Anda di halaman 1dari 14

Perencanaan usaha merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan

kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan
keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana.
Perencanaan usaha akan membuat kita dapat melihat dengan jelas apakah usaha yang
dijalankan nanti memiliki prospek keberhasilan yang tinggi dan juga harus bisa menyakinkan
orang lain tidak akan merugi bila melakukan kerjasama.
Perencanaan usaha juga harus didasarkan pada kebutuhan masyarakat akan adanya barang
dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut, sehingga perencanaan usaha harus
berbasis pada permintaan pasar.
Seorang pengusaha yang tidak bisa membuat perencanaan usaha sebenarnya sedari awal
telah merencanakan kegagalan bagi kegiatan usahanya.
Perencanaan usaha harus dapat menjawab pertanyaan: Where am I now? Where am I
going? How will I get there?
Alasan
Ada beberapa alasan penting mengapa pengelola usaha harus menyusun perencanaan
usaha, antara lain :
1. Untuk dipakai sebagai alat pengawasan dan pengendalian kegiatan usaha
sehari-hari .

Perencanaan usaha yang telah disusun dengan baik akan memudahkan para pelaksana
untuk mengetahui apakah tindakan mereka menyimpang atau sesuai dengan rencana.

Dengan adanya perencanaan usaha yang disusun (tentunya sebelum suatu kegiatan
dilakukan) dengan cermat dapatlah dipilih dan ditetapkan kegiatan-kegiatan mana yang
diperlukan dan mana yang tidak

Dengan adanya perencanaan usaha, maka segala kegiatan dapat dilakukan secara tertib
dan teratur sesuai dengan tahap-tahap yang semestinya.

2. Untuk mendapatkan pembiayaan dari Lembaga Pemberi Pinjaman (To obtain


the institution financing)
Dengan adanya perencanaan usaha yang jelas akan memudahkan kita untuk mencari
bantuan kerjasama dari berbagai pihak karena didalam perencanaan usaha menunjukkan
aspek keuangan,dan aspek pemasaran yang mana hal tersebut akan memudahkan
pengelola usaha mendapat dukungan berupa pinjaman melalui lembaga pemberi pinjaman
3. Untuk mendapatkan dana investasi (To obtain investment funds)
Perencanaan usaha yang jelas juga memungkinkan kita untuk mendapatkan pinjaman
melalui pihak-pihak lain yang potensial yang akan mendukung pemenuhan investasi usaha
kita.
4. Untuk mengatur dengan siapa harus bekerjasama (To arrange strategic
alliances)
Mengatur dan membentuk kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain yang sudah ada
dan saling menguntungkan misalnya dari para produsen yang dapat diharapkan memasok
barang buat perusahaan anda
5. Untuk mendapatkan kontrak besar (To large contracts)
Perencanaan yang baik menarit minat perusahaan-perusahaan yang lebih besar memberi
pekerjaan atau kontrak yang dapat dikerjakan oleh perusahaan anda
6. Untuk menarik tenaga kerja inti (To attract key employes)
Perencanaan yang baik mengundang orang-orang tertentu yang potensial atau mempunyai
keahlian untuk bergabung bekerja sama dengan anda. Mungkin saja anda memerlukan
orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk menduduki posisi kunci dalam perusahaan
anda namun anda harus berhati-hati menerima orang-orang tertentu yang dapat pula
menjerumuskan perusahaan anda yang baru berdiri
7. Untuk memotivasi dan fokus (To motivate and focus your management team)
Perencanaaan yang baik menjamin adanya perhatian yang fokus pada tujuan dari berbagai
personil yang ada dalam perusahaan. Sebab sebuah perusahaan akan bertumbuh makin
lama makin komplek sehingga perencanaan usaha akan menjadi komponen yang sangat
penting bagi setiap orang untuk tetap berpijak pada arah yang benar.
Tujuan
Sebuah perencanaan usaha paling tidak mempunyai tiga tujuan utama yakni:
1. Sebagai Rencana Aksi (Action Plan)
2. Sebagai Peta Jalan (Road Map)

3. Sebagai Alat Penjualan (Sales Tool)


1. Sebagai Rencana Aksi (Action Plan)
Sebuah perencanaan usaha akan membantu untuk bergerak dan mengambil tindakan bisnis.
Kita mungkin sudah lama memikirkan untuk memulai sebuah usaha, tetapi prosesnya
mungkin tampak seperti sesuatu yang menakutkan dan terlalu kompleks.
Sebuah rencana usaha akan membantu untuk memilah-milah proses dimaksud menjadi
bagian-bagian kecil yang lebih jelas. Dengan demikian sebuah masalah bisnis yang besar
dapat dilihat sebagai sebuah urutan masalah-masalah kecil. Dan dengan memecahkan
masalah masalah kecil dimaksud, otomatis masalah besar tersebut juga akan dapat
terpecahkan. Jadi menulis sebuah perencanaan usaha akan membantu dalam mengambil
tindakan bisnis dengan membagi masalah besar ke dalam masalah-masalah kecil yang tidak
terlalu rumit.
2. Sebagai Peta Jalan (Road Map)
Seketika memulai sebuah usaha, perencanaan usaha akan menjadi alat yang sangat
berguna agar usaha tetap pada arah yang diinginkan. Dalam kegiatan bisnis sehari-hari yang
hiruk-pikuk, sangat mudah bagi seseorang untuk kehilangan arah usaha untuk mencapai
tujuan yang ingin dicapai. Sebuah rencana bisnis membantu untuk tetap fokus dalam arah
yang diinginkan untuk mencapai tujuan yang telah dicanangkan. Juga perencanaan usaha
akan membantu pihak lain untuk memahami visi usaha yang akan dijalankan , termasuk
supplier, pekerja, mitra bisnis, teman dan keluarga.
3. Sebagai Alat Penjualan (Sales Tool)
Mungkin yang paling penting adalah bahwa sebuah perencanaan usaha merupakan sebuah
alat bantu penjualan (Sales Tool), sehingga sebuah perencanaan usaha merupakan alat yang
bisa dipergunakan untuk meyakinkan investor untuk menempatkan investasinya di usaha
tersebut.
Sebuah perencanaan usaha yang ditulis dengan baik akan mendekatkan pengelola usaha
dengan pihak-pihak yang melihat bahwa ide bisnis yang ditawarkan akan juga
menguntungkan mereka

PENGERTIAN, TUJUAN DAN FUNGSI PERENCANAAN


Planning atau perencanaan ialah suatu rangkaian persiapan tindakan untuk
mencapai tujuan. Perencanaan merupakan pedoman, garis-garis besar atau petunjukpetunjuk yang harus dituruti jika menginginkan hasil yang baik sebagaimana direncanakan.
Pertama-tama harus memusatkan apa yang ingin dikerjakan, tujuan jangka pendek
dan tujuan jangka panjang untuk organisasi serta memutuskan alat apa yang akan
digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam rangka melakukan hal tersebut, ia harus
meramalkan sejauh mana kemungkinan tersebut dapat dicapai, baik dilihat dari asep
ekonomi, sosial maupun lingkungan politik tempat organisasi berorganisasi serta
dihubungkan dengan sumber-sumber yang ada untuk mewujudkan rencana tersebut.
Perencanaan juga mencakup fungsi budgeting, sebab budget merupakan rencana
pengeluaran sejumlah uang untuk melakukan suatu tujuan.
1.
a.

b.
c.
d.

Pengertian Perencanaan
Untuk mengetahui dan memahami hakekat perencanaan, maka kita perlu
mengetahui pengertian atau definisinya, di antaranya :
George R. Terry: Perencanaan adalah pemulihan fakta-fakta dan usaha menghubunghubungkan antara fakta yang satu dengan yang lain, kemudian membuat perkiraan dan
peramalan tentang keadaan dan perumusan tindakan untuk masa yang akan datang yang
sekiranya diperlukan untuk menghendaki hasil yang dikehendaki.
Harold Koontz dan ODonnell: Perencanaan adalah tugas seorang manajer untuk
menentukan pilihan dari berbagai alternatif, kebijaksanaan, prosedur dan program.
W. H. Newman: Perencanaan adalah suatu penngambilan keputusan pendahuluan mengenai
apa yang harus dikerjakan dan merupakan langkah-langkah sebelum kegiatan dilaksanakan.
Dr. SP. Siagian MPA.: Perencanaan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses pemikiran
dan penentuan secara matang dari hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
Dari penjelasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan merupakan
kegiatan menetapkan, merumuskan tujuan dan mengatur pendaya-gunaan manusia,
material, metode dan waktu secara efektif dalam rangkan pencapaian tujuan.
Widjojo dalam Lembaga Administrasi Negara (1985: 31), menjelaskan sebagai berikut
: Perencanaan pada asasnya berkisar pada dua hal :

1)
2)

2.

a.
b.
c.
d.
3.
a.

b.

c.

d.

e.

f.

4.

