Intake Kel.5 Kelas B
Intake Kel.5 Kelas B
KELOMPOK 5 KELAS B
ANGGOTA KELOMPOK
Ismail Aulia 21080110141005
Mahfud Affandi 21080111130062
Diken Yus Damara
21080112130067
M. Permana Laksana
21080112130099
21080112140119
21080112140133
INTAKE
Bangunan sadap (intake) merupakan bangunan penangkap atau
pengumpul air baku dari suatu sumber sehingga air baku tersebut
dapat dikumpulkan dalam suatu wadah untuk selanjutnya diolah.
Bangunan penyadap sangat penting dalam proses pengolahan air, jika
bangunan penyadap mengalami kerusakan atau kesalahan maka
keseluruhan instalasi pengolahan air akan terganggu (Kawamura,
1991).
PERSYARATAN INTAKE
1.Kehandalan dalam menyediakan air secara
kontinu;
LOKASI INTAKE
1.
2.
3.
4.
5.
6.
(Al-Layla, 1978)
LOKASI INTAKE
1. Kualitas air yang tersedia di lokasi harus baik;
2. Berlokasi di tempat dimana tidak terdapat arus/aliran kuat
yang dapat merusak intake;
(Oktiawan, 2012)
LOKASI INTAKE
9. Sebaiknya tertutup untuk mencegah masuknya sinar
(Oktiawan, 2012)
SUSUNAN INTAKE
BANGUNAN INTAKE
INLET INTAKE
SUSUNAN INTAKE
PIPA BACKWASH
INTAKE TOWER
Intake tower adalah intake berbentuk menara yang dibangun di
tengah sumber air baku dan pengaliran air bakunya menggunakan
pipa yang di bangun di atas sungai.
SHORE INTAKE
Shore intake adalah intake yang dibangun di tepi sungai berupa rumah
pompa
dengan intake berada dibawah permukaan air minimum.
INTAKE CRIB
SIPHON WELL
Siphon well intake yaitu bangunan intake pada tepi sungai dan air
baku dialirkan dengan menggunakan siphon menuju sumur pengumpul
dan selanjutnya akan dipompakan menuju instalasi pengolahan.
FLOATING
INTAKE
Floating intake yaitu intake dengan rumah pompa yang dapat
bergerak mengikuti ketinggian muka air dan dihubungkan dengan pipa
yang dapat mengikuti pergerakan pompa karena menggunakan
flexible joint.
INTAKE SUMURAN
PERTIMBANGAN LAINNYA
1. Pertimbangan Banjir
Banjir perlu dipertimbangkan untuk melindungi struktur intake
terhadap kerusakan banjir. Struktur intake juga harus
dirancang untuk mencegah flotasi dan menolak tekanan dari
banjir bandang.Pertimbangan banjir di lokasi intake harus
dipertimbangkan dengan hati-hati, dan substansial sesuai
dengan margin of safety yang tersedia.Hal ini penting untuk
kriteria desain banjir secara jelas ditandai pada gambar
desain.Karena daerah aliran sungai dan saluran perubahan,
tahap banjir mendatang mungkin melebihi orang-orang dari
masa lalu, sehingga desainer harus mempertimbangkan
kemungkinan bahwa intake akan terkena banjir tahapan lebih
dari yang tercatat.
PERTIMBANGAN LAINNYA
2. Pertimbangan Beban Lumpur
Banyak aliran sungai yang membawa beban berat lumpur
ditangguhkan di sungai, dan bahan bergerak berat sepanjang
tidur banyak sungai.Intake harus dirancang sehingga tidak
akan tersumbat oleh lumpur dan tempat tidur deposito
beban.Debu, pasir, dan kerikil juga dapat menyebabkan
abrasi pompa dan peralatan mekanik lainnya, menyebabkan
masalah berat di pabrik pengolahan.Untuk membantu
mencegah deposito tersebut, dermaga dapat dibangun untuk
membelokkan aliran utama sungai menuju dan melewati
wajah intake.
DESAIN INTAKE
A. ARAH INTAKE, KOMPONEN DAN LETAK BANGUNAN
Arah intake : terhadap suhu sumbu sungai dapai diatur
sebagai berikut :
a. Tegak lurus membentuk sudut sekitar 90 pada sumbu
sungai
b. Menyudut membentuk sudut 45 - 60 terhadap sumbu
sungai
c. Keadaan tertentu ditetapkan
d. Berdasarkan hasil uji model hidraulik laboratorium.
DESAIN INTAKE
Letak intake :
Diatur sedemikian rupa supaya berada ditikungan luar aliran,
sehingga pada keadaan banjir angkutan sedimen dasar yang
mendekat keintake akan terlempar ketikungan dalam
menjauhi intake.
DESAIN INTAKE
B. BENTUK DAN UKURAN HIDRAULIK
1. Lantai intake
Lantai intake dirancang datar / miring dihilir pintu, bila lantai
intake di awal kantong sedimen bisa berbentuk datar dengan
kemiringan tertentu. Ketinggian intake, yaitu: sama tinggi
dengan plat lantai undersluice, sampai 0,5 m diatas plat
undersluice. Tergantung pada keadaan. Bila ditempatkan pada
bangunan pembilas tanpa undersluice maka ketinggiannya:
sungai mengangkut lanau, tingginya (0,5m), pasir dan krikil
(1,0m), kerakal dan bongkah (1,5m), dan tergantung keadaan.
DESAIN INTAKE
B. BENTUK DAN UKURAN HIDRAULIK
2. Lebar dan tinggi lubang intake
Dimensi lubang penyadap aliran harus ditentukan berdasarkan
kebutuhan air maksimum, baik untuk pemasokan kebutuhan
air maupun untuk pembilasan sedimen dikantong sedimen.
a) lebar lubang intake dapat dihitung:
b) tinggi pintu intake (h) : berbanding dengan lebar pintu (b),
dapat diambil dengan perbandingan: b : h = 1 : 1 atau b : h =
1,5 : 1 atau b : h = 2 : 1
DESAIN INTAKE
C. PILAR INTAKE DAN DINDING BANJIR
Pilar untuk penempatan pintu : bila lebar intake lebih dari 1m
maka diperlukan pilar untuk penempatan pintu. Penempatan
pilar diatur:
Bagian awalnya diletakkan agak mundur sebesar (R), supaya
aliran yang masuk lebih mulus.
Bentuk awal pilar bulat dan tegak atau dengan kemiringan.
Bagian hilirnya dapat dibuat tegak / miring, ketebalan pilar 0,7
1 m.
Dinding banjir dan sponeng : diletakkan dihilir pintu intake.
Fungsinya untuk mencegah aliran banjir, masuk ke intake
mengurangi kecepatan aliran yang menuju intake, berkaitan
dengan pengendalian pergerakan angkutan muatan sedimen
ke intake.
: 0,3 m/dtk
Beton
Baja, besi, PVC
: 3 m/dtk
: 6 m/dtk
:35m
: 1,5 menit
settling
dimana
OR
Vsettling
TERIMA KASIH