BAB 4 Fix 1 Des
BAB 4 Fix 1 Des
TUGAS KHUSUS
Mengamati Pengaruh Buah Restan Terhadap Kenaikan ALB
(Asam Lemak Bebas) Atau FFA (Free Fatty Acid) Pada Titik
Pengambilan Sampel OP (Oil Production), VCT (Vertical Continious
Tank) dan OG (Oil Gutter) Sebagai Salah Satu Faktor Penentu Mutu
Crude Palm Oil (CPO)
4.1 Latar Belakang
Asam Lemak Bebas (ALB) atau Free Fatty Acid (FFA) adalah asam yang
dibebaskan pada hidrolisa dari lemak. Asam lemak yang ada pada CPO terdiri dari
berbagai macam, seperti terlihat pada Tabel 4.1. Tetapi untuk perhitungan kadar ALB
minyak sawit dianggap sebagai Asam palmitat dengan berat molekul 256.
Tabel 4.1. Jenis-Jenis Asam Lemak Pada CPO
No
1
2
3
4
ALB sangat berpengaruh terhadap mutu CPO. ALB yang tinggi atau melebihi
standar menunjukkan kualitas CPO rendah. Sebaliknya, CPO yang kadar ALB
rendah, maka mutunya dapat dikatakan baik jika ditinjau dari asam lemak bebasnya.
Di PT. MII DURI XIII beberapa waktu setelah panen buah tertumpuk lama di
stasiun sortasi dan pabrik sempat mengalami banyak kerusakan yang mengakibatkan
buah lebih lama menunggu untuk di olah sehingga mengakibatkan terjadinya
kenaikan ALB di atas standart yang di tentukan.
Berdasarkan keterangan di atas maka maka tugas khusus ditekankan untuk
mengetahui bagaimana aktifitas enzim pada CPO dan apa yang menyebabkan buah
restan menjadikan ALB pada CPO tinggi di stasiun klarifikasi.
4.2 Kasus yang Diamati
62
Adapun kasus khusus yang diamati pada Kerja Praktek ini adalah pengaruh
buah restan terhadap kenaikan ALB.
4.3 Uraian Kasus yang Diamati
Didalam buah kelapa sawit ada enzim lipase dan oksidase yang tetap bekerja
sebelum enzim itu dihentikan dengan cara fisika dan kimia. Cara fisika yaitu dengan
cara pemanasan pada suhu yang dapat mendegradasi protein. Enzim lipase bertindak
sebagai katalisator dalam pembentukan trigliserida dan kemudian memecahnya
kembali menjadi ALB. Enzim oksidase berperan dalam proses pembentukan
peroksida yang kemudian dioksidasi lagi dan pecah menjadi gugusan aldehid dan
kation. Senyawa aldehid bila dioksidasi lagi akan menjadi asam. Jadi ALB yang
terdapat dalam minyak sawit merupakan hasil kerja enzim lipase dan oksidase.
Aktifitas enzim semakin tinggi apabila buah mengalami luka dan terlalu lama
mengalami penanganan pasca panen. Untuk mengurangi aktifitas enzim, sampai di
pabrik kelapa sawit diusahakan agar buah tidak rusak dan buah tidak busuk.
Variabel yang Sangat Berpengaruh Terhadap Asam Lemak Bebas
Beberapa variabel proses yang sangat berpengaruh terhadap perolehan asam
lemak seperti pengaruh suhu, kematangan buah, kadar pelukaan buah, pengadukan,
penambahan air, penambahan CPO dan lama penyimpanan.
a. Pengaruh Temperatur
Enzim lipase pada buah kelapa sawit sudah tidak aktif pada suhu rendah dan
suhu tinggi. Secara umum temperatur sangat berpengaruh pada reaksi kimia, dimana
kenaikan temperatur akan menaikkan kecepatan reaksi. Sifat enzim yang inaktif pada
suhu tinggi, maka pada proses enzimatis ada batasan suhu supaya enzim dapat
bekerja secara optimal. Penurunan aktifitas enzim pada suhu tinggi diduga
diakibatkan oleh denaturasi protein. Dan juga pada suhu rendah, aktifitas enzim juga
menurun yang diakibatkan oleh denaturasi enzim.
63
64
OG
VCT
OP
65
Data Pengamatan
Data pada setiap tabel diperoleh dengan menganalisa sampel dari setiap unit
yang dilakukan pada tanggal 11, 12, 13, 14, 15 dan 16 Agustus 2014. Dari data dapat
diperoleh angka asam lemak bebas menggunakan persamaan (A). Berdasarkan data
dari Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa CPO yang ALB nya tinggi ditempatkan pada
storage tank 1 sedangkan CPO dengan ALB rendah ditempatkan pada storage tank 2.
Tabel 4.2. Data Penentuan Asam Lemak Bebas (ALB)
Tanggal 11 Agustus 2014
Oil Gutter
Waktu
Volum
Sampel
Pencuplikan
NaOH
(gr)
(Pukul)
(N)
08.00 Wib
5,0361
7,5
09.00 Wib
5,0004
8,4
10.00 Wib
5,0939
8,1
11.00 Wib
5,0184
8,2
12.00 Wib
5,0603
8,3
Tangki 1
5,0207
10,1
Tangki 2
5,0833
8,1
Tanggal 12 Agustus 2014
Oil Gutter
Waktu
Volum
Sampe
Pencuplikan
NaOH
l (gr)
(Pukul)
(N)
08.00 Wib
5,0014
8,7
09.00 Wib
5,0061
8,5
10.00 Wib
5,0896
9,1
11.00 Wib
5,0198
9,8
12.00 Wib
5,0286
9,3
Tangki 1
5,0266
10,4
Tangki 2
5,0618
8,0
ALB
(%)
Sampe
l (gr)
4,02
4,54
4,29
4,41
4,43
5,43
4,3
5,0278
5,0131
5,0477
5,0309
5,0407
ALB
(%)
Sampel
(gr)
4,62
4,51
4,75
5,18
4,91
5,49
4,2
5,0389
5,0127
5,0713
5,0031
5,0184
VCT
Volum
NaOH
(N)
11,2
10
9,7
9,5
9,5
VCT
Volum
NaOH
(N)
10
9,6
9,8
9,8
10
ALB
(%)
6,01
5,39
5,19
5,10
5,09
ALB
(%)
5,27
5,08
5,13
5,20
5,29
Pipa Produksi
Volum
Sampel
ALB
NaOH
(gr)
(%)
(N)
5,0105
11
5,93
5,0176
10,7
5,76
5,0324
10,3
5,53
5,0329
9,6
5,15
5,0214
9,6
5,16
Pipa Produksi
Volum
Sampel
NaOH
(gr)
(N)
5,044
10,5
5,0487
10
5,1314
10,2
5,0494
10
5,1223
10
66
ALB
(%)
5,53
5,26
5,28
5,26
5,18
ALB
(%)
Sampel
(gr)
5,23
6,1
4,7
4,8
4,96
5,25
4,48
5,0031
5,0506
5,0321
5,1499
5,0874
ALB
(%)
Sampel
(gr)
4,7
4,61
4,71
4,8
4,68
5,23
4,38
5,0128
5,0095
5,0193
5,0367
5,0494
ALB
(%)
Sampel
(gr)
5,6
5,35
5,13
4,89
4,96
5,34
4,54
5,0619
5,0142
5,0172
5,0498
5,0229
VCT
Volum
NaOH
(N)
9,8
9,2
11,6
10,5
11
VCT
Volum
NaOH
(N)
10
9,9
9,4
9,7
9,7
VCT
Volum
NaOH
(N)
11,1
10,5
11,4
10,9
10,4
ALB
(%)
5,2
4,84
6,12
5,41
5,74
ALB
(%)
5,30
5,15
5,01
5,15
5,14
ALB
(%)
5,87
5,60
6,08
5,77
5,54
Pipa Produksi
Volum
Sampel
NaOH
(gr)
(N)
5,0256
11
5,1116
11,3
5,0175
11,5
5,0068
11,1
5,0554
11,3
Pipa Produksi
Volum
Sampel
NaOH
(gr)
(N)
5,0391
10,5
5,0336
10
5,0318
9,9
5,0309
9,8
5,0516
10
Pipa Produksi
Volum
Sampel
NaOH
(gr)
(N)
5,0613
10,4
5,0451
11
5,0353
11,2
5,0226
11,1
5,0316
10,7
67
ALB
(%)
5,81
5,87
6,51
5,88
5,93
ALB
(%)
5,53
5,27
5,26
5,21
5,29
ALB
(%)
6,03
5,83
5,95
5,91
5,69
ALB
(%)
Sampel
(gr)
5,28
5,3
5,16
5,21
4,93
5,89
4,42
5,0987
5,0708
5,0288
5,0682
5,0997
VCT
Volum
NaOH
(N)
11,8
11,1
11
10,9
10,7
ALB
(%)
6,24
5,90
5,90
5,80
5,66
Pipa Produksi
Volum
Sampel
NaOH
(gr)
(N)
5,0178
12,6
5,0423
12
5,0204
11,8
5,0548
11,9
5,0615
11,7
Untuk memperoleh persentasi ALB, data pada Tabel 4.2 diolah dengan
menggunakan rumus berikut:
TVxNx25.6
% ALB
(W 2 W 1)
........... Persamaan (A)
Keterangan :
TV
= Volume NaOH yang digunakan (ml)
N
= Normalitas NaOH (N)
W2-W1 = Berat minyak yang digunakan (g)
68
ALB
(%)
6,77
6,41
6,34
6,35
6,27
Hasil data pengamatan yang diperoleh dapat pada gambar 4.2 berikut :
5 Produksi
Pipa
% ALB
4
Oil Gutter
%
3
2
VCT
Pipa5Produksi
ALB
4
Oil Gutter
3
7
Standar
10
11
12
Waktu
VCT2
10
Standar
11
12
waktu
7
6
5 Produksi
Pipa
% ALB
4
Oil Gutter
3
2
VCT
7
10
Standar
11
12
Waktu
(a)
(b)
(c)
69
5 Produksi
Pipa
% ALB
4
% ALB
3
2
VCT
5
Pipa
Produksi
Oil Gutter
Oil Gutter
4
3
Standar
10
11
12
Waktu
VCT
2
7
Standar
8
10
11
12
Waktu
7
6
5 Produksi
Pipa
% ALB
4
Oil Gutter
3
VCT
2
Standar
8
10
11
12
Waktu
(d)
(e)
(f)
70