Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh penambahan batu kumbung pada
tanah dari Lamongan terhadap nilai
California Bearing Ratio (CBR)
D. Rumusan
Masalah
E.
Manfaat
1. Bagi Penulis.
a. Penelitian diharap bisa digunakan sebagai parameter untuk
Penelitian
meningkatkan daya dukung tanah terhadap perkerasan jalan.
b. Bisa digunakan sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih
lanjut, khususnya yang berhubungan dengan bahan stabilisasi
tanah.
c. Dapat menjadi pertimbangan disaat akan merencanakan
konstruksi perkerasan jalan diatas tanah yang berlempung.
2. Bagi Masyarakat.
Sebagai gambaran dalam memberikan alternatif kepada
masyarakat untuk membantu menyelesaikan masalah yang
berhubungan tentang karakteristik tanah di Lamongan,
pemanfaatan batu kumbung, stabilisasi tanah dengan batu
kumbung, serta dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi
pembangunan konstruksi jalan dalam mengambil kebijakan tentang
metode yang digunakan.
3. Bagi Jurusan.
Memberikan referensi tambahan dan juga sebagai
pembendaharaan perpustakaan agar berguna di dalam
pengembangan ilmu pengetahuan sebagai wujud pengabdian
terhadap Tri Dharma Perguruan Tinggi.
A. Tanah Dasar
Bab II Kajian
Pustaka
B. Klasifikasi
Istilah klasifikasi tanah merupakan unsur jenis-jenis tanah yang
Tanah
berbeda-beda tapi mempunyai sifat yang serupa ke dalam kelompokkelompok berdasarkan pemakaiannya. Klasifikasi tanah juga memiliki
arti yang memberikan suatu bahasa yang mudah untuk menjelaskan
secara singkat sifat-sifat umum tanah yang sangat bervariasi. (Noor
Endah dan Indrasurya B. Mochtar, 1985 : 64)
C. Tanah
Lamongan
Tanah Lamongan sama halnya dengan tanah di daerahdaerah lainnya, namun yang membedakan adalah warnanya
yang coklat tua kehitaman. Lamongan merupakan dataran
rendah dengan kondisi topografi tanah pasir, lempung, lanau
dan jenis endapan lainnya. (Susi Susanti, 2011)
D. Stabilisasi
Tanah
Stabilisasi tanah merupakan metode penanganan tanah
agar menjadi lebih stabil (kokoh, kuat, tidak berubah bentuk,
solid).
Pada umumnya, stabilisasi tanah dibagi menjadi dua, yaitu:
1.Stabilisasi mekanis
2.Stabilisasi dengan bahan tambah atau kimiawi
E. Batu Kumbung
Batu kumbung sendiri merupakan batuan sedimen yakni
batuan dari endapan kapur atau batuan dolomite yang
ditambang dari perbukitan dan dipotong-potong persegi dengan
berbagai ukuran sesuai dengan fungsi dan kegunaannya.
F. Konsistensi
Batas-batas
Tanah tersebut dinyatakan sebagai berikut :
1.Batas Cair (liquit Limit) : kadar air dimana tanah berubah dari
keadaan cair menjadi keadaan plastis.
2.Batas Plastis (Plastic Limit) : kadar air dimana tanah berubah
dari keadaan plastis menjadi keadaan semi solid.
3.Batas Kerut (Shringkage Limit) : kadar air dimana tanah
berubah dari semi solid menjadi keadaan solid
G. Perkerasan
Jalan
Bab
III
Penelitian
Metod
A. Jenis Penelitian
B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas penelitian adalah penambahan masingmasing prosentase batu kumbung
2. Variabel terikat penelitian adalah nilai California Bearing
Ratio (CBR)
3. Variabel kontrol penelitian adalah tanah merah dan batu
kumbung dariDesa Kebalan Pelang Kecamatan Babat
Kabupaten Lamongan, serta kepadatan tanah
Pelaksanaan Penelitian
1. Tempat penelitian dilaksanakan di laboratorium mekanika
tanah UNESA
2. Waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan Maret
2014 sampai dengan bulan April 2014.
3. Populasi dalam penelitian menggunakan tanah dari daerah
Babat Lamongan.
. Langkah Penelitian
1. Menyiapkan bahan-bahan yang akan dipakai yaitu tanah Lamongan lolos ayakan
no.10 & no. 40
2. Membuat campuran batu kumbung pada tanah Lamongan dengan prosentase kapur
(0%, 2%, 4%, 6%, 8%)
3. Melakukan tes Atterberg pada masing-masing benda uji
4. Melakukan pemeraman selama 1 hari pada masing-masing campuran prosentase
batu kumbung
5. Melakukan tes pemadatan (standar proctor) pada masing-masng campuran untuk
mencari kepadatan maksimum dan kadar air optimum
6. Membuat benda uji dari masing-masing campuran prosentase batu kumbung (0%,
4%, 8%, 12%) dengan kadar air optimum yang didapatkan dari hasil tes pemadatan
7. Melakukan tes perkerasan tanah dari masing-masing benda uji untuk mendapatkan
nilai CBR dengan menggunakan alat CBR laboratorium.
8. Menaganalisa data hasil penelitian kemudian menarik kesimpulan
klik
NCCR
14