1.

1 Latar Belakang
Penyakit periodontal merupakan berbagai macam alterasi patologik pada jaringan
periodontal. Studi mengenai penyakit ini mengalami berbagai perubahan mengenai teori
tentang etiologinya. Pada tahun 1965-1980 para ilmuwan berpendapat bahwa penyakit
periodontal dapat terjadi tidak hanya akibat dari kalkulus saja, namundapat pula akibat
akumulasi dari bakteri plak yang ada di rongga mulut. Berdasarkan hasil penelitian para
ilmuwan, penyakit inil tidak hanya disebabkan oleh bakteri plak saja, melainkan respon dari
inang terhadap bakteri plak mempunyai efek penting dari kerusakan jaringan periodontal,
kondisi oral, kebiasaan, penyakit sistemik, dan faktor genetik juga merupakan faktor resiko
dari penyakit periodontal.
Beberapa tahun terakhir, telah dikembangkan studi mengenai penyakit periodontal
yang dipicu oleh penyakit sistemik. Diabetes melitus dan penyakit gagal ginjal (end-stage
renal disease /ESRD)

dianggap merupakan penyakit-penyakit sistemik yang memiliki

dampak besar terhadap terjadinya penyakit periodontal. Hal didasari terhadap fakta bahwa
sebagian besar bahkan hampir seluruh penderita diabetes dan gagal ginjal mengalami
destruksi pada jaringan periodontalnya.Gambaran klinis dari penderita diabetes melitus dan
penyakit gagal ginjal

yang bermanifestasi di rongga yang sering ditemui yaitu berupa

xerostomia, gigi goyang, periodontitis, dan lain sebagainya. Kondisi tersebut akan semakin
diperparah jika penderita memiliki oral hygiene yang buruk.
Namun karena sebagian besar orang terutama penderita masih belum menyadari
bahwa penyakit-penyakit yang sudah disebutkan diatas memiliki korelasi yang cukup erat
dengan kondisi di rongga mulut, maka tidak ada protekksi yang lebih dalam menghadapinya,
misalnya adalah dengan menjaga agar oral hygiene selalu dalam kondisi yang baik. Oleh
sebab itu, pada kajian ini akan diibahas lebih lanjut mengenai hubungan penyakit sistemik
yang dapat memicu penyakit periodontal. Sehingga diaharap dapat menambah pengetahuan
dan wawasan kita, dan dengan itu diharapkan bahwa angka penderita penyakit periodontal
dapat berkurang.