Anda di halaman 1dari 10

BAB 4

POTENSI DAN MASALAH


4.1. Potensi
Di Pulau Mendanau, Kecamatan Selat Nasik Memilik beberapa potensi
dari berbagai aspeknya. Dari setiap karakteristik yang ada menimbulkan
berbagai macam potensi dan masalah yang beragam. Kondisi di Pulau
Mendanau Kecamatan Selat Nasik sebagai hinterland Kawasan Perikanan dan
Minapolitan memiliki berbagai macam karakteristik yang berbeda-beda mulai dari
topografi, pariwisata, sosial budaya, dan lain-lain. Dengan kondisi yang berbedabeda tersebut menimbulkan berbagai macam potensi dan masalah. Potensi yang
muncul harus dapat dikembangkan dan dimanfaatkan. Untuk lebih jelas dapat
dilihat pada Tabel 4.1
Tabel 4.1
Potensi Kawasan Perikanan dan Minapolitan

N
o

Aspek

Potensi

Kebijakan

2.

Fisik Dasar

Kependuduka
n&
Sosial Budaya

Kecamatan Selat Nasik memiliki potensi perikanan


tangkap dan budidaya perikanan
Pertanian dan Perkebunan dan kawasan pengolahan
karet.
Kecamatan Selat Nasik direncanakan sebagai kawasan
pariwisata
Tanah yang berada di Kecamatan Selat Nasik memiliki
jenis tanah latosol, regosol, dan alluvial sehingga
sangat cocok apabila digunakan sebagai lahan
perkebunan Desa Petaling dan Suakgual banyak
tertanam pohon karet dan lada
Terdapat hutan Mangrove yang mengelilingi Kecamatan
Selat Nasik luas sekitar 4528.701 Ha
Terumbu karang yang memiliki luas sekitar 1039 Ha
Pantai pasir panjang yang dapat dijadikan potensi
pariwisata
Hutan rimba dengan luas sebesar 7944.737Ha
Hutan Rawa dengan luas 66.016 Ha
Semak Belukar/Alang Alang luas 2436.229 Ha
Tegalan/Ladang memiliki luas 1249.211 Ha
Jumlah Penduduk di Pulau Mendanau Kecamatan
Selat Nasik Mengalami kenaikan setiap tahunnya
Penduduk Pulau Mendanau bekerja sebagai petani dan
nelayan
Masyarakat Pulau Mendanau sadar akan pentingnya
menjaga lingkungan contohnya Nelayan yang
melindungi terumbu karang dan biota yang hidup di
bawah laut, mereka tidak pernah melewati lautan yang

38

Lokasi

Kecamatan Selat Nasik

Kecamatan Selat Nasik


(Desa Petaling dan Desa
Suak Gual)

Pantai Pasir Panjang,


Kecamatan Selat Nasik

39

N
o

Aspek

Potensi

5.

6.

Perekonomian

Keuangan

terdapat terumbu karang di bawahnya, mereka lebih


baik memutar untuk melindunginya.
Kebudayaan Maras Taun dan Buang Jong agenda
setiap tahun yang selalu berlangsung, kebudayaan
tersebut sering menarik banyak wisatawan karena
budayanya yang unik.
Masyarakat di Kecamatan Selat Nasik bekerjasama
membangun Desanya agar lebih maju. seluruh
masyarakat selalu terlibat dalam setiap kegiatan
pembangunan desa secara partisipatif, mulai dari
proses perencanaan, pengambilan keputusan dalam
penggunaan dan pengelolaan dana sesuai kebutuhan
paling prioritas di desanya, sampai pada pelaksanaan
kegiatan dan pelestariannya.
Yang memiliki keunggulan setiap tahunnya adalah
tanaman perkebunan Karet, Padi Ladang, Kelapa dan
aren.
Produksi komoditas Perikanan yaitu Laisi, Teripang,
Selar, Kembung, Tamban, Anjang-anjang, Tongkol,
Tenggiri dan Bulat. Namun yang memiliki keunggulan
ialah Laisi dan Teripang.
Memiliki Terumbu karang
Pembudidayaan kerang mutiara
Memiliki bangunan penunjang kebutuhan keuangan
(koperasi)

Lokasi

Kecamatan Selat Nasik


(P. Mendanau)

Kecamatan Selat Nasik


(P.Mendanau)

Sumber : Hasil Observasi, 2013

Di Pulau Mendanau Kecamatan Selat Nasik banyak aspek yang menjadi


potensi

dalam bidang perikanan karena selat nasik adalah kawasan pesisir.

