Anda di halaman 1dari 12

FILTER DIGITAL

2.1. PENGERTIAN DAN KLASIFIKASI


Filter adalah adalah sebuah rangkaian yang dirancang agar melewatkan suatu pitra
frekuensi tertentu seraya memperlemah semua isyarat di luar pita ini. Pengertian
lain dari filter adalah rangkaian pemilih frekuensi agar dapat melewatkan
frekuensi yang diinginkan dan menahan (couple)/membuang (by pass) frekuensi
lainnya.
Jaringan-jaringan filter bisa bersifat aktif maupun pasif.
Jaringan filter pasif hanya berisi tahanan, inductor dan kapasitor saja.
Jaringan Filter aktif berisikan transistor atau op-amp ditambah tahanan, inductor
dan kapasitor.
Adapun Jenis-Jenis Filter :Filter Low Pass adalah sebuah rangkaian yang
tegangan keluarannya tetap dari dc naik sampai ke suatu frekuensi cut-off fc.
Bersama naiknya frekuensi di atas fc, tegangan keluarannya diperlemah (turun).
Low Pass Filter adalah jenis filter yang melewatkan frekuensi rendah serta
meredam/menahan frekuensi tinggi. Bentuk respon LPF seperti ditunjukkan
gambar di bawah ini.

Gambar respon LPF


Pita Lewat : Jangkauan frekuensi yang dipancarkan
Pita Stop : Jangkauan frekuensi yang diperlemah.
Frekuensi cutoff (fc) : disebut frekuensi 0.707, frekuensi 3-dB, frekuensi pojok,
atau frekuensi putus.
Filter High Pass memperlemah tegangan keluaran untuk semua frekuensi di
bawah frekuensi cutoff fc. Di atas fc, besarnya tegangan keluaran tetap. Garis
penuh adalah kurva idealnya, sedangkan kurva putus-putus menunjukkan
bagaimana filter-filter high pass yang praktis menyimpang dari ideal.
Pengertian lain dari High Pass Filter yaitu jenis filter yang melewatkan frekuensi
tinggi serta meredam/menahan frekuensi rendah. Bentuk respon HPF seperti
ditunjukkan gambar di bawah ini.

Filter Band Pass hanya melewatkan sebuah pita frekuensi saja seraya
memperlemah semua frekuensi di luar pita itu. Pengertian lain dari Band Pass
Filter adalah filter yang melewatkan suatu range frekuensi. Dalam
perancangannya diperhitungkan nilai Q(faktor mutu). dengan
Q = faktor mutu
fo = frekuensi cutoff
B = lebar pita frekuensi
Gambar Band Pass Filter seperti berikut ini :

Filter Band Elimination, yaitu filter band elimination menolak pita frekuensi
tertentu seraya melewatkan semua frekuensi diluar pita itu.Bisa juga disebut Band
Reject merupakan kebalikan dari Band Pass, yaitu merupakan filter yang menolak
suatu range frekuensi. Sama seperti bandpass filter, band reject juga
memperhitungkan faktor mutu.

2.2 Filter IIR


Yang perlu diingat disini bahwa infinite inpulse response (IIR) dalam hal
ini bukan berarti filter yang bekerja dari nilai negatif tak hingga sampai positif tak
hingga.Pengertian sederhana untuk infinite impulse respon filter disini adalah
bahwa output filter merupakan fungsi dari kondisi input sekarang, input
sebelumnya dan output di waktu sebelumnya. Konsep ini kemudian lebih kita
kenal sebagai recursive filter, yang mana melibatkan proses feedback dan feed
forward. Dalam bentuk persamaan beda yang menghubungkan input dengan
output dinyatakan seperti persmaaan (1) berikut ini.

dimana:
l =1
k =0
- {bk} koefisien feed forward
- {al} koefisien feed back
- banyaknya (total koefisien) = M+N+1
- N ditetapkan sebagai orde filter IIR
Untuk merealisasikan ke dalam sebuah program simulasi atau perangkat keras
maka bentuk persamaan diatas dapat disederhanakan ke dalam diagram blok
Gambar 1. Untuk implementasi sebuah low pass filter bersifat narrow-band
menggunakan sebuah filter IIR merupakan pilihan yang sangat sulit tetapi masih
mungkin dilakukan. Satu alasannya adalah penentuan orde yang tepat sehingga
menghasilkan bentuk yang tajam pada respon frekuensi relative sulit. Pada
domain unit circle bidang-z sering ditandai dengan letak pole-pole yang ada diluar
lingkaran, hal ini secara fisis memberikan arti bahwa filter yang dihasilkan tidak
stabil.

