PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sanitasi merupakan salah satu komponen dari kesehatan lingkungan, yaitu
Belum
patologis
yang
menyebabkan
penurunan
angka
kesehatan
masyarakat
produksi perikanan di sungai dan danau Tahun 2006, Indonesia kehilangan 2,3
persen produk domestik bruto yang disebabkan oleh sanitasi dan kebersihan yang
buruk.
B.
Permasalahan
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan menjadi beberapa
permasalahan :
1. Bagaimana hubungan keadaan sosial ekonomi masyarakat terhadap
kualitas kesehatan ?
2. Apa dampak negatif yang ditimbulkan dari sanitasi buruk pada suatu
daerah ?
3. Bagaimana
pengaruh
peningkatan
pelayanan
sanitasi
terhadap
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sistem
Manfaat
Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan wawasan mengenai sistem
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Air merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia. Masyarakat di suatu
daerah memiliki cara tersendiri untuk memenuhi kebutuhan air bersih diantaranya
membeli dari perusahaan penyedia air bersih ataupun pengambilan air bawah
tanah (Sumur). Kedua cara tersebut mengharuskan masyarakat mengeluarkan
3
dana yang relatif tidak sedikit. Bagi masyarakat berekonomi rendah yang tinggal
di sekitar daerah aliran sungai pilihan sangat terbatas, sehingga mereka terpaksa
menggunakan air permukan seperti air sungai. Padahal kualitas sumber air dari
sungai-sungai penting di Indonesia umumnya telah tercemar sangat berat oleh
limbah yang berasal dari penduduk ataupun industri (Pusair; 2004).
Perkembangan penduduk dan kegiatan manusia telah meningkatkan
pencemaran badan perairan terutama yang berada di daerah perkotaan. Air limbah
yang dihasilkan dari kegiatan manusia dibuang ke sistem perairan tanpa adanya
pengolahan ( treatment ) terlebih dahulu. Hal ini dapat menyebabkan penurunan
kualitas badan perairan sehingga menimbulkan beberapa dampak merugikan
(Darsono, 1992).
Pada saat ini beberapa badan perairan di Indonesia telah menunjukan
penurunan kualitas, terutama sungai-sungai di beberapa kota besar. Menurut
harahap ( 2006 ) sungai cikapundung yang terletak di kota Bandung telah
mengalami penurunan kualitas yang sangat mengkhawatirkan. peningkatan
buangan limbah ke sungai ini menyebabkan juga meningkatnya kadar nitrogen
berlebih yang bersifat toksik. Kemudian Status Lingkungan Hidup Provinsi Bali
( 2009 ) menyebutkan bahwa sepuluh sungai di Provinsi Bali telah mengalami
penurunan kualitas, karena terkontaminasi limbah. Sungai sungai tersebut
terindikasi mengandung Biological Oxygen Demand ( BOD ), Chemical Oxygen
Demand ( COD ), lapisan minyak, fosfat, dan lainnya.
Badan perairan yang tercemar tentunya akan menimbulkan beberapa
dampak merugikan, salah satunya menimbulkan beberapa jenis penyakit bawaan
air (water borne diseases). Jenis penyakit bawaan air diantaranya adalah disentri,
thypus, kolera, hepatitis A, dan poliomelistis anterior akut ( Widyastuti, 2003 ).
Kualitas air di badan perairan dapat diuji dengan tiga kelompok parameter,
yaitu parameter fisika, kimia, dan biologi. Parameter fisika terdiri dari temperatur,
warna, bau, kekeruhan, dan padatan tersuspensi. Temperatur dari air buangan
biasanya sedikit lebih tinggi daripada air bersih untuk minum. Temperatur ini
dapat mempengaruhi aktifitas mikrobial, sulubilitas dari gas, dan viskositas.
Kemudian warna air buangan segar biasanya berwarna agak abu-abu, dalam
kondisi septik air buangan akan berwarna hitam. Bau air buangan segar
mempunyai bau seperti sabun atau bau lemak, dalam kondisi septik akan berbau
sulfur dan kurang sedap. Kemudian kekeruhan pada air buangan sangat tergantung
4
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
B.
