Anda di halaman 1dari 8

FILSAFAT PENDIDIKAN

Nama
NIM
Kelas

: RINA HOTMA A.R SIAHAAN


: 8146132053
: A1W

Tugas Telaah Buku Suparlan Sohartono Filsafat Ilmu Pengetahuan


Dosen Pengampu : Prof. BELFERIK MANULLANG

ADMINISTRASI PENDIDIKAN KONSENTRASI KEPENGAWASAN


PROGRAM PASCASERJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

Nama
NIM
Kelas
Prodi

: RINA HOTMA A.R SIAHAAN


: 8146132053
: A2W
: Administrasi Pendidikan konsentrasi Kepengawasan

Tugas

: Tugas Telaah Buku Suparlan Sohartono Filsafat Ilmu Pengetahuan

SOAL DAN JAWABAN


1. Apa makna puisi pembuka dari kata pengantar penerbit di halaman 5, jika dilihat dari
keinginan penulis dalam menyusun buku ini, di mana ilmu pengetahuan menimbulkan
anomali kehidupan masyarakat manusia dewasa ini sehingga yang berkembang adalah ego
oportunis materialis.

JAWABAN:
Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya manusia mengolah seluruh sumberdaya
yang ada di jagat raya ini. Seiring dengan semakin majunya peradaban manusia
menyebabkan kebutuhan manusia juga meningkat. Sebagai akibatnya sumberdaya yang
ada sebagai pemuas kebutuhan manusia mengalami penurunan kuantitas. Manusia
memiliki kebutuhan yang tidak terbatas sementara sumber daya terbatas. Sadar dengan
hal itu, maka manusia juga dengan serta merta meningkatkan ilmu pengetahuan untuk
mengatasi keterbatasan tersebut. Ilmu pengetahuan itu akan berguna dan mempunyai
daya yang kuat untuk menyejahterakan manusia secara universal bila dalam
pengaplikasiannya mengintregasikan antara nilai-nilai ontologis, epistomologis, dan
nilai-nilai epistologis dalam kehidupan manusia. Dan pada dasarnya ilmu pengetahuan
itu memiliki nilai positif karena bermanfaat secara universal, dapat mengatasi
permasalahan yang dihadapi oleh manusia dalam memenuhi kebutuhannya.
Namun karena disebabkan keserakahan dan tidak punya tanggungjawab secara
universal, maka ilmu pengetahuan itu menjadi tidak bernilai. Kurangnya moral dan nilainilai etis kehidupan berkeadilan menjadi sumber kehancuran dari manfaat baik ilmu
pengetahuan. Manusia menjadi egois, matrelialistis dan cenderung menjadi kejam
dengan prilakunya yang kriminal. Menggunakan ilmu pengetahuan yang dimilikinya
untuk menguasai satu dengan yang lainnya dan menguasai sumberdaya secara buas tak
terkendali tanpa melakukan pelestarian. Sepanjang waktu tidak ada kesadaran untuk
mengubah prilaku negatifnya, bahkan semakin tinggi ilmu yang diperoleh justru semakin
besar kesempatan manusia untuk merusak alam semesta ini.

2.

Ilmuan atau cerdik cendekia perlu menaruh perhatian pada aspek etika ilmu pengetahuan untuk
memberdayakan filosofi keilmuan, sikap ilmiah dan perilaku bertanggungjawab dalam
pengamalannya sesuai dengan tujuan ilmu pengetahuan itu sendiri (halaman 13). Jelaskan mengapa
penulis mengambil kesimpulan dari pengantarseperti itu.

JAWABAN:
Karena dalam pemanfaatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dewasa ini cenderung semakin menyimpang dari arah pencapaian tujuan ilmu
pengetahuan itu sendiri yaitu kesejahteraan hidup di dalam kelestarian alam. Alam
sebagai sumber kehidupan manusia seharusnya dirawat agar tetap berkesinambungan
memberi manfaatnya. Manusia disebut sejahtera jika sanggup memenuhi kebutuhan
hidupnya. Kebutuhan hidup itu diperoleh dari alam. Alam yang diolah sesuai dengan
kebutuhan dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan tehnologi. Penggunaan IPTEK
ini haruslah mempertimbangkan hasil dan resiko yang akan diterima manusia. Hasil yang
memuaskan namun dengan resiko yang minim akan selalu menjadi pertimbangan awal
dalam memanfaatkan alam. Pertimbangan tersebut didasari oleh sikap ilmiah yang peduli
terhadap alam dan prilaku tanggung jawab atas tindakan yang dilakukan.
Memperlakukan alam secara pengasih tentu akan membuat manusia lebih hati-hati untuk
memenuhi kebutuhannya. Jauh dari keborosan akan mengatasi kerusakan dan kelangkaan
sumberdaya. Dengan demikian manusia akan menjadi sahabat bagi alam sebab alam
akan memenuhi kebutuhan manusia.
Namun pada kenyataannya bahwa segelintir orang saja yang menikmati hasil dari
ilmu pengetahuan, belum seluruh umat manusia. Bahkan manfaat ilmu pengetahuan tidak
seimbang dengan resiko yang disebabkannya. Misalnya terjadinya krisis alam padahal
kebutuhan hidup manusia tidak terpenuhi secara keseluruhan. Sebenarnya jika ilmu
pengetahuan dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan dan dilakukan dengan benar dan
penuh tanggung jawab, tidak akan menanggung akibat yang merugikan. Obyek yang
dirugikan tidak lain adalah manusia itu sendiri. Sementara manusia tidak menyadari
tindakan yang dilakukannya justru merusak alam semesta dengan tidak bermoral, tidak
peduli dan tidak bertanggungjawab.

3.

Hubungan pepatah Jawa kebo nyusu gudel dengan perkembangan ilmu pengetahuan, mulai dari
filosofis, teoretis, dan praktis teknologis. Fenomena yang terjadi sehingga terjadi keterbalikan nilai
itu, dan bagaimana seharusnya, berikan dengan beberapa contoh

JAWABAN:
Pepatah kebo nyusu gudel menggambarkan hubungan antara filsafat dengan
perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin khusus, praktis dan bermacam-macam.
Filsafat sebagai induk kerbau (orang tua) dan ilmu pengetahuan sebagai anak kerbau

(anak). Filsafat adalah induk atau ibu dari segala macam jenis, bentuk dan sifat ilmu
pengetahuan. Tetapi karena filsafat mempersoalkan kebenaran pengetahuan yang bersifat
umum, abstrak dan universal, maka filsafat tidak berkepentingan menjawab persoalanpersoalan hidup yang berbentuk dan bersifat konkret, positif, praktis dan pragmatis.
Ilmu pengetahuan pada mulanya adalah satu yaitu filsafat. Seharusnya filsafat
melakukan rekonstruksi ilmu pengetahuan dan teknologi dalam suatu sistem berbentuk
koesistensi interdisipliner dan multidisipliner sehingga kewibawaan filsafat sebagai
induk pluralitas ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi aktual kembali, artinya
kelahiran kembali filsafat. Sekarang ini filsafat harus lebih banyak belajar dari dan
mempelajari perkembangan iptek.

4.

Apa dan mengapa terjadi pergeseran perilaku hidup manusia dari derajat yang bersifat kualitatif
spiritual menjadi kuantitatif materialistik. Apa akibatnya dalam tatanan kehidupan manusia?

JAWABAN:
Pengadaan kebutuhan hidup sehari-hari memerlukan pengetahuan khusus yang
bersifat praktis dan teknis dan dengan demikian kebutuhan yang bersifat nyata, konkret
dan khusus seperti makanan, minuman, pakaian dan perumahan dan peralatan hidup
lainnya dapat dipenuhi. Sehingga konsep-konsep dan teori-teori filosofis yang bersifat
umum-universal secara fungsional perlahan-lahan ditinggalkan bahkan cenderung
dilupakan sama sekali. Selanjutnya ilmu pengetahuan bergerak kearah teknologi yang
berkemampuan

langsung

memproduksi

kebutuhan

hidup

sehari-hari.

Sebagai

konsekuensinya terjadilah pergeseran nilai-nilai prilaku hidup manusia dari derajat yang
bersifat kualitatif spritual menjadi kuantitatif material.
Akibat pergeseran tersebut perubahan pandangan hidup, sikap dan prilaku hidup
atas pengaruh kemajuan teknologi secara sistematik menurunkan bahkan merusak derajat
moralitas manusia pada umumnya. Namun bukan kesalahan ilmu pengetahuan dan
teknologi tersebut melainkan disebabkan oleh cara manusia menyikapi dan
memberdayakan kemajuan teknologi itu. Sikap monopolistik manusia mengeksploitasi
dan mereproduksi sumber daya alam dengan menggunakan teknologi. Sumberdaya
menjadi tidak seimbang karena terbatas dengan jumlah konsumen yg tidak terbatas
menyebabkan lingkungan hidup menjadi disharmonis dan sumberdaya alam menjadi
krisis. Sumberdaya alam seperti sesuatu yang harus diperebutkan untuk di kuasai oleh

pihak yang ingin hidup dalam kemewahan dan pihak yang hanya ingin sekedar bertahan
hidup.

5.

Berikan penjelasan menurut Suparlan tiga jenjang pengetahuan, yakni pengetahuan filosofis
substansial, pengetahuan ilmiah teoretis dan pengetahuan ilmiah praktis teknologis. Bagaimana
seharusnya hubungan ketiganya?

