Anda di halaman 1dari 3

Kebersihan pakaian

Manajemen pakaian kerja harus menghormati beberapa prinsip tertentu:


Ini adalah tipe standar dan disediakan oleh perusahaan.
Hal ini dimasukkan ke dalam loker (atau kompartemen lemari), secara fisik terpisah dari
pakaian pribadi (locker harus dipelihara dengan cara yang bersih).
Warnanya, atau warna salah satu dari unsur-unsurnya (topi, secara keseluruhan), mungkin
khusus untuk stasiun kerja atau zona tugas operator.
Ini termasuk topi atau jaring yang mencakup semua rambut - ini termasuk snoods untuk kumis
dan jenggot (jilbab juga dapat ditujukan untuk keperluan lain, seperti kejutan helm bukti).
Ini termasuk sepatu (menghancurkan bukti dan non-selip) yang hanya dipakai di pabrik (alas
kaki tidak akan mencemari pakaian kerja dalam loker).
Hal ini dicuci oleh perusahaan atau di bawah tanggung jawabnya (misalnya dengan kontrak
dengan industri laundry - dalam hal ini metode mencuci harus ditetapkan untuk memastikan
laundry yang tidak terkontaminasi silang dari pakaian kotor dari sumber-sumber lain).
Sulit mengenakan tindakan mekanis (air mata) dan sering mencuci dan bukti pengapian.
perangkat permanen (sepatu / sepatu washstands) atau yang bergerak (nampan), yang berisi
larutan desinfektan, harus memungkinkan pembersihan / desinfeksi sepatu atau sepatu sebelum
masuk ke zona produksi
Kepatuhan terhadap GHP dan GMP
-Setiap karyawan harus memahami dan menerapkan prosedur mengenai GHP dan GMP
Fasilitas penunjang kebersihan tangan
-Tempat mencuci tangan harus memiliki keran otomatis, terdapat cairan
desinfektan, dispenser sabun dan menggunakan tissue kertas sekali pakai yang
mencukupi untuk keseluruhan karyawan. Tempat mencuci tangan harus berada
dekat dengan tempat bekerja dan toilet.
Fasilitas penunjang kebersihan bahan baku, alat dan bangunan
-Terdapat Tempat penyimpanan peralatan kebersihan dan memiliki prosedur tertulis
mengenai tata cara menjaga kebersihan.
Komitmen manajemen
-Perusahaan memiliki dokumen berupa komitmen bahwa akan menerapkan seluruh
metodologi HACCP untuk menciptakan produk yang aman kepada konsumen.
Penyusunan Tim HACCP
-Setiap tim haccp harus fungsional dan terdiri dari berbagai divisi unit usaha atau
disiplin yang mempunyai kekhususan ilmu pengetahuan dan keahlian yang tepat
untuk produk , kemudian memiliki peran tersendiri sebagai ketua, sekretaris dan

anggota yang memiliki tanggung jawab masing - masing. Setiap tim harus
mendapatkan pelatihan penerapan HACCP dan inspeksi HACCP secara cukup.

Peralatan penunjang Tim HACCP


Tersedia peralatan kantor (atk) dan modal dan harus dijelaskan dalam file catatan
HACCP
Manajemen Tim HACCP
-Harus memiliki rencana dalam setiap kegiatan, meliputi lamanya waktu kerja.
Deskripsi Produk
-Terdapat deskripsi produk mengenai pengendalian suhu penyimpanan dan
penyajian, pengemasan, metode distribusi dan persyaratan konsumen.
- Spesifikasi bahan mentah meliputi komposisi, proporsi, karakteristik
physicochemical dan standarisasi mikro biologi.
Identifikasi tujuan penggunaan
-Memiliki dokumen mengenai kegunaaan produk. Dokumen tersebut harus
didasarkan kepada manfaat produk yang diharapkan oleh konsumen.
Pengelompokan konsumen penting dilakukan untuk menentukan tingkat resiko dari
setiap produk.
Penyusunan diagram alir
-Memiliki draft penyusunan diagram alir meliputi seluruh tahap dalaam proses
secara jelas mengenai rincian seluruh kegiatan,
Verifikasi diagram alir

Analisis bahaya
Penentuan CCP
Penetapan batas kritis dari setiap CCP
Penetapan system monitoring untuk setiap CCP
Perencanaan penyempurnaan alat ukur
Penetapan tindakan korektif

Penetapan prosedur verifikasi


Verifikasi lapangan
Penetapan dokumentasi dan catatan

Anda mungkin juga menyukai