Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
pendahuluan
Kulit merupakan organ yang cukup luas
yang terdapat dipermukaan tubuh, dan
berfungsi sebagai pelindung untuk
menjaga jaringan internal dari
trauma, bahaya radiasi ultraviolet,
temperatur yang ekstrim, toksin, dan
bakteri.
DEFINISI LUKA
Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang
disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan
suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan
hewan[Hidayat, 1997].
Menurut Koiner dan Taylan luka adalah terganggunya
(disruption) integritas normal dari kulit dan jaringan di
bawahnya yang terjadi secara tiba-tiba atau disengaja, tertutup
atau terbuka, bersih atau terkontaminasi, superficial atau
dalam.
Luka adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan, dimana
secara spesifik terdapat substansi jaringan yang rusak atau
hilang.
Luka adalah rusaknya struktur dan fungsi anatomis kulit normal
akibat proses patologis yang berasal dari internal maupun
eksternal dan mengenai organ tertentu.
Jenis-Jenis Luka
Jenis-Jenis Luka sering
digambarkan berdasarkan
bagaimana cara mendapatkan
luka itu dan menunjukkan
derajat luka (Taylor, 1997).
FRESH WOUNDS
DIRTY WOUNDS
MEKANISME
TERJADINYA LUKA
Luka Insisi
Luka
Memar
LUKA LECET
Luka Tusuk
Luka Gores
Luka Bakar
Berdasarkan Waktu
Penyembuhan Luka
Luka akut : yaitu luka dengan masa
penyembuhan sesuai dengan konsep
penyembuhan yang telah disepakati.
Luka kronis yaitu luka yang
mengalami kegagalan dalam proses
penyembuhan, dapat karena faktor
eksogen dan endogen.
LUKA AKUT
LUKA KRONIS
Stadium I
Next.
Stadium III
PENYEMBUHAN LUKA
Penyembuhan luka adalah proses
penggantian dan perbaikan fungsi
jaringan
yang
rusak.
Penyembuhan
luka
melibatkan
integrasi proses fisiologis. Sifat
penyembuhan pada semua luka sama,
dengan variasinya bergantung pada
lokasi,
keparahan dan luasnya cedera.
PRINSIP
PENYEMBUHAN LUKA
Ada beberapa prinsip dalam penyembuhan luka menurut Taylor
(1997) yaitu:
(1)Kemampuan tubuh untuk menangani trauma jaringan
dipengaruhi oleh luasnya kerusakan dan keadaan umum
kesehatan tiap orang,
(2) Respon tubuh pada luka lebih efektif jika nutrisi yang tepat
tetap dijaga,
(3) Respon tubuh secara sistemik pada trauma,
(4) Aliran darah ke dan dari jaringan yang luka,
(5) Keutuhan kulit dan mukosa membran disiapkan sebagai garis
pertama untuk mempertahankan diri dari mikroorganisme, dan
(6) Penyembuhan normal ditingkatkan ketika luka bebas dari
benda asing tubuh termasuk bakteri.
FASE INFLAMASI
FASE PROLIFERATIF
Maturasi (Remodeling)
Maturasi, yang merupakan tahap akhir
proses penyembuhan luka, dapat
memerlukan waktu lebih dari satu tahun,
bergantung pada kedalaman dan kaluasan
luka. Serat kolagen mengalami remodeling
atau reorganisasi sebelum mencapai bentuk
normal.
FASE REMODELLING
KLASIFIKASI PENYEMBUHAN
LUKA
Penyembuhan Primer
JIKA FASE KESEMBUHAN BERJALAN CEPAT,
DISEBABKAN TIDAK ADANYA BENDA ASING
ATAU INFEKSI PADA LUKA TERSEBUT
Penyembuhan Sekunder
JIKA FASE KESEMBUHAN BERJALAN LAMA
KARENA LUKA TERLALU LEBAR, ADA
BENDA ASING ATAU INFEKSI, SEHINGGA
LUKA AKAN DITUTUP DENGAN JARINGAN
GRANULASI
Usia
Anak dan dewasa penyembuhannya lebih cepat daripada orang tua.
Orang tua
lebih sering terkena penyakit kronis, penurunan fungsi hati dapat
mengganggu sintesis dari faktor pembekuan darah.
Nutrisi
Penyembuhan menempatkan penambahan pemakaian pada tubuh.
Klien memerlukan diit kaya protein, karbohidrat, lemak, vitamin C
dan A, dan mineral seperti Fe, Zn. Klien kurang nutrisi memerlukan
waktu untuk memperbaiki status nutrisi mereka setelah
pembedahan jika mungkin. Klien yang gemuk meningkatkan resiko
infeksi luka dan penyembuhan lama karena supply darah jaringan
adipose tidak adekuat.
Next.
Infeksi
Infeksi luka menghambat penyembuhan. Bakteri sumber penyebab
infeksi.
Sirkulasi (hipovolemia) dan Oksigenasi Sejumlah kondisi fisik dapat
mempengaruhi penyembuhan luka. Adanya sejumlah besar lemak
subkutan dan jaringan lemak (yang memiliki sedikit pembuluh darah).
Pada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena
jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama
untuk sembuh. Aliran darah dapat terganggu pada orang dewasa
dan pada orang yang menderita gangguan pembuluh darah perifer,
hipertensi atau diabetes millitus.
Oksigenasi jaringan menurun pada orang yang menderita anemia
atau gangguan pernapasan kronik pada perokok.Kurangnya volume
darah akan mengakibatkan vasokonstriksi dan menurunnya
ketersediaan oksigen dan nutrisi untuk penyembuhan luka
Next.
HEMATOMA
ISKEMIA
Iskemia merupakan suatu keadaan dimana terdapat penurunan suplai
darah pada bagian tubuh akibat dari obstruksi dari aliran darah.
BENDA ASING
KEADAAN LUKA
OBAT-OBATAN
STEROID
Akan menurunkan mekanisme peradangan normal tubuh terhadap
cedera
ANTIKOAGULAN
Mengakibatkan perdarahan
ANTIBIOTIKefektif diberikan segera sebelum pembedahan untuk
bakteri penyebab kontaminasi yang spesifik. Jika diberikan setelah
luka pembedahan tertutup, tidak akan efektif akibat koagulasi
intravaskular.
Infeksi/Radang
Dehiscene
Eviceration
INFEKSI / RADANG
Radang : suatu perubahan vital dari jaringan yang
masih hidup sebagai respon adanya iritasi.
Tanda2 Radang :
Kemerahan / Rubor
Bengkak / Tumor
Panas / color
Rasa sakit / dolor
Kehilangqan fungsi / fungsiolesa
luka + serum
luka + pus
luka + nekrose
Indikasi :
PERALATAN
Gunting pembalut
Pinset anatomis / sarung
tangan
Plaster
Bengkok/ kantong plastik
Pembalut
Alkohol 70 %
Betadine 10 %
Obat antiseptic/
desinfektan
NaCl 0,9 %
Alat Steril
Pincet anatomi 1
Pinchet chirurgie 1
Gunting Luka (Lurus)
Kapas Lidi
Kasa Steril
Kasa Penekan
(deppers)
Mangkok / kom Kecil
Sarung tangan
Prosedur Pelaksanaan
Jelaskan prosedur perawatan pada
pasien.
Tempatkan alat yang sesuai.
Cuci tangan. Kenakan sarung tangan
bersih
Buka pembalut dan buang pada
tempatnya.
Bila balutan lengket pada bekas luka,
lepas dengan larutan steril atau NaCl.
Desinfektan sekitar luka dengan
alkohol 70%.
Next
Buanglah kapas kotor pada tempatnya dan pincet
kotor / sarung tangan kotor tempatkan pada
bengkok dengan larutan desinfektan.
Pasang sarung tangan steril, gunakan pinset steril
Bersihkan luka dengan NaCl 0,9 % dan keringkan.
Kaji kondisi luka, dari tanda2 peradangan
Olesi luka dengan betadine 2 % (sesuai advis dari
dokter) dan tutup luka dengan kasa steril
Plester verban atau kasa.
Lepas sarung tangan
Rapikan pasien.
Alat bereskan dan cuci tangan.
Catat kondisi dan perkembangan luka.
Tujuan :
Mempercepat penyembuhan luka.
Mencegah meluasnya infeksi.
Mengurangi gangguan rasa nyaman bagi pasien
maupun orang lain.
Next
PERALATAN
Alat Steril
Pincet
anatomi 1
Pinchet
chirurgie 2
Gunting
Kapas
Lidi
pembalut
Plaster
Bengkok/
kantong plastik
Pembalut
Alkohol
70 %
Kasa
Steril
Betadine
Kasa
Penekan (deppers)
Obat
antiseptic/ desinfektan
NaCl
0,9 %
Sarung
Tangan
Mangkok
/ kom Kecil 2
Sarung
2%
Prosedur Pelaksanaan
Jelaskan prosedur perawatan pada
pasien.
Tempatkan alat yang sesuai.
Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
bersih (mengurangi transmisi pathogen
yang berasal dari darah) / gunakan
pinset anatomis bersih
Buka pembalut dan buang pada
tempatnya serta kajilah luka becubitus
yang ada.
Desinfektan sekitar luka dengan alkohol
70%.
Next.
Buanglah kapas kotor pada tempatnya dan pincet
kotor tempatkan pada bengkok dengan larutan
desinfektan.
Gunakan sarung tangan steril
Gunakan pinset steril untuk Bersihkan luka dengan
NaCl 0,9 % dan keringkan.
Olesi luka dengan betadine 2 % (sesuai advis dari
dokter) dan tutup luka dengan kasa steril.
Plester verban atau kasa.
Lepas sarung tangan
Rapikan pasien.
Alat bereskan dan cuci tangan.
Catat kondisi dan perkembangan luka.
Thanks 4 ur
attention