MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Dosen Mata Kuliah Bahasa
Indonesia pada Jurusan Manajemen
Oleh
Rizka Justiani
5111111083
Dian Fillail I.
5111111087
5111111096
Maya Maryanti
5111111097
Tanza Ayu A.
5111111098
Fanny Dwi H.
5111111110
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2014
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA
Mungkin ada yang berfikir mengapa tulisan ini menyinggung isu SARA? Saya
ingin sampaikan bahwa tidak ada maksud untuk itu. Pointnya adalah, kebetulan
dalam peristiwa ini memperlihatkan pentingnya Bahasa Indonesia.
Kembali ke peristiwa Sampang. Beberapa hari setelah kejadian di Sampang,
Menteri Agama, Suryadarma Ali, mengunjungi korban Muslim Syiah yang
mengungsi di GOR Sampang. Pak Menteri yang datang bersama rombongan
berdialog dengan masyarakat. Apa harapan Bapak dan Ibu sekarang?, tanya Pak
Menteri.
Kebetulan para pengungsi ini tidak bisa berbahasa Indonesia. Pak Menteri
yang didampingi anggota pemerintah daerah setempat menjadi penerjemah. Para
pengungsi pun menjawab pertanyaan Pak Menteri dengan menggunakan bahasa
Madura, yang artinya, kami hanya ingin hidup aman, pulang ke kampung,
beraktifitas seperti biasa, dan seterusnya.
Kejadian ironis pun terjadi. Yakni si penerjemah malah memelintir jawaban
pengungsi dengan menerjemahkan kalimat pengungsi menjadi mereka meminta
untuk ditransmigrasi (direlokasi). Dan dampaknya tentu besar juga. Ironis
bukan?
2.2 Persepsi Mahasiswa Terhadap Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa
Terdapat perbedaan persepsi dalam penggunaaan bahasa di kalangan
mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta yang berbahasa ibu bahasa Jawa,
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA