Anda di halaman 1dari 14

PENGGUNAAN SOFTWARE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN

KONSEP LISTRIK ARUS SEARAH PADA SISWA KELAS XII TA


SMK N 2 KARANGANYAR SEMESTER GASAL
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Dwi Yono *)
dwieyana@gmail.com
ABSTRAK
:
rumusan
masalah
bagaimana
meningkatkan pemahaman konsep listrik arus searah
dengan
menggunakan
menggunakan
media
pembelajaran berbasis computer / software. Penelitian ini
menggunakan 2 siklus masing-masing siklus terdiri dari
dua pertemuan. Subyek penelitian penggunaan media
pembelajaran berbasis computer / software adalah
peserta didik kelas XII TA SMKN 2 Karaanganyar tahun
2013/2014. Terjadi kenaikan rata-rata nilai tes, jika pada
siklus I 67,42 terjadi peningkatan pada siklus II sehingga
74,24. Dari sini dapat dikatakan bahwa pembelajaran
dengan menggunakan software macromedia flash 8
berjalan baik dan dapat meningkatkan pemahaman
konsep listrik arus searah terbukti dengan meningkatnya
hasil belajar siswa pada konsep listrik arus searah.
Kata kunci : media interaktif, software, listrik arus searah
Abstract : Formulation of the research is how to
improve the understanding of electricity current
concept by using computer/software based media.
The research designed by two cycles then there are
two meetings each of them. The samples of the
research are the students of grade XII TA SMKN 2
Karanganyar Semester 1 School year 2013/204. There
is improvement of the average test mark, for the cycle
1 the average is 67,42 then cycle 2 get to 74,24. It can
be said that learning by using flash micro media
software 8 runs well as well as increasing the
understanding of electricity current concept by using
computer/software based media.
Key word : interactive medium, software, DC electricity
PENDAHULUAN
Belajar Ilmu Fisika adalah belajar tentang fakta dan realita. Fakta ilmiah
yang disajikan biasanya dapat dibuktikan melalui eksperimen, akan tetapi ada
kalanya fakta ilmiah sulit untuk ditampilkan secara visual seperti halnya dalam
mempelajari konsep listrik arus searah. Untuk menggambarkan arah arus dan

*) Guru Fisika SMKN 2 Karanganyar Kabupaten Karanganyar

arah

elektron

sangat

sulit

untuk

ditampilkan

secara

nyata.

Untuk

menggambarkan bagaimana hukum Ohm, bagaimana tegangan dan arus listrik


pada hambatan yang dirangkai seri ataupun parallel, bagaimana hukum kirchoff
I, II, para siswa mengalami kesulitan untuk memahaminya. Sebenarnya
permasalahan di atas dapat saja diatasi dengan menggunakan perlatan di
laboratorium, namun faktanya sekolah belum dapat menyediakan semua
peralatan yang diperlukan. Selain itu dibutuhkan peralatan yang tidak sedikit
untuk jumlah murid yang banyak.
Penjelasan gambar sederhana di papan tulis serta keterangan yang
bersifat verbal belum dapat menghasilkan pemahaman yang komprehensif
sehingga perlu adanya media yang dapat menggambarkan secara visual
bagaimana arah arus, hukum ohm, rangkaian hambatan, hukum kirchoff.
Media pembelajaran software

Macromedia Flash 8 berupa program

animasi pada komputer dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa


sekaligus meningkatkan prestasi belajar siswa pada listrik arus searah

dan

meningkatkan motivasi belajar siswa.


Melalui program kegiatan ini listrik arus searah yang abstrak dapat
digambarkan secara nyata sehingga siswa dapat memahaminya dengan lebih
mudah.
Pada penelitian ini yang menjadi masalah utama adalah kesulitan siswa
kelas XII TA SMKN 2 Karanganyar dalam memahami konsep Listrik Arus Searah.
Masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :Apakah penggunaan
media software dapat meningkatkan pemahaman konsep listrik arus searah pada
siswa kelas XII TA SMKN 2 Karanganyar tahun Pelajaran 2013/2014?
Dalam upaya meningkatkan pemahaman konsep listrik arus searah
diperlukan sebuah media pembelajaran yang menarik. Dengan demikian tujuan
penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengatasi kesulitan siswa
sekaligus membantu siswa kelas XII TA SMKN 2 Karanganyar dalam memahami
konsep listrik arus searah. Secara khusus tujuan yang ingin dicapai dari
penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan (1) peningkatan pemahaman siswa
pada konsep listrik arus searah yang dicapai setelah menyelesaikan proses
pembelajaran; (2) interaksi di dalam kelas selama proses pembelajaran; (3)
tanggapan siswa terhadap penggunaan media software macromedia flash dalam
pembelajran listrik arus searah.

