Anda di halaman 1dari 28

Sistem tenaga listrik merupakan sebuah sistem yang terdiri dari pembangkit listrik,

gardu-gardu induk, transmisi, distribusi, hingga sampainya listrik ke konsumen. Dalam proses
pengantaran listrik daripembangkit hingga ke konsumen, tentunya terdapat banyak peralatan
listrik yang terus beroperasi melayani kebutuhan listrik konsumen. Seperti halnya peralatanperalatan lainnya, peralatan-peralatan dalam sistem tenaga listrik ini juga membutuhkan
pemeliharaan guna mencegah dari kerusakan, kebocoran atau sekedar perawatan agar peralatan
dapat lebih panjang umur.
Melihat lingkup sistem tenaga listrik yang begitu luas, maka pada makahal kali ini kami
membatasi pembahasan kami hanya pada peralatan gardu induk.
Pasca Gangguan

PEMELIHARAAN PREVENTIF (PREVENTIVE MAINTENANCE)

Merupakan kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kerusakan


secara tiba-tiba dan untuk mempertahankan unjuk kerja yang optimal sesuai umur teknisnya,
melalui inspeksi secara periodic dan pengujian fungsi atau melakukan pengujian dan pengukuran
untuk mendiagnosa kondisi peralatan.
Pemeliharaan preventif ini dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :
1. Pemeliharaan Rutin
2. Pemeliharaan Prediktif

PEMELIHARAAN RUTIN (ROUTINE MAINTENANCE)

Merupakan kegiatan pemeliharaan secara periodik/ berkala dengan melakukan inspeksi dan
pengujian fungsi untuk mendeteksi adanya potensi kelainan atau kegagalan pada peralatan dan
mempertahankan unjuk kerjanya. Berdasarkan periodenya, pemeliharaan rutin terdiri dari:
-

Pemeliharaan Harian

Pemeliharaan Mingguan

Pemeliharaan Bulanan

Pemeliharaan Tahunan atau Bersamaan dengan padam Bay T/R atau T/L

PREDICTIVE MAINTENANCE

Disebut juga dengan Pemeliharaan Berbasis Kondisi (Condition Based Maintenance). Adalah
pemeliharaan yang dilakukan dengan cara melakukan monitor dan membuat analisa trend
terhadap hasil pemeliharaan untuk dapat memprediksi kondisi dan gejala kerusakan secara dini.

CORRECTIVE MAINTENACE

Adalah pemeliharaan yang dilakukan ketika peralatan mengalami kelainan / unjuk kerja rendah
pada saat menjalankan fungsinya atau kerusakan, dengan tujuan untuk mengembalikan pada
kondisi semula melalui perbaikan (repair) ataupun penggantian (replace).

PLANNED

Adalah pemeliharaan yang dilakukan ketika peralatan mengalami kelainan / unjuk kerja rendah
pada saat menjalankan fungsinya, dengan tujuan untuk mengembalikan pada kondisi semula
melalui perbaikan (repair) ataupun penggantian (replace) secara terencana..

UNPLANNED

Disebut juga dengan Pemeliharaan Breakdown. Adalah pemeliharaan yang dilakukan ketika
peralatan mengalami kerusakan secara tiba-tiba sehingga menyebabkan pemadaman. Untuk

mengembalikan pada kondisi semula perlu dilakukan perbaikan besar (repair) atau penggantian
(replace).

CIRCUIT BREAKER/ PMT


Berdasarkan fungsinya dan kondisi peralatan bertegangan atau tidak, jenis pemeliharaan pada
Pemutus dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1.

In Service / Visual Inspection


In Service Inspection adalah inspeksi/pemeriksaan terhadap peralatan yang
dilaksanakan dalam keadaan peralatan beroperasi/bertegangan (on-line), dengan
menggunakan 5 panca indera (five senses) dan metering secara sederhana, dengan
pelaksanaan periode tertentu (Harian, Mingguan, Bulanan, Tahunan).
Inspeksi ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui/memonitor kondisi peralatan
dengan menggunakan alat ukur sederhana/umum (seperti Thermo Gun).
2. In Service Measurement / On Line Montoring
Merupakan pengukuran yang dilakukan pada periode tertentu dalam keadaan
peralatan bertegangan (On Line).
Pengukuran dan/atau pemantauan yang dilakukan bertujuan untuk
mengetahui/memonitor kondisi peralatan dengan menggunakan alat ukur yang
advanced (seperti Thermal Image thermovision) yang dilakukan oleh petugas
pemeliharaan.

3.

Shutdown Measurement / Shutdown Function Check


Merupakan pengukuran yang dilakukan pada periode tertentu dalam keadaan
peralatan tidak bertegangan (Off Line).
Pengukuran dilakukan bertujuan untuk mengetahui kondisi peralatan dengan
menggunakan alat ukur yang dilakukan oleh petugas pemeliharaan.
Macam macam pengukuran/pengujian :
o Pengujian/pengukuran pada interrupter :

Pengukuran Tahanan isolasi

Pengukuran Tahanan kontak

Keserempakan kontak (breaker analyzer)

Pengukuran nilai R pada Resistor (bila ada)

Pengukuran nilai C pada Capasitor (bila ada)

o Pengujian pada media pemadam busur api :

Kualitas gas SF6

Karakteristik minyak

Pengujian ke-Vacuum-an

Pengujian kerapatan gas (density gas)

o Pengujian pada sistem mekanik penggerak :

Sistem pegas / spring


Pengujian fungsi start & stop motor penggerak
Pengukuran arus beban motor penggerak
Tahanan isolasi belitan motor penggerak
Pengukuran tegangan AC dan DC

Sistem pneumatik
Pengujian fungsi start & stop motor kompresor
Pengujian fungsi system block
Pengujian kebocoran udara
Pengukuran konsumsi udara saat Open-Close-Open
Pengujian fungsi safety valve
Kalibrasi manometer
Pengukuran tegangan dan arus AC dan DC
Pengukuran waktu kerja kompresor

Sistem hidrolik
Pengujian fungsi start & stop motor hidrolik
Pengujian fungsi system hidrolik
Pengujian kebocoran hidrolik
Pengukuran konsumsi hidrolik saat Open-Close-Open
Pengujian fungsi safety valve
Kalibrasi manometer
Pemeriksaan oil pressure switch
Pengukuran tegangan AC dan DC
Pengujian tekanan akumulator
Pengujian waktu reinflation

o Pengukuran Grounding/ pentanahan


o Pemeriksaan fungsi lemari mekanik :

4.

Pengujian fungsi close dan open (local/remote dan scada)

Pengujian tegangan AC dan DC

Pengujian emergency trip

Pengujian fungsi alarm

Pengujian fungsi interlock mekanik dan elektrik

Overhaul
Overhaul adalah pemeliharaan yang dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam
tiga tahun atau lebih berdasarkan manual instruction, ketentuan pabrikan atau
pengalaman / ketentuan unit setempat. Penentuan kurun waktu untuk overhaul Pmt
secara garis besar ditentukan seperti dalam tabel berikut :

Tabel-2.2 Jenis PMT & Kurun Waktu Overhaull


JENIS PMT
KURUN WAKTU OVERHAUL
Pmt dengan media udara hembus Selambat-lambatnya 9 tahun atau
(Air Blast)
pada saat jumlah angka pemutusan
n = 4500
Pmt dengan media sedikit Selambat-lambatnya 6 tahun atau
minyak (Low Oil Content)
pada saat jumlah angka pemutusan
n = 1500
Pmt dengan media banyak Disesuaikan dengan ketentuan
minyak (Bulk Oil Content)
pabrik
Pmt dengan media gas SF6
Disesuaikan dengan ketentuan
pabrik

5.

Pasca relokasi / Pasca Gangguan


Pekerjaan pemeliharaan yang dilaksanakan pasca gangguan atau relokasi peralatan,
misalnya karena bencana alam/gempa.

Berdasarkan jarak waktu pemeriksaan PMT, sesuai FMEA/FMECA, pemeriksaan PMT


digolongkan sebagai berikut:

Pemeriksaan Harian
Berdasarkan FMEA/FMECA pemeriksaan harian meliputi :
1.

Pemeriksaan kopel penggerak (khusus 3 pole)


2. Pemeriksaan kondisi kesiapan pegas
3. Kesesuaian penunjukkan indikator pegas
4. Penunjukkan & pemeriksaan tekanan hidrolik
5. Penunjukkan & pemeriksaan counter kerja pompa
6. Penunjukkan & pemeriksaan level minyak (hidrolik)
7. Pemeriksaan sambungan / katup / pipa (hidrolik)
8. Penunjukkan & pemeriksaan tekanan udara (pneumatik)
9. Penunjukkan & pemeriksaan counter kerja pompa kompresor
10. Pemeriksaan level minyak kompresor
11. Pemeriksaan sambungan / katup / pipa (pneumatik)
12. Penunjukkan & pemeriksaan tekanan gas SF6
13. Pemeriksaan manometer warna - tekanan gas SF6
14. Pemeriksaan instalasi gas SF6
15. Penunjukkan & pemeriksaan level minyak (bulk oil)
16. Penunjukkan & pemeriksaan tekanan N2
17. Penunjukkan level minyak bushing (bulk oil)
18. Pemeriksaan sambungan / katup (valve) minyak
19. Penunjukkan & pemeriksaan tekanan udara (air blast)
20. Pemeriksaan instalasi air blast

Pemeriksaan Mingguan

Berdasarkan FMEA/FMECA pemeriksaan mingguan, meliputi :


1.
2.
3.
4.
5.

Pemeriksaan kondisi terminal utama terhadap benda asing


Pemeriksaan kondisi isolator interrupter
Pemeriksaan kondisi isolator Resistor (jika ada)
Pemeriksaan kondisi isolator Kapasitor (jika ada)
Pemeriksaan kondisi isolator support compartment (jika ada)

6. Penunjukkan & pemeriksaan counter PMT


7. Kesesuaian penunjukkan indikator posisi PMT
8. Pemeriksaan kondisi indikator PMT
9. Pemeriksaan lampu penerangan
10. Pemeriksaan heater
11. Pemeriksaan terminal wiring
12. Pemeriksaan kabel kontrol
13. Pemeriksaan sekering / MCB
14. Pemeriksaan terhadap bebauan yang asing
15. Pembuangan udara kondensasi

Pemeriksaan Bulanan

Berdasarkan FMEA/FMECA pemeriksaan bulanan, meliputi :


1.

