KEPU-USAN DIREKSI
PT PLN (PERSERO)
TENTANG
PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK
DIREKSI
Menimbang
a.
b.
Mengingat
1.
2.
3.
4.
PT PLN (PERSERO)
bahwa berdasarkan
ketentuan Pasal 10, 11 dan 12 Peraturan Menteri Energi
dan
Sumber
Daya Mineral Nomor 09 Tahun 2011 tentang
Ketentuan
Pelaksanaan Tarif Tenaga Listrik Yang Disediakan oleh Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Perusahaan Listrik Negara, maka Keputusan
Direksi PT PLN
(Persero)
Nomor 234.K/DIR/2008
tanggal
22 Juli 2008 dipandang
perlu
menyesuaikan dengan ketentuan tersebut di atas;
bahwa untuk penyesuaian
sebagaimana
dimaksud dalam huruf a di atas,
perlu ditetapkan dengan Keputusan Direksi PT PLN (Persero).
Undang-Undang
Undang-undang
Undang-undang
Undang-Undang
Elektronik;
5. Undang-Undang
6. Undanq-Undanq
RI Nomor 8 Tahun
RI Nomor 19 Tahun
RI Nomor 40 Tahun
Nomor 11 Tahun
7. Peraturan
Pemerintah
RI Nomor 10 Tahun 1989 tentang
Penyediaan dan
Pemanfaatan Tenaga listrik sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2006;
8. Peraturan Pemerintah RI Nomor 23 Tahun 1994 tentang Pengalihan Bentuk
Perusahaan
Umum (Perum)
Listrik Negara menjadi
Perusahaan Perseroan
(Persero);
9. Peraturan
Pemerintah
RI Nomor
45 Tahun
2005
tentang
Pendirian,
Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara;
10. Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2011 tentang Tarif Tenaga Listrik Yang
Disediakan oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara.
11. Peraturan
Menteri Pertambangan
dan Energi Nomor 02.P/451/M.PE/
1991
tentang Hubungan Pemegang Usaha Ketenagalistrikan
dan
Pemegang Izin
Usaha Ketenagalistrikan
Untuk Kepentingan Umum Dengan Masyarakat;
12. Peraturan
Menteri Pertambangan
dan Energi Nomor 03.P/451/M.PE/
1991
tentang Persyaratan Penyambungan Tenaga listrik;
13. Peraturan
Menteri
Pertambangan
dan Energi Nomor 04.P/40/M.PE/
1991
tentang Penyidik Ketenagalistrikan;
14. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor
09 Tahun 2011
tentang
Ketentuan
Pelaksanaan Tarif Tenaga Listrik Yang Disediakan oleh
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara,
15. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 45 Tahun 2005
tentang
Instalasi
Ketenagalistrikan
sebagaimana
telah
diubah
dengan
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 46 Tahun 2006;
16. Anggaran Dasar PT PLN (Persero);
17. Keputusan ...
17. Keputusan Mcnteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor Kep 58/MBU/2008
jo Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor Kep-252/MBU/2009
tentang
Pemberhentian
dan
Pengangkatan
Anggota-Anggota
Direksi
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara;
18. Keputusan
Direksi PT PLN (Persero)
Nomor 001.K/030/DIR/1994
tentang
Pemberlakuan
Peraturan
Sehubungan
Dengan Pengalihan
Bentuk Hukum
Perusahaan;
19. Keputusan
Direksi PT PLN (Persero) Nomor 304.K/030/DIR/2009
tentang
Batasan Kewenangan Pengambilan Keputusan Di Lingkungan PT PLN (Persero);
20. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 017.K/DIR/2010
tentang Organisasi
dan Tata Kerja PT PLN (Persero) sebagaimana telah diubah dengan Keputusan
Direksi PT PLN (Persero) Nomor 055.K/DIR/2010.
Menetapkan:
KEPUTUSAN DIREKSI
TENAGA LISTRIK.
MEMUTUSKAN :
PT PLN (PERSERO) TENTANG PENERTIBAN
PEMAKAIAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :
1.
PLN adalah PT PLN (Persero) yang didirikan dengan Akta Notaris Sutjipto, S.H. No. 169
tanggal 30 Juli 1994 beserta perubahannya.
2.
Direksi adalah Direksi PLN.
3.
PLN Wilayah adalah PT PLN (Persero) Wilayah.
4.
PLN Distribusi adalah PT PLN (Persero) Distribusi.
5.
PLN Unit Pelaksana Induk (UPI) adalah Unit Organisasi PLN jenjang pertama antara lain
PLN Wilayah, PLN Distribusi.
6.
PLN Unit Pelaksana (UP) adalah Unit Organisasi PLN jenjang kedua antara lain PLN
Cabang, PLN Area Pelayanan Jaringan (APJ), PLN Area, PLN Area Pelayanan Prima (AP
Prima).
7.
PLN Sub Unit Pelaksana adalah Unit Organisasi PLN jenjang
ketiga antara lain PLN
Rayon, PLN Ranting, PLN Unit Pelayanan Jaringan (UPJ).
8.
Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik yang selanjutnya
disebut P2TL adalah rangkaian
kegiatan meliputi perencanaan, pemeriksaan, tindakan dan penyelesaian yang dilakukan
oleh PLN terhadap Instalasi PLN dan/atau Instalasi Pemakai Tenaga Listrik dari PLN.
9.
Alas hak yang sah adalah hubungan hukum keperdataan berupa dokumen tentang jual
beli tenaga listrik antara setiap orang atau Badan Usaha atau Badan/Lembaga
lainnya
dengan PLN.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
Gardu
PLN adalah
tempat
yang
berisi
peralatan
instalasi
milik
PLN beserta
perlengkapannya.
Daya Tersambung
adalah daya yang disepakati
antara PLN dengan Pelanggan yang
dituangkan dalarn perjanjian jual bell tenaga listrik.
Daya Kedapatan
adalah daya yang dihitung
secara proporsional
dan profesional
berdasarkan
alat pembatas atau kemampuan hantar arus (KHA) suatu penghantar yang
dipergunakan
oleh pemakai tenaga listrik yang kedapatan pada waktu dilaksanakan
P2TL;
Instalasi
Ketenagalistrikan
yang
selanjutnya
disebut
Instalasi
adalah
bangunanbangunan
sipil dan elektromekanik,
mesin-mesin
peralatan,
saluran-saluran
dan
perlengkapannya
yang dipergunakan
untuk
pembangkitan,
konversi,
transformasi,
penyaluran, distribusi dan pemanfaatan tenaga listrik.
Instalasi PLN atlalah Instalasi ketenagalistrikan
milik PLN sampai dengan Alat Pembatas
atau Alat Pengukur atau APP.
Instalasi Pelanggan adalah Instalasi ketenagalistrikan
milik
Pelanggan sesudah Alat
Pembatas atau Alat Penqukur atau APP.
Jaringan
Tenaga
'_istrik
yang
selanjutnya
disebut
JTL
adalah
sistem
penvaluran/per.dlstrlbuslan
tenaga listrik yang dapat dioperasikan
dengan Tegangan
Rendah, Tegangan Menengah, Tegangan Tinggi, atau Tegangan Ekstra Tinggi.
Sambungan Tenaga Listrik yang selanjutnya
disebut STL adalah penghantar di bawah
atau di
atas tanah termasuk
peralatannya
sebagai
bagian Instalasi
PLN yang
merupakan sarnbungan antara JTL milik PLN dengan Instalasi Pelanggan.
Sambungan Langsung yang selanjutnya disebut SL adalah sambungan dari JTL atau STL
ke instalasi Pelanggan dengan menggunakan
penghantar termasuk peralatannya tanpa
melalui APP dan Perlengkapan APP.
Pemutusan Sementara adalah penghentian
untuk sementara penyaluran tenaga listrik
ke instalasi Pelanggan.
Pembongkaran
Rampung adalah penghentian
untuk seterusnya
penyaluran
Tenaga
listrik ke Instalasi Pelanggan atau Bukan Pelanggan dengan mengambil seluruh SL yang
dipergunakan
untuk penyaluran
tenaga
listrik
ke instalasi
Pelanggan atau Bukan
Pelanggan.
Segel milik PLN adalah suatu alat yang dipasang oleh PLN pada APP dan perlengkapan
APP sebagai pengamanan APP.
Segel Tera adalah alat yang dipasang pada alat pengukur oleh instansi yang berwenang
sesuai dengan
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku,
sebagai
pengaman
kebenaran pengukuran.
Pemakai Tenaga Listrik adalah setiap orang atau Badan Usaha atau Badan/Lembaga
lainnya yang memakai tenaga listrik dari instalasi PLN:
a.
berdasarkan alas hak yang sah;
b.
tanpa berdasarkan alas hak yang sah.
Konsumen
yang
selanjutnya
disebut
Pelanggan
adalah
pemakai
tenaga
listrik
sebagaimana
dimaksud pada angka 31 huruf a.
Bukan Konsumen
yang selanjutnya
disebut Bukan Pelanggan adalah pemakai tenaga
listrik sebagaimana
dimaksud pada angka 31 huruf b.
Tagihan Susulan yang selanjutnya disebut TS terdiri dari TS1, TS2, TS3 dan TS4.
TS1, TS2, dan TS3 adalah tagihan yang dikenakan kepada Pelanggan sebagai akibat
adanya Pelanggaran Pemakaian Tenaga Listrik yang dipasok dari PLN.
TS4 adalah tagihan yang harus dibayar oleh Bukan Pelanggan
atas pemakaian tenaga
listrik yang dipasok dari PLN tanpa alas hak yang sah.
Sanksi Perdata adalah sanksi yang dikenakan
kepada Pelanggan akibat Pelanggaran
yang dapat berupa sanksi pemutusan dan/atau TS dan/atau biaya-biaya lainnya.
Tarif Dasar Listrik atau Tarif Tenaga Listrik yang selanjutnya
disebut (TTL) adalah
ketetapan harga jual dan golongan tarif tenaga listrik PLN.
Tarif Listrik Reguler adalah tarif listrik yang dibayarkan setelah pemakaian tenaga listrik
oleh Pelanggan.
Tarif Listrik Prabayar adalah tarif listrik yang dibayarkan
sebelum pemakaian tenaga
listrik oleh Pelanggan.
Stroom adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan sejumlah energi dalam satuan
kWh pada Pelanggan Prabayar.
42 Penyidik ...
42.
43.
44.
45.
PELAKSANAAN
BAB II
DAN ORGANISASI
P2TL
Bagian Kesatu
Pelaksanaan P2TL
Pasal 2
(1)
Setiap Unit PLN secara rutin atau khusus melaksanakan P2TL dalam rangka menertibkan
penyaluran
Tenaga
Listrik
untuk
menghindari
bahaya
listrik
bagi
masyarakat,
meningkatkan
pelayanan dan menekan susut.
(2)
oleh
Unit
(3)
(4)
(5)
Pelaksana
(6)
P2TL bertanggung
jawab
Bagian Kedua
Organisasi P2TL
Pasal 3
(1)
Organisasi pelaksana P2TL terdiri dari Penanggung Jawab P2TL, Pelaksana Lapangan
P2TL dan PetLigas Administrasi
P2TL, namun
dalam pelaksanaannya
organisasi P2TL
dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi setempat.
(2)
Penanggung Jawab P2TL adalah pejabat PLN yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk
mengkoordinir
pelaksanaan
P2TL yang dapat
berupa
pejabat
struktural
maupun
fu ngsiona I.
(3). Petugas ...
(3)
(4)
Petugas Pelakse na Lapangan P2TL sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus berbadan
sehat dan memiliki Sertifikat
Pelatihan di bidang P2TL dari PLN Unit Pendidikan dan
Pelatihan atau Lembaga Pendidikan dan Pelatihan lainnya yang ditunjuk
PLN. Materi
pelatihan antara lain:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Pengetahuan
Keterampilan
Pengetahuan
Pengetahuan
Pengetahuan
Pengetahuan
dari pejabat/
petugas-
(5)
Petugas Adrninlstrasi
P2TL adalah pejabat/petugas-petugas
PLN yang
administrasi tindak lanjut hasil temuan pemeriksaan P2TL di lapangan.
(6)
Petugas Administrasi
P2TL sebagaimana dimaksud pada ayat (5) harus berbadan sehat
serta memiliki
Sertifikat
Pelatihan
di bidang P2TL dari PLN Unit Pendidikan dan
Pelatihan atau Lembaga Pendidikan dan Pelatihan lainnya yang ditunjuk
PLN. Materi
pelatihan antara lain:
a.
b.
c.
d.
(7)
Penqetahuzn
Pengetahuan
Pengetahuan
Pengetahuan
ketentuan P2TL;
Tata Usaha Langganan
instalasi tenaga listrik;
dasar-dasar hukum.
menyelesaikan
(TUL);
b.
Ketua regu petugas Pelaksana Lapangan P2TL harus dari pegawai PLN;
Tanggung Jawab Pelaksana P2TL sepenuhnya pada PLN;
Dokumen P2TL ditandatangani
oleh ketua regu Petugas Pelaksana Lapangan
P2TL.
Outsourcing
jasa
pekerjaan
pelaksanaan/pemeriksaan
di
lapangan
kepada
perusahanan jasa dengan petugas pelaksana lapangan P2TL yang memiliki Sertifikat
Kompetensi
di bidang P2TL dari Lembaga yang berwenang
dengan ketentuan
sebagai berikut:
1)
2)
3)
(8)
P2TL hanya
dengan
surat
terbatas
pada
kegiatan
penugasan
harian
dari
P2TL sebagaimana
dimaksud
BAB III
TUGAS, KEWi::NANGAN, KEWAJIBAN
Tugas,
:ewenangan,
Bagian Kesatu
Kewajiban
Penanggung
Jawab P2TL
Pasal 4
(1)
Tugas-tugas
dari Penanggung
a. mengkoordirdr
dan rnengawasi pelaksanaan P2TL;
b. menentukan Target Operasi (TO) P2TL;
c. menentukan
strategi
pelaksanaan
dan tindak
lanjut
hasil temuan
P2TL sesuai
kewenangan
yang diberikan
oleh pemberi
tugas
dalam
rangka
memperlancar
pelaksanaan P2TL;
d. melaksanakan
P2TL. sesuai kewenangan
yang diberikan oleh pemberi tugas dalam
rangka memperlancar
pelaksanaan P2TL;
e. melaporkan nasil pelaksanaan P2TL kepada Pemberi Tugas.
(2) Kewenangan Penanggung Jawab P2TL adalah menetapkan besar dan cara pembayaran TS
sesuai kewenangan
yang diberikan
oleh pemberi tugas dalam rangka memperlancar
pelaksanaan P2T ...
(3) Kewajiban
a.
b.
Penanggung
(1) Tugas-tugas
P2TL meliputi:
a. melakukan pemeriksaan terhadap JTL, STL, APP dan Perlengkapan APP serta Instalasi
Pemakai tenaga listrik dalam rangka menertibkan
pemakaian tenaga listrik;
b. melakukan pemeriksaan atas pemakaian tenaga listrik;
c. mencatat
kejadian-kejadian
yang ditemukan
pada waktu dilakukan
P2TL menurut
jenis kejadicmnya;
d. menandatangani
Berita Acara hasil pemeriksaan P2TL dan Berita Acara lainnya serta
membuat laporan mengenai pelaksanaan P2TL;
e. menyerahkan
dokumen dan barang bukti hasil temuan pemeriksaan
P2TL kepada
Petugas Adrninistrasi
P2TL dengan dibuatkan Berita Acara serah terima dokumen dan
Barang Bukti P2TL.
(2) Kewenangan
a.
b.
c.
b.
c.
d.
P2TL, meliputi:
melakukan
Pemutusan Sementara
atas STL dan/atau
APP pada Pelanggan yang
harus dikenakan tindakan Pemutusan Sementara;
melakukan
Pembongkaran
Rampung
atas STL pada
Pelanggan
dan Bukan
Pelanggan;
melakukan pengambilan barang bukti berupa APP atau peralatan lainnya.
(3) Kewajiban
a.
P2TL, meliputi:
keselamatan
umum
dan mencatat
segel-segel
stand
dalam
e. membantu ...
e.
f.
membantu
dan r iemberikan masukan kepada Petugas Administrasi
P2TL dalam
rangka tindak lar., .it hasil temuan P2TL;
memberikan
keterangan apabila diperlukan dalam proses penyelidikan,
penyidikan
dan di penyadilan dalam perkara P2TL.
Bagian Ketiga
Kewajiban
Petugas Administrasi
Tugas, Kewenangan,
P2TL
Pasal6
(1)
Tugas-tugas
a.
b.
c.
d.
e.
f.
(2)
b.
c.
d.
e.
f.
b.
Petuqas Administrasi
P2TL, meliputi:
menerima danjatau membuat surat panggilan kepada Pemakai Tenaga Listrik atau
yang mewakili dalam rangka tindak lanjut hasil temuan P2TL;
menghitung besarnya Tagihan Susulan dan Biaya P2TL lainnya;
Menyampaikan
permintaan
Pelanggan tentang cara pembayaran Tagihan Susulan
dan Biaya P2TL lainnya kepada Penanggungjawab
P2TL;
menyiapkan
Surat Pengakuan Hutang (SPH) Tagihan Susulan dan biaya P2TL
lainnya;
memproses Tagihan Susulan dan biaya P2TL Lainnya sesuai ketetapan Penanggung
Jawab P2TL danjatau Pemberi Tugas;
menyiapkan
surat
peringatanjPemutusan
Sementara
danjatau
Pembongkaran
Rampung dan/atau penyambungan
kembali.
Kewajiban
a.
P2TL, meliputi:
menerima dokumen dan barang bukti hasil temuan P2TL dari Petugas Pelaksana
Lapangan P2TL;
menyimpan dokumen dan barang bukti hasil temuan P2TL;
melakukan
pernerlksaan
administrasi
dan laboratorium
atas barang bukti hasil
temuan P2TL bersarna sarna dengan Pemakai Tenaga Listrik atau yang mewakili,
Petugas Pe aksana Lapangan P2TL dan Penyidik bila diperlukan;
melaksanakan kewenangan dan kewajiban sebagai Petugas Administrasi P2TL;
menyiapkan administrasi proses tindak lanjut hasil temuan P2TL;
menyiapkan dokumen P2TL atas permintaan Tim Penyelesaian Keberatan P2TL yang
selanjutnya disebut Tim Keberatan P2TL.
Kewenangan
a.
(3)
Petugas Administrasi
P2TL, meliputi:
BAB IV
PERLENGKAPAN P2TL
Pasal 7
Perlengkapan
a.
b.
c.
untuk pelaksanaan
P2TL adalah:
.. ,
d.
e.
f.
g.
h.
i.
peralatan kerja yang harus disiapkan oleh Petugas P2TL antara lain berupa : Tool set,
senter, kalkulator, stop watch, kaca pembesar, analisa energi, power factor high tester,
alat kornunikas., tali/sabuk
pengaman, helm/topi
pengaman, multi tester, tang segel &
asesorisnya, tanqqa,
injeksi arus, genset portable, telescopic hot line stick, kamera atau
video kamera acau note book (laptop);
sarana transportasi
dan akomodasi lapangan lainnya untuk Petugas Pelaksana Lapangan
P2TL dan Penyidik;
laboratorium
tera sebagai sarana pemeriksaan
hasil temuan P2TL pada unit organisasi
PLN jenjang pertarna dan kedua;
Data
Induk Pelanggan (OIL), Data Induk Saldo (OIS), Saldo Rekening (SOREK) dan
Arsip Induk Langganan (AIL);
data pemakaian tenaqa listrik Pelanggan yang tidak wajar minimum
selama 3 (tiga)
bulan berturut-turut;
APP dan/atau Perlenqltapan APP pengganti.
BAB V
TATA CARA PELAKSANAAN
P2TL
Bagian Kesatu
Tahap - Tahap P2TL
Pasal8
Tata cara pelaksanaan
a.
b.
c.
P2TL meliputi
3 (tiga)
tahap, yaitu:
(1)
Langkah-Iangkah
a.
b.
c.
d.
e.
(2)
TO P2TL sebagaimana
dimaksud
pelaksanaan
P2TL di
a.
ditentukan
oleh Pemberi Tugas atau Penanggung
Jawab P2TL dalam rangka
mencapai Sasaran Operasi (SO) atau target P2TL triwulanan/
semesteran/tahunan,
TO P2TL bersifat rahasia dan merupakan titik lokasi target pelaksanaan operasi P2TL
di lapangan
yang memuat
data
Pemakai Tenaga
Listrik
atau lokasi akan
dilakukannya
perneriksaan P2TL;
b.
4)
pemantauan
dari Daftar Langganan yang Perlu Diperhatikan
(DLPD), Daftar
Pembacaan Meter (DPM) dan Daftar Pemakaian kWh (DPK) atau;
pemantauan terhadap pemakaian tenaga listrik bagi Pelanggan yang tidak wajar
minimum selama 3 (tiga) bulan berturut-turut
atau;
pemantauan
pembelian stroom untuk pelanggan prabayar minimum selama 3
(tiga) bulan berturut-turut
atau;
5)
6)
c.
untuk menjaqa sifat kerahasiaan TO P2TL, maka penyerahan TO P2TL oleh Pemberi
Tugas atau Penanggung Jawab P2TL kepada Petugas Pelaksana Lapangan P2TL
harus dilakukan beberapa saat sebelum Petugas berangkat ke lokasi.
(3)
Penyusunan jaciwal pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan
sebelum pelaksanaan
P2TL, dan dipakai sebagai acuan bagi Petugas Pelaksana P2TL
dalam pelaksanaan P2TL.
(4)
(5)
b.
dimaksud
huruf
c dilakukan
sebelum
dilaksanakan
P2TL di lapangan, dengan tetap menjaga sifat kerahasiaan
TO P2TL r.arus dilakukan
koordinasi dengan para pihak yang terkait
terutama
dengan Unit PLN atau Petugas PLN yang bertanggung jawab atas lokasi TO P2TL
berada;
koordinasi dilakukan
agar pelaksanaan
P2TL di lapangan dapat berjalan dengan
lancar.
Bagian Ketiga
Tahap Pelaksanaan P2TL
Pasal 10
(1)
Langkah-Iangkah
yang harus dilakukan
tahap pelaksariaan P2TL, adalah:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
(2)
b.
c.
d.
(3)
Pelaksana
Lapangan
P2TL pada
Tenaga
Listrik
sebagaimana
dimaksud
pada ayat
(1)
pada saat
memasuki
persil
Pemakai
Tenaga
Listrik
harus
bersikap
sopan,
menunjukkan
surat tugas dan menjelaskan maksud serta tujuan pelaksanaan P2TL
kepada Pernakai Tenaga Listrik atau yang mewakili;
kepada Pemakai Tenaga Listrik atau yang mewakili diminta
untuk menyaksikan
pelaksanaan pemeriksaan P2TL;
untuk menghindari
penghilangan
barang bukti dan reaksi negatip lainnya dari
Pemakai Tenaga Listrik, pengamanan lokasi dilakukan secara sopan;
pengamanan
10 asi pada persil Pemakai Tenaga Listrik yang dinilai dapat
menimbulkan situasi kerawanan, dapat dilakukan bersama aparat kepolisian.
Pemeriksaan
lapangan
sebagai berikut:
a.
Petugas
oleh
pemeriksaan
P2TL sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1)
huruf
b, adalah
sebagai berikut:
1) sebelum
...
1)
2)
3)
b.
Perneriksaen
1)
2)
3)
(4)
d.
sebagai berikut:
Petugas Pelaksana Lapangan P2TL harus memeriksa dan meneliti secara visual
Instalasi Ketenagalistrikan
yang berada pada persil;
pada lokasi Bukan Pelanggan yang jumlahnya
banyak misalnya pada lokasi
tanah sengketa yang dinilai dapat menimbulkan
situasi kerawanan
secara
masal, maka sebelum dilakukan
pemeriksaan
lapangan
dapat
dilakukan
tindakan
secara
khusus
bekerjasama
dengan
perangkat
desajkelurahan,
pernuka masyarakat dan pengamanan lokasi bersama dengan aparat kepolisian;
sebelurn
dan sesudah
pemeriksaan,
dilakukan
pengambilan
dokumentasi
dengar karnera danjatau video karnera.
(5)
P2TL sebagaimana
dimaksud
pada ayat
(1)
huruf
d,
a.
pemberkasan
atas hasil pemeriksaan
lapangan harus dilakukan
baik ditemukan
ataupun tidak ditemukan penyimpangan
pemakaian tenaga listrik serta dicatat dalam
Berita Acara hasil pemeriksaan P2TL sebagaimana dimaksud pad a Lampiran I - 4.1,
Lampiran I .- 4.2a, Lampiran I - 4.2b, Lampiran I - 4.2c;
b. pengisian forrnulir
Berita Acara hasil pemeriksaan
P2TL harus dilakukan
dengan
lengkap untuk memenuhi pembuktian perkara P2TL;
c. Berita Acara hasil pemeriksaan
P2TL ditandatangani
oleh Petugas Pelaksana
Lapangan P2TL, Pemakai Tenaga Listrik atau yang mewakilinya;
d. dalam hal Pemakai Tenaga Listrik tidak bersedia menandatangani
formulir dan Berita
Acara, maka petugas P2TL mencatat bahwa Pemakai Tenaga Listrik tidak bersedia
menandatangani
dan selanjutnya
petugas
P2TL memintakan
kepada Pengurus
RTjRWjAparat
DesajPemuka
MasyarakatjPihak
yang mengenal
Pemakai Tenaga
Listrik sebagai saksi;
e. dalam
hal
saksi
sebagaimana
dimaksud
dalam
huruf
d
tidak
bersedia
menandatangani,
maka
petugas
P2TL mencatat
bahwa
saksi tidak
bersedia
mena ndata ngani;
f.
jika dari hasil pen eriksaan ditemukan adanya indikasi Pelanggaran pada Pelanggan
atau terjadi pelanggaran pada Bukan Pelanggan, maka Pemakai Tenaga Listrik atau
yang mewakili dipanggil untuk datang ke PLN, dengan mengisi data panggilan yang
sudah tercantum
pada Berita Acara hasil pemeriksaan P2TL sebagaimana dimaksud
pada huruf a di atas.
(6) Meninggalkan
...
10
(6)
(7)
dimaksud
sebelum
meninggalkan
lokasi,
Petugas
Pelaksana
P2TL menjelaskan
hasil
pelaksanaan P2TL kepada Pemakai Tenaga Listrik atau yang mewakili;
kepada Pemakai "enaqa Listrik atau yang mewakili diserahkan Berita Acara hasil
pemeriksaan P2T~"yang diperuntukkan
bagi Pemakai Tenaga Listrik;
apabila Pemakai Tenaqa Listrik atau yang mewakili dipanggil untuk penyelesaian
tindak lanjut hasil temuan P2TL, maka kepada Pemakai Tenaga Listrik diingatkan
untuk rnernenuhl panggilan PLN dan sanksinya apabila tidak memenuhi panggilan
PLN.
(1)
Langkah-Iangkah
P2TL, adalah :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
11
(2)
Penerimaan dokumen dan barang bukti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,
adalah dengan cara sebagaimana dimaksud pada Pasal 10 ayat (7).
(3)
b.
dimaksud
berdasarkan
panggilan yang tertera pada Berita Acara hasil pemeriksaan
P2TL,
Petugas administrasi
P2TL bertugas menerima/menghubungi/memanggil
Pemakai
Tenaga Liszrik atau yang mewakili;
apabila
Pernakai Tenaga Listrik
atau yang mewakili
tidak datang
memenuhi
panggilan F)LN tersebut,
Petugas Administrasi
P2TL mengirimkan
surat panggilan
ke II dan surat panggilan
ke III. Jarak antara surat panggilan I, ke II dan ke III
masing-masing
3 (tiga) hari kerja;
c. apabila ...
11
c.
d.
e.
(4)
e.
(5)
dilakukan
dalarn
rangka
pembuktianjpengakuan
terjadinya
penyimpangan
pemakaian tenaga Iistrik;
dilakukan bersama - sarna Pemakai Tenaga Listrik atau yang mewakili dan Petugas
Pelaksana P2TL, serta Penyidik bila diperlukan;
pembukaan barar.q bukti dilakukan dihadapan para pihak;
pemeriksaan administrasi dilengkapi dengan data PLN lainnya, diantaranya data dari
DIL, DIS, SOREK, AIL, pemakaian tenaga listrik minimum selama 3 (tiga) bulan
terakhir dan saldo kWhjstroom
serta data frekwensi pembelian kWhjstroom
untuk
pelanggan prabayar;
pemeriksaan barang bukti dilakukan di laboratorium
independen yang mempunyai
akreditasi atau laboratorium PLN.
Pembuatan
analise,
perhitungan
Tagihan
Susulan serta usulan penyelesaian
P2TL
sebagaimana
dimaksud
pada ayat (1) huruf d, dilakukan
berdasarkan
pada hasil
pemeriksaan
administrasi
danjatau
laboratorium
dan kemudian Petugas Administrasi
P2TL melakukan sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
(6)
apabila sampai dengan surat panggilan ke III Pemakai Tenaga Listrik atau yang
mewakili tidak datang memenuhi panggilan PLN maka petugas Administrasi
P2TL
mengirimkan
su:..~t peringatan
I yang berisi penetapan Tagihan Susulan dan
melakukan .Pemutusan Sementara dengan selang waktu 3 (tiga) hari kerja dari surat
panggilan ke III. Masa peringatan I adalah 5 (lima) hari kerja setelah tanggal surat
peringatan I;
apabila sarnpai berakhirnya
masa peringatan I, Pemakai Tenaga Listrik atau yang
mewakili
velum datang
memenuhi
panggilan
PLN, Petugas Administrasi
P2TL
mengirimkan
surat peringatan II. Masa peringatan II adalah selama 6 (enam) hari
kerja;
apabila
Pemakai Tenaga Listrik atau yang mewakili
tidak datang
memenuhi
panggilan PLN pada masa peringatan
II, maka PLN akan mengirimkan
petugas
untuk rnelaksanakan Pembongkaran Rampung.
memproses pembayaran Tagihan Susulan dan Biaya P2TL Lainnya yang dilakukan
secara tunai atau angsuran dan memantaunya apabila dilakukan secara angsuran;
menginformasikan
pembayaran Tagihan Susulan kepada Unit sesuai dengan lokasi
Pelanggan yang terkena P2TL untuk persiapan penyambungan kembali.
BAB ...
12
BAB VI
BARANG BUKTI
Pasal 12
(1)
Penyidik,
2)
3)
(2)
pengambilan
pelanggaran
barang
bukti
barang
bukti
oleh
Penyidik
yang
Pelaksana P2TL dan Pemakai Tenaga
bersama
Penyidik,
pengambilan
barang
bukti
dilakukan
oleh
Petugas
P2TL, disaksikan
oleh
Pengurus
RTjRWjAparat
Dese/Kelurahan/Pernuka
MasyarakatjPihak
yang mengenal
Pemakai Tenaga
Listrik, r emudian disegel;
dibuatkan
Berita Acara pengambilan
barang bukti yang ditandatangani
oleh
Petugas Pelaksana P2TL, Pemakai Tenaga Listrik atau yang mewakili serta
Pengurus
RTjRWjAparat
DesajKelurahanjPemuka
MasyarakatjPihak
yang
mengenal Pemakai Tenaga Listrik;
apabila "Pernakai Tenaga Listrik atau yang mewakili serta Pengurus RTjRWjAparat
DesajKelurahanjPemuka
MasyarakatjPihak
yang mengenal
Pemakai Tenaga
Listrik
sebagaimana
dimaksud
dalam
butir
2 di
atas
tidak
bersedia
menandatangani,
maka petugas P2TL mencatat bahwa Pemakai Tenaga Listrik
atau yanq mewakili
serta Pengurus
RTjRWjAparat
DesajKelurahanjPemuka
MasyarakatjPi
ak yang
mengenal
Pemakai
Tenaga
Listrik
tidak
bersedia
menandatangani.
tidak
maka
melakukan
dimaksud
untuk
(3)
(4)
(5)
Barang bukti sebagai barang titipan Penyidik atau dalam rangka dipinjam
pemeriksaan dapat disimpan dan diamankan di Kantor PLN setempat.
(6)
Penitipan danjatau
perrunjaman
barang bukti harus dilengkapi
dengan Berita Acara
sebagaimana dirnaksud pada Lampiran I - 7 yang ditandatangani
PLN dengan Penyidik.
(7)
(8)
Pemakaian
Pasal 13
(1)
Terdapat
a.
b.
c.
d.
(2)
Pelanggaran
pemakaian
tenaga
listrik,
yaitu
mempengaruhi
yang
b.
c.
d.
e.
f.
mempengaruhi
dilakukan
b.
c.
batas
oleh Bukan
satu atau
batas
mempengaruhi
(3)
satu atau
Segel Tera danjatau Segel milik PLN pada Alat Pengukur danjatau
perlengkapannya
salah satu atau semuanya
hilangjtidak
lengkap,
rusak/putus,
atau tidak sesuai
dengan aslinya;
Alat Pengukur danjatau perlengkapannya
hilang atau tidak sesuai dengan aslinya;
Alat Pengukur
danjatau
perlengkapannya
tidak berfungsi
sebagaimana
mestinya
walaupun semua Segel milik PLN dan Segel Tera dalam keadaan lengkap dan baik.
Adapun cara-cara mempengaruhi
Alat Pengukur danjatau
perlengkapannya,
antara
lain:
1)
rnernpenqaruhl
kerja piringan Alat Pengukur,
a)
membengkokkan
piringan meter;
antara
lain dengan
b) membengkokkan
14
...
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
membengkokkan
poros piringan meter;
l
mEngubah kedudukan poros piringan;
merusakkan kedudukan poros piringan;
metubanqi tutup meter;
rnerusakkan sekat tutup meter;
rnerusakkan kaca tutup meter;
rnenqqanjal piringan agar berhenti atau lambat;
2)
mempengaruhi
kerja elektro dinamik, antara lain dengan:
a)
rnenqubah setting kalibrasi Alat Pengukur;
b)
memutus/merusakjmempengaruhi
kerja kumparan arus;
c)
memutus/merusakjmempengaruhi
kerja kumparan tegangan;
d)
rnernutus .Jenghantar neutral dan menghubungkan
ke bumi;
3)
mernpenqaruhi
kerja registerjangka
a)
rnenqubaf gigi transmisi
b)
rnerusak gigi transmisi;
c)
mempengaruhi
posisi WBP;
d)
mernundurkan
angka register;
4)
pengawatan
meter berubah dan ada indikasi
kesengajaan
yang dibuktikan
melalui laboratorium
indepeden atau laboratorium
PLN sehingga :
a)
penqawatan
arus tidak se-phasa dengan tegangannya
danjatau
polaritas
arusnya ada yang terbalik;
b)
kabel arus terlepas;
c)
mernutus -anqkalan pengawatan arus atau tegangan;
5)
mengubah, mempengaruhi
alat bantu ukur energi, dengan:
a)
menqqanti
Current Transformer (CT) danjatau Potential Transformer (PT)
dengan ratio yang lebih besar;
b)
menghubung singkat terminal primer danjatau sekunder CT;
c)
memutus rangkaian arus CT atau tegangan
PT;
d)
merusak CT danjatau PT;
6)
7)
memutus penghantar
netral pada sambungan instalasi milik PLN dan netral di
sisi Instalasi milik Pelanggan serta menghubungkan
penghantar netral ke bumi
sehinqqa mempengaruhi
pengukuran energi;
8)
menukar
sehingga
9)
mengubahjmemindah
instalasi milik PLN tanpa IJIn PLN sehingga menyebabkan
APP atau alat perlengkapannya
milik PLN rusak atau dapat mempengaruhi
kinerja Alat Pengukur;
register,
netral
CT dan kotak
penqhantar
phasa dengan penghantar
mempengaruhi
pengukuran energi;
APP yang
netral
mengakibatkan
pada Instalasi
terjadi
mempengaruhi
pemakaian
milik
ke
kerja
PLN
pusat
Alat
energi.
Termasuk PIlI yaitu apabila pada APP dan instalasi listrik yang terpasang di pelanggan
ditemukan satu atau lebih fakta yang dapat mempengaruhi
pengukuran batas daya dan
energi sebagai berikut :
a.
b.
15
(5)
fakta pemakaian
tenaga
listrik
BAB VIII
SANKSI
Bagian Kesatu
Sanksi P2TL
Pasal 14
(1)
Pelanggan
yang rne.akukan
dikenakan sanksi berupa :
Pelanggaran
sebagaimana
dimaksud
dalam
Pasal
13
a. Pemutusan Sementara;
b. Pembongkaran Rampung;
c. Pembayaran Tagihan Susulan;
d. Pembayaran Biayz. P2TL Lainnya.
(2)
P2TL dikenakan
sanksi berupa :
Pembongkaran Rampung;
Pembayaran TS4;
Pembayaran Biaya P2TL lainnya.
Bagian Kedua
Biaya P2TL
Pasal 15
(1)
dimaksud
Bea meterai;
Biaya penyegelan kembali;
Biaya penggantian
material
dan pemasangan
Perlengkapan APP yang harus diganti.
(2)
(3)
Pemutusan
dimaksud
pada
atas
STL danjatau
ayat
Bagian Ketiga
Sementara dan Pembongkaran
APP dan/atau
(I ), ditetapkan
oleh
Unit
Rampung
Pasal 16
(1)
Pemutusan
a.
b.
c.
Sementara
dilaksanakan
16
d.
(2)
Pembongkaran
a.
b.
c.
(3)
dilakukan
sesuai jangka
Prosedur pelaksanaan
Pemutusan
Sementara
dan
ketentuan
dalarn Larnpiran I - 9, 1-9.1 dan 1-9.2.
Pembongkaran
Rampung
sesuai
Bagian Keempat
Penyambungan Kembali
Pasal 17
(1)
Penyambungan
kernbali bagi Pelanggan yang telah dikenakan Pemutusan Sementara
dilakukan palir 9 lama 2 (dua) hari kerja apabila Pelanggan telah membayar Tagihan
Susulan,
Biayc: P2TL Lainnya atau telah menandatangani
SPH dan telah melunasi
angsuran pertama.
(2)
Penyambungan tenaga listrik kepada Bukan Pelanggan yang telah dilakukan Pembongkaran
Rampung dapat diproses sebagai Pelanggan baru sepanjang secara teknis memungkinkan
dan
material pendukung tersedia sesuai ketentuan yang berlaku setelah melunasi TS4, serta biaya
P2TL lainnya.
BAB IX
TAGIHAN SUSULAN
Bagian Kesatu
Ketentuan Tagihan Susulan
Pasal 19
(1)
listrik
(2)
(3)
Apabila Pelanggan atau yang mewakili tidak datang memenuhi panggilan PLN sampai
dengan habisnya masa panggilan III, maka Tagihan Susulan dan Biaya P2TL Lainnya
dibuat oleh PLN secara sepihak bersamaan dengan surat
peringatan I (Pertama).
(4) Tagihan ...
]7
(4)
(5)
Tagihan Susulc.n dan biaya P2TL lainnya sebagimana pada ayat (4), dalam hal kasuskasus khusus General Manajer unit setempat
dapat memberikan angsuran lebih dari 12
(dua belas) kal dengan jangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan.
(6)
prabayar
dilakukan
di
Bagian Kedua
Ketentuan TS4
Pasal20
<
(1)
Dalam
hal pelaksanaan
P2TL menemukan
pemakaian
tenaga
Pelanggan, Pe-..:ugas F2TL menghentikan
penyaluran tenaga listrik
Pelanggan dim- ksud.
listrik oleh
ke instalasi
Bukan
Bukan
(2)
TS4 dibebankan
kepada Bukan Pelanggan yang merupakan orang atau Badan Usaha
atau Badan/Lembaga
lain yang menghuni atau bertanggung jawab atas persil/bangunan
tersebut.
'
(3)
(4)
Apabila Bukan Pelanggan atau yang mewakili tidak datang memenuhi panggilan kesatu
maka akan disusulkan panggilan kedua beserta besarnya TS4 dan Biaya P2TL lainnya.
(5)
(6)
(1)
Perhitungan
sebagaimana
1.
akibat
Pelanggaran
18
2.
3.
4.
pada
a.
b.
Daya Kedapatan)}
(2)
dimaksud
sesuai
(3)
Untuk perhiturrgan
TS4 menggunakan
daya kedapatan
yang terkecil
antara alat
pembatas atau kemampuan hantar arus (KHA) suatu penghantar yang selanjutnya daya
kedapatan tersebut disesuaikan dengan daya terdekat dan golongan tarif sesuai dengan
Tarif Tenaga Listrik yang disediakan oleh PLN.
Paragraf Kedua
Pelanggan Pra Bayar
Pasal 22
(1)
Perhitungan
besarnya Tagihan Susulan bagi Pelanggan Prabayar yang melakukan
pelanggaran
pernakalan tenaga listrik diperlakukan
sama dengan pelanggan reguler
sebagaimana
dimaksud
pada Pasal 21, dengan ketentuan
untuk pelanggan yang
mempengaruhi daya, maka perhitungan sebagai berikut :
TS1 = 6 X {2 X Daya Tersambung (kVA) x 40 Jam} X harga per kWh pada golongan tarif
pelanggan sesuai Tarif Dasar Listrik;
(2)
Pelanggan prabayar yang terkena Tagihan Susulan P2TL dan kWh meternya harus
dibongkar
maka apabila dalam kWh meter tersebut
masih tersisa saldo kWh akan
diperhitungkan
kernbaii terhadap besarnya Tagihan Susulan P2TL.
Paragraf Ketiga
Pengajuan Keberatan
Pasal 23
(1)
(2)
(3)
19
...
(4)
Keanggotaan Tvrn sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diketuai oleh General Manager
untuk WilayahjDistribusi
dan Manajer untuk CabangjAPJjArea
serta berjumlah minimal
5 (lima) orang atau qanjil yang terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut :
a. Teknik.
b. NiagajPelayanan
Pelanggan.
c. AdministrasJ dan Kepegawaian.
d. Wakil Peme -intah di Bidang Ketenagalistrikan.
(5)
(6)
Dalam hal keberatan yang diajukan oleh Pelanggan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) terpenuhi untuk diproses lebih lanjut, maka Unit yang menerima keberatan harus
menyampaikan
keputusan
atas keberatan
tersebut
kepada Pelanggan dalam waktu
paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak diterimanya keberatan dari Pelanggan.
(7)
Proses perneriksaan
telah ditetapkan,
(8)
(9)
Dalam mengarnbil
keputusan,
melebihi dari 51) %.
(10)
Dalam hal pela 199an yang terkena Pemutusan Sementara dan dinyatakan terbukti tidak
bersalah dan apabila kesalahan yang mengakibatkan
dilakukan Pemutusan Sementara
tersebut terbukri akibat kelalaian yang dilakukan oleh Pihak PLN, Manajemen PLN dalam
waktu paling lambat 14 (em pat belas) hari kerja harus menyampaikan
permohonan
maaf secara tertulis kepada Pelanggan tersebut.
keberatan
tidak
Tim
menunda
pelaksanaan
Keberatan
P2TL harus
pengenaan
memenuhi
syarat
kuorum
BAB X
PENYIDIKAN
Pasal 24
(1)
(2)
(1)
(2)
Petugas Administrasi
p2TL harus membuat Laporan Target dan Realisasi Pelaksanaan
P2TL yang meliputi: jumlah Pemakai Tenaga Listrik, pendapatan kWh dan pendapatan
rupiah, yang dibuat secara rutin bulanan dan dilaporkan
kepada Pemberi Tugas atau
Penanggung Jawab P~~TL.
Unit Pelaksana Induk harus membuat Laporan Pelaksanaan dan Pendapatan P2TL secara
rutin setiap triwulan
ke PLN Kantor Pusat dan selanjutnya
PLN Pusat menyampaikan
Laporan tersebut setiap triwulan kepada Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
dengan
menggunakan formulir sebagaimana dimaksud pada Lampiran X.
BAB XII
KETENTUAN LAIN - LAIN
Pasal 26
20
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 27
(1)
Dengan
berlakunya
Keputusan
Direksi
ini, maka Keputusan
Direksi
PLN No.
234.K/DIR/2008
tentang Penertiban Pemakaian Tenaga listrik yang telah disahkan oleh
Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi No. 318-12/20/600.1/2008,
dan
ketentuan-ketentuan
lain yang bertentangan
dengan Keputusan Direksi ini, dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku.
(2)
bulan terhitung
Ditetapkan
~~~~~I
21
sejak tanggal
di Jakarta,
: 27 Desember
2011
disahkan
Lampiran I - 1
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. : 1486.K/DIR/2011
Tanggal : 27 Desember 2011
SURAT KUASA
Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama
NIP
Jabatan
Manajer Cabang j APJ j Area j AP Prima
Alamat
Selanjutnya disebut sebagai PEMBERI KUASA;
Dengan ini
memberi
kuasa kepada :
Nama
Perusahaan
Jabatan
Direktur
PT j CV .....
Alamat
Selanjutnya disebut sebagai PENERIMA KUASA
-----------------------------------------
KIiUSUS --------------------------------------
Untuk dan atas nama PEMBERI KUASA, PENERIMA KUASA baik sendiri-sendiri
sama diberi kuasa sehingga
wilayah
pelangganjKonsumen
pelaksanaan
Melakukan
Menandatangani
Memeriksa
persil pelanggan
pemakaian
Acara
diperlukan
melakukan
tindakan-tindakan
Pemeriksaan
P2TL;
danjatau
Tenaga Listrik,
Sambungan
Mengambil
barangjbenda
atau sejenisnya
ada kaitannnya
Hasil Temuan
P2TL atau
Berita
Langsung,
dengan
pemakaian
pelanggaran
serta
tenaga listrik;
sebagai barang bukti karena
yang dilakukan
oleh PelangganjKonsumen
Melakukan
pengambilan
Melakukan
pemutusan
pada pelanggan
danjatau
Melakukan
penyegelan
Memasang
APP pengganti
sepanjang
Pembongkaran
Pemutusan
yang dibolehkan
yang diambil
untuk
Sementara
menurut
pemeriksaan
segel-segel
lainnya;
Rampung
atas SL danjatau
atau Pembongkaran
ketentuan
PEMBERI KUASA;
dan mencatat
stand
meter cabut
dalam kantong;
...............................
,
PTjCV
20
PEMBER! KUASA,
PENERIMA KUASA,
GMjManajer
22
APP
Rampung;
Direktur
Acara
patut diduga
daerah,
hasil temuanjpemeriksaan
Berita
Jaringan
penuh untuk
dan diserahkan
PEMBERI KUASA.
penertiban
pemberkasan
lainnnya sepanjang
bersarna-
bertindak
Penertiban
penguasaan
kegiatan
maupun
Lampiran I - 2.1
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. : 1486.K/DIR/2011
Tanggal : 27 Desember 2011
Perjanjian
antara
PT PLN (Persero)
Nomor :
2.
Surat
tanggal.
Kuasa
Yang bertanda
Distribusi/Wilayah/Cabang/APJ/Area/AP
, tahun
Nomor:
tangan
, maka
Nama
Jabatan
: Direktur
PT/CV
Alamat
Selanjutnya disebut sebagai PEMBERI KUASA Substitusi
Dengan ini PEMBERI KUASA Substitusi
Nama
Nomor Induk Pegawai
Alamat
Selanjutnya
, memberikan
Tenaga
bersama-sama
serta
Listrik
...........
mewakili
berada
pelanggan/Konsumen
instalasi
di tempat,
tindakan
Melakukan
pemberkasan
Menandatangani
lainnnya
instalasi
Jaringan
pemakai
persil pelanggan
penertiban
pemakaian
diperlukan
Tenaga
Listrik,
barang/benda
atau sejenisnya
ada kaitannnya
Prima.
melakukan
tindakan-tindakan
dengan
Hasil Temuan
Berita
pemakaian
pengambilan
Melakukan
pemutusan
sebagai barang
yang dilakukan
dan/atau
sementara
Melakukan
penyegelan
sepanjang
Memasang
APP pengganti
Pembongkaran
Pemutusan
yang dibolehkan
yang diambil
serta
bukti karena
oleh Pelanggan/Konsumen
untuk
Sementara
menurut
pemeriksaan
segel-segel
lainnya;
Rampung
atas SL dan/atau
atau Pembongkaran
ketentuan
Rampung;
dan mencatat
stand
meter cabut
dalam kantong;
.
............................ ,
PT/CV
20
GM/Manajer
23
APP
PEMBERI KUASA;
Direktur
Acara
tenaga listrik;
pelanggaran
P2TL atau
Melakukan
pada pelanggan
penguasaan
pelanggan;
Langsung,
Mengambil
Wilayah/Distribusi
wilayah
P2TL;
dan/atau
Sambungan
untuk dan
Pemakaian
tenaga listrik
Pemeriksaan
dan diserahkan
PT PLN (Persero)
setidak-tidaknya
penuh untuk
hasil temuan/pemeriksaan
Acara
Memeriksa
diduga
bertindak
Penertiban
Distribusi/Wilayah/Cabang/APJ/Area/AP
patut
milik
atau
kegiatan
baik sendiri-
Berita
sepanjang
Memeriksa
listrik
lokasi
KUASA Substitusi
melakukan
tenaga
daerah,
PT PLN (Persero)
pelaksanaan
PENERIMA
kepada :
KIiUSUS --------------------------------------------------
(P2TL) terhadap
yang
kuasa substitusi
KUASA Substitusi
-----------------------------------------------
atas nama
.
.
tanggal.
di bawah ini
Prima
tentang
Lampiran I - 2.2
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. : 1486.K/DIR/2011
Tanggal : 27 Desember 2011
PT/CV
SURATTUGAS
Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama
Jabatan
Direktur
PTjCV
Alamat
Selanjutnya disebut sebagai PEMBERI TUGAS
untuk
melakukan
kerja
PT PLN (Persero)
TUGAS
s.d
(maksimum
Distribusi/WilayahjCabangjAPJjAreajAP
1 bulan),
dengan
terlampir.
ketentuan
Pemakaian Tenaga Listrik di PT PLN (Persero) dan sesuai Surat Kuasa Substitusi
Apabila
tugas
P2TL dimaksud
segera melaporkan
pelaksanaan
ini
pada daerah
Prima
telah
selesai dilaksanakan,
tugas tersebut
diterbitkan
untuk
tentang
Penertiban
yang berlaku.
di atas wajib
dilaksanakan
sebagaimana
mestinya
PENERIMA TUGAS,
PEMBERI TUGAS,
Pelaksana P2TL
Direktur PT/CV
24
20
dan
penuh
Lampiran I - 3
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. : 1486.K/DIR/2011
Tanggal : 27 Desember 2011
PT PLN (Persero)
.........................................
1)
SURAT
TUGAS
Nomor:
00
2)
Yang
bertanda
tangan
dibawah
ini
3)
PT
PLN
(Persero)
Wilayah/Cabang/APJ/Area/AP
Prima
4), sebagai Pemberi Tugas, dengan
tugas kepada Petugas Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) sebagai berikut :
Distribusi/
ini memberi
Nama
No. Induk
5)
Jabatan
6)
untuk melakukan
P2TL pada tanggal
s.d
kerja PT PLN (Persero) Distribusi/Wilayah/Cabang/APJ/Area/AP
sebagaimana terlampir.
(maksimum
1 bulan), pada daerah
Prima dengan Target Operasi (TO),
surat
jawab.
tugas
ini
diterbitkan
untuk
Penerima
Tugas segera
dilaksanakan
1).
2).
3).
4).
5).
6).
7).
8).
9).
mestinya
Penertiban
pelaksanaan
dan
penuh
7)
Pemberi Tugas
Penerima Tugas
Keterangan
tentang
melaporkan
sebagaimana
...............
ketentuan
9)
) 8)
Catatan
bila dilengkapi/ditunjukkan
25
Kartu Tanda
Pengenal
Pegawai yang
Lampiran I - 3
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 1486.K/DIR/2011
Tanggal 27 Desember 2011
DATA SASARAN *)
Nomor
*) Diisi target operasi sesuai sasaran daerah kerja yang akan dilakukan P2TL
.................
"
26
Lampiran I - 4.1
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. : 1486.K/DOR/2011
Tanggal : 27 Desember 2011
PT PLN (Persero)
PEMERIKSAAN
INSTALASI
/SAMBUNGAN
LISTRIK 1 FASA
NOMOR:
Pada hari ini,
tanggal
.
bulan
tangan dibawah
tahun
ini :
Nama
No. Induk
Jabatan
2.
.....................
Nama
No. Induk
Jabatan
,.
masing-masing
sebagai Petugas Pelaksana Lapangan P2TL, berdasarkan
Nomor :
tanggal
./
./
dengan didampingi oleh Petugas dari PPNSjPOLRI:
1.
Surat Tugas
;
Nama
NIPjNRP
Jabatan
2.
Nama
NIPjNRP
berdasarkan
Nomor :
Surat
Tugas
dari
.
tanggal.........
telah melaksanakan
P2TL dengan
Pelanggan j Non PLN pada bangunan
cara pemeriksaan
Instalasi
Sambungan
Tenaga
atau persil, dengan data sebagai berikut :
dengan disaksikan
tersambung
j Peruntukan
oleh PelangganjPemakaijPenghunijWakil
Pelanggan
Nama
Alamat
Nomor Kartu Identitas
Pekerjaan
Yang ...
27
Listrik
KONDISI
I:j .'
.l
4.'I~..,1
-
1.a
1.b
2.a
2.b
rprn
buah
Tahun
Merk
Kondisi visual
PEMBATAS
Kapasitas
Ada /tidak
Segel terpasana
Jenis
Acuan
4.
Ada /tidak
Baik j Tidak
..........
Timah
Plastikj
ada
Timah
Baik j tidak
Baik j tidak
...........
...........
buah
Tahun
PAPAN meter (OK I)
- Jenis
ada
..........
Plastikj
Kondisi Visual
Segel terpasang
I L!lIP::i'lIj ~'-"'f.\
Baik j Tidak
Plastikj
dengan Hasil
n'I::I~4I.:""""!,\
Kondisi visual
Segel terpasanq
Jenis
Acuan
3.a
r....'1::1:
I[.~.IIII ,.
1!1
KWH meter
- Merk
- Tahun
Putaran
tersebut,
...
llID
Timah
Pakai /Tidak
Kayu j Metal
Plastikj
Timah
Baik j Tidak
Pakai /Tidak
Kayu j Metal
Baik j Tidak
Plastikj
Plastikj
buah
Jenis
Timah
Timah
Acuan
Tahun
PENGAWATAN
APP
Sesuai SPLN No 55
tahun ....... ;SPLN
No ....
Sesuai j tidak
Sesuai j tidak
B.
2.
C.
Pelanggaran
TINDAKAN
yang ditemukan
YANG DILAKUKAN
PELANGGARAN.
"
D. PENYELESAIAN...
28
Demikian
pihak
Berita
tersebut
Acara
ini dibuat
di atas dalam
dengan
rangkap
kepada PelangganjPemakaijPenghuni/Wakil
seperti pada angka II di atas.
sebenarnya
4 (empat),
dan ditanda
satu
rangkap
berikut
PelangganjPenanggung
Jawab
Pelanggan/Pemakai/Penghuni/Wakil
Pelanggan/
Penanggung Jawab Bangunan atau Persil
lampirannya
diberikan
Bangunan
atau Persil
Saksi
29
masing-masing
oleh
Tim P2TL
tangani
Lampiran I - 4.2a
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. : 1486.K/DIR/2011
Tanggal : 27 Desember 2011
PT PLN (Persero)
.........................................
1)
BERITA
ACARA HASIL
PEMERIKSAAN
NOMOR:
Pada hari ini,
tanggal
.
bulan
tahun
1. Nama
No. Induk
Jabatan
2.
.............
.....................
Nama
No. Induk
Jabatan
masing-masing
sebagai Petugas Pelaksana Lapangan P2TLjTIM P2TL, berdasarkan
nomor
tanggal
; dengan didampingi
PPNSjKepolisian
berdasarkan surat tugas nomor
tanggal.............
2), tersebut dibawah ini:
1.
Surat Tugas
oleh Saksi/
.
Nama
NIPjNRP
Jabatan
No. IdentitasjKTP
Alamat
2.
,.
Nama
NIPjNRP
Jabatan
No. IdentitasjKTP
Alamat
3) :
Nama penghuni
No. IdentitasjKTP
Alamat dalam rekening
.
3):
Alamat sebenarnya
RayonjRantingjCabang
ID Pelanggan
3)
TaripjDaya
3)
tersambung
Penggunaanjperuntukan
3):
1. Pelaksanaaan ...
30
I.
Pelaksanaan P2TL
Pelaksanaan P2TL oleh Tim P2TL yang disertai oleh SaksijPetugasj
Pejabat PPNSjKepolisian
sebagaimana
tersebut
di
atas,
disaksikan
oleh
PelangganjPemakai/PenghunijWakil
PelangganjPenanggung
Jawab 2) atas Bangunan atau Persil yang diperiksa tersebut, yaitu :
2)
Nama
Alamat
Pekerjaan
permasalahan,
Pelanggan
tersebut
di
atas
atau
jenis dan
2) adalah
Wakilnya
diminta
Pelanggan/Pemakai/Penghuni/Wakil
Pelanggan/
Penanggung Jawab Bangunan atau Persil
Tim P2TL
4)
Saksi
Keterangan :
1) Diisi sesuai
2) Coret yang
3) Untuk Non
4) Diisi nama
4)
4)
4)
4)
Lampiran I - 4.2b
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. : 1486.K/DIR/2011
Tanggal : 27 Desember 2011
PENERTIBAN
I.
(P2TL)
LANGSUNG 3 PHASE
Tegangan Tersambung.
1.1
1 phase/ 3 phase.
1)
1.2
1)
Alamat Pelanggan :
11.2
Gambar sket lokasi Pelanggan dilampirkan pada Formulir P2TL - 3.1 ini.
kWh
kVArh
kVAMax
Clock
Merk
Segel kWh
Type
Segel term
Class
Segel kVArh
Tegangan
Segel term
Arus
Konstanta
Segel term
Nomor seri
Segel Clock
Faktor reg
Segel term
Stand L
32
V.
Data Pemeriksaan
V.1. Pemeriksaan APP (Peralatan, Segel, Kunci dan Kode Acuan)
Kondisi Fisik
Peralatan
Yang diperiksa
No.
2
1
2
3
4
ada
baikl
rusak
tidak
ada
Disegel
Kunci
Jml
9
kiri
I Kede Acuan
Kendisi *)
kanan
Jml I Kede Acuan I Kendisi *)
10 I
I
atas
Jml I Kede Acuan I Kendisi *)
ada
baikl
rusak
bawah
Jml
kembali
dengan
tidak
19
ada
*)
I 18
baik
dengan
Kede
acuan
20
-----------------------------------1"-------Lemari APP
Kotak APP
Alat Pengukur
.... _--------------------------------
4,1
Meter kWh
4.1.1.Tutup meter
--------------------------:--------t-------1------ --1----------1--------------1-------- ------1-------- 1------------- -1----- ------- 1"------- 1"-------------1-------------,--------,--------------t------------1----------,----------t---------------4. 1.2. T utup te rm inal
----------1--------------1--------------1--------1--------------1-----------_______
~~~~~~~~!~P..!~!_~_i~_~~
I"--------1--------1----------1--------------1--------------1--------1--------------1-----------4.2.1. T utup meter
-----------------------------------1"--------1-------
_1
-----------------------------------~"--------
5 IAlat Pembatas
5.1. MCB/MCCB/NFB
5.2. Sekering
*) Diisi
a= Baik
b= Rusak
c= Tidak sesuai aslinya
33
VI.
Pengukuran.
6.1. Pengukuran
a.
Tegangan
Pada terminal
dalam keadaan
berbeban
R - Nol:
Volt
dilaksanakan
pada jam
b. Pada terminal
meter:
R - Nol:
Volt
S - Nol:
Volt
S - Nol:
Volt
T - Nol :
Volt
T - Nol :
Volt
R- S
Volt
R- S
Volt
R- T
Volt
R- T
Volt
S - T
Volt
S - T
Volt
Fasa
R
S
Saat diperiksa
Arus
CosO
Setelah diperiksa
Arus
CosO
..... A
..... A
0, ......
0, ......
0, ......
0, ......
.....
A
T
Nol
..... A
..... A
6.3. Pemeriksaan
/I
/I
/I
/I
2
3
4
Arah
/I
/I
/I
/I
II
/I
/I
/I
.....
A
..... A
R.S.T
No.
0, ......
0, ......
0, ......
0, ......
..... A
Saat diperiksa
putaran
Waktu 1 putaran
maju/mundur/diam
*)
........................
........................
........................
maju/mundur/diam
*)
........................
maju/mundur/diam
*)
maju/mundur/diam
*)
Pengukuran
4 kawat
Setelah
Arah putaran
diperiksa
Waktu 1 putaran
maju/mundur/diam
*)
........................
maju/mundur/diam
*)
. . . . . . .. . . . .
maju/mundur/diam
*)
. .......................
maju/mundur/diam
*)
........................
.. . . . . . . . . . .
6.4. Hasil perbandingan antara kWh meter dengan alat ukur portable:
n X 3600
1. P2
FK
kW
t X C
P2 - P1
X 100 % = ...... %
2. P (R)
E X
P ( S)
E X
P (T)
E X
cas
cas
cas
<l> I R
kW
<l> I S
kW
Keterangan :
<l> IT
kW
kW
kW
C = Konstanta meter
t = Waktu (detik)
FK= Faktor Kali
E = Tegangan Phasa Netral
P1 = kW yg didapat dari alat ukur yg portable
P2 = kW yg didapat dari perhitungan daya
sesaat menggunakan stop watch
JUMLAH PEMAKAIAN ( P 1 )
Atau:
P1 =
3 E X
I X
cos e
P1
: Kabel pilin/
BC (kawat
Ukuran
tembaga)
.
Kondisi/Kelainan-2:
34
/ lainnya
7.2
: kabel pilin / NYY / NYM / NYA / NGA / kabel tanah 1)/ Lainnya
Ukuran
Kondisi/Kelainan-2
VIII.
.
:
Hasil Pemeriksaan
8.1 Sambungan Langsung.
Ada / tidak ada Sambungan Langsung
Bila ada Sambungan Langsung : Melalui JTL / STL
Dengan penghantar di atas tanah / di bawah tanah
Jenis penghantar
1)
1)
1)
, ukuran
mm2
1) ukuran
1)
1)
8.4 Kesimpulan.
Ada/ tidak ada Penyimpangan Pemakaian Tenaga Listrik
Jenis Penimpangan Pemakaian Tenaga Listrik :
Cukup Bukti dilakukan Pelanggaran / Terdapat indikasi Pelanggaran
Cukup bukti terjadi kelainan / Terdapat indikasi Kelainan
1)
/
1)
Pemutusan
Pemutusan
Rampung Sambungan
sementara
Pelanggan/Pemakai/Penghuni/Wakil
Pelanggan/
Penanggung Jawab Bangunan atau Persil
Langsung
1)
1)
Tim P2TL
(.
2)
Saksi
2)
2)
Keterangan :
1) Coret yang tidak perlu
2)
masing-masing
35
2)
2)
Lampiran I - 4.2c
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. : 1486.K/DIR/2011
Tanggal : 27 Desember 2011
(P2TL)
Tegangan tersambung.
1.1
1.2
1.3
II.
Tegangan tinggijTegangan
Menengah/Tegangan
Rendah
127 V, 220 V, 220/330 V, 6000 V/12000 V/20000 V/70000
Tegangan pengukuran
: TT/TM/TR
1)
V/ 150000 V/...
