DAFTAR ISI
Daftar Isi
Fundamental Of Geodatabase : Merancang Skema
Geodatabase
Georeferencing
Input Data: on screen
Editing
Spatial Geoprocessing
Geodatabase Query : Spatial and attribute data
Displaying Data
Symbology, Label and Annotation
Raster Operation in ArcGIS
Fundamental of Geodatabase Topology
Topology
Spatial Adjustment
Spatial Analysis
Bahan Referensi Studi Kasus : Geomorfologi untuk Longsor
Daftar Pustaka
hal
2
4
18
20
29
33
36
44
51
61
65
75
94
113
118
merupakan
alat
atau
fasilitas
untuk
melihat,
1. Folder
Folder dapat berisi folder, geodatabase, data sources (raster,
shapefiles, table, dll), dan toolboxes. Beberapa data sources
(coverages, shapefiles, TIN datasets, dan layer) hanya dapat dibuat di
adlam folder. Sedangkan data sources yang lain (raster data, feature
classes, dan tables) dapat diekspor ke dalam geodatabase
2. Personal Geodatabase
Personal Geodatabase dapat dibuat untuk menyimpan serta mengolah
data spasial, di dalam Personal Geodatabase terdapat :
a. Feature Dataset
Feature datasets dapat dibuat di dalam personal geodatabase
maupun ArcSDE geodatabase. Feature datasets berisi feature
classes yang memiliki tingkatan serta system koordinat yang sama
b. Feature Class
Feature
Class
dapat
menyimpan
representasi
kenampakan
3. Layer
File layer (.lyr) merupakan file yang memuat referensi ganda data
geografis yang tersimpan dalam computer. Ketika layer dibuka, file
geografis ganda diakses juga. Kebanyakan sumber data yang didukung
oleh ArcCatalog dapat digunakan sebagai acuan. File layer digunakan
untuk menyajikan tampilan kartografis dari data geografis yang kita
miliki.
4. Shapefile
Suatu shapefile disimpan di dalam folder yang berisi feature geografis
beserta data atributnya dan didalamnya menggambarkan kenampakan
titik, garis, dan area.
5. Toolbox
Toolbox berisi fasilitas yang tersedia di dalam toolbox
6. Coverage
Gabungan
dari
feature
classes
yang
menyajikan
kenampakan
geografis.
Latihan : Membuat Rancangan Database
1. Buka ArcCatalog
2. Dari menu pilih New -> Personal Geodatabase, atau anda juga
dapat memilih drive atau folder tempat menyimpan kemudian klik
kanan pilih New -> Personal Geodatabase
Nama
Theme
Untuk memilih
system proyeksi
dan koordinat
6. Anda harus mengisi system koordinat untuk data yang anda buat
dengan mimilih tombol Edit, maka akan muncul dialog
10.Kemudian
pindahlah
ke
Tab
Domain
untuk
melakukan
10
11
Theme
Tipe Data
12
13
14
a.
b.
15
Nama Kolom
Property kolom
3.
7.
domainnya
16
17
GEOREFERENCING
Georefeencing merupakan proses transformasi koordinat pada data
raster dari koordinat digitizer atau scanner ke koordinat real-world.
Georeferencing berdasarkan pada perbandingan koordinat sumber dan
titik tujuan, atau disebut titik kontrol, dalam unsur grafis disebut
displacement links. Kita dapat membuat link secara interaktif atau
mengambil link dari text file atau control points file. Secara matematis
proses transformasi pada georeferencing dapat ditulis
x
X
Y =[T ] y
(X, Y)
(x, y)
LATIHAN :
1.
-> ArcGIS -> ArcMap atau dari ArcCatalog dengan mengklik icon
2.
pilih icon
3.
18
5.
dipilih adalah
Agar
georeferencing
yang
dilakukan
dapat
19
INPUT DATA
Beberapa metode dalam inpu data SIG :
1. Manual Digitizing
Yaitu proses input data dilakukan dengan menggunakan bantuan meja
digitizer
2. On Screen Digitizing
Yaitu proses input data dilakukan langsung pada layer monitor.
Metode ini banyak dikembangkan karena keterbatasan manual
digitizing (harus dengan mengggunakan meja digitizer yang harganya
cukup mahal dan tidak semua instansi / kantor memilikinya)
3. Raster to Vektor
Proses ini digunakan untuk mempercepat proses input data dari data
raster, namun metode ini memiliki kelemahan semua kenampakan
yang ada dijadikan bentuk vector.