Pemeriksaan kondisi pintu lemari


2. Pemeriksaan kondisi / kebersihan dalam lemari
3. Pemeriksaan kondisi door sealent
4. Pemeriksaan lubang kabel
5. Pemeriksaan grounding PMT
6. Pemeriksaan grounding lemari
7. Pemeriksaan kondisi pelumas pada roda gigi
8. Pemeriksaan tabung akumulator
9. Pemeriksaan belt kompresor
10. Pemeriksaan tangki (pneumatik)

Pemeriksaan Triwulanan

Berdasarkan FMEA/FMECA pemeriksaan triwulan, meliputi :


1.

Kondisi suhu terminal utama (image thermovisi)


2. Kondisi suhu interrupter chamber (image thermovisi)

Pemeriksaan Tahunan

Berdasarkan FMEA/FMECA pemeriksaan tahuanan meliputi :


1.

Pemeriksaan struktur besi/baja atau beton


2. Pemeriksaan pondasi

DISCONNECTING SWITCH/PMS
In Service/ Visual Inspection
In service inspection merupakan inspeksi/pengecekan yang dilakukan dengan
menggunakan panca indera dengan pelaksanaan periode tertentu dalam keadaan peralatan
bertegangan. Inspeksi / pengecekan bertujuan untuk mengetahui/memonitor kondisi komponen
peralatan.Untuk periode pelaksanaan inspeksi pada pemisah adalah mingguan, bulanan dan
tahunan. In Service / Visual Inspection dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur
sederhana/umum (seperti Thermo Gun).
Adapun komponen komponen dari pemisah yang harus diperhatikan untuk in
service/ visual inspection adalah :
I.
II.
III.
IV.
V.

Struktur Mekanik
1. Struktur baja/besi atau beton
2. Pondasi
Insulation ( Isolasi )
a. Isolator pemisah
Electrical Current Carrying
a. Pisau/kontak PMS
b. Terminal utama (klem) PMS
Aksesoris Pemisah
a. Isolasi engkol pemisah
b. Sistem lock mekanik pemisah
Lemari mekanik
1. Lemari
a. Pintu lemari mekanik
b. Lampu penerangan
c. Door Sealent
d. Heater (Pemanas)
e. Lubang kabel
f. Terminal Wiring
g. Kabel kontrol
h. Sekring/MCB
i. Bau
2. Box
a. Tutup Box mekanik

VI.

VII.

Grounding
a. Grounding pemisah
b. Grounding lemari/box mekanik
c. Grounding pemisah tanah
PMS Tanah
a. Pisau pentanahan
b. Lock pin
c. Kontak diam pisau pentanahan

In Service Measurement
In service measurement merupakan pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur
yang advanced (seperti Thermal Image Thermovision) dengan pelaksaan periode triwulan yang
dilakukan oleh petugas pemeliharaan dalam keadaan peralatan bertegangan. Untuk peralatan
sistem 500 kV In Service Measurement dilaksanakan periode tiap 2 minggu.

Pengukuran Thermovisi

Metode thermographic monitoring pada pemisah bertujuan untuk memantau kondisi


pemisah saat berbeban. Dimana akan dilihat pola temperatur pada bagian-bagian pemisah yang
akan diukur.
Dari pola temperatur tersebut, akan dilihat bagian mana pada pemisah yang diukur
tersebut yang terdapat ketidaknormalan. Dari hasil pengukuran tersebut akan dievalusi kembali
apa permasalahan yang terjadi pada bagian yang terindentifikasi mengalami ketidaknormalan
tersebut, sehingga kerusakan yang fatal dapat dihindarkan.
Adapun bagian-bagian pada pemisah tersebut adalah :
1.
Pisau/kontak pemisah
2.
Terminal utama/klem pemisah

Alat Ukur

Thermovisi

Contoh pengukuran Thermovisi

Shutdown Measurement
Shutdown measurement merupakan pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur
dengan periode 2 tahunan. Umumnya peralatan Pms yang baru selesai pemasangan sebelum
dioperasikan maupun yang sudah jatuh tempo pemeliharaan, perlu dilakukan pengujian
pengujian untuk mendapatkan unjuk kerja dari peralatan tersebut. dalam keadaan peralatan
tidak beroperasi.
Macam-macam pengujian Shutdown measurement pada pemisah :

Pengukuran Tahanan Kontak

Rangkaian tenaga listrik sebagian besar terdiri dari banyak titik sambungan.
Sambungan adalah dua atau lebih permukaan dari beberapa jenis konduktor bertemu secara
pisik sehingga arus/energi listrik dapat disalurkan tanpa hambatan yang berarti.
Pertemuan dari beberapa konduktor menyebabkan suatu hambatan/resistan terhadap arus yang
melaluinya sehingga akan terjadi panas dan menjadikan kerugian teknis. Rugi ini sangat
signifikan jika nilai tahanan kontaknya tinggi.

