Anda di halaman 1dari 3

PENJERATAN (STRANGULATION)

Adalah terhalangnya udara masuk ke saluran pernafasan akibat


adanya tenaga dari luar. Di sini tidak ada pengaruh berat badan seperti pada
hanging.
Tipe :
1. Penjeratan dengan tali.
2. Dicekik (manual Strangulation.
3. Ditekan leher dengan bahan selain tali (misalnya potongan kayu,
lengan).
4. Mugging, leher ditekan dengan lutut atau siku.
Penjeratan dengan Tali
Sama dengan mati gantung, bahan apa saja dapat dipakai untuk
maksud ini. Biasanya, penjeratan dilakukan dalam pembunuhan, apalagi
korban pemerkosaan. Walaupun sama-sama ada bekas jeratan di leher
seperti hanging, tetapi strangulasi mempunyai cirri khas pula. Karena dokter
tidak datang ke TKP, maka pemeriksaan pada mayat harus hati-hati karena
yang didapat dokter di meja autopsy hanya bekas jeratan di leher. Bentuk,
jenis tali, dan simpul sering tidak disertakan pada mayat (telah dilepas), bila
masih ada, tali diputuskan di luar simpul supaya bisa direkonstruksi kembali.
Sebab Kematian
Kematian sering terjadi karena kombinasi beberapa sebab berikut :
1. Asfiksia, karena saluran nafas tertutup.
2. Venous congestion, aliran arteri masih masuk ke otak, sementara
aliran vena tertutup.
3. Iskemi otak, darah arteri tidak mengalir lagi ke otak.
4. Refleks vagal.

Pemeriksaan Post-Mortem
Prastiwi Octha, Modul 2, Blok 22 Forensik

Page 1

Pemeriksaan Luar
Bekas jeratan di leher berwarna merah kecoklatan bersambung
(continous) di bawah atau setentang cartilage thyroid, lecet di sekitar jeratan
karena

perlawanan

korban,

kadangkadang

ada

vesikel

halus.

Ini

menunjukkan korban masih hidup waktu dijerat. Warna bekas jeratan terlihat
kemerahan karena tali segera dilepas atau longgar setelah korban dijerat.
Bila tetap terjerat dalam waktu lama, bisa didapati warna bekas jeratan
kecoklatan seperti kertas perkamen. Kematian biasanya berlangsung lebih
lama

dari

hanging,

karena

korban

memberi

perlawanan

dengan

menegangkan leher sehingga proses kematian berlangsung lama. Itu


sebabnya tanda-tanda asfiksia pada penjeratan lebih jelas terlihat. Muka
terlihat bengkak dan membiru, mata melotot, begitu juga lidah menjulur.
Bintik perdarahan pada kening, temporal, kelopak dan bola mata lebih jelas.
Bisa didapati keluar feces dan urin. karena strangulasi umumnya karena
pembunuhan maka sering didapati tanda-tanda perlawanan. Bila terdapat
kejang mayat, maka perhatikan apakah ada benda yang digenggam seperti
rambut, kancing atau robekan baju pelaku, hal ini penting untuk mengetahui
siapa pelaku kejahatan.
Pemeriksaan Dalam
Paling penting pemeriksaan daerah leher di mana terdapat lebam di
setentang dan sekitar penjeratan. Dijumpai fraktur tulang krikoid dan tulang
rawan trakea lainnya. Mucosa laring dan trakea menebal dan berwarna
merah, terkadang disertai perdarahan kecil. Paru-paru congested dengan
tanda-tanda perbendungan, Tardieus spot, begitu juga tanda perbendungan
pada organ lain.

Prastiwi Octha, Modul 2, Blok 22 Forensik

Page 2

Observasi

Mati Gantung

Penjeratan

Motif
Tanda asfiksia
Tanda jeratan di leher
Letak jeratan
Bekas tali

Bunuh diri
Kurang jelas
Miring, tidak kontiniu
Antara dagu dan laring
Keras, kering, coklat tua

Pembunuhan
Jelas
Horizontal dan kontiniu
Di bawah tiroid
Lunak dan kemerahan

Lecet setentang tali


Tanda perlawanan
Fraktur laring dan

seperti kulit disamak


Jarang dijumpai
Tidak ada
jarang

Umumnya ada
Sering ada
Sering

trakea
Fraktur os hyiod
Dislokasi vertebra

sering
Ada pada juridicial

Jarang
Jarang

Perdarahan pada

hanging
Sangat jarang

Ada, bersama buih dari

saluran pernafasan
Air ludah

Mengalir dari satu sisi

mulut dan hidung


Tidak ada

Tardieus spot
Muka

sudut mulut
jarang
Pucat

Sering
Sianosis dan kongesti

Prastiwi Octha, Modul 2, Blok 22 Forensik

Page 3

Anda mungkin juga menyukai