Sektor utama dari Kawasan pesisir adalah perikanan. Selain Sektor perikanan,
Pulau Mendanau Kecamatan Selat Nasik juga memiliki sektor yang dapat
dikembangkan seperti sektor Pariwisata. Pantai pasir panjang yang berada di
Desa Selat Nasik memiliki keindahan yang tidak kalah dengan pantai-pantai
tujuan pariwisata di Kabupaten Belitung

Gambar 4.1
Potensi Perikanan dan Pariwisata Pantai Pasir Panjang, Pulau Mendanau
Sumber : Observasi Lapangan, 2013

40

4.2.

Permasalahan
Permasalahan yang muncul di Pulau Mendanau dengan statusnya

sebagai pulau kecil diantaranya pada aspek Kependudukan, sosial budaya,


Sarana Prasarana,

keuangan dan.kelembagaan. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada Tabel


Tabel 4.2
Masalah di Pulau Mendanau Sebagai Pulau Kecil

No

Aspek

1.

Kependudukan

2.

Sosial Budaya

3.

Sarana Prasarana

4.

Kelembagaan

5.

Keuangan

Masalah
Persebaran penduduk di Pulau Mendanau
Kecamatan Selat Nasik tidak merata.
Penduduk paling banyak berada di Desa
Selat Nasik.
Pendidikan di Pulau Mendanau Kecamatan
Selat Nasik masih rendah rata-rata
penduduk hanya bersekolah hingga
Sekolah dasar dan juga Sekolah
Menengah Pertama
Masyarakat pulau mendanau mayoritas
bekerja sebagai nelayan dan petani
akibatnya banyak siswa siswi yang telah
lulus dari sekolah melanjutkan pekerjaan
sebagai nelayan atau petani kejadian
tersebut berlangsung secara terus
menerus sehingga tidak ada lapangan
kerja yang tercipta selain nelayan dan
petani
Pengadaan Sarana Prasarana penunjang
potensi yang masih minim seperti sarana
kegiatan
perikanan
tangkap
dan
budidaya kemudian sarana kegiatan
perkebunan.
Beberapa lembaga yang memiliki peran
penting tidak dapat berjalan dengan baik
karena kurangnya sumber daya manusia
Tidak memiliki sarana keuangan yang
dapat membantu masyarakat dalam
melakukan kegiatan keuangan sehingga
masyarakat pergi ke Tanjung Pandan
apabila akan melakukan kegiatan
finansial dan banyak meminjam ke
rentenir
atau
tengkulak
apabila
membutuhkan modal.

Sumber : Hasil Observasi, 2013

Lokasi

Kecamatan Selat
Nasik
(Pulau Mendanau)

Kecamatan Selat
Nasik
(Pulau Mendanau)

Kecamatan Selat
Nasik
(Pulau Mendanau)
Kecamatan Selat
Nasik
(Pulau Mendanau)

Kecamatan Selat
Nasik
(Pulau Mendanau)

41

Selat Nasik memiliki beberapa potensi, tetapi tidak ditunjang dengan


utilitas yang berada untuk Potensi tersebut. Misalnya akses jaringan jalan untuk
menuju Pantai Pasir Panjang yang belum adanya prasarana akses yang mudah
untuk dikunjungi masyarakat setempat maupun para wisatawan. Adapun gambar
jaringan jalan untuk menuju pantai pasir panjang dapat dilihat pada gambar 4.2

Gambar 4.2
Akses Jalan Menuju Potensi Pantai Pasir Panjang
Sumber : Observasi Lapangan, 2013

Selain permasalahan jaringan jalan, Pulau Mendanau, Kecamatan Selat


Nasik juga memiliki permasalahan akses jaringan listrik yang kurang karena
jaringan listrik di Kecamatan Selat Nasik tidak menyala selama 24 jam. Jaringan
listrik di Kecamatan Selat Nasik hanya hidup pada pukul 16.00-04.00 WIB. Tidak
adanya jaringan Listrik pada siang hari menghambat pekerjaan masyarakat di
Kecamatan Selat Nasik. Adapun gambar jaringan listrik dapat dilihat pada
gambar 4.3

42

Gambar 4.3
Jaringan Listrik Utama Di Pulau Mendanau
Sumber : Observasi Lapangan, 2013

43

4.3

Analisis SWOT
Pengembangan Pulau Mendanau sebagai pulau kecil berdasarkan sumber

daya pesisir dan kelautan memerlukan berbagai strategi, untuk mengetahui strategi
pengelolaannya dilakukan melalui analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan matching
toolyang penting untuk membantu mengembangkan 4 tipe strategi dengan
menggunakan semua faktor internal dan eksternal yang ada.
Keempat strategi tersebut adalah sebagai berikut :

1. SO, yaitu menggunakan kekuatan internal yang dimiliki untuk mengambil


peluang-peluang yang ada.

2. ST, yaitu berusaha untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancamanancaman dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki.
3. WO, yaitu bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal yang
ada dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal.
4. WT, yaitu berusaha bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal
serta menghindari ancaman
Outputnya adalah posisi dalam sistem dan kuadran dan perancangan konsep
dan strategi untuk mengatasi berbagai kendala yang diuraikan melalui Matriks SWOT.
Berikut ini adalah uraian Matriks SWOT pada Gambar Tabel 4.4
Gambar 4.4
Tabel Matriks SWOT

Sumber : Deny Zafri, 2008

Berikut ini adalah tabel analisis SWOT Pulau Mendanau pada Tabel 4.3 dan
Tabel 4.4

44

Tabel 4.3
Analisis SWOT (IFAS) Pulau Mendanau (Kecamatan Selat Nasik)
TABEL IFAS
SWOT

Strength
(S)

Uraian

Nilai

Skor

Potensi Pariwisata adanya pantai pasir panjang


Potensi Perikanan memiliki kelengkapan seperti tempat budidaya ikan, koperasi
nelayan, tempat pengisian bahan bakar , cold Strorage , PPI(pangkalan Pendaratan
ikan), Kampung nelayan, kapal nelayan, home industry
Potensi Perkebunan memiliki ketersediaan lahan perkebunan yang cukup luas

Jumlah
SWOT

Weakness
(W)

Bobot
(%)

Uraian

Nilai

50
Bobot
(%)

Sumber Daya Manusia untuk penunjang potensi pariwisata dan perkebunan masih
rendah, tidak adanya pendidikan yang mengenai kegiatan pariwisata dan perkebunan
Sarana kegiatan tangkap dan perangkat kegiatan perikanan seperti koperasi nelayan,
tempat pengisian bahan bakar, kapal nelayan, dll tidak digunakan secara fungsional,
juga kurang layaknya sarana tersebut
Permasalahan prasarana adalah mengenai jaringan listrik yang hanya mengalir pada
jam 04.00 WIB hingga jam 16.00 WIB
Jarak Pulau Mendanau Kecamatan Selat Nasik dengan 4 kecamatan lainnya yang
terdapat di Kabupaten Belitung dipisahkan oleh laut, sehingga terkesan terisolir.
Aksesibilitas menuju pantai pasir panjang sulit dijangkau
Tidak adanya sarana hasil pengolahan perikanan dan perkebunan
Tidak adanya sarana dan prasarana penunjang pariwisata

Jumlah
Jumlah S + W

100

Sumber : Hasil Analisis, 2014

Tabel 4.4
Analisis SWOT (EFAS) Pulau Mendanau (Kecamatan Selat Nasik)

Skor

45

TABEL EFAS
SWOT

Opportunity
(O)

Uraian

Nilai

Bobot
(%)

