Anda di halaman 1dari 2

Tiga Murid , Satu Yang Paling Soleh

Di sebuah Pesantren Nurul Karomah terdapat seorang kiyai pengurus pondok pesantren
tersebut . Sebut saja KH.Ahmad Baehaqi Beliau mempunyai 3 orang murid kesayangan ke
tiga murid itu ialah ; Febri , Fikih , Rian dan ada salah satu murid yang sangat di sayangi
oleh KH.Ahmad Baehaqi. Murid yang paling di sayang yaitu Fikih . Dimata Kiyai, Fikih lah
murid yang paling berbakti dan paling paham tentang agama dari murid murid yang lainnya.
Sampai pada suatu saat, di saat Kiyai sudah lelah dalam mengurus pondok pesantren nya
tersebut karena mungkin keadaannya yang sudah tua dan mulai sakit-sakitan. Ia memanggil
Fikih murid kesayangannya itu.
"Fikih , pak kiyai ingin Bicara", Kata pak kiyai
"ada apa pak kiyai", Fikih bertanya.
"Saya sudah tua dan sekarang mulai sakit-sakitan , saya ingin rehat dulu dalam mengurusi
pondok pesantren ini, saya ingin kamu yang mengurusi pondok ini untuk menggantikan
saya", Pak kiyai memberitahu kepada fikih.
"Apa mungkin pak kiyai tidak salah memilih saya", Fikih bertanya heran.
"Sudah turuti saja apa kata saya, Yah", Pak kiyai menjawab.
Singkat Cerita kabar ini pun tersebar luas, sampai terdengar ke semua murid yang ada di
pondok pesantren Nurul Karomah. Sampai 2 murid kesayangan pak kiyai pun juga
mendangarnya. Mendengar itu Febri dan Rian heran kenapa mesti Fikih yang harus
menggantikan pak kiyai. Terjadilah kecemburuan sosial dan Febri dan Rian datang menemui
pak kiyai.
"Pak Kiya", Febri dan Rian memanggil sambil mengetuk pintu ruangan pak kiyai.
"Ada Apa?", Pak kiayi datang menemui.
"Kami ingin bertanya ? kenapa Pak kiyai dengan mudahnya memilih fikih untuk
menggantikan posisi pak kiyai untuk menjadi pengurus pondok pesantren ini?", Febri mulai
bertanya kpd pak kiyai.
"Oh soal itu, yah menurut saya fikih pantas untuk menggantikan saya?", Pak kiyai
menjelaskan kepada mereka.
"Kenapa pak kiyai tidak mencoba terlebih dahulu untuk menyeleksi siapa yang sesungguhnya
pantas mengganti kan pak kiyai?, Giliran Rian bertanya kepada pak kiyai.
"Baiklah? saya akan memikirkan untuk hal itu.", pak kiyai kini seakan bingung.
Pada suatu hari tepat hari Jum'at. Dan pada saat selesai Shalat Jum'at Pak kiyai memanggil
ke-3 murid kesayangannya itu. Untuk membahas prihal tentang siapa yang pantas menjadi
Pengurus pondok pesantren menggantikan pak kiyai .
"Febri, Fikih, Rian kemari ikut saya keruangan saya", Pak kiyai memanggil mereka yang
kebetulan sedang membersihkan masjid.
"Baik, Pak kiyai", Serantak mereka menjawab perintah pak kiyai.
Tiba diruangan Pak kiyai.
"Perihal untuk siapa yang pantas menjadi Ketua pengurus pondok pesantren Nurul Karomah ,
Saya memiliki tugas untuk kalian smua? apa kalian menyanggupi?", pak kiyai bertanya
kepada mereka ber-3
"siap pak kiyai!", Serentak mereka menjawab.

"Begini , Saya akan memberi kalian masing masing se ekor ayam ! dan tugas kalian untuk
menyembelihnya , tpi jng sampai ada yang tau kalau kamu menyembeli ayam itu dalam 1
hari", Dengan tegas pak kiyai memberi tugas pada mereka.
Bergegas mereka berangkat untuk melaksanakan tugas dari pak kiyai. Febri meyembelih di
dalam goa dan sama sekali tidak ada yang tahu. Sedangkan Rian Meymbelih di dalam hutan
dan tak ada satu pun yang tahu. Tapi Fikih sama sekali tidak menyembilih ayam \nya.
Dan mereka kembali menghadap pak kiyai , untuk memberitahu bahwa tugas telah selesai di
laksanakan.
Di depan pak kiyai Febri membawa ayam yang telah di sembelihnya, dan Rian pun sama .
Namun hanya Fikih yang membawa ayam itu dengan keadaan yang utuh dan masih hiudp.
"Febri ! mana ayam mu apa sudah di sembelih dan apa ada yang tahu kamu menyembelih
ayam itu?", Pak kiyai bertanya pada febri.
"Sudah pak kiyai , ini ayam yang saya sembelih dan tidak satupun yang tau saya
menyembelih ayam itu!", Febri menjawab dengan percaya diri
"Rian , Giamana Dengan Kamu?", pak kiyai bertanya kepada rian.
"Sama seperti Febri sayapun sudah melaksanakannya.!, dengan percaya diri juga Rian
menjawab.
"Fikih , gimana dengan kamu?", giliran Fikih yang di tanya pak kiyai.
"maaf pak kiyai , saya tidak bisa melaksanakan perintah pak kiyai, saya sudah mencoba
untuk di dalam goa,hutan,jurang dan di manapun tempat saya temui tapi tetap ada yang
melihat saya , Yaitu Allah S.W.T!", Fikih menjawab dengan rasa takut akan pak kiyai yang
akan kecewa padanya.
"Subbahnallah, sekarang gimana Febri dan Rian apa kalian mengerti perbedaan kalian
dengan Fikih. Di selalu ingat Allah akan kuasanya. Sedangkan kalian tak pernah berfikir dan
tak ingat akan kuasa allah. itu lah yang membuat saya memilih fikih dari pada kalian, Apa
kalian Sudah bisa menerimannya?", pak kiyai berkata panjang lebar.
"ya pak kiyai kami menyadari itu smua , dan maaf kami telah iri dengan fikih", Febri berkata
seraya mewakili Rian.
Dan kini fikih lah yang terpilih menjadi Pengurus pondok Pesantren Nurul Karomah. Dan
menjadi kiyai di pondok itu .

Anda mungkin juga menyukai