LANDASAN TEORETIS DAN HIPOTESA TINDAKAN


Media Pembelajaran
Media adalah bentuk jamak dari medium secara harfiah berarti perantara
atau pengantar dapat pula diartikan sebagai alat, sarana, atau wacana. Hamalik
(1980 : 23) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah alat, metode dan
teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan
interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran di sekolah.
Heinich dan kawan-kawan dalam Surtikanti dan Hartini (2009:3)
mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi
antara sumber dan penerima, jadi televisi, film, photo, radio, rekaman audio,
gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media
komunikasi. Jadi, menurut pengertian ini media bisa berupa perangkat lunak
(software) maupun perangkat keras (hardware) yang bisa dijadikan alat
komunikasi. Association of Education and Communication Technology (AECT)
dalam Listiyani (2010:14) memberikan pengertian tentang media sebagai segala
bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan informasi.
Dari pendapat di atas berarti pengertian media sangatlah luas yang terpenting
dapat digunakan untuk memperlancar atau mempermudah pencapaian tujuan
pembelajaran. Ditambahkan oleh Murtini (2011:97-104), bahwa fungsi media
pembelajaran adalah untuk mengatasi hambatan proses komunikasi, sikap pasif
siswa dalam belajar, dan mengatasi keterbatasan fisik kelas.
Sejalan dengan itu Gerlach & Ely dalam Asyhar (2011) media
pembelajaran

memiliki cakupan yang sangat

luas,

media pembelajaran

mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dalam


pembelajaran, sehingga bentuknya bisa berupa perangkat keras (hardware),
seperti computer, TV, projector, dan perangkat lunak (software) yang digunakan
pada perangkat keras itu.
Dengan demikian media pembelajaran software dimaksukan sebagai
bahan pembelajaran yang disusun serta disampaikan dengan menggunakan
computer sebagi perangkat kerasnya yang digunakan untuk menyampaikan
materi pelajaran agar siswa dapat belajar dalam suasana yang lebih menarik dan
menyenangkan.

Manfaat Media Pembelajaran


Peranan media pembelajaran sangatlah penting dalam kegiatan belajar
mengajar. Sangatlah sulit materi pelajaran tersampaikan dengan baik tanpa
melalui media pembelajaran yang tepat.
Menurut Hamalik (1980) manfaat media pembelajaran secara umum
adalah sebagi berikut : (1) meletakkan dasar-dasar konkret dan mengurangi
verbalisme, (2) memperbesar perhatian siswa; (3) meletakkan dasar-dasar
penting untuk perkembangan belajar, membuat pelajaran lebih menarik; (4)
memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan
berusaha sendiri dikalangan siswa; (5) menumbuhkan pemikiran yang teratur
dan kontinu, terutama dalam gambar hidup; (6) membantu tumbuhnya
pengertian atau perkembangan kemampuan berbahasa; (7) memberikan
pengalaman-pengalaman yang tidak mudah diperolrh dengan cara lain serta
membantu berkembangnya efisiensi yang lebih mendalam serta keragaman
yang lebih banyak dalam belajar.
Hakekat Hasil Belajar
Menurut Sujana (1991) hasil belajar adalah suatu akibat dari proses
belajar dengan menggunakan alat pengukuran, yaitu berupa tes yang disusun
secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan. Nasution
menyatakan bahwa hasil belajar merupakan suatu perubahan pada individu yang
belajar,

tidak

hanya

mengenai

pengetahuan,

tetapi

juga

membentuk

penghayatan dalam diri pribadi individu yang belajar. Hasil belajar adalah hasil
yang diperoleh siswa setelah mengikuti suatu materi tertentu dari mata pelajaran
yang berupa data kuantitatif maupun kualitatif.
Hasil belajar dapat diperoleh dari hasil ulangan, ulangan harian, ulangan
tengah semester (sub tes sumatif), dan ulangan semester (tes sumatif). Dalam
penelitian tindakan kelas ini yang dimaksud hasil belajar Fisika adalah hasil nilai
ulangan harian yang diperoleh siswa pada mata pelajaran Fisika.