Kita coba untuk merealisasikan dalam program Matlab secara sederhana dengan
melihat pada masing-masing kasus, dalam hal ini adalah low pass filter (LPF) dan
high pass filter (HPF).
Contoh 1:
Kita akan mencoba merancang sebuah low pass filter (LPF) IIR dengan
memanfaatkan filter Butterworth. Frekuensi cut off ditetapkan sebesar 2000 Hz.
Dalam hal ini frekuensi sampling adalah 10000 Hz. Langkah realisasi dalam
Matlab adalah sebagai berikut.
clear all;
R=0.2;
N=16;
Wn=0.2;
figure(1);
[B,A] = butter(N,Wn);
[H,w]=freqz(B,A,N);
len_f=length(H);
f=1/len_f:1/len_f:1;
plot(f,20*log10(abs(H)),'linewidth',2)

Contoh 2:
Pada contoh kedua ini kita akan mencoba merancang sebuah filter IIR untuk high
pass filter (HPF). Tetap dengan frekuensi cut off 2000 Hz, dan frekuensi sampling
10000.Langkah pemrogramanya adalah dengan sedikit memodifikasi bagian
berikut. [B,A] = butter(N,Wn,'high'); Ini akan memberikan respon frekuensi
seperti berikut.

2.3 Perancangan Filter


Perancangan filter berguna untuk menentukan konstanta pengali filter
untuk masing-masing frekuensi
cut-off. Metode perancangan filter IIR digital yang digunakan adalah metode
transformasi A/D(analog-todigital)[1].Frekuensi sampling ADC/DAC yang
digunakan adalah 48.000Hz. Metode ini banyak diketahui

namun tidak dapat mengendalikan karakteristik fasa filter.Frekuensi cut-off filter


dapat diubah dari 10.000Hz
hingga 20.000Hz dengan selisih 1.000Hz.Fungsi alih filter IIR untuk perancangan
ini adalah.

Fungsi alih filter analog kemudian ditransformasikan menjadi digital


menggunakan transformasi bilinear.Hasil transformasi bilinear adalah
konstanta filter berbentuk pecahan desimal. Konstanta filter kemudian diubah
menjadi bentuk signed fixed-point agar dapat diolah dalam FPGA. Cara
merubah adalah mengalikan dengan , lalu dikonversi menjadi bentuk biner.
Konstanta negatif direpresentasikan menggunakan format twocomplement.
B. Blok Diagram Sistem
Implementasi dimulai dengan membuat blok diagram sistem. Gambar 2
menunjukan blok diagram sistem.

a) Karakteristik dari Digital Filter


Filter digital dicirikan oleh fungsi transfer. Analisis matematis dari fungsi
transfer dapat menggambarkan bagaimana filter digital akan menanggapi segala
masukan. Dengan demikian, merancang filter terdiri dari spesifikasi sesuai dengan
masalah nya.(misalnya, dua buah filter lowpass dengan urutan tertentu frekuensi
cut-off), dan kemudian menghasilkan fungsi transfer yang memenuhi spesifikasi.
Fungsi transfer linear(waktu-invarian) filter digital dapat dinyatakan sebagai
fungsi transfer dalam Z-. Lihat persamaan fungsi transfer Z-transform's LCCD.

Persaman ini untuk filter recursive, yang biasanya mengarah pada perilaku respon
impulse yang tak terbatas, tetapi jika penyebut adalah satu, maka adalah bentuk
untuk respon impulse yang terbatas penyaring.
Definisi Transformasi Z
Transformasi-z, F(z), dari fungsi waktu diskrit f(n) adalah:

dengan z adalah variabel kompleksHubungan pada Pers. (1)


bilateral.
Pers. (1) dapat ditulis:

Transformasi-z

Jika f(n)=0 untuk n<0, maka:

Hubungan pada Pers. (2) Transformasi-z unilateral (satu sisi)


Region Of Convergence (ROC)