1)
1)
Alamat
1.2
Pelanggan
dilampirkan
pada Formulir
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
APP
Gardu
di luar
di
dalam
Banqunan
Di dalam
oelanqqan
di luar
Kotak APP
Lemari APP ...
Alat Pembatas ...
Meter kWh
Meter kVArh
Meter kVAmax
Time Switch
Trafo Arus (CT)
Trafo Tegangan (PT)
4.1
Alat Pembatas.
Jenis
Merk/Type
:
Arus Nominal (In)
4.2
.
.
:
Ampere
4.3
Alat Pengukur.
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
DATA
Type / Merk
No. Pabrik/Tahun
Sistem Tegangan
Arus Nominal (In)
Faktor meter Maximal
Konstanta
Stand meter WBP
Stand meter LWBP
Meter
kWh
Meter
kVA max
Meter
kVArh
............... V
...............
...............
...............
................
.............
Kali
.............
Kali
............ Kali
.......... V
36
V. Data Pemeriksaan
5.1. Pemeriksaan
APP (Peralatan,
Kondisi Fisik
Peralatan
Kunci
Seael
kembali
dengan
Yang diperiksa
ada
baikl
lidak
rusak
ada
a - baik
Kondisi seharusnya
( Jumlah Segel)
kanan
atas
bawah
kiri
kanan
atas
bawah
kiri
kanan
alas
bawah
10
11
12
13
14
15
16
1 Gardu
Pemeriksaan dilakukan
terhadap.
a.
Pinlu
b.
Jendela
Sel. TM
c.
PM.S
P.M.T
2 Leman APP
3 Katak APP
Pemeriksaan dilakukan
terhadap.
a.
Katak CT
b.
c.
Kalak Sekering
4 Alat Pengukur :
-
~~meriksaan dilakukan
terhadap.
a.
Meter kWh
tant tunggal/ganda
- tutup meter
- tutup terminal
f--
b.
MelerkVArh
- lutup meter
- lutup terminal
- katak meter (OK)
c.
Meter kVAmax
- tutup meter
- tutup terminal
- katak meter (OK)
d.
Automat I relay
e.
Lanceng:
- tutup lanceng
- tutup lerminal
5 Alat Pembatas
a.
Sekering
b.
Aulamatic Reiay/MCB
P.T
c.
d.
Pintu sel PT
e.
Pengawatan
b = rusak
Jumlah Segel
37
Baik
ada
Kode
baikl
lidak
Acuan
rusak
ada
dengan
Kode
acuan
17
18
19
20
VI. Pengukuran
6.1. Pengukuran beban dan faktor daya ( Cos Q )
Pengukuran dilaksanakan pada jam :
"
"
Saat diperiksa
Primer
Sekunder
CosQ
Primer
R
S
..... A
..... A
0, ......
..... A
..... A
0, ......
..... A
..... A
0, ......
..... A
..... A
0, ......
T
Nol
..... A
..... A
0, ......
..... A
..... A
0, ......
..... A
..... A
0, ......
..... A
..... A
0, ......
Fasa
6.2. Pengukuran
Rendah
- S
- T
- T
1
2
/I
/I
/I
/I
/I
3
4
5
6
/I
/I
/I
/I
fasa
fasa
fasa
fasa
fasa
fasa
fasa
fasa
fasa
I Rak TR
:
:
:
R
S
T
R
S
T
R
S
T
Volt
Volt
Volt
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Volt
Volt
Volt
Volt
Volt
Volt
Volt
Volt
Volt
R.S.T
No.
CosQ
Tegangan :
6.3. Pemeriksaan
Setelah diperiksa
Sekunder
/I /I
/I /I
/I /I
/I /I
/I /I
/I /I
/I /I
/I /I
/I /I
terminal meter
Saat diperiksa
Arah putaran
Waktu 1 putaran
maju/mundur/diam
maju/mundur/diam
maju/mundur/diam
maju/mundur/diam
maju/mundur/diam
maju/mundur/diam
maju/mundur/diam
maju/mundur/diam
maju/mundur/diam
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
........................
........................
........................
........................
........................
........................
........................
........................
........................
Setelah diperiksa
Arah putaran
Waktu 1 putaran
maju/mundur/diam
maju/mundur/diam
maju/mundur/diam
maju/mundur/diam
maju/mundur/diam
maju/mundur/diam
maju/mundur/diam
maju/mundur/diam
maju/mundur/diam
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
........................
...... , .. " ........ " ...
.................. " ....
........................
........................
........................
.... , ...................
........................
...... ... ... ... ... ... ...
: Kabel pilinj
BC (kawat
Ukuran
KondisijKelainan:
.
.
38
tembaga)
jAAC jkabel
tanahl)
/ lainnya
7.2
Ukuran
Kondisi/Kelainan
VIII.
1) / Lainnya
Hasil Pemeriksaan.
8.1
Sambungan Langsung.
1)
Ada / tidak ada Sambungan Langsung
Bila ada Sambungan Langsung : Melalui Jaringan Tenaga Listrik (JTL) / Sambungan
Listri k (SL)
1)
1)
Dengan penghantar di atas tanah / di bawah tanah
Jenis penghantar
, ukuran
8.2
1) ukuran
8.3
Keselamatan Umum.
1)
1)
Barang Bukti.
Ada / tidak ada Barang Bukti yang diambil
Barang Bukti dalam kantong tersegel / terbuka
Barang Bukti yang diambil adalah seperti pada Berita Acara Pengambilan
8.4
1)
1)
Barang Bukti.
Kesimpulan.
Ada/ tidak ada Penyimpangan Pemakaian Tenaga Listrik
Jenis Penimpangan Pemakaian Tenaga Listrik :
Cukup Bukti dilakukan Pelanggaran / Terdapat indikasi Pelanggaran /
Cukup bukti terjadi kelainan / Terdapat indikasi terjadi Kelainan
8.5
Tenaga
mm2
1)
1)
IX.
Pemutusan
Pemutusan
Rampung Sambungan
sementara
Langsung
1)
1)
39
1)
1)
pengambilan
9.2
No.
l.
Jenis
Alat Pembatas
Jenis
Type j Seri
Arus Nominal
2.
Sesudah
Sebelum
(In)
3.
Meter kWh
Type j merk
No. Pabrik j Tahun
Sistem tegangan
Arus Nominal (In)
Constanta meter
Stand meter WBP
Stand meter LWBP
4.
Meter kVArh
Type j merk
No. Pabrik j Tahun
Sistem tegangan
Arus Nominal (In)
Constanta meter
Stand meter
5.
kWmaks j Amp.maks
Type j merk
No. Pabrik j Tahun
Sistem tegangan
Stand Maksimal
X.
diatas diminta
datang
ke kantor
Jawab
Alamat
Pada tanggal
PelangganjPenanggung
:
.
j hari
Pelanggan/Pemakai/Penghuni/Wakil
Pelanggan/
Penanggung Jawab Bangunan atau Persil
Tim P2TL
(.
2)
Saksi
(
2)
2)
Keterangan :
1) Coret yang tidak perlu.
2) Diisi nama terang dan tanda tangan
masing-masing.
40
2)
2)
Lampiran I - 5
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. : 1486.K/DIR/2011
Tanggal : 27 Desember 2011
PT PLN (Persero)
WILAYAHj DISTRIBUSI
1)
CABANGj APJj Areaj AP Prima
RANTINGj RAYONj UPJ 1)
.
1)
.
.
BERITA ACARA
PENGAMBILAN BARANG BUKTI
PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK (P2TL)
Nomor:
1) sebagai berikut
dari bangunan
PLNjNon Pelanggan
Nama
Alamat
No. KTP
Barang Bukti seperti data pada Lampiran Berita Acara ini, tidak dimasukkanjdimasukkan
kantong
kemudian
disegel,
serta
dibubuhi
tandatangan
pada penutup
kantong
PemakaijPenghunijWakil
PelangganjPenanggung
Jawab Bangunan atau Persil.
Selanjutnya
Barang
Bukti
tersebut
diatas
dibawa
untuk
disimpan
gudangjlaboratorium
PLN sebagai barang titipan
Penyidik sampai dengan
bersama oleh Para Pihak.
1) dalam
tersebut
dan
diamankan
di
dibuka dan diperiksa
Demikian Berita Acara ini setelah dibaca, dibuat dan ditanda tangani oleh masing-masing
pihak
tersebut diatas dalam rangkap 4 (empat), satu rangkap untuk PelangganjPemakaijPenghunijWakii
PelangganjPenanggung
Jawab Bangunan atau Persil yang diperiksa
1).
Pelanggan/Pemakai/Penghuni/Wakil
Pelanggan/
Penanggung Jawab Bangunan atau Persil
Tim P2TL
(.
2)
(.
Saksi
(
2)
2)
Keterangan :
1) Coret yang tidak perlu.
2) Diisi nama terang dan tanda tangan
masing-masing.
41
2)
2)
Lampiran I - 5
Keputusan Direksi PLN PLN (Persero) No. : 1486.K/DIR/2011
Tanggal : 27 Desember 2011
Meter kWh : *)
6.
Tvpe/rnerk
No. Pabrik/Tahun
Ukuran (In)
Faktor meter
X
7.
Tarip tunggal/ganda *)
Ampere. Constanta
Ukuran (In)
4
8.
Alat Pembatas:
Nama
9.
Ampere. Constanta
10.
Ukuran
Trafo arus/CT
sesuai/lebih kecil/sedang *)
Gardu
Kotak APP :
Alat Pengukur :
Alat Pembatas :
*)
Tvpe/rnerk
No. Pabrik/tahun
Ratio
Segel-segel: *)
Ukuran (In)
No. pabrik/tahun
Type ukuran
Gembok Gardu *)
*)
MCB/MCCB/NFB/NH
*)
Tvpe/rnerk :
*)
1 fasa/ 3 fasa
Jenis
Faktor meter
.Tarip tunqqal/qanda *)
No. Pabrik/Tahun
No. pabrik/Tahun
Type/rnerk :
Faktor meter
mm2
*)
No. Pabrik/Tahun
Ukuran (In)
X.............
Meter kVARh : *)
Tvpe/rnerk :
Diameter:
Jenis kabel
Ampere. Constanta
Kabel sadapan : *)
.
.
Pelanggan/Pemakai/Penghuni/Wakil
Pelanggan/
Penanggung Jawab Bangunan atau Persil
Tim P2TL
(.
2)
Saksi
(
2)
2)
Keterangan :
1) Coret yang tidak perlu.
2) Diisi nama terang dan tanda tangan
masing-masing.
42
2)
2)
Lampiran I - 6
Keputusan
PT PLN (Persero)
WILAYAH/ DISTRIBUSI
1)
CABANG/ APJ/ Area/ AP Prima
RANTING/ RAYON/ UPJ 1)
.
1)
.
.
BERITA ACARA
SERAH TERIMA DOKUMEN DAN BARANG BUKTI
PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK (P2TL)
Nomor:
Pada hari ini,
tanggal
kesimpulan
pemeriksaan
yang dilakukan
Hasil Pemeriksaan
P2TL Nomor :
dibawah ini :
1.
Nama
NiP
Jabatan
bulan
tahun
oleh Tim P2TL sebagaimana
tanggal
Nama
NIP
Jabatan
bertugas
dari
;
....................................................................
bertugas
melaksanakan
pemeriksaan P2TL
PLN
nomor
,.
melaksanakan
proses
Administrasi
tindak
Demikianm
Keterangan
2)
1)
2)
masing-masing
43
2)
Lampiran I - 7
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. : 1486.K/DIR/2011
Tanggal : 27 Desember 2011
PT PLN (Persero)
WlLAYAH/ DISTRIBUSI 1)
CABANG/ APJ/ Area/ AP Prima
RANTING/ RAYON/ UPJ 1)
.
1)
.
.
BERITA ACARA
PENITIPAN I PEMINJAMAN
BARANG BUKTI
PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK (P2TL)
Nomor:
Pada hari ini,
tanggal
kesimpulan pemeriksaan yang dilakukan
Hasil Pemeriksaan P2TL Nomor :
dibawah ini :
1.
Nama
NIP/NRP
Jabatan
bulan
tahun
oleh Tim P2TL sebagaimana
tanggal
....................................................................
Nama
NIP
Jabatan
yang
dari
,.
bertugas sebagai
tanggal.
....................................................................
Adalah
Petugas
Pelaksanaan
Lapangan
P2TL
berdasarkan
Surat Tugas nomor
selanjutnya disebut pihak Petugas P2TL PLN.
PLN yang
Penyidik
P2TL berdasarkan
,
yang
,.
bertugas
tanggal.
melaksanakan
P2TL
;yang
Penyidik P2TL telah menyerahkan kepada Petugas P2TL PLN dan Petugas P2TL PLN telah menerima dari
Penyidik P2TL, Barang Bukti P2TL sebagaimana dimaksud pada Lampiran Berita Acara Pengambilan
Barang Bukti P2TL nomor
tanggal.
dalam keadaan
lengkap dan tersegel, dengan ketentuan sebagai berikut :
1.