Hakekat Aktivitas Siswa


Arikunto (2005) aktivitas siswa merupakan keterlibatan siswa dalam
bentuk

sikap,

pikiran,

perhatian,

dan

aktivitas dalam

kegiatan

proses

pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Peningkatan


aktivitas siswa yaitu meningkatkan jumlah siswa yang terlibat aktif belajar,
bertanya dan menjawab, saling interaksi membahas materi pelajaran.
Dalam penelitian tindakan kelas ini indikator aktivitas siswa dapat dilihat
dari : (a) mayoritas siswa beraktivitas dalam pembelajaran, (b) aktivitas
pembelajaran didominasi siswa, (c) mayoritas siswa dapat mengerjakan tugas
pada lembar kegiatan siswa pada media pembelajaran.
Kerangka Berpikir
Listrik arus searah merupakan suatu konsep yang abstrak dari sekian
banyak konsep yang terdapat pada mata pelajaran fisika yang umumnya
dibuktikan melalui eksperimen. Namun tidak banyak sekolah yang memiliki
peralatan laboratorium yang lengkap termasuk SMKN 2 Karanganyar. Dengan
bantuan program animasi pada layar computer atau LCD beberapa konsep dapat
dijelaskan secara nyata dan jelas. Visualisasi beberapa animasi dan simulasi
diharapkan semakin menguatkan daya ingat siswa disamping adanya motivasi
yang timbul setelah melihat tayangan yang merangsang pandangan dan
konsentrasi mereka.
Guru sebagai fasilitator dan motovator berperan menyediakan layanan
informasi yang memadai tentang materi pelajaran yang diajarkannya. Keaktifan
siswa dalam belajar adalah hal penting sehingga dalam penyajian media
software pembelajaran disediakan ruang yang cukup bagi para siswa untuk
berdiskusi dengan sesama temannya seperti dalam menyelesaikan latihan soal
yang berfungsi untuk penguatan konsep yang diajarkan.
Hipotesa Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas maka hipotesis
tindakan dari penelitian tindakan kelas ini adalah Melalui Penggunaan Media
Software dapat Meningkatkan Pemahaman Konsep Listrik Arus Searah pada
Siswa Kelas XII TA SMKN 2 Karanganyar tahun Pelajaran 2013/2014.

METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Karanganyar yang beralamat
di Jl. Laksda Yos Sudarso, Kelurahan Bejen, Kecamatan Karanganyar,

Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini dilaksanakan pada


semester gasal tahun pelajaran 2013/2014 yaitu pada bulan September sampai
dengan Oktober 2013. Subyek penelitian adalah hasil belajar peserta didik kelas
XII Tekstil A (TA) SMKN 2 Karanganyar tahun pelajaran 2013/2014 dengan
jumlah peserta didik 33 peserta didik yang terdiri dari 1 perempuan dan 32 lakilaki. Peneliti memilih kelas XII TA sebagai subyek penelitian karena pemahaman
konsep listrik arus searah pada kelasi ini masih rendah.
Desain penelitian pada penelitian ini penulis laksanakan dalam 2 siklus,
masing-masing siklus ada empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan,
pengamatan, dan refleksi. Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik
pengumpulan data observasi atau pengamatan, tes dan pemberian kuesioner
sesudah tindakan.
Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data observasi partisipatif, angket dan tes / kuis. Teknik observasi
partisipatif digunakan untuk mengumpulkan data kualitatif aktifitas dan minat
belajar peserta didik, sedangkan teknik tes / kuis digunakan untuk mendapatkan
data tentang hasil belajar peserta didik. Angket untuk mengetahui pendapat
peserta didik tentang pembelajaran menggunakan software.
Fokus penelitian ini adalah peserta didik kelas XII TA SMK N 2
Karanganyar pada semester gasal tahun pelajaran 2013/2014, dengan indikator
yang diteliti, peningkatan pemahaman konsep listrik arus searah. Berdasar pada
teknik pengumpulan data diatas, maka penulis menggunakan instrumen
pedoman, lembar pengamatan, kuesioner, tes dan lembar kerja peserta didik
Indikator keberhasilan dari pemanfaatan software dalam peningkatan
pemahaman konsep listrik arus searah ini adalah sebagai berikut : (1) hasil
pengamatan menunjukkan lebih 75 % dari jumlah siswa mencapai nilai belajar
tuntas (KKM = 70); (2) lebih dari 75 % dari jumlah siswa termotivasi belajar
menggunakan media pembelajaran software; (3) lebih dari 75 % siswa senang
menggunakan software / media pembelajaran berbasi computer ini.
Alat pengumpulan data pada penelitian ini berupa tes tertulis, lembar
pengamatan, kuisioner dan lembar kerja peserta didik.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA
Hasil Penelitian

Kondisi awal Kelas XII TA dari hasil pre test sebelum dilakukan tindakan
menunjukkan masih rendahnya pemahaman konsep listrik arus searah, hal ini
dapat dilihat rendahnya nilai pre test seperti terlihat pada tabel 1 di bawah ini.
Dari hasil pengamatan dan penelitian pra siklus menunjukkan bahwa nilai ratarata peserta didik masih dalam kategori kurang, yaitu sebesar 58,18. Belum ada
peserta didik yang memperoleh nilai dalam kategori baik dan sangat baik atau
0%. Peserta didik yang memperoleh nilai dalam kategori cukup sebanyak

orang atau 18,18% dalam interval nilai 70 - 79; Siswa yang memperoleh nilai
dalam kategori kurang sebanyak 4 orang atau 12,12 % dalam interval 60-69
sedangkan peserta didik yang memperoleh nilai termasuk dalam kategori sangat
kurang dalam interval 0 - 59 adalah 23 orang atau sebesar 69,70%.
Tabel 1 Hasil Pre Test

Siklus I
Proses Pembelajaran Dengan Software
Sebelum dilakukan tindakan maka terlebih dahulu peneliti membuat
media pembelajaran dengan software macromedia flash 8 dan mengemasnya ke
dalam Compact Disc (CD). Pembelajaran berlangsung di Lab Komputer SMK N
2 Karanganyar, proses belajar diawali dengan pembagian CD untuk sejumlah
computer. Guru menjelaskan materi yang harus dipelajari pada siklus I ini.
Setelah menerima penjelasan dari guru, siswa dipersilakan untuk mencoba
memutar CD dalam computer yang disediakan. Siswa diwajibkan untuk
mempelajari materi yang ada dalam CD dan dan mendiskusikan tugas-tugas
yang disertakannya, kemudian mempresentasikan atau mengerjakan ke depan
kelas.

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada pertemuan


pertama masih banyak siswa yang belum terbiasa dengan media software
sehingga aktivitas belajarnya masih sangat beragam. Kegiatan pembelajaran
yang seharusnya menjadi inti kegiatan, banyak terganggu oleh masalah yang
dihadapi masing-masing siswa, baik secara teknis maupun kegiatan pribadi yang
tidak ada hubungannya dengan pembelajaran. Pada akhir siklus I dilakukan
evaluasi terhadap keberhasilan dan kegagalan yang telah dilakukan. Dari hasil
refleksi pada akhir siklus I didapatkan temuan-temuan antara lain : 1). Masih ada
siswa yang belum terbiasa mengoperasikan komputer; 2). Masih ada siswa yang
tidak fokus pada pembelajaran; 3). Masih ada komputer yang tidak bias
membaca CD pada CD Room nya; 4). Guru kurang memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya di tengah tayangan gambar pada layar komputer.
Perubahan Perilaku
Hasil perilaku peserta didik pada siklus I dilihat dari aspek keaktifan
sebagian besar peserta didik dengan antusias mencoba membuka atau memutar
CD interaktif yang dibagikan guru. Pada aspek kedisiplinan, peserta didik kelas
XII TA SMK N 2 Karanganyar cukup bagus, tercermin dari proses pembelajaran
dapat dimulai dengan awal dan lancar karena guru tidak lagi menunggu peserta
didik yang masih berada di luar ruangan, baik yang beralasan berada di kantin
sekolah maupun yang ke kamar kecil. Kepercayaan diri siswa dapat diamati
pada saat peserta didik mempresentasikan / mengerjakan tugas yang disertakan
dalam media interaktif sudah cukup lumayan, namun demikian perlu ditingkatkan
pada siklus II.
Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika
Tabel 2. Hasil Tes Pemahaman Konsep Dengan Software Pada Siklus I