Skor

Nilai

50
Bobot
(%)

Skor

Berpotensi menjadi Kawasan Pariwisata bertaraf internasional karena pulau


mendanau terdapat jalur ALKI
Pengolahan Perikanan dan Perkebunan dapat bersaing di pasaran internasional
Sebagai bagian dari Koridor Pariwisata Belitung
Sebagai Pusat Kegiatan Perikanan Kabupaten Belitung karena memiliki Potensi yang
besar dalam Bidang Perikanan

Jumlah
Uraian
SWOT

Threatment
(T)

Pembukaan jalur pariwisata akan menggangu keberadaan hutan bakau juga


kawasan lindung sempadan pantai
Pembukaan lahan hutan untuk perkebunan dapat mengganggu keberadaan flora dan
fauna diPulau Mendanau
Kegiatan Pariwisata yang dilakukan di Peraiaran Pulau Mendanau akan
mengganggu Ekosistem Perikanan misalnya karena banyaknya kapal-kapal besar
Pariwisata membuat sekumpulan ikan berpindah tempat

Jumlah
Jumlah O + T
Sumber: Hasil Analisis, 2014

100

46

Berdasarkan Analisis SWOT , Pulau Mendanau menempati Kuadran I,


dimana nilai total IFAS adalah 22,2325 dan EFAS adalah 0,3941. Nilai IFAS dan
EFAS Pulau Mendanau merupakan nilai positif (+).

II

I
(-) (+)

III

(+) (+)

IV
(-) (-)

(+) (-)

Arti dari Kuadran I yaitu pertumbuhan. Sehingga yang nanti harus dibuat
adalah strategi untuk mencapai pertumbuhan, baik dalam pemasaran, produksi,
keuntungan ekonomi atau kombinasi ketiganya (Freddy Rangkuti, 2006 : 43). Hal
ini dapat dicapai dengan cara meningkatkan produktivitas, menciptakan produk
baru, menambah kualitas produk atau jasa atau meningkatkan akses pasar.
Pertumbuhan ini terbagi menjadi dua strategi yaitu :
a. Rapid Growth Strategy (strategi pertumbuhan cepat), adalah strategi
peningkatan kualitas yang menjadi faktor kekuatan untuk memaksimalkan
pemanfaatan semua peluang.
b. Stable Growth Strategy (strategi pertumbuhan stabil), adalah strategi
mempertahankan pertumbuhan yang ada (kenaikan yang stabil, jangan
sampai turun).
Untuk arahan pengembangan di Pulau Mendanau, akan menggunakan
strategi Pertumbuhan cepat (Rapid Growth Strategy), dimana strategi ini fokus
terhadap faktor potensi sumber daya alam untuk dioptimalkan pemanfaatannya
guna membuka semua peluang ekonomi yang terdapat di Pulau Mendanau.
Peluangg ekonomi di Pulau Mendanau berdasarkan hasil analisis terdapat pada
sektor pariwisata, perkebunan dan perikanan.
Pada sektor perikanan, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang
cepat maka para nelayan dan para petani sebagai sumber daya manusia harus

47

mampu menghasilkan produksi yang banyak dan memiliki standar yang baik
agar memiliki nilai jual yang tinggi dan memiliki daya saing di bidang pemasaran.
Sedangkan untuk potensi pariwisata, Pulau Mendanau memiliki potensi
sumber daya alam seperti Pantai, Terumbu Karang, Hutan Mangrove serta
kampung nelayan yang terdapat di Desa Selat Nasik. Potensi pariwisata di Pulau
Mendanau memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan dengan potensipotensi wisata yang unik. Untuk dapat menumbuhkembangkan potensi
pariwisata ini, pengadaan sarana dan prasarana penunjang aksesibilitas yang
baik perlu diprioritaskan dikarenakan dengan aksesibilitas yang tinggi, potensi
wisata ini menjadi terbuka dan memiliki nilai keberadaan yang dapat
mempermudah para wisatawan untuk mengunjungi tempat-tempat wisata di
Pulau Mendanau.

Anda mungkin juga menyukai