Definisi kedua Transformasi Z


Bagi suatu barisan berhingga x yang diketahui, sebuah fungsi X(z) dari variabel
kompleks z didefinisikan dengan membentuk polinom:

Fungsi X(z) disebut fungsi penurun (generating function) atau transformasi-Z


dari barisan x. (Seharusnya dapat dibedakan antara fungsi X(.) dan nilai yang
diambil fungsi ini untuk suatu z tertentu. Namun demikian, berdasarkan pada cara
penulisan baku, maka akan diikuti praktek yang telah dianut dengan
menggunakan X(z) untuk mengartikan keduanya).Pada (8.1), indeks-indeks
awal dan akhir dari barisan, yakni l dan m, dapat merupakan sebarang bilangan
bulat mulai dari -8 hingga +8. Contoh berikut melukiskan perhitungan yang
digunakan untuk memperoleh transformasi-Z bagi beberapa barisan
sederhana.
Contoh: Andaikan barisan x adalah barisan berhingga:

Sifat-Sifat Trasformasi-z
1. Linearitas
2. Time Shifting (pergesearan waktu)
3. Convolusi
4. Teorema nilai awal

Sifat-Sifat Transformasi-z
1. Linieritas

Sifat-Sifat Transformasi-z
2. Time Shifting/Pergeseran waktu

SCRIPT
Contoh :

Scriptnya:
n = 100;
B1 = [0.2066,0.4131,0.2066];
A1 = [1,-0.3695,0.1958];
[H1z,w1T] = freqz(B1,A1,n);
plot(w1T,abs(H1z)), title(Filter Digi
H1(z)),
xlabel(Frekwensi ternormalisasi),
ylabel(Besaran), grid;

Scriptnya:
n = 100;
B2 = [0.2066,0.4131,0.2066];

A2 = [1,-0.3695,0.1958];
[H2z,w2T] = freqz(B2,A2,n);
plot(w2T,abs(H2z)), title(Filter Digital
H2(z)),
xlabel(Frekwensi ternormalisasi),
ylabel(Besaran), grid;

Scriptnya:
n = 100;
B3 = [0.2066,0.4131,0.2066];
A3 = [1,-0.3695,0.1958];
[H3z,w3T] = freqz(B3,A3,n);
plot(w3T,abs(H3z)), title(Filter Digital
H3(z)),
xlabel(Frekwensi ternormalisasi),
ylabel(Besaran), grid;

Desain Low Pass Filter


Desain low pass filter digital didesain dengan menggunakan berbagai prototype
tiga jenis filter digital seperti Butterworth , Chebyshev tipe 1 dan elliptic . Filter
optimum dipilih berdasarkan dari implementasi yang diinginkan termasuk tiga
kriteria yang terutama: kompleksitas, respon besran dan respon fasa.
Frekuensi Cutoff

= 1000Hz

Frekuensi Sample

= 8000Hz

Ripple passband = 0,5dB


Stopband attenuasi = 60dB
Band Transisi = 100Hz
Matlab Code (Chebyshev):
% Lowpass digital filter with chebyshev-I analog prototype

% Digital Filter specifications:


wp = 0.125*2*pi;

% digital passband frequency in Hz (normalized)

ws = 0.1375*2*pi; % digital stopband frequency in Hz (normalized)


Rs = 0.5;

% passband ripple in dB

As = 20;

% stopband attenuation in dB

% Analog Prototype Spesifications:


Fs = 1; T = 1/Fs;
OmegaP = (2/T)*tan(wp/2); % prewaRs prototype passband frequency
OmegaS = (2/T)*tan(ws/2); % prewaRs prototype passband frequency
% Analog Chebyshev-1 Prototype Filter Calculation:
[c,d] = cheby1(OmegaP,OmegaS,Rs,As,stop);
% Bilinear Transformation:
[b,a] = bilinear(cs,ds,Fs);
[db,mag,pha,grd,w] = freqz(b,a);
plot (w*8000/2/pi,db) ;
xlabel( frequency (Hz)); ylabel (decibels); title (magnitude in dB);

TUGAS PRATIKUM PEMROSESAN SINYAL DIGITAL


FILTER DIGITAL

Di susun oleh :
DINARI GUSTIANA C.D
TT-2D
1231130006

PROGRAMSTUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2015

Anda mungkin juga menyukai