Dari hasil pengamatan dan penelitian siklus I menunjukkan bahwa nilai


rata-rata peserta didik masih dalam kategori kurang, yaitu sebesar 67,42.
Peserta didik yang memperoleh nilai dalam kategori baik sebanyak 6 orang atau
18,18% dalam interval nilai 80-89; Siswa yang memperoleh nilai dalam kategori
cukup sebanyak 17 orang atau 51,52 % dalam interval 70-79 sedangkan peserta
didik yang termasuk dalam kategori kurang dalam interval 60 - 69 adalah 11
orang atau sebesar 33,33% dan siswa yang memperoleh nilai dalam kategori
sangat kurang 3 orang atau 9,09 % dalam rentang 0 59.
Untuk memperbaiki kekurangan kekurangan tersebut maka dilakukan
replaining dan diperbaiki pelaksanaannya pada siklus II.
Refleksi Siklus I
Refleksi siklus I dilaksanakan berdasarkan hasil tes dan hasil nontes
pembelajaran menggunakan software materi listrik arus searah dengan bantuan
media Interaktif yang telah terlaksana pada siklus I. Hasil tes menunjukkan
bahwa target penelitian belum tercapai. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai ratarata kelas sebesar 67,42 yang masih belum memenuhi batas ketuntasan yang
ditentukan oleh peneliti, yaitu 70. Peserta didik yang memperoleh nilai di atas 70
atau yang termasuk tuntas sebanyak 19 peserta didik, sedangkan peserta didik
lainnya masih belum tuntas.
Berdasarkan analisis hasil tes pemahaman konsep listrik arus searah
menunjukkan bahwa kelemahan pesera didik terletak pada unsur-unsur seperti
menggambarkan rangkaian seri-paralel, kelemahan tersebut dapat dijadikan
sebagai acuan pelaksanaan siklus berikutnya.
Siklus II
Proses Pembelajaran Dengan Software
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I maka dilakukan perencanaan
tindakan pada siklus II. Untuk mencegah kegagalan pada siklus I maka pada
siklus II direncanakan pembelajaran menggunakan media software yang
ditayangkan menggunakan proyektor (LCD). Guru dalam hal ini peneliti
menggunakan bantuan LCD untuk mempresentasikan materi pembelajaran listrik
arus searah. Guru menjelaskan materi yang ternyata masih dirasa membutuhkan
bantuan guru untuk menjelaskannya, terutama materi-materi rangkaian listrik
seri-paralel. Guru juga memberi contoh-contoh soal penerapan selain yang telah
disertakan di dalam CD pembelajaran. Kemudian siswa diberi lembar kegiatan

10

siswa untuk didiskusikan, dan hasilnya dipresentasikan ke depan kelas. Pada


akhir siklus II guru memberikan tes.
Perubahan Perilaku Siswa
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada siklus II
perhatian siswa lebih terarah dan terkondisikan dengan perhatian yang cukup
penuh pada guru. Berdasarkan observasi yang dilakukan rekan guru yang
bertindak sebagai observer menyatakan bahwa aktivitas guru adalah cukup baik.
Hal ini dipandang sesuai dengan kenyataan dimana aktivitas guru banyak
berfungsi sebagai fasilitator yang melayani para siswa, baik dalam menjelaskan
konsep pembelajaran maupun teknis operasional perangkat pembelajaran.
Peningkatan Pemahaman Konsep
Tabel 3. Hasil Tes Pemahaman Konsep Dengan Software Pada Siklus II