2.
3.
Barang Bukti tersebut diserah terimakan dalam rangka dititipkan oleh Penyidik untuk disimpan di
gudang PLN dan/ atau dipinjam oleh Petugas P2TL PLN dalam rangka pemeriksaan hasil temuan
P2TL;
Petugas P2TL bertanggung jawab atas keamanan dan kelengkapan Barang Bukti tersebut selama
penyimpanan di gudang PLN dan pemeriksaan.
Dalam rangka pemeriksaan,
Barang Bukti tersebut di atas dapat dibuka oleh Penyidik P2TL dan/
atau oleh Petugas P2TL PLN atas ijin atau atas nama Penyidik P2TL dihadapan para pihak yang
terkait.
Demikian
Penyidik
(.
P2TL
Keterangan
2)
1)
2)
masing-masing
44
2)
Lampiran I - 8
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. : 1486.K/DIR/2011
Tanggal : 27 Desember 2011
PT PLN (Persero)
WILAYAHj DISTRIBUSI
1)
CABANGj APJj Areaj AP Prima
RANTINGj RAYONj UPJ 1)
.
1)
.
.
BERITA ACARA
PEMBUKAAN BARANG BUKTI
PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK (P2TL)
Nomor:
oleh PenyidikjPetugas
P2TL atas
Berita Acara Pengambilan Barang
,
Tempat
.
Dilaksanakan oleh
Petugas
P2TL,
Penyidik
dan
PelangganjPemakaijPenghunijWakil
Pelangganj Penanggung Jawab Bangunan atau Persil yang diperiksa,
!)
PelangganjPemakaijPenghunijWakil
PelangganjPenanggung
Jawab Bangunan atau Persil
1)
Nama
Alamat
Pekerjaan
d
pembukaan
diadakan
penelitian
terhadap
segel kantong
tersebut
Kondisi kantong
: baikj
rusak
1)
Kondisi segel
: balk/ rusak
1)
dengan
Kesimpulan Pemeriksaan.
Barang Bukti sama sama / tidak sama 1) dengan yang diambil sesuai Berita Acara Pengambilan
Barang Bukti pada angka
1. pada Berita Acara ini, dengan daftar rincian sebagaimana
pada
lampiran Berita Acara ini. Kemudian
atas Barang Bukti tersebut diatas akan dilakukan pemeriksaan
lebih lanjut.
Demikian
Pelanggan/Pemakai/Penghuni/Wakil
Pelanggan/
Penanggung Jawab Bangunan atau Persil
Tim P2TL
(.
2)
Saksi
(
(
Keterangan :
1) Coret yang tidak perlu.
2) Diisi nama terang dan tanda tangan
masing-masing.
45
2)
2)
2)
2)
Lampiran I - 8
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. : 1486.K jDIRj2011
Tanggal : 27 Desember 2011
6.
Meter kWh : *)
Type/merk :
No. PabrikfTahun :
Ukuran (In) :
Faktor meter
Diameter:
7.
Faktor meter
mm2
m
No. pabrikfTahun :
1 fasal 3 fasa
8.
Tarip tunggal/ganda *) :
No. PabrikfTahun :
Ukuran (In) :
Alat Pembatas:
*)
*)
Jenis
Type/merk:
Gembok Gardu *)
Segel-segel:
-
*)
Gardu:
Kotak APP:
Alat Pengukur :
*)
Alat Pembatas :
Type/merk:
No. Pabrik/tahun :
Ratio
Pelanggan/Pemakai/Penghuni/Wakil
Pelanggan/
Penanggung Jawab Bangunan atau Persil
Tim P2TL
2)
Saksi
Keterangan
:
1) Coret yang tidak perlu.
2) Diisi nama terang dan tanda
Type ukuran :
Ukuran (In) :
9.
10.
Nama: MCB/MCCB/NFB/NH
No. pabrik/tahun :
Faktor meter .
Ampere. Constanta
Ampere. Constanta
Trafo arus/CT
tanah ..... *)
Tarip tunggal/ganda *) :
Ukuran (In) :
Type/merk :
No. PabrikfTahun :
Meter kVARh : *)
Type/merk :
Ampere. Constanta
Kabel sadapan : *)
2)
2)
tangan
masing-masing.
46
2)
2)
NO
REALISASI PELANGGAN
(Kons)
UNIT
CABANG/APJ/AR
EAlAP PRIMA
PEMERIKSAAN
PELANGGAN
(Kons)
ENERGI
(kWh)
RUPIAH
(Rp)
PEMERIKSAAN
JUMLAH
3a
3b
3c
TAGIHAN SUSULAN
JUMLAH
REALISASI
PEMBAYARAN
PELANGGARAN
III
II
IV
PEMAKAIAN
PEMAKAIAN
CAVA
(kVA)
ENERGI
(kWH)
TOTAL
(Rp)
SUSULAN
(Rp)
TAGIHAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
._ ..- - - - - - -- -----------
----------------
-----------
----------------
------------
18
TOTAL
..................................................
, 20
GENERAL MANAGER
47
LAMPIRAN
P2TL I 8.2
NO
1
1
TARIF
51
52
53
4
5
6
R1
R2
R3
7
9
81
82
83
10
11
12
13
11
12
13
14
14
15
16
17
REALISASI PELANGGAN
GOLONGAN
REALISASI
(Kons)
PEMERIKSAAN
TAGIHAN SUSULAN
PELANGGAN
ENERGI
RUPIAH
(Kons)
(kWh)
3b
(Rp)
3a
3c
JUMLAH
PEMBAYARAN
PEMERIKSAAN
JUMLAH
PEMAKAIAN
PELANGGARAN
I
DAYA
III
II
IV
(kVA)
PEMAKAIAN
TAGIHAN
ENERGI
TOTAL
SUSULAN
(kWH)
8
(Rp)
(Rp)
8
P1
P2
P3
NON PELANGGAN
TOTAL
.................................................
48
, 20
GENERAL MANAGER
REALISASI PELANGGAN
REALISASI
TAGIHAN SUSULAN
REALISASI
(Kons)
NO
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
18
UNIT
PEMERIKSAAN
CABANG/APJ/AR
EAlAP PRIMA
PELANGGAN
ENERGI
RUPIAH
(Kons)
(kWh)
(Rp)
3a
3b
3c
TAGIHAN SUSULAN
PEMBAYARAN
JUMLAH
PEMERlKSAAN
JUMLAH
PEMAKAIAN
PELANGGARAN
I
II
III
IV
TAGIHAN
ENERGI
TOTAL
SUSULAN
(kVA)
(kWH)
(Rp)
(Rp)
DAYA
PEMAKAIAN
TOTAL
.................................................
GENERAL MANAGER
49
20
NO
GOLONGAN
TARIF
1
1
2
3
S1
S2
S3
4
5
6
R1
R2
R3
7
9
61
62
63
10
11
12
13
11
12
13
14
14
15
16
17
P1
P2
P3
NON PELANGGAN
REALISASI PELANGGAN
REALISASI
(Kons)
PEMERIKSAAN
TAGIHAN SUSULAN
PELANGGAN
ENERGI
RUPIAH
(Kons)
(kWh)
(Rp)
3a
3b
3c
PEMBAYARAN
JUMLAH
PEMERIKSAAN
JUMLAH
PELANGGARAN
I
II
III
IV
PEMAKAIAN
PEMAKAIAN
DAYA
ENERGI
TOTAL
SUSULAN
(kWH)
8
(Rp)
(Rp)
(kVA)
TAGIHAN
TOTAL
..................................................
GENERAL MANAGER
50
, 200
.
NO
UNIT
CABANG/APJ/AR
EAlAP PRIMA
2
PEMERIKSAAN
REALISASI PELANGGAN
(Kons)
TAGIHAN SUSULAN
JUMLAH
PELANGGAN
(Kons)
ENERGI
(kWh)
RUPIAH
(Rp)
PEMERIKSAAN
JUMLAH
3a
3b
3c
PELANGGARAN
I
REALISASI
PEMBAYARAN
"
IV
'"
PEMAKAIAN
PEMAKAIAN
DAYA
(kVA)
ENERGI
(kWH)
TOTAL
(Rp)
SUSULAN
(Rp)
TAGIHAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
-.----------
-------.---
16
------------
-----------
---------------- - - - - - - - - - - - - - --
18
TOTAL
..................................................
GENERAL MANAGER
5\
, 20
LAMPIRAN
P2TL I 8.6
REALISASI PELANGGAN
GOLONGAN
NO
TARIF
51
52
53
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
REALISASI
(Kons)
PEMERIKSAAN
TAGIHAN SUSULAN
PELANGGAN
ENERGI
RUPIAH
(Kons)
(kWh)
(Rp)
3a
3b
3c
JUMLAH
PEMBAYARAN
PEMERIKSAAN
JUMLAH
PEMAKAIAN
PELANGGARAN
I
II
CAVA
III
IV
(kVA)
7
PEMAKAIAN
TAGIHAN
ENERGI
TOTAL
SUSULAN
(kWH)
8
(Rp)
9
(Rp)
8
R1
R2
R3
81
82
83
11
12
13
14
P1
P2
P3
NON PELANGGAN
TOTAL
...............................................
GENERAL MANAGER
52
~~
Lampiran 1-9
Keputusan Direksi PLN No. : 1486.K/DIR/2011
Tanggal : 27 Desember 2011
SURAT PANGGILAN
(BERSAMAAN
BA PEMERIKSAAN)
Tidak
Ya
Tim Analisa
dan Evaluasi
Maks 3 HK
Perlu
Pemeriksa
-an Lab?
Surat
Panggilan II
Ada
pelanggaran
?
Tidak
Bebas TS
Ya
Tidak
Ya
Pig
Datang
Ya
Labpelanggar
an?
Tidak
Hitung TS
Surat Peringatan I dan
tagihan susulan,
pemutusan sementara
Tidak
Maksimum
3 HK
PLG
Menyurat
ill"
PI N
Surat
Panggilan III
Datang
Ya
& Bayar
Ya
Tidak
Maks 5 hk
Ya
Ya
Ya
Surat
Peringatan II
Bayar TS
Pig
Datang
Tid k
Tidak
Datang
& bavar
Evaluasi Tim
Keberatan
P2TL
Penyambungan
Kembali
PLG
Bayar
Tidak
Mak
Maksimum
3 HK
Tidak
Ya
Bebas TS
Bebas
TS?
Ya
Tutup Berkas
P2TL
53
6 HK
Pembongkaran
Rampung
Ya
Lampiran I - 9.1
Keputusan Direksi PLN No. 1486.KlDIR/2011
Tanggal 27 Desember 2011
~.~ ~;'!.':I~
.......................
TSI
DISEPAKATI
TS DITERBITKAN
BERDASARKAN KLARIFIKASI
JANGKA
WAKTU
MASA
PANGGILAN I
MASA
PANGGILAN II
I HK HARI KERJA
MASA
MASA
PANGGILAN III
PROSES
PELANGGARAN
3 HK
Maks
SA P2TL
PANGGILAN I
II
SURAT
PANGGILAN II
II
SURAT
PANGGILAN III
II
SURAT
PERINGATAN I
54
II
14HK
14HK
Maks
Maks
SURAT
PERINGATAN II
Lampiran I - 9.2
Keputusan Direksi PLN No. 1486.K/DIR/2011
Tanggal 27 Desember 2011
'\
12 BULAN Maks
..................................
JJ.i
15 HK
Maks
3X3HK
.mm
m..
Maks
~-.-~--
........
y..
60HK
Maks
MASA
.IANGKA
WAKTU
PROSES
PELANGGARAN
MASA
PANGGILAN
1)1(
MASA
MASA
PERINGATAN
2x14/3x14HK
Maks
BA P2TL
PANGGILAN I
PEMERIKSAAN I
KLARIFIKASI
)I(
X:
KLARIFIKASI
TAM BAHAN
MASA ANGSURAN TS
12 BULAN
Maks
7 HK
PEMERIKSAAN
I KLARIFIKASI
II PENETAPAN
PEMBERI II
TUGAS
55
USULAN
PENETAPAN
Lampiran I - 9.3
Keputusan Direksi PLN No. 1486.KlDIR/2011
Tanggal 27 Desember 2011
KETERANGAN
Cl T5
: TAGIHAN 5U5ULAN.
T5 I : Dilakukan berdasarkan kesepakatan setelah dilakukan pemeriksaan dan klarifikasi Pelanggaran atau
Kelainan.
:
Dilakukan
secara sepihak oleh PLN karena Pelanggan tidak datang memenuhi panggilan PLN sarnpal
T5 II
dengan berakhirnya Masa Panggilan III.
T5 III : Dilakukan berdasarkan kesepakatan setelah Pelanggan datang serta dilakukan pemeriksaan dan
klarifikasi Pelanggaran atau Kelainan.
P5
: PEMUTU5AN 5EMENTARA.