Penentuan pilihan secara sadar mengenai tujuan-tujuan konkret yang hendak dicapai
dalam jangka waktu tertentu atas dasar nilai-nilai yang dimiliki masyarakat yang
bersangkutan.
Pilihan di antara cara-cara alternatif yang efesien serta rasional guna mencapai tujuantujuan tersebut, baik untuk penentuan tujuan yang meliputi jangka waktu tertentu maupun
bagi pemilihan cara-cara tersebut diperlukan ukuran-ukuran atau kriteria-kriteria tertentu
yang terlebih dahulu harus dipilih pula.
Tujuan Perencanaan
Setiap kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan perlu perencanaan yang matang
sesuai dengan tujuannya. Hal tersebut disesuaikan menurut bidang-bidang yang akan
dicapai.
Albert Silalahi (1987: 167), menjelaskan bahwa tujuan perencanaan adalah sebagai
berikut:
Perencanaan adalah jalan atau cara untuk mengantifikasi dan merekam perubahan (a way
to anticipate and offset change).
Perencanaan memberikan pengarahan (direction) kepada administrator-administrator
maupun non-administrator.
Perencanaan juga dapat menhindari atau setidak-tidaknya memperkecil tumpang-tindih dan
pemborosan (wasteful) pelaksanaan aktivitas-aktivitas.
Perencanaan menetapkan tujuan-tujuan dan standar-standar yang akan digunakan untuk
memudahkan pengawasan.
Fungsi-Fungsi Perencanaan (Planning)
Sejalan dengan apa yang dikemukakan di atas, maka perlu diketahui fungsi-fungsi
dari planning itu sendiri, yaitu:
Menentukan titik tolak dan tujuan usaha.
Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai sehingga merupakan sasaran, sedangkan
perencanaan adalah alat untuk mencapai sasaran tersebut. Setiap usaha yang baik harus
memiliki titik tolak, landasan dan tujuannya. Misalnya seseorang ingin pergi dari Bandung ke
Surabaya naik kereta api. Di sini Surabaya merupakan tujuan, sedangkan kereta api
merupakan perencanaan atau alat mencapai sasaran tersebut.
Memberikan pedoman, pegangan dan arah.
Suatu perusahaan harus mengadakan perencanaan apabila hendak mencapai suatu tujuan.
Tanpa perencanaan, suatu perusahaan tidak akan memiliki pedoman, pegangan dan arahan
dalam melaksanakan aktivitas kegiatannya. Misalnya seorang pilot terbang melintasi
Samudera tanpa mengetahui apakah ia ingin menuju ke Inggris, Belanda atau Australia,
maka ia akan berada di dalam ketidak-pastian.
Mencegah pemborosan waktu, tenaga dan material.
Dalam menetapkan alternatif dalam perencanaan, kita harus mampu menilai apakah
alternatif yang dikemukakan realistis atau tidak atau dengan kata lain, apakah masih dalam
batas kemampuan kita serta dapat mencapai tujuan yang kita tetapkan. Misalnya suatu
perusahaan menetapkan tujuan bahwa omzet penjualan untuk tahun yang akan datang
dinaikkan sebanyak 10%. Untuk itu ditetapkan alternatif media promosi antara lain radio,
majalah dan surat kabar. Karena keterbatasan dana yang dimiliki, pilihan jatuh pada surat
kabar karena dianggap realitas dan paling ekonomis. Tetapi selain itu, perencanaan yang
baik memerlukan pemikiran lebih lanjut tentang surat kabar apa, hari pertemuannya dan
judul iklan.
Memudahkan pengawasan.
Dengan adanya planning, kita dapat mengetahui penyelewengan yang terjadi karena
planning merupakan pedoman dan patokan dalam melakukan suatu usaha. Agar dapat
membuat perencanaan yang baik, maka manajer memerlukan data-data yang lengkap,
dapat dipercaya serta aktual.
Kemampuan evaluasi yang teratur.
Dengan adanya planning, kita dapat mengetahui apakah usaha yang kita lakukakn sudah
sesuai dengan tujuan yang ingin kita capai. Sehingga tidak terjadi under planning dan over
planning.
Sebagai alat koordinasi.
Perencanaan dalam suatu perusahaan kadang-kadang begitu kompleks, karena untuk
perencanaan tersebut meliputi berbagai bidang di mana tanpa koordinasi yang baik dapat
menimbulkan benturan-benturan yang akibatnya dapat cukup parah. Dapat kita misalkan,
perjalanan suatu kereta api yang dengan tanpa adanya koordinasi yang baik, kemungkinan
akan terjadi tabrakan atau harus menunggu terlalu lama pada simpangan-simpangan.
Latar Belakang Lahirnya Perencanaan
Suatu perencanaan lahir bukanlah secara kebetulan melainkan ada sebab berupa
inisiatif atau prakarsa dari dalam dan luar organisasi. Sebagaimana asal lahirnya suatu
perencanaan meliputi berbagai sumber, antara lain:

a.

Policy top management: puncak pimpinanlah yang mengeluarkan kebijakan diadakannya


perencanaan karena memang merekalah sebagai pemegang policy.
b. Hasil pengawasan: berdasarkan hasil pengawasan terkumpullah sejumlah data dan fakta
yang dibuat dalam satu perencanaan baru yang memperbaiki atau merombak yang pernah
dilaksanakan.
c. Inisiatif dari dalam: planning juga dapat lahir akibat adanya saran-saran dari pihak luar
yang mungkin secara langsung atau tidak langsung, yang mempunyai kepentingan dengan
organisasi.
d. Kebutuhan masa depan: suatu perencanaan dibuat sebagai persiapan masa depan ataupun
menghadapi rintangan dan hambatan yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
Pengertian Perencanaan & Tujuan Perencanaan
Pengertian Perencanaan
Pengertian perencanaan mempunyai beberapa definisi rumusan yang berbeda satu dengan
lainnya. Cuningham menyatakan bahwa perencanaan adalah menyeleksi dan
menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan datang
dengan tujuan memvisualisasi dan memformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan
yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima dan digunakan dalam
penyelesaian.[2] Perencanaan dalam pengertian ini menitikberatkan kepada usaha untuk
menyeleksi dan menghubungkan sesuatu dengan kepentingan masa yang akan datang serta
usaha untuk mencapainya.
Definisi lain menyatakan bahwa perencanaan adalah hubungan antara apa yang ada
sekarang dengan bagaimana seharusnya yang berkaitan dengan kebutuhan, penentuan
tujuan, prioritas, program,dan alokasi sumber.[3]
Perencanaan mempunyai makna yang komplek, perencanaan didefinisikan dalam berbagai
bentuk tergantung dari sudut pandang, latar belakang yang mempengaruhinya dalam
mendefinisikan pengertian perencanaan. Di antara definisi tersebut adalah sebagai berikut:
Menurut prajudi Atmusudirjo perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang
sesuatu yang akan dijalankan dalam mencapai tujuan tertentu, oleh siapa, dan bagaimana.
Bintoro Tjokroamidjojo menyatakan bahwa perencanaan dalam arti luas adalah proses
memprsiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai
tujuan tertentu. Sedangkan menurut Muhammad Fakri perencanaan dapat diartikan sebagai
proses penyusunan berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan
datang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Lebih lanjut Muhammad Fakri
menyatakan bahwa perencanaan dapat juga dikatakan sebagai suatu proses pembuatan
serangkaian kebijakan untuk mengendalikan masa depan sesuai yang ditentukan.[4] Dari
kutipan tersebut dapat dianalisis bahwa dalam menyusun perencanaan perlu
memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan masa depan, adanya kegiatan, proses
yang sistematis, hasil dan tujuan tertentu.
Kaufman mengatakan bahwa perencanaan adalah suatu proyeksi tentang apa yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan secara sah dan berdaya guna.[5] Dari pendapat
Kaufman tersebut dapat dipahami bahwa perencanaan merupakan sesuatu yang menjadi
keperluan dalam sebuah system untuk mendukung tercapainya tujuan. Tidak itu saja selain
mendukung tercapainya tujuan suatu system maupun lembaga perencanaan yang
dipersiapkan hendaknya bermanfaat secara aplikasi, dan lebih penting adalah dikerjakan dan
disusun berdasarkan kepatutan serta tidak melanggar norma yang berlaku. Menurut
Kaufman dalam perencanaan mengandung elemen-elemen sebagai berikut, pertama
mengindentifikasi dan mendokumentasikan kebutuhan. Kedua, menentukan kebutuhankebutuhan yang bersifat prioritas. Ketiga, memperinci spesifikasi hasil yang dicapai dari tiap
kebutuhan yang dipioritaskan. Keempat, mengidentifikasi persyaratan untuk mencapai tiaptiap alternatif. Kelima, mengidentifikasi strategi alternative yang memungkinkan, termasuk di
dalamnya peralatan untuk melengkapi tiap persyaratan un
tuk mencapai kebutuhan, untung rugi berbagai latar dan strategi yang digunakan.[6]

Uraian tersebut, memperjelas bahwa perencanaan berkaitan dengan pemilihan dan


penentuan kebijakan tertentu. Harjanto memberi komentar terhadap pendapat Kaufman
bahwa perencanaan merupakan proses untuk menentukan kemana harus melangkah dan
mengidentifikasi berbagai persyaratan yang dibutuhkan dengan cara efektif dan efesien.
Harjanto menyatakan bahwa perencanaan mengandung enam pokok pikiran yaitu, pertama
perencaaan melibatkan proses penentapan keadaan masa depan yang diinginkan. Kedua,
keadaan masa depan yang diinginkan dibandingkan dengan kenyataan sekarang, sehingga
dapat dilihat kesenjangannya. Ketiga, untuk menutup kesenjangan perlu dilakukan usahausaha. Keempat, uasaha untuk menutup kesenjangan tersebut dapat dilakukan derngan
berbagai usaha dan alternative. Kelima, perlu pemilihan alternative yang baik, dalam hal ini
mencakup efektifitas dan efesiensi. Keenam, alternative yang sudah dipilih hendaknya
diperinci sehingga dapat menajdi petunjuk dan pedoman dalam pengambilan kebijakan.[7]
Beeby C.E sebagaimanan dikutip oleh Asnawir menyatakan bahwa perencanaan pendidikan
adalah penerapan ramalan dalam menentukan kebijaksanaan, prioritas, ekonomi dan politik,
potensi system untuk berkembang, kepentingan Negara dan pelayanan masyarakat yang
mencakup dalam system tersebut.[8]
Dari kutipan tersebut dapat dipahami bahwa perencanaan merupakan aplikasi dari pemikiran
yang tersusun untuk mencapai keinginan bersama. Dengan demikian perencanaan yang di
susun merupakan konsep yang aplikatif dan oprasional. Dapat juga merupakan aktifitas
untuk mengambil keputusan. Hal senada juga dikatakan oleh George R. Terry bahwa
perencanaan merupakan aktifitas pengambilan keputusan tentang apa yang harus
dilakukan, di mana, kapan dilakukan, bagaimana melakukan dan siapa yang akan
melakukan, sehingga tercapainya tujuan yang dinginkan.[9]
Dengan demikian perencanaan adalah usaha untuk menggali siapa yang bertangungjawab
terhadap berbagai aktifitas tertentu untuk mencapai tujuan bersama. Aktifitas tersebutkan
tergambar dalam sebuah perencanaan yang matang dan komprehensif. Hal ini dapat
dipahami dari pendapat George R. Terry tersebut. Di sisi lain, perencanaan dapat dikatrakan
sebagai usaha mencari penangggungjawab terhadap berbagai rumusan kebijakan untuk
dilaksanakan bersama sesuai dengan bidang masing-masing.
Asnawir menyatakan perencanaan adalah kegiatan yang harus dilakukan padatingkat
permulaan, dan merupakan aktifitas memikirkan dan memilih rangkaian tindakan yang
tertuju pada tercapainya maksud dan tujuan yang ingin dicapai.[10]
Islam mengajarkan kepada umatnya untuk merencanakan segala kegiatannya. Hai orangorang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan
apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah,
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan(Qs.Al-Hasyr:18). Dari ayat
tersebut dapat dipahami bahwa perlunya perlunya perencanaan untuk masa depan, apakah
untuk diri sendiri, pemimpin keluarga, lembaga, masyarakat maupun sebagai pemimpin
Negara.
Allah sebagai pencipta, Allah sebagai Perencana semua makhluk ciptaannya, Allah adalah
Maha Merencanakan, Al-Bari, sifat tersebut menjadi inspirasi bagi umat islam terutama para
manajer. Karena pada dasarnya manajer yang harus mempunyai banyak konsep tetang
manajemen termasuk di dalamnnya perencanaan pemimpin yanb adalah yang mempunyai
visi dan misi, dan membangun kedua hal tersebut agar berjalan sesuai dengan tujuan
bersama. Visi dan misi merupakan hasil dari perencanaan yang baik dan matang. Menurut
Soejitno Irmin dalam buku Kepmimpinan Melalui Asmaul Husna menyatakan bahwa
perencanaan merupakan proses kegiatan yang tertata rapi yang bertahap dan bekelanjutan.
[11]
Dari kutipan tersebut dapat dicermati bahwa perencanaan adalah proses yang
berkelanjutan, bertahap dan tertata rapi. Artinya perencanaan tidak bersifat mutlak, kaku
tetapi ada peluang untuk perbaikan dan sisipan kebijakan baru. Dengan demikian

perencanaan adalah proses yang berkelanjutan dalam rangka menyempurnakan aktifitas


untuk mewujudkan tujuan bersama.
Menurut Coom dalam definisi perencanaan pendidikan dibahas paling tidak tempat hal
sebagai berikut: pertama tujuan, apakah yang akan dicapai dengan perencanaan itu? Kedua,
status posisi system pendidikan yang ada, bagaimanakah keadaan yang ada sekarang?
Ketiga, kemungkinan pilihan alternative kebijakan dan prioritas untuk mencapai tujuan.
Keempat, strategi.
Dari beberapa definisi tersebut, dapat dipahami bahwa ada beberapa unsure penting yang
terkandung dalam perencanaan pendidikan, yaitu Pertama penggunaan analisis yang
bersifat rasional dan sistematik dalam perencanaan pendidikan, termasuk di dalamnya
metodologi dalam perencanaan. Kedua, proses pembangunan dan pengembangan
pendidikan. Artinya adalah perencanaan pendidikan dilakukan dalam rangka perbaikan
pendidikan atau reformasi pendidikan. Ketiga prinsip efektifitas dan efesien, artinya dalam
perencanaan pendidikan perlu dipikirkan aspek ekonomis. Keempat kebutuhan dan tujuan
peserta didik dan masyarakat, regional, nasional dan internasional, artinya perencanaan
lembaga pendidikan hendaknya mencakup aspek internal dan eksternal dari organisasi
sistem lembaga pendidikan.[12] Dengan demikian perencanaan pendidikan sekedar untuk
internal lembaga pendidikan, anak didik, lebih dari itu pertimbangan lingkungan masyarakat
sebagai pengguna sekaligus penerima hsil perlu dipertimbangkan, termasuki juga kebutuhan
regional, nasional dan internasional, ini artinya adalah menyusun perencanaan hendaknya
bersifat universal untuk jangka pendek dan jangka panjang yang kesemuanya bermuara
kepada kebutuhan dan tujuan universal.
Sumber : http://www.riwayat.net/2009/03/pengertian-perencanaan.html
Tujuan Perencanaan
Perencanaan bertujuan untuk:
1. Standar pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan perencanaannya.
2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan.
3. Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik kualifikasinya maupun
kuantitasnya.
4. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan.
5. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat, biaya, tenaga, dan
waktu.
6. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan.
7. Menyerasikan dan memadukan beberapa subkegiatan.
8. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui.
9. Mengarahkan pada pencapaian tujuan.
D. MANFAAT PERENCANAAN
1. Standar pelaksanaan dan pengawasan
2. Pemilihan berbagai alternative terbaik
3. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan
4. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi
5. Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
6. Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait, dan,
7. Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.
Sumber : http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2077093-tujuanperencanaan-dan-manfaat-perencanaan
Kamis, 17 Oktober 2013
MANFAAT PERENCANAAN
Pengertian Perencanaan
Perencanaan
dilaksanakan pada

adalah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk


suatu periode tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang

ditetapkan. Perencanaan menurut Bintoro Tjokroaminoto dalam Husaini Usman (2008)


adalah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan
untuk mencapai tujuan tertentu. Prajudi Atmosudirjo dalam Husaini Usman (2008) juga
berpendapat bahwa perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang
akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, siapa yang melakukan, bilamana, di
mana, dan bagaimana cara melakukannya.
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah
kegiatan yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan dan
dalam perencanaan itu mengandung beberapa unsur, diantaranya sejumlah kegiatan yang
ditetapkan sebelumnya, adanya proses, hasil yang ingin dicapai, dan menyangkut masa
depan dalam waktu tertentu. Pelaksanaan dan pengawasan termasuk pemantauan,
penilaian, dan pelaporan merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan dari perencanaan.
Dalam perencanaan diperlukan pengawasan agar tidak terjadi penyimpanganpenyimpangan.
Dalam perencanaan ada beberapa langkah, diantaranya adalah:
Tahap I: menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan,
Tahap II: merumuskan keadaan saat ini,
Tahap III: mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan, dan
Tahapa IV: mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan.
B.
Syarat, Sifat, Tujuan, Manfaat, Kelemahan serta Alasan Alasan perlunya
perencanaan
1.

Syarat Perencanaan
Perencanaan yang dibuat harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.

2.

Faktual dan realistik


Logis dan rasional
Fleksibel
Kontinuitas
Dialektis
Sifat Perencanaan

Sifat-sifat dari perencanaan adalah:


a.
Kontribusi terhadap tujuan (contribution of onjective)
Yaitu perencanaan dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah di rencanakan.
b.
Kedudukan yang istemewa dari suatu perencanaan (primacy of planning)
Bahwa setiap perencanaan selalu mendapat tempat yang pertama dalam suatu proses
manajemen dan perencanaan harus mampu memberikan arah terhadap proses manajemen
selanjutnya.
c.
Kemampuan pengisian dari planning (pervasiveness of planning)
Yaitu perencanaan merupakan dasar manajemen yang berisi tujuan dan cara pencapaiannya.
d.
Efisiensi dari perencanaan (effeciency of planning)
Rencana yang telah direncanakan dapat tercapai dengan cara yang efisien.
3.
Tujuan Perencanaan
Tujuan dari perencanaan adalah:
a. Standar pengawasan, yaitu mencocokkan pelaksanaan dengan perencanaannya,
b. Mengetahiu kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan,
c. Mengetahiu siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik kualifikasinya maupun
kuantitasnya,
d. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan,
e. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga
dan waktu,
f.
Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan,
g. Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan,
h. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui, dan
i.
Mengarahkan pada pencapaian tujuan.
4.
Manfaat Perencanaan
Perencanaan mempunyai banyak manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
lingkungan,
b. Membantu dalam kristalisasi persesuaian dalam masalah-masalah utama,
c. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas,
d. Pemilihan berbagai alternatif terbaik,

e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
5.