Dari hasil pengamatan dan penelitian siklus II menunjukkan bahwa nilai


rata-rata peserta didik masih dalam kategori kurang, yaitu sebesar 74,24.
Peserta didik yang memperoleh nilai dalam kategori sangat baik sebanyak 2
orang atau 6,06% dalam interval nilai 90-100; Siswa yang memperoleh nilai
dalam kategori baik sebanyak 7 orang atau 21,21 % dalam interval 80-89
sedangkan peserta didik yang termasuk dalam kategori cukup dalam interval 70 79 adalah 21 orang atau sebesar 63,64% dan tidak ada siswa yang memperoleh
nilai dalam kategori sangat kurang atau 9,09 % dalam rentang 0 59.
Pada siklus II ini kendala yang dialami pada siklus I relative sudah tidak
muncul lagi, dengan bantuan LCD konsentrasi dan perhatian siswa lebih tertuju
pada materi pembelajaran yang disajikan. Kendala teknis muncul dari
pencahayaan LCD, tayangan gambar di layar / tembok tidak terlalu jelas / fokus.

11

Refleksi Siklus II
Refleksi hasil pembelajaran dengan bantuan software / media

interaktif

pada siklus II, munculnya semangat yang tinggi yang diiringi dengan
meningkatnya hasil belajar peserta didik. Hal ini terbukti adanya peningkatan
rata-rata nilai menjadi 74,24 dengan angka peningkatan sebesar 6,82 atau 10,62
%. Dengan kata lain pemanfaatan software atau media interaktif dapat
meningkatkan pemahaman konsep listrik arus searah.
Pembahasan
Proses pembelajaran pemahaman konsep listrik arus searah dengan
bantuan software dilakukan dalam dua siklus, siklus I dan siklus II. Masingmasing siklus terdiri dari dua pertemuan. Masing-masing pertemuan diawali
dengan prasyarat, pembelajaran inti dan penutup. Pada pertemuan kedua setiap
siklus dilakukan tes untuk mengetahui pencapaian pemahaman konsep listrik
arus searah pada siswa.
Perubahan Perilaku Peserta Didik
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan dalam dua siklus
kegiatan pelaksanaan tindakan kelas diperoleh data bahwa aktifitas atau
keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran mengalami kenaikan.
Pada siklus I prosentase keaktifan siswa adalah 80 %, sedangkan pada siklus II
menjadi 95 %. Hal ini disebabkan antara lain pada siklus I masing-masing siswa
mengoperasikan CD pembelajaran pada komputer masing-masing menjadikan
mereka sangat beragam dalam aktifitas belajarnya. Kegiatan pembelajaran yang
seharusnya menjadi inti kegiatan banyak terganggu oleh masalah yang dihadapi
oleh masing-masing siswa, baik secara teknis maupun adanya kegiatan pribadi
yang tidak terkait dengan materi pembelajaran. Sedangkan pada siklus II dengan
bantuan LCD aktifitas siswa lebih terarah dan terkondisikan dengan perhatian
yang cukup penuh pada guru.
Aktifitas guru
Observasi yang dilakukan oleh rekan guru yang bertindak sebagai
observer menyatakan bahwa aktifitas guru adalah cukup baik pada siklus I
maupun siklus II. Hal ini dipandang sesuai dengan kenyataan dimana aktifitas