4. Live Digitizing
Metode ini dilakukan dengan bantuan alat GPS, dimana pengguna
yang sedang survey lapangan dapat secara otomatis merekam rute
perjalanan mereka dan menjadikannya data spasial format vektor
5. Cogo
Metode ini merupakan metode input data yang memiliki akurasi
sangat baik, dimana pengguna dapat memperoleh posisi, panjang
serta luas sesuai dengan pengukuran di lapangan. Metode ini
dilakukan dengan cara memasukan nilai-nilai koordinat dari suatu
obyek sehingga menjadi suatu data spasial
6. Converting Data
Metode ini merupakan pengubahan format data dari format software
lain. Misal format *.tab (Map Info) dirubah menjadi format *.shp (ESRI
Shapefile)
20
atau
dengan cara klik kanan mouse pada tools bar kosong dan pilih editor.
4. Langkah selanjutnya adalah menselect theme baru kemudian pada
tools bar Editor klik editor -> start edit
21
5. Setelah theme baru pada keadaaan siap diedit maka anda sudah
dapat melakukan digitasi dengan cara
22
23
24
3. Kemudian rubah data admin.tif agar menjadi data format 1 bit. Ini
dilakukan karena ArcScan hanya mampu membaca data raster format
1 bit.
4. Klik kanan pada admin.tif -> properties
5. Masuk pada tab symbology dan pilih classified dan rubahlah
menjadi 2 klas
25
atau
dengan cara klik kanan mouse pada tools bar kosong dan pilih editor.
26
10.Setelah itu atur zoom peta sesuai dengan output skala yang
diinginkan
11. Kemudian
mulailah
mengaktifkan icon
tracing
batas
terluar
dahulu
dengan
27
28
EDITING DATA
A. Editing Data Grafis
Kesalahan pada digitasi garis
1. Over Shoot
Kesalahan ini terjadi apabila terdapat dua garis yang tidak
terhubung tetapi saling berpotongan
2. Under Shoot
Kesalahan ini terjadi apabila terdapat dua garis yang tidak
terhubung
Keterangan
1.
Fillet tools
Extend tools
29
4.
Trim tools
Proportion tools
Inverse tools
Transvers tools
Explode tools
Generalize tools
Menyederhanakan feature.
10.
Smooth tools
Rectangle tools
Circle tools
30
3.
31
4.
Jika anda klik kanan mouse anda pada saat berada pada
32
GEOPROCESSING
1. Clip feature based
Perintah ini digunakan untuk memotong suatu feature dengan feature
lainyang memiliki daerah overlap.
2. Split
Perintah ini digunakan untuk memotong suatu feature kemudian
menyimpannya menjadi beberapa feature
+
3. Eraser
Perintah ini digunakan untuk menghilangkan / menghapus bagian
tertentu dari suatu feature yang overlap. Perintah ioni kebalikan dari
Perintah Clip
33
4. Intersect
Perintah ini digunakan untuk mengoverlaykan 2 feature dimana
daerah cakupan yang diambil adalah daerah yang overlap.
5. Symmetrical Different
Perintah ini digunakan untuk menghilangkan feature yang overlap
serta menambahkan feature yang tidak overlap.
6. Union
Merupakan proses overlay yang digunakan untuk menggabungkan 2
feature yang memiliki cakupan daerah yang tidak sama
7. Buffer
Perintah ini digunakan untuk membuat feature dengan jarak tertentu
dari suatu feature yang sudah tersedia
34
35
36
Cara 2:
- Jalankan aplikasi ArcCatalog
- Click kanan file *.dxf yang akan dikonversi
- Pilih Export dan click to Shapefile (multiple)
- Kemudian akan muncul dialog dan isikan Input Features
dengan nama file dan pilih feature class yang akan dikonversi.
Isikan Output Folder dengan alamat directory (bukan nama
file) tempat file hasil konversi.
- Click OK maka akan muncul dialog indikator proses konversi
sedang bejalan.
-
37
38
39
40
41
42
Latihan 3:
Pada latihan ini kita akan melakukan joint dua tabel. Tabel pertama
berisi data spasial yang dilengkapi dengan kode dan nama administrasi
dalam satu kabupaten. Sedang tabel ke dua berisi data kependudukan
pada satu kecamatan.