Standar pelaksanaan dan pengawasan,


Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan,
Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi,
Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait,
Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami,
Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti, dan
Menghemat waktu, usaha dan dana.
Kelemahan Perencanaan

Perencanaan juga mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya:


a. Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi nyata
b. Perencanaan cenderung menunda kegiatan
c. Perencanaan mungikn terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi
d. Perencanaan mempunyai nilai praktis yang terbatas.
e. Kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penyelesaian situasi individual
dan penanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi; dan
f.
Ada rencana-rencana yang diikuti cara-cara yang tidak konsisten.
Meskipun perencanaan mempunyai kelemahan-kelemahan tersebut, manfaatmanfaat yang didapat dari perencanaan jauh lebih banyak. Oleh karena itu perencanaan
tidak hanya seharusnya dilakukan, tetapi harus dilakukan.
6.
Alasan-Alasan Adanya Perencanaan
Ada dua alasan dasar perlunya perencanaan. Perencanaan dilakukan untuk mencapai:
1. Protective benefit, yang duhasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya
kesalahan dalam pembuatan keputusan, dan
2. Positive benefit dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi
C. Hubungan Perencanaan dengan fungsi-fungsi Managemen lainnya
Dalam banyak hal, perencanaan adalah fungsi yang paling dasar dan meresap keseluruh
fungsi-fungsi managemen lainnya. Fungsi perencanaan dan fungsi-fungsi serta kegiatankegiatan manajerial lainnya adalah saling berhubungan, saling tergantung, dan
berinteraksi.
1.
Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah proses pengaturan kerja bersama sumber daya keuangan, phisik
dan manusia dalam organisasi.
2.
Pengawasan
Perencanaan dan pengawasan saling berhubungan sangat erat, sehingga sering disebut
sebagai kembar siam dalam managemen
3.
Pengarahan
Fungsi pengarahan selalu berkaitan erat dengan perencanaan. Perencanaan menentukan
kombinasi yang paling baik dari faktor-faktor, kekuatan-kekuatan, sumber daya dan
hubungan-hubungan yang diperlukan untuk mengarahkan dan memotivasi karyawan. Fungsi
pengarahan meliputi penerapan unsur-unsur tersebut menjadi pengaruh.
Daftar Pustaka:
Husaini Usman. Manajemen(Jakarta: Bumi Aksara, 2008).
T. Hani Handoko. Manajemen (Yogyakarta: BPFE, 1984).
Sri Wiludjeng. Pengantar Manajemen (Yogyakarta: Garaha Ilmu, 2007).

CONTOH PROPOSAL PERENCANAAN USAHA


PROPOSAL RENCANA USAHA POTATO CRISPY HEALTHY
Disusun oleh:
Mentari Covina
2DF02
54212549

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG
Dalam suatu pemasaran banyak sekali berbagai macam kuliner. Maka kami tergerak
membuat inovasi baru dibidang kuliner.
Secara pribadi kami membangun usaha ini dikarenakan kesukaan kami mengkonsumsi
olahan kentang, maka kami memutuskan untuk membuat suatu olahan kentang yang lebih
berinovasi dan lebih menyehatkan dari olahan kentang dan terjamin kehigenisannya, maka
dari itu kami membuat suatu olahan kentang yang berbeda yaitu potato crispy.
Banyak aktivitas yang dijalani setiap orang perharinya dengan aktivitas yang semakin
padat membuat banyak orang membutuhkan asupan makanan tambahan yang bermanfaat
untuk kesehatan tubuh. Makanan makanan yang tersedia di pasaran memang sudah
beragam, tetapi umumnya makanan tersebut kebanyakan terlalu mahal.
Maka dari itu kami membuat potato crispy sebagai salah satu makanan dengan rasa yang
enak, nikmat, dan juga lezat serta dijual dengan harga yang cukup terjangkau.
BAB II
ISI BUSINESS PLAN
2.1 VISI DAN MISI
VISI
Menjadikan perusahaan kuliner yang lebih memperhatikan nilai gizi para konsumen
MISI
1.
Menciptakan makanan yang sehat, bergizi, dan lebih mementingkan kehigenisan
2.
Memberikan harga yang terjangkau kepada konsumen untuk mendapatkanyang sehat
dan bergizi
3.
Menciptakan inovasi baru dalam bidang kuliner
2.2 IDENTIFIKASI USAHA
Nama Usaha :
Potato crispy
Pemilik Usaha
:
Potato Healthy Crispy
Alamat Usaha
:
JL. Dukuh Zamrud Blok Q 10 no 2

CP
:
08988289016
2.3 RUANG LINGKUP USAHA
Ruang lingkup usaha yang kami rintis ini masih dalam usaha rumahan kecil, tetapi
usaha ini bisa sangat menjanjikan karena produk makanan yang kami produksi dapat
dinikmati oleh semua kalangan.
Tujuan Usaha:
1.
Mendapatkan penghasilan
2.
Memenuhi kebutuhan konsumen
3.
Menggali bakat dalam hal berbisnis
BAB III
ANALISIS USAHA
3.1 ANALISIS USAHA
Usaha kami bergerak dalam bidang kuliner karena kami termasuk orang yang hobi
dalam berkuliner apalagi yang berbahan dasar kentang, karena di Indonesia kentang bisa
kita jumpai dengan mudah dan kebanyakan orang menyukai olahan dari kentang, jadi kami
sepakat untuk mengolah kentang sebagai bahan bakunya potato crispy dengan mayonnaise
dan saus sebagai pelengkapnya
Awal dibentuknya perusahaan kami karena kami dapat melihat minat masyarakat
akan makanan ringan yang mengenyangkan dan dengan harga terjangkau.

