pasien?
3. Bagaimana Konsep Dokter yang
sesuai dengan ajaran Islam?
4. Bagaimana sikap seharusnya
seorang dokter x pada rekan
sejawatnya ?

Pembahasan
1. Cara Komunikasi Dokter-Pasien yang efektif
. TERBUKA MEMBERIKAN BERBAGAI
INFORMASI YANG DIBUTUHKAN
. BERSEDIA MENDENGARKAN PASIEN
MENDENGARKAN KELUHAN DAN
MENANGGAPI PERTANYAAN PASIENNYA
MENAMPUNG DAN MEMBERIKAN SOLUSI
. PUNYA WAKTU CUKUP MEMBANTU PASIEN
MENGAMBIL KEPUTUSAN KARENA HAK
MEMILIH PENGOBATAN

2. Tujuan Komunikasi Efektif


Dokter-Pasien
MENGETAHUI DENGAN BAIK KONDISI
PASIEN DAN KELUARGANYA
PASIEN PERCAYA
PASIEN MERASA TENANG DAN AMAN
DITANGANI OLEH DOKTER

DOKTER DAPAT MELAKUKAN MANAJEMEN


PENGELOLAAN MASALAH KESEHATAN
BERSAMA PASIEN, BERDASARKAN
Komunikasi 2
KEBUTUHAN
PASIEN 11

KONSEP DOKTER MUSLIM


Sumber : PPT dr. Kusuma

Seorang dokter yang menguasai ilmu


kedokteran mutakhir dan menerapkan
syariah Islam dalam praktik kedokteran

PRAKTIK KEDOKTERAN yg menerapkan:


Ilmu Kedokteran (Kompetensi)
Mutakhir
Syariah Islam

Tujuan Ilmu Kedokteran Untuk


Memelihara :

Ad dien ayat
Kehidupan milik
Keturunan
Badan/Jasmani
Jiwa/aql/ruhani
Kesejahteraan/Harta

PERILAKU DOKTER MUSLIM


Perilaku (KUBI) : watak, tabiat
Menurut Green dipengaruhi oleh 3
hal :
Faktor
Predisposisi

PERILAKU

Faktor
Pendorong

Faktor
Pemungkin

PERILAKU
Faktor
Predisposisi

Faktor
Pendorong

Faktor
Pemungkin

- Sikap

- Contoh

- Sarana

- Nilai

- Ganjaran

- Prasarana

- Kepercayaan

- Hukuman

- Pengetahuan

- Dukungan

- Demografi

Tanggung Jawab Dokter Muslim :


Tanggung Jawab erat kaitannya
dengan hak dan kewajiban
Hak dan kewajiban berkaitan dengan
punish and reward
Pelaksanaan tanggung jawab
tergantung bagaimana
sikap/pemahaman seseorang
terhadap hak dan kewajibannya

Pola Hidup Dokter Muslim


Sebuah keteraturan, keseimbangan,
dan harmonisasi mis :
Ada siang ada malam
Ada laki-laki dan perempuan
Bayi Balita Sekolah bekerja
menikah dst

Tidak kekal
Ada batas waktu untuk hidup
Selalu ada perubahan

Hidup adalah ibadah (WHY ???)


Manusia hanya hasil ciptaan
Manusia bukan penulis skenario
hidupnya
Fasilitas hidup dicukupi
Manusia diberi kelebihan akal
Manusia akan diminta pertanggung
Waktu
yg dimanfaatkan manusia :
jawaban
Tidur :
8 jam
Kerja:
9 jam
Perjalanan :
2 jam
Sholat @ 15 mnt :
1 jam 15 menit
Relaks dll :
3 jam 45 menit
J U M L A H : 24 jam

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana komunikasi yang seharusnya dilakukan oleh
seorang dokter kepada pasiennya ?
Jawab :
a. Terbuka
b. Bersedia mendengarkan pasien
c. Punya waktu cukup
2. Apa tujuan dari Komunikasi efektif dokter dan pasien ?
Jawab :
a. Mengetahui dengan baik kondisi pasien dan
keluarganya
b. Pasien percaya
c. Pasien merasa tenang dan aman ditangani oleh
dokter

Rumusan Masalah
Apa yang harus dilakukan dokter
untuk mengatasi keluhan ibu A?
Sebagai dokter yang berkompetensi
dokter X harus memberikan
komunikasi yang jelas kepada ibu A
tentang penyakit yang dialami
suaminya, fungsi serta penjelasan
penggunaan obat yang diberikan
untuk suaminya.

Mengapa dokter tidak memberikan kesempatan


untuk komunikasi dan konseling terhadap
pasien dan tidak mendengarkan saran teman
sejawat dan juga petugas administrasi?
Dokter kurang memahami area kompetensi
SKDI yang telah ditentukan yaitu komunikasi
efektif dimana seorang dokter mampu
menggali dan bertukar informasi secara verbal
dan non verbal dengan pasien pada semua usia,
anggota keluarga, masyarakat, kolega dan
profesi lain.

Bagaimana perilaku dokter X sesuai


dengan SKDI?
Dokter kurang memahami area
kompetensi SKDI yang telah
ditentukan yaitu mawas diri
dimana seorang dokter melakukan
praktik dengan menyadari
keterbatasan, mengatasi masalah
personal demi keselamatan pasien.

