TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Kontrasepsi
1. Definisi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti melawan atau mencegah
dan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma
yang
mengakibatkan
kehamilan.
Maksud
dari
kontrasepsi
adalah
2) Coitus Interuptus
Coitus interuptus atau senggama terputus adalah menghentikan
senggama dengan mencabut penis dari vagina pada saat suami menjelang
ejakulasi.
b. Kontrasepsi Hormonal
1) Pil KB
Suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pil atau tablet
yang berisi gabungan hormon estrogen dan progesteron (Pil Kombinasi)
atau hanya terdiri dari hormon progesteron saja (Mini Pil). Cara kerja pil
KB menekan ovulasi untuk mencegah lepasnya sel telur wanita dari indung
telur, mengentalkan lendir mulut rahim sehingga sperma sukar untuk masuk
kedalam rahim, dan menipiskan lapisan endometrium. Mini pil dapat
dikonsumsi
saat
menyusui.
Efektifitas
pil
sangat
tinggi,
angka
kegagalannya berkisar 1-8% untuk pil kombinasi, dan 3-10% untuk mini
pil.
2) Suntik KB
Suntik KB ada dua jenis yaitu, suntik KB 1 bulan (cyclofem) dan
suntik KB 3 bulan (DMPA). Cara kerjanya sama dengan pil KB. Efek
sampingnya dapat terjadi gangguan haid, depresi, keputihan, jerawat,
perubahan berat badan, pemakaian jangka panjang bisa terjadi penurunan
libido, dan densitas tulang.
3) Implant
Implant adalah alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit,
biasanya dilengan atas. Cara kerjanya sama dengan pil, implant
mengandung levonogestrel. Keuntungan dari metode implant ini antara lain
tahan
sampai
5 tahun, kesuburan
akan kembali
segera
setelah
merupakan
operasi
kecil
yang
dilakukan
untuk
2. Jenis KB Suntik
Jenis-jenis KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain:
a. Suntikan / 1 bulan, contoh : cyclofem
b. Suntikan / 3 bulan, contoh : - Depo Medroksiprogesteron Asetat (DMPA)
- Depo Noretisteron Enantat (Depo Noristerat)
3. Mekanisme Kerja
a. Mencegah ovulasi
b. Mengentalkan lendir servik dan menjadi sedikit sehingga menurunkan
kemampuan penetrasi sperma
c. Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi
d. Menghambat transportasi gamet dan tuba
e. Mengubah endometrium menjadi tidak sempurna untuk implantasi hasil
konsepsi.
- Kista payudara
- Ekstrofi serviks
- Disminorea
- Hipermenorea,
menoragia, dan
penggumpalan
darah menstruasi
- Pembesaran
payudara
- Mukorea
- Pembesaran uterus
- Berkembangnya
fibroid uterus
- Kembung
- Limbung,
sinkope
- Edema
- Sakit kepala
(siklis)
- Iritabilitas
- Kram tungkai
- Mual, muntah
- Gangguan
penglihatan
(siklis)
- Kenaikan berat
badan (siklis)
Defisiensi
Estrogen
- Tidak ada
perdarahan lepasobat perdarahan
dan perdarahan
bercak selama
penggunaan pil
hari ke-1 hingga
ke-9
- Perdarahan bercak
terus-menerus
- Perdarahan
menstruasi
berkurang,
hipomenorea
- Gejala relaksasi
panggul
- Vaginitis atrofik
Kelebihan
Progestin
- Servisitis
- Lama perdarahan
menstruasi
berkurang
- Moniliasis
Defisiensi
Progestin
- Perdarahan
menyerupai
menstruasi dan
perdarahan bercak
pada penggunaan
pil hari ke 10 21
- Hipermenorea
- Menoragia
Kelebihan
Androgen
- Kloasma
- Faringitis nasal kronis
- Influenza lambung dan
varisela
- Hay fever dan rhinitis
alergika
- Infeksi saluran kemih
- Kerapuhan
kapiler
- Stroke
- Trombosis vena
- Profunda
- Hemiparesis
(kelemahan dan
baal unilateral)
- Telangiektasis
- Penyakit
tromboembolik
- Gelisah
- Gejala vasamotor
- Peningkatan Nafsu
Makan
- Depresi
- Keletihan
- Gejala Hipoglikemia
- Penurunan Libido
- Neurodermatitis
- Kenaikan Berat Badan
-
- Berjerawat
- Ikterus Kolestasis
- Hirsutisme
Hipertensi dan
dilatasi vena
tungkai
- Peningkatan Libido
- Kulit Dan Kulit Kepala
Berminyak
- Ruam dan pruritus
- Edema
8. Cara Pemberian
a. Waktu Pemberian
1) Setelah melahirkan : hari ke 3 - 5 pasca salin dan setelah ASI berproduksi
2) Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari setelah
keguguran (asal ibu belum hamil lagi)
3) Dalam masa haid : hari 1-7 siklus haid, asal ibu tidak hamil.
b. Lokasi Penyuntikan
Daerah bokong/pantat, DMPA diberikan setiap 3 bulan / IM. (Saifuddin,
2006)
5) Cinta memudar
Pasangan yang mengalami gangguan komunikasi dan berkonflik terus
menerus hingga akhirnya sudah tidak cinta lagi, tentu sudah tak berhasrat
lagi untuk berintim-intim di tempat tidur.
6) Depresi
a) Gejala/ keluhan
Perasaan lesu (lethargi), tidak bersemangat dalam kerja/kehidupan.
b) Penyebab
Diperkirakan dengan adanya hormone progesterone terutama yang berisi
19-norsteroid menyebabkan kurangnya Vitamin B6 (Pyridoxin) didalam
tubuh.
7) Gangguan Siklus Haid
a) Gejala/keluhan
Perdarahan haid yang lebih lama dan lebih banyak dari biasanya
(Menoragia)
b) Penyebab
Karena adanya ketidakseimbangan hormon sehingga endometrium
mengalami perubahan histologi. Keadaan amenorea disebabkan atrofi
endometrium.
yaitu minum air putih yang banyak dan berolahraga atau melakukan
aktivitas relaksasi.
4) Kurang Tidur
Tubuh memerlukan jam tidur yang cukup untuk menjaga pikiran tetap
fokus, tubuh sehat, dan libido tetap aktif. Secara fisik, kurang tidur akan
meningkatkan level kortisol yang bisa menekan libido.
5) Keputihan (Lechorea)
a) Gejala/ keluhan
Keluarnya cairan berwarna putih dari dalam vagina atau adanya cairan
putih di mulut vagina (vagina discharge).
b) Penyebab
Oleh karena efek progesterone merubah flora dan PH vagina, sehingga
jamur mudah tumbuh di dalam vagina dan menimbulkan keputihan.
6) Jerawat
a) Gejala/ keluhan adalah timbul jerawat pada wajah.
b) Penyebab adalah progestin terutama 19-norprogestine menyebabkan
peningkatan kadar lemak.
7) Rambut Rontok
a) Gejala/ keluhan
Rambut rontok selama pemakaian suntikan atau bisa sampai sesudah
penghentian suntikan.
b) Penyebab
Progesteron terutama 19-norprogesterone dapat mempengaruhi
folikel rambut, sehingga timbul kerontokan rambut.
b) Penyebab
Kenaikan berat badan, kemungkinan disebabkan karena hormon
progesteron mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi
lemak, sehingga lemak di bawah kulit bertambah, selain itu hormon
progesteron juga menyebabkan nafsu makan bertambah dan menurunkan
aktivitas fisik, akibatnya pemakaian suntikan dapat menyebabkan berat
badan bertambah.
9) Pusing/ Sakit Kepala/Migrain
a) Gejala/ keluhan
Sakit kepala yang sangat pada salah satu sisi atau seluruh bagian kepala
dan terasa berdenyut disertai rasa mual yang amat sangat.
b) Penyebab biasanya dikaitkan dengan reaksi tubuh terhadap progesteron.
c. Alat Kontrasepsi
Alat kontrasepsi sangat diperlukan untuk mencegah kehamilan.