12

guru banyak berfungsi sebagai fasilitator yang melayani para siswa baik dalam
menjelaskan konsep pembelajaran maupun teknis operasional perangkat
pembelajaran.
Pemahaman Konsep
Hasil belajar yang ditunjukkan oleh nilai yang mereka peroleh mengalami
kenaikan yang cukup signifikan. Dari table 1 di atas tampak bahwa jumlah siswa
yang mendapatkan nilai sama dengan atau di atas KKM pada siklus I sebanyak
19 siswa menjadi 30 pada siklus II. Jika pada siklus I ketuntasan siswa secara
klasikal sebesar 57,58 % maka pada siklus II ketuntasan siswa secara klasikal
menjadi 90,91 %. Hal ini berarti terjadi kenaikan yang sangat signifikan.
Ketuntasan klasikal yang rendah pada siklus I dapat disebabkan banyaknya soal
yang diberikan dengan 8 soal esay dalam waktu 10 menit dengan soal yang
cukup sulit menurut siswa.
Disamping itu yang perlu disampaikan adalah rata-rata kelas jika pada pre
test adalah 58,18, dan 67,42 pada siklus I maka pada siklus II menjadi 74,24.
Dari sini dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan software
Macromedia Flash 8 berjalan baik dan dapat meningkatkan pemahaman konsep
listrik arus searah terbukti dengan meningkatnya hasil belajar siswa pada konsep
listrik arus searah.

Kendala yang Ditemukan


Kendala awal adalah kesulitan menciptakan CD interaktif yang memuat
bahan ajar yang disusun secara runtut dan relevan dengan topik yang akan
dibahas.
Pada siklus I kendala teknis banyak dijumpai seperti ditemukannya
gangguan pada beberapa komputer yang telah dipersiapkan, demikian pula
waktu pembelajaran tersita untuk mempersiapakan semua komputer berfungsi
dengan baik secara serentak.
Sedangkan pada siklus II kendala pada siklus I relatif tidak ditemukan,
dengan bantuan LCD konsentrasi dan perhatian siswa lebih tertuju pada materi

13

pelajaran yang disampaikan. Kendala teknis muncul pada pencahayaan yang


tidak mendukung. Sebagai informasi, pembelajaran siklus I dilaksanakan di lab
sedangkan kegiatan siklus II di laksanakan di kelas. Kendala pembelajaran
terutama pada saat harus menjelaskan di papan tulis padahal pada waktu yang
sama slide di layar pun menuntut topik yang sama. Untuk hal tersebut perlu
teknik bertanya yang disesuaikan dengan materi pada slide yang sedang
ditampilkan.

KESIMPULAN DAN SARAN


Simpulan
Penelitian Tindakan Kelas tentang penggunaan Software M. Flash untuk
meningkatkan pemahaman siswa pada konsep listrik arus searah telah
dilaksanakan dalam 2 siklus kegiatan, menghasilkan kesimpulan sebagai berikut
1). Pemahaman siswa pada konsep listrik arus searah mengalami peningkatan
setelah siswa mengikuti kegiatan pembelajaran menggunakan media Software
M. Flash dapat dilihat dari perubahan hasil belajar berupa nilai yang cukup
signifikan; 2). Selama kegiatan pembelajaran terjadi interaksi yang positif
diantara para siswal; 3). Aktifitas belajar tercipta saat mereka belajar dalam
suasana yang menyenangkan dan mereka senang belajar.
Saran-Saran
Dari hasil penelitian ini ditemukan masalah ada komputer yang tidak
dapat membaca CD interaktif, maka disarankan lebih baik file di copy ke
flashdisk, karena dengan menggunakan flasdisk lebih mudah terbaca dan semua
komputer sekarang sudah mendukung pembacaan flashdisk.
DAFTAR PUSTAKA
Etty Jaskarti S, Iyep Suryana. 1994. Fisika untuk SMK Kelompok Teknologi dan
Industri Program Studi Belmo. Bandung : Penerbit ANGKASA.
Hamalik, Oemar. 1980. Media Pendidikan. Bandung : Transito Alumni.

14

Listiyani, Dwi Ari. 2011. Pemanfaatan Media Power Point dalam Upaya
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Sejarah Siswa Kelas XI IPS-2 SMA
N 1 Bulu Sukoharjo Tahun Pelajaran 2010/2011. Laporan penelitian.
Kangenan, Marthen. 2007. Fisika Untuk SMA Kelas IX, X, dan XI. Jakarta :
Penerbit Erlangga.
Sudarko. 2009. Fisika untuk SMK. Jakarta : Kemendiknas
Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :
Penerbit Remaja Rosdakarya.
Surtikanthi & Sri Hartini. 2009. Media Pembelajaran dan Evaluasi. Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai