Anda di halaman 1dari 33

DEMAM DENGUE DAN

DEMAM BERDARAH
DENGUE

DEFINISI
-

Demam dengue atau demam berdarah dengue


adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
virus dengue. Virus dengue memiliki 4 jenis
serotype : DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4. Infeksi
salah satu serotype akan menimbulkan antibody
terhadap serotype yang bersangkutan, namun
tidak untuk serotype lainnya, sehingga seseorang
dapat terinfeksi demam dengue 4 kali selama
hidupnya.
Beda demam dengue (DD) dengan demam
berdarah dengue (BDB) adalah pada BDB
terdapat kebocoroan plasma.

Indonesia merupakan negara yang endemis


untuk demam dengue maupun demam berdarah
dengue.

ANGKA KEJADIAN DI KEPANJEN

Tahun 2012 : 35 kasus


Tahun 2013 : 48 kasus
Tahun 2014 : 12 kasus

FAKTOR RISIKO
-

Tinggal di daerah endemis dan padat


penduduknya
Pada musim panas (28-32 C) dan kelembaban
tinggi
Sekitar rumah banyak genangan air

PATOGENESIS

MANIFESTASI KLINIS
1. Demam tinggi mendadak, tanpa sebab jelas,
berlangsung terus menerus selama 2-7 hari,
biasanya bifasik.
2. Terdapat manifestasi perdarahan yang ditandai
dengan:
- Uji tourniquet positif
- Petekia, ekimosis, purpura
- Perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi
- Hematemesis dan atau melena

Tanda-tanda kebocoran plasma (plasma leakage) antara lain:


peningkatan hematokrit >20% dibandingkan standar sesuai dengan
umur dan jenis kelamin
penurunan hematokrit >20% setelah mendapat terapi cairan,
dibandingkan dengan nilai hematokrit sebelumnya
hipoproteinemia
hiponatremia
efusi pleura atau asites

TEMUAN LAB
Leukosit: dapat berupa leukositosis atau
leukopenia, mulai hari ke-3
Trombosit: terjadi trombositopenia pada hari ke3 sampai hari ke-8
Hematokrit: terjadi peningkatan hematokrit
>20% dari nilai hematokrit awal, umumnya
mulai terlihat pada hari ke-3 demam

Hemostasis: dilakukan pemeriksaan waktu


perdarahan, PPT, aPTT jika dicurigai adanya
perdarahan ataupun kelainan pembekuan darah
Protein/albumin: dapat terjadi hipoproteinemia
jika ada kebocoran plasma
Imunoserologis: dapat terjadi peningkatan IgM
antidengue mulai hari ke-3 sampai dengan
minggu ke-3 dan menghilang setelah 60-90 hari,
serta terjadi peningkatan IgG mulai hari ke-14
(infeksi primer) atau hari ke-2 (infeksi sekunder)

DIAGNOSA BANDING
CHIKUNGUNYA

-Penyakit sejenis demam virus yang


disebabkanalphavirusyang disebarkan oleh
gigitan nyamuk dari spesiesAedes aegypti.
-Chikungunya berasal dari bahasa Shawill yang
berarti posisi tubuh meliuk atau melengkung,
mengacu pada postur penderita yang
membungkuk akibat nyeri sendi hebat
(arthralgia). Nyeri sendi ini terjadi pada lutut
pergelangan kaki serta persendian tangan dan
kaki

GEJALA KLINIS
Bercak kemerahan atau ruam pada kulit. Terjadi pada
hari pertama demam, tetapi lebih sering pada hari ke
4-5 demam. Lokasi biasanya di daerah muka, badan,
tangan, dan kaki. Kadang ditemukan perdarahan
pada gusi.
Sakit pada persendian. Nyeri sendi merupakan keluhan
yang sering muncul sebelum timbul demam. Sendi
yang sering dikeluhkan: sendi lutut, pergelangan, jari
kaki dan tangan serta tulang belakang.
Demam tinggi yang disertai dengan menggigil. Panas
tinggi berlangsung selama 2-4 hari kemudian kembali
normal.
Nyeri otot.
Nyeri kepala

Demam Chikungunya sering rancu dengan DBD


karena mempunyai gejala yang awal yang
hampir sama, tetapi gejala nyeri sendi
merupakan gejala yang penting pada demam
Chikungunya.
Tetapi
untuk
pasti
membedakannya adalah dengan pemeriksaan
laboratorium darah pada demam hari ke 3.

DIAGNOSA LABORATORIUM
Konfirmasi penyakit chikungunya bisa melalui :
-Isolasi virus
-PCR
-Deteksi IgM antibodi
-Demonstrasi dari kenaikan titer IgG antibodi
IgM antibodi yang didemonstrasikan dengan
ELISA biasanya muncul dalam 2 minggu. Jadi
tidak disarankan untuk tes antibodi pada minggu
pertama. Pada beberapa orang, ini akan
mengambil 6 sampai 8 minggu untuk IgM antibodi
muncul pada konsentrasi yang tepat agar bisa
diambil tes ELISA.