P5 I : Dilakukan pada Tahap Pelaksanaan P2TL setelah pemeriksaan dan dibuat BA P2TL, karena terdapat
cukup buktil diyakini terjadi Pelanggaran.
P5 II : Dilakukan pada Tahap Pasca P2TL, karena terdapat indikasi Pelanggaran atau Kelainan dan
Pelanggan tidak memenuhi panggilan PLN sampai dengan berakhirnya Masa Peringatan I.
:
P5 III Dilakukan pada Tahap Pasca P2TL, karena terdapat indikasi Pelanggaran atau Kelainan dan
Pelanggan datang memenuhi panggilan PLN tetapi karena permasalahan pada Pelanggan penyelesaian
P2TL menjadi berlarut-Iarut.
Cl PR
P5-PR
56
LAMPIRAN II
5urat Keputusan Direksi PlN Nomor: 1486.K/DIR/2011
NO
GOl
TARIF
BATA5
DAYA
5-1/TR
220 VA
5-2/TR
450 VA
5-2/TR
900 VA
5-2/TR
5-2/TR
5-2/TR
3.500 VA
s.d
6 x (2 x (40 jam nyala x (daya tersambung (kVA))) x Rp. 755/kWh)
200 kVA
5-3/TM
NO
GOl
TARIF
BATA5
DAYA
5-1/TR
220 VA
5-2/TR
450 VA
5-2/TR
900 VA
5-2/TR
5-2/TR
5-2/TR
3.500 VA
s.d
9 x 720 jam x (daya tersambung (kVA)) x 0,85 x Rp. 755/kWh
200 kVA
5-3/TM
NO
GOl
TARIF
BATA5
DAYA
5-1/TR
220 VA
5-2/TR
450 VA
(9 x (2 x (daya kedapatan (kVA)) x Rp. 1O.000/kVA)) + (9 x 720 jam x (daya kedapatan (kVA)) x 0,85 x Rp.
360/kWh)
5-2/TR
900 VA
5-2/TR
1.300 VA
(9 x (2 x 40 jam nyala x (daya kedapatan (kVA)) x Rp. 60S/kWh)) + (9 x 720 jam x (daya kedapatan (kVA)) x
0,85 x Rp. 60S/kWh)
5-2/TR
2.200 VA
5-2/TR
3.500 VA
(9 x (2 x 40 jam nyala x (daya kedapatan (kVA)) x Rp. 755/kWh))
s.d
0,85 x Rp. 755/kWh)
200 kVA
5-3/TM
diatas 200
6 x (2 x (40 jam nyala x (daya tersambung (kVA))) x (P x Rp. 60S/kWh))
kVA
diatas 200
9 x 720 jam x ( daya tersambung (kVA)) x 0,85 x (K x P x Rp. 60S/kWh)
kVA
diatas 200 (9 x (2 x 40 jam nyala x (daya kedapatan (kVA)) x (P x Rp. 60S/kWh)) + (9 x 720 jam x (daya kedapatan (kVA))
kVA
x 0,85 x (K x P x Rp. 60S/kWh)
Keterangan :
- Untuk pelanggan 5-1/TR/220
T53
- P:
Faktor pengali untuk pembeda antara 5-3 bersifat sosial murni dengan 5-3 bersifat sosial komersial.
Kategori 5-3 bersifat sosial murni dan 5-3 bersifat sosial komersial ditetapkan oleh Direksi Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Perusahaan Listrik Negara dengan mempertimbangkan kemampuan bayar dan sifat usahanya.
Untuk pelanggan 5-3 yang bersifat sosial murni P = 1.
Untuk pelanggan 5-3 yang bersifat sosial komersial P = 1,3.
57
- K :
LAMPlRAN III
Keputusan Direksi PlN Nomor : 1486.K/DIR/2011
TAGIHAN
SUSULAN
UNTUK
KEPERlUAN
RUMAH
TANGGA
GOl
TARIF
BATAS
DAYA
1 R-l/TR
450 VA*)
2 R-l/TR
900 VA*)
R-l/TR
R-l/TR
R-2/TR
3.500 VA
s.d
6 x (2 x (40 jam nyala x (daya tersambung (kVA) x Rp. 890/kWh)
5.500 VA
R-3/TR
6.600 VA
6 x (2 x (40 jam nyala x (daya tersambung (kVA)
ke atas
NO
GOl
TARIF
BATAS
DAYA
1 R-l/TR
450 VA
2 R-l/TR
900 VA
NO
(RD)
x Rp. 890/kWh)
R-l/TR
R-l/TR
R-2/TR
3.500 VA
s.d
9 x 720 jam x (daya tersambung (kVA x 0,85 x Rp. 890/kWh
5.500 VA
R-3/TR
6.600 VA
9 x 720 jam x ( daya tersambung (kVA x 0,85 x Rp. 1380/kWh
ke atas
NO
GOl
TARIF
BATAS
DAYA
1 R-l/TR
450 VA
R-l/TR
900 VA
R-l/TR
1.300 VA
R-l/TR
2.200 VA
R-2/TR
3.500 VA
(9 x (2 x 40 jam nyala x (daya kedapatan (kVA x Rp. 890/kWh
s.d
0,85 x Rp. 890/kWh)
5.500 VA
R-3/TR
6.600 VA (9 x (2 x 40 jam nyala x (daya kedapatan (kVA x Rp.890/kWh) + (9 x 720 jam x (daya kedapatan (kVA x 0,85
ke atas
x Rp. 1380/kWh)
58
LAMPIRAN IV
Keputusan Direksi PLN Nomor :1486.K/DIR/2011
GOL
TARIF
BATAS
DAYA
B-l/TR
450 VA
B-l/TR
900 VA
B-1/TR
B-l/TR
2.200 VA
s.d
6 x (2 x (40 jam nyala x (daya tersambung
5.500 VA
(kVA)
B-2/TR
6.600 VA
s.d
6 x (2 x (40 jam nyala x (daya tersambung
200 kVA
B-3/TM
di atas
200 kVA
(kVA)
NO
GOL
TARIF
BATAS
DAYA
B-l/TR
450 VA
B-l/TR
900 VA
B-l/TR
B-l/TR
2.200 VA
s.d
9 x 720 jam x (daya tersambung
5.500 VA
B-2/TR
6.600 VA
s.d
9 x 720 jam x (daya tersambung
200 kVA
B-3/TM
di atas
200 kVA
NO
GOl
TARIF
BATAS
DAYA
B-l/TR
450 VA
B-1/TR
900 VA
B-l/TR
1.300 VA
B-1/TR
2.200 VA
(9 x (2 x 40 jam nyala x (daya kedapatan (kVA x Rp. 90S/kWh
s.d
90S/kWh)
5.500 VA
B-2/TR
6.600 VA
(9 x (2 x 40 jam nyala x (daya kedapatan (kVA x Rp. 900/kWh
s.d
1380/kWh)
200 kVA
B-3/TM
di atas
200 kVA
NO
Keterangan
- K :
x Rp. 90S/kWh)
x Rp. 800/kWh)
:
Faktor perbandingan antara harga WBP dan lWBP sesuai dengan karakteristik
Keputusan Direksi yang beriaku.
59
LAMPIRAN V
Keputusan Direksi PLN Nomor : 14S6.K/D1R/2011
GOL
TARIF
BATAS DAYA
1-1/TR
450 VA
6 x (2 x (450 VN1000
1-1/TR
900 VA
1-1/TR
1.300 VA
1-1/TR
2.200 VA
1-1/TR
3.500 VA s.d
14 kVA
(kVA)
J-2/TR
di atas 14
kVA s.d 200
kVA
1-3/TM
di atas 200
kVA
(kVA)
x Rp. 6S0/kWh)
1-4/TT
30.000 kVA
ke atas
(kVA)
x Rp. 60S/kWh)
NO
GOL
TARIF
BATAS DAYA
I-l/TR
450 VA
1-1/TR
900 VA
1-1/TR
1.300 VA
1-1/TR
2.200 VA
1-1/TR
3.500 VA s.d
14 kVA
1-2/TR
di atas 14
kVA s.d 200
kVA
1-3/TM
di atas 200
kVA
1-4/TT
30.000 kVA
ke atas
NO
GOL
TARIF
BATAS DAYA
1-1/TR
450 VA
1-1/TR
900 VA
1-1/TR
1.300 VA
I-l/TR
2.200 VA
1-1/TR
3.500 VA s.d
14 kVA
1-2/TR
di atas 14
kVA s.d
200 kVA
1-3/TM
di atas 200
kVA
1-4/TT
30.000 kVA
ke atas
NO
Keterangan
- K :
TSl (Rp)
x Rp. 26.000/kVA)
x Rp. 915/kWh)
(kVA)) x Rp.680/kWh)
:
Faktor perbandingan antara harga WBP dan LWBP sesuai dengan karakteristik
Keputusan Direksi yang berlaku.
60
setempat
LAMPJRAN VI
Keputusan Direksi PlN Nomor : 1486.K/DIR/2011
TAGIHAN
GOl
TARIF
BATAS
DAYA
P-1/TR
450 VA
P-1/TR
900 VA
P-1/TR
1.300 VA
P-1/TR
2.200 VA
s.d
5.500 VA
(kVA)
x Rp. 885/kWh)
P-1/TR
6.600 VA
s.d
200 kVA
(kVA)
x Rp. 885/kWh)
P-2/TM
di atas 200
6 x (2 x (40 jam nyala x (daya tersambung
kVA
(kVA)
x Rp. 750/kWh)
P-3/TR
(kVA)
x Rp. 820/kWh)
NO
GOl
TARIF
BATAS
DAYA
P-1/TR
450 VA
P-1/TR
900 VA
P-1/TR
1.300 VA
P-1/TR
2.200 VA
s.d
5.500 VA
P-1/TR
6.600 VA
s.d
200 kVA
P-2/TM
P-3/TR
NO
GOl
TARIF
BATAS
DAYA
P-1/TR
450 VA
P-1/TR
900 VA
P-1/TR
1.300 VA
P-1/TR
2.200 VA
s.d
5.500 VA
P-1/TR
6.600 VA
s.d
200 kVA
P-2/TM
P-3/TR
NO
Keterangan
- K :
di atas 200
9 x 720 jam x (daya tersambung
kVA
(kVA x Rp.820/kWh)
:
Faktor perbandingan
61
setempat
LAMPlRANVII
Keputusan Direksi PlN Nomor: 1486.K/DIR/2011 Tanggal : 27 Desember 2011
GOl
TARIF
BATAS
DAYA
T/TM
di atas
200 kVA
NO
GOl
TARIF
BATAS
DAYA
NO
NO
T/TM
di atas
200 kVA
GOL
BATAS
TARIF
DAYA
TfTM
di atas
200 kVA
Keterangan :
- K:
Faktor perbandingan
62
LAMPlRAN VIII
Keputusan Direksi PlN Nomor : 1486.K/DIR/2011
Tanggal
: 27 Desember
2011
GOl
TARIF
BATAS DAYA
C/TM
NO
GOl
TARIF
BATAS DAYA
C/TM
NO
GOl
TARIF
BATAS DAYA
C/TM
NO
Keterangan
- K :
6 x (2 x (daya tersambung
(kVA
x Rp. 30.000/kVA)
(kVA
(9 x (2 x (daya kedapatan
(kVA
x Rp. 30.000/kVA)
:
Faktor perbandingan
yang berlaku.
63
(1,4
LAMPIRAN IX
Keputusan
TAGIHAN
NO
GOl TARIF
L/TR,TM,TT
NO
GOl TARIF
L/TR,TM,TT
NO
GOl TARlF
L/TR,TM,TT
Keterangan
1486.K/DIR/2011
Tanggal:
27 Desember
2011
BATAs
DAYA
TAGIHAN sUsULAN
BATAs
DAYA
TSl (Rp)
TS2 (Rp)
BATAs
DAYA
(kVA
TAGIHAN sUsULAN
(kVA
- Pelanggaran
- Pelanggaran
64
Tagihan Susulan P II
Tagihan Susulan P IV
Lampiran
Keputusan
Tanggal 27 Desember
2011
PT PLN (PERSERO)
~
LAPORAN PENDAPATAN P2TL
PER UNIT
BULAN
TAHUN
.
REALISASI
TARGET BULANAN
No.
UNIT DISTRIBUSI
PEMERIKSAAN
REALISASI PELANGGAN
TAGIHAN SUSULAN
JUMLAH
PELANGGAN
ENERGY
RUPIAH
(Kons)
(kWh)
(Rp)
PEMERIKSAAN
6
PELANGGARAN
JUMLAH
7
TOTAL
Kolom 7 = 8 + 9 + 10 + 11
65
PI
P II
9
PEMAKAIAN
Pili
10
P IV
11
PEMAKAIAN
TOTAL
PEMBAYARAN
TAGIHAN
DAYA
ENERGY
(kVA)
(kWh)
(Rp)
SUSULAN
(Rp)
12
13
14
15