3.2 MODAL USAHA


Modal awal kami berjumlah Rp. 2.000.000,- yang berasal dari pinjaman sejumlah Rp
1.000.000,- dan dari potato healthy sejumlah Rp 500.000,Perhitungan analisis usaha : RC Ratio, cash flow, BEP

3.3 KEISTIMEWAAN PRODUK


Harga cukup terjangkau untuk semua kalangan
Sajian makanan yang bergizi
Hidangan cepat saji yang dapat di terima oleh semua kalangan baik dari anak kecil
maupun orang dewasa
BAB IV
DESKRIPSI TENTANG USAHA
4.1 JENIS USAHA
Kami menjual makanan ringan yang mengenyangkan dengan bahan baku utama yang
berasal dari kentang, kami menamakan usaha kami dengan potato crispy dengan
mayonnaise dan saus sebagai pelengkapnya. Disini kami memproduksi makanan dengan
mengutamakan kesehatan para konsumen. Seperti mayonnaise yang akan kami buat sendiri
dengan bahan yang berkualitas dan kami tidak akan menggunakan bahan pengawet dalam
setiap produksi makanan kami.
4.2 PROSPEK USAHA
Prospek perusahaan kami untuk jangka panjang akan memperkenalkan produk kami
ke wilayah yang lebih luas seperti di seluruh wilayah Jakarta dan sekitarnya. Sehingga akan
banyak masyarakat yang mengetahui produk yang kami hasilkan dan juga kami
mengusahakan agar produk kami bias lebih dikenal lagi diluar daerah Jakarta. Dan mungkin
kami akan mengadakan potato crispy delivery untuk mempermudah para konsumen jika
ingin mengkonsumsi produk kami.
BAB V
RENCANA PRODUKSI
5.1 TARGET PRODUKSI
Target produksi kami dalam jangka waktu 1 bulan sebesar 500 potato crispy
5.2 METODE PELAKSANAAN
Bahan bahan untuk membuat potato crispy:
Kentang
Tepung
terigu
Air
serbaguna

Bahan bahan untuk membuat mayonnaise:


Kuning telur
Garam

Mustard bubuk / saus Merica hitam

Minyak zaitun

mustard
Bahan bahan untuk membuat saus:
Cabai merah
Jahe

Cabai rawit
Kunyit

Tomat
Air jeruk nipis

Bawang putih
Gula

Alat untuk membuat:


Wajan atau Teflon
Sendok
Pisau
Cutting
Piring
board

Garam halus
Minyak
goring

Air jeruk lemon


Air
panas
Air
Garam
Tepung
maizena

Cara pembuatan:
a. Kupas kentang lalu potong berbentuk persegi panjang, kemudian cuci
dalam air bersih sekitar 4 sampai 5 kali proses sampai air cucian kentang
terlihat bening. Ini dilakukan untuk menghilangkan getah kentang. Karena
getah kentang inilah yang menyebabkan kentang mudah lembek setelah
digoreng.
b. Siapkan rebusan air, rebus kentang yang sudah dicuci kurang lebih 1 menit.
Tiriskan
c. Selagi masih panas taburi kentang dengan tepung terigu dan perisa
makanan atau garam sesuai dengan selera
d. Ratakan dengan cara diaduk perlahan agar tepung menyelimuti seluruh
kentang
e. Simpan di dalam kulkas atau almari pendingin selama 1 jam atau lebih
sampai akan di goring
f. Panaskan minyak goreng hingga benar benar panas. Goreng kentang
hingga bagian seluruh kentang terendam minyak, gunakan api sedang.
Bolak balik kentang sampai matang dan berwarna kuning keemasan.
Angkat, tiriskan.
Cara membuat mayoneise:
1. Kocok kuning telur, mustard, garam, dan merica dengan mixer (kecepatan
rendah). Tetap pada kecepatan rendah , masukkan minyak zaitun sedikit
demi sedikit. Lanjutkan sampai adonan mengental
2. Setelah itu minyak zaitun bisa dimasukkan lebih banyak kemudian diselingi
dengan air jeruk lemon. Jika saus terlalu kental masukkan sedikit air panas,
aduk sampai kekentalannya cukup, dinginkan, mayonnaise bisa disimpan
didalam kulkas untuk mempertahankan keawetannya.
Cara membuat saus:
1. Campurkan gula, garam, cabai merah, cabai rawit, jahe, kunyit, dan
bawang putih, dengan air, rebus hingga mendidih
2. Kecilkan api, masukkan tomat yang sudah halus dan perasan jeruk nipis
kedalam rebusan tadi
3. Tambahkan tepung maizena yang sudah dicairkan dengan air, aduk sampai
rata diamkan sampai matang
4. Jika sudah matang angkat dan tuang saus ke dalam wadah
5. Saus siap di nikmati
BAB VI
RENCANA PEMASARAN

6.1 ANALISIS PERSAINGAN USAHA


SWOT
A.
STRENGTH
Bahan bakunya mudah ditemukan
Cita rasa yang mudah diterima
Menggunakan bahan dan proses yang berkualitas
B.
WEAKNESS
Tidak tahan lama dan mudah basi
Modal cukup kecil
C.
OPPORTUNITIES
Banyak disukai berbagai kalangan