Langkah-langkah yang ditempuh adalah:
- Jalankan aplikasi ArcMap.
- Tambahkan layer dari file pada folder ..\Attribute\SHP2\KP.shp
- Pada TOC (Table of Content) ArcMap click kanan nama layer
(KP) dan pilih Joins And Relates kemudian click Join
- Muncul dialog, isikan untuk pertanyaan
No. 1: KODE_DES yang menunjukkan nama field dari
layer KP yang akan dijadikan dasar untuk join.
No. 2: Populasi atau dicari dengan click tombol open
document, dimana Populasi menunjukkan nama tabel
yang akan dijoin.
No. 3: KODE_DES yang menunjukkan nama field dari
tabel Populasi yang akan dijadikan dasar untuk join.
- Click OK. Dan akan muncul pesan untuk membuat index, click
OK.
43
SIMBOLOGI
Gambar dapat menggantikan berjuta kata. Untuk itu agar interpretasi
terhadap gambar dalam hal ini peta tidak salah maka simbologi perlu
mendapat perhatian.
Pada latihan ini kita akan membuat beberapa macam simbol untuk
merepresentasikan beberapa feature.
Latihan 1 (Simbol Titik):
Pada latihan ini kita akan membuat simbol titik yang menunjukkan
gradasi nilai. Langkah-langkah yang ditempuh adalah:
- Jalankan aplikasi ArcMap.
- Untuk layer latar belakang tambahkan layer dari file pada
folder ..\Symbology\SHP1\KP.shp
- Untuk layer titik Click menu Tools dan pilih Add XY Data
maka akan muncul dialog.
- Pilih file ..\Symbology\SHP1\ibukota desa.dbf yang berisi data
koordinat dan isikan koordiant X pada X field serta koordinat Y
pada Y field.
- Pada panel Spatial Reference of Input Coordinates click
Edit untuk menseting proyeksi peta.
- Apabila proses pemilihan proyeksi peta selesai kemudian click
OK.
- Click kanan layer ibukota dan pilih Properties kemudian akan
muncul dialog seperti berikut:
44
45
Click simbol titik pada kolom Symbol dan akan muncul dialog
yang dapat digunakan untuk customize sigle symbol seperti
gambar berikut:
46
47
48
Click OK.
Latihan 4 (Charts):
Pada latihan ini kita akan membuat grafik yang menunjukkan
perbandingan populasi penduduk laki-laki dan perempuan. Langkahlangkah yang ditempuh adalah:
- Jalankan aplikasi ArcMap.
- Tambahkan layer dari file pada folder
..\Symbology\SHP1\KP.shp
- Click kanan layer ibukota dan pilih Properties kemudian akan
muncul dialog.
- Pilih tab Symbology dan pilih Charts dan Bar/Column.
- Pada Field Selection pilih Pop_Female dan Pop_Male,
kemudian pada kolom Symbol double click simbol untuk
mengubah warna bar, sehingga akan diperoleh seperti pada
gambar berikut:
49
50
dasar
(Georeferencing),
data
Koreksi
Raster
diantaranya
Radiometrik
Koreksi
(Stretching
Geometrik
Histogram),
2.
tombol
51
3.
Tipe Histogram
Menampilkan
Histogram
Data yang
ditampiulkan
pada histogram
52
5.
2.
3.
4.
53
54
D. Mosaic Data
Mosaic ini dilakukan apabila data yang anda miliki terpisah menjadi
beberapa bagian. Mosaic ini berfungsi untuk menggabungkan dua data
yang memiliki area bersebelahan menjadi satu data utuh
1.
2.
tombol
3.
4.
5.
55
E. Clip Data
Clip data merupakan proses pemotongan data sesuai dengan daerah
yang dikehendaki. Dalam melakukan clip data ini dapat dilakukan
dengan beberapa cara, yaitu :
berdasar pada bentuk / luasan yang teratur (misal :
lingkaran, persegi)
berdasar titik-titik yang dihubungkan menjadi suatu
polygon
pada
Output
raster
serta
pemilihan
area
56
Extraction
area
dipilih
INSIDE,
sedangkan
jika
57
58
59
60
61
Masukkan nama topologi yang akan dibuat, lalu tentukan juga cluster
tolerance.
62
Pilih feature class apa saja yang akan diikutkan dalam topologi yang akan
dibangun. Apabila akan kita pilih semua, tekan tombol Select All.
