gardu-gardu induk, transmisi, distribusi, hingga sampainya listrik ke konsumen. Dalam proses
pengantaran listrik daripembangkit hingga ke konsumen, tentunya terdapat banyak peralatan
listrik yang terus beroperasi melayani kebutuhan listrik konsumen. Seperti halnya peralatanperalatan lainnya, peralatan-peralatan dalam sistem tenaga listrik ini juga membutuhkan
pemeliharaan guna mencegah dari kerusakan, kebocoran atau sekedar perawatan agar peralatan
dapat lebih panjang umur.
Melihat lingkup sistem tenaga listrik yang begitu luas, maka pada makahal kali ini kami
membatasi pembahasan kami hanya pada peralatan gardu induk.
Pasca Gangguan
Merupakan kegiatan pemeliharaan secara periodik/ berkala dengan melakukan inspeksi dan
pengujian fungsi untuk mendeteksi adanya potensi kelainan atau kegagalan pada peralatan dan
mempertahankan unjuk kerjanya. Berdasarkan periodenya, pemeliharaan rutin terdiri dari:
-
Pemeliharaan Harian
Pemeliharaan Mingguan
Pemeliharaan Bulanan
Pemeliharaan Tahunan atau Bersamaan dengan padam Bay T/R atau T/L
PREDICTIVE MAINTENANCE
Disebut juga dengan Pemeliharaan Berbasis Kondisi (Condition Based Maintenance). Adalah
pemeliharaan yang dilakukan dengan cara melakukan monitor dan membuat analisa trend
terhadap hasil pemeliharaan untuk dapat memprediksi kondisi dan gejala kerusakan secara dini.
CORRECTIVE MAINTENACE
Adalah pemeliharaan yang dilakukan ketika peralatan mengalami kelainan / unjuk kerja rendah
pada saat menjalankan fungsinya atau kerusakan, dengan tujuan untuk mengembalikan pada
kondisi semula melalui perbaikan (repair) ataupun penggantian (replace).
PLANNED
Adalah pemeliharaan yang dilakukan ketika peralatan mengalami kelainan / unjuk kerja rendah
pada saat menjalankan fungsinya, dengan tujuan untuk mengembalikan pada kondisi semula
melalui perbaikan (repair) ataupun penggantian (replace) secara terencana..
UNPLANNED
Disebut juga dengan Pemeliharaan Breakdown. Adalah pemeliharaan yang dilakukan ketika
peralatan mengalami kerusakan secara tiba-tiba sehingga menyebabkan pemadaman. Untuk
mengembalikan pada kondisi semula perlu dilakukan perbaikan besar (repair) atau penggantian
(replace).
3.
Karakteristik minyak
Pengujian ke-Vacuum-an
Sistem pneumatik
Pengujian fungsi start & stop motor kompresor
Pengujian fungsi system block
Pengujian kebocoran udara
Pengukuran konsumsi udara saat Open-Close-Open
Pengujian fungsi safety valve
Kalibrasi manometer
Pengukuran tegangan dan arus AC dan DC
Pengukuran waktu kerja kompresor
Sistem hidrolik
Pengujian fungsi start & stop motor hidrolik
Pengujian fungsi system hidrolik
Pengujian kebocoran hidrolik
Pengukuran konsumsi hidrolik saat Open-Close-Open
Pengujian fungsi safety valve
Kalibrasi manometer
Pemeriksaan oil pressure switch
Pengukuran tegangan AC dan DC
Pengujian tekanan akumulator
Pengujian waktu reinflation
4.
Overhaul
Overhaul adalah pemeliharaan yang dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam
tiga tahun atau lebih berdasarkan manual instruction, ketentuan pabrikan atau
pengalaman / ketentuan unit setempat. Penentuan kurun waktu untuk overhaul Pmt
secara garis besar ditentukan seperti dalam tabel berikut :
5.
Pemeriksaan Harian
Berdasarkan FMEA/FMECA pemeriksaan harian meliputi :
1.
Pemeriksaan Mingguan
Pemeriksaan Bulanan
Pemeriksaan Triwulanan
Pemeriksaan Tahunan
DISCONNECTING SWITCH/PMS
In Service/ Visual Inspection
In service inspection merupakan inspeksi/pengecekan yang dilakukan dengan
menggunakan panca indera dengan pelaksanaan periode tertentu dalam keadaan peralatan
bertegangan. Inspeksi / pengecekan bertujuan untuk mengetahui/memonitor kondisi komponen
peralatan.Untuk periode pelaksanaan inspeksi pada pemisah adalah mingguan, bulanan dan
tahunan. In Service / Visual Inspection dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur
sederhana/umum (seperti Thermo Gun).
Adapun komponen komponen dari pemisah yang harus diperhatikan untuk in
service/ visual inspection adalah :
I.
II.
III.
IV.
V.
Struktur Mekanik
1. Struktur baja/besi atau beton
2. Pondasi
Insulation ( Isolasi )
a. Isolator pemisah
Electrical Current Carrying
a. Pisau/kontak PMS
b. Terminal utama (klem) PMS
Aksesoris Pemisah
a. Isolasi engkol pemisah
b. Sistem lock mekanik pemisah
Lemari mekanik
1. Lemari
a. Pintu lemari mekanik
b. Lampu penerangan
c. Door Sealent
d. Heater (Pemanas)
e. Lubang kabel
f. Terminal Wiring
g. Kabel kontrol
h. Sekring/MCB
i. Bau
2. Box
a. Tutup Box mekanik
VI.
VII.
Grounding
a. Grounding pemisah
b. Grounding lemari/box mekanik
c. Grounding pemisah tanah
PMS Tanah
a. Pisau pentanahan
b. Lock pin
c. Kontak diam pisau pentanahan
In Service Measurement
In service measurement merupakan pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur
yang advanced (seperti Thermal Image Thermovision) dengan pelaksaan periode triwulan yang
dilakukan oleh petugas pemeliharaan dalam keadaan peralatan bertegangan. Untuk peralatan
sistem 500 kV In Service Measurement dilaksanakan periode tiap 2 minggu.
Pengukuran Thermovisi
Alat Ukur
Thermovisi
Shutdown Measurement
Shutdown measurement merupakan pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur
dengan periode 2 tahunan. Umumnya peralatan Pms yang baru selesai pemasangan sebelum
dioperasikan maupun yang sudah jatuh tempo pemeliharaan, perlu dilakukan pengujian
pengujian untuk mendapatkan unjuk kerja dari peralatan tersebut. dalam keadaan peralatan
tidak beroperasi.
Macam-macam pengujian Shutdown measurement pada pemisah :
Rangkaian tenaga listrik sebagian besar terdiri dari banyak titik sambungan.
Sambungan adalah dua atau lebih permukaan dari beberapa jenis konduktor bertemu secara
pisik sehingga arus/energi listrik dapat disalurkan tanpa hambatan yang berarti.
Pertemuan dari beberapa konduktor menyebabkan suatu hambatan/resistan terhadap arus yang
melaluinya sehingga akan terjadi panas dan menjadikan kerugian teknis. Rugi ini sangat
signifikan jika nilai tahanan kontaknya tinggi.
Pengukuran tahanan isolasi dimaksudkan untuk mengetahui secara dini kondisi isolasi/isolator
pemisah dan mengetahui nilai tahanan isolasi.
Pengukuran tahanan isolasi dilakukan dengan menggunakan alat ukur megger (insulation tester 5
kV, 10 kV). Dapat juga digunakan untuk pengukuran tahanan isolasi belitan motor penggerak
pemisah.
Pengukuran tahanan pentanahan bertujuan untuk menentukan tahanan antara besi atau plat
tembaga yang ditanam dalam tanah yang digunakan untuk melindungi peralatan listrik terhadap
gangguan petir dan hubung singkat. Dengan demikian pelat tersebut harus ditanam hingga
Motor listrik yang dipergunakan bisa menggunakan sumber AC atau DC, yang merupakan
tenaga penggerak untuk proses penutupan ataupun pembukaan pemisah. Motor akan
menggerakkan roda transmisi pada batang penggerak pemisah.
Berputarnya roda transmisi, mengakibatkan batang penggerak menutup atau membuka pisau
pemisah .Pada saat pisau pemisah menutup atau membuka secara penuh , maka motor penggerak
akan berhenti secara otomatis.
Transmisi penggerak
Transmisi penggerak adalah bagian pemisah yang berfungsi menggerakan pisau pemisah oleh
stang penggerak melalui roda gigi baik secara manual ataupun menggunakan motor.
Overhaull
Merupakan kegiatan pemeliharaan dengan melaksanakan pemeriksaan secara seksama
serta penggantian dan perbaikan pada pada seluruh bagian Pms dalam keadaan offline. Overhaull
dilaksanakan setiap 5 tahun sekali atau sesuai dengan condition assessment peralatan.
Kegiatan Overhaull dilaksanakan dengan mempertimbangkan sebagai berikut :
1. Umur peralatan sesuai dengan manual instruction.
TRAFO ARUS
In Service Inspection
In service inspection adalah kegiatan pengamatan visual pada bagian-bagian
peralatan terhadap adanya anomali yang berpotensi menurunkan unjuk kerja
peralatan atau merusak sebagian/keseluruhan peralatan.
-
Dielectric
Dalam hal ini dilakukan pemeriksaan dalam keadaan beroperasi dengan cara
melihat visual kecukupan dari media dielectric CT melalui :
A. Memeriksa level ketinggian minyak trafo arus pada gelas penduga.
B. Memeriksa tekanan gas N2 melalui manometer yang terpasang di CT
( indicator berupa angka)
C. Memeriksa tekanan gas SF6 melalui manometer yang terpasang di CT
( indicator berupa angka)
D. Rembesan / kebocoran minyak CT.
E. Isolator porcelain
Dilakukan pemeriksaan isolator porcelain dengan visual dari isolator.
Mengamati isolator dari keretakan, flek, pecah dan kelainan yang lainnya.
Mechanical Structure
Mechanical structure adalah peralatan yang menyokong berdirinya trafo arus.
Inspeksi mechanical structure dilakukan dengan memeriksa :
- Kondisi core housing (rumah/tangki core) secara visual, apakah kondisi core
housing normal, korosi atau retak.
Pentanahan CT
Inspeksi pentanahan CT dilakukan dengan memeriksa kawat dan terminal
pentanahan dengan memeriksa hubungan antara terminal dengan mess grounding
switchyard dengan kencang dan sempurna.
In Service Measurement
In Service Measurement adalah kegiatan pengukuran / pengujian yang dilakukan
pada saat peralatan sedang dalam keadaan bertegangan / beroperasi.
-
Thermovision
Thermovision digunakan untuk melihat hot spot pada instalasi listrik, dengan
Infra red thermovision dapat dilihat losses yang terjadi di jaringan, semakin tinggi
suhu hotspot yang terjadi maka semakin besar losses yang terjadi. Losses dapat
diakibatkan oleh sambungan yang kurang baik, pemeriksaan dengan thermovision
pada trafo arus digunakan untuk melihat titik-titik sambungan pada trafo arus.
Thermovisi dilakukan pada:
o Konduktor dan klem CT. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan suhu
antara konduktor dan klem CT
o Isolator dan housing CT. Hal ini bertujuan untuk mengetahui adanya
kelainan / hotspot di dalam CT.
Thermovisi dilakukan setiap 3 bulan, kecuali untuk CT 500 kV dilakukan setiap 2
minggu.
Shutdown Testing/Measurement
Shutdown testing / measurement adalah pekerjaan pengujian yang dilakukan pada saat
peralatan dalam keadaan padam. Pekerjaan ini dilakukan pada saat pemeliharaan rutin maupun
pada saat investigasi ketidaknormalan
Tahanan Isolasi
Pengujian tahanan isolasi menggunakan alat uji tahanan isolasi 5 KV untuk sisi primer dan
500 V untuk sisi sekunder. Berfungsi untuk mengetahui kualitas tahanan isolasi pada trafo
arus tersebut. Pencatatan hasil pengukuran dilakukan pada saat 60 detik.
Tan Delta
Pengujian tangen delta dilakukan untuk mengetahui nilai faktor dissipasi (tan delta) dan
nilai kapasitansi dari CT. Peningkatan nilai dari kapasitansi akan mengindikasikan adanya
kertas isolasi yang terkontaminasi oleh kelembaban, pencemaran atau adanya pemburukan
pada sistim isolasi CT.
Pengukuran tan delta pada CT dilakukan dalam kondisi sisi primer di hubung singkat .
Tahanan Pentahanan
Pengukuran besarnya tahanan pentanahan menggunakan alat uji tahanan pentanahan. Nilai
tahanan pentanahan mempengaruhi keamanan personil terhadap bahaya tegangan sentuh.
Ratio
Pengukuran ratio bertujuan untuk membandingkan nilai ratio hasil pengukuran dengan
nilai pada nameplate.
NT
NR
: Rasio CT referensi
IR
: Arus CT referensi
IT
Shutdown Treatment
Shutdown treatment adalah pekerjaan untuk memperbaiki anomali yang ditemukan pada saat
in service inspection/measurement atau menindaklanjuti shutdown testing/measurement
Peralatan yg Dipelihara
Box Terminal
Cara Pemeliharaan
Bersihkan Box Terminal.
Standar Hasil
Bersih
Rapat
Bersih
Bersih
Pengencangan baut-baut
terminal.
Kencang
Uji fungsi.
Trip dan
Indikasi
Bersih
TRAFO TEGANGAN
In Service inspection
Dielectric
-
Electromagnetic Circuit
-
Mechanical structure
-
Pentanahan VT
Inspeksi pentanahan VT dilakukan dengan memeriksa kawat dan terminal pentanahan
terhubung ke mess grounding switchyard dengan kencang dan sempurna.
In Service measurement
In Service Measurement adalah kegiatan pengukuran / pengujian yang dilakukan pada
saat peralatan sedang dalam keadaan bertegangan / beroperasi.
Thermovision
Thermovision digunakan untuk melihat hot spot pada instalasi listrik, dengan Infra
red thermovision dapat dilihat losses yang terjadi di jaringan. Semakin tinggi suhu
hotspot yang terjadi maka semakin besar losses yang terjadi. Losses dapat diakibatkan
oleh sambungan yang kurang baik, Pemeriksaan dengan thermovision pada CVT
digunakan untuk melihat titik-titik sambungan pada CVT.
Thermovisi dilakukan pada:
o Konduktor dan klem VT. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan suhu antara
konduktor dan klem VT
o Isolator dan housing VT. Hal ini bertujuan untuk mengetahui adanya kelainan /
hotspot di dalam VT.
Thermovisi dilakukan setiap 3 bulan, kecuali untuk CVT 500 kV dilakukan setiap 2
minggu.
Tahanan isolasi
Pengujian tahanan isolasi menggunakan alat ukur tahanan isolasi 5 KV untuk
sisi primer dan 500 V untuk sisi sekunder. Berfungsi untuk mengetahui kualitas
tahanan isolasi pada trafo tegangan tersebut. Pencatatan hasil pengukuran
dilakukan pada saat 60 detik.
Tahanan Pentanahan
Pengukuran besarnya tahanan pentanahan menggunakan alat uji tahanan
pentanahan. Besarnya nilai tahanan pentanahan mempengaruhi keamanan
personil terhadap bahaya tegangan sentuh.
Rasio
Pengukuran ratio bertujuan untuk membandingkan nilai ratio hasil pengukuran
dengan nilai pada nameplate.
~2
10
KV
Output
Kualitas Minyak
Berdasarkan standard IEC 60422 Mineral insulating oils in electrical
equipment supervision and maintenance guide, Trafo tegangan (VT) masuk
dalam kategori D (instrument/protection transformer >170 kV) dan kategori E
(instrument/protection transformer 170 kV). Pengujian Kualitas minyak pada
trafo instrument hanya dapat dilakukan pada trafo instrument jenis
nonhermetically sealed. Pengujian kualitas isolasi dilakukan setelah VT 10 tahun
beroperasi. Pengambilan sample yang selanjutnya perlu dilakukan konsultasi
terlebih dahulu dengan manufacturer atau mengacu pada manual instruction dari
manufacturer masing-masing. Shutdown Treatment
Treatment merupakan tindakan pemeliharaan pada saat shutdown tahunan.
No
1
2
3
Baut-baut
4
Limit switch
Cara Pemeliharaan
Periksa terhadap, kotoran, binatang atau
kemungkinan kemasukan air.
Periksa kebersihan bushing dan body
VT
Periksa kekencangan baut-baut terminal
utama & pentanahan serta baut-baut
wiring kontrol dalam terminal boks
Periksa apakah limit switch masih
berfungsi normal atau tidak
Standard
Bersih
Bersih
Kencang
Normal
LIGHTENING ARRESTER
PEMELIHARAAN PREVENTIF (PREVENTIVE MAINTENANCE)
Pemeliharaan LA di Gardu Induk memiliki poin pengujian/ pemeliharaan yang lebih banyak
daripada LA di Saluran Transmisi, hal ini terutama karena factor kemudahan pelaksanaan.
Sebagai contoh pengukuran arus bocor resistif dalam kondisi bertegangan akan sulit
dilaksanakan pada Arrester di SUTT, SUTET.
.
Pemeliharaan Harian
Pemeliharaan Mingguan
Pemeliharaan Bulanan
Pemeliharaan Tahunan atau Bersamaan dengan padam Bay T/R atau T/L
PREDICTIVE MAINTENANCE
Ruang lingkup Predictive Maintenance pada arrester meliputi :
In Service Measurement
Adalah pengujian yang dilakukan saat peralatan operasi (bertegangan) untuk dapat memprediksi
kondisi dan gejala kerusakan peralatan secara dini yang waktu pelaksanaannya disesuaikan
dengan kondisi peralatan. Pada lightning arrester, kegiatan in service measurement yang
dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Pengukuran thermovisi
2. Pengukuran korona
3. Pengukuran arus bocor resistif dengan LCM
4. Pengukuran arus bocor total pada LA tanpa penunjuk meter arus bocor
Kegiatan pengukuran in service ini dilaksanakan pada Arrester yang berada di Gardu Induk.
-
Pengukuran thermovisi
Titik-titik yang menjadi objek pengamatan Thermovisi pada Lightning Arrester adalah sebagai
berikut :
a. Koneksi Arrester ke Busbar
b. Kompartemen/ Housing dari Arrester
c. Koneksi Arrester ke kawat grounding
Thermovisi dilaksanakan untuk tujuan prediktif yang dilaksanakan satu minggu sekali,
intervalnya dapat disesuaikan dengan kondisi peralatan. Sebagai contoh, bila peralatan LA sudah
diduga bermasalah, namun menunggu penggantian, maka intensitas pengamatan dapat dinaikkan
menjadi setiap hari.
-
Pengujian Korona
Komponen kritis dari Lightning Arrester tipe Metal Oksida adalah pada komponen
Resistor Non Linearnya. Degradasi pada komponen non linear tersebut dapat dideteksi
melalui pengukuran arus bocor resistif dari arrester. Hasil pengukuran ini sangat
sensitive terhadap suhu dan level tegangan operasi dari arrester, oleh karenanya
pencatatan kondisi saat pengukuran perlu dilaksanakan.
Pelaksanaan pengukuran arus bocor ini dilaksanakan minimal 1 kali dalam satu tahun,
untuk kebutuhan data trending, intervalnya dapat lebih singkat, disesuaikan dengan
rekomendasi pabrikan bila diketahui kondisi arrester telah mengalami degradasi.
-
Pada beberapa kasus ekstrim, nilai arus bocor total pada arrester menjadi sangat
tinggi bila dibandingkan fasa lain, hal ini dapat menjadi indikasi terjadi ketidak
beresan pada arrester. Untuk itu, maka pengukuran ini pun perlu dilaksanakan secara
rutin setiap minggu, atau menurut interval tertentu berdasarkan tingkat urgensi dan
kebutuhan analisis data.
Shutdown Measurement
Adalah pengujian yang dilakukan saat peralatan padam untuk mengetahui kondisi
peralatan yang waktu pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi peralatan, namun
dapat juga dijadwalkan secara rutin untuk mendapatkan informasi yang berguna
untuk proses analisa data.
Pada lightning arrester, kegiatan shutdown measurement yang dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
1. Pengukuran Wattloss menggunakan Alat Uji Tan Delta
2. Pengukuran Megger/ Tahanan Isolasi
Pengukuran tahanan isolasi ditujukan untuk mendapatkan kemampuan isolasi satu peralatan
ketika mengalami tegangan dengan beda potensial tertentu. Dalam hal arrester, pengukuran
dilaksanakan dari ujung terminal atas menuju ground, hal ini untuk mengidentifikasikan
kemampuan isolasi struktu arrester keseluruhan terhadap bumi. Pelaksanaan dilaksanakan dalam
kondisi padam, bersaamaan dengan kegiatan pemeliharaan bay peralatan yang dilindungi.
Konsep pengukuran menggunakan arus dan tegangan dan meter terkalibrasi untuk
penunjukan nilai MegOhms. Alat megger ini memiliki built-in DC generator, yang mampu
membangkitkan tegangan DC yang tinggi, sehingga menyebabkan arus kecil DC mengalir
melalui dan di atas permukaan objek insulasi yang sedang diuji.
Total arus yang mengalir ini dapat dibedakan menjadi 3 komponen, yaitu:
1. Capacitance Charging Current
2. Dielectric Absorption Current
3. Leakage current