Seharusnya dengan alat kontrasepsi, kehidupan seksual akan lebih aktif karena
tidak ada ketakutan akan hamil. Salah satu alat kontrasepsi yang paling banyak
dipakai adalah kontrasepsi hormonal jenis suntikan KB yang mengandung 2
komponen bahan aktif, estrogen dan progesterone.
Progesterone
dalam
alat
kontrasepsi
tersebut
berfungsi
untuk
masa menopause atau telah berada dalam masa tersebut, namun ada juga
wanita-wanita yang masih mengalami siklus menstruasi aktif mengalami hal
ini. Sehingga pada saat melakukan kontak seksual, mereka bisa mengalami
dispareunia yang pada gilirannya akan mengalami disorgasme.
c. Hypoactive Sexual Desire Disorder atau tidak bergairah, adalah keadaan
wanita cenderung enggan berhubungan intim dan kehilangan gairahnya
meskipun mungkin masih mampu bersenggama. Seringkali wanita yang
bersangkutan tidak menyadari kondisi itu, sehingga sering menimbulkan
masalah dalam hubungan dengan pasangan. Suami merasa tidak atau kurang
dicintai oleh istri karena istri tampak dingin dalam masalah hubungan intim.
Perlu adanya evaluasi aktifitas ini bersama pasangan, karena anda tidak
menemukan sesuatu yang membuat anda bahagia saat berhubungan intim.
d. Sexual Pain Disorder atau sakit, nyeri bersenggama
Sexual pain disorder dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1) Dysparenia, adalah merupakan rasa sakit yang timbul pada alat kelamin
sebelum, selama, atau sesudah bersenggama. Umumnya, dysparenia lebih
sering terjadi pada wanita dengan gangguan hormonal, wanita usia
premenopause atau menopause, dan wanita dengan masalah vagina.
Menurut penelitian, wanita yang melakukan aktifitas seks yang tidak sehat,
relatif sering terkena gangguan ini.
2) Vaginismus, adalah rasa sakit yang muncul karena menegangnya otot-otot
disekitar vagina ketika bersenggama. Biasanya, hal ini sering dialami
wanita yang pertama kali melakukan hubungan intim atau sebelumnya
pernah merasakan trauma.
sangat efektif. Dalam penggunaan jangka panjang DMPA (hingga dua tahun)
turut memicu terjadinya peningkatan berat badan, kanker, kekeringan pada
vagina, gangguan emosi, dan jerawat karena penggunaan hormonal yang
lama dapat mengacaukan keseimbangan hormon estrogen dan progesteron
dalam tubuh sehingga mengakibatkan terjadi perubahan sel yang normal
menjadi tidak normal Bila sudah dua tahun, kita harus pindah ke sistem KB
yang lain, seperti KB kondom, spiral, atau kalender. (Saifuddin, 2006)
Progesterone dalam alat kontrasepsi tersebut berfungsi untuk
mengentalkan lendir serviks dan mengurangi kemampuan rahim untuk
menerima sel yang telah dibuahi. Namun hormon ini juga mempermudah
perubahan karbohidrat menjadi lemak, sehingga sering kali efek sampingnya
adalah penumpukan lemak yang menyebabkan berat badan bertambah dan
menurunnya gairah seksual. (Mukhdan, 2008)
Salah satu sifat lemak adalah sulit bereaksi atau berikatan dengan air,
sehingga organ yang mengandung banyak lemak cenderung mempunyai
kandungan air yang sedikit / kering. Kondisi ini juga terjadi pada vagina yang
banyak mengandung lemak akibat pemakaian kontrasepsi suntikan KB 3
bulan yang lebih didominasi hormone progesteron. (Prohealth, 2008)
Penurunan libido adalah menurunnya gairah seks, yang sering
disebabkan oleh kondisi yang sifatnya sementara seperti kelelahan, bahkan
ada penyebab lain. Gairah seks yang terus menurun dapat membuat stress
wanita ataupun pasangannya. Yang berperan terhadap tinggi rendahnya libido
wanita adalah hormon androgen dan estrogen, produksi hormon androgen
dipengaruhi oleh adanya hormon estrogen. Pada keadaan stres berat, dimana