Feature class yang muncul dalam window New Topology ini adalah
feature class yang terdapat dalam dataset yang sama dengan lokasi
pembuatan topologi ini. Klik Next untuk masuk ke langkah berikutnya.
63
Muncul window baru yang masih kosong. Untuk memilih Rule atau Aturan
yang akan diterapkan pada tiap-tiap feature class, pilih tombol Add
Rule.
Akan muncul window Add Rule. Rule yang muncul tergantung pada
feature class yang kita pilih pada Features of feature class.
64
Dalam contoh ini, karena feature class yang kita pilih berupa type titik,
maka Rule atau aturan yang bisa dipilih adalah aturan yang berhubungan
dengan feature titik. Pilih salah satu Rule, lalu klik OK. Penjelasan lebih
lanjut tentang Rule atau aturan ini bisa dilihat pada bab berikutnya,
yaitu Topology Rules.
Lakukan langkah yang sama untuk Feature Class yang lain, dengan cara
Add Rule, lalu pada bagian Features of feature class: tinggal diganti
dengan feature class yang belum diberi Rule.
Apabila semua Feature class dalam dataset sudah diberi Rule, lalu klik
NEXT. ArcGIS otomatis akan membangun topology baru. Setelah proses
pembangunan topology selesai, akan muncul pertanyaan:
The new topology has been created. Would you like to validate it
now? Pilih YES!!!. Setelah proses validasi selesai, maka secara otomatis
topology yang kita bangun selesai dibuat.
TOPOLOGY RULES
Topologi rules dapat kita temui pada saat penyusunan topology dalam
dataset (Baca: Fundamental of Geodatabase Topology). Rule atau
aturan-aturan yang berlaku terhadap jenis-jenis feature class tertentu
tergantung kepada jenis/tipe data, apakah titik, garis, ataukah
area/poligon.
Pemilihan salah satu rule baru dapat dilihat pada saat kita mengolah
dataset yang telah kita pilihkan Rule yang sesuai baginya.
65
66
67
Garis dari satu layer harus tidak overlap dengan garis dari
layer lainnya. Garis yang meng-overlap dianggap sebagai
error.
68
10.
11.
12.
69
70
6. Must Be Covered By
Feature poligon pada suatu layer harus tercakup dalam
feature dari layer yang lainnya. Area pada layer pertama
yang tidak tercakup dalam feature pada layer kedua
dianggap sebagai error.
71
9. Contains Points
Feature area/poligon pada suatu layer harus memuat
setidaknya satu feature point dari layer lainnya.
Feature poligon yang tidak memiliki setidaknya satu feature
point dianggap sebagai error.
72
73
Feature yang melanggar aturan yang telah kita tetapkan akan tampil
dalam warna merah, dan dapat dibetulkan melalui langkah editing biasa.
Apabila kita ingin mempertahankan feature yang ada, atau dengan kata
lain kita memaksakan supaya feature yang salah tersebut dianggap
benar, kita bisa memilih Fix Topology Error Tool, klik kanan, lalu pilih
Mark as Exception.
74
Sementara apabila feature yang error, dan sudah kita paksakan untuk
melanggar topology rules dengan cara dianggap sebagai exception atau
perkecualian, kita bisa memilih feature yang salah, lalu klik kanan, pilih
Mark as Error.
Proses penyusunan topologi dianggap final apabila tidak ada lagi feature
yang dianggap salah, atau meskipun masih ada feature yang salah tapi
dianggap sebagai pengecualian/exception.
75
SPATIAL ADJUSMENT
TRANSFORMASI
Proses transformasi mengkonversi data dari satu koordinat sistem satu ke
yang lainnya. Biasanya digunakan untuk konversi data dari digitizer atau
scanner ke koordinat real-world. Selain itu dapat juga digunakan untuk
konversi sistem koordinat data dari feet ke meter. Transformasi
berdasarkan pada perbandingan koordinat sumber dan titik tujuan, atau
disebut titik kontrol, dalam unsur grafis disebut displacement links. Kita
dapat membuat link secara interaktif atau mengambil link dari text file
atau control points file.
ArcMap mempunyai tiga tipe transformasi yaitu: affine, similarity, dan
projective.
76
77
Rubber sheeting
Distorsi geometrik pada umumnya menimpa source maps. Dapat
disebabkan karena ketidaksempurnaan dalam
registrasi, kurangnya
mengkoreksi
kesalahan
koordinat
dengan
geometric
adjustment.
yang
direntangkan,
lebih
akurat.
menggerakkan
Selama
feature
rubber
sheeting,
menggunakan
layer
permukaan
transformasi
78
Edgematching
Proses edgematching mengatur features sepanjang edge dari satu layer
ke features dari layer adjoin. Layer yang kurang akurat di-adjust, dan
layer lainnya sebagai kontrol..
Attribute transfer
Attribute transfer biasanya digunakan untuk meng-copy attribut dari
layer yang kurang akurat atau detail ke yang lebih akurat. Misalnya,
digunakan untuk transfer nama feature hidrologi dari peta hasil digitasi
dan generalisasi skala 1:500,000 ke peta skala 1:24,000.
Dalam ArcMap, kita dapat menentukan atribut yang ingin ditransfer antar
layer secara interaktif dengan memilih feature source dan target.
79
80
81
82
9. Tampilkan adjustment.
83
84
data
jalan1.shp
dan
jalan2.shp
dari
folder
C:\LATIHAN\ SPATIAL_ADJ
Add Data Button
85
86
87
9. Tampilkan adjustment.
88
data
jalan1.shp
dan
jalan2.shp
dari
folder
C:\LATIHAN\ SPATIAL_ADJ
Add Data Button
89
90
91
92
Edge Match
9. Tampilkan adjustment.
93
SPATIAL ANALYST
ArcGIS Spatial Analyst membantu kita untuk dapat melakukan:
Surface analysis
94
Surface creation
Spline
Distance Analysis
1.
2.
3.
4.
wisata.shp
jalan.shp
sungai.shp
batas.shp
15.Atur Proyeksinya.
Pilih View Data Frame Properties
Klik pada Coordinate System tab.
pada Select a Coordinate System window pilih: Predefined
Projected Coordinate Systems, pilih WGS 1984 UTM Zone
49S
Klik OK
Klik pada tab Extent, atur Analysis Extent: Same as Layer batas
(area cakupan)
Klik Classify, lalu Pilih Metode : Natural Breaks dan Classes, dan
nilai baru untuk nilai cell yang terendah diisi 9 dan seterusnya.
Klik OK.
Klik Classify, lalu Pilih Metode : Equal Interval dan Classes, dan
nilai baru untuk nilai cell dari nilai 1 diganti 10, begitu juga
dengan lainnya (ditambahkan 0 dibelakang angka)
Klik Classify, lalu Pilih Metode : Natural Breaks dan Classes, dan
nilai baru untuk nilai cell paling jauh dari sungai diganti dengan
nilai 100, dan kelipatan 100 untuk nilai atasnya.
Masukkan rumus :
[Reclass of Density of jalan] + [Reclass of Distance to wisata] + [Reclass
of Distance to sungai]
Lalu klik Evaluate
data
DEMOGRID.dbf
dari
folder
C:\LATIHAN\
SPATIAL_ANALYST\TITIK
Add Data Button
STUDI KASUS :
TERAPAN GEOMORFOLOGI UNTUK BENCANA
LONGSOR LAHAN
Longsor merupakan proses alam yang terjadi sebagai akibat dari
menurunnya kemantapan suatu lereng, akibat degradasi tanah/batuan
bersamaan waktu dan usianya.
sangat
> 45
terjal
Kelas
Harkat
Sangat baik
Baik
Sedang
Jelek
Sangat
Jelek
1
2
3
4
5
Kategori
Sangat baik
Baik
1
2
3
4
5
Jelek
Sangat jelek
Harkat
Geluh (loam)
Geluh lempungan, geluh debuan
Geluh pasiran
Lempung pasiran, lempung debuan
Lempung (clay), pasir
1
2
3
4
5
Penggunaan Lahan
Dasar lembah sungai
Tegalan/ladang/Belukar
Perkebunan
Permukiman
Sawah
Harkat
1
2
3
4
5
1
2
Sedang
Harkat
Komponen
Lahan
Topografi
Batuan
Tanah
Penggunaan
Lahan
Karakteristik lahan
Bobot
Harkat
Max
Min
Lereng
15
Struktur perlapisan
10
Solum tanah
Tekstur
10
50
10
J u m l a h
10 18
Sangat Rendah
19 24
Rendah
25 32
Sedang
33 40
Tinggi
41 50
Sangat Tinggi
DAFTAR PUSTAKA