1.
PRODUCT
Type
:
Potato Crispy
Brand
:
Potato Healthy
Quality
:
Tanpa Bahan Pengawet
Packing :
menggunakan karton pembungkus makanan buatan kami
sebagai pengemas potato crispy
2.
PRICE
Price List
:
Rp. 5000,- / bungkus
3.
PROMOTION
Advertising
:
menggunakan media jejaring social
Sales promotion:
mempromosikan penjualan kepada pelanggan
Personal Selling :
menjual kepada pelanggan secara langsung
4.
PLACE
Berlokasi di wilayah perumahan dukuh zamrud, dan di pinggir jalan
6.3 TARGET DAN SEGMENTASI PASAR
a. GEOGRAFI
1.
Wilayah yang kita jadikan target yaitu wilayah Bekasi, alasannya
adalah bahan bahan untuk membuat produk ini sangat mudah
ditemukan
2.
Kami melihat banyaknya peluang bisnis pada makanan yang siap
saji, hingga kami memanfaatkan peluang ini
b. DEMOGRAFI
Secara pasar kami menjual pada kalangan penggemar kuliner, mahasiswa
dan anak-anak karena dengan sasaran itu kami dapat dengan mudah
mengetahui informasi pasar

6.4 STRATEGI PEMASARAN

1.
PERKENALAN BISNIS
Produk yang kami tawarkan merupakan makanan yang lezat, bergizi, dan
harganya terjangkau. Produk kami bernama POTATO CRISPY yaitu olahan
kentang yang sangat baik di konsumsi oleh masyarakt. Potato crispy ini berbeda
dengan yang lain karena kami tidak menggunakan bahan pengawet dan
menggunakan bahan bahan yang berkualitas
2.
Membangun jaringan dengan usaha lain yang dapat
mendukung bisnis
Potato crispy ini berbahan baku kentang dengan bahan bahan lainnya.
Oleh karena itu kami berniat bekerja sama kepada penjual sayuran dan bahan
bahan pelengkapnya yang sudah pasti kualitasnya
3.
Menciptakan inovasi pada design yang ditawarkan
Produk kami ini yang pertama: potato crispy ini untuk kedepannya kami
berinovasi untuk membuat potato crispy dengan bahan pelengkap tidah hanya
saus dan mayonnaise
4.
Meningkatkan kualitas pelayanan

D.
THREATS
Selera konsumen variatif
Munculnya pesaing baru
Ada jenis makanan yang sama
6.2 ANALISIS 4P

Setelah melakukan penjualan kami meminta kepada consumen untuk


mengkritik dan memberikan saran pada produk kami. Maka kami akan
meningkatkan kualitas dan tingkat rasa untuk memuaskan konsumen
5.
Media Pemasaran
Kami akan mempromosikan produk kami dengan menggunakan jejaring
social

BAB VII
RENCANA PERMODALAN

7.1 MODAL USAHA


Modal Potato crispy
Modal Pinjaman
Total Modal

:
:
:

Rp 500.000,Rp 1.000.000,Rp 2.000.000,-

7.2 PENENTUAN HARGA PRODUKSI


Biaya Baku
:
Rp. 328.600,Biaya penolong
:
Rp. 150.000,Total Biaya Produksi
:
Rp. 478.600,Biaya cetak laporan
Biaya ADM
Total Biaya Operasional

:
Rp.6.000,Rp. 8.000,:
Rp.14.000,-

Harga pokok produksi potato crispy adalah :


Potato crispy=
(Rp. 478.000 + 14.000) /400 = Rp.1.230,7.2 Penentuan Harga Jual
Harga pokok produksi potato crispy adalah Rp.478.000,- laba yang
kami harapkan sebesar Rp. 3.770,- sehingga harga jual potato crispy per
bungkusnya Rp. 5.000,-

BAB VIII
RENCANA ORGANISASI

8.1 Rencana Organisasi kami terdiri dari beberapa bagian, yaitu:


Manajemen :
2
Produksi
:
3
Pemasaran :
2
Keuangan
:
2
Dan tingkat pendidikan SMA
Kompetensi SDM:

CEO
Mengontrol memonitori semua kegiatan yang ada dalam perusahaan dan
mampu membaca laporan keuangan perusahaan serta dapat mengambil
keputusan

General Manajer
Dapat mengatur seluruh departemen bagian dan menjalankan strategi
perusahaan

Financial Manajer
Mengontrol dan memonitoring semua yang berhubungan dengan masalah
keuangan perushaan, dan dapat mengatasi masalah keuangan

Productin Manajer
Bertanggung jawab terhadap produksi dan menginovasikan produk yang
akan diperjual belikan

Marketing Manajer
Dapat mempromosika dan menawarkan produk yang perusahaan miliki
melalui berbagai media

BAB IX
RESIKO
9.1 Resiko yang mungkin terjadi dalam usaha kami

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Harga bahan bahan yang selalu mengalami turun dan naik


Adanya persaingan dengan usaha yang sejenis
Tingkat penjualan yang rendah
Kacaunya distribusi
Tidak tercapainya target produksi
Penghentian izin usaha
BAB X
KESIMPULAN
Usaha potato crispy ini termasuk usaha rumahan yang cukup
menjajikan omset yang tinggi, namun para wirausaha harus tetap
memperhatikan kualitas agar tidak mengecewakan konsumen . wirausaha
harus memiliki SWOT yang kuat dalam prusahaannya dan harus bias
menganalisa SWOT demi mengembangkan usahanya agar lebih baik dan
lancar. Agar tidak menimbulkan kegagalan usaha di tengah jalan seorang
wirausaha harus memiliki planning yang maksimal agar usaha
berkembang dengan cepat. Dan perusahaan kami akan selalu mendengar
setiap kritikan dari konsumen dan selalu berinovasi dalam produksinya.

Anda mungkin juga menyukai