JAWABAN:
Pengetahuan filosofis substansial mempelajari keapaannya yang memiliki
sasaran penyelidikan mengarah pada nilai hakiki kebenaran pengetahuan yang
berkuantitas dan bersifat abstrak universal. Sedangkan pengetahuan ilmiah teoritis
menjadi rambu-rambu etika moral pemberdayaan ilmu pengetahuan dan tehnologi; dan
pengetahuan ilmiah praktis teknologis memiliki peran penting dalam tercapainya kedua
jenjang pengetahuan tersebut.
Hubungan ketiga jenjang pengetahuan tersebut mempunyai tanggungjawab
ilmiah yang berbeda-beda mulai yang bertaraf filosofis, ilmiah teorities, sampai pada
taraf yang paling khusus-konkret. Misalnya makanan. Dalam makanan terkandung nilai
filosofis yaitu kesehatan; nilai ilmiah teorities yaitu kelengkapan gizi; dan nilai ilmiahpraktis berupa pluralitas makanan dalam jenis, bentuk dan kualitas bersangkutan dengan
rasa nikmat.

6.

Bandingkan antara Filsafat Ilmu Pengetahuan (philosophy of scientific knowledge) dengan Filsafat
Ilmu (philosophy of Science) dan apa kaitannya dengan pergeseran kualitatif spiritual menjadi
kuantitatif materialistik.

JAWABAN:
Dengan filsafat ilmu pengetahuan dapat diharapkan;1) ilmu pengetahuan dan
teknologi bukan hanya bernilai ilmiah saja, melainkan juga bernilai cendrung menjadi
semakin bernilai moral dan; 2) kelangsungan kehidupan dunia ini cenderung menjadi
semakin bernilai alami, manusiawi dan keilahian. Alasannya terletak pada aspek ruang
lingkup. Filsafat Ilmu Pengetahuan ruang lingkupnya tidak terbatas pada ilmu rasional
dan empirik sj, melainkan tembus pada dunia metafisi suprarasional dan intuitif.
Sedangkan filsafat ilmu, ruang lingkupnya terbatas pada ilmu-ilmu rasional dan empirik
saja

Dengan demikian

Filsafat Ilmu Pengetahuan (philosophy of scientific

knowledge) lebih tepat dibanding dengan nama Filsafat Ilmu (philosophy of Science).
Dalam Filsafat Ilmu Pengetahuan

pemberdayaan Filsafat Ilmu Pengetahuan dan

teknologi secara adil dan berbudaya bagi kesejahteraan seluruh umat manusia dalam
kelestarian lingkungan alam. Sedangkan dalam

Filsafat Ilmu pemberdayaan ilmu

pengetehauan dan teknologi cenderung eksploitatif dan eksploratif dengan kontrol


moralitas, sehingga mengakibatkan kerusakan moral manusia dan kerusakan lingkungan
hidup. Sehingga hal ini berkaitan dengan
kuantitatif materialistik yaitu

pergeseran kualitatif spiritual menjadi

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

mendorong manusia mengutamakan kebutuhan sekunder dibandingkan primer sebagai


akibatnya manusia menjadi tamak dan serakah mengeksploitasi baik dirinya sendiri
maupun sesama dan alam lingkungannya bahkan terhadap Tuhan Sang pencipta.

7.

Jelaskan apa makna ontologis mendorong spiritual keilmuan, epistemologis mendorong sikap
ilmiah, dan aksiologis mendorong moral bertanggungjawab sebagai jawaban terhadap terjadinya
pergeseran nilai ke arah kuantitatif materialistik

JAWABAN:
Ontologis

mendorong spiritual keilmuan, artinya filsafat tentang yang ada

dengan persoalan khusus tentang ada sesuatu apa sesudah atau dibalik yang ada yang
kemudian berada di dalam dimensi konkret yang mempersoalkan tentang keberadaan
manusia yang disebut dengan metafisika dengan objek materi, yaitu manusia, alam dan
Sang Pencipta.
Epistemologis mendorong sikap ilmiah menjelaskan sumber dan perwatakan
kebenran pengetahuan menegaskan sejauh mana manusia dengan segala keterbatasan
potensinya mampu mengetahui kebenaran yang diluar jangkauan akal pikirannya.
Dengan demikian Epistemologis menjelaskan bahwa dalam rangka mencapai kebenaran
objektif (ilmiah), metode dan sistem apapun yang dipergunakan harus berdasar pada
objek forma yang bersifat ontologis interdisipliner dan multidisipliner, sehingga titik
singgung antara disiplin yang satu dengan yang lain menjadi tegas dan nyata. Dengan
epistemologis diharapkan mendorong pertumbuhan wawasan intelektual keilmuan yang
mampu

membentuk

sikap

ilmiah.

Sedangkan

aksiologis

mendorong

moral

bertanggungjawab artinya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mampu

membentuk nilai dari prilaku adil dan berkebudayaan bagi kepentingan subjek manusia
maupun alam sebagai sumber kebutuhan hidup.

8.

Apa maksudnya manusia semakin jauh dari asal mula dan tujuan hidupnya, sehingga semakin jauh
dari dari nilai-nilai primer substansial bagi kesehatan dan keberadaannya sendiri sebagai manusia.
Jika demikian bagaimana seharusnya kehidupan manusia?

JAWABAN:
Manusia adalah mahluk berakal budi yang memiliki daya cipta, rasa dan karsa.
Melalui hal ini (daya cipta, rasa dan karsa), manusia menemukan nilai-nilai kebenaran,
keindahan dan kebaikan. Ketiganya dipedomani untuk dapat hidup secara saleh dan
bijaksana. Manusia mencoba mengarahkan daya cipta, rasa dan karsa untuk memahami
eksistensinya, untuk mengetahui asal muasalnya, keberadaannya dan tujuan hidupnya.
Namun, sebagai mahluk yang tidak sempurna manusia tetap saja berada dalam
ketidaktahuan. Manusia hanya mengetahui sedikit tentang dirinya dan keberadaannya.
Namun manusia semakin terlalu jauh terlibat dan melibatkan diri terhadap hal-hal yang
aksidensial yang menempel dan sekunder tetapi semakin tidak peduli terhadap hal-hal
yang substansial dan primer. Manusia mampu memenuhi kebutuhannya sebagai mahluk
hidup tetapi tidak mengerti akan hubungan antara kesehatan dan asal mulanya.
Dengan demikian seharusnya manusia berbeda dengan mahluk ciptaan Tuhan
lainnya, karena manusia lebih unggul yaitu mampu menghadapi persoalan kehidupannya
dengan akal pikiran secara sistematis menurut azas logika. Sehingga manusia
membutuhkan Filsafat. Karena filsafat adalah suatu pengetahuan yang luas dan
mendalam. Dengan filsafat, manusia semestinya dapat mengatasi persoalan hidupnya
yang bersangkutan dengan dirinya sendiri, orang lain, alamnya atau dengan Penciptanya.
Filsafat bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia.
9.

Jelaskan makna bahwa karena filsafat, maka suatu mahluk bisa menjadi manusia, dan karena
manusia, maka pastilah berfilsafat. Filsafat menjadi ciri khas manusia.

JAWABAN:
Manusia mengumpulkan segala sesuatu mengenai ketidaktahuannya dan mulai
menyusun suatu sistematika integral dan konsisten sehingga bisa dijadikan suatu
pandangan yang sedapat mungkin bisa memperjelas dasar dan tujuan keberadaannya
sebagai manusia.

Manusia selalu diliputi dengan pertanyaan-pertanyaan tentang keberadaannya.


Hal ini berarti bahwa manusia harus eksis di dalam dan pada dunia filsafat. Sedangkan
filsafat itu mempunyai kondisi yang berbeda dalam aktualisasi diri manusia yang
beraneka ragam.

10. Jelaskan adanya dua pandangan pokok tentang ketertiban dan keteraturan alam yakni aliran
atomisme dan aliran organisme. Sepertis apa hubungannya dengan Causa Prima. Beri komentar
anda tentang dua pandangan pokok ini.

JAWABAN:
Aliran atomisme mekanik berpendapat bahwa alam semesta ini tersusun atas
atom-atom yang saling berhubungan secara mekanik. Artinya sebagai bagian, suatu atom
adalah menentukan bagi adanya ketertiban dan keteraturan alam semesta. Sedangkan
aliran organisme memandang bahwa alam semesta ini bukan bagian-bagian yang
membentuk keseluruhan melainkan keseluruhanlah yang membentuk bagian-bagian.
Sehingga keseluruhan itu sendiri yang menentukan ada atau tidaknya ketertiban dan
keteraturan alam. Keberadaan semesta alam dan manusia bukanlah ditentukan oleh
unsur-unsurnya sendiri melainkan ditentukan oleh asal mulanya atau causa prima-nya.
Sebagai contoh, seandainya matahari tidak bersinar lagi dapat memusnakan bumi namun
alam semsta masih tetap berada dalam diri causa prima.
Komentar saya terhadap dua pandangan pokok ini adalah bahwa ketertiban dan
keteraturan semesta alam ini tersusun oleh bagian-bagian maupun keseluruhan yang
berasal mula dari causa prima.

TERIMA KASIH...

Anda mungkin juga menyukai