Anda di halaman 1dari 5

SMAN 1 MATAULI PANDAN

KELAS XI IPA 2

TUGAS BAHASA
INDONESIA
DONNY IBRAHIM HABIB

PANTUN
Pantun merupakan ragam puisi lama yang tiap baitnya terdiri atas empat larik dengan irama akhir
a-b-a-b. Setiap larik biasanya terdiri atas empat kata atau delapan sampai dengan 12 suku kata
dan dengan ketentuan bahwa dua larik pertama selalu merupakan kiasan atau sampiran,
sementara isi atau maksud sesungguhnya terdapat pada larik ketiga dan keempat. Berdasarkan
struktur dan persyaratannya, pantun dapat terbagi ke dalam pantun biasa, pantun kilat atau
karmina, dan pantun berkait.
Pantun merupakan bentuk puisi lama asli Indonesia. Hampir setiap daerah di Indonesia
(Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan sebagainya) memiliki pantun.
Ciri-ciri pantun adalah sebagai berikut.
1. Setiap bait terdiri atas empat baris.
2. Setiap baris terdiri 8-12 suku kata.
3. Berima akhir silang (a b a b).
4. Baris kesatu dan kedua sebagai sampiran atau perumpamaan, sedangkan baris ke
dan
keempat sebagai isi atau maksud.
Menurut isinya, pantun dibedakan sebagai berikut:
1. Pantun anak-anak.
2. Pantun orang muda.
3. pantun orang tua (nasihat, agama, adat).
4. Pantun jenaka.
5. Pantun teka-teki.
Pantun biasa adalah pantun seperti kita kenal lazimnya dan rincian persyaratannya telah kita
singgung di atas, namun dengan tambahan, isinya curahan perasaan, sindiran, nasihat, dan
peribahasa. Pantun biasapun dapat selesai hanya dengan satu bait.
Contoh :
Jika ada sumur di ladang
Bolehlah kita menumpang mandi
Jika ada umur yang panjang
Bolehlah kita berjumpa lagi

TALIBUN
Talibun adalah sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isi, tetapi
lebih dari 4 baris ( mulai dari 6 baris hingga 20 baris). Berirama abc-abc, abcd-abcd, abcdeabcde, dstnya.
Ciri-ciri Talibun adalah seperti berikut:

Ia merupakan sejenis puisi bebas

Terdapat beberapa baris dalam rangkap untuk menjelaskan pemerian

Isinya berdasarkan sesuatu perkara diceritakan secara terperinci

Tiada pembayang. Setiap rangkap dapat menjelaskan satu keseluruhan cerita

Menggunakan puisi lain (pantun/syair) dalam pembentukannya

Gaya bahasa yang luas dan lumrah (memberi penekanan kepada bahasa yang berirama
seperti pengulangan dll)

Berfungsi untuk menjelaskan sesuatu perkara

Merupakan bahan penting dalam pengkaryaan cerita penglipur lar

Tema Talibun
Tema talibun biasanya berdasarkan fungsi puisi tersebut. Contohnya seperti berikut:

Mengisahkan kebesaran/kehebatan sesuatu tempat dll

Mengisahkan keajaiban sesuatu benda/peristiwa

Mengisahkan kehebatan/kecantikan seseorang

Mengisahkan kecantikan seseorang

Mengisahkan kelakuan dan sikap manusia

mengisahkan perlakuan dimasa lalu

mengisahkan seperti peperangan di masa lalu


GURINDAM

Gurindam adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari dua bait, tiap bait terdiri dari 2 baris
kalimat dengan rima yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Gurindam ini dibawa
oleh orang Hindu atau pengaruh sastra Hindu. Gurindam berasal dari bahasa Tamil (India)
yaitu kirindam yang berarti mula-mula amsal, perumpamaan. Baris pertama berisikan
semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari
masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi.
Ciri-ciri gurindam:

Satu bait terdiri dari 2 larik/baris

Jumlah suku kata tiap larik tidak ditentukan (umumnya 10-14 suku kata)
Ada hubungan sebab akibat antara larik satu dengan dua

Sajak A-A

Isi terletak di larik kedua Berisikan nasihat atau kata-kata mutiara

CONTOH:
Barang siapa tiada memegang agama,
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.
Barang siapa mengenal yang empat,
Maka ia itulah orang yang marifat.
Gendang gendut tali kecapi
Kenyang perut senang hati

Pengarang gurindam yang terkenal adalah Raja Ali Haji, saudara sepupu Raja Ali yang menjadi
raja muda di Riau (1844-1857). Gurindam 12 pasal karya Raja Ali Haji yang terkenal berjudul
Gurindam Dua Belas.

SYAIR
Syair adalah salah satu puisi lama. Syair berasal dari Persia, dan dibawa masuk ke Nusantara
bersama dengan masuknya Islam ke Indonesia. Kata atau istilah Syair berasal dari bahasa
arab yaitu Syi'ir atau Syu'ur yang berarti "perasaan yang menyadari", kemudian kata Syu'ur
berkembang menjadi Syi'ru yang berarti puisi dalam pengetahuan umum. Ciri-ciri syair
antara lain :
1. Setiap bait terdiri dari empat baris.
2. Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata.
3. Bersajak a-a-a-a.
4. Semua baris adalah isi.
5. Bahasanya biasanya kiasan. Contoh Syair sebagai berikut:
Syair Abdul Muluk
Berhentilah kisah raja Hindustan,
Tersebutlah pula suatu perkataan
Abdul Hamit syah padaku sultan,
Duduklah baginda bersuka-sukaan.
Abdul Muluk putra baginda,
Besarlah sudah bangsawan muda,
Cantik majelis usulnya syahdam
Tiga belas tahun umurnya ada.
Paras elok amat sempurna,
Petah menjelis bijak laksana,
Memberi hati bimbang gulana,
Kasih kepadanya mulya dan hina

PUISI
Puisi adalah bentuk karangan yang terikat oleh rima, ritma, ataupun jumlah baris serta ditandai
oleh bahasa yang padat. Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi lama dan puisi baru.
A. PUISI LAMA

Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara lain :
- Jumlah kata dalam 1 baris
- Jumlah baris dalam 1 bait
- Persajakan (rima)
- Banyak suku kata tiap baris
- Irama
1. Ciri-ciri Puisi Lama
Ciri puisi lama:
a) Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya
b) Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan
c) Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata
maupun rima.
B. PUISI BARU
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku
kata, maupun rima.
1. Ciri-ciri Puisi Baru
a) Bentuknya rapi, simetris;
b) Mempunyai persajakan akhir (yang teratur);
c) Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain;
d) Sebagian besar puisi empat seuntai;
e) Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
f) Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.

Anda mungkin juga menyukai