Alat uji tahanan kontak

Pengukuran Tahanan Isolasi

Pengukuran tahanan isolasi dimaksudkan untuk mengetahui secara dini kondisi isolasi/isolator
pemisah dan mengetahui nilai tahanan isolasi.
Pengukuran tahanan isolasi dilakukan dengan menggunakan alat ukur megger (insulation tester 5
kV, 10 kV). Dapat juga digunakan untuk pengukuran tahanan isolasi belitan motor penggerak
pemisah.

Alat uji Insulation tester.

Pengukuran Tahanan Pentanahan

Pengukuran tahanan pentanahan bertujuan untuk menentukan tahanan antara besi atau plat
tembaga yang ditanam dalam tanah yang digunakan untuk melindungi peralatan listrik terhadap
gangguan petir dan hubung singkat. Dengan demikian pelat tersebut harus ditanam hingga

mendapatkan tahanan terhadap tanah yang sekecil-kecilnya. Untuk mengukur tahanan


pentanahan digunakan alat ukur tahanan pentanahan (Earth Resistance Tester).

Alat uji tahanan pentanahan

Shutdown Function Check


Merupakan pemeriksaan dan pengukuran yang dilakukan pada periode 2 tahunan dalam keadaan
peralatan tidak bertegangan (Off Line).
Pengukuran dilakukan bertujuan untuk mengetahui kondisi peralatan dengan menggunakan alat
ukur sederhana serta advanced yang dilakukan oleh petugas pemeliharaan.

Pengujian Sistem mekanik penggerak


Motor penggerak

Motor listrik yang dipergunakan bisa menggunakan sumber AC atau DC, yang merupakan
tenaga penggerak untuk proses penutupan ataupun pembukaan pemisah. Motor akan
menggerakkan roda transmisi pada batang penggerak pemisah.
Berputarnya roda transmisi, mengakibatkan batang penggerak menutup atau membuka pisau
pemisah .Pada saat pisau pemisah menutup atau membuka secara penuh , maka motor penggerak
akan berhenti secara otomatis.

Transmisi penggerak

Transmisi penggerak adalah bagian pemisah yang berfungsi menggerakan pisau pemisah oleh
stang penggerak melalui roda gigi baik secara manual ataupun menggunakan motor.

Pemeriksaan fungsi lemari mekanik


Pengujian fungsi tombol close dan open (local dan remote )
Dilakukan uji fungsi tombol on/off pada saat kondisi local maupun remote. Dari uji
fungsi tersebut dapat diketahui apakah tombol tersebut berfungsi normal atau tidak.
Pengukuran tegangan dan arus AC dan DC
Pengukuran tegangan dan arus AC maupun DC dilakukan untuk mengetahui tegangan
pada mcb/sekring. Tegangan yang diukur dibandingkan dengan tegangan sistem peralatan
tersebut . Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur volt meter .
Pengujian fungsi status pemisah
Pengujian fungsi status pemisah dilakukan untuk mengetahui apakah kondisi pisau
pemisah sesuai dengan status/indikator pada lemari mekanik. Pada status pemisah
tersebut ada yang menggunakan lampu indikator atau bendera/semapur.
Pengujian fungsi interlock
Pada Pms terdapat mekanisme interlocking yang befungsi untuk mengamankan
pembukaan dan penutupan Pms. Mekanisme interlocking tersebut adalah :
Pms tidak dapat ditutup/dibuka ketika Pmt dalam posisi tertutup
Pemisah tanah (Earthing Switch) dapat ditutup hanya ketika Pms dalam
keadaan terbuka
.Pms dapat ditutup hanya ketika Pmt dan ES terbuka.

Overhaull
Merupakan kegiatan pemeliharaan dengan melaksanakan pemeriksaan secara seksama
serta penggantian dan perbaikan pada pada seluruh bagian Pms dalam keadaan offline. Overhaull
dilaksanakan setiap 5 tahun sekali atau sesuai dengan condition assessment peralatan.
Kegiatan Overhaull dilaksanakan dengan mempertimbangkan sebagai berikut :
1. Umur peralatan sesuai dengan manual instruction.

2. Berdasarkan kondisi Pms dari hasil pengujian / pengukuran (assesmen).

TRAFO ARUS
In Service Inspection
In service inspection adalah kegiatan pengamatan visual pada bagian-bagian
peralatan terhadap adanya anomali yang berpotensi menurunkan unjuk kerja
peralatan atau merusak sebagian/keseluruhan peralatan.
-

Dielectric
Dalam hal ini dilakukan pemeriksaan dalam keadaan beroperasi dengan cara
melihat visual kecukupan dari media dielectric CT melalui :
A. Memeriksa level ketinggian minyak trafo arus pada gelas penduga.
B. Memeriksa tekanan gas N2 melalui manometer yang terpasang di CT
( indicator berupa angka)
C. Memeriksa tekanan gas SF6 melalui manometer yang terpasang di CT
( indicator berupa angka)
D. Rembesan / kebocoran minyak CT.
E. Isolator porcelain
Dilakukan pemeriksaan isolator porcelain dengan visual dari isolator.
Mengamati isolator dari keretakan, flek, pecah dan kelainan yang lainnya.

Mechanical Structure
Mechanical structure adalah peralatan yang menyokong berdirinya trafo arus.
Inspeksi mechanical structure dilakukan dengan memeriksa :
- Kondisi core housing (rumah/tangki core) secara visual, apakah kondisi core
housing normal, korosi atau retak.

- Kondisi support structure .


-

Pentanahan CT
Inspeksi pentanahan CT dilakukan dengan memeriksa kawat dan terminal
pentanahan dengan memeriksa hubungan antara terminal dengan mess grounding
switchyard dengan kencang dan sempurna.

In Service Measurement
In Service Measurement adalah kegiatan pengukuran / pengujian yang dilakukan
pada saat peralatan sedang dalam keadaan bertegangan / beroperasi.
-

Thermovision
Thermovision digunakan untuk melihat hot spot pada instalasi listrik, dengan
Infra red thermovision dapat dilihat losses yang terjadi di jaringan, semakin tinggi
suhu hotspot yang terjadi maka semakin besar losses yang terjadi. Losses dapat
diakibatkan oleh sambungan yang kurang baik, pemeriksaan dengan thermovision
pada trafo arus digunakan untuk melihat titik-titik sambungan pada trafo arus.
Thermovisi dilakukan pada:
o Konduktor dan klem CT. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan suhu
antara konduktor dan klem CT
o Isolator dan housing CT. Hal ini bertujuan untuk mengetahui adanya
kelainan / hotspot di dalam CT.
Thermovisi dilakukan setiap 3 bulan, kecuali untuk CT 500 kV dilakukan setiap 2
minggu.

Shutdown Testing/Measurement
Shutdown testing / measurement adalah pekerjaan pengujian yang dilakukan pada saat
peralatan dalam keadaan padam. Pekerjaan ini dilakukan pada saat pemeliharaan rutin maupun
pada saat investigasi ketidaknormalan

Tahanan Isolasi
Pengujian tahanan isolasi menggunakan alat uji tahanan isolasi 5 KV untuk sisi primer dan
500 V untuk sisi sekunder. Berfungsi untuk mengetahui kualitas tahanan isolasi pada trafo
arus tersebut. Pencatatan hasil pengukuran dilakukan pada saat 60 detik.

2.1. Pengukuran tahanan isolasi


CT
-

Tan Delta
Pengujian tangen delta dilakukan untuk mengetahui nilai faktor dissipasi (tan delta) dan
nilai kapasitansi dari CT. Peningkatan nilai dari kapasitansi akan mengindikasikan adanya
kertas isolasi yang terkontaminasi oleh kelembaban, pencemaran atau adanya pemburukan
pada sistim isolasi CT.
Pengukuran tan delta pada CT dilakukan dalam kondisi sisi primer di hubung singkat .

Pengujian Kualitas Minyak isolasi


Berdasarkan standard IEC 60422 Mineral insulating oils in electrical equipment
supervision and maintenance guide , Trafo arus (CT) masuk dalam kategori D
(instrument/protection transformer >170 kV) dan kategori E (instrument/protection
transformer 170 kV). Pengujian Kualitas minyak pada trafo instrument hanya dapat
dilakukan pada trafo instrument jenis nonhermetically sealed. Pengujian kualitas isolasi
dilakukan secara time based setiap 10 tahun (setelah 5 kali pemeliharaan 2 tahunan) atau
jika hasil pengujian tan delta buruk. Pengambilan sample yang kedua kali perlu dilakukan
konsultasi terlebih dahulu dengan manufacturer atau mengacu pada manual instruction dari
manufacturer masing-masing.
Pengujian kualitas minyak isolasi CT sesuai standard IEC 60422 meliputi :

a. Pengujian Break Down Voltage (BDV)


b. Pengujian Water Content
c. Pengujian Acidity
d. Pengujian Dielectric Disspation Factor
e. Pengujian Interfacial Tension
f. Pengujian Sediment dan Sludge
g. Pengujian Flash point

Pengujian Dissolved Gas Analysis (DGA)


Pengujian Dissolved Gas Analysis (DGA) adalah merupakan suatu tool diagnosa untuk
mendeteksi dan mengevaluasi gangguan pada peralatan tenaga listrik dengan cara
mengukur beberapa kandungan gas di dalam minyak isolasi meliputi gas: Nitrogen(N2),
Oxygen (O2), Hydrogen (H2), Carbon monoxide (CO), Carbon dioxide(CO2), Methane
(CH4), Ethane (C2H6), Ethylene(C2H4) dan Acetylene (C2H2). Mengacu pada standard
IEC 60599 Mineral oil-impragnated electrical equipment in service-Guide to
interpretation of Dissolved and free gas analysis , kelainan dalam peralatan trafo
instrument dapat dideteksi dengan menggunakan DGA.

Tahanan Pentahanan
Pengukuran besarnya tahanan pentanahan menggunakan alat uji tahanan pentanahan. Nilai
tahanan pentanahan mempengaruhi keamanan personil terhadap bahaya tegangan sentuh.

Ratio
Pengukuran ratio bertujuan untuk membandingkan nilai ratio hasil pengukuran dengan
nilai pada nameplate.

Gambar 2.8. Pengujian Ratio dengan Metode Tegangan


Pada sisi sekunder diinjeksikan tegangan yang sesuai, dibawah
voltage) dan pada sisi primer diukur tegangan menggunakan
dengan impedansi tinggi (20 000 /V atau lebih). Ratio belitan
ratio tegangan yaitu membandingkan tegangan di sisi primer
sekunder.

tegangan saturasi (knee


voltmeter skala rendah
mendekati sama dengan
dengan tegangan disisi

Gambar 2.9. Pengujian Ratio dengan Metode Arus


Pengujian ini menggunakan alat uji injeksi arus (high current test injection), dilakukan
dengan mengatur catu daya pada alat uji sesuai dengan nilai yang diinginkan serta
mencatat arus pada sisi sekunder kedua CT. rasio dari CT adalah sama dengan rasio dari
CT referensi yang dikalikan rasio antara arus sisi sekunder CT referensi dengan arus sisi
sekunder CT yang diuji, seperti persamaan :

NT

: Rasio CT yang diuji

NR

: Rasio CT referensi

IR

: Arus CT referensi

IT

: Arus CT yang diuji (~ nominal)

Pengujian Eksitasi atau Vknee


Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui karakteristik eksitasi dari trafo arus.
Karakteristik eksitasi adalah suatu grafik yang menggambarkan hubungan antara arus
eksitasi dan tegangan rms yang diterapkan pada sisi sekunder CT dalam kondisi sisi primer
open circuit. Dalam kurva karakteristik eksitasi dapat diketahui tegangan knee dari suatu
CT maka dapat dipastikan bahwa CT tidak mengalami kejenuhan saat arus primer sama
dengan arus hubung singkat tertinggi.

Gambar 2.10. Rangkaian pengujian eksitasi

Shutdown Treatment
Shutdown treatment adalah pekerjaan untuk memperbaiki anomali yang ditemukan pada saat
in service inspection/measurement atau menindaklanjuti shutdown testing/measurement

Tabel Shutdown treatment pada CT


No
1

Peralatan yg Dipelihara
Box Terminal

Cara Pemeliharaan
Bersihkan Box Terminal.

Standar Hasil
Bersih

Baut-baut Terminal Utama


dan Pentanahan serta baut
wiring dalam Box Terminal

Periksa gasket / karet tutup


Box Terminal.

Rapat & Tidak


Bocor

Periksa gland kabel entry.

Rapat

Buka tutup Box Terminal &


bersihkan bagian dalam.

Bersih

Bersihkan terminal & kabel


konektor.

Bersih

Pengencangan baut-baut
terminal.

Kencang

Limit Switch Indikator dan


Alarm low presure SF6

Uji fungsi.

Trip dan
Indikasi

Isolator dan Housing CT


serta kaca penduga

Bersihkan Isolator dan


Housing CT serta kaca
penduga.

Bersih

TRAFO TEGANGAN

In Service inspection

In service inspection adalah kegiatan pengamatan visual pada bagian-bagian peralatan


terhadap adanya anomali yang berpotensi menurunkan unjuk kerja peralatan atau merusak
sebagian/keseluruhan peralatan.

Dielectric
-

Electromagnetic Circuit
-

memeriksa level ketinggian minyak pada gelas penduga.


rembesan / kebocoran minyak trafo pada seal isolator.
Memeriksa kondisi spark gap

Mechanical structure
-

Memeriksa rembesan / kebocoran minyak


memeriksa level ketinggian minyak pada gelas penduga.
Memeriksa isolator dari keretakan, flek, pecah dan kelainan yang lainnya

memeriksa pondasi dari keretakan atau tidak.


memeriksa rumah VT\CVT dari keretakan dan korosi.
memeriksa steel structure VT\CVT dari bengkok, longgar dan korosi.

Pentanahan VT
Inspeksi pentanahan VT dilakukan dengan memeriksa kawat dan terminal pentanahan
terhubung ke mess grounding switchyard dengan kencang dan sempurna.

In Service measurement
In Service Measurement adalah kegiatan pengukuran / pengujian yang dilakukan pada
saat peralatan sedang dalam keadaan bertegangan / beroperasi.

Thermovision
Thermovision digunakan untuk melihat hot spot pada instalasi listrik, dengan Infra
red thermovision dapat dilihat losses yang terjadi di jaringan. Semakin tinggi suhu

hotspot yang terjadi maka semakin besar losses yang terjadi. Losses dapat diakibatkan
oleh sambungan yang kurang baik, Pemeriksaan dengan thermovision pada CVT
digunakan untuk melihat titik-titik sambungan pada CVT.
Thermovisi dilakukan pada:
o Konduktor dan klem VT. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan suhu antara
konduktor dan klem VT
o Isolator dan housing VT. Hal ini bertujuan untuk mengetahui adanya kelainan /
hotspot di dalam VT.
Thermovisi dilakukan setiap 3 bulan, kecuali untuk CVT 500 kV dilakukan setiap 2
minggu.

Shutdown testing / Measurement


Shutdown testing / measurement adalah pekerjaan pengujian yang dilakukan pada saat
peralatan dalam keadaan padam. Pekerjaan ini dilakukan pada saat pemeliharaan rutin
maupun pada saat investigasi ketidaknormalan.

Tahanan isolasi
Pengujian tahanan isolasi menggunakan alat ukur tahanan isolasi 5 KV untuk
sisi primer dan 500 V untuk sisi sekunder. Berfungsi untuk mengetahui kualitas
tahanan isolasi pada trafo tegangan tersebut. Pencatatan hasil pengukuran
dilakukan pada saat 60 detik.

Pengujian Tahanan Isolasi

Tan delta & Kapasitansi


Pada trafo tegangan yang menggunakan minyak untuk isolasinya, minyak
memiliki nilai konduktansi yang cukup rendah dan nilai kapasitansi yang cukup
tinggi, pengujian tangen delta dilakukan untuk mengetahui besarnya nilai factor
disipasi (tan delta) dan kapasitansi dari VT. Peningkatan nilai dari kapasitansi
mengindikasikan adanya kertas isolasi yang terkontaminasi oleh kelembaban,
pencemaran atau adanya pemburukan pada sistem isolasi VT.
Pengujian dengan mode GST-Ground pada VT bertujuan untuk mengetahui nilai
tan delta overall (secara umum). Tegangan uji yang digunakan adalah 2kV
sampai 10 kV.

Tahanan Pentanahan
Pengukuran besarnya tahanan pentanahan menggunakan alat uji tahanan
pentanahan. Besarnya nilai tahanan pentanahan mempengaruhi keamanan
personil terhadap bahaya tegangan sentuh.

Rasio
Pengukuran ratio bertujuan untuk membandingkan nilai ratio hasil pengukuran
dengan nilai pada nameplate.

~2
10
KV

Output

Gambar 2.4.Pengukuran Ratio Trafo Tegangan

Pengukuran dilakukan dengan menginjeksi tegangan AC 2 10KV pada sisi


primer dan dibandingkan dengan output tegangan pada sisi sekunder.
Pengujian ini hanya dilakukan ketika pemasangan baru atau setelah relokasi.

Kualitas Minyak
Berdasarkan standard IEC 60422 Mineral insulating oils in electrical
equipment supervision and maintenance guide, Trafo tegangan (VT) masuk
dalam kategori D (instrument/protection transformer >170 kV) dan kategori E
(instrument/protection transformer 170 kV). Pengujian Kualitas minyak pada
trafo instrument hanya dapat dilakukan pada trafo instrument jenis
nonhermetically sealed. Pengujian kualitas isolasi dilakukan setelah VT 10 tahun
beroperasi. Pengambilan sample yang selanjutnya perlu dilakukan konsultasi
terlebih dahulu dengan manufacturer atau mengacu pada manual instruction dari
manufacturer masing-masing. Shutdown Treatment
Treatment merupakan tindakan pemeliharaan pada saat shutdown tahunan.

No
1
2

Peralatan yang dipelihara


Box Terminal
Body VT

3
Baut-baut
4

Limit switch

Cara Pemeliharaan
Periksa terhadap, kotoran, binatang atau
kemungkinan kemasukan air.
Periksa kebersihan bushing dan body
VT
Periksa kekencangan baut-baut terminal
utama & pentanahan serta baut-baut
wiring kontrol dalam terminal boks
Periksa apakah limit switch masih
berfungsi normal atau tidak

Standard
Bersih
Bersih
Kencang

Normal

LIGHTENING ARRESTER
PEMELIHARAAN PREVENTIF (PREVENTIVE MAINTENANCE)
Pemeliharaan LA di Gardu Induk memiliki poin pengujian/ pemeliharaan yang lebih banyak
daripada LA di Saluran Transmisi, hal ini terutama karena factor kemudahan pelaksanaan.
Sebagai contoh pengukuran arus bocor resistif dalam kondisi bertegangan akan sulit
dilaksanakan pada Arrester di SUTT, SUTET.
.

PEMELIHARAAN RUTIN (ROUTINE MAINTENANCE)


Berdasarkan periodenya, pemeliharaan rutin pada Arrester terdiri dari:
-

Pemeliharaan Harian

Pemeliharaan Mingguan

Pemeliharaan Bulanan

Pemeliharaan Tahunan atau Bersamaan dengan padam Bay T/R atau T/L

In Service Visual Inspection


Merupakan pekerjaan pemantauan/ pemeriksaan secara berkala/ periodik kondisi peralatan saat
operasi dengan hanya memanfaatkan 4 (empat) indera dan alat ukur bantu sederhana sebagai
pendeteksi (termasuk thermo visi dan thermogun).
Tujuan In Service Visual Inspection untuk mendapatkan indikasi awal ketidaknormalan peralatan
(anomali) sebagai bahan untuk melakukan Evaluasi Level 1 dan data yang dapat diolah secara
statistik sebagai informasi bagi pengembangan atau tindakan pemeliharaan.

Shutdown Function Check


Adalah pengujian secara berkala/ periodik yang dilaksanakan pada peralatan listrik saat padam
(tidak operasi) untuk mengetahui kerja peralatan apakah sesuai fungsinya berdasarkan spesifikasi
atau standar yang diijinkan. Kegiatan ini dilaksanakan tahunan.
Pada Lightning Arrester pemadaman rutin dilaksanakan bersamaan dengan pemadaman rutin bay
peralatan yang dilindungi oleh arrester. Kegiatan ini dilaksanakan pada Lightning Arrester Tipe
Gardu Induk, khususnya pengecekan fungsi counter dari arrester menggunakan alat bantu
tertentu.

PREDICTIVE MAINTENANCE
Ruang lingkup Predictive Maintenance pada arrester meliputi :

In Service Measurement
Adalah pengujian yang dilakukan saat peralatan operasi (bertegangan) untuk dapat memprediksi
kondisi dan gejala kerusakan peralatan secara dini yang waktu pelaksanaannya disesuaikan
dengan kondisi peralatan. Pada lightning arrester, kegiatan in service measurement yang
dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Pengukuran thermovisi
2. Pengukuran korona
3. Pengukuran arus bocor resistif dengan LCM
4. Pengukuran arus bocor total pada LA tanpa penunjuk meter arus bocor
Kegiatan pengukuran in service ini dilaksanakan pada Arrester yang berada di Gardu Induk.
-

Pengukuran thermovisi

Titik-titik yang menjadi objek pengamatan Thermovisi pada Lightning Arrester adalah sebagai
berikut :
a. Koneksi Arrester ke Busbar
b. Kompartemen/ Housing dari Arrester
c. Koneksi Arrester ke kawat grounding

Thermovisi dilaksanakan untuk tujuan prediktif yang dilaksanakan satu minggu sekali,
intervalnya dapat disesuaikan dengan kondisi peralatan. Sebagai contoh, bila peralatan LA sudah
diduga bermasalah, namun menunggu penggantian, maka intensitas pengamatan dapat dinaikkan
menjadi setiap hari.
-

Pengujian Korona

Pengujian korona dilaksanakan pada Lighnting Arrester untuk mengecek kondisi


konektor pada bagian yang bertegangan, juga kondisi arrester di sekitar flange dan
kompartemen. Korona dilaksanakan untuk mendeteksi lebih dini kualitas dari konektor
arrester, dari pengaruh korosi ataupun pemasangan yang tidak sempurna. Interval
pengujian dapat disesuaikan, minimal 1 tahun satu kali.
-

Pengukuran Arus Bocor Resistif dengan LCM

Komponen kritis dari Lightning Arrester tipe Metal Oksida adalah pada komponen
Resistor Non Linearnya. Degradasi pada komponen non linear tersebut dapat dideteksi
melalui pengukuran arus bocor resistif dari arrester. Hasil pengukuran ini sangat
sensitive terhadap suhu dan level tegangan operasi dari arrester, oleh karenanya
pencatatan kondisi saat pengukuran perlu dilaksanakan.
Pelaksanaan pengukuran arus bocor ini dilaksanakan minimal 1 kali dalam satu tahun,
untuk kebutuhan data trending, intervalnya dapat lebih singkat, disesuaikan dengan
rekomendasi pabrikan bila diketahui kondisi arrester telah mengalami degradasi.
-

Pengukuran Arus Bocor Total menggunakan CT Clip ON

Pada beberapa kasus ekstrim, nilai arus bocor total pada arrester menjadi sangat
tinggi bila dibandingkan fasa lain, hal ini dapat menjadi indikasi terjadi ketidak
beresan pada arrester. Untuk itu, maka pengukuran ini pun perlu dilaksanakan secara

rutin setiap minggu, atau menurut interval tertentu berdasarkan tingkat urgensi dan
kebutuhan analisis data.

Shutdown Measurement
Adalah pengujian yang dilakukan saat peralatan padam untuk mengetahui kondisi
peralatan yang waktu pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi peralatan, namun
dapat juga dijadwalkan secara rutin untuk mendapatkan informasi yang berguna
untuk proses analisa data.
Pada lightning arrester, kegiatan shutdown measurement yang dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
1. Pengukuran Wattloss menggunakan Alat Uji Tan Delta
2. Pengukuran Megger/ Tahanan Isolasi

Pengukuran Isolasi dengan Menggunakan Megger

Pengukuran tahanan isolasi ditujukan untuk mendapatkan kemampuan isolasi satu peralatan
ketika mengalami tegangan dengan beda potensial tertentu. Dalam hal arrester, pengukuran
dilaksanakan dari ujung terminal atas menuju ground, hal ini untuk mengidentifikasikan
kemampuan isolasi struktu arrester keseluruhan terhadap bumi. Pelaksanaan dilaksanakan dalam
kondisi padam, bersaamaan dengan kegiatan pemeliharaan bay peralatan yang dilindungi.
Konsep pengukuran menggunakan arus dan tegangan dan meter terkalibrasi untuk
penunjukan nilai MegOhms. Alat megger ini memiliki built-in DC generator, yang mampu
membangkitkan tegangan DC yang tinggi, sehingga menyebabkan arus kecil DC mengalir
melalui dan di atas permukaan objek insulasi yang sedang diuji.
Total arus yang mengalir ini dapat dibedakan menjadi 3 komponen, yaitu:
1. Capacitance Charging Current
2. Dielectric Absorption Current
3. Leakage current

Anda mungkin juga menyukai