Anda di halaman 1dari 8

Rotasi dan Revolusi Bumi

Rotasi dan Revolusi Bumi


Rotasi Bumi
a. Pengertian Rotasi bumi
Rotasi bumi merupakan proses berputarnya bumi mengelilingi matahari dari arah barat ke
timur yang berlawanan dengan arah jarum jam.

a. Akibat akibat dari rotasi bumi


1. Adanya pergantian siang dan malam
Bagian permukaan yang mendapatkan sinar matahari dikatakan dalam keadaan siang
hari, sedangkan bagian permukaan bumi yang tidak mendapat sinar matahari disebut malam hari.
Jadi, rotasi bumi menyebabkan separuh bola bumi mengalami siang hari selama 12 jam, dan
separuhnya lagi mengalami malam hari selama 12 jam.
2. Gerak semu matahari dan bintang
Gerakan matahari dan bintang yang terbit di arah timur dan tenggelam di arah batar
merupakan gerak semu dari matahari dan bintang-bintang. Karena bumi berotasi dari arah barat
ke timur, maka benda-benda langit seperti matahari dan bintang kelihatan bergerak dari timur ke
barat.
3. Perbedaan waktu untuk daerah bujur yang berbeda
Bumi berputar pada sumbunya selama 24 jam. Hal itu berarti setiap 1 jam = 15o bujur
atau setiap 1 bujur sebesar 4 menit. Jadi daerah yang lintang bujurnya tidak sama, waktunya juga
berbeda.
Revolusi Bumi
a. Pengertian Revolusi Bumi
Revolusi bumi merupakan sebuah peristiwa pergerakan bumi mengelilingi matahari
selama 365 hari 9 menit 10 detik beredar dari barat ke timur. Dengan kecepatan 30 km/det.
Melalui lintasan yang berbentuk elips dengan kelilingnya sepanjang 943.000.000 km.

a. Akibat dari Revolusi Bumi


1. Perbedaan Semu tahunan
Bidang ekliptika membentuk sudut 23 o equator langit. Itulah sebabnya matahari dalam satu
tahunnya bergerak antara 23 o LU 23 o LS.
Ada empat titik penting pada ekliptika:
a) Titik potong antara ektiptika dengan equator langit.
o Titik aries atau titik musim semi (21 Maret); ketika matahari di titik ini, dibelahan bumi utara
permukaan musim semi.
o Titik musim gugur (23 september); ketika matahari di titik ini, dibelahan bumi utara permukaan
musim gugur.
b) Titik potong yang terjauh dengan equator, dinamakan juga solistitium yaitu titik pemberhentian
matahari.
o Titik musim panas (21 juni); dinamakan solistitium musim panas atau solistitium utara. Ketika
matahari dititik ini, di belahan bumi utara permukaan musim panas.
o Titik musim dingin (33 desember ); dinamakan solistitium musim dingin atau solistitium selatan.
Ketika matahari di titik ini, dibelahan permulaan musim dingin.
Sepanjang ekliptika kira-kira 10o ke kanan dan 10o ke kiri terdapat 12 rasi bintang yang berderet
membentuk sebuah gelang yang dinamakan Zodiak ke 12 rasi bintang tersebut.
2. Pergeseran matahari antara 23 0 LU (Garis Balik Utara) 23 0 LS (Garis Balik
Selatan)
a. Tanggal 21 maret , matahari tepat di khatulistiwa untuk semua tempat di bumi.
Keistimewaan tanggal 21 Maret:
o Matahari terbit tepat di timur, dan terbenam tepat dibarat.
o Panjang siang - panjang malam
o Jika berada di ekuator , misalnya di Pontianak pada jam 12.00 matahari tepat di Zenit.
o Di kutub selatan permulaan malam,dan di kutub utara permulaan siang.
b. Tanggal 21 Juni ,matahari dalam kedudukan paling utara yaitu pada garis 23 0 LU.
Keistimewaan tanggal 21 juni:
o Matahari terbit di tempat paling utara da terbenamjuga di tempat paling utara.
o Dikutub selatan tepat tengah malam, dan di kutub selatan sebaliknya.

o Di tempat-tempat belahan utara siang lebih panjang daripada malam hari, di tempat-tempat
belahan bumi selatan sebaliknya.
c. Tanggal 23 September, matahari kembali beredar di khatulistiwa. Arah sumbu perputaran bumi
sama dengan arah sumbu perputaran bumi pada tanggal 21 maret.
Keistimewaan tanggal 23 september:
o Matahari terbit tepat di titik timur dan terbenam tepat di titik barat.
o Panjang siang sama dengan panjang malam.
o Di khatulistiwa pada jam 12.00, matahari tepat di Zenit.
o Di kutub selatan permulaan siang hari dan di kutub utara permulaan malam hari
d. Pada tanggal 22 desember, matahari dalam kedudukan paling selatan yaitu pada garis 23 0 LS.
Keistimewaan tanggal 22 Desember:
o Matahari terbit dan terbenam di tempat yang paling selatan.
o Ditempat-tempat belahan bumi selatan siang hari lebih panjang dari malam hari, di tempat-tempat
belahan bumi utara sebaliknya.
o Di kutub selatan tepat siang harridan di kutub utara sebaliknya.
3. Terjadinya perubahan musim
Akibat dari pergerakan semu tahunan matahari, terjadi perubahan musim sebagai berikut:
Tanggal 21 Maret:
o Belahan bumi bagian utara musim semi
o Belahan bumi selatan musim gugur
o Di Indonesia saat peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau.
Tanggal 21 Juni:
o Belahan bumi utara musim panas
o Belahan bumi selatan musim dingin.
o Di Indonesia sedang pertengahan musim kemarau
Tanggal 23 September:
o Belahan bumi utara musim gugur
o Belahan bumi selatan musim semi
o Di Indonesia saat peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan
Tanggal 22 Desember:
o Belahan bumi utara musim dingin
o Belahan bumi selatan musim semi
o Di Indonesia musim penghujan
4. Terjadinya hari panjang dan hari pendek
Pada saat matahari di garis balik utara, maka di daerah lintang tengah utara dan kutub utara dan
kutub utara bumi mengalami siang hari panjang dan malam hari pendek. Sedangkan daerah
lintang tengah selatan dan kutub selatan mengalami siang hari pendek dan malam hari panjang.
Pada saat matahari di garis balik selatan terjadilah hal sebaliknya.
Sumber: wikipedia

Teori Terbentuknya Tata Surya


Teori Penciptaan Planet Bumi
Teori-teori tentang proses terbentuknya tata surya
1. Hipotesis Kabut (Nebula)

Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi. Salah satunya
adalah teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere De Laplace
(1796).Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa
di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik
antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam
proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan
memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planetplanet dalam tata surya.Teori nebula ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu
Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu pekat dan besar.
Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di pusat lingkaran
yang kemudian membentuk matahari. Pada saat yang bersamaan materi lainpun terbentuk
menjadi massa yang lebih kecil dari matahari yang disebut sebagai planet, bergerak mengelilingi

matahari.
Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan secara teratur
mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk Susunan Keluarga Matahari.

2. Hipotesis Planetesimal

Pada awal abad ke-20, Forest Ray Moulton, seorang ahli astronomiAmerika bersama
rekannya Thomas C.Chamberlain, seorang ahli geologi, mengemukakan teori Planetisimal
Hypothesis, yang mengatakan matahari terdiri dari massa gas bermassa besar sekali, Pada suatu
saat melintas bintang lain yang ukurannya hampir sama dengan matahari, bintang tersebut
melintas begitu dekat sehingga hampir menjadi tabrakan. Karena dekatnya lintasan pengaruh
gaya gravitasi antara dua bintang tersebut mengakibatkan tertariknya gas dan materi ringan pada
bagian tepi.
Karena pengaruh gaya gravitasi tersebut sebagian materi terlempar meninggalkan
permukaan matahari dan permukaan bintang. Materi-materi yang terlempar mulai menyusut dan
membentuk gumpalan-gumpalan yang disebut planetisimal. Planetisimal- Planetisimal lalu
menjadi dingin dan padat yang pada akhirnya membentuk planet-planet yang mengelilingi
matahari
3. Hipotesis Pasang Surut Gas (Tidal)

Teori ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1918, yakni
bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan
terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih berada dalam keadaan gas.
Terjadinya pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya
adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi).
Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan matahari mendekat, maka
akan terbentuk semacam gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang
disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-gunung tersebut akan mencapai tinggi yang luar
biasa dan membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali, menjulur dari massa matahari dan
merentang ke arah bintang besar itu.
Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan
pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar yang
menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat
raya, sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi.
Planet-planet itu akan berputar mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses
pendinginan ini berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus,
sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif lebih cepat.
4. Hipotesis Peledakan Bintang

Teori ini dikemukakan oleh ahli astronomi dari inggris Fred Hoyle pada tahun 1956.
Teori ini diberi nama teori bintang kembar karna Fred Hoyle beranggapan bahwa tata surya
(matahari dan planet) terbentuk dari dua buah bintang, yang kemudian salah satunya hancur dan
membentuk planet dan yang lainnya menjadi bintang (matahari) adpun alasan dari pendapat ini
karena setelah penelitian terhadap tata surya lain ternyata ada tata surya yang memiliki bintang

kembar, oleh karna itulah Fred Hoyle beranggapan bahwa tata surya kita terbentuk dari proses
meladaknya bintang kembar. Adapun uraian dari teori tersebut adalah sebagai berikut:
Pada awalnya di tata surya kita ada dua buah bintang kembar yaitu matahari dan
kembarannya. Entah karenaa sebab apa kemudian lama kelamaan kembaran dari matahari
tersebut mengalami ledakan ledakan kecil hingga pada suatu ketika kemudian kembaran dari
maahari tersebut benar-benar meledak menjadi serpihan-serpihan kecil dan debu-debu.
Serpihan dan debu tersebut kemudian terperangkap oleh gaya gravitasi matahari, namun
tidak tersedot masuk. Kemudian debu-debu yang terbentuk ni berkumpul dan mempilin sehingga
membentuk planet dan serpihan-serpihan batuan membentuk jalur asteroid yang
memisahkan planet dalam dan luar.
5. Hipotesis Kuiper

Informasi mutahir mengenai komposisi bintang dan planet menyatakan bahwa planetplanet dan matahari muncul pada saat yang sama. Astronom bernama Gerard P. Kuiper (19051973) mengemukakan bahwa semesta terdiri dari formasi bintang-bintang. Menurut dia, dua
pusat yang memadat berkembang dalam satu awan antarbintang dari gas hydrogen. Pusat yang
satu lebih besar daripada pusat yang lainnya dan kemudian memadat menjadi bintang tunggal
yaitu matahari.
Peristiwa berikutnya kabut menyelimuti pusat yang lebih kecil yang disebabkan oleh
adanya gaya tarik dari massa yang lebih besar. Gaya ini menyebabkan awan yang lebih kecil
terpecah-pecah menjadi awan-awan yang lebih kecil lagi yang disebut protoplanet. Setelah suatu
periode waktu yang lama, protoplanet tersebut menjadi planet-planet seperti yang dilihat
sekarang ini. Jika kedua awan itu mempunyai ukuran yang sama, maka akan terbentuk bintang
ganda. Formasi bintang ganda sangat sering terjadi di alam semesta.
Ketika matahari memadat, ia akan menjadi begitu panas sehingga sebagian besar energi
radiasi dipancarkan. Energy itu cukup kuat untuk mendorong gas-gas yang lebih terang, seperti

hydrogen dan helium, dari awan yang menyelubungi protoplanet-protoplanet yang paling dekat
ke matahari.

Daftar Rujukan:
1. Admiranto, A.G. Menjelajahi Tata Surya. 2009: Kanisius
2. Wardiyatmoko, K. Geografi untuk SMA Kelas X. 2006. Erlangga
3. Wikipedia

Anda mungkin juga menyukai