Apa tujuan komunikasi antar dokter dengan pasien?


Pengembangan hubungan dokter-pasien secara
efektif yang berlangsung secara efisien, dengan
tujuan utama penyampaian informasi atau
pemberian penjelasan yang diperlukan dalam
rangka membangun kerja sama antara dokter
dengan pasien. Komunikasi yang dilakukan secara
verbal dan non-verbal menghasilkan pemahaman
pasien terhadap keadaan kesehatannya, peluang
dan kendalanya, sehingga dapat bersama-sama
dokter mencari alternatif untuk mengatasi
permasalahannya

Bagaimana cara membangun


komunikasi yang efektif?
Ada lima pondasi dalam membangun
komunikasi yang efektif, yaitu: berusaha
mengerti orang lain, memenuhi
komitmen/janji, menjelaskan harapan,
meminta maaf dengan tulus ketika membuat
kesalahan, dan memperlihatkan integritas
pribadi.
Selain itu, hukum komunikasi efektif adanya
sikap menghargai, kemampuan mendengar,
dapat dimengerti dengan baik, jelas, dan
rendah hati. Sumber: ppt dr. Febri

Bagaimana seharusnya bentuk


komunikasi dan konseling yang baik
antara dokter dan pasien?
Tujuan aplikasi komunikasi dalam praktek dokter
adalah untuk tercapainya pengertian dan
kesepakatan yang dibangun dokter bersama
pasien pada setiap langkah penyelesaian masalah
kesehatan pasien. Dengan cara: SAJI (salam, ajak
bicara, jelaskan, ingatkan). Manfaatnya 1)
meningkatkan kepuasan pasien dalam menerima
pelayanan medis, 2) meninkatkan kepercayaan
pasien kepada dokter, 3) meningkatkan
keberhasialn diagnosis terapi dan tindakan medis,
4) meningkatkan kepercayaan diri dan ketegaran
pasien. Sumber: ppt dr. Febri

Dalam praktek kedokteran, bagaimana hak


privacy dan kewajiban seorang dokter
sebagai muslim?
Seorang dokter harus dapat membagi waktu
dengan tetap melayani pasien, namun tidak
mengesampingkan hak privasi dan
kewajibannya sebagai seorang muslim.
Artinya dokter dalam kesehariannya tetap
dapat melayani pasien, namun menyisahkan
sebagian waktunya untuk melaksanakan
kewajibannya sebagai muslim yaitu sholat
lima waktu, berdoa, mengaji, dll. Juga
memberikan waktu untuk berkumpul bersama
keluarga ataupun waktu untuk dirinya sendiri.

RUMUSAN MASALAH
1. Mengapa Dokter X tidak melakukan
komunikasi dan konseling lanjut?
2. Mengapaada pasien yang mengeluh?
3. Apa yang harus dilakukan Dokter X
agar tidak ada lagi keluhan dari
pasien atau keluarga pasien?
4. Apa hubungan praktek tanpa jeda
dengan kewajiban sebagai muslim?

HIPOTESIS
1. Penyebab Dokter X tidak
melakukan komunikasi dan
konseling lebih lanjut itu
dikarenakan Dokter X kurang
memahami mengenai area
kompetensi pada SKDI yaitu pada
area kompetensi komunikasi efektif,
sehingga hubungan komunikasi
Dokter-pasien tidak terjalin dengan
baik. Dan juga Dokter X tidak
menerapkan peraturan sesuai

2. Karena Dokter X kurang memahami


area SKDI yang ke 2 yaitu mawas diri
dan pengembangan diri, jadi pada
skenario Dokter X terlalu memaksa
tenaga nya untuk memberi pelayanan
kesehatan pada pasien namun pada
hasil nya pelayanan yang diberikan
tidak maksimal

3. Sebaiknya Dokter X mawas diri yaitu


mengetahui batas-batas
kemampuannya, agar pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada
pasien bisa maksimal, sehingga tidak
ada lagi keluhan dari pasien atau
keluarga pasien, dan juga sebaiknya
Dokter X mau untuk terbuka, maksud
nya dokter X mampu dan mau
menerima saran dari tenaga
administrasinya

4. Hubungan praktek tanpa jeda


dengan kewajiban sebagai muslim pada
skenario tersebut adalah karena Dokter
X yang membuka praktek dengan
jadwal sangat padat, dan juga pasien
yang harus dilayani sangat banyak, itu
menyebabkan dokter X kelelahan
bahkan kualahan menanganinya,
sehingga Dokter X pasti akan
kehilangan banyak waktu untuk
menjalankan kewajiban umat muslim
yaitu sholat dan akan banyak waktuwaktu sholat yang ditinggalkan oleh

Rumusan Masalah
Bagaimana komunikasi antara dokter dan
pasien yang baik?
=> Komunikasi efektif, pasien mengethaui apa
yang diberikan dokter dan dokter tahu apa yang
seharusnya diberikan pada pasien (sesuai
kondisi individu pasien)
Apakah yang perlu diperhatikan seorang dokter
dalam memberikan pelayanan kepada
pasiennya (terapi klinis)?
=> Pasien mengerti tentang terapi yang
diberikan serta konsekuensi dalam pengobatan

Learning Object

Anda mungkin juga menyukai