Bahan
C.
Alat
D.
Cara Kerja
1. Penentuan wilayah penelitian
Wilayah penelitian ditentukan berdasarkan adanya badan perairan dan
rencana pembangunan infrastruktur pengolahan air limbah dan sanitasi.
2. Pengambilan data
6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka didapatkan hasil
sebagai berikut :
1. Data Sosial Ekonomi
(a)
(b)
(a)
(b)
10
(a)
(b)
36 %.
Sedangkan penggunaan air untuk masak dengan persentase terkecil berasal dari
tangki air dengan 2 %. Berdasarkan sumber air untuk minum yang digunakan oleh
responden, ditemukan permasalahan air seperti berbau dengan persentase 13 %,
berasa 5 %, dan berwarna 15 % .
(a)
11
(b)
Gambar 6. ( a ) Pembuangan air limbah ( b ) permasalahan pembuangan air limbah
Gambar 6 menjelaskan mengenai persentase sistem pembuangan air limbah pada
rumah responden. Sebagian responden membuang langsung air limbahnya ke
selokan dengan persentase sebesar 84 %. Kemudian persentase pembuangan air
limbah ke sungai sebesar 11 % dan septic tank 5 % . Terdapat beberapa
permasalahan yang terjadi dalam pembuangan air limbah seperti adanya sarang
jentik nyamuk
2.
12
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Pelayanan sanitasi di kota Bandung masih dibawah standar. Secara
tidak langsung dapat disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat
dan rendahnya keadaan ekonomi masyarakat. Buruknya pelayanan sanitasi
mempunyai dampak yang negatif terhadap kesehatan masyarakat serta
menurunnya kualitas badan sungai. Penentuan kualitas badan sungai dapat
diukur menggunakan parameter fisik, kimia, dan biologis. Berdasarkan hasil
penelitian didapat bahwa sungai cicadas telah tercemar dengan kategori berat
( berdasarkan PP RI No. 82/2001. Peningkatan pelayanan sanitasi berupa
13
DAFTAR PUSTAKA
Akoto, O., Bruce, T. N., Darkol, G. 2008. Heavy metals pollution profiles in
streams serving the Owabi reservoir. African Journal of Environmental
Science and Technology. Vol. 2. No. 11. pp. 354-359.
Alaerts, G and S.S. Santika. 1994. Metode Penelitian Air. Penerbit Usaha
Nasional Surabaya.
Darsono, V. 1992. Pengantar Ilmu Lingkungan. Penerbit Universitas Atmajaya,
Yogyakarta, hal : 66, 68.
Djajadiningrat
dan
Azis.
1992.
Pengendalian
Pencemaran
Limbah
Pusair. 2004. Status Mutu Air Sungai. Pusat Litbang SDA. Jakarta
Servais, Pierre. Et al; 2007; Fecal bacteria in the rivers of the Seine
drainage network France): Sources, fate and modeling; Universit Libre
de Bruxelles; Bruxelles.
Singh, K. P., Malik, A., Sinha, S., Singh, K., Murthy, R. C. 2005. Estimation of
Source of Heavy Metal Contamination in Sediments of Gomti River (India)
Using Principal Component Analysis, Water, Air, and Soil Polution.
Springer. Vol 166. pp. 321-341.
Sugiharto, E.1987. Dasar-dasar Pengolahan Air Limbah.UI Press: Jakarta
Unicef Indonesia. 2012. Ringkasan Kajian : Air Bersih, Sanitasi, dan Kebersihan.
Unicef. Hal : 1.
Widyastuti, P. 2007. Manajemen dan Logistik Bantuan Kemanusiaan dalam
Sektor Kesehatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta . hal : 6.
World Bank Country. 1994. Indonesia : Environment and Development. The
World Bank. Washington, D.C. p : 35.
15
LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Sosial Ekonomi
16
17
18
19
20
21
22
23
24