Anda di halaman 1dari 2

A.

LANDASAN TEORI
Sistem sirkulasi memiliki tiga komponen dasar: cairan sirkulasi, seperangkat tabung
yang saling berhubungan, dan pompa yang berotot, yaitu jantung (Campbell, 2010). Jantung
merupakan organ yang sangat penting dan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam
melakukan aktivitas sehari-hari. Jantung mempunyai tugas untuk memompakan darah ke
seluruh tubuh yang berfungsi untuk mengangkut O2 yang dibutuhkan oleh otot untuk
beraktivitas. Jantung mendorong sirkulasi dengan menggunakan energi metabolik untuk
meningkatkan tekanan hidrostatik dari cairan sirkulasi, yang kemudian mengalir melalui
suatu sirkuit pembuluh-pembuluh darah dan kembali ke jantung. Peredaran darah atau proses
sirkulasi dipertahankan oleh kontraksi ritmis jantung. Kecepatan denyut jantung itu bersifat
intrinsik, tetapi dipengaruhi oleh kendali saraf otonom (Brotowidjoyo, 1989).
Denyut nadi adalah frekuensi irama denyut atau detak jantung. Waktu istirahat,
jantung berdenyut kira-kira 70 kali kecepatannya berkurang atau dapat bertambah karena
beberapa faktor. Denyut jantung dihasilkan oleh kontraksi otot jantung saat memompakan
darah. Kecepatan denyut jantung yang normal mempunyai periode kontraksi sebesar 0,40
dari siklus jantung. Denyut nadi maksimum untuk orang dewasa adalah 180-200 denyut per
menit dan keadaan ini biasanya hanya dapat berlangsung dalam waktu beberapa menit saja.
Denyut nadi merupakan gambaran denyut jantung yang dapat diraba pada arteri yang berada
di bawah kulit, seperti pada pergelangan tangan dan leher.
Semakin besar metabolisme dalam suatu organ, maka makin besar aliran darahnya.
Hal ini akan dikompensasi jantung dengan mempercepat denyutnya dan memperbesar
banyaknya aliran darah yang dipompakan dari jantung ke seluruh tubuh. Perubahan denyut
nadi sering dipakai sebagai dasar untuk physical fitness test, dimana perubahan-perubahan
yang sedikit atau tanpa perubahan menunjukkan baiknya pengaturan sistem sirkulasi, sedang
penurunan atau peningkatan yang mencolok merupakan pertanda buruknya penyesuaian
sistem ini, misalnya pada olahragawan tidak terjadi peningkatan yang signifikan pada denyut
jantung karena terjadi efisiensi kerja jantung oleh miokardium sehingga terjadi perlambatan
denyut jantung dengan peningkatan stroke volume.
Faktor-faktor yang mempengaruhi denyut nadi adalah usia, jenis kelamin, keadaan
kesehatan, riwayat kesehatan, intensitas dan lama kerja, sikap kerja, faktor fisik dan kondisi
psikis (Muffichatum, 2006).
DAFTAR PUSTAKA

Anisa

Husnul

G.

Tekanan

Darah

dan

Denyut

Nadi.

2014.

http://www.academia.edu/7358256/Laporan_Praktikum_Faal_Tekanan_Darah_dan_D
enyut_Nadi. Diakses tanggal 07 Oktober 2014 pukul 20.16 WIB.
Brotowidjoyo, Mukayat Djarubito. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga,1989.
Campbell, Neil A., dkk. Biologi. Jakarta: Erlangga, 2012.
Irenne Elly MS. Perubahan Denyut Nadi Pada Mahasiswa Setelah Aktivitas Naik Turun
Tangga. 2006. http://eprints.undip.ac.id/20417/1/Irenne.pdf. Diakses tanggal 07
Oktober 2014 pukul 19.58 WIB.

B. TUJUAN
C. ALAT DAN BAHAN
D. LANGKAH KERJA
E. PEMBAHASAN
F. KESIMPULAN
G. DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai