DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

iv

DAFTAR GAMBAR

vi

DAFTAR TABEL

vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Ruang Lingkup
1.3 Maksud dan Tujuan

1
2
3

1.4 Waktu dan Tempat Pelaksaan Kerja Praktek

1.5 Metodologi Kerja Praktek

1.6 Manfaat Kerja Praktek

1.7 Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1

Sejarah singkat

2.2

Visi, Misi, Motto Kerja, dan Nilai - nilai PT. Aplikanusa Lintasarta

10

2.3

Identitas Perusahaan

12

Produk dan Layanan

16

2.4

BAB III DASAR TEORI

29

3.1

Sejarah Perkembangan Serat Optik

29

3.2

Pengertian Serat Optik

33

3.3

Karakteristik Serat Optik

34

3.4

Struktur Dasar Serat Optik

35
4

3.5
3.6

Jenis Jenis Serat Optik

Jenis Jenis Kabel Serat Optik

38
43

3.7

Sistem Komunikasi Serat Optik

44

3.8

Keuntungan dan Kerugian Sistem Komunikasi Serat Optik

62

BAB IV PENYAMBUNGAN KABEL SERAT OPTIK DENGAN METODE

PENYAMBUNGAN FUSI (FUSIGN SPLACING)

64

4.1 Dasar Penyambungan Serat Optik

64

4.2

Instalasi Komunikasi Serat Optik

66

4.3

Hal Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Proses Penyambungan

68

4.4 Alat dan Bahan Penyambungan Serat Optik

4.5 Prosedur Penyambungan Kabel
4.6 Diagram Alir Penyambungan Kabel Serat Optik
BAB V PENUTUP
5.1.
5.2.

Kesimpulan
Saran

70
72
83
84
84
85

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Logo PT. Aplikanusa Lintasarta

12

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. Aplikanusa Lintasarta

14

Gambar 3.1 Serat Optik

34

Gambar 3.2 Struktur Serat Optik

36

Gambar 3.3 Single Mode Step Index

38

Gambar 3.4 Multi Mode Step Index

40

Gambar 3.5 Multi Mode Graded Index

41

Gambar 3.6 Kabel serat optik jenis tight buffered

43

Gambar 3.7 Kabel serat optik jenis loose tube

44

Gambar 3.8 Diagram Sistem Transmisi Serat Optik

45

Gambar 3.9 kurva karakteristik panjang gelombang Serat Optik

46

Gambar 3.10 Link Point To Point dan Parameter parameternya

47

Gambar 3.11 sinar cahaya yang datang pada bidang batas

51

Gambar 3.12 Sudut dimana sinar dapat diterima oleh serat optik

52

Gambar 3.13 Cahaya terpencar ke segala arah.

Gambar 3.14 Macrobending

55
56

Gambar 3.15 Microbending

57

Gambar 3.15 Pemantulan Fresnel

Gambar 3.16 Pemantulan Fresnel di setiap batas bidang

58
58

Gambar 3.17 Core to cladding eccentricity

59

Gambar 3.18 Cladding diameter variation.

60

Gambar 3.19. Core ellipticity

60

Gambar 3.20. Core diameter variation

61

Gambar 4.1 Core yang siap untuk dilebur dalam fusion splicer

65

Gambar 4.2 Penyambungan dengan konektor

65

Gambar 4.3 Komponen instalasi komunikasi serat optik

66

Gambar 4.4 Instalasi komunikasi serat optik

68

Gambar 4.5 Toolkit splicer

Gambar 4.6 Proses pemisahan HDPE Sheath
Gambar 4.7 Proses pemotongan strength member dan filler
Gambar 4.8 Proses pengupasan lapisan coating
Gambar 4.9 Pemasangan kabel serat optik pada join closure
Gambar 4.10 protection sleave
Gambar 4.11 Cara mengupas core dengan fiber stripper
Gambar 4.12 Proses pembersihan core dengan alcohol
Gambar 4.13 fiber cleaver CT-30
Gambar 4.14 Pemotongan core terbuka dengan fiber cleaver

73
74
74
75
75
76
77
77
78
78

Gambar 4.15 Proses pengecekan titik putus sepanjang kabel serat optik

80

Gambar 4.16 Cara memposisikan core pada Optical Fiber Fusion Splicer

81

Gambar 4.17 Proses penyambungan core

81

Gambar 4.18 Proses peletakkan sambungan core dan penghangatan protection sleave

82

Gambar 4.19 Posisi kabel core yang dililitkan

Gambar 4.20 Diagram alir penyambungan serat optik

82
83

DAFTAR TABEL
4.1 Penomoran core pada kabel serat optik

70