PENATALAKSANAAN CHIKUKUNYA
Tidak ada obat antivirus spesifik
Pengobatannya simptomatik
Drug of choice adalah paracetamol. Bisa dengan
analgesik yang lain jika paracetamol tidak bisa
mengurangi nyeri

PENATALAKSANAAN DD/BDB
a. Promotif
3M plus :
- menguras bak mandi minimal seminggu sekali,
- menutup tempat-tempat penampungan air,
- mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi
tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti,
- pemberian bubuk abate di tempat-tempat
penampungan air
- ikanisasi tempat penampungan air untuk membunuh
jentik-jentik nyamuk,
- melakukan fogging atau pengasapan untuk
membunuh nyamuk dewasa.

b. Preventif
- mengoleskan lotion antinyamuk (repellent),
- menggunakan insektisida antinyamuk (semprot,
bakar, atau elektrik),
- memakai kaos kaki yang panjang hingga ke lutut
untuk anak-anak yang masih sekolah atau
menggunakan celana panjang maupun baju
lengan panjang,
- tidur dengan menggunakan kelambu.

c. Kuratif
Tidak ada terapi yang spesifik untuk infeksi
dengue, prinsip utama adalah dengan terapi
simtomatis. Jika demam bisa diberi analgetik
antipiretik
sebagai
contoh
Paracetamol.
Pemeliharaan volume cairan intravaskular
merupakan tindakan yang paling penting dalam
penanganan demam berdarah dengue. Asupan
cairan pasien harus dijaga terutama cairan oral.
Apabila asupan secara oral tidak dapat
terpenuhi maka alternatifnya dapat diberikan
cairan secara parenteral (melalui infus) untuk
mencegah
terjadinya
dehidrasi
dan
hemokonsentrasi darah.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
LANJUTAN
Pemeriksaan kadar trombosit dan hemoglobin
secara serial

KRITERIA RUJUKAN
Terjadi

perdarahan masif (hematemesis,


melena)
Dengan pemberian cairan kristaloid sampai
dosis 25 ml/kg/jam kondisi belum membaik
Terjadi komplikasi atau keadaan klinis yang
tidak lazim, seperti kejang, penurunan
kesadaran, dan lainnya.

TINDAK LANJUT
A. SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

B. PENYULUHAN

Penyuluhan akan dilaksanakan oleh


petugas kesehatan/kader atau kelompok
kerja
(Pokja)
DBD
desa/kelurahanberkoordinasi
dengan
petugas puskesmas dengan materi antara
lain situasi DBD d iwilayahnya dan caracara pencegahan DBD yang dapat
dilaksanakan oleh individu, keluarga dan
masyarakat yang disesuaikan dengan
kondisi setempat.

C. PSN SERENTAK
A. Penggerakan PSN DBD di rumah (tempat pemukiman)
a. Kegiatan Pokjanal oleh masyarakat
- Setiap minggu: pemeriksaan jentik dan penyuluhan oleh
pada jumantik/kader, kerjabakti membersihkan
lingkunganoleh masyarakat
- Setiap bulan: pertemuanketua RT/RW dengan PKK dan
tokoh masyarakat untukmembahas hasil pemeriksaan
jentik oleh jumantik. Hasilnya kemudian dilaporkan ke
Kepala Desa/Lurah. Selanjutnya Kepala Desa/Lurah
membahas laporan ketua RWd an tindak lanjut umpan
balik pemeriksaan jentik berkala (PJB) dari Puskesmas.

b.

Peran Puskesmas
Petugas Puskesmas melakukan PJB setiap 3 bulan
dengan cara memeriksa 100 rumah yang dipilih secara
acak untuk mengetahui hasil penggerakan PSN DBD
olehjumantik.
Hasil
PJB
dianalisis
dengan
menggunakan indikator ABJ, lalu hasil PJB
inidilaporkan kepada Camat dan diumpan balikkan
kepada Lurah untuk ditindak lanjut

B. Penggerakan PSN DBD di tempat-tempat umum


a. Kegiatan di sekolah dan tempat-tempat umum
Kegiatan PSN DBD di sekolah dikoordinasikan oleh kepala
sekolah melaluipengawasan terhadap kegiatan kebersihan
sekolah dan PSN 3M yang dilakukan olehpetugas
kebersihan sekolah. PSN 3 M dilakukan sekurangkurangnya seminggu sekali dan pembinaan PSN DBD
diintegrasikan dalam proses belajar mengajar, baik intra
maupun ekstrakurikuler seperti program Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS).Penggerakan PSN DBD di tempattempatumum lainnya dilaksanakan dan dikoordinasi oleh
penanggung
jawab
tempat-tempat
umumyang
bersangkutan dengan melakukan kegiatan kebersihan
lingkungan dan PSN 3Msekurang-kurangnya seminggu
sekali.

b. Peran Puskesmas
Petugas Puskesmas memberikan bimbingan teknis
kepada sekolah melalui kegiatanUKS dan
kepada TTU melalui kegiatan rutin pengawasan
lingkungan TTU. Selain itu dilakukan pula
pemantauan jentik berkala (PJB) pada semua
sekolah dan tempattempat umum yang ada di
wilayah kerja puskesmas setiap 3 bulan dengan
caramemeriksa
setiap
tempat-tempatyang
potensial
untuk
perkembangan
nyamuk
Aedes.Hasil dari PJB dilaporkan ke camat dan
diumpanbalikkan kepada Kepala Sekolahdan
penanggung jawab TTU

D. KRITERIA KASUS YANG PERLU


DIFOGING
Terdapat

penderita Positif DBD


Terdapat Kematian Akibat DBD
Harus dilaksanakan Penyelidikan
Epidemiologi ( PE ) dengan memeriksa jentik
dengan radius 100 meter dari rumah
penderita ( kurang lebih 20 rumah /bangunan
secara acak )
Ditemukan lebih dari 3 orang tersangka DBD
Ditemukan Jentik > 5% atau ABJ < 95%

E. PEMANTAUAN JENTIK BERKALA


Kegiatan pemantauan di pemukiman atau
tempattempat
umum/industri
(TTU/I)
di
desa/kelurahan endemis dan sporadis pada
tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes
di 100 rumah/bangunan yang dipilih secara acak
dilaksanakan 4 kali setahun (3 bulan sekali) yang
